bahan dan transportasi bahan dalam proses dan penanganan produk jadinya.
Bahan yang disimpan dalam kondisi umum (atmosfiris dan suhu kamar)
dapat berujud:
dalam industri pengolahan, laju arah dari bahan baku selalu mengikuti
pola:
Keterangan Konsep:
First Out: Keluarnya Produk Jadi/Produk Setengah Jadi, Dari Tahap Per
Tahap Atau Serangkain Proses Pengolahan.
9
Akumulasi: Bahan Yang Tertinggal Pada Tahap Per Tahap Ataupun
Serangkaian Tahapan Dalam Proses Pengolahan.
Lembar observasi:
Tujuan observasi:
Untuk memahamkan proses Firs In = First Out + Akumulasi.
(FIFO)
Langkah kerja:
Amati disebuah toko roti untuk melihat produk yang dijajakan, amati
tanggal produksi dari produk yang dibuat serta penataan dari
produk tersebut. Artinya apakah produk yang dibuat lebi dahulu
diproritaskan untuk dijual lebih dahulu dengan melihat juga
ketahanan produk tersebut. Buatlah tabel mengenai prioritas produk
dibuat dengan melihat tanggal pembuatan, jangka waktu
penyimpanan, dan peta dari tata letak produk tersebut agar dibeli
orang lebih dahulu.
10
Penyimpanan bahan baku / semi produk (produk ½ jadi), dalam proses
industri selalu dijumpai pada tiga tempat yaitu:
11
contoh:
Penempatan bahan baku dalam proses pengolahan tekstil dari satu proses
produksi ke proses yang lain, membutuhkan bahan baku yang berbeda, ini
menunjukan bahwa penempatan bahan, baik bahan baku, bahan dalam
proses dan bahan jadi (finished goods) merupakan hal yang penting karena
didalamnya juga menentukan kualitas produk yang akan dibuat.
Dari gambar 2. Terlihat status dari bahan baku untuk segment proses
berikutnya, dijelaskan dalam kartu status dan terlihat perubahan pada
kartu status dalam proses produks untuk informasi kondisi bahan baku
pada segmen berikutnya.
12
Dalam proses penyimpanan bahan baku, diperlukan ruang penyimpanan
atau wadah yang digunakan untuk tempat penyimpanan.
13
Gambar 3. Tumpukan bahan baku dengan sistem out door.
14
Namun sistem penyimpanan out door ini bisa juga bahan baku
ditempatkan dalam kontainer dengan kapasitas tertentu, dimana
penyimpanan bahan baku terletak di sistem terbuka, kapasitas
penyimpanan bisa dalam kapasitas misalnya 20 kg dengan sistem
ditumpuk sampai dengan sistem curah yang disimpan alam
kontainer raksasa yang bisa menyimpan bisa mencapai 1 kontainer
5 – 10 ton.
15
Penimbunan dikiri dan kanan jalan.
Sebagai alat pemindahan menggunakan “lokomotif crane” yang
dilengkapi dengan bucket. Untuk memindahkan bahan tersebut
ke alat transport lain (truk, lori, hopper).
17
Drag scrapper.
Sistem ini banyak dipakai yang terdiri “scrapper bucket” yang
dikaitkan pada kabel yang bergerak pada suatu pulley. Alat yang
dipakai untuk mengangkut bahan ke unit lain. Biasanya: lori,
konvetor, bucket elevator.
19
Dalam gambar diatas terlihat timbunan bahan baku yang
disimpan dengan sistem ditimbun, terlihat bahan baku
menempel pada tembok samping gudang tersebut. Faktor
kelembapan yang merubah bahan baku menjadi lembab dan
menempel pada dinding namun tidak merubah spesifikasi bahan
baku secara keseluruhan. Model model penyimpanan in door
dengan beserta sistem loading dan out-put pengambilan bahan
adalah sebagai berikut:
Triper (travelling)
Konveyor
21
Penyimpanan seperti pada gambar 14 atau model 3 ini letak
gudang dengan truk/lori pengangkut bahan baku bisa cukup
jauh.
22
Untuk bahan bahan grain/powder yang mudah menggumpal bila
ada perubahan kelembapan, dan suhu, maka silo/bin dilengkapi
disamping mesin pengatur kelembapan, mesin pengatur suhu,
juga dilengkapi dengan agitator/pengaduk atau menggunakan
sistem penggetar/vibrasi.
Pengatur kelembapan
Pengaduk
Pengatur Suhu
Vibrator
23
Dalam merancang silo/bin harus terutama untuk jenis padatan
baik gran maupun powder harus diperhatikan sudut gelincir
bahan (free flowing) agar bahan dapat meluncur ke keluar dari
silo/bin. Namun jika bahan mudah menggumpal maka dalam
silo/bin tersebut dilengkapi dengan pengaduk yang bertujuan
untuk menekan bahan agar mudah turun kebawah. Alat pengatur
kelembapan adalah bertujuan agar bahan tidak menggumpal
karena pengaruh kelembapan.
sifat fisika dan sifat kimia dari bahan baku yang mudah terpengaruh
oleh kondisi luar diantaranya adalah:
24
volalitas bahan adalah sifat fisik dari bahan yaitu mudah menguapnya
bahan jika bahan tersebut diletakkan pada kondisi kamar (temperatur
35 oC dan tekanan 1 atmosfer) dikarenakan titik uap bahan yang rendah
(lebih rendah dari suhu kamar).
Pengaruh kondisi luar ini pada bahan yang sensitif terhadap suhu
seperti titik uapnya rendah, viskositas bahan yang sensitif terhadap
suhu tertentu dikarenakan larutan tersebut mengandung sebagaian
bahan yang titik didihnya rendah. Perubahan fisik ini akan merubah
bahan menjadi kualitas yang jelek.
Sebagai contoh:
25