Anda di halaman 1dari 7

Alifiyah Adinda

Murid Pindahan Yang Teladan

Di malam hari yang lumayan dingin ini seorang perempuan berumur 16 tahun bernama Jihan
fayza,yang sering di panggil dengan sebutan Jihan sedang memikirkan kegiatannya esok hari
dimana ia akan memulai hari-harinya di tempat baru dan juga sekolah baru. Benar saja keluarga
Jihan baru saja pindah ke kota Malang yang sebelumnya mereka tinggal di kota Tanggerang. Di
Malang jihan akan bersekolah di SMAN 1 Malang. Jihan merupakan anak satu-satunya dari
bapak Gilang dan ibu Nadin. Jihan anak yang sangat sopan kepada kedua orang
tuanya,baik,cantik,dan juga pintar. Di sekolahnya dulu saat masih di Bandung dia sering
mengikuti OSN tingkat sekolah dan selalu membanggakan nama sekolahnya. Lama kelaman
JIhan merasa sudah mengantuk dan memutuskan untuk tidur daripada memikirkan hari esok.

Tok tok tok. Suara ketukan pintu yang nyaring disertai bunyi pintu yang telah dibuka dari luar
kamar Jihan.”nak..Jihan ayo bangun nak udah shubuh kamu shalat subuh dulu gih” Yap itu
adalah bunda Jihan yang membangunkan Jihan untuk shalat subuh.”hoaaaam iyaa bunn aku udah
bangun” ujar Jihan yang masih setengah sadar. Akhirnya Jihan bangun dari tidurnya dan
langsung mengambil air wudhu untuk shalat subuh. Setelah shalat subuh, Jihan memutuskan
untuk tidak tidur lagi. Karena dia mau mengecek lagi barang yang akan dia bawa dan gunakan
untuk pergi ke sekolah. “semoga di sekolah baru teman-teman disana baik” gumam Jihan. Sedari
tadi malam dia selalu memikirkan hal itu juga. Bagaimana kalau di sekolah baru dia tidak punya
teman. Tetapi Jihan selalu memukul kecil pipinya untuk segera sadar dan tidak terlalu
overthinking.

Sekarang sudah pukul 06.20, Jihan bersama ayah dan ibunya sarapan bersama di meja makan.
Kedua orang tua Jihan juga harus berangkat kerja di pagi hari tapi bunda Jihan pergi pukul 08.00
sedangkan ayah Jihan pukul 07.00 sama seperti Jihan. “udah selesai nak?” Tanya ayah Jihan.
“iya yah udah nih” jawab Jihan yang segera bergegas pergi keluar rumah untuk memasang
sepatu dan menunggu ayahnya. “hari pertama sekolah di sekolah baru, harus senyum dong,harus
happy”ujar bunda Jihan yang melihat anaknya agak gugup untuk memulai hari baru di sekolah
baru.”hahaha iyaa bun aku agak takut sih bun,aku bisa bergaul dengan orang baru gak sih” jawab
sang anak itu. “haduh jihan gausah takut nak kamu tuh bukan mau ketemu setan” ujar bunda.
“waduuh hehehe iya bun gak jadi takut” jawab Jihan sambil ketawa. Ayah Jihan yang dari tadi
mendengar obrolan ibu dan anak itu ikut nimbrung “gak usah khawatir han kamu bisa kok
bergaul dengan lingkungan baru orang pintar gitu kok” ujar sang ayah yang membanggakan putri
semata wayangnya itu. Jihan memang anak yang pintar di sekolahnya tetapi dia juga kadang
merasakan yang namanya overthinking,seperti manusia pada umumnya.

Sesampainya dia di sekolah dia sudah tidak merasa asing lagi dengan sekolah barunya ini karena
beberapa hari setelah pindah ke Malang, Jihan sudah melakukan tes pendaftaran siswa,jadi dia
sudah pernah dibawa guru untuk berkeliling sekolah. Sebelum memasuki kelas dia pergi ke
ruang guru dulu untuk bertemu ibu melati selaku wali kelas Jihan. Agar bu melati
memperkenalkan Jihan kepada seluruh siswa kelas XI IPA 2,kelas Jihan sampai lulus
nanti.”Assalamualaikum bu melati” sapa Jihan memberi salam kepada wali kelasnya itu.
“waalaikumsalam,ini Jihan fayza kan” Tanya bu Melati untuk meyakinkan kembali. “iyaa bu ini
Jihan murid baru di kelas ibu hehehe”ujar Jihan sembari tertawa lembut. “iyaa jihan ibu kadang
suka lupa-lupa wajah orang yang baru sekali ibu lihat hehehe” kata ibu melati. “ayoo kita cus ke
kelas baru kamu” lanjut ibu melati. “baik buu” jawab Jihan sambil mengikuti jalan wali kelasnya
tersebut.

Sudah sampai juga di depan pintu kelas XI IPA 2 yang dimana semua siswa kelas sudah masuk
ke dalam kelasnya. Ibu melati pun masuk ke dalam kelas dan diikuti oleh Jihan dibelakangnya.
Kedatangan ibu melati langsung disambut oleh siswa kelas. “berdiri” ucap sang ketua kelas dan
diikuti anggota kelas yang juga ikut berdiri. “memberi salam” lanjut ketua kelas. Dan seluruh
siswa dalam kelas tersebut memberi salam kemudian duduk ketika guru yang masuk sudah
menjawab salam. “baik anak-anak mulai hari ini kalian kedatangan teman baru. Ibu sudah pernah
bilang ke kalian kan kalau nanti kalian akan kedatangan teman baru?” ujar ibu melati sambil
bertanya. “iyaa bu,ibu sudah pernah bilang” jawab salah satu siswa di dalam kelas itu. “baik
kalau begitu sekarang tolong dengarkan yaa teman kalian mau memperkenalkan diri”kata ibu
melati dengan tersenyum lebar. “oke ini saatnya” gumam Jihan. “Assalamualaikum,halo semua
nama saya Jihan fayza biasa dipanggil Jihan saya dari kota Tanggerang dan baru pindah ke
Malang sekitar satu minggu yang lalu. Saya harap kita bisa menjalin pertemanan yang baik
sampai kelas 12 nanti bersama-sama. Salam kenal semua” Kata Jihan sambil tersenyum.
Mendengar perkenalan diri Jihan teman-teman barunya pun menepuk tangan da nada juga
beberapa orang menjawab “salam kenal juga Jihan”. Mendengar itu Jihan sudah tidak khawatir
lagi untuk kedepannya.

Setelah memperkenalkan diri Jihan langsung pergi ke meja yang kosong. Dia sudah melihatnya
dari kejauhan. Dia pun sampai di tempat duduknya dan dia berseblahan dengan seorang
perempuan. “hai Jihan,silken ya aku Fira” ujar teman sebangku barunya itu. “haii fira silken juga
yaa”jawab Jihan sambil duduk di kursi. “sebentar kita lanjut ngobrol yaa udah mau belajar nih”
kata Fira kepada Jihan. “hehehehe sipsip” jawab Jihan. Sekarang jam pertama adalah pelajaran
Kimia. Iya yang mengajar kimia adalah wali kelas XI IPA 2 sendiri yaitu ibu Melati.

Tidak terasa mereka sudah melewatkan dua pelajaran sebelum istirahat. Tadi setelah pelajaran
kimia langsung lanjut dengan pelajaran seni budaya. Sekarang adalah waktunya istirahat. “Jihan
mau ngobrol di kantin gak?sambil nyemil atau kamu mau makan apa gitu?” ajak Fira teman
sebangkunya yang dari mulai pelajaran pertama sudah mulai akrab. “boleh,ayoo sekalian jalan-
jalan sih bosan juga di dalam kelas”jawab Jihan. “wahhh kuyy” lanjut Fira.

