Anda di halaman 1dari 10

Cerpen Pendidikan – Kami Siap Menyelamatkannya

Cerpen Pendidikan – Nama ku Aulia Rahmadita,aku duduk di


kelas 7B SMP Islam Bhakti.Dari kecil aku sangat hobby dengan yang
namanya “Bercocok tanam” maka dari itu aku memutuskan untuk
mengikuti eskul cinta alam di sekolahku.Rumah ku penuh dengan
tanaman hias maupun pohon-pohon yang rimbun.Bagi ku ini tempat
yang sangat nyaman,karena jarang tempat-tempat seperti ini apalagi
yang nama nya di Jakarta.Setiap pagi sebelum berangkat sekolah tak
lupa aku menyapa setiap tanaman ku dengan memberinya air,namun
karena banyak sekali tanaman yang aku punya jadi sebagian biar bunda
deh yang memberinya air.”Liaa!!sudah jam setengah tujuh cepat,ayah
sudah menunggu di depan,nanti kamu bisa terlambat sekolah!”bunda
mengingatkan ku untuk lebih cepat.”Liaa!!biar bunda saja nanti yang
nyiram semua tanaman kamuu!!Ayo cepatt!”lanjut bunda ku.”Iyaa
bundaa!” Jawab ku singkat karena takut terlambat sekolah.Tak lupa aku
mencium tangan bunda sebelum aku berangkat sekolah dan
mengucapkan salam “Assalamualaikum bunda,Lia pergi ke sekolah dulu
ya!”bunda pun menjawab dengan lembut “Waalaikumsalam,hati-hati
yaa..!”.bergegas aku naiki mobil ayahku untuk berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah aku langsung menaiki tangga menuju


ruang kelas ku yang berada di lantai dua.”Assalamualaikum!” Ucapku
memasuki kelas yang sedang di bersihkan oleh petugas
piket.”Walaikumsalam Lia!Baru dateng?Biasanya pagi-pagi banget?”
Ucap Eka selaku seksi mading di kelas ku.”Hehe iya nih ka,tadi aku
kelamaan nyiramin tanaman sampai lupa waktu,hehe” Ucap ku sambil
menaruh tas ku di salah satu bagku kelas ku.”Liaa Liaa.. Kamu tuh
kerjaan nya ngurusin tanaman mulu deehh!! Emang nya mereka bisa
bantu kamu kalau kamu lagi kesusahann??”Ucap Natalie cewek tomboi
di kelasku yang memang terkenal sombong.”Iya,bener juga tuh kata
Natalie,mendingan kamu pentingin sekolah dulu dehh jangan tanaman
muluu,,nanti kalau kamu udah kuliah atau udah kerja baru deehh urusin
tanaman-tanaman kamu itu..” Lanjut Sania,cewek yang katanya ‘sok’
perfect di sekolah ku.”Dari pada ngurusin tanaman kamu yang ga jelas
manfaatnya itu mendingan bantuin temen-temen kamu piket tiap
pagi,kan kelas nya tambah bersih.”Reza cowok yang terkenal ‘Playboy’
ini mulai ikut campur.”HAHA.. Iya tuh bener,Reza tumben pinter!!”ucap
Sania.”Aduuhh!! Temen-temenn..”aku mulai maju ke tengah-tengah
kelas untuk menjelaskan apa guna nya tanaman-tanaman ku “Kalian ga
inget pelajaran IPA Biology yang kita pelajarin selama ini?? Dari hasih
fotosintesis tanaman itu kan menghasilkan O2 atau biasa disebut
Oksigen,kita kan juga perlu oksigen untuk bernafas jadi kalau kita ga
ngurusin tumbuh-tumbuhan kita lama-lama mereka akan punah.Coba
bayangkan kalau mereka punah? Akan menghirup apa kaliann jika
oksigen di bumi kita sudah habis??” tiba-tiba Sekar si ketua kelas yang
superduper sombong ini juga berbicara “Kan masih banyak orang-orang
yang mempedulikan tanaman,bukan hanya kamu Li,jadi kalau kamu
meninggalkan tanaman mu dulu dan melebih pentingkan sekolah kan
masih bisa?” aku pun melanjutkan berbicara sambil tersenyum kepada
Sekar “Kalau anak-anak zaman sekarang seperti itu semua,coba
bayangkan masa depan kalian,jika orang-orang yang mempedulikan
tanaman sudah tiada,apa masih ada generasi selanjutnya yang akan
memelihara tanaman itu??kalau sudah tidak ada,akan menghirup
apalagi kalian?? Oksigen di bumi itu punya jumlah,kalau setiap hari di
hirup oleh manusia terus menerus dan lama-lama habis,apalagi yang
akan kalian hirup? Apalagi sekarang kan labih banyak yang menebang
pohon di banding yang menanam pohon.Coba kalian bayangkan sehari
saja penebang liar yang jumlah nya ratusan itu satu orang bisa
menebang sekitar 4-5 batang pohon,tapi orang-orang-orang yang peduli
lingkungan sehari mereka bisa saja menanam 20-30 pohon,namun apa
bisa dalam sehari pohon-pohon itu akan tumbuh menjadi pohon-pohon
yang besar-besar dan rimbun??Pasti perlu beribu-ribu tahun untuk
menunggu pohon-pohon itu tumbuh dewasa kaann?”.Tiba-tiba bel
tanda masuk berbunyi mengagetkan semua yang ada di dalam kelas
“TEEEETTTT!!! Kepada seluruh siswa harap memasuki kelasnya masing-
masing” Suara itu terdengar jelas dari microphone sekolah.teman-teman
ku langsung memasuki ruang kelas ku.Bu Ida selaku wali kelas ku
memasuki ruang kelasku untuk memberikan pembinaan.

