BAB I
PENDAHULUAN
- Alat penyimpan
- Alat pengumpan
- Alat transpor zat padat
- Alat transpor zat cair dan sistem pemipaan
- Pompa
- Alat pengendap debu
- Alat kompresi gas
- Alat pemecah dan penggiling
- Ayakan
- Penyaring
- Penguap
- Alat pemusing
- Gambar
- Prinsip
- Bagian-bagian penting
- Kerja alat
- Membicarakan “Unit Operation” yang tidak ada dalam Operasi Teknik
Kimia (OTK)
Persiapan Sertifikasi
Bahan Reaksi Pemisahan Penjualan
Tempat penyimpanan
Transpor dalam pabrik
BAB II
PENYIMPANAN
1. Di luar (outdoor)
2. Di dalam (in door)
1. Traveling Bridge
Alat ini biasanya hanya ada pada pabrik-pabrik yang besar.
Penanganan pengangkutan memakai lori melalui rel kereta.
- Cableway Car
Alat ini untuk mengangkat bahan dari alat pengangkut maupun ke
dalam alat pengangkut. Alat ini dapat dilayani dari jarak jauh.
Gambar 9. Bunker
2. Silo
T
P
D 1 3
- H 3 2 ( penyimpan)
L 2 5 ( pengangkut)
- D
- Bahan : baja
BAB III
1. Gate feeder
2. Screw conveyor
Alat ini terdiri dari corong (hopper) dan alat transpor pendek yang
berbentuk screw atau bentuk ulir. Pengaturan keluarnya bahan tergantung
pada kecepatan putar dari sumbu screw conveyor (N).
- Vibrating feeder
Alat ini dipakai untuk bahan yang lembab, sekaligus sebagai alat
pengering.
5. Plunger feeder
Alat ini dipakai untuk bahan padatan.
6. Roll feeder
Roll feeder digunakan untuk bahan yang berbentuk butiran besar
dan penyimpannya dilakukan secara berangsur-angsur, tidak sekaligus
secara serempak.
BAB IV
Pada prinsipnya cara pengangkutan secara proses alir ada 2 macam (arah), yakni :
1. Secara mekanik
2. Secara pneumatik
A. Secara Mekanik
Mengalirnya bahan disebabkan karena alat yang bergerak. Pada dasarnya ada
dua cara mengalirnya bahan, yakni :
- Sifat bahan
- Jumlah bahan
- Segi teknis
- Ekonomi, diperhatikan first cost dan perawatannya.
- Screw conveyor
- Ribbon conveyor
- Flight conveyor
- Drag conveyor
- Reddler “en masse” conveyor
Contoh :
1. Screw conveyor
Biasanya dipasang datar atau miring (slope down), tetapi bisa juga
dipasang slope up apabila bulk density bahannya kecil. Bila yang
ditranspor bahan yang keras maka screw akan banyak aus dan bahan akan
pecah, sehingga kurang baik. Alat screw conveyor ini biasanya dipakai
untuk bahan yang halus atau agak kasar dengan ukuran butir sekitar 2
sampai 3 cm.
hp CLWF
33000
1000 10 ft 50 lb / cuft F
cfm
hp 60
33000
100
10502,5
hp 60
33000
hp 0,6
Apabila ketemu 2, maka kalikan 2
2. Ribbon conveyor
3. Flight conveyor
Rantai akan bergerak oleh roda gigi (sprocket). Rantai bisa dibuat
double (kanan-kiri) untuk mengangkut bahan basah sehingga harus kuat.
Untuk bahan yang berat dipakai penyangga atau rel.
4. Drag conveyor
Drag conveyor untuk klarifikasi memisah zat padat dari zair cair.
Contoh :
2. Apron Conveyor
menggantung
3. Chain Carrier
4. Peck Carrier
Modifikasi dari chain carrier, yakni yang embernya dipasang langsung.
1. Centrifugal discharge
Alat ini biasa dipakai untuk kapasitas kecil. Untuk penarik ember-
ember bisa digunakan belt. Diperlukan kecepatan yang cukup untuk
perputaran “Pulley”, agar cukup kuat untuk melempar bahan keluar
melalui talang dengan gaya sentrifugal.
Alat ini biasa dipakai untuk transpor bahan kering dan tidak
menggumpal, misal bahan-bahan berbentuk butiran seperti butiran beras.
