Anda di halaman 1dari 1

REVIEW JURNAL

Viralin Hestiawan ( 191010700286 )

Tujuan dari review jurnal ini adalah untuk mengetahui kemungkinan perbedaan dalam teori
filsafat bahasa terhadap perkembangan linguistik, menggunakan jurnal Peranan Filsafat
Bahasa Dalam Perkembangan Linguistik. Jurnal ini membahas tentang peranan filsafat
dalam perkembangan lingustik dari tahun ketahun, jurnal ini juga membahas filsafat bahasa
dari beberapa filsuf seperti Frege, Chomsky, Moore.
Dalam jurnal ini mmebahas bahwa berpikir ilmiah adalah kegiatan (akal) yang
menggabungkan induksi dan deduksi. Induksi adalah cara berpikir yang di dalamnya
kesimpulan yang bersifat umum ditarik dari pernyataan-pernyataan atau kasus-kasus yang
bersifat khusus; sedangkan deduksi ialah cara berpikir yang di dalamnya kesimpulan yang
bersifat khusus ditarik dari pernyataan yang sifatnya umum. Penarikan kesimpulan secara
deduktif biasanya menggunakan pola yang disebut silogismus atau silogisme
Induksi berkaitan dengan empirisme, yakni paham yang memandang fakta yang
ditangkap oleh manusia. Sementara itu, deduksi berhubungan dengan rasionalisme,
yaitu paham yang memandang rasio sebagai sumber kebenaran. Dengan demikian,
berpikir ilmiah atau metode keilmuan merupakan kombinasi antara empirisme dan
rasionalisme.
Berdasarkan proposisi pertama, bahasa memunyai kedudukan yang krusial dalam
memahami, memecahkan, dan menjelaskan konsep-konsep permasalahan filsafat. Pada
proposisi kedua, bahasa berkedudukan sebagai objek material sehingga filsafat bahasa
mencoba untuk menjelaskan hakikat dari bahasa itu sendiri. Secara lebih dalam, Kaelan
mengidentifikasi hakikat bahasa sebagai substansi dan bentuk fisik (struktur bahasa).
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa bahasa memunyai sebuah posisi
yang sangat penting dalam filsafat. Berdasarkan landasan dari filsafat, teori-teori mengenai
bahasa memulai “langkahnya” sebagai teori utama rujukan para peneliti, pemerhati, dan
pengguna bahasa.
Tulisan jurnal ini menjelaskan tentang perkembangan filsafat bahasa yang dimulai sejak
tahun 1950-an, fluktuasi teori bahasa yang dilihat dari diskusi oleh para filsuf sejak tahun
1950-an serta paradigma filsafat bahasa yang dimulai tahun 1950-an sebagai landasan
berpikir terhadap fenomena linguistik.
Dengan demikian, bahasa membantu ilmuwan berpikir ilmiah, yaitu berpikir induktif dan
deduktif. Dengan perkataan lain, bahasa menjadi alat bagi para filsuf untuk menarik
kesimpulan induktif ataupun deduktif dan bahasa memungkinkan ilmuwan atau filsuf
melaksanakan silogisme dan menarik kesimpulan atau pengetahuan ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai