Anda di halaman 1dari 86

Ir.

Sudaryo Alat Industri Kimia

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 1


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

BAB I

PENDAHULUAN

Alat industri kimia :

- Alat penyimpan
- Alat pengumpan
- Alat transpor zat padat
- Alat transpor zat cair dan sistem pemipaan
- Pompa
- Alat pengendap debu
- Alat kompresi gas
- Alat pemecah dan penggiling
- Ayakan
- Penyaring
- Penguap
- Alat pemusing

Pembicaraan alat indutri kimia ditekankan pada :

- Gambar
- Prinsip
- Bagian-bagian penting
- Kerja alat
- Membicarakan “Unit Operation” yang tidak ada dalam Operasi Teknik
Kimia (OTK)

Dalam suatu industri biasanya melalui tahapan sebagai berikut, yakni :

Persiapan Sertifikasi
Bahan Reaksi Pemisahan Penjualan

Alat Industri Perpindahan Operasi Teknik Ekonomi


Kimia panas Kimia Teknik

 Tempat penyimpanan
 Transpor dalam pabrik

Gambar 1. Tahapan proses dalam AIK

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 2


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

BAB II

PENYIMPANAN

Penyimpanan bahan tergantung dari sifat masing-masing bahan. Proses


penyimpanan bisa pada :

- Permulaan proses (bahan kayu)


- Tengah-tengah proses (bahan antara)
- Akhir proses (bahan jadi)

Ukuran alat penyimpan tergantung pada kebutuhan proses. Bahan yang


disimpan tergantung dari kapasitas pabrik dan mudah atau sukarnya didapat bahan
tersebut. Biasanya bahan baku cukup untuk 1 bulan operasi. Penyimpanan bahan
baku dapat dilakukan dengan dua cara, yakni :

1. Di luar (outdoor)
2. Di dalam (in door)

II.I Penyimpanan di luar


Syarat-syarat agar suatu bahan bisa disimpan di luar, yakni :
- Tidak rusak oleh panas dan hujan (atmosfer)
- Cukup dengan perlindungan yang sedikit
- Membutuhkan biaya yang lebih murah

Contoh penyimpanan di luar, yakni :

- Pabrik nitrogen dari udara


- Bahan baku sulfur
- Kayu untuk membuat kokas, di luar tambah kering dan terkena hujan
ada bahan yang bisa terekstraksi

Untuk bahan yang rusak karena atmosfer, harus disimpan di dalam.


Contohnya pabrik-pabrik kimia. Penanganan (handling) yang dipakai
untuk penyimpanan di luar, yakni :

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 3


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

1. Traveling Bridge
Alat ini biasanya hanya ada pada pabrik-pabrik yang besar.
Penanganan pengangkutan memakai lori melalui rel kereta.

Gambar 2. Traveling bridge

2. Locomotive Crane / Truck


Alat ini untuk memindahkan bahan ke alat pengangkut, atau
mengambil dari alat pengangkut. Biasanya dengan locomotive atau
dengan truck. Sebagia contoh penanganan pengangkutan bahan baku
belerang.

Gambar 3. Locomotive crane

3. Monorail Car dan Cableway Car


- Monorail Car
Alat ini digunakan untuk mengambil bahan dari alat pengangkut,
maupun memasukkan ke alat pengangkut.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 4


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 4. Monorail Car

- Cableway Car
Alat ini untuk mengangkat bahan dari alat pengangkut maupun ke
dalam alat pengangkut. Alat ini dapat dilayani dari jarak jauh.

Gambar 5. Cableway Car

4. Drag Scraper System


Alat ini dipakai untuk memindahkan bahan dari tumpukan ke alat
pengangkut.

Gambar 6. Drag Scraper System

Alat tersebut bisa dipasang beberapa set di daerah penyimpanan.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 5


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 7. Satu set Drag Scraper

II.II Penyimpanan di dalam


Penyimpanan di dalam bisa dipakai untuk menyimpan bahan padat,
cair, dan gas.

A. Penyimpanan bahan padat


Penyimpanan bahan tidak boleh dilakukan dengan sembarangan,
tetapi harus dilakukan dengan cara-cara benar. Bahan yang disimpan harus
mendapat perlakuan sebagai berikut :
- Bahan tersebut harus dilindungi.
- Bahan harus disimpan dalam gudang dan dalam wadah-wadah sesuai
dengan jenis bahan yang disimpan.
- Pengambilan bahan dari atas.
- Untuk penyimpanan dari atas dan pengambilan dari bawah, maka
digunakan belt conveyor.

Gambar 8. Penyimpanan dengan belt


- Bila jumlahnya sedikit, maka digunakan alat “Industrial truck”.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 6


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Untuk bahan yang halus digunakan beberapa alat, yakni :


1. Bunker
Pengisian bunker bisa dengan beberapa alat :
- Elevator
- Belt Conveyor

Gambar 9. Bunker

Bentuk bunker kebanyakan berupa silinder, namun demikian


bisa kemungkinan dngan bentuk lain. Syarat bahan yang disimpan
dalam bunker harus bersifat “Free flowing”, artinya pengeluarannya
disebabkan gaya beratnya sendiri (mengalir sendiri). Untuk bahan
yang mudah menggumpal, maka harus ada alat bantu propeler (baling-
baling di bawahnya) untuk menjadikan free flowing.

2. Silo

Untuk jumlah yang besar dan bahan halus diletakkan pada


tanah, di bawahnya digali untuk melewatkan truk atau lori
(pengangkut). Apabila terjadi penggumpalan maka dipakai hembusan
udara tekan.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 7


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 10. Silo

Umpan masuk dengan “Pnuematik” atau elevator bisa juga


dengan belt conveyor. Bila bahan perlu dilindungi maka bisa
dimasukkan dalam kantong-kantong yang dilapisi plastik, sehingga
kuat dan tahan lembab.

Silo biasanya dipakai pada hasil akhir (finish product). Sebagai


contoh pupuk dan semen.

B. Penyimpanan bahan cair

Penyimpanan bahan cair bisa dilakukan di luar maupun di


dalam ruangan. Penyimpanan dalam “Bulk” atau wadah yang bersifat
terbuka atau tertutup. Bentuk reservoir :
L

T
P

Gambar 11. Bentuk reservoir

Bentuk tangki biasanya mempunyai penampang lintang berupa


lingkaran. Untuk bentuk tangki perlu memperhatikan tekanan uap, ini
sangat tergantung sifat zat cair yang disimpan dan hal tersebut akan
mempengaruhi perhitungan tebal dan bentuk tangki. Bahan cair

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 8


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

biasanya disimpan dalam tangki yang berbentuk silinder. Posisi tangki


bisa dipasang horizontal maupun vertikal.

Gambar 12. Tangki vertikal pada minyak bumi

Bahan tangki biasanya terbuat dari carbon steel, monel, baja


(steel), dan stainless steel. Tangki vertikal biasanya diletakkan di luar
ruang bangunan, sedangkan untuk tangki horizontal bisa diletakkan di
luar maupun di dalam ruangan. Tangki bisa juga ditanam di dalam
tanah. Apabila dalam bentuk dicairkan maka banyak dipakai tangki
berbentuk bola. Dipakai tangki berbentuk bola mempunyai maksud
agar perlindungan terhadap suhu lebih baik karena bentuk
permukaannya lebih sedikit menerima panas dari luar. Tangki
berbentuk bola biasa ditaruh di luar ruangan. Untuk membuat tangki
berbentuk bola lebih sulit daripada bentuk lainnya, sehingga ini
merupakan kelemahan pemakaian tangki berbentuk bola. Kesulitan
terletak pada pengelasan bahan baja supaya menjadi bentuk bola
tersebut. Karakteristik tangki yakni sebagai berikut :

D 1 3
- H  3  2 ( penyimpan)
L  2  5 ( pengangkut)
- D

- Bahan : baja

- Contoh : butane, ammonia, N2

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 9


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

C. Penyimpanan bahan gas / Gas holders


Ada tempat penyimpan gas yang bisa mengatur sendiri yang disebut
“Gas holder”, digambarkan sebagai berikut :

Gambar 13. Gas holder

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 10


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

BAB III

ALAT PENGUMPAN (FEEDER)

Alat pengumpan masih sangat diperlukan dalam proses walaupun bahan


sudah ada di dalam alat penyimpan. Hal ini diperlukan karena beberapa alasan
sebagai berikut :

- Ingin prose secara kontinyu


- Tugas sebagai pengumpan dalam jumlah teratur dan terkontrol
- Harus mentranspor secara teratur
- Terdiri dari :
a. Alat transpor pendek
b. Corong (hopper)

Macam-macam alat pengumpan adalah sebagai berikut :

1. Gate feeder

Gambar 14. Gate feeder


Dengan mengatur N (kecepatan putar), maka jumlah bahan yang
keluar melalui “gate” bisa diatur. Keluarnya bahan juga tergantung S
(slag) atau amplitudo dari pintu gerbang.

2. Screw conveyor
Alat ini terdiri dari corong (hopper) dan alat transpor pendek yang
berbentuk screw atau bentuk ulir. Pengaturan keluarnya bahan tergantung
pada kecepatan putar dari sumbu screw conveyor (N).

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 11


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 15. Screw conveyor feeder

3. Apron feeder & Vibrating feeder


- Apron feeder
Alat ini merupakan kombinasi antara alat transpor pendek yang
berbentuk apron (ban berjalan yang berbentuk rantai) dan corong
(hopper). Alat ini digunakan untuk mengumpankan bahan-bahan yang
kasar, misalnya abu (ash).

Gambar 16. Apron feeder

- Vibrating feeder
Alat ini dipakai untuk bahan yang lembab, sekaligus sebagai alat
pengering.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 12


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 17. Vibrating feeder

4. Rotating vane feeder


Alat ini pengangkutannya lebih baik daripada apron feeder, karena
mempunyai dua alat pengatur. Kedua alat pengatur tersebut yakni :
- Vane sebagai baling-baling
- Fan sebagai penghembus atau kipas

Gambar 18. Rotating vane feeder

5. Plunger feeder
Alat ini dipakai untuk bahan padatan.

Gambar 19. Plunger feeder

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 13


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

6. Roll feeder
Roll feeder digunakan untuk bahan yang berbentuk butiran besar
dan penyimpannya dilakukan secara berangsur-angsur, tidak sekaligus
secara serempak.

Gambar 20. Roll feeder


Roll terdiri dari rantai yang berat dan bisa berputar pelan-pelan.

7. Revolving table feeder


Alat revolving table feeder terdiri dari corong dan meja yang mempunyai
sudu. Apabila meja berputar maka bahan akan terdorong keluar oleh sudu-
sudu. Biasanya dipakai untuk bahan yang berbentuk butiran.

Gambar 21. Revolving table feeder

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 14


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

BAB IV

TRANSPOR ZAT PADAT

Dalam industri biasanya diapakai proses alir, mengapa?

- Ukuran alat bisa lebih kecil


- Pengontrol lebih baik
- Lebih murah

Pada prinsipnya cara pengangkutan secara proses alir ada 2 macam (arah), yakni :

1. Conveyor: yaitu alat transpor yang digunakan pada posisi mendatar.


2. Elevator: yaitu alat transpor yang digunakan pada posisi tegak.

Pengangkutan menurut cara geraknya dibagi menjadi 2 macam, yakni :

1. Secara mekanik
2. Secara pneumatik

A. Secara Mekanik

Mengalirnya bahan disebabkan karena alat yang bergerak. Pada dasarnya ada
dua cara mengalirnya bahan, yakni :

1. Scrapper : yaitu dengan cara menggaruk atau mendorong. Biasanya


dipakai untuk jarak pendek. Jika dipakai untuk jarak yang cukup panjang
bisa riskan, karena bisa timbul kerusakan yang disebabkan adanya
gesekan.
2. Carrier : yaitu dengan cara membawa. Bisa dipakai untuk jarak yang
cukup panjang, karena gesekannya menjadi lebih kecil dan transpor
bahan menjadi lebih efisien.

Pemilihan alat ditinjau dari :

- Sifat bahan
- Jumlah bahan

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 15


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

- Segi teknis
- Ekonomi, diperhatikan first cost dan perawatannya.

A.1. Conveyor Mechanical Scrapper

Conveyor mekanikal scrapper sering disebut conveyor saja, misal :

- Screw conveyor
- Ribbon conveyor
- Flight conveyor
- Drag conveyor
- Reddler “en masse” conveyor

Contoh :

1. Screw conveyor
Biasanya dipasang datar atau miring (slope down), tetapi bisa juga
dipasang slope up apabila bulk density bahannya kecil. Bila yang
ditranspor bahan yang keras maka screw akan banyak aus dan bahan akan
pecah, sehingga kurang baik. Alat screw conveyor ini biasanya dipakai
untuk bahan yang halus atau agak kasar dengan ukuran butir sekitar 2
sampai 3 cm.

Gambar 22. Screw Conveyor

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 16


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

d = jarak , tergantung bahan yang ditranspor, bila tepung maka harga d


harus besar atau lebar sebab tepungakan mudah menyumbat. Contoh :

Pabrik susu (milk)


Panjang sheet steel = 10 ft (ingat standard 8, 10, 12)
Weight of material = 50 lb/cuft (ingat class C)
Capasity = 1000 cfh (cubic feet per hour)
Berapa : Power? rpm?

hp  CLWF
33000
 1000  10 ft 50 lb / cuft F
 cfm 

hp   60 
33000

Nilai F dari tabel 16-6 mis : 2,5

100 
 10502,5

hp   60 
33000
hp  0,6
Apabila ketemu  2, maka kalikan 2

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 17


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

2 s/d 4, maka kalikan 1,5


Dari fig 16-20 dibaca,

Maka max speed = 80 rpm

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 18


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

2. Ribbon conveyor

Gambar 23. Ribbon Conveyor


Ribbon conveyor mempunyai sifat mencampur (mixing) yang lebih
baik daripada screw conveyor. Dipakai untuk alat kristalisasi (terjadi
dengan pangadukan pelan-pelan). Untuk pencampuran yang lebih baik lagi,
ribbon yang sudah ada diberi dayung.

Gambar 24. Ribbon diberi dayung


- Hasilnya pasta
- Sifat mixing baik
- Sifat transpor jelek

Bila tranpor 2 arah :

Gambar 25. Dua arah

Bila transpor vertikal :

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 19


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 26. Arah Vertikal

3. Flight conveyor

Gambar 27. Flight Conveyor

Rantai akan bergerak oleh roda gigi (sprocket). Rantai bisa dibuat
double (kanan-kiri) untuk mengangkut bahan basah sehingga harus kuat.
Untuk bahan yang berat dipakai penyangga atau rel.

Gambar 28. Tumpuan

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 20


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Untuk bahan yang halus / tepung, kanan-kiri diberi plat, sehingga


kapasitas berat.

4. Drag conveyor

Gambar 29. Drag Conveyor

Drag conveyor untuk klarifikasi memisah zat padat dari zair cair.

Gambar 30. Drag Conveyor

5. Reddler “en masse”

Gambar 31. Raddler “en masse”


- Untuk bahan yang butirannya halus
- Hanya sebagian saja yang terbawa oleh flight

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 21


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

- Bahan didorong oleh bahan yang lain

A.2. Conveyor Mechanical Carrier

Conveyor mechanical carrier sering disebut carrier conveyor.

Contoh :

A.2.1. Transpor Mendatar

1. Belt Conveyor (Alat Transpor Sabuk)

Gambar 32. Belt conveyor

- Penyangga atas lebih banyak


- Sikat untuk membersihkan bahan-bahan tepung
- Bahan belt :
- Bisa untuk transpor jauh

Bisa dipasang miring tegantung “Angle of repose”, yakni sudut


dimana bahan mulai menggeser jatuh pada papan yang dimiringkan.

- Pasir halus : 15˚


- Lempung : 12˚
- Antracid : 22˚
- Coke : 22˚ α
- Semen : 23˚
- Sulfur : 23˚

Pulley dibuat menonjol (bombage) agar belt pada tempatnya dan


tetap tegang. Lebar belt yakni berkisar 14 sampai 60 inch.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 22


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Macam alat penegang belt :

Belt conveyor banyak digunakan karena mempunyai beberapa kelebihan,


yakni diantaranya :

a. Penggunaan tenaga yang relatif kecil


b. Dapat dibuat konstruksi sederhana
c. Bisa menjamin kontinuitas
d. Bisa dipakai untuk tepung maupun ukuran besar

2. Apron Conveyor

menggantung

Gambar 33. Apron conveyor

Untuk transpor bahan yang panas, misalnya :


- Abu panas
- Kasar
- Biasanya jarak pendek (dirangkai dengan feeder sebagai alat
pengumpan)
- Untuk bahan yang berat dan kasar

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 23


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

3. Chain Carrier

Gambar 34. Chain carrier

Dipakai dalam industri kecil, transpor dengan ember-ember kecil


yang digantungkan pada rantai.

4. Peck Carrier
Modifikasi dari chain carrier, yakni yang embernya dipasang langsung.

Gambar 35. Peck carrier

A.2.2. Transpor Elevator

Elevator digunakan untuk transpor ke atas. Untuk menarik ember bisa


digunakan belt atau rantai. Belt bisa dipakai untuk bahan yang ringan,
sedangkan untuk bahan yang berat atau berkapasitas besar dipakai rantai
dengan dipasang ember-ember sebagai wadah pengangkut. Transpor elevator
digolongkan ke dalam tiga macam, yakni Centrifugal discharge, Positive
discharge, Continue discharge.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 24


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

1. Centrifugal discharge
Alat ini biasa dipakai untuk kapasitas kecil. Untuk penarik ember-
ember bisa digunakan belt. Diperlukan kecepatan yang cukup untuk
perputaran “Pulley”, agar cukup kuat untuk melempar bahan keluar
melalui talang dengan gaya sentrifugal.

Gambar 36. Centrifugal discharge

Alat ini biasa dipakai untuk transpor bahan kering dan tidak
menggumpal, misal bahan-bahan berbentuk butiran seperti butiran beras.
Kapasitas bahan yang ditanspor tergantung pada ukuran ember, kecepatan
belt dan kecepatan pulley.

2. Positive discharge
Alat ini bisa dipakai untuk mengangkut bahan yang lembab dan
menggumpal. Ciri alat ini adalah ember-ember untuk membawa bahan
ukurannya besar, ditarik dengan rantai tidak bisa dengan belt dan
mempunyai roda gigi.

Gambar 37. Positive discharge

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 25


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Karena dipakai untuk bahan berupa gumpalan maka kapasitasnya


besar, putaran lambat, dan jatuhnya bahan pelan-pelan sehingga perlu
talang.
3. Continue discharge

Gambar 38. Continue discharge


Alat pengangkut continue discharge bisa dipakai untuk tugas
positive discharge, namun ada perbedaaan dalam pengisian yaitu
langsung pada ember-ember. Bisa dipakai untuk kapasitas besar, untuk itu
dipakai rantai bukan belt dan geraknya pelan. Ember yang dipakai
disusun rapat tidak ada jarak, sehingga untuk panjang yang sama bisa
memuat ember yang lebih banyak. Dari ember yang di belakang, bahan
akan tumpah pada punggung ember didepannya dimana punggung ember
tersebut berfungsi sebagai talang.

B. Pneumatik

Ada dua sistem yang dipakai pada alat angkut pneumatik, yakni :

- Sistem vakum
- Sistem tekanan

Untuk instalasi yang kecil lebih banyak dipakai sistem vakum, sedangkan
sistem tekanan untuk instalasi yang besar.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 26


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

B.1. Sistem Vakum

Pneumatik sistem vakum banyak dipakai dalam industri kimia,


biasanya untuk bahan-bahan yang berbentuk butiran dan tidak terlalu berat
dengan harga densitas sekitar tiga, seperti butiran beras.

Gambar 39. Pneumatik sistem vakum

Bila penyaring sudah kotor, maka penyaring yang ber-filter akan


bekerja bergantian. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi masy dan pompa
vakum. Keuntungan sistem vakum ini, yakni :

- Harga murah
- Mudah dipindah karena onderdil-nya cukup kecil
- Tidak hanya untuk horizontal

Kelemahan dari sistem vakum ini, yakni :

- Apabila dipindah-pindah maka pada belokan-belokan akan terjadi gesekan


sehingga akan mudah aus
- Tidak bisa untuk bahan yang tidak boleh jadi kering

Bagian-bagian penting dari instalasi sistem vakum ini adalah :

1. Moncong penghisap
Terbuat dari bahan yang ringan dan alat tidak terlalu besar.
Dibutuhkan jumlah udara yang cukup besar (suction system). Pertama
dengan uda primer, apabila transpor masih kurang baik maka

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 27


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

dimasukkan lagi udara skunder dan seterusnya, sehingga diperoleh


kondisi yang optimal.

Gambar 40. Moncong penghisap

2. Flexible hose
Pipa dengan bahan karet untuk dilewati bahan yang dihisap
dengan moncong penghisap guna dipindahkan ke suatu tempat yang
diinginkan. Pipa bersifat lentur, bisa dipindah-pindah tempat dan bisa
berbelok-belok.

3. Siklon
Suatu alat khusus yang bisa mengendapkan butiran-butiran yang
ditranspor. Alat ini mempunyai kapasitas tertentu, apabila diinginkan
kapasitas yang lebih besar maka dipakai siklon lebih dari satu. Kapasitas
yang dimaksud dalam alat ini adalah kemampuan atau daya mengendap
butiran. Ada bermacam-macam ukuran siklon tergantung penggunaanya,
misal untuk butiran yang halus dipakai siklon dengan ukuran diameter
kecil.

Gambar 41. Siklon


Prinsip kerja alat siklon adalah gerakan “tangensial”, yaitu karena
adanya gerakan perubahan arah, maka akan kehilangan energi sehingga

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 28


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

butiran tidak kuat lagi untuk berputar dan menempel pada dinding,
kemudian akan jatuh karena gaya beratnya sendiri.
Udara akan keluar karena disedot oleh pompa vakum, sedangkan
butiran jatuh didasar siklon. Butiran diharapkan bisa keluar dari sikon,
akan tetapi ini perlu perhatian khusus karena tekanan udara di luar lebih
besar dari pada di dalam siklon.

4. Sluice gate
Alat ini semacam baling-baling yang berputar dengan motor
listrik berputar pelan-pelan, dipasang pada ujung pintu keluar dari siklon.
Perputaran diatur sedemikian rupa sehingga bisa keluar, namun udara
dari luar tidak masuk kedalam siklon karena tekanan udara di luar lebih
besar daripada tekanan di dalam siklon yang jauh lebih kecil karena
selalu divakum.

Gambar 42. Sluice gate

Sluice gate merupakan konstruksi pintu keluar pada ujung siklon


yang dihubungkan dengan pipa ke bagian dalam siklon agar tekanan
udara bisa dikondisikan sama, sehingga bahan bisa keluar karena
perputaran baling-baling.

5. Bag filter
Filter dipasang sebagai “Dust control” berguna untuk melindungi
pompa vakum dan juga melindungi masyarakat dari debu yang
berhamburan. Bahan yang dipakai berupa kantong flanel atau kantong

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 29


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

dari kain berbulu. Kain tersebut mempunyai lubang yang halus, ada serat
yang tidak terikat sehingga debu bisa menempel pada serat tidak terikat
tersebut. Filter ini banyak digunakan dalam industri. Cara membersihkan
alat ini yakni dengan dipukul-pukul agar debunya terlepas.

Gambar 43. Bag filter

B.2. Sistem Tekanan

Gambar 44. Pneumatik sistem tekanan

Udara yang digunakan banyak, karena untuk mendorong dan


mengangkut bahan. Sebagai penekan dipakai centrifugal blower atau
turbo blower. Pada sistem ini, tekanan udara di dalam jauh lebih besar
dibanding di luar sistem sehingga tidak pelru adanya “sluice gate” atau
“rotating gate”.
Timbul masalah dalam memasukkan bahan ke dalam sistem pipa
transpor. Oleh sebab itu pipa transpor dibuat konstruksi khusus yang
dibuat menyempit agar terjadi hentakan aliran udara, sehingga tekanan
disekitar lubang pemasukan lebih rendah sehingga bahan bisa masuk ke

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 30


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

dalam sistem. Persoalan yang timbul untuk memasukkan bahan diatasi


dengan membuat konstruksi khusus sebagai berikut :

Gambar 45. Konstruksi pemasukkan bahan

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 31


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

BAB V

TRANSPOR ZAT CAIR

Perlu diketahui transpor zat cair selalu digunakan dalam industri karena
sangat penting keberadaannya. Alat transpor ini biasanya terdiri dari alat-alat :

1. Alat yang memberi tekanan seperti pompa


2. Saluran untuk aliran seperti pipa
3. Alat pengukur seperti flowmeter, manometer
4. Alat pengontrol seperti kran
5. Penampung seperti tangki atau reservoir

Pada bab ini pompa tidak akan disinggung karena akan dibahas pada bab
tersendiri.

A. Pipa
Penggunaan jenis pipa tergantung pada :
a. Bahan konstruksi
b. Ketahanan terhadap tekanan
c. Ukuran

Pipa yang sering digunakan adalah pipa yang :


- Mempunyai penampang untuk aliran kasar

Tubes yang biasa digunakan adalah tubes yang :


- Mempunyai penampang untuk aliran halus
- Ukurannya kecil

Sedangkan untuk bahan plastik semuannya mempunyai penampang yang


halus.
Pipa terbuat dari dua jenis yaitu :
a. Logam
Pipa logam terbagi menjadi dua, yakni :

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 32


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

- Logam besi seperti baja, besi tuang, dan stainless steel


- Logam bukan besi seperti tembaga, timbal, aluminium, dan nikel
b. Bukan logam
Pipa bukan logam seperti beton, asbes, porelin, gelas, dan polimer.