Kapasitas bahan yang ditanspor tergantung pada ukuran ember, kecepatan
belt dan kecepatan pulley.
2. Positive discharge
Alat ini bisa dipakai untuk mengangkut bahan yang lembab dan
menggumpal. Ciri alat ini adalah ember-ember untuk membawa bahan
ukurannya besar, ditarik dengan rantai tidak bisa dengan belt dan
mempunyai roda gigi.
B. Pneumatik
Ada dua sistem yang dipakai pada alat angkut pneumatik, yakni :
- Sistem vakum
- Sistem tekanan
Untuk instalasi yang kecil lebih banyak dipakai sistem vakum, sedangkan
sistem tekanan untuk instalasi yang besar.
- Harga murah
- Mudah dipindah karena onderdil-nya cukup kecil
- Tidak hanya untuk horizontal
1. Moncong penghisap
Terbuat dari bahan yang ringan dan alat tidak terlalu besar.
Dibutuhkan jumlah udara yang cukup besar (suction system). Pertama
dengan uda primer, apabila transpor masih kurang baik maka
2. Flexible hose
Pipa dengan bahan karet untuk dilewati bahan yang dihisap
dengan moncong penghisap guna dipindahkan ke suatu tempat yang
diinginkan. Pipa bersifat lentur, bisa dipindah-pindah tempat dan bisa
berbelok-belok.
3. Siklon
Suatu alat khusus yang bisa mengendapkan butiran-butiran yang
ditranspor. Alat ini mempunyai kapasitas tertentu, apabila diinginkan
kapasitas yang lebih besar maka dipakai siklon lebih dari satu. Kapasitas
yang dimaksud dalam alat ini adalah kemampuan atau daya mengendap
butiran. Ada bermacam-macam ukuran siklon tergantung penggunaanya,
misal untuk butiran yang halus dipakai siklon dengan ukuran diameter
kecil.
butiran tidak kuat lagi untuk berputar dan menempel pada dinding,
kemudian akan jatuh karena gaya beratnya sendiri.
Udara akan keluar karena disedot oleh pompa vakum, sedangkan
butiran jatuh didasar siklon. Butiran diharapkan bisa keluar dari sikon,
akan tetapi ini perlu perhatian khusus karena tekanan udara di luar lebih
besar dari pada di dalam siklon.
4. Sluice gate
Alat ini semacam baling-baling yang berputar dengan motor
listrik berputar pelan-pelan, dipasang pada ujung pintu keluar dari siklon.
Perputaran diatur sedemikian rupa sehingga bisa keluar, namun udara
dari luar tidak masuk kedalam siklon karena tekanan udara di luar lebih
besar daripada tekanan di dalam siklon yang jauh lebih kecil karena
selalu divakum.
5. Bag filter
Filter dipasang sebagai “Dust control” berguna untuk melindungi
pompa vakum dan juga melindungi masyarakat dari debu yang
berhamburan. Bahan yang dipakai berupa kantong flanel atau kantong
dari kain berbulu. Kain tersebut mempunyai lubang yang halus, ada serat
yang tidak terikat sehingga debu bisa menempel pada serat tidak terikat
tersebut. Filter ini banyak digunakan dalam industri. Cara membersihkan
alat ini yakni dengan dipukul-pukul agar debunya terlepas.
BAB V
Perlu diketahui transpor zat cair selalu digunakan dalam industri karena
sangat penting keberadaannya. Alat transpor ini biasanya terdiri dari alat-alat :
Pada bab ini pompa tidak akan disinggung karena akan dibahas pada bab
tersendiri.
A. Pipa
Penggunaan jenis pipa tergantung pada :
a. Bahan konstruksi
b. Ketahanan terhadap tekanan
c. Ukuran
Dimana,
P adalah tekanan dalam pipa (psi)
S adalah tegangan tarik yang diijinkan (psi)
Contoh :
Jika diketahui nilai P sebesar 350 psi dan nilai S sebesar 10000 psi, berapakah
Schn?
Penyelesaian :
350 psi
Schn 1000
Schn 35
Sehingga, diambil pipa yang Schn-nya sebesar 40.
B. Kran
Dalam pemilihan kran biasanya tergantung pada :
- Jumlah bahan yang mengalir
- Tipe kran yang akan dipakai
- Perhitungan bahan konstruksi (bahan yang mengalir)
Bentuk kran tidak hanya satu, seperti yang dijual dipasaran kita hanya
satu macam tetapi ternyata kran tersebut terdiri dari beberapa macam. Adapun
macam-macam dari kran adalah sebagai berikut :
1. Butterfly valve
2. Gate valve
Kran jenis ini digolongkan ke dalam dua jenis, yakni :
a. Tipe rising stem
Banyak dipakai dan biasanya untuk aliran yang besar, dalam
pengaturan lebih baik. Pasak bergerak naik turun berfungsi sebagai
penutup lubang.
b. Tipe non rising stem
Mempunyai ukuran yang relatif kecil, ruang diatasnya sudah tidak ada
tempat sehingga tidak dapat dilihat dengan perasaan. Untuk membuka
dan menutupnya dengan cara diputar.
5. Needle valve
Mempunyai ukuran yang relatif kecil. Konstruksi dari alat ini hampir
menyerupai globe valve, hanya alat ini memakai klep yang dipakai seperti
paku/jarum. Dapat digunakan untuk gas yang bertekanan tinggi, bisa juga
untuk zat cair dalam jumlah kecil. Sedangkan arah arus ditentukan.
6. Check valve
Bila tiba-tiba timbul tekanan (balik) maka menutup. Alat ini hanya untuk
aliran satu arah sedangkan arah lainnya berfungsi untuk menahan aliran
balik.
7. Ball check
Jenis ini digunakan untuk aliran satu arah vertikal, jika perlu digunakan
per. Bila tiba-tiba ada tekanan dari atas maka bola akan menutup
(pengaman).
BAB VI
POMPA
Di pasaran pompa telah dikenal orang. Pada bab ini akan dibahas lebih
mendalam mengenai pompa, ada beberapa istilah, yakni :
a. Potensial head
H hd Is
b. Geodetic head
H hd hs
g v12 g v22
U PV Z W U PV Z F
1 1 1 2 2 2 2
1
gc 2gc gc 2gc
Untuk aliran fluida incompresible dan T konstan, maka :
P2 P1 Z 2 Z1 g v 2 v1 2
2 (WF)
gc 2gc
Aliran terbagi menjadi tiga, yakni :
- Aliran laminer : Re ˂ 2100
f 64
Re
- Aliran transisi : 2100 ˂ Re ˂ 4000
- Aliran turbulen : Re ˃ 4000
f dari grafik, dengan rumus d’Arcy atau
fanning.
2
p f Lv
2gcD
p
2gcD
f
Lv2
Contoh :
Minyak (bakar) berat mengalir dari A ke B melalui pipa dengan
diameter 6”, letak horizontal, panjang 3000 ft. Jika diketahui bahwa
pA = 155 psi dan pB = 5 psi, kinematic viscosity = 0,00444 ft2/sec,
serta spesific grafity = 0,918 g/cm3. Hitunglah berapa alirannya dalam
cfs?
Penyelesaian :
Menggunakan rumus Bernaulli :
pA v2 Lv2 pB v2
A
Z f B
Z
W 2g A
D 2g W 2g B
150 lb / in 2 144 m2 / ft 2 v2
0,91862,4lb / ft 3 f 6000
232,17
377,1 f 93,3v 2
Dicoba harga f, untuk aliran laminer 64/Re
f 0,08v 7,11 ft / sec
Dicek apakah Re laminer?
Dv 7,110,5
Re 0,00444 800,7 laminer ˂ 2100
Q A.v
1
Q 4D2 7,11
Q 1,4 ft 3 / sec 1,4 cfs
Latihan :
A dan B jaraknya 4000 ft, dihubungkan dengan pipa 6” bahan baja
yang baru. B 50,5 ft lebih tinggi dari A. Tekanan di A dan B masing-
masing 123 psi dan 48,6 psi. Berapa aliran minyak bakar medium pada
70˚F dari A ke B? Jika spesific grafity pada suhu itu sebesar 0,854
3 2
g/cm dan kinematic viscosity sebesar 0,00444 ft /sec.
A. Jenis-jenis pompa
Pompa dapat digolongkan ke dalam 4 golongan utama, yakni :
- Centrifugal pump
- Plunyer pump
- Rotary pump
- Special pump
1. Centrifugal pump
Centrifugal pump disebut juga impuls, hal ini dikarenakan prinsip
kerjanya. Prinsip penambahan energi kecepatan berubah sebagian menjadi
energi tekanan.
Pembagian impeller :
- Open impeller
biasanya
Jika diinginkan tekanan yang tinggi (head˃) maka dipasang seri pada satu
sumbu yang disebut “multi stage pumps”, dibuat dalam impeller genap
agar seimbang antara tekanan kiri dan kanan (jumlah antara 2 sampai
dengan 18).
Didalam volute energi gerak diubah menjadi energi tekanan. Bila
diinginkan kapasitas besar maka dipasang paralel.
Nagle pump mempunyai housing yang terdiri dari dua bagian yaitu inlet
dan outlet, letaknya berada diatas. Prinsip kerja dari alat ini adalah apabila
buih pecah maka airnya kembali dan udara keluar ke atas. Untuk
mempercepat timbulnya buih pada ujung sudu dibuat lubang. Setelah
udara keluar pompa dapat bekerja seperti biasa.
Dengan alat Sihi :
Pada alat ini dalam keadaan tidak bekerja tetap ada air dalam pompa,
bila diputar maka kedudukan air benjol (dangkal dan dalam). Akan
terhempas pada pada outlet sehingga vakum dan pompa bekerja biasa.
s adalah jarak
n adalah putaran
3. Rotary pump
a. Gear pump
Pada gear pump yang berputar hanya satu roda gigi sedangkan yang
lainnya mengikuti. Pada saat berputar ada zat cair yang terbawa
putaran. Jenis pompa ini dibuat dalam ukuran kecil. Contoh
penggunaan dalam lapangan misalnnya untuk transpor bahan lincir
pada mobil. Gear pump ada dua macam yakni :
- External GP
- Internal GP
- Two lobe
- Three lobe
Sedangkan untuk prinsip kerja dari lobe pump sama dengan gear
pump.
Modifikasi dengan gaya sentrifugal ini dapat dilihat pada jenis bucket
vane pump.
e. Camp pump
d. Hydraulic ram
e. Air lift
BAB VII
fixed eksentrik
Kapasitas
Discharge
Toggl Pitma
Eksentrik
Poros
Pitma
c. Gyratory crusher
Dipakai untuk kapasitas besar dan bahan lunak.
Crushing
Roda
e. Hammer mill
Misalnya coal, fibrous material (bersabut).
Rumus :
76,65
N
Dd
Dimana :
N adalah putaran per
menit D adalah diameter
mill (ft) d adalah bola (ft)
- Extrusion logam
a. Compression molding
Pada thermoplastic harus didinginkan terlebih dahulu, tetapi pada
thermoseting pemanasan dilanjutkan sambil ditekan.
Bahan dari tepung dapat dengan atau tidak dengan perekat, misalnya
gum dan lain-lain.
BAB VIII
SCREENING (MENGAYAK)
e. Mesh
Ada dua pengetian yaitu :
- Dalam screen yang kasar arti mesh adalah jarak antara kawat atau baris
yang berdekatan.
- Dalam screen yang halus arti mesh adalah jumlah lubang tiap 1
inch. Contoh :
200 mesh berarti setiap 1 inch (panjang) dari screen terdapat 200 lubang.
Semakin besar mesh maka semakin halus hasilnya.
A2 1 MD2
P
A D 2
Dimana :
A adalah aperture
D adalah diameter kawat
D adalah mesh
XF .F
2. Rejection yaitu perbandingan antara material yang tidak diinginkan di
dalam reject dibanding dengan material yang tidak diinginkan di dalam
umpan. Yang dimaksud rejection bisa ditulis sebagai berikut :
F X F P X P
= F P
1 XF F
R( X F X P)
= F P
1 XF F
= RXR R
1XF F
= 1 X R
R
1 XF F
3. Effectiveness
Effectiveness = Recovery Rejection
Xp P 1 X P
P
= X F F 1 1 XF F
Menimbang umpan dan produk adalah suatu pekerjaan yang tidak praktis,
maka lebih baik menimbang sampel saja sehingga F, P, dan R
dieliminasikan.
