Anda di halaman 1dari 5

Tipe-tipe Ulir

a. Counter rotating, intermeshing


b. Co-rotating, intermeshing
c. Counter rotating, non-intermeshing
d. Co-rotating, non-intermeshing

Komponen Peralatan Ekstrusi


1. Badan ekstruder dan perlengkapan :
- Badan penyangga
- Motor
- Pengatur kecepatan, air dan lain-lain
2. Feeder :
- Hoppers
- Feeder : vibrator, auger, belt
- Tangki cairan
- Feeder cairan
- Mixer
- Preconditioner
3. Ekstrution screw :
- Feed section : 10-25% dari panjang screw
- Compretion section : 50% dari panjang screw
- Matering section : bagian terkritis, mixing, energi gesekan tinggi
4. Barel
5. Ekstrudate discharge
- Die
- Pisau, dll

Tahap-Tahap dalam Proses Ekstrusi :

a) Tahap pra ekstrusi biasanya melibatkan dua langkah utama yaitu :


Ø Pencampuran (Blending) : Pencampuran dari berbagai komponen bahan yang akan
diekstrusi sesuai dengan formulasi yang telah ditentukan merupakan salah satu syarat penting
dalam proses ekstrusi. Ukuran bahan yang akan dicampur dan cara mencampur komponen yang
benar harus diperhatikan.
Ø Penambahan air (Moisturizing) : Penambahan kandungan air pada tahap pencampuran
bahan ekstrusi biasanya berkisar antara 4% hingga 8%. Hal ini bergantung pada beberapa faktor,
seperti tingkat kelembaban bahan saat pencampuran awal, tekstur produk akhir yang diinginkan,
dan sebagainya. Cara penambahan kandungan air ini harus dapat menjamin penyebaran
kelembaban yang merata pada campuran adonan bahan mentah. Ketidakseragaman penyebaran air
mengakibatkan produk ekstrusi yang dihasilkan menjadi tidak konsisten.

b) Tahap kedua yaitu proses ekstrusi


Produk yang keluar dari tahap ini disebut ekstrudat. Ekstrudat ini dapat merupakan
produk akhir ekstrusi ataupun produk yang harus diolah lagi lebih lanjut.

c) Tahap terakhir adalah proses setelah sektrusi (post extrusion).


Mesin yang tersedia untuk proses ini ialah mesin pengering, flavouring, pemanggang,
pelapis dan pendingin yang semuanya disesuaikan dengan kebutuhan pengolah. Selain dapat
berfungsi terpisah dari ekstruder, mesin-mesin tersebut juga dapat dipasangkan pada ekstruder.

Prinsip kerja ekstruder :


1. Bahan mentah dimasukan kedalam hopper
2. Ulir akan membawa bahan tersebut sepanjang barel
3. Diujung barel, bahan akan memenuhi barel dan ruangan diantara barel dan ulir akan
terkompres
4. Ketika bahan melewati barel, ulir akan mengadoni bahan sehingga menjadi massa yang semi
padat dan plastis
5. Jika bahan dipanaskan > 100 °C , maka prosesnya disebut pemasakan ekstrusi
6. Pemanasan menyebabkan terjadinya kenaikan suhu dengan cepat, sehingga ketika bahan
pangan dilewatkan ke bagian barel yang mempunyai pengaliran lebih kecil maka tekanannya akan
meningkat
7. Ketika bahan keluar dari die dengan pengaruh tekanan maka terjadi pengembangan ukuran
dan pendinginan karena airnya telah hilang dalam bentuk uap air.

Keuntungan yang diperoleh dalam menggunakan teknologi ekstrusi :