Sesampainya di kantin ternyata sudah ada dua orang perempuan yang sepertinya sudah
menunggu Fira sedari tadi. Yap itu adalah teman dekat Fira yaitu Shafa dan Maudy. Mereka
berdua teman sedari smp tetapi ketika masuk sma mereka terpisah. Shafa dan Maudy di kelas XI
IPA 5,sedangkan Fira di kelas XI IPA 2. “eh shafa,maudy udah lama disini?” Tanya Fira ketika
datang ke tempat duduk mereka. “baru aja nyampe kok”jawab shafa sambil melirik seorang
perempuan yang ikut berdiri di samping Fira. “ehh haai,ini siapa fir?”lanjut shafa. “oh iyaa ingat
kan aku waktu itu pernah ngomong bakalan ada murid baru di kelasku?yaa ini orangnyaa
hehehe”jawab Fira. “oalaah haiii silken yaa aku shafa, nama kamu siapa?” Tanya Shafa. “haii
juga shafa,aku Jihan salam kenal yaa hehehe” jawab Jihan. “mauu kenalan jugaa, aku Maudy
salam kenal Jihan” sambung maudy yang tidak mau kalah. “oiyaa hai maudy salam kenal jugaa”.
Jawab Fira. Setelah berkenalan Fira dan Jihan langsung memesan makanan di depan kantin

“Si Jihan tablemate aku sekarang”kata Fira sambil ketawa tipis karena selama ini dia duduk
sendirian karena jumlah siswa di kelas yang kurang . “sekarang kamu gak kesepian lagi fir duduk
sendiri di kelas udah ada teman”kata Maudy sambil memakan bakso yang dia pesan. “hahahaha
akhirnya setelah sekian lamanya ya fir”lanjut Shafa sambil tertawa. “tadinya aku kirain yang
duduk di samping Fira lagi gak hadir gitu. Taunya emang duduk sendiri”sambung Jihan. “gak
aku emang duduk sendiri. Kelas kita tuh hanya 33 siswa beda dengan kelas lain jumlahnya 35
siswa. Jadi pas pembagian tempat duduk aku gak dapat teman”jawab Fira sambil meminum es
teh yang dia pesan. “eh btw tau gak sih si Jihan cepet banget tadi kerjain kimia,aku aja baru tulis
soal loh” lanjut Fira. “mantep banget kamu jihan, bisa kali tuh kita belajar bareng” kata Maudy
sambil mengangkat alisnya. “apaan sih maud udah deh” kata Shafa. “bolehh boleh aja kok,santai
ajaa hahaha”lanjut Jihan sambil tertawa kecil. “eh serius?” Tanya shafa tidak percaya. “tadi aja
kamu apaan sih maud udah deh” lanjut Maudy sambil mengejek Shafa. “baru kenal maud kan
kita gak tau nih Jihan mau atau gak,walaupun akhirnya mau sih hehehehe” jawab Shafa sambil
cengengesan.

Setelah itu mereka berempat berpisah kembali ke kelas mereka masing-masing dikarenakan bel
telah berbunyi. Jam ketiga ini adalah pelajaran Biologi untuk kelas XI IPA 2. Jihan dan Fira
langsung mengikuti pembelajaran di kelas.

Jam sudah menunjukkan pukul 3 semua siswa langsung pulang termasuk Jihan.Sebelum Jihan
bergegas untuk pulang dia mendengar seseorang memanggil namanya. Ternyata itu adalah ibu
Linda guru kimia. “Jihan kamu sudah mau pulang ya nak?”Tanya ibu Linda. “eh iya bu,tapi
masih menunggu jemputan” Jawab Jihan. “oh iya Jihan jadi gini ibu mau saranin kamu ikut
lomba sains untuk mewakili sekolah,nanti bukan hanya kamu bakal ada pembagian lagi. Tapi ibu
ingin kamu ikut lomba kimia nih Jihan” Ujar ibu Linda sambil memberikan selebaran kertas.
“tapi ini gak ada pemaksaan kok nak,ibu Cuma lihat aja kamu ada kemampuan,dan kamu juga
pernah ikut olimpiade seperti ini di Tanggerang” lanjut ibu Linda. “hehehe iyaa bu saya coba
pikir-pikir dulu boleh ya bu”jawab Jihan. “iya nak kamu pikir-pikir aja dulu gapapa” kata bu
Linda. “yaudah ibu pergi dulu yaa Jihan makasih nak” kata bu Linda yang langsung pergi dari
hadapan Jihan.

