Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS SEMANTIK SLOGAN PADA LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH

ATAS

Afriza Dwi Ningtyas, Vita Prihatiningsih


Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Malang
E-mail : arizadwiningtyas2504@gmail.com
Prihatiningsihv@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi bentuk satuan lingual pada slogan
berdasarkan klausa. (2) mendeskripsikan penggunaan makna referensial slogan di
lingkungan sekolah menengah atas. (3) mendeskripsikan pendapat guru dan siswa
terhadap slogan dan pengaruh perilaku peserta didik. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif. Penelitian mengenai semantik slogan pada lingkungan sekolah
menengah atas ini menggunakan metode kualitatif penelitian yang bersifat deskriptif
dan cenderung menggunakan analisis. Proses makna lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif, landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar focus
penelitian sesuai dengan faktabdi lapangan. Slogan merupakan kalimat pendek yang
menarik, singkat, dan mudah diingat untuk memberitahukan atau menjelaskan tujuan
suatu kegiatan. Slogan bertujuan untuk menarik atau mengajak masyarakat
lingkungan sekolah agar melakukan atau tidak melakukan tindakan. Biasanya slogan
dibuat untuk mengajak seseorang untuk melaksakan sesuatu. Misalnya menaati suatu
aturan yang telah dibuat karena tujuan utamanya adalah untuk mengajak, maka
penggunaan kata perlu diperhatikan agar tidak terlalu Panjang. Dalam pembuatan
slogan gunakanlah beberapa kata saja agar mudah diingat oleh banyak orang.
Kata Kunci : makna semantik slogan

PENDAHULUAN
Menurut Kridalaksana (2008: 25) Bahasa adalah salah satu bentuk dari perwujudan
peradaban dan kebudayaan serta satuan arbiter dari lambing bunyi yang arbiter dan
digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan
memperkenalkan diri. Seiring berkembangnya suatu negara, masyarakat yang hidup di
dalamnya tidak terlepas ikatannya dengan Bahasa. Secara umum Bahasa merupakan alat
komunikasi yang digunakan seluruh masyarakat untuk menyampaikan berbagai tujuan yang
diharapkan.

1
Slogan merupakan ujaran perkataan atau kalimat pendek yang menarik atau menonjol
dan dapat mudah di ingat untuk memberitahu atau menjelaskan tujuan suatu ideologi
golongan atau organisasi dan sebagainya. (KBBI Depdiknas, 2001 : 480). Slogan merupakan
suatu tulisan yang digunakan untuk menyampaikan maksut yang ingin disampaikan oleh
pembuat slogan.
Semantik adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang makna atau arti (Pateda, 2001 :
12). Jadi semantik merupakan suatu ilmu yang mempelajari dan memberi makna masalah
dari setiap Bahasa tertentu. Makna dalam Bahasa tertentu merupakan asal mula dari
berkembangan arti suatu kata yang dapat diketahui melalui semantik berdasarkan latar
belakang masalah tersebut, bahwa menulis tertarik untuk mengkaji suatu penelitian mengenai
analisi semantic slogan pada lingkungan sekolah menengan atas yang ditinjau dengan
tinjauan semantik.
Penelitian terhadap semantik dapat dilakukan pada berbagai macam makna yang
ditemukan pada kehidupan anak sekolah, salah satunya adalah makna tujuan yang terdapat
pada semantik slogan pada lingkungan sekolah menengah atas. upaya untuk menciptakan
warga sekolah yang tertib aman dan nyaman merupakan suatu hal yang sangat penting,
karena pada saat ini para warga sekolah cenderung mengabaikan peraturan yang ada dan pada
akhirnya melanggar ketertiban. Misalnya saja ketertiban dalam membuang sampah yang
dapat mencemari lingkungan sekolah demikian dari hal tersebut dampaknya akan dirasakan
oleh pihak lain yang berada di area sekolah. Slogan di lingkungan sekolah memiliki berbagai
tujuan di dalam maknanya, hal ini disebabkan dari beberapa faktor. Tidak hanya lingkungan
akan tetapi dari kesadaran untuk tertib dilingkungan sekolah, demikian agar aspek makna
tujuan deklaratif, persuasif, naratif, politis serta pedagogis atau dalam Pendidikan dapat
dipahami oleh seluruh warga sekolah.
KAJIAN TEORI
A. Semantik
1. Pengertian Semantik
Kata semantic dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Yunani sema (kata
benda) yang berarti tanda atau lambang. Yang dimaksud tanda atau lambang disini sebagai
persamaan dari kata sema yaitu tanda linguistik seperti yang ditemukan oleh Ferdinand de
Saussure (1996:23), yaitu terdiri dari (1). Komponen yang memiliki arti dan berwujud
bentuk-bentuk bunyi Bahasa, (2). Komponen yang diartikan atau makna dari komponen yang
pertama tersebut. Kedua komponen ini merupakan suatu tanda atau lambang ; sedangkan
yang ditandai atau yang dilambangkan merupakan sesuatu yang berada diluar Bahasa yang
lazim disebut referen atau hal yang ditunjuk.
Semantik juga dapat diartikan sebagai sebuah kajian analitik terhadap istilah-istilah
kunci dalam suatu Bahasa dengan suatu pandangan yang akhirnya sampai pada pengertian
konseptual atau pandangan dari dunia masyarakat yang menggunakan Bahasa tersebut.
Kata Semantik tersebut kemudian disepakati dengan istilah yang digunakan dalam
bidang linguistik yang telah mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dan hal-hal

