Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu :
Fully Rakhmayanti, M.Pd.
Disusun oleh :
Fatimah An Nazwa
NIM 2300390
Bahasa itu arbertier, artinya Bahasa disusun cara memasukkan sesuai dengan
konversi para penggunanya arbitrer juga dapat diartikan secara kebetulan. Jadi
bahasa lahir secara kebetulan akibat adanya interaksi komunikasi oleh para
penuturnya. Meskipun demikian bunyi bahasa yang menentukan dan lahir secara
berbeda yaitu tentunya mengandung makna titik on sebab itu selain arbitrer bahasa
juga simbolik, hal ini berarti bahasa merupakan simbol-simbol tertentu yang
memiliki makna bagi para penuturnya. Bahasa juga termasuk seperangkat bunyi yang
sistematik. Hal ini berarti bahasa memiliki seperangkat sistem tertentu yang dikenal
oleh para penuturnya.
Lingustik pada dasarnya adalah sebuah ilmu, linguistik tidak membahas Bahasa
sebagai alat emosi ataupun ekspresi, Ramelan (1991) menyatakan bahwa persyaratan
ilmu itu antara lain sebagai berikut. Berdasarkan sudut pandang yang paling umum
linguistik terdiri atas dua bidang besar yaitu :
1. Mikrolinguistik
Microliu mistik adalah bidang linguistik yang mempelajari bahasa dari dalam atau
struktur bahasa itu sendiri.
MAKROLINGUISTIK
Makrolinguistik adalah bidang linguistik yang mempelajari bahasa dalam hubungan dengan
faktor-faktor di luar bahasa Termasuk di dalamnya bidang interdisipliner dan bidang terapan.
Linguistik dapat menjadi di bagi atas dua bidang, yaitu linguistik teoretis dan linguistik
terapan.
C. CABANG-CABANG LINGUISTIK
1. Linguistik Teoretis
Linguistik teoritis adalah cabang linguistik yang memutuskan Penelitian pada teori
umum dan metode-metode umum dalam penyelidikan bahasa. Linguistik deskriptif
disebut juga linguistik sinkronis adalah bidang linguistik yang menyelidiki sistem
bahasa pada tertentu. Cabang linguistik ini terdiri 4 komponen :
1. Fonologi
2. Morfologi
3. Sintaksis
4. Leksikologi
2. Linguistik Terapan
Linguistik terapan merupakan linguistik yang digunakan dalam bidang ilmu yang
lain. Dalam pandangan selanjutnya, kajian linguistik terapan sering juga disebut
linguistik interdisipliner. Berikut ini merupakan cabang-cabang dari linguistik
terapan :
A. Psikolinguistik
B. Sosiolinguistik
C. Etnolinguistik
Selain ketiga cabang linguistik di atas, linguistik terapan juga mencakup bidang-
bidang sebagai berikut :
A. Pengajaran bahasa
B. Penerjemah
C. Leksikografi
D. Fonetik terapan
E. Sosiolinguistik terapan
F. Pembinaan bahasa internasional
G. Pembinaan bahasa khusus
H. Linguistik medis
J. Mekanolinguistik/komputasi
K. Linguistik forensik
1. Linguistik Mikro
Linguistik mikro marah kan kajian pada struktur internal atau struktur bahasa
tertentu, yang di dalamnya terdapat pembidangan fonologi, morfologi, sintaksis,
semantik, dan leksikologi.
2. Linguistik Makro
Judi linguistik mikro sesungguhnya merupakan studi dasar musik sebab yang
dipelajari adalah struktur internal bahasa itu. Adapun joystick macro memiliki bahasa
yang berkaitan dengan faktor-faktor di luar bahasa.
Bidang-bidang kajian linguistik dalam hal ini adalah bidang kajian linguistik umum
atau mikrolinguistik. Bidang kajian linguistik tersebut secara ringkas meliputi
beberapa bidang dasar sebagai berikut :
1. Fonologi
Fonologi adalah ilmu yang mengkaji bunyi bahasa. Mana lagi dibedakan menjadi
fonemik dan fonetik.
2. Morfologi
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kata dan pembentukan kata Oleh
sebab itu morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk
kata.
3. Sintaksis
Sintataksis adalah ilmu yang mempelajari tentang kalimat.
4. Semantik
Semantik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari makna
5. Wacana
Wacana adalah satuan bahasa terlengkap Sehingga dalam hierarki gramatikal
merupakan satuan tertinggi
6. Pragmatik
Pragmatik dapat didefinisikan secara sederhana sebagai ilmu yang mempelajari
penggunaan bahasa dalam konteksnya
A. HAKIKAT BAHASA
Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia bukan bunyi yang
dihasilkan alat lain. Bahasa berasal dari udara yang keluar dari paru-paru menggerakan pita
suara di
kerongkongan yang nantinya terwujud lewat mulut.
•Bahasa adalah seperangkat bunyi asli tematik. Hal ini berarti bahasa memiliki seperangkat
sistem tertentu yang dikenal oleh para penuturnya.
•Bahasa itu arbitrer artinya Bahasa disusun secara memasukkan sesuai dengan
konversi pada penggunaannya.
• bahasa itu universal artinya semua bahasa memiliki kesamaan secara umum.
