Anda di halaman 1dari 16

FILSAFAT BAHASA

KELOMPOK 1
1) ANISA AGIL SYAHRIANA (19210144012)
2) NADHIFA KHAIRUNNISA (19210144013)
3) DIAN ANJAR NUGROHO (19210144014)
HAKIKAT FILSAFAT

• PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat (terjemahan dari bahasa Inggris philolophy) berasal dari bahasa Yunani, yaitu philo,
philia, philein (love of) dan Sophia atau Sophos (wisdom). Oleh karena itu secara etimologis filsafat
artinya cinta atau mencintai akan kebijakan (kebijaksanaan) atau love of wisdom. Cinta artinya hasrat
yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya kebenaran
sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Dengan demikian filsafat memiliki makna, yaitu hasrat
yang menggebu atau keinginan yang sungguh-sungguh/kemauan keras akan kebenaran sejati. 
Kattsoff, sebagaimana dikutip oleh Associate Webmaster
Professional (2001), menyatakan bahwa karakteristik filsafat adalah:

•Filsafat adalah berpikir secara kritis dan radikal (mendalam).

•Filsafat adalah berpikir dalam bentuknya yang sistematis.

•Filsafat mengahasilkan sesuatu yang runtut atau koheren.

•Filsafat adalah berpikir secara rasional dan konspetual.

•Filsafat bersifat komprehensif.


• OBJEK FILSAFAT

Obyek filsafat ada dua, yaitu :


1. Objek Material
Filsafat adalah segala sesuatu yang ada, yang meliputi : ada dalam kenyataan, ada dalam pikiran, dan yang
ada dalam kemungkinan.
2. Objek Formal
Filsafat adalah hakikat dari segala sesuatu yang ada (Lasiyo dan Yuwono, 1994 : 6).
• SISTEMATIKA FILSAFAT
Sebagaimana pengetahuan yang lain, filsafat telah mengalami perkembangan yang pesat yang ditandai
dengan bermacam-macam aliran dan cabang.
1. Aliran-aliran Filsafat. Ada beberapa aliran filsafat dinataranya adalah : realisme, rasionalisme, empirisme,
idealisme, materialisme, dan eksistensialisme.
2. Cabang-cabang Filsafat. Filsafat memiliki cabang-cabang yang cukup banyak dinataranya adalah :
metafisika, epistemologi, logika, etika, estetika, filsafat sejarah, filsafat politik, dst.
HAKIKAT BAHASA

• PENGERTIAN BAHASA
Secara umum, pengertian bahasa dapat diartikan sebagai sarana menyampaikan informasi. Bahasa
juga dapat dimaknai sebagai sarana untuk menyampaikan atau mengungkapkan pikiran, ide, aspirasi,
gagasan, pendapat, inspirasi, kreasi seni, religi dan teknologi kepada orang lain.  Menurut Kridalaksana
dan Djoko Kentjono hakikat bahasa adalah sistem atau lambang bunyi yang digunakan untuk anggota
kelompok sosial digunakan untuk berkomunikasi, kerjasama dan identifikasi diri. 
• FUNGSI DAN PENTINGNYA BAHASA
1. Sebagai Pemersatu 
2. Sebagai Sarana Mengungkapkan Emosi
3. Sebagai Sarana Komunikasi 
4. Mengembangkan Ilmu Pengetauan 
5. Sebagai Alat Kontrol Sosial 
• SIFAT BAHASA
1. Bahasa Sebagai Sistem 
2. Bahasa Sebagai Perlambang 
3. Bahasa Sebagai Makna 
4. Bahasa Bersifat Konvensional 
5. Bahasa Itu Sistem Bunyi 
6. Bahasa Itu Bersifat Arbitrer
7. Bahasa Bersifat Produktif 
8. Bahasa Bersifat Unik 
9. Bahasa Bersifat Universal 
10. Bahasa Memiliki Variasi 
11. Bahasa Untuk Mengidentifikasi Kelompok Sosial
• CIRI-CIRI BAHASA
1. Keumuman 
1. Setiap bahasa memiliki fonem vokal dan fonem konsonan.
2. Bahasa memuat konstituen yang dapat digunakan untuk menunjuk orang, misal kata ganti orang
pertama, orang ketiga, dan masih banyak lagi. 
3. Bahasa dapat mengalami perubahan 
4. Tidak ada batasan setiap kalimat yang dihasilkan dalam berbahasa 
2. Khusus
5. Bahasa mengalami konjugasi dan deklinasi 
6. Adapun bahasa yang menggunakan imbuhan dan yang tidak menggunakan imbuhan 
7. Bahasa memiliki bahasa preposisi maupun posposisi 
HAKIKAT FILSAFAT BAHASA

