Disusun oleh:
Kelompok 1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................3
DASAR TEORI................................................................................................................3
1.1 Pendahuluan.......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
ISI......................................................................................................................................5
KESIMPULAN..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr. Wb
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan
dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama dan
juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta
informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan.
Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan
dari semua yang membaca makalah ini terutama dosen mata kuliah Pendidikan
Agama yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Tim Penyusun
BAB I
DASAR TEORI
1.1 Pendahuluan
Perkembangan Islam dalam kacamata sejarah, terbagi menjadi tiga periode
yaitu pertama disebut periode klasik, pada masa ini Islam mengalami kemajuan
bahkan disebut sebagai masa keemasan Islam namun sekitar tahun 650-1250
Masehi Islam mengalami gelombang disintegasi (pemecahan). Kedua, disebut
periode pertengahan tepatnya pada tahun 1250-1800, pada periode abad
pertengahan ini Islam juga mangalami kemunduran cukup signifikan. Ketiga,
disebut periode modern yang dimulai dari tahun 1800 hingga sampai sekarang ini.
Setiap perkembangan periode ini, terdapat perbedaan dimensi yang khas antara
satu periode dengan periode lainnya, dinamika ini dipengaruhi oleh sosial, politik,
budaya, dan agama sehingga peradaban Islam pada masa klasik, pertengahan,
sampai modern memiliki nuansa yang berbeda satu sama lain.
Masa kejayaan Bani Abbasiyah, tepatnya pada masa khalifah Harun al-
Rasyid dan anaknya al–Ma‟mun kondisi ilmu pengetahuan agama dan ilmu
pengetahuan umun sangat berkembang pesat mulai ilmu fikih, tafsir, hadis, kalam,
tasawuf, dan siyasah. 1 Sedangkan bidang ilmu pengetahuan umum yang antara
lain adalah imu filsafat, kedokteran, astronomi, farmasi, geografi, sejarah, dan
bahasa. Kemajuan peradaban dunia yang ditorehkan (dikembangkan) peradaban
Islam tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan tetapi budaya juga tidak luput dari
dinamika peradaban Islam, dikarenakan ajaran Islam bersifat sangat terbuka
terhadap peradaban bangsa lain hingga membuat Islam semakin maju dan tinggi
dalam hal peradaban.
Bahkan dalam catatan sejarah, bahwa ketika Barat masih terkungkung atau
berkutat dalam kegelapan maka pada saat itu umat Islam sudah berhasil
melestarikan pemikiranpemikiran dan kebudayaan Romawi – Persia, maka tidak
heran banyak sarjana Barat yang berbondong-bondong mendatangi negara-negara
Islam dalam rangka menuntut ilmu pengetahuan di lembaga-lembaga pendidikan
Islam untuk kemudian dibawa mereka kenegara mereka masing-masing.
ISI
2. Masa Umawiyah
Banyak sekali kemajuan-kemajuan kekuasaan yang di
bawah kepemimpinan mengalami kemajuan yang amat pesat.
Seperti peran Ali al-Qali yang berhasil membumikan bahasa Arab
di Andalusi, Cordova. Pada tahun 330 H/ 941 M. ia memenuhi
undangan Al-Nashir untuk menetap di Cordova dan
mengembangkan ajaran Nahwu sampai akhir hayatnya (358 H/ 969
M). Ali Al-Qali banyak sekali meninggalkan karya-karyanya yang
sanagt bermanfaat di Cordova dan yang menjadi cikal bakal
berkembangnya Bahasa Arab di sana. Karangannya antara lain, al-
Amâli dan al-Nawâdlir.
Tokoh lain di bidang Fikih yang tidak kalah terkenal di
Andalusia antara lain, Abu Bakar Muhammad Ibn Marwan Ibn
Zuhr (w. 422 H). Ia merupakan sosok sastrawan besar pada
masanya yang pernah ada di Andalusia. Selain itu, Abu
Muhammad Ali Ibn Hazm (w. 455 H). yang memiliki karya al-
Fashl; fi al-Milâl wa al-Ahwâ’ wa al-Nihal yang merupakan
masterpiece yang fenomenal hingga saat ini.
Selain maju di bidang agama, ilmu filsafat juga sudah mulai
dijamah di kota Andulisia. Luthfi Abdul Badi’ mengemukakan,
bahwa Muhammad Ibn Abdillah Ibn Missarah al-Bathini, ialah
orang pertama kali yang menekuni bidang filsafat di Andulisia. Hal
ini berarti, ilmu filsafat sudah dikenal sebelum al-Jabali. Dan ilmu
itu berkembang pesat pada masa al-Nashir dan sampai pada
puncaknya di masa al-Mustanshir. Seiring berkembangnya filsafat,
berkembang juga ilmu-ilmu pasti. Ilmu pasti yang digemari bangsa
Arab bersumber pada buku India Sinbad yang di-Arab-kan oleh
Ibrahim al-Fazari pada tahun 771 M. dengan perantara ini bangsa
Arab lebih mengenal dan menggunakan angka-anagka India yang
di Eropa angka itu dikenal dengan angka Arab
3. Masa Abbasiyah
Peradaban Islam mengalami puncak kejayaan pada masa
Daulah Abbasiyah. Ilmu pengetahuan pada masa ini sangat maju
secara pesat. Kemajuan ilmu pengetahuan pada masa ini
disebabkan adanya gerakan terjemah besar-besaran terhadap
naskah-naskah asing ke dalam bahasa Arab terutama naskah-
naskah Yunani. Meskipun gerakan terjemah naskahnaskah asing
sudah dimulai sejak masa Umayyah, namun puncak keemasan ada
pada masa Abbasiyah. Upaya penerjemahan yang dilakukan
Abbasiyah tidak hanya bersumber dari naskah Yunani saja,
melainkan sumber lain, seperti bahasa Persia ke dalam bahasa
Arab. Para penerjemah juga bukan hanya dari kalangan muslim
saja, namun banyak juga ditemukan penerjemah-penerjemah
(mutarjim) Nasrani Syiria dan Majusi Persia.
Kemajuan ilmu pada masa Abbasiyah yang paling
menonjol dibanding masa Umayyah, yaitu adanya perpustakaan
dan observatorium Baitul Hikmah. Tempat ini berfungsi sebagai
perpustakaan sekaligus tempat pusat pengembangan ilmu
pengetahuan. Institusi ini merupakan lanjutan dari institusi di masa
Imperium Sasania Persia yang bernama Jundisaphur Academy.
Namun bedanya, istitusi ini pada masa Harun Arrasyid direbuh
menjadi khizânah al-Hikmah (pusat filsafat). Serta objek penelitian
pada masa Imperium Sasania Persia hanya focus pada
penyimpanan puisi-puisi dan cerita raja-raja, di masa Harun
Arrasyid diperluas penggunannya pada semua ilmu pengetahuan.
Selain kaya akan pengembangan bidang agama, pada masa ini juga
bidang perekonomian juga berkembang pesat. Ekonomi imperium
Abbasiayah digerakkan oleh perdagangan barang-barang mewah
dan bahan-bahan pokok. Selain melakukan transaksi sesama
imperium, Abbasiyah juga membuka gerbang perekonomian
dengan Dinasti T’ang di China.
4. Masa Modern
Periode modern ini secara umum dimulai dari akhir abad ke
delapan belas hingga saat ini. Tentu dalam perjalanan
perkembangan ilmu pengetahuan di semua Negara memiliki corak
dan pembaharu masing-masing. Seperti Indonesia, perkembangan
pengetahuan Islam di Negara ini tidak bisa lepas dari peran dua
organisasi masyarakat besar, yaitu Muhammadiyyah dan Nahdlatul
Ulama.
Dalam dunia kampus Islam di Indonesia, juga terdapat
inovasi-inovasi baru dalam wacana keislaman. Sebagai contoh,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga menyeru gagasan
pendidikan Islam integrasi interkoneksi yang diusung Prof. Amin
Abdullah rektor kampus sebelumnya. Amin Abdullah
mengilustrasikan ide besarnya ini dengan jaring labalaba. Yang
mana ditengah-tengah jaring itu sebagai symbol al-Qur’an sebagai
dasar utama. Disusul jaring kedua yaitu symbol dari Sunah, dan
disusul ilmu-ilmu pengetahuan yang lain pada setiap jaring
berikutnya. Disamping bentuk jaring laba-laba (scientific spider
web), ide Amin Abdullah juga ditampilkan dalam bentuk fisik
bangunan di setiap kampus UIN Yogyakarta yang saling berkatan
antara bangunan satu dengan yang lain. Maksud dari arsitek ini
melambangkan, ilmu pengetahuan selalu terjadi relasi dengan
ilmu-ilmu yang lain, sekalipun ilmu agama dengan ilmu sains.
Intinya, secara teoritis konsep keilmuan Islam integrasi
interkoneksi merupakan sebuah konsep keilmuan yang terpadu erat
dan terkait antara keilmuan agama (al-Din) dan keilmuan sosial
dan masyarakat (al-Ilm) dengan harapan mencetak output yang
mampu menyeimbangakan etis filosofis dan agama.
3. Aqua Regia
Bahan ini adalah pelarut yang bersifat amat kuat dalam
melarutkan bahan melebihi asam-asam lain yang juga dikenal
dapat melarutkan bahan seperti asam klorida (HCl), asam sulfat
(H2SO4 ), asam nitrat (HNO3 ). Pelarut ini dibuat dengan
mencampurkan dua jenis pelarut seperti potasium nitrat dan asam
klorida. Para ilmuwan masa sekarang amat terbantu dengan temuan
pelarut ini. Aqua regia akan dapat melarutkan material khususnya
logam murni, termasuk emas dan perak, serta alloy dan bahan
polimerik yang solid dan kaku.
Pelarut di atas oleh beberapa ilmuwan alkimia muslim
biasanya digunakan untuk kepentingan kerajaan seperti menempa
logam untuk pembuatan peralatan militer, serta perlengkapan
istana raja yang dimodifikasi dari bahan logam, emas, platina dan
perak. Menurut E. J Holmyard, Jabir bin Hayyan juga berhasil
mengidentifikasi serta mempelajari sifat-sifat dari tujuh macam
logam berikut, yaitu: emas (Au), perak (Ag), timbal (Pb), timah
(Sn), tembaga (Cu), merkuri (Hg) dan besi (Fe).
KESIMPULAN
Fajriati, I. 2010. Perkembangan Ilmu Kimia di Dunia Islam. Sosio – Religia. 9(3) :
1056 – 1069.