Pipa-pipa yang tahan korosi biasanya secara mekanik dan thermal

tidak cukup kuat. Pembagian pipa oleh American Standard Association


(ASA) menurut golongannya disebut “Schedule Number” (Schn), yaitu 10,
20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 140. Dimana, untuk pipa plastik tidak mengikuti
Schn. Sedangkan rumusnya dapat dituliskan sebagai berikut :
P
Schn 1000 S

Dimana,
P adalah tekanan dalam pipa (psi)
S adalah tegangan tarik yang diijinkan (psi)

Contoh :
Jika diketahui nilai P sebesar 350 psi dan nilai S sebesar 10000 psi, berapakah
Schn?
Penyelesaian :
350 psi
Schn 1000

Schn  35
Sehingga, diambil pipa yang Schn-nya sebesar 40.

Jenis-jenis sambungan pipa terdiri dari :


1. Sambungan uliran (Threaded Connection)
Threaded Connection ini terutama untuk ukuran yang kecil. Pipa
yang lebih kecil dari 12 inch jarang disambung dengan Threaded
Connection. Macam-macam penyambung uliran : a. Penyambung biasa

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 33


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 46. Sambungan


uliran b. Disebabkan karena ada perubahan ukuran

Gambar 47. Sambungan karena perubahan


ukuran c. Disebabkan karena ada belokan

Gambar 48. Sambungan karena belokan

2. Bell dan Spigot Connection

Gambar 49. Spigot connection


Jenis sambungan ini biasa digunakan untuk ukuran besar, bukan
baja dan yang tidak begitu besar. Kelemahan dari jenis ini masih mdah
bocor. Untuk mencegah kebocoran ini maka dipakai sambungan
mechanical joint dan flexible joint.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 34


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

3. Sambungan dengan las (Weldet Connection)


Jenis sambungan ini bisa rapat dan tidak ada kesukaran dalam membuat
drat. Pada sambungan ini tidak perlu fitting, konstruksi ringan tetapi tidak
mudah dibuka.

4. Flangea Connection (Flens)


Dalam industri kimia tidak banyak digunakan, tapi pada tempat-tempat
tertentu sambungan ini tetap perlu terutama pada tempat yang telatif
banyak dibuka, misalnya tempat pasang kran, orifice. Flens bisa dipasang
uliran maupun di-las, tetapi biasanya dilapangan banyak ditemui flens
dalam bentuk uliran.

Gambar 50. Flangea connection

B. Kran
Dalam pemilihan kran biasanya tergantung pada :
- Jumlah bahan yang mengalir
- Tipe kran yang akan dipakai
- Perhitungan bahan konstruksi (bahan yang mengalir)

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 35


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Bentuk kran tidak hanya satu, seperti yang dijual dipasaran kita hanya
satu macam tetapi ternyata kran tersebut terdiri dari beberapa macam. Adapun
macam-macam dari kran adalah sebagai berikut :
1. Butterfly valve

Gambar 51. Butterfly valve

2. Gate valve
Kran jenis ini digolongkan ke dalam dua jenis, yakni :
a. Tipe rising stem
Banyak dipakai dan biasanya untuk aliran yang besar, dalam
pengaturan lebih baik. Pasak bergerak naik turun berfungsi sebagai
penutup lubang.
b. Tipe non rising stem
Mempunyai ukuran yang relatif kecil, ruang diatasnya sudah tidak ada
tempat sehingga tidak dapat dilihat dengan perasaan. Untuk membuka
dan menutupnya dengan cara diputar.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 36


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 52. Gate valve


3. Plug cock
Biasanya dipakai untuk gas. Cara membuka dan menutupnya dengan plug
seperti pada buret. Kelemahan dari jenis ini kurang bisa mengatur
arus/aliran. Tekanan yang dikehendaki hanya tekanan rendah dan satu lagi
alat ini mudah bocor.

Gambar 53. Plug cock


4. Globe valve
Jenis ini baik untuk mengatur arus. Bentuk luarnya seperti bola (juga gate
valve yang kecil seperti bola). Jenis ini banyak dipakai di pabrik-pabrik.
Biasanya tekanan antara 10 atm sampai dengan 15 atm.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 37


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 54. Globe valve

5. Needle valve
Mempunyai ukuran yang relatif kecil. Konstruksi dari alat ini hampir
menyerupai globe valve, hanya alat ini memakai klep yang dipakai seperti
paku/jarum. Dapat digunakan untuk gas yang bertekanan tinggi, bisa juga
untuk zat cair dalam jumlah kecil. Sedangkan arah arus ditentukan.

Gambar 55. Needle valve

6. Check valve
Bila tiba-tiba timbul tekanan (balik) maka menutup. Alat ini hanya untuk
aliran satu arah sedangkan arah lainnya berfungsi untuk menahan aliran
balik.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 38


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 56. Check valve

7. Ball check
Jenis ini digunakan untuk aliran satu arah vertikal, jika perlu digunakan
per. Bila tiba-tiba ada tekanan dari atas maka bola akan menutup
(pengaman).

Gambar 57. Ball check

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 39


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

BAB VI

POMPA

Di pasaran pompa telah dikenal orang. Pada bab ini akan dibahas lebih
mendalam mengenai pompa, ada beberapa istilah, yakni :

a. Potensial head
H  hd  Is

Gambar 58. Potensial head

b. Geodetic head
H  hd  hs

Gambar 59. Geodetic head

c. Untuk saluran memanjang digunakan rumus Bernaulli

g v12  g v22 
U PV Z  W U PV Z  F
1 1 1 2 2 2 2
1
gc 2gc gc 2gc
Untuk aliran fluida incompresible dan T konstan, maka :

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 40


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Pemasukan panas dalam


aliran fluida tidak ada
friksi (F)

Gambar 60. Aliran fluida

P2 P1  Z 2  Z1  g v 2  v1 2
 2 (WF)
 gc 2gc
Aliran terbagi menjadi tiga, yakni :
- Aliran laminer : Re ˂ 2100

f  64
Re
- Aliran transisi : 2100 ˂ Re ˂ 4000
- Aliran turbulen : Re ˃ 4000
f dari grafik, dengan rumus d’Arcy atau
fanning.

2
 p  f Lv
 2gcD
 p 
 2gcD
 

f   
Lv2

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 41


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 61. Grafik d’Arcy

Contoh :
Minyak (bakar) berat mengalir dari A ke B melalui pipa dengan
diameter 6”, letak horizontal, panjang 3000 ft. Jika diketahui bahwa
pA = 155 psi dan pB = 5 psi, kinematic viscosity = 0,00444 ft2/sec,
serta spesific grafity = 0,918 g/cm3. Hitunglah berapa alirannya dalam
cfs?
Penyelesaian :
Menggunakan rumus Bernaulli :
pA v2 Lv2 pB v2
 A
Z f   B
Z
W 2g A
D 2g W 2g B

150 lb / in 2 144 m2 / ft 2   v2 
 
0,91862,4lb / ft 3  f 6000

232,17

377,1  f 93,3v 2 
Dicoba harga f, untuk aliran laminer 64/Re
f  0,08v  7,11 ft / sec
Dicek apakah Re laminer?
Dv 7,110,5
Re    0,00444  800,7 laminer ˂ 2100

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 42


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Q  A.v
1
Q 4D2 7,11
Q  1,4 ft 3 / sec  1,4 cfs

Latihan :
A dan B jaraknya 4000 ft, dihubungkan dengan pipa 6” bahan baja
yang baru. B 50,5 ft lebih tinggi dari A. Tekanan di A dan B masing-
masing 123 psi dan 48,6 psi. Berapa aliran minyak bakar medium pada
70˚F dari A ke B? Jika spesific grafity pada suhu itu sebesar 0,854
3 2
g/cm dan kinematic viscosity sebesar 0,00444 ft /sec.

A. Jenis-jenis pompa
Pompa dapat digolongkan ke dalam 4 golongan utama, yakni :
- Centrifugal pump
- Plunyer pump
- Rotary pump
- Special pump

1. Centrifugal pump
Centrifugal pump disebut juga impuls, hal ini dikarenakan prinsip
kerjanya. Prinsip penambahan energi kecepatan berubah sebagian menjadi
energi tekanan.