“TEETTT!! Waktunya istirahat”.Teman-teman ku berhamburan


keluar kelas,ada yang ke koperasi ada yang ke taman sekolah untuk
memakan makanan bawaannya bersama teman-temannya,tapi sebagian
besar ke kantin.Untuk kali ini aku ingin ke kantin saja lah,kebetulan hari
ini aku sedang tidak membawa makanan dari rumah,lagi juga dari kelas
ku lebih dekat ke kantin.sebelum ke kantin aku melewati taman sekolah
ku,aku lihat disana ada anak yang sedang asyik bercerita dengan
temannya sambil merobek-robek dan mencabuti tanaman yang ada di
taman.Akhirnya aku hampiri mereka sambil tersenyum seraya
mengenalnya.”Hey.. Maaf ganggu,sebelumnya kenalkan nama ku Aulia
Ramandita,panggil saja aku Lia.Hmm.. Kalian sedang apa? Bisa tidak kalu
bercerita tak usah sambil merobek-robek tanaman atau
mencabutinya,yang kalian cabuti itu kan calon pohon yang nantinya
akan memberi kalian udara untuk bernafas,kalau kalian cabuti terus-
menerus siapa lagi yang akan memberi kalian udara??” Mereka
tersenyum kepadaku “iya juga sihh.Maaf ya kak,kita ga akan gitu lagi
kok.”.Aku mengangguk seraya percaya.”Cukup panggil aku Lia saja
yaa,karena aku baru kelas tujuh. Hehe” Ucapku sambil tersenyum.Ku
lanjutkan perjalananku ke kantin.aku mulai menghampiri stand salah
satu makanan favorite ku.”Mie ayam nya satu ya pak!saya tinggal dulu
ya pak..”.Aku melangkah ke stand sebelah untuk memesan minuman.”Es
teh nya ya bu,satu.”aku mengambil uang dari saku ku dan
memberikannya kepada ibu itu.sambil menyantap makanan ku aku
mulai berpikir, mengapa ya semua teman-teman ku tidak begitu
memperdulikan tanaman?? Apa mereka gak sadar dari mana udara yang
selama ini mereka hirup?.”Hey Lia!!” Reza mengangetkan ku sambil
tersenyum.”Kok ngelamun sihh..?? Lagi ada masalah yaa..? Cerita aja
sama aku..”.Dari pada aku cerita ke dia mendingan aku balik ke kelas
dehh,untungnya mie ayam dan es teh ku sudah habis aku pun langsung
lari ke taman sekolahku.. Hehe..