2
yang telah ditandai. Oleh karena itu, kata semantic dapat diartikan sebagai ilmu tentang
makna atau arti, yaitu salah satu dari tiga tataran analisis Bahasa
Semantik adalah penelitian suatu makna kata dalam Bahasa tertentu sesuai system
penggolongan. Semantik juga dapat menampilkan suatu hal yang abstrak dan apa yang
ditunjukkan oleh semantik merupakan sekedar membayangkan kehidupan mental dari
pemakai Bahasa.
Teori lain mengatakan bahwa semantik merupakan perilaku yang menelaah lambang-
lambang atau tanda-tanda yang menyatakan makna, hubungan makna yang satu dengan yang
lain, dan pengaruhnya terhadap manusia dan masyarakat
Dari semua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa semantik merupakan
penghubung dari Bahasa dan dunia luar, sesuai dengan kesepakan para pemakainya sehingga
mereka dapat saling menherti, sebagai manusia yang hidup bermasyarakat kita tidak dapat
lepas dari Bahasa sebagai alat komunikasidan tanpa makna Bahasa dalam Bahasa yang
berbentuk ujaran-ujaran tersebut tidak aka nada artinya sama sekali.
2. Jenis Semantik
Semantik terbagi menjadi 3 jenis yaitu semantik leksikal, gramatikal, dan kontekstual
Adapun untuk menjabarannya adalah sebagai berikut :
a. Semantik Leksikal
Leksikal merupakan bentuk abjektif yang diturunkan dari bentuk nomina
leksikon (vokabuler, kosakata, perbendahara kata).
b. Semantik Gramatikal
Tata Bahasa atau gramatikal dibagi menjadi dua sub tataran, yaitu morfologi
dan sintaksis. Morfologi adalah cabang dari linguistik yang mempelajari
struktur intern kata serta proses pembentukannya. Sintaksis adalah studi
mengenai hubungan kata dengan kata dalam yang membentuk satuan yang
lebih besar, yaitu frase, klausa dan kalimat.
c. Simantik Kontekstual
Makna Kontekstual berhubungan dengan pemakaian bentuk-bentuk dari gaya
Bahasa atau yang dapat diartikan sebagai bidang studi semantik yang
mempelajari makna ujaran yang sesuai dengan konteks situasi pemakaiannya
Makna kontekstual sama dengan Bahasa yang terikat, karena hubungan situasi atau
konteks yang sesuai dengan makna kata tersebut. Makna kontekstual merupakan unsur yang
paling penting dalam setiap perilaku, komunikasi linguistik. Makna kontekstual merupakan
makna yang dimiliki oleh sebuah leksem yang terlepas dari konteks atau asosiasi apapun.
3. Manfaat semantik
Pengetahuan semantik akan memudahkan dalam proses memilih dan menggunakan
kata dengan kata makna yang tepat dalam penyampaian informasi kepada hal layak umum.
B. Slogan
1) Pengertian Slogan

3
Slogan merupakan sebuah frase, kata-kata, kalimat yang digunakan
seseorang maupun kelompok dalam berbagai macam konteks seperti politik,
komorsial, agama, Pendidikan, lingkungan, dan sebagainya yang digunakan
untuk mengekspresikan sebuah ide dan tujuan yang mudah di ingat.
Slogan merupakan suatu istilah yang terdapat dalam ucapan atau pikiran serta
perasaan manusia yang membentuk kalimat atau kata-kata sebagai ekspresi
sebuah ide dan tujuan untuk mudah di ingat. Slogan merupakan suatu kalimat
yang singkat, menarik, dan mencolok.
2) Ciri-ciri Slogan
Pardjimin (2005: 33) mengungkapkan bahwa Slogan dapat berupa
kelompok kata atau kalimat pendek yang menarik, mencolok, dan mudah
diingat untuk memberitahukan tujuan atau visi suatu organisasi, kegiatan,
golongan, organisasi atau perusahaan. Isi slogan menggambarkan visi atau
tujuan suatu organisasi, kegiatan, golongan, organisasi atau perusahaan. Isi
slogan menggambarkan visi, tujuan dan harapan dari sebuah kegiatan atau
organisasi atau perusahaan, slogan dibuat untuk menginformasikan suatu hal.
Berdasarkan pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa slogan
mempunyai ciri-ciri khusus yang berbeda dengan iklan, dan poster. Adapun
ciri-ciri slogan yaitu:
a) Merupakan teks persuatif yang mengutamakan unsur kata-kata
b) Berupa perkataan yang mudah diingat dan menarik
c) Berupa klausa, frase maupun kalimat
d) Berupa semboyan sebuah organisasi atau masyarakat
3) Jenis-jenis Slogan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai slogan yang terpasang baik
di lingkungan sekolah, tempat umum maupun tempat ibadah. Dalam
lingkungan masyarakat sekitar, tak jarang juga ditemui kalimat pendek unik
yang biasanya bertemu kebersuhan dan alam. Biasanya sering ditemui di
sekitar tempat pembuangan sampah, baliho, pinggir jalan, dan tempat lain.
Tujuannya biasanya mengajak masyarakat untuk menjaga dan mencintai
lingkungan sekitar, karena dampaknya juga akan terasa kepada mereka.
Berdasarkan kontennya, slogan dikelompokan menjadi beberapa jenis.
Adapun jenis-jenis slogan sebagai berikut:
a) Slogan Kesehatan
Kalimat pendek dengan tema Kesehatan biasanya sering ditemui di rumah
sakit, puskesmas, atau dipinggir jalan. Tujuannya adalah mengajak
masyarakat untuk hidup bersih dan mengingatkan tentang pentingnya
Kesehatan.
b) Slogan Pendidikan
Slogan jenis ini biasanya menempel di dinding sekolah, madding, kelas,
bahkan di toilet terdapat kalimat pendek yang menempel. Slogan
Pendidikan yaitu mendorong dan motivasi pelajar agar tambah giat
menuntut ilmu dan menaati peraturan.
c) Slogan lingkungan

4
Slogan jenis ini dapat ditemukan di lingkungan sekolah, tempat umum,
maupun di jalanan. Dalam masyarakat sekitar, tak jarang juga ditemui
kalimat pendek unik yang biasanya bertemu kebersihan dan ala. Tujuannya
biasanya mengajak masyarakat untuk menjaga dan mencintai lingkungan
sekitar, karena dampaknya juga akan terasa kepada mereka.
d) Slogan produk/iklan
Iklan juga tak jarang menambahkan slogan pada saat promosinya.
Tujuannya biasanya mengajak orang-orang untuk lebih tertarik pada
usahanya tersebut.
4) Tujuan Slogan
Slogan digunakan untuk menyampaikan informasi yang telah disampaikan
dan telah terwakili oleh kalimat pendek dari slogan. Masyarakat dapat
menyimpulkan pesan atau informasi yang terkandung dari kalimat slogan
tersebut.
a) Untuk mempengaruhi orang lain melalui sesuatu informasi yang telah
disampaikan
b) Menghimbau orang lain untuk melakukan apa yang telah menjadi tujuan
dari kalimat slogan
c) Untuk memotivasi orang lain dengan adanya sebuah pesan yang
disampaikan oleh kalimat slogan.
d) Untuk menyadarkan masyarakat.
METODE PENELITIAN
Metode penulisan artikel ilmiah mengadopsi metode kualitatif yang dipadukan
dengan metode studi kasus dan dengan membaca dokumen dari berbagai buku dan bahan
pendukung yang menjadi dasar penulisan artikel ilmiah. Penunjang penulisan seluruh isi
artikel ilmiah akan menjadikan dasar untuk menjelaskan topik yang mana akan menjadi tema
utama penulisan artikel ilmiah. Selama ini metode pengumpulan data dengan menggunakan
teknologi metode kualitatif yang merupakan metode pengumpulan data yang tidak
memerlukan data statistik, tetapi merupakan penjelasan dari pembahasan permasalahan yang
ada dalam artikel ilmiah tersebut.
Menganalisis masalah yang ada membutuhkan buku dan banyak dokumen yang dapat
dipercaya untuk menyajikan informasi secara efektif. Artikel ilmiah ini akan mejadi ajuan
untuk memecahkan masalah dalam tata tertib sekolah. Literatur yang dijadikan berfikir,
selain itu dapat menambah wawasan, cara ini memiliki banyak manfaat, selain itu juga dapat
digunakan sebagai pedoman untuk penelitian dan penulisan artikel ilmiah selanjutnya. Data
yang di sajikan berupa bacaan Pustaka yang berisi informasi untuk menunjang kegiatan
penelitian artikel ilmiah ini. Pada dasarnya semua konteks yang berkaitan dengan subjek
artikel ilmiah ini akan diusulkan dan dijadikan referensi untuk kelancaran penulisan artikel
ilmiah.

HASIL PENELITIAN

5
Hasil penelitian pada semantik slogan pada lingkungan sekolah menengah atas
merupakan salah satu perilaku yang paling dasar bagi seluruh warga sekolah dalam proses
menjaga lingkungan sekolah, dimana seluruh warga sekolah mampu membawa suatu
perubahan pada dirinya dan mampu membentuk tingkah lakunya sendiri dengan tingkah laku
positif.
Hasil penelitian fungsi semantik slogan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
hasil dari upaya membiasakan membaca semantik slogan yang ada pada lingkungan sekolah
menengah atas, bagaimana perilaku seluruh warga sekolah dalam upaya menjaga dan menaati
hal ada dalam lingkungan sekolah, dan terutama saat dalam menjaga lingkungan sekolah
mereka, apakah masih bisa menerapkan semantik slogan yang ada pada lingkungan sekolah
mereka.
Hasil penelitian semantik slogan pada lingkungan sekolah dimana mereka mengikuti
peraturan yang ada pada lingkungan sekolah dan dituangkan dalam semantik slogan untuk
mengatur perilakunya ketika berada dalam lingkungan sekolah secara mandiri yang pada
akhirnya membawa keberhasilah bagi warga sekolah agar tetap bisa mendapatkan sebuah
kebiasaan yang baik serta membanggakan bagi dirinya dan sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan mencari informasi
mengenai kebiasaan membaca dan memaknai semantik selogan yang ada pada lingkungan
sekolah, dalam penelitian ini dimulai dari pencarian siswa yang suka membaca semantik
slogan yang ada pada lingkungan sekolah menengah atas. Perbedaan kebiasaan membaca
semantik slogan pada warga sekolah menengah atas. Berdasarkan Teknik pengumpulan data
yakni dengan Teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan catatan lapangan yang
digunakan peneliti, untuk diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan kebiasaan membaca
semantik slogan pada lingkungan sekolah menengah atas, yakni setiap warga sekolah
memiliki perbedaan dalam memperlakukan adanya semantik slogan pada lingkungan sekolah,
yang mana dalam adanya semantik slogan, seluruh warga sekolah telah berusaha untuk
menerapkan peraturan yang ada pada semantik slogan yang telah dibuat oleh pihak sekolah
menengah atas tersebut.

PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian terhadap analisis semantik slogan pada lingkungan
sekolah menengah atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa makna semantik dan slogan
merupakan semantik penelitian suatu makna kata dan Bahasa tertentu sesuai system
penggolongan. Semantik juga dapat menampilkan suatu hal yang abstrak dan apa yang
ditunjukkan oleh semantik merupakan sekedar membayangkan kehidupan mental dari
pemakai Bahasa. Teori lain mengatakan bahwa semantic merupakan perilaku yang menelaah
lambang-lambang atau tanda-tanda yang menyatakan makna, hubungan makna yang satu
dengan yang lain, dan pengaruhnya terhadap manusia dan masyarakat. Slogan merupakan
suatu istilah yang terdapat dalam ucapan atau pikiran serta perasaan manusia yang
membentuk kalimat atau kata-kata sebagai ekspresi sebuah ide dan tujuan untuk mudah
diingat.

6
Oleh karena itu sering kali di sekolah maupun di tempat-tempat umum kita
menemukan sebuah gambar atau kata-kata yang menarik dan mudah diingat serta mempunyai
makna yang bagus, itulah slogan. Maka dari itu slogan Pendidikan ialah untuk menopang dan
semangati pelajar supaya lebih rajin belajar dan mematuhi peraturan yang ada, jadi jelas
bahwa menjaga ketertiban adalah suatu hal kecil yang sangat penting demi kehidupan kita.

DAFTAR PUSTAKA
Albaburrahim, Albaburrahim. "BUKU REFERENSI PENGANTAR BAHASA INDONESIA
UNTUK AKADEMIK." (2019).
Marwati, Diah Rahayu. Analisis Aspek Makna Tujuan Pada Slogan Lalu Lintas Di Kota
Surakarta: Tinjauan Semantik. Diss. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.
Chaer, Abdul, and Liliana Muliastuti. "Makna dan semantik." Semantik Bahasa Indonesia
(2014): 1-39.
Marnetti, Marnetti. "Analisis Gaya Bahasa dalam Slogan Lingkungan Hidup." Madah 8.1
(2017): 87-104.
Pustaka Utama. Kurniasari. Anna Nurlaila. 2014. Sarikata Bahasa Dan Sastra Indonesia
Superkomplet. Jogjakarta. Dafa Publishing.
Parera, J.D. 2004. Teori Semantik. Jakarta: Erlangga. Prihantini, Ainia. 2015.
Sujanto, dkk. 1979. Kedudikan dan Fungsi Bahasa Indonesia di Jawa Timur. Jakarta Pusat:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Sumanto. 2014. Teori Dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta. Caps (Center of
Academic Publishing Service).
Tarigan, Henry Guntur. 1993. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa. Ullman, Stephen.
2007. Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Verhaar, J. W. M. 2006. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.

Anda mungkin juga menyukai