Gambar 62. Pompa

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 43


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Pembagian impeller :

Gambar 63. Jenis impeller

Dari ketiga pembagian impeller yang umum dipakai yaitu : backward,


sebab mempunyai efisiensi yang tersebar. Macam-macam :

- Open impeller

biasanya

Open impeller Blower

Gambar 64. Open impeller


Bisa dipakai untuk yang mengandung suspensi kasar.
- Semi-open impeller

Gambar 65. Semi-open impeller


- Enclosed impeller

Gambar 66. Enclosed impeller


Arah lebih baik, namun tidak dapat untuk suspensi kasar

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 44


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Jika diinginkan tekanan yang tinggi (head˃) maka dipasang seri pada satu
sumbu yang disebut “multi stage pumps”, dibuat dalam impeller genap
agar seimbang antara tekanan kiri dan kanan (jumlah antara 2 sampai
dengan 18).
Didalam volute energi gerak diubah menjadi energi tekanan. Bila
diinginkan kapasitas besar maka dipasang paralel.

Gambar 67. Susunan pompa


Mengubah kecepatan menjadi energi tekanan menyebabkan banyak
energi yang hilang karena gesekan sehingga efisiensi menurun. Bila bisa
menurukan turbulensi maka efisiensi akan lebih baik. Untuk itu dipasang
diffuser sehingga efisiensi jauh lebih baik.

Bila sudu berputar, maka


akan menimbulkan
pukulan yang berat

Gambar 68. Diffuser


Sudu diffuser dibuat ± 1 daripada sudu putar agar jumlah pukulannya bisa
ditahan sehingga ringan dan gerak berputar menjadi terarah. Ada
pertanyaan, bagaimana permulaan cara pengisiannya?
- Langkah pertama adalah dengan memasang klep kaki, bentuknya
adalah sebagai berikut :

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 45


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 69. Klep kaki

- Langkah kedua adalah dengan dipancing, selanjutnya bisa menghisap.


Diharapkan bisa menghisap sendiri (self priming), dasarnya adalah :
a. Tekanan dari luar
b. Penumbukan/pencampuran buih dengan menggunakan alat
Nagle pump

Gambar 70. Self priming

Nagle pump mempunyai housing yang terdiri dari dua bagian yaitu inlet
dan outlet, letaknya berada diatas. Prinsip kerja dari alat ini adalah apabila
buih pecah maka airnya kembali dan udara keluar ke atas. Untuk
mempercepat timbulnya buih pada ujung sudu dibuat lubang. Setelah
udara keluar pompa dapat bekerja seperti biasa.

Dengan alat Sihi :
Pada alat ini dalam keadaan tidak bekerja tetap ada air dalam pompa,
bila diputar maka kedudukan air benjol (dangkal dan dalam). Akan
terhempas pada pada outlet sehingga vakum dan pompa bekerja biasa.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 46


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 71. Pompa sihi


 Dengan pompa cincin zat cair :

Gambar 72. Pompa cincin zat cair


Pada model ini mempunyai ukuran kecil, pada saat bekerja terjadi
perubahan tekanan. Pada pompa ini dilengkapi dengan sumbu
eksentrik dan housing eksentrik. Pompa ini tidak bekerja sendiri,
sekedar menarik air untuk mengisi pompa yang besar/sesungguhnya.

2. Plunyer pump (Reciprocating pump)


a. Single acting
Membutuhkan tekanan yang besar agar pluger bergerak ke atas,
sehingga apabila klep 1 menutup maka air tetap dikeluarkan karena
tekanan yang besar secara kontinyu.
Single acting digolongkan dalam displacement pump (memindahkan).
Mesin penggeraknya biasanya mesin dengan kapasitas pompa single
acting :
Q  F . s.n
Dimana :
F adalah pnp

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 47


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

s adalah jarak
n adalah putaran

Gambar 73. Pompa single acting


b. Double acting

Gambar 74. Pompa double acting


Jenis pompa ini menggunakan dua pasang klep. Adapun rumus yang
berlaku adalah :
- Untuk kiri : Q  F . s.n
- Untuk kanan : Q  (F  f ). s.n
- Untuk Q total : Q  (2F  f ). s.n
c. Pompa diferensial
Terdiri dari satu pasang klep. Adapun yang keluar dari klep adalah :
- Ke kiri : F . s .(n)
- Ke kanan : (F  f ). s.(n)

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 48


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

- Total keluar : f . s .(n)

Gambar 75. Pompa diferensial

3. Rotary pump
a. Gear pump
Pada gear pump yang berputar hanya satu roda gigi sedangkan yang
lainnya mengikuti. Pada saat berputar ada zat cair yang terbawa
putaran. Jenis pompa ini dibuat dalam ukuran kecil. Contoh
penggunaan dalam lapangan misalnnya untuk transpor bahan lincir
pada mobil. Gear pump ada dua macam yakni :
- External GP
- Internal GP

Gambar 76. External & Internal GP


b. Lobe pump
Lobe pump juga disebut sebagai lobe-keping (cuping). Macam lobe
pump ada dua yakni :

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 49


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

- Two lobe
- Three lobe
Sedangkan untuk prinsip kerja dari lobe pump sama dengan gear
pump.

Gambar 77. Lobe pump


c. Screw pump

Gambar 78. Screw pump


d. Vane pump

Gambar 79. Vane pump


Sliding vane ≥ 4 digunakan untuk cairan. Sedangkan ˂ 4 misalnya 2
digunakan untuk gas. Pada gas, saat terjadi kebocoran diatasi oleh
cepatnya perputaran. Keluarnya (sliding) dengan gaya sentrifugal.
Pada kecepatan rendah untuk mengatasi kebocoran digunakan per.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 50


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Modifikasi dengan gaya sentrifugal ini dapat dilihat pada jenis bucket
vane pump.
e. Camp pump

Gambar 80. Cam pump


Jenis ini geraknya perkisaran dari cam dengan plunger dan
menghasilkan friksi jauh lebih besar.
4. Special pump
Pompa spesial (special pump) terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
a. Tungsten pump

gambar 81. Tungsten pump


b. Acid pump

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 51


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 82. Acid pump


c. Jet pump

Water jet ejector

Steam jet ejector

Gambar 83. Jet pump

d. Hydraulic ram

Gambar 84. Hydraulic ram

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 52


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

e. Air lift

Gambar 85. Air lift

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 53


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

BAB VII

ALAT PEMECAH DAN PENGGILING

Untuk memepersiapkan umpan ke dalam proses, maka bahan yang ada


dalam penyimpan (bunker/silo) perlu dipersiapkan lebih lanjut yaitu dengan
mengadakan penyesuaian ukuran (size reduction).

Tujuan dari size reduction adalah :

1. Memungkinkan pemisahan padat-padat.


2. Membuat luas permukaan menjadi lebih besar sehingga kecepatan reaksi
lebih cepat.
3. Memperbesar luas permukaan saja. Misalnya pabrik meni semakin besar
luas permukaan (halus) maka semakin besar daya menutupnya.
4. Untuk mendapatkan bahan dengan ukuran dalam batas tertentu, sering
terus diikuti oleh klasifikasi.

Tingkat size reduction ada tiga, yakni sebagai berikut :

1. Coarse size reduction (kasar)


Feed 2 – 96 inch atau lebih
2. Intermediate size reduction
Feed 1 – 3 inch
3. Fine size reduction (halus)
Feed 0,25 – 0,5 inch (0,75)

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 54


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

A. Size reduction untuk bahan yang keras (˃ 4 skala Mohs)


a. Blake type jaw crusher (black crusher)
Pitma

fixed eksentrik

Kapasitas

Discharge

Toggl Pitma

Gambar 86. Blake crusher

b. Dodge type jaw crusher (dodge crusher)


Tipe ini digunakan untuk kapasitas kecil yaitu 3 – 100 ton/hari. Gerakan
yang dihasilkan kasar sehingga hasilnya uniform. Poros digerakkan oleh
roda eksentrik dan pitman tanpa togle.

Eksentrik

Poros
Pitma

Gambar 87. Dodge crusher

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 55


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

c. Gyratory crusher
Dipakai untuk kapasitas besar dan bahan lunak.

Gambar 88. Gyratory crusher


d. Tootbed roll crusher

Crushing

Roda

Gambar 89. Tootbed roll crusher

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 56


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

e. Hammer mill
Misalnya coal, fibrous material (bersabut).

Gambar 90. Hammer mill

B. Intermediate size reduction


a. Cone crusher (kerucut)

Gambar 91. Cone crusher


b. Crushing roll
Terdiri dari buah dua silinder berat yang saling berputar berlawanan. Tidak
bergerigi seperti Tootbed rool crusher.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 57


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 92. Crushing roll


60V L Dp 
Rumus : T 
2000
Dimana :
T adalah kapasitas (ton/jam)
V adalah kecepatan putar (fpm) 300  84 Dr (untuk Dr  72in)
L adalah lebar roll (ft)
Dp adalah jarak roll (ft)
ρ adalah densitas bahan

C. Fine size reduction


a. Ball mill
Penggiling yang prinsip kerjanya ditumbuk dengan bola-bola (kejatuhan).

Gambar 93. Ball mill


Bila diinginkan hasil yang makin halus maka dipakai bola-bola yang kecil.
Pengisian volume 20 – 50 % dan kecepatan putarnya tidak boleh lebih dari
N, dimana bola harus “centrifugal force”.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 58


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Rumus :
76,65
N
Dd

Dimana :
N adalah putaran per
menit D adalah diameter
mill (ft) d adalah bola (ft)

b. Size enlargement (pembesaran ukuran)


Size enlargement merupakan lawan dari size reduction, dimana cara
kerjanya dengan ditekan dan dibentuk. Bisa dengan bahan perekat atau
tidak. Macam-macam dari size enlargement ini antara lain adalah :
1. Extrusion
Bahan dalam keadaan plastis, ditekan melalui orifice sehingga
secara kontinyu dihasilkan barang dengan penampang uniform yang
dikehendaki.
Dalam praktek perlu pengalaman. Biasanya dalam keadaan plastis
dicapai dengan panas, tetapi ada kalanya dengan menambah zat pelarut
atau plasticizer. Yang di-ekstruksi bahan-bahan yang lunak, misalnya
timbal, aluminium, karet, plastik, bahan makanan seperti makaroni dan
lain-lain.
Ekstruksi terbagi dua yaitu diskontinyu (hydraulic press) dan
kontinyu (screw penekan). Hydraulic press sering digunakan untuk
logam sehingga memerlukan tekanan dan temperatur yang tinggi.
Sedangkan screw extrude digunakan untuk menekan bahan jenis karet,
plastik, dan lain-lain.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 59


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

- Extrusion logam

Gambar 94. Extrusion logam


Biasanya dipasang pada posisi horizontal, tetapi bisa juga vertikal.
Panas membuat permukaan logam yang teroksidasi akan menempel
pada kontainer sehingga operasi dihentikan apabila 90 % dari
logamnya telah tereduksi.
- Extrusion plastik
Plastik diekstrusi dalam keadaan plastis karena panas, dengan atau
tidak dengan adanya zat pelarut yang volatil. Zat pelarut yang volatil
ditambahkan apabila bahan tidak dapat dibuat plastis pada suhu
rendah, sedang pada suhu tinggi terjadi penguraian. Misal : selulose
nitrat, polivinil alkohol.

Gambar 95. Extruction Plastik


2. Molding
Operasi memberi bentuk (termasuk di dalamnya menuang,
laminating, extruding, dll). Dalam plastik yang distruction molding
yaitu mengubah partikel zat padat menjadi bentuk yang dikehendaki
dengan mempergunakan panas untuk melunakkan bahannya dan

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 60


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

tekanan untuk melekatkan bagian-bagiannya diikuti oleh pemberian


bentuk bahan plastis itu.
Plastik terbagi menjadi dua jenis, yakni :
- Thermoplastic
Bahan yang melunak bila dipanaskan dan mengeras pada pendingin
(dapat diulangi tanpa merusak bahannya).
- Thermoseting
Dari molding powder melunak pada pemanasan, tetapi mengeras
pada pemenasan selanjutnya dan tidak dapat melunak lagi.

a. Compression molding
Pada thermoplastic harus didinginkan terlebih dahulu, tetapi pada
thermoseting pemanasan dilanjutkan sambil ditekan.

Gambar 96. Compression molding


b. Transfer molding
Pada thermoseting bahan dipanaskan sampai lunak sambil ditekan
sampai mengalir ke dalam mold sehingga tidak merusak metal.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 61


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 97. Transfer molding


c. Injection molding (Thermoplast)

Gambar 98. Injection molding


d. Jet molding (Thermoset bisa juga Thermoplast)

99. Jet molding


3. Compacting
Pada alat jenis ini bahan dikompakkan supaya tidak berdebu dan
berkurang mengempalnya bila hygroscopis. Compacting terbagi dua,
yakni :
- Granulation

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 62


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Bahan dari tepung dapat dengan atau tidak dengan perekat, misalnya
gum dan lain-lain.

Gambar 100. Granulation


- Pelleting machine
Biasanya digunakan untuk membuat makanan ayam atau burung.

Gambar 101. Pelleting

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 63


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

BAB VIII

SCREENING (MENGAYAK)

A. Alat screening umum


Pemisahan menurut ukuran dari bahan-bahan yang bermacam-macam
ukuran menjadi bagian-bagian yang ukurannya lebih uniform dari campuran
aslinya dengan menggunakan ayakan.
Ada dua macam pengayakan yaitu :
a. Pengayakan kering (dry screening)
b. Pengayakan basah (wet screenig)
Pada pengayakan kering harus betul-betul kering dan bebas dari
kandungan uap air. Sedangkan pada pengayakan basah harus ditambah
dengan air supaya membawa material ayakan.
Cara menyatakn fraksi adalah dalam ayakan ada bahan yang tertahan
dan ada yang menerusi ayakan. Bahan yang ditahan ayakan disebut dengan
oversize atau bahan (+). Sedangkan bahan yang menerusi ayakan disebut
dengan undersize atau bahan (+).
Ukuran bahan terbagi dalam 3 golongan yaitu :
a. Golongan I
- Oversize ¼ inch
- Through ¼ inch on 1/8 inch
- Through 1/8 inch on 1/16 inch
- Undersize 1/16 inch
b. Golongan II
- +1/4 inch
- -1/4 inch, +1/8 inch
- -1/8 inch, +1/16 inch
- -1/16 inch
c. Golongan III
- ¼ inch
- ¼ inch , 1/8 inch

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 64


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

- 1/8 inch, 1/16 inch


- -1/16 inch

Beberapa istilah untuk screening antara lain :


a. Sizing
Adalah screening suatu umpan (feed) yang mengandung ± 60 % undersize.
b. Sclaping
Adalah screening suatu feed yang mengandung 85 – 95 % bahan yang
relatif kecil terhadap screen mesh.
c. Bypassing
Adalah screening yang feed-nya hanya mengandung 5 – 20 % through.
d. Sieve scale
Tingkat ukuran dari lubang
screen. Contoh :
STANDARD ASTM
Mesh mm Inches
3½ 5,60 0,2205
4 4,75 0,1870
5 4,00 0,1575
6 3,35 0,1379
7 2,80 0,1102
8 2,36 0,0929
9 2,00 0,0787

e. Mesh
Ada dua pengetian yaitu :
- Dalam screen yang kasar arti mesh adalah jarak antara kawat atau baris
yang berdekatan.
- Dalam screen yang halus arti mesh adalah jumlah lubang tiap 1
inch. Contoh :
200 mesh berarti setiap 1 inch (panjang) dari screen terdapat 200 lubang.
Semakin besar mesh maka semakin halus hasilnya.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 65


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

f. Aperture (screen size)


Aperature adalah ukuran linier beban minimum dari lubang screen, diberi
simbol A dengan ukuran milimeter atau inch.
g. Open area (diberi simbol P)

A2  1  MD2
P
 A  D 2

Dimana :
A adalah aperture
D adalah diameter kawat
D adalah mesh

Tujuan dari screening adalah :


1. Sclaping umumnya untuk size reduction mengambil fines dalam size
reduction sehingga bisa menghemat tenaga yang digunakan dan
menghindarkan grinding yang berlebihan.
2. Memisahkan hasil dalam ukuran yang baik untuk ukuran-ukuran yang
komersial.
3. Untuk menyempurnakan langkah dalam proses.