TTEEETTT!!! Memasuki jam ke6!”.Aku langsung bergegas


kembali ke kelas ku untuk mengikuti pelajaran kesukaan ku yaitu IPA,Bu
Dewi gurunya.Cara bu Dewi mengajar sebenarnya membuat temen-
teman kelas ku mengantuk termasuk aku,namun ini lah pelajaran yang
aku sukai,jadi bagaimana sistem pembelajarannya,aku tetap menyukai
nya.Teman sebangku ku tiba-tiba menyolek tangan ku “Lia! Ga ngantuk
apa?? Yang lainnya aja pada asyik mainan sendiri,kamu malah asyik
dengerin bu Dewi ceramah..” Ucap Natalie dengan suara yang hampir
tak terdengar.”Ssstt!!” Ucapku sambil tersenyum.Setelah cukup lama bu
Dewi menjelaskan akhirnya bel pun berbunyi ”TEETTT!!! Waktunya
pulang..” Teman-teman ku berlarian menuju luar kelas.Tiba-tiba
terdengar suara dari microphone sekolah “Semua yang mengikuti ekskul
cinta alam harap berkumpul di aula! Terimakasih”.Aku langsung menuju
ke aula bersama teman kelas ku Nadhira yang mengikuti eskul yang
sama seperti ku.”Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuuhh..
Anak-anak ibu cuma memberitahukan bahwa besok Sabtu kalian akan
kemping,acara ini wajib di ikuti oleh semua peserta ekskul cinta
alam.Kegiatan ini akan berlangsung di salah satu tempat perkemahan
yang terdapat di dekat hutan.Mengapa saya memilih tempat itu? Ya
karena kita akan mengamati penebang-penebang liar,dan tugas kalian
adalah hanya mengamati penebang-penebang itu,dan mengingatkan
bahwa yang ia lakukan itu salah.Dan masing-masing dari kalian harus
membawa satu pohon untuk kita tanam disana,kalau yang punya lebih
boleh membawa dua atau tiga.Jelass???Ada pertanyaann??” Bu Anny
menjelaskan.”Tidakk buu..” Ucap anak-anak.”Kalau begitu sekian dari
ibu,wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh..” Tutup bu
Anny.”Waalaikumsalaamm..” Jawab anak-anak.”Sampai bertemu Sabtu
besok anak-anak..”

Mobil ayah ku sudah ada di depan gerbang.”Tumben lama


banget pulangnya,biasanya cepet?” Tanya ayah ku degan ramah.”Iya nih
yaahh.Tadi ada pemberitahuan sedikit buat yang ikut eskul cinta alam”
Jawab ku dengan santai.”Pemberitahuan apa?” Ayah ku bertanya
sedikit.”Besok Sabtu disuruh ikut kemping,terus disuruh bawa pohon
buat di tanam di hutan.” Kataku sambil melihat ke arah luar mobil.”Ohh
gituu.. Loh berarti kamu ga ikut acara keluarga dong ke Puncak?” Tanya
ayahku sambil mengngatkan ku kalau Sabtu juga ada acara keluarga di
Puncak.Dengan tegas akhirnya aku memutuskan untuk tidak ikut dalam
acara keluarga,ayahku bertanya-tanya “Mengapa kamu memilih
kegiatan ekskul kamu di banding acara keluarga?” Raut wajah ayah
terlihat sedih (mungkin karna aku tidak mau ikut acara keluarga) “Maaf
ayah bukan Lia mementingkan eskul Lia tapi Lia kan belum pernah ikut
yang seperti ini,lagian kegiatan ini juga ikut membantu untuk ikut serta
menanam pohon di hutan,kegiatan ini juga mengajak peserta untuk
mengingatkan para penebang liar untuk tidak melakukan hal seperti itu
dan mengajak penebang-penebang itu menanam pohon,itu kan hal yang
baik yaahh?? Boleh ya yah Lia ikut?” Tanya ku sambil menjelaskan.Ayah
hanya mengangguk lesu,seperti tak rela aku ikut kegiatan itu.”Ayah
bukan tidak mengizinkan Lia untuk mengikuti kegiatan itu,tapi kalau
nanti Lia ga ada yang nganter ke tempat Lia kemping gimana?”. “Lia
berangkat sama temen Lia aja yah,Nadhira! Tadi Lia di ajakin sama dia
naik mobilnya tapi aku bilang ayah mau nganterin Lia.” Jawab ku
tenang.”Yaudah kalau gitu.Tapi gapapa kan ayah ga nganterin
Lia?”.”Gapapa ayaahh..”

Sesampainya dirumah,aku langsung masuk ke kamarku dan


mengganti pakaian ku.Orang tua ku sudah menunggu di ruang makan
untuk makan siang bersama ku.”Bu Lia kata nya ga mau ikut acara
keluarga” Ucap ayah pada bunda ku.”lho kenapa?” bunda ku terlihat
sedikit bingung dan menghentikan sendok berisi makanan nya yang ingin
ia masukkan ke mulutnya.”Gini lho bunda,Tadi bu Anny bilang peserta
ekskul cinta alam hari Sabtu harus mengikuti kemping,kemping ini
tujuannya untuk mengingatkan bahwa yang dilakukan penebang-
penebang liar itu salah,kita juga di suruh untuk membawa satu pohon
dari rumah untuk di tanam di hutan,kalau gitu kan kita juga ikut
membantu melestarikan hutan kan buundaa??” boleh kan bunda Lia
ikutt??” Tanya ku lagi-lagi sambil menjelaskan kepada bundaku.”Yaa
boleh saja,tapi siapa yang akan mengantar?” bunda ku meneruskan
makannya sambil menjawab pertanyaan ku.”Nadhira bunda! Yang waktu
itu pernah main ke rumah ku.Dia tadi ngajakin aku tapi aku bilang aku di
antar ayah.” Jawab ku sambil mengingatkan bunda kepada wajah
temanku Nadhira yang pernah ke rumah ku.”Yasudah kalau gitu,tapi apa
kamu beneran ga mau ikut acara keluarga?” bundaku bertanya sekali
lagi.”Benar bundaa.. Lia mau ikut kemping aja,kalau nanti ada acara
keluarga lagi nanti Insyaallah Lia ikut dehh..” Jawab ku dengan
tegas.Ibuku hanya membalasnya dengan senyum.Entah ia rela aku ikut
kemping atau tidak.

Malam hari setelah sholat maghrib seperti biasa aku mengaji di


kamarku hingga isya,setelah itu aku belajar.Di depan jendela kamar,aku
biasa belajar lebih nyaman karena udara nya sejuk,walaupun agak seram
karena banyak pepohonan yang ada di kebun rumah ku.Meja belajarku
memang di dekat jendela,sengaja aku meminta ayah untuk menaruh nya
disitu karena aku biasanya kalau belajar sering menyalakan kipas,karena
udara di kamarku sangat panas kalau meja belajarku di dekat jendela
kan tidak akan menyalakan kipas lagi,hitung-hitung berhemat.Aku juga
sengaja tidah meminta ayah ku untuk di pasangkan AC di kamarku yaaa
hitung-hitung hemat energi.”Malam yang indah” Ucapku sambil
menatap bintang-bintang dan bulan purnama dari jendelaku.Aku
bingung mengapa teman-teman ku tidak menyadari bahwa pohon itu
penting dalam kehidupan?.Apa mereka tidak berfikir tentang masa
depan mereka?.Sekira ku akan lebih buruk masa depan mereka jika tidak
ada pohon.

Keesokan harinya,di sekolah..

“Nadhira!!” Ucap ku setelah pulang sekolah di depan


gerbang.”Kenapa Li??” Jawab Nadhira sambil menengok ke arah
ku.”besok aku boleh berangkat bareng kamu ga? Soalnya besok keluarga
aku ada acara,jadi mereka ga bisa nganterin aku dehh.. Boleh yaa??”
Pinta ku pada Nadhira.Dengan senyum manisnya ia menjawab “Boleh
ko,nanti kamu ke rumah aku aja jam 6 pagi,kan kumpulnya jam delapan
kita berangkat nya jam 6 aja ya..”.”Boleehh?? Yess!! Makasihh
Nadhiraaa!! Iya nanti aku ke rumah kamu dehh!!” Ucap ku
senang.”Dadaahh Iraa!! Ayah ku udah jemput aku tuh,aku duluan
yaa..!!” lanjut ku sambil berlari menuju mobil ayah ku.Ku lambaikan
tangan ku ke Nadhira,ia hanya membalas dengan senyuman.”Yah bener
ya besok aku boleh ikut kemping?” Tanya ku di dalam mobil untuk
memastikan bahwa ayah benar-benar mengizinkan.Aku kira ayah akan
menjawab ‘iya’ atau apalah.Ternyata hanya senyum yang ia tunjukkan
padaku.Aku masih ragu apa ayah benar-benar mengizinkan ku untuk
mengikuti kemping atau tidak.Sesampainya di rumah,aku bicara pada
bunda “Bunda Lia bener-bener boleh ikut kemping kan
bunda?”.Jawaban bunda masih sama seperti ayah ia hanya menjawab
dengan senyum.Entah kenapa mereka bisa begitu.Apa mereka tidak mau
kalau aku tidak ikut acara keluarga?.Tapi kenapa mereka tidak
menjelaskan pada ku yang sebenarnya? Tapi aku benar-benar ingin ikut
acara itu.

Malam hari,saat makan malam aku tanyakan hal itu kepada


kedua orang tua ku lagi.Mereka baru menjawab “Iya” bangga nya aku
bisa mendapatkan izin dari kedua orang tua ku.Berarti besok aku benar-
benar ikut kemping?.Yeess!!! Sorakku gembira di dalam kamar ku.Aku
mulai membayangkan betapa bahagianya aku besok gumamku dalam
hati.Tak sabar hati ini menunggu matahari kembali bersinar.Hari sudah
larut malam aku masih belum puas membayangkan betapa bahagia nya
aku besok.Haamm… Lama-lama aku mulai mengantuk dan akhirnya aku
tertidur di sebuah sofa kecil di kamar ku.

Kringgg!!!!.Jam beker ku membangunkan ku tepat jam 4:30


pagi.Aku langsung ke kamar mandi untuk berwudhu dan sholat
subuh.Tepat jam 6 pagi aku langsung ke rumah Nadhira.Beruntung
rumah ku dengannya dekat,jadi cukup dengan jalan kaki sudah
sampai.Sebelumnya tak lupa aku berpamitan kepada bunda dan
ayah.”Bunda ayah aku berangkat dulu yaa..” Ucap ku sambil mencium
tangan mereka.”Assalamualaikum!” Ucap ku.Tak lupa bunda mencium
kening ku.Dirumah Nadhira aku langsung memasuki mobil milik ayah nya
untuk segera berangkat.Dalam perjalanan aku dan Nadhira saling
berdiam diri.Kalau aku masih belum puas memikirkan apa yang akan ku
lakukan di sana dan tentunya betapa serunya di sana.Entah kalau
Nadhira apa yang ia pikirkan kali ini.Sesampainya di sana,aku dan
Nadhira langsung di sambut ramah oleh teman-teman ku yang sudah
lebih lama sampai di sana.