B. ASAL-USUL BAHASA
Dalam perkembangan asal usul bahasa, muncul berbagai pandangan tentang asal
bahasa manusia. Pandangan pertama adalah pandangan Ketuhanan yang memandang
bangsa muncul sebagai warisan dari Tuhan. Terdapat beberapa asumsi yang memberikan
gambaran tentang asal usul bahasa. Pemerian asumsi-asumsi tersebut sebagai berikut
1. Penyelidikan antropologi
Fonologi secara akar kata berasal dari dua kata, yakni fon yang berarti bunyi dan logos yang
berarti ilmu. Dalam praktiknya fonologi dibagi ke dalam dua cabang kecil yaitu fonetik dan
fonemik. Fonetik adalah cabang kronologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa
mempertimbangkan makna secara umum fonetik mengkaji sebagai bunyi bahasa dihasilkan.
Fonemik adalah cabang ilmu fonologi yang mengkaji bunyi bahasa dengan
mempertimbangkan makna
Oleh sebab itu berdasarkan proses terjadinya fonetik dapat dibedakan menjadi tiga jenis
sebagai berikut :
1. Fonetik artikulatoris
Fonetik artikulatoris adalah politik yang mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat ucap
manusia dapat menghasilkan bunyi basa serta mengklasifikasian bahasa berdasarkan
artikulasinya.
2. Fonetik akustik
Phonetic Agustin mempelajari bunyi bahasa berupa getaran udara dan mengkaji tentang
frekuensi getaran bunyi, amplitudo, intensitas, dan timbrenya.
Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani su dan tattein yang berarti menga bersama-sama.
Secara lebih luas, sintaksis adalah cabang linguistik yang membahas struktur internal
kalimat. Sebagai satuan terkecil dalam sintaksis, kara berperan sebagai pengisi fungsi
sintaksis, penanda kategori sintaksis, dan perangkai dalam penyatuan satuan-satuan atau
bagian-bagian dari satuan sintaksis. Sintaksis sebagai salah satu cabang ilmu bahasa
memiliki beberapa komponen. Komponen yang dipelajari sintaksis tersebut meliputi frase,
klasa,de kalimat. Ketiga komponen sintaksis ini akan dibicarakan dalam bab ini.
1. Fungsi
Fungsi sintaksis merupakan tempat-tempat yang terdapat dalam struktur aksis yang di
dalamnya terdapat kategori-kategori tertentu. Fungsi sintak da lima, yaitu Subjek (S),
Predikat (P), Objek (O), Pelengkap (Pel), dan Ke rangan (Ket). Berikut dijelaskan secara sekilas
tentang fungsi-fungsi sintak :
C. Keterangan
2. KATEGORI
Kategori sintaksis adalah jenis atau kelas kata atau frase yang menjadi pengisi fungsi-fungsi
sintaksis.
3. PERAN
Peran sintaksis pada dasarnya adalah makna yang terkandung pada setiap pengisi fungsi
sintaksis dalam hubungan dengan fungsi yang lainnya.
4. FRASE
Frase adalah suatu konstruksi atau satuan gramatikal yang ter- diri dari dua kata atau lebih,
yang tidak berciri klausa dan yang pada umumnya menjadi pembentuk klausa.
D. MEMBUKA TABIR SEMANTIK BAHASA INDONESIA
Semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani semainein yang berarti
'bermakna'. Semantik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang arti dan
pemaknaan bahasa atau kata yang berkenaan dengan bahasa sebagai alat komunikasi
verbal
B. PERKEMBANGAN SEMANTIK
Semantik merupakan cabang ilmu linguistik yang dikhususkan mengkaji ten- tang makna
bahasa Ilmu semantik pertama kali diperkenalkan ratusan tahun sebelum masehi oleh
Asosiasi Filosofi Amerika di Yunani
Pada tahun 1820-1925 seorang ahli klasik yang bernama C. Chr. Reisig telah
mengemukakan konsep baru tentang gramatika. Ia berpendapat bahwa gramatika terdiri
atas tiga unsur utama:
• etimologi: studi atau kajian tentang asal-usul kata, perubahan bentuk kata, dan
perubahan makna.
Pada usian di muka telah dijelaskan bahwa semantik adalah ilmu yang meng kaji makna
bahasa. Fungsi-fungsi bahasa berdasarkan maknanya :
2. regulator: mengatur dan mengontrol perilaku individu yang satu dengan yang lain
dalam suatu hubungan sosial
3. interaksional: menciptakan jalinan hubungan antara individu yang satu dengan yang lain; 4
personal media identifikasi dan ekspresi diri
3. heuristik : untuk menjelajahi, mempelajari, dan memahami dunia sekitar, 6. imajinatif
mengkreasikan dunia dalam kesadaran dunia batin seseorang
7 informatif: media penyampai pesan dalam kegiatan komunikasi dan me- dia penafsir
keseluruhan pengalaman batin seseorang (Aminudin, 1988).
PENUTUP :
Abidin, Y. 2010. Kemampuan Menulis dan Berbicara Akademik, Bandung, Rizqi Ulah, A. C.
1993. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa.
Press
Alisjahbana, S.T.A. 1954. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Dian
Rakyat.
Alwi, H., dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen
Aminudin. 1988. Semantik. Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru Aglesindo.
Asher, R.E. dan Simpson, J.M.Y. (eds). 1994. The Encyclopedia of Language and Linguistics,
Volume 2. Oxford: Pergamon Press.
Austin. J.L. 1978. How to Do Things With Words. Cambridge: Harvard Univer-
sity Press.
Badudu, J.S. 1985. Cakrawala Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia. Bloomfield. 1955.
Language....