Dalam screening secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 102. Proses screening


Dimana :
F adalah berat total umpan pada screen
P adalah berat total hasil dari screen
R adalah berat total yang ditolak screen
XF adalah fraksi berat material yang diinginkan dalam umpan
Xp adalah fraksi berat material yang dinginkan dalam hasil

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 66


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

XR adalah fraksi berat material yang dinginkan dalam reject


Rumus neraca massa total :
F PR
Rumus neraca komponen :
F.XF P.XP  R.XR
Beberapa rumus :
1. Recovery yaitu perbandingan antara material yang diinginkan di dalam
produk dibanding dengan material yang diingini di dalam umpan.
X .P
Re cov ery  P

XF .F
2. Rejection yaitu perbandingan antara material yang tidak diinginkan di
dalam reject dibanding dengan material yang tidak diinginkan di dalam
umpan. Yang dimaksud rejection bisa ditulis sebagai berikut :

Rejection = 1  Re cov ery dari material yang tidak diinginkan 


 material yang ditolak di dalam produk 
= 1  
 

 material yang ditolak di dalam umpan 


1 X P

 1 
=  1 XF F 
P

F  X F P  X P
= F  P
1 XF F
R( X F  X P)
=  F  P

1 XF F
= RXR R
 
1XF F
= 1 X R
 R 
1 XF F
3. Effectiveness
Effectiveness = Recovery  Rejection
Xp P 1 X P
P

= X F F 1  1 XF F 

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 67


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Menimbang umpan dan produk adalah suatu pekerjaan yang tidak praktis,
maka lebih baik menimbang sampel saja sehingga F, P, dan R
dieliminasikan.
Gunakan persamaan neraca massa total dan neraca komponen :
XFF  XPP XRR (1)
1FPRRFP (2)
(2)  (1)
XFF  XPP XR(F P)
XFF  XPP XRF  XRP
F(XF  XR) P(XP  XR)
X
P  F XR (3)
F XPXR
Dari pernyataan tersebut, maka didapat :
XPP
Rejection = X F F subtitusikan persamaan (3)
X X X 
= P  F R 
 
X X
F XP R

Xp P 1 X P 

P

Effectiveness = X F F 1  1 XF F 



Xp (XF XR) (1 X P )( X F X )
= 1
  R

XF (XP XR) (1 XF)(XP  XR)


Di dalam laboratorium biasanya kapasitasnya kecil dan harus dalam
keadaan kering.
Ketidaksamaan dalam screening disebabkan karena :
1. Over loading sehingga menyebabkan blinding (menyumbat).
2. Butir terlalu tidak seragam ukurannya.
3. Mengandung uap air (sehingga lembab).
Sedangkan untuk screening zat radioaktif perlu perhatian sebagai berikut :
1. Melakukan dalam glove box, untuk mencegah kontaminasi.
2. Sebaiknya memakai masker, karena bekerja dengan serbuk.

B. Alat screening dalam industri

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 68


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

B.1. Grizzly (Mecanically Vibrated bar Grizzly)

Gambar 103. Grizzly


- Screening untuk ukuran besar ( 1 inch)
- Terdiri dari 1 set batang-batang yang disusun secara paralel dan dipisahkan
jarak tertentu.
- Batang-batang diletakkan secara horizontal atau dengan kemiringan slope sebesar 20-50⁰.

- Penampilan lintang berbentuk trapesium.


- Ukuran lebar : 3-4 ft, panjang : 8-10 ft.
- Biasanya dipakai sebelum bahan dimasukkan pada crusher.
- Undersize menerusi celah-celah batang dan ditampung pada hopper.

Letak kemiringan dari grizzly tergantung pada “angle of repose” dari bahan
dan kecepatan bahan melalui grizzly. Jadi, bahan yang lembab > bahan yang
kering.

Kapasitas grizzly bisa mencapai 100-150 ton bahan setiap ft² dalam waktu 24
jam apabila lebar celah sekitar 1 inch.

B.2. Stationary Screen

Gambar 104. Stationary screen

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 69


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

- Merupakan alat pengayak sederhana,


- Terbuat dari plat yang diberi lubang-lubang atau dari kawat yang
dianyam / kisi.
- Diletakkan berdiri membentuk sudut.
- Stationary screen cocok untuk operasi yang terputus-putus.
- Kapasitas kecil
- Contoh : pasir, kerikil, coal .
- Untuk kapasitas > lebih baik dipakai vibrating .

B.3. Vibrating screen

Gambar 105. Vibrating screen

- Untuk kapasitas besar


- Getaran dapat disebabkan oleh excentric atau elektromagnit.
- Keuntungan dari gerak getar ini, penyumbatan (blinding) bisa dihindarkan.
- Kecepatan getar : 1200-1800/menit
- Digunakan untuk mengayak dari lubang 1 cm sampai 200 mesh.
o
- Sudut miring 5-20 target jenis buah, ukuran ayakan serta basah / kering.
Permukaan screen : - satu
- double
- triple

B.4. Rotating screen atau Tromels

Kata lainnya adalah Revolving screen, digunakan untuk partikel-


partikel yang kasar. Ayakan dari palat yang berlubang-lubang jika suatu
bahan akan dipisahkan menjadi beberapa bagian yang berbeda ukurannya
maka akan disusun seri .

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 70


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Biasanya tromels disusun berturut-turut yang satu lebih rendah dari


yang dahulu untuk mendapatkan “free flow” dari satu tromel ke yang lainnya
(selanjutnya).
Penyusun tromels adalah sebagai berikut :
- Undersize diteruskan pada pemisah berikutnya

Gambar 106. Tromels dengan undersize


- Oversize dimasukkan pada tromels selanjutnya

Gambar 107. Tromels dengan oversize


Beban yang terberat adalah seluruh beban harus melalui ini. Kelemahan dari
susunan ini dapat dihilangkan dengan menyusun secara konsentrik. Sebagai
contoh compound tromels.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 71


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 108. Compound tromels


Saringan paling dalam dengan lubang paling besar kemudian semakin kecil.
Dalam menerima beban sebuah saringan dengan lubang uniform pada seluruh
panjang tromels, akan memisahkan bahan menjadi undersize dan oversize.
Yang tertahan pada tromels akan dikeluarkan melalui ujung yang lebih rendah.

B.5. Reciprocating screen

Gambar 109. Reciprocating screen

Gerakan yang dihasilkan oleh eksentrik mempunyai kecepatan rendah, yaitu


300 – 400 rpm. Ujung pemasukan bergerak eksentrik, sedangkan ujung
pengeluaran bergerak reciprocating. Slope 3 – 10˚.
Alat jenis ini dipakai untuk industri tepung-tepung ringan dan bahan granular,
tidak dirancang untuk handling bahan berbatu berat dan abrasive.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 72


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

BAB IX

SEPARATOR (PEMISAH)

Seprarator tidak dipakai untuk mengklasifikasi ukuran, tetapi untuk


memisahkan suatu material dari yang lain. Beberapa jenis separator akan
dijelaskan di bawah ini.

A. Electrostatic separator
Prinsip operasi berdasarkan pada beda stabilitas dari berbagai bahan
untuk diberi muatan elektrosatis dan pada sifat konduktifitas atau bukan.
Karena adanya perbedaan sifat elektris dari bahan-bahan yang bebeda
maka didapatkan suatu pemisahan.
1. Separation by bombardment

Gambar 110. Separation by bombardment


Pada gambar ada bagian yang disebut sebagai electroda aktif, yakni
suatu sikat atau jarum atau kawat halus, kawat ini menyebabkan
“Bombardment” ion pada material.
Konduktor kehilangan potensialnya sampai “Grounded electrode“
secepat mereka meninggalkan medan elektrostatis dan jatuh dari rotor
sepanjang lintasan yang ditentukan oleh kecepatan putar dari rotor.
Non konduktor kehilangan potensianya lambat dan masih tertarik
pada rotor dan ada yang melekat maka perlu di sikat, maka terjadilah
pemisahan.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 73


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

2. Separation by conductive induction


Disini tidak ada bombardmen ion, sehingga tidak ada tarikan dari partikel
pada rotor

Gambar 111. Separation by conductive induction

B. Magnetic separator
Magnetic separator digunakan untuk :
- Menghilangkan kotoran-kotoran dari besi pada suatu bahan. Misal : paku,
kawat, kikisan besi, dll.
- Memisahkan bahan-bahan yang mudah dipengaruhi magnit.