Bunda Jihan yang menjemput Jihan kali ini. Sesibuk-sibuknya kedua orang tua Jihan,mereka
masih bisa meluangkan waktu untuk menjemput putri semata wayangnya itu. Sama juga waktu
di Tanggerang. Walaupun mereka punya supir yang bisa mengantar dan menjemput Jihan,tetapi
mereka juga sering menjemput Jihan jikalau tidak terlalu sibuk.

Saat diperjalanan. “gimana tadi sekolah barunya?sesuai ekpetasi kah”Tanya bunda. “hahaha iya
bun sesuai ekspetasi lah. Teman-teman kelasku pada welcome gitu terus baik banget” jawab
Jihan sambil tertawa. “yaa emang gitu,kamu aja yang terlalu overthinking. Terus kalau
pembelajarannya gimana?” Tanya bunda lagi. “ya gituulah bun sama aja. Eh bun tadi bu Linda
guru kimia aku ngusulin aku buat ikut lomba sains untuk perwakilan sekolah” ujar Jihan.
“ohyaa? Hahaha baru hari pertama sekolah loh nak kamu udah dilirik aja”jawab bunda. “ihh
engga gitu bunn”ucap Jihan sambil mengerutkan dahi nya. “terus-terus gimana kamu mau nyoba
gak?”Tanya bunda lagi. “ya mauu sih bun tapi aku coba mikir-mikir lagi deh”jawab Jihan. “iyaa
bunda dukung pilihan kamu nanti mau ikut atau gak” lanjut bunda.

Sesampainya di rumah Jihan langsung mandi membersihkan diri karena sudah seharian di
sekolah. Setelah mandi dia melaksanakan shalat ashar. Dan tanpa sadar Jihan sudah tertidur.
Sungguh letih kegiatan di hari pertama di sekolah baru.

Pukul 16.40an Jihan terbangun dari tidur yang lumayan singkat. Dia kemudia menyapu teras
rumah dan membersihkan beberapa tempat yang ada di rumahnya. Bunda Jihan selepas
mengantar Jihan kerumah hanya bersinggah sebentar kemudian balik lagi ke kantor.

“hmm bingung nih ikut apa gak ya”gumam Jihan sambil membuka handphone. Sekarang Jihan
dilanda kebingungan apakah dia harus ikut atau tidak. Dia mencoba mengrimi pesan kepada Fira
karena fira juga sangat pintar apalagi pelajaran kimia siapa tahu bu Linda mengusuli dia juga
untuk ikut lomba ini. Tetapi dia mengurungkan niatnya untuk mengirimi Fira pesan sebaiknya
besok saja saat di sekolah.

Keesokan paginya Jihan melakukan aktivitasnya di pagi hari sebelum berangkat ke sekolah. Dia
kali ini diantar ayahnya lagi seperti kemarin.

Saat di sekolah. “haiii Jihan morning” sapa Fira yang ternyata sudah lebih dulu tiba di kelas itu.
“morning fir,emang kamu selalu datang cepat ya?”Tanya Jihan. “iyaa han,rumahku soalnya agak
jauh jadi dipercepat biar gak lambat” jawab Fira. “beda ama dua orang itu,mereka berdua rumah
dekat tapi dating nanti udah mau jam 7. Iyasiih rumah mereka deket”lanjut Fira yang tengah
membicarakan kedua sahabat nya maudy dan shafa. “hahahaha iyaa tau gak sih aku juga gitu di
sekolah lamaku rumahku dekat dari sekolah tapi datang 5 menit lagi jam 7 hehehe jalan kaki juga
nyampe sih saking dekatnya” tambah Jihan. “yah beginilah nasib rumah jauh” ujar Fira sambil
tersenyum kecil.

Bel telah berbunyi semua siswa SMAN 1 Malang langsung masuk ke dalam kelas untuk
mengikuti pembelajaran. “Fir bentar aku pengen bilang sesuatuu yaa”kata Jihan kepada teman
sebangkunya itu. “okesip”jawab Fira.
Jam pertama dan kedua telah selesai kali ini sebelum ke kantin Jihan ingin memberitahu ke Fira
tentang yang kemarin itu. “Fir kemarin bu Linda datengin aku dia usulin aku buat ikut lomba
sains antar sekolah gitu,kamu juga ya?” Tanya Jihan kepada Fira. “enggak tuh han,bu Linda gak
nyampain apa-apa ke aku”jawab Fira. Mendengar hal itu Fira cukup sedih sih karena dia punya
goals untuk kedepannya kalau dia ingin mencoba ikut lomba sains. Terakhir kali dia ikut lomba
sains waktu dia masih SMP. Ketika di SMA dia sudah mulai jarang bahkan tidak pernah
mengikuti lomba. Padahal Fira termasuk salah satu yang mempunyai nilai tertinggi Ujian kimia
di kelasnya. Dia agak kaget ketika tahu Jihan yang murid baru sudah disarankan untuk
ikut,namun dia yang sudah hampir 2 tahun bersekolah di sini tidak pernah terlirik karena di
kelasnya hampir semua murid pintar. Sedari tadi Jihan memperhatikan perubahan drastis
ekspresi Fira dari tertawa sampai sekarang berganti menjadi ekspresi sedih bercampur aduk
dengan rasa kesal dan kecewa. “Fira ayok ke kantin, Maudy dan Shafa udah nnungguin tuh
pasti”ajak Jihan. “iyaa kamu deluan aja dulu han aku masih ada urusan di kelas XI IPA 1”jawab
Jihan. Padahal Fira tidak ada urusan di kelas XI IPA 1 dia telah berbohong kepada Jihan. Fira
masih merasakan kekesalannya terhadap Jihan dia pikir kenapa murid yang baru saja masuk
sudah dipanggil untuk ikut lomba. Tapi di satu sisi Fira juga memukul pipinya untuk berhenti
merasa kesal kepada Jihan.

Sesampainya Jihan di kantin seorang diri. “haii Jihan kok sendiri,Fira mana?”tanya Shafa. “Tadi
Fira nyuruh aku deluan aja katanya nanti dia nyusul,tapi aku rasa ada sesuatu deh”jawab Jihan.
“sesuatuu gimanaa han dia kenapa?” Tanya maudy penasaran. “ekspresi wajah dia tuh yang
awalnya ketawa langsung berubah drastic gitu lohh jadi kayak bad mood”ujar Jihan. “gak ada
apa-apa sih si Fira emang kadang suka gitu orangnya, terus dia kemana?”Tanya maudy lagi.
“katanya sih ada urusan di kelas XI IPA 1”jawab Jihan. “hadehh tuh anak ngapain lagi”tambah
shafa kebingungan.

Bel jam masuk berbunyi seluruh siswa yang berada di kantin maupun yang berada di luar kelas
langsung masuk ke kelas mereka masing-masing.

Sesampainya di kelas Jihan melihat Fira yang duduk di meja sambil menundukan kepalanya ke
atas meja. “lahh Fira ternyata kamu disini, kok engga ke kantin?” Tanya Jihan. “hehehe aku lagi
engga pengen ke kantin tadi han,maaf ya”jawab Fira sambil mengeluarkan buku untuk pelajaran
berikutnya. Jihan kebingungan melihat sikap teman barunya ini. Dia akan mencoba bicara nanti
setelah pulang sekolah.

Sepulang sekolah Jihan langsung bertanya kepada Fira. Kelas sepi semua siswa sudah keluar
kecuali mereka berdua. “Fir kamu kenapa?ada masalah ya?” Tanya Jihan dengan muka sedih.
Mendengar pertanyaan Jihan,Fira makin kesal dan tanpa sadar keluarlah kata-kata yang tidak
diinginkan. “udahlah han kamu pergi ke ruang guru sana samperin bu Linda kamu mau ikut
lomba itu kan” jawab Fira dengan muka datar. “oh iya mungkin sebentar aku mau nyamperin bu
Linda”jawab Jihan. “enak ya kamu baru datang ke sekolah baru aja udah di saranin ikut lomba.
Aku?udah mau hampir 2 tahun sekolah disini engga pernah han” ujar Fira yang suaranya agak
gemetar karena sudah tidak kuat menahan air mata. “firr maafin aku, aku gak tahu” kata Jihan
yang ikut gemetar. Mendengar itu Fira pun langsung keluar kelas dan pulang ke rumaahnya.
Sementara Jihan dia terduduk di kursinya masih kaget dengan apa yang baru saja terjadi.
Mendengar perkataan Fira, Jihan jadi merasa tidak enak hati kepada Fira. Tidak lama air mata
Jihan jatuh membasahi pipinya dia sudah tidak kuat menahannya. Dia menghabiskan waktu
kurang lebih 10 menit untuk menenangkan dirinya setelah menangis.

Setelah tenang, Jihan kemudian memutuskan untuk ke ruang guru. Menemui ibu Linda.
Sesampainya di ruang guru dia mendapatkan ibu Linda dan dia mengiyakan untuk ikut lomba
tersebut. “ibuu kalau boleh tau untuk lomba kimia selain saya siapa saja ya bu?” Tanya Jihan.
“ibu sudah menemukan satu orang jihan untuk di kimia. Tapi satu orang lagi ibu masih mau cari
lagi” jawab ibu Linda. “ibu tahu Shafira kinanti?” Tanya Jihan. “ohiyaa ibu tau itu Fira kan?oh
iya Fira masuk ke 3 orang ini. Nanti ibu akan ngobrol dengan dia dulu” ujar ibu Linda.
Mendengar perkataan bu Linda, Jihan sangat senang.

Setelah bertemu ibu Linda, Jihan pun pulang ke rumah. Bundanya telah menjemput dia di depan
sekolah. Sesampainya di rumah dia melanjutkan aktivitasnya seperti biasa. Di malam hari saat
makan malam dia memutuskan untuk memberitahu ibunya kalau dia akan ikut lomba sains antar
sekolah yang akan di adakan 2 bulan ke depan. Dan kedua orang tuanya ikut senang mendengar
kabar itu.

Pukul 05.00 subuh, Jihan terbangun untuk melaksanakan kewajibannya untuk shalat. Dan setelah
itu melakukan aktivitas lainnya. Saat sarapan. “berarti kamu akan ada jadwal sore ya bimbingan
untuk lomba itu?” Tanya bunda. “iyaa bun” jawab Jihan. “baiklah bisa yuk bisa semangat”lanjut
bunda memberikan semangat kepada putrinya itu.

Sesampainya di sekolah Jihan melihat Fira menatap kearahnya dengan tatapan lesuh dan
kemudia dia menghampiri Jihan dan langsung memeluk Jihan. Fira merasa bersalah atas kejadian
yang kemarin setelah memarahi Jihan dengan hal yang tidak masuk akal. Fira sangat susah
mengontrol emosinya dari dulu sampai sekarang. “hann maafin akuuu kejadian yang kemarin
aku bener-bener engga terkontrol maafin aku jihan”ujar Fira yang sangat merasa bersalah. “iyaa
gapapa kok fir, aku ngerti kok perasaan mu kemarin” jawab Jihan yang segera memeluk lagi Fira
yang masih menangis.”sekarang kita pikirin lomba ajaa seneng banget bakal lomba bareng”kata
Jihan. “makasiiih banyak yaa hann” ucap Jihan sambil melap air matanya.

2 bulan kemudian semua siswa yang sudah terpilih ikut lomba sains antar sekolah ini datang ke
tempat pelaksanaan lomba. Setelah mengerjakan soal lomba mereka pun langsung pulang ke
rumah masing-masing. Tidak lama setelah itu sekitar 1 minggu kedepan pengumuman pemenang
lomba pun keluar. Hasilnya adalah Fira juara 3 lomba sains untuk pelajaran kimia sedangkan
Jihan juara 1 lomba sains untuk pelajaran kimia. Dengan hasil pengumuman tersebut Fira tidak
kecewa dia mendapatkan juara 3. Dia bahkan sangat senang bisa masuk 3 besar dan bisa
menmbanggakan nama sekolahnya. Dan ini semua juga berkat Jihan. Mereka berdua pun
bersama Maudy dan juga Shafa selalu bersama di masa SMA mereka.

Anda mungkin juga menyukai