Anda di halaman 1dari 7

PRESSURE AGGLOMERATION

A. Low-Pressure Agglomeration
Peralatan yang digunakan dengan metode low pressure agglomeration
adalah Extruder. Mesin ekstrusi atau biasa disebut ekstruder merupakan alat yang
cukup sederhana namun memiliki keunikan tersendiri. Prinsip dasar kerja alat ini
ialah memasukkan bahan-bahan mentah yang akan diolah kemudian didorong
keluar melalui suatu lubang cetakan (die) dalam bentuk yang diinginkan.
Ekstruder digunakan pada pengolahan bahan makanan karena ekstruder mampu
menghasilkan energi mekanis yang digunakan untuk proses pemasakan bahan.
Ekstruder mendorong bahan/adonan dengan cara memompanya melalui sebuah
lubang dengan bentuk tertentu. Teknologi ekstrusi memungkinkan kita untuk
melakukan serangkaian proses pengolahan seperti mencampur, menggiling,
memasak, mendinginkan, mengeringkan dan mencetak dalam satu rangkaian
proses saja. Macam-macam mesin Extruder, diantaranya :
1. Basket Extruder
Dengan silinder berlubang atau mesh berdiri tegak. Kemudian umpan
material masuk ke dalam chamber. Material ditekan antara penekan berputar
dan silinder membentuk extrudate (hasil dari penekanan umpan). Extrudate
secara langsung dipotong dengan pisau berputar dan setelah itu jatuh ke dalam
tempat pengumpul. Granule yang dihasilkan memiliki densitas yang rendah.
Basket Extruder disarankan untuk proses yang sensitif terhadap panas.
(www.russelfinex.com). Alat ini banyak diterapkan pada industri pangan dan
farmasi, yaitu menekan umpan menjadi bentuk kubus atau tablet.


Gambar 1. Mesin Basket Extruder
(Sumber : http://i00.i.aliimg.com)


2. Screw Extruder
Screw Extruder digunakan untuk masa partikel yang basah atau lembab.
Gerakan screw extruder disebabkan oleh perputaran screw yang digunakan
untuk menghasilkan tekanan yang diperlukan untuk mengatasi gesekan pada
saluran terbuka. Jenis-jenis dari Screw Exruder, diantaranya :
a. Single Screw Extruder (SSE), ekstruder ulir tunggal
b. Twin Screw Extruder (TSE), ekstruder ulir ganda yang dapat digunakan
secara luas pada produksi bahan-bahan makanan komersial. Model ini
sering dipilih oleh perusahaan-perusahaan pengolah makanan. Model ini
merupakan pilihan yang tepat untuk melakukan deversifikasi jenis-jenis
makanan, dikarenakan kemampuannya yang baik dalam mengatur daya
tekan mekanis dan daya giling efektif pada adonan di dalam selubung
mesin ekstruder (barrel).

Gambar 2. Skema Screw Extruder



Gambar 3. Mesin Twin Screw Extruder
(Sumber : lianshunjx.en.made-in-china.com)

B. Medium-Pressure Agglomeration
Teknologi tekanan aglomerasi menengah atau sering disebut sebagai
peletizing. Proses ini memiliki prinsip dengan umpan material yang berada diluar
dimasukkan setelah itu melalui tahap pengikatan kumpulan. Kemudian keluar
melalui lubang-lubang dalam berbagai bentuk. Biasanya, briket atau pellet
berbentuk silinder dengan diameter yang telah ditentukan. Peralatan yang bekerja
dengn prinsip medium-pressure agglomeration, yaitu :
1. Moist Granulator
Dilengkapi dengan 2 silinder berputar, salah satunya berlubang dan yang
lainnya padat. Umpan berasal dari atas kemudian masuk diantara dua silinder
dan ditekan. Tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi tahanan gesek statis.
Material dipadatkan lalu keluar melalui lubang-lubang dari silinder.










Gambar 4. Silinder Berlubang dan Padat













Gambar 5. Skema Moist Granulator

2. Pellet Mill
Alat ini umumnya digunakan dalam pembuatan pelet pakan ternak/hewan.
Keuntungan pakan bentuk pelet adalah meningkatkan densitas pakan sehingga
mengurangi keambaan, mengurangi tempat penyimpanan, menekan biaya
transportasi, memudahkan penanganan dan penyajian pakan; densitas yang
tinggi akan meningkatkan konsumsi pakan dan mengurangi pakan yang
tercecer; mencegah de-mixing yaitu peruraian kembali komponen
penyusun pelet sehingga konsumsi pakan sesuai dengan kebutuhan standar.