1. Bagian pati dari bahan yang diolah tergelatinisasi penuh yang menyebabkan produk makanan
menjadi mudah untuk dicerna.
2. Menjamin penyebaran yang merata bahan-bahan seperti protein, vitamin, mineral dan bahan
tambahan lainnya bersama karbohidrat di seluruh campuran bahan.
3. Mengurangi jumlah kehilangan kandungan gizi bahan dan meminimalkan kerusakan pada
kualitas protein.
4. Tekstur dan bentuk bahan mentah yang tadinya keras, tidak berbentuk, berpasir, dan tidak
menarik, berubah menjadi produk akhir dengan tekstur dan bentuk sesuai dengan yang diinginkan.
5. Produk ekstrusi yang dikemas dengan benar mempunyai daya simpan yang baik tanpa harus
disimpan pada suhu rendah.
6. Proses ekstrusi merupakan proses termodinamika yang efisien, energi yang dibutuhkan untuk
menghasilkan per ton bahan lebih rendah dibandingkan dengan proses pemasakan dalam bentuk
lainnya dengan bahan yang sama.
7. Biaya operasionalnya rendah, membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja dan memerlukan luas
lahan yang kecil.
8. Jalur-jalur proses pada ekstruder mudah sekali untuk dibongkar-pasang. Hal ini penting untuk
keperluan pembersihan dan mobilitas alat.
9. Proses ekstrusi bebas polusi dan bahan mentah dimanfaatkan seluruhnya tanpa adanya
limbah yang tidak diinginkan atau zat-zat yang berbahaya bagi lingkungan.
10. Serbaguna (mampu melakukan berbagai macam proses pengolahan dalam satu alat saja dan
mampu menghasilkan jenis produk yang sangat beragam).
12. Produktivitas produk yang dihasilkan tinggi (mampu melakukan pengolahan
berkesinambungan).
13. Biaya operasional relatif murah.
14. Proses pengolahan dalam ekstruder memungkinkan resiko mesin untuk overheat rendah.
15. Kualitas produk makanan yang dihasilkan tinggi (proses pengolahan HTST karena
pemasakan ekstrusi melibatkan suhu tinggi dalam waktu pendek sehingga komponen bahan
pangan yang peka tidak mengalami kerusakan dan terjadinya degradasi yang minimal pada
kebanyakan bahan makanan).
16. Efisien dalam penggunaan energi. Tidak menghasilkan limbah atau polutan.
17. Keberagaman produk dalam kisaran luas yg kebanyakan tidak dengan mudah dihasilkan oleh
metode pengolahan lain, dapat dihasilkan dengan mengubah bahan baku, kondisi pengoperasian,
dan cetakan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ekstrusi adalah suatu proses dimana bahan dipaksakan oleh sistem ulir untuk mengalir dalam
suatu ruang yang sempit sehingga akan mengalami pencampuran dan pemasakan sekaligus .
Prinsip penerapan ekstruksi pada industri makanan umumnya berdasarkan pada gelatinisasi pati,
pembentukan kompleks lemak-pati, denaturasi dan teksturisasi protein, pengikatan, reaksi kimia
dan biokimia, pengaruh tekanan/penggilingan dan pengembangan.
2. Prinsip dasar kerja ektruder ialah memasukkan bahan-bahan mentah yang akan diolah
kemudian didorong keluar melalui suatu lubang cetakan (die) dalam bentuk yang
diinginkan.Dalam hal mekanisme penggerakkan bahan dalam ekstruder, terdapat perbedaan yang
nyata antara ekstruder ulir tunggal dan ganda.
3. Prinsip kerja ekstruder ialah memasukkan bahan-bahan mentah yang akan diolah kemudian
didorong keluar melalui suatu lubang cetakan (die) dalam bentuk yang diinginkan. Ekstruder
berdasarkan jenis ulirnya terdapat dua jenis yaitu ekstruder dengan ulir tunggal (Single Screw
Extruder/SSE) dan ekstruder dengan ulir ganda (Twin Screw Extruder/TSE) yang memiliki
banyak keunggulan dibandingkan dengan ulir tunggal.
4. Keuntungan menggunakan teknologi ekstrusi yaitu produktivitas produk yang dihasilkan
tinggi, biaya operasional relatif murah, kualitas produk makanan yang dihasilkan tinggi, efisien
dalam penggunaan energi, tidak menghasilkan limbah atau polutan.
DAFTAR PUSTAKA

Muchtadi, Tien R., Deddy Muchtadi, Dede R. A. 1993. Pengembangan Produk Olahan Ikan Cucut
Dari Bahan Dasar Hasil Pemasakan Ekstrusi. Penelitian LPPM IPB. Program Studi Teknologi
Pangan dan Gizi, FATETA, Institut Pertanian Bogor .
Pratama, R.I.2007. Kajian Mengenai Prinsip-Prinsip Dasar Teknologi Ekstrusi Untuk Bahan
Makanan dan Beberapa Aplikasinya Pada Hasil Perikanan. Bandung : FPIK Universitas
Padjadjaran
Puspita, Fika.2014. Tugas Makalah Satuan Operasi Industri Ekstrusi. http://fikapuspita. blogspot.
co.id/2014/01/tugas-makalah-satuan-operasi-industri.html?m=1. Diakses pada Minggu, 13
November 2016 pukul 13.57 WIB.

Anda mungkin juga menyukai