Gaya tarik magnetik dari beberapa bahan adalah sebagai berikut :

- Besi = 100
- Mangan = 0,3
- Magnetik = 40,2
- Quartz = 0,37
- Siderite = 1,8
- Magnesite = 0,15
- Hematite = 1,3

Jenis magnet yang dipakai yaitu Alniko, karena mempunyai daya yang kuat
dan mempunyai gaya magnet yang tinggi. Selain itu alniko ringan, tidak perlu

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 74


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

arus listrik seperti pada elektromagnet. Pemisahan magnetik dipakai untuk


bahan padat dan kering.
Sebagai Contoh :
1. Plat magnetics
Terdiri dari satu atau lebih magnit permanen yang diikat pada plat baja,
diletakkan pada dasar “chute” (talang). Bahan yang non magnit akan
mengalir terus.
Kerugian : pengumpulan bahan besi akan menghentikan aliran.
2. Pulley magnet
Bagian-bagian besi ditarik melalui belt-conveyor. Setelah belt
meninggalkan pulley bagian besi akan lepas dari medan magnit dan jatuh.
3. Drum Separator
Terdiri dari sebuah drum yang berputar dengan magnit dipasang pada
posisi tertentu, pada umumnya digunakan magnit permanen.
- Cocurrent wet drum separator

Gambar 111. Drum separator cocurrent


- Counter current wet drum separator

Gambar 112. Drum separator counter current

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 75


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

C. Filtrasi
Maksud dari filtrasi adalah memisahkan zat padat dari zat cair dengan
menggunakan medium yang porous yang meneruskan zat cair dan menahan
zat padatnya, sehingga zat padatnya sendiri bekerja sebagai zat yang porous.
Macam filtrasi menurut operasinya yaitu :
a. Kontinyu
b. Batch (catu)

Menurut kerjanya filtrasi terbagi dalam 3 bagian yaitu :


a. Grafity filter
b. Pressure filter
c. Vacuum filter

Waktu yang diperlukan setiap proses filtrasi adalah sebagai berikut :


a. Mempersiapkan alat (memasang dan mencuci)
b. Penyaringan
c. Pencucian

Campuran homogen fasa padat zat cair, kertas saring (kain katun) merupakan
filter nmedium primer artinya bukan filter medium yang sesungguhnya dalam
filtrasi. Filter medium yang sesungguhnya adalah zat padat yang ditahan oleh
kertas saring (katun) yang membentuk cake (yang makin lama makin tebal).

Ada dua macam cake :


a. Compressible cake
Compressible cake yaitu cake yang karena tekanan mengalami perubahan
struktur dalam. Misal : ruangan yang menjadi lebih kecil sehingga penahan
menjadi lebih besar dan bahan lebih sukar disaring.
b. Non compressible cake
Karena tekanan tidak mengalami perubahan struktur.
Beberapa istilah :

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 76


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

a. Waktu optimum, yaitu waktu yang sesingkat-singkatnya untuk


memperoleh filtrat yang sebesar-besarnya.
b. Volume filtrat optimum, yaitu volume filtrat yang sebesar-besarnya di
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
c. Waktu proses sama dengan waktu siklus, yaitu waktu filtrasi + waktu
pencucian + waktu pembersihan / pemasangan.
Rumus :
(tc = tf + tw + tw + tp), dimana tp dianggap konstan.
c = cyclus
f = filtration
w = wash
p = proces dump (mebuka, membersihkan, dan menutup)

Contoh :

a. Gravity filter
Prinsip kerjanya karena perbedaan ketinggian sehingga tidak banyak
digunakan.
b. Pressure filter
Prinsip kerjanya karena diberi tekanan.

Gambar 113. Filter pressure

- Filter press with center feed inlet


Sering digunakan untuk compressible cake.
- Kelly filter

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 77


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Filter elemen terdiri dari raam dari pipa yang berlubang, yang masing-
masing elemen mempunyai outlet yang menembus tutup filter,
misalnya pada beer sugar plant.
- Sweetland filter
Filter elemen bundar keping (disc), ditempatkan dalam silinder yang
dapat terbuka dari bawah (mudah dibuka/ditutup) diberi spray nozzle
untuk menyemprot cake dengan air. Contoh pada pabrik gula ;
refining.
- Vallez filter
Hampir sama dengan sweetland filter, bedanya filter elemennya
berputar sehingga filter cake lebih rata.
c. Vacuum filter
- Filter oliver (ODF atau RDF)
Drum dapat berputar mengelilingi sumbu yang terbagi dalam sektor-
sektor yang dihubungkan dengan pipa-pipa yang turut berputar
dengan drum.

Gambar 114. Oliver drum filter


- Dorrco filter
Prinsip kerjanya sama dengan oliver, hanya cake terbentuk di dalam
(untuk endapan yang berat). Cake dikeruk dengan pisau dan jatuh
pada got (saluran) dan ditranspor dengan screw conveyor. Alat-alat

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 78


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

pembantu untuk filtrasi, contoh pada vacuum filtration unit dengan


hasil pencucian dan filtrat yang terpisah.

Gambar 115. Alat bantu filtrasi

D. Centrifuges

Kekuatan sentrifugal banyak digunakan bila kekuatan lebih besar dari


gaya berat yang diperlukan untuk memisahkan zat padat dari zat cair dengan beda
densitas.

Gambar 116. Centrifuges

2 2
Kekuatan sentrifugal  Fc  m r   m u
gc rgc

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 79


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

w 2
g r
 gc
gc
2 2
 w r   wu
g rg

Dimana :

Fc adalah kekuatan
  2 n
sentrifugal m adalah massa 60
 n 2
ω adalah angular velocity (siku) Fc  w 
2
r 
g  30 
u adalah peripheral velocity (keliling)
 2  1 sec2
r adalah radius mete
g r
w adalah berat partikel
 n 2
n adalah rpm Fc  w r  
 30 

1. Batch centrifuges
a) Dengan as vertikal tipe gantung

Gambar 117. As vertikal gantungan


Feed campuran padat-cair. Padatan tertahan pada basket, sedangkan
cairan berkumpul pada silinder diam lalu keluar. Kekuatan yang bekerja
pada basket sangat besar.
Contoh :
  80 cm  0,8 m r  0,4
m n 1200 rpm
Pada partikel 1 gram

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 80


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

 n 2
Fc  w    0,4
 30 
1200  2
Fc  1   0,4
 30 
Fc  640 gr
b) Dengan as vertikal yang berdiri

Gambar 118. As vertikal berdiri


Banyak digunakan misalnya untuk mengeringkan bahan tekstil. Untuk
keselamatan, bila tutup terbuka maka tidak dapat berputar. Waktu putar
relatif kecil, banyaknya tenaga yang hilang maka ada usaha untuk
membuat centrifuge yang kontinyu.
2. Centrifuges yang berputar kontinyu dengan feeding (pengisian) dan
discharge secara batch
a) Dengan perforated basket (basket berlubang)
- Mempunyai as yang horizontal.
- Pengisian dan discharge pada full speed akan memecahkan kristal
dan bila lubang tertutup harus dibersihkan.
b) Overflow centrifuge
- Untuk zat yang tidak dapat disaring tetapi dapat di centrifusir.
3. Centrifuge kontinyu
a) Dengan pusher discharge (bergerak kekiri/kekanan)

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 81


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 119. Pusher discharge


b) Dengan spiral scraper discharge

Gambar 120. Scraper discharge


Bergerak dengan rpm yang kecil perforated basket.
4. Super centrifuge dan ultra centrifuge
a) Super centrifuge
- Berdiameter 100 mm
- Putaran 16000 rpm
- Berputar dalam vakum
- Untuk mengkonsentrasikan virus dan penisilin
b) Laval centrifuge separator

Gambar 121. Laval centrifuge

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 82


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Pemisahan cair-cair merupakan prinsip dari alat centrifuge separator.


Campuran dari zat cair dimasukkan pada “Neutral zone” maka
pemisahan dapat lebih mudah karena yang berat dan yang ringan tidak
perlu terlalu banyak menerusi masing-masing.

E. Evaporasi

Evaporasi adalah pengonsentrasian larutan dengan mengubah zat


pelarutnya saja menjadi uap dan mengambilnya. Evaporator dapat dengan :

- Api langsung
- Gas
- Steam (banyak digunakan)

Steam yang digunakan steam jenuh, sebab pada kondensasi


mengeluarkan panas yang banyak. Steam dalam evaporator dapat diluar pipa
sedang larutan berada dalam pipa, atau sebaliknya.

Contoh :

1. Horizontal tube evaporator & Yaryan evaporator


- Horizontal tube evaporator

Gambar 122. Horizontal tube evaporator


- Yaryan evaporator

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 83


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 123. Yaryan evaporation

2. Tube vertical evaporator


- Standard vertical tube evaporator
a. Penguapan larutan di dalam pipa
b. Kondensasi steam di luar
c. Banyak digunakan untuk larutan yang mengendapkan zat padat
d. Endapan mudah dibersihkan

Gambar 124. Standard evaporation

- Basket type evaporator


a. Penguapan di dalam pipa
b. Steam kondensasi di luar pipa
c. Pemisah cair dan uap dengan “Baffle”

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 84


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 125. Basket evaporation

- Long tube vertical evaporator

Gambar 126. Kestner evaporation


Evaporator dapat disusun yang satu di belakang yang lain merupakan
multiple effect evaporator.
Dengan ini vapour yang keluar dari evaporator yang pertama menjadi
steam evaporator berikutnya.
Susunannya :
- Forward feeding

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 85


Ir. Sudaryo Alat Industri Kimia

Gambar 127. Forward feeding


- Backward feeding

Gambar 128. Backward feeding

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN Page 86

Anda mungkin juga menyukai