Gunakan persamaan neraca massa total dan neraca komponen :
XFF XPP XRR (1)
1FPRRFP (2)
(2) (1)
XFF XPP XR(F P)
XFF XPP XRF XRP
F(XF XR) P(XP XR)
X
P F XR (3)
F XPXR
Dari pernyataan tersebut, maka didapat :
XPP
Rejection = X F F subtitusikan persamaan (3)
X X X
= P F R
X X
F XP R
Xp P 1 X P
P
Letak kemiringan dari grizzly tergantung pada “angle of repose” dari bahan
dan kecepatan bahan melalui grizzly. Jadi, bahan yang lembab > bahan yang
kering.
Kapasitas grizzly bisa mencapai 100-150 ton bahan setiap ft² dalam waktu 24
jam apabila lebar celah sekitar 1 inch.
BAB IX
SEPARATOR (PEMISAH)
A. Electrostatic separator
Prinsip operasi berdasarkan pada beda stabilitas dari berbagai bahan
untuk diberi muatan elektrosatis dan pada sifat konduktifitas atau bukan.
Karena adanya perbedaan sifat elektris dari bahan-bahan yang bebeda
maka didapatkan suatu pemisahan.
1. Separation by bombardment
B. Magnetic separator
Magnetic separator digunakan untuk :
- Menghilangkan kotoran-kotoran dari besi pada suatu bahan. Misal : paku,
kawat, kikisan besi, dll.
- Memisahkan bahan-bahan yang mudah dipengaruhi magnit.
- Besi = 100
- Mangan = 0,3
- Magnetik = 40,2
- Quartz = 0,37
- Siderite = 1,8
- Magnesite = 0,15
- Hematite = 1,3
Jenis magnet yang dipakai yaitu Alniko, karena mempunyai daya yang kuat
dan mempunyai gaya magnet yang tinggi. Selain itu alniko ringan, tidak perlu
C. Filtrasi
Maksud dari filtrasi adalah memisahkan zat padat dari zat cair dengan
menggunakan medium yang porous yang meneruskan zat cair dan menahan
zat padatnya, sehingga zat padatnya sendiri bekerja sebagai zat yang porous.
Macam filtrasi menurut operasinya yaitu :
a. Kontinyu
b. Batch (catu)
Campuran homogen fasa padat zat cair, kertas saring (kain katun) merupakan
filter nmedium primer artinya bukan filter medium yang sesungguhnya dalam
filtrasi. Filter medium yang sesungguhnya adalah zat padat yang ditahan oleh
kertas saring (katun) yang membentuk cake (yang makin lama makin tebal).
Contoh :
a. Gravity filter
Prinsip kerjanya karena perbedaan ketinggian sehingga tidak banyak
digunakan.
b. Pressure filter
Prinsip kerjanya karena diberi tekanan.
Filter elemen terdiri dari raam dari pipa yang berlubang, yang masing-
masing elemen mempunyai outlet yang menembus tutup filter,
misalnya pada beer sugar plant.
- Sweetland filter
Filter elemen bundar keping (disc), ditempatkan dalam silinder yang
dapat terbuka dari bawah (mudah dibuka/ditutup) diberi spray nozzle
untuk menyemprot cake dengan air. Contoh pada pabrik gula ;
refining.
- Vallez filter
Hampir sama dengan sweetland filter, bedanya filter elemennya
berputar sehingga filter cake lebih rata.
c. Vacuum filter
- Filter oliver (ODF atau RDF)
Drum dapat berputar mengelilingi sumbu yang terbagi dalam sektor-
sektor yang dihubungkan dengan pipa-pipa yang turut berputar
dengan drum.
D. Centrifuges
2 2
Kekuatan sentrifugal Fc m r m u
gc rgc
w 2
g r
gc
gc
2 2
w r wu
g rg
Dimana :
Fc adalah kekuatan
2 n
sentrifugal m adalah massa 60
n 2
ω adalah angular velocity (siku) Fc w
2
r
g 30
u adalah peripheral velocity (keliling)
2 1 sec2
r adalah radius mete
g r
w adalah berat partikel
n 2
n adalah rpm Fc w r
30
1. Batch centrifuges
a) Dengan as vertikal tipe gantung
n 2
Fc w 0,4
30
1200 2
Fc 1 0,4
30
Fc 640 gr
b) Dengan as vertikal yang berdiri
E. Evaporasi
- Api langsung
- Gas
- Steam (banyak digunakan)
Contoh :