Tepat jam tujuh kurang sepuluh menit acara ini di buka


tentunya oleh bu Anny.”Assalamualaiku anak-anak!!” Sapa nya dengan
ramah.”Waalaikum salam buu..” Anak-anak pun menjawab dengan
serempak.”Selamat pagi.. Terimakasih yang pertama saya ucapkan
terutama kepada Allah swt. Yang senantiasa memberi kita kesehatan
pada pagi yang cerah ini dan tentunya terimakasih juga kepada kalian
semua karena tanpa kalian acara ini tidak akan berjalan.Shalawat serta
salam marilah kita curahkan kepada junjungan Nabi besar kita
Muhammad (Sallallahualaihiwasallam).Mari bersama-sama kita buka
acara ini dengan membaca basmalah”.Serempak anak-anak membaca
basmalah “Bissmillahirrahmanirrahiimm..”.Setelah acara ini di buka
masing-masing dari kami wajib membentuk kelompok.Satu kelompok
harus terdiri dari 6 peserta,dan kelompoknya wajib di beri
nama.Kelompok ku terdiri dari Nadhira,Layla,Zhafira,Rafa,Naufal,dan
tentunya ada aku.Setelah berdiskusi cukup lama akhirnya kami sepakat
mendaftarkan kelompok kami dengan nama “Beringin Tua”.Pasti semua
bertanya mengapa kami memberinya nama dengan Beringin Tua??.Guru
ku pun bertanya seperti itu,akhirnya salah satu dari kami menjelaskan
“Begini,pohon beringin tua itu sangat kuat,kelompok kita juga ingin
seperti beringin tua walaupun sudah tua tetapi masih kuat berdiri,dan
pasti jarang ada orang yang berani menebang pohon beringin,seperti
kelompok kita insyaallah jarang ada yang berani mengalahkan kelompok
kita”.Tugas pertama kita harus menanam pohon yang sudah kita bawa
dari rumah ke lahan yang ada di sekitar hutan.Setelah itu selesai kita di
beri tugas untuk mengamati penebang-penebang dan membuat
laporan.Setelah itu kita harus memberi peringatan agar si penebang itu
menyadari bahwa yang ia lakukan itu salah.Ini saat-saat yang sangat aku
tunggu dari awal.Kami mengamati dari jauh di balik semak-semak dan
pohon “Eh yakin nih kita mau ngamatin di sini??” tanya Zhafira sedikit
agak ragu.”Ssstt!! Ya yakin lahh Zhaff.. kalau ga yakin ngapain dari tadi
kita ada di sini??” Ucap ku meyakinkan Zhafira.Tiba-tiba Rafa berbicara
sambil ketakutan “Eh ngamatin sih ngamatin tapi ga usah tiarap kayak
gini juga kalee! Kalau ada ular gimana nihh??”.Nadhira tiba-tiba
menyambung “Eh Rafaa.. Lo kan cowo yang cewe aja ga takut ada ular lo
yang cowo ko malah takut siihh??”.Layla membetulkan ucapan Nadhira
“Iya tuh betull..!! Kalau jadi cowo tuh kaya Naufal dong!”.Zhafira
meledek Layla “Alahh.. Bilang aja Layla suka kan sama Naufal?? Ngaku
deh ngaku..”.Aku segera menenangkan kondisi “Eh eh!! Udah ah!! Kok
jadi ributt sihh?? Kita kan mau ngerjain tugas bukan mau
berisik..”.Semua serempak berkata “Iya deh iya maaf Li..”.Setelah cukup
lama kami mengamati penebang-penebang pohon itu kami mulai
menghampiri mereka.”Selamat pagi pak..Maaf pak sebelumnya kami
dari SMP Islam Bhakti Cuma ingin mengingatkan bahwa hutan kita di
Indonesia semakin sempit,dan jarang sekali orang yang peduli dengan
hutan.” Belum selesaiku berbicara Zhafira meneruskan “Jadi tolong pak
jangan menebang pohon berlebihan pak,kalau menebang pohon
usahakan bapak membawa tanaman untuk di tanam di hutan ini sebagai
pengganti pohon itu nantinya.”.Bapak itu menjawab “Kalian tuh masih
kecil ga usah sok tau yaa..!!”.Naufal menegurnya dengan lembut “Maaf
pak kami memang bukan orang sedewasa bapak,kami hanya ingin
mengingatkan bahwa yang bapak lakukan salah,bukankah masih banyak
pekerjaan yang lain yang bisa bapak kerjakan?mengapa harus menebang
pohon?”.Bapak itu terlihat sangat marah,dengan nada tinggi ia berucap
“Sudah lah pergi jauh-jauh kalian dari sini sebelum saya tambah marah!!
dan jangan laporkan ini ke siapa-siapa!”.Kami semua belum beranjak
dari tempat itu ia semakin marah.beberapa menit kemudian,akhirnya
terpaksa kami semua pergi dari sana karena aku dan yang lainnya tidak
mau mengambil resiko yang cukup berat.

Walaupun cukup melelahkan namun dari sinilah kami


menyadari bahwa pohon adalah warisan dunia yang sangat
berharga.Tanpa pohon habis sudah O2 (oksigen) yang ada di bumi.Tanpa
pohon tak ada yang nama nya hutan.Tanpa pohon rakyat akan selalu
kebanjiran saat hujan deras.Tanpa pohon longsor melanda di berbagai
pelosok negri.Baru kali ini aku membayangkan betapa pentingnya pohon
bagi bumi.Belum selesai sampai sini tugas kita masih berlanjut,kami
harus mendengarkan sebuah kata mutiara dari Psikolog tentang apa
penting nya pohon.Semakin lama ia berbicara suasana semakin
mengharukan.Semua duduk tenang sambil menunduk dan
mendengarkan.Air mata satu per satu peserta ikut menetes Sambil
membayangkan betapa malang nya nasib dunia tanpa pohon.Tak sampai
5 menit berlalu Psikolog itu menghentikan bicaranya.Dan menyuruh
kami untuk menyanyangi tanaman,baik itu yang kecil ataupun yang
besar.Oh ya psikolog itu juga mengajarkan kita tentang sebuah
perkampungan yang ramah lingkungan.

Aku ingin suatu saat nanti aku bisa membuat rumah seperti
itu,bukan hanya untuk ku namun juga untuk semua.Nanti saat aku
pulang aku akan mengusulkan kepada orang tua ku untuk merenovasi
rumah ku menjadi seperti itu.Entah usulan ku di tanggapi atau
tidak.Tiba-tiba Psikolog itu melanjutkan berbicara “Oh ya kalau nanti ada
orang tua kalian yang mau merenovasi rumah,buatlah jendela sebanyak
mungkin,karena jendela adalah tempat keluar masuknya udara dan sinar
matahari… Jika banyak jendela di rumah kalian berarti rumah kalian
termasuk kriteria rumah yang sehat. Jika tidak ada satu pun jendela di
rumah kalian pasti sangat minim sekali udara dan sinar matahari yang
masuk ke rumah kalian.Apakah kalian nyaman memiliki rumah seperti
itu??”.Serempak semua menjawab “Tidaaakkk!!”.Psikolog itu
meneruskan bicaranya “Siapa yang bisa menjelaskan mengapa kalian
tidak nyaman memiliki rumah seperti itu?”.Aku langsung berdiri dan
tunjuk tangan.”Jika rumah kita tidak ada jendelanya maka akan terasa
sangat sumpek atau panas karena tidak ada udara yang masuk.Rumah
kita juga akan memerlukan banyak energi listrik karena saat siang hari
pasti sangat gelap sekali karena tidak ada sinar matahari yang
masuk”.Psikolog itu kembali menjelaskan “Ya betul kata teman mu,Kita
akan merasa panas di dalam rumah itu dan pastinya sangat gelap karena
minimnya cahaya matahari yang masuk.”

Malam ini kami menginap di tenda milik kami masing-


masing.Malam hari ini kami makan ikan bakar,jagung bakar,ubi atau pun
singkong bakar.Malam itu sangat seru,Semua bersorak gembira.Namun
aku hanya duduk berdiam diri di depan tenda dekat api unggun sambil
menghangat kan badan.Aku masih memikirkan kata-kata psikolog itu
tentang pohon.Aku semakin ingin menambah lebih banyak pohon di
rumah ku.Pohon-pohon itu akan aku wariskan untuk tanah air ku
Indonesia.Sayang nya besok pagi kami harus pulang kembali ke
rumah.Seandainya waktu berjalan begitu lama betapa senangnya kami
di sini,sayangnya waktu berjalan begitu cepat meninggalkan kenangan
indah ini.Waktu semakin larut malam guruku pun sudah mulai
mengingatkan untuk cepat tidur.

Keesokan pagi..

Tepat jam 4 pagi kami di bangunkan untuk sholat subuh,dan


mengambil wudhu di sebuah sungai kecil yang airnya masih sangat
jernih dan segar.Sesudah sholat kelompok kami di beri satu pack roti
tawar dan dua sachet susu kental manis untuk topping,tak lupa juga
susu siap saji untuk menambah energi.Nikmatnya pagi ini,walau senang
kami juga tidak lupa tentang kebersihan,kami tidak akan membuang
sampah sembarangan di hutan ini.Sebelum pulang kami harus
menempelkan nama lengkap plus asal sekolah kami di batang pohon
yang kemarin kita bawa dari rumah,kami pun berdoa agar pohon-pohon
itu menjadi penyelamat bagi bangsa kami.Dan semua serempak
berteriak “KAMI SIAP MENYELAMATKANNYA!!” maksud kata ini
adalah,”Kami semua siap menyelamatkan bumi kita dengan banyak
menanam pohon dan mengurangi pemakaian energi yang berlebihan,
Insyaallah ini akan banyak membantu dalam menyelamatkan bumi
kita!”.

Walaupun hanya sehari semalam,namun betapa banyak


pelajaran yang dapat kami ambil.

Saat pelajaran IPA,Bu Dewi mempertunjukkan video tentang


perkemahan Sabtu kemarin yang diikuti oleh semua peserta eskul cinta
alam.”Bu Dewi ini kapan ko kita-kita ga di ajak siihh..??” Tanya Sania.Bu
Dewi pun menjawab “Ini yang ikut cuma peserta eskul cinta alam
saja,kalau kalian mau ikut yang tahun depan kalian harus daftar dulu jadi
anggota eskul cinta alam baru kalian boleh ikut” Jelasnya.Mendengar
semua penjelasan dari Bu Dewi teman kelasku jadi ingin ikut eskul cinta
alam.Saat pulang sekolah Sania,Nathalie dan yang lainnya menepuk
pundakku “Liaa,.. Kita minta maaf yaa,selama ini kita udah ngerendahin
manfaat tanaman kamu” Belum selesai Sania bicara Nathalie
melanjutkan “Iya.. Itu kan karena kita ga tau Li.. Kita baru tahu
sekarang.. Maafin kita yaa..!!”.Aku hanya membalas dengan
senyum.”Tapi kalian janji ya jangan nyepelein tanaman lagi..?” Tanya ku
menyakinkan.”Oke deehh!!” Jawab Nathalie.Semua serempak berkata
“KAMI SIAP MENYELAMATKANNYA!!”.

Anda mungkin juga menyukai