Filsafat Bahasa adalah ilmu gabungan antara linguistik dan filsafat. Ilmu ini menyelidiki kodrat dan
kedudukan bahasa sebagai kegiatan manusia serta dasar-dasar konseptual dan teoretis linguistik. Filsafat
bahasa dibagi menjadi filsafat bahasa ideal dan filsafat bahasa sehari-hari.
Filsafat bahasa ialah teori tentang bahasa yang berhasil dikemukakan oleh para filsuf, sementara mereka
itu dalam perjalanan memahami pengetahuan konseptual. Filsafat bahasa ialah usaha para filsuf memahami
keilmuan yang bersifat konseptual melalui pemahaman terhadap bahasa. Filsafat bahasa mencari hakikat ilmu
pengetahuan atau hakikat pengetahuan konseptual. Dalam usaha pencarian tersebut, para filsuf mempelajari
bahasa bukan sebagai tujuan akhir, melainkan sebagai objek pengantar yang pada akhirnya didapatlah
kejelasan tentang hakikat pengetahuan konseptual itu.
Filsafat bahasa merupakan salah satu cabang filsafat yang mengandalkan analisis penggunaan bahasa
karena banyak masalah-masalah dan konsep-konsep filsafat yang hanya dapat dijelaskan melalui analisis
bahasa karena bahasa merupakan sarana yang vital dalam filsafat.
Filsafat bahasa merupakan studi filsafati berdasarkan nilai apriori atau aposteriori dari bahasa dan
bagaimana bahasa itu dijadikan sebagai alat komunikasi. Filsafat bahasa sebagai studi analisis filsafati,
pemaknaan bersifat objektif dan subjektif. Bersifat objektif, apabila makna yang diungkap merupakan
makna yang dikandung secara leksikal/denotasi dalam sebuah wacana lisan atau tulisan. Bersifat subjektif,
apabila makna yang diungkap ada dalam mata si pembaca dan merupakan makna kontekstual, yaitu apa
yang ada di balik makna kata tersebut.  
Filsafat ilmu bahasa/kebahasaan berupaya untuk memecahkan  masalah-masalah filosofis dengan cara
menganalisis makna kata dan hubungan logis antarkata di dalam bahasa.  Sementara itu, filsafat bahasa lebih
menekankan pada analisis unsur-unsur umum dalam bahasa seperti makna, acuan (referensi), kebenaran,
verifikasi, tindak tutur, dan ketidaknalaran.
• TUGAS FILSAFAT BAHASA
1. Bukan membuat pertanyaan tentang sesuatu yang khusus seperti filsafat-filsafat lain, tetapi memecahkan
persoalan yang timbul akibat ketidakpahaman terhadap bahasa.
2. Filsafat bahasa harus dapat menjelaskan "apa yang dapat dikatakan" dan "apa yang tidak dapat dikatakan"
• METODE FILSAFAT BAHASA
Metode filsafat bahasa adalah metode bertanya-kritis terhadap bahasa yang digunakan karena para filsuf
analitik menganggap bahwa bahasa filsafat banyak kekaburan/kesamaran (vagueness), ketaksaan (ambuguity),
ketidakeksplisitan (inexplicitness), bergantung pada konteks (dependence contex), dan menyesatkan
(misleadingness). Hal itu berbanding terbalik dengan pendapat para linguis yang menyatakan bahwa kesamaran
dan ketaksaan bahasa tersebut di samping sebagai kelemahan juga sebagai kelebihan bahasa karena bersifat
multifungsi, yakni selain berfungsi simbolik, bahasa juga memiliki fungsi emotif dan afektif.
• OBJEK FILSAFAT BAHASA
1. Formal
a. Ontologi (membahas tentang hakikat subtansi dan pola organiasi bahasa)
b. Epistemologi (membahas tentang hakikat objek dan material bahasa)
c. Aksiologi (membahas tentang hakikat nilai kegunaan teoretis dan kegunaan praktis bahasa)
2. Material
Bahasa sebagai objek materia filsafat karena filsafat bahasa membahas hakikat bahasa itu sendiri.
• ALIRAN DALAM FILSAFAT BAHASA
1.    Atomisme logis (logical atomism)
2.    Positivisme logis/empirisme logis (neo positivisme)
3.    Filsafat bahasa biasa (the ordinary language philosophy)
RUANG LINGKUP FILSAFAT BAHASA

Filsafat bahasa merupakan cabang filsafat khsus yang memiliki objekmaterial bahasa. Berbeda
dengan cabang-cabang serta bidang-bidang filsafat lainnya, filsafat bahasa dalam perkembangannya
tidak mempunyai prinsip-prinsip yang jelas dan terdefinisikan dengan baik (Alston, 1964 :1). Hal ini
disebabkan karena penganut-penganut filsafat Bahasa atau tokoh-tokoh filsafat bahasa masing-masing
mempunyai perhatian dan caranya sendiri-sendiri meskipun juga terdapat persamaan diantara mereka,
yaitu bahwa mereka kesemuanya menaruh perhatian terhadap bahasa baik sebagai objek material dalam
berfilsafat maupun bagaimana bahasa itu berfungsi dalam kegiatan filsafat.
Salah satu tugas filsafat utama adalah analisis konsep-konsep (conceptual analysis). Oleh karena itu
salah satu bidang filsafat bahasa adalah untuk memberikan analisis yang kuat tentang konsep-konsep dasar
dan hal ini dilakukan melalui analisis bahasa. Meskipun sebenarnya seorang filusuf dapat menggunakan
analisisnya untuk setiap konsep dasar yang berkenaan dengan bahasa tetapi dalam kenyataannya
kecenderungan yang ada ialah untuk memusatkan perhatiannya pada konsep-konsep semantis.
1. Lingkup filsafat bahasa yang utama membahas filsafat analitik baik menyangkut perkembangan maupun
konsep-konsep dari para tokoh.
2. Lingkup lain filsafat bahasa adalah berkenaan dengan penggunaan dan fungsi bahasa yaitu pembahasan
tentang bahasa dalam hubungannya dengan penggunaan bagi tindakan manusia.
3. Berkenaan dengan teori makna dan dimensi-dimensi makna. Pembahasan tentang lingkup inilah filsafat
bahasa memiliki keterkaitan erat dengan linguistic yaitu bidang sistematik.
4. Selain masalah-masalah tersebut di atas, filsafat bahasa sebagaimana cabang-cabang filsafat lainnya
membahas hakikat bahasa sebagai objek material filsafat, bahkan lingkup pembahasan ini telah lama di tekuni
oleh para filsuf. Antara lain hakikat bahasa secara ontologis sebagai dualism bentuk lain. Demikian juga
hubungan bahasa dengan pikiran, kebudayaan, kounikasi manusia dan bidangan-bidang lainnya yang prinsipnya
berkenaan dengan pembahasan bahasa sampai hakikatnya yang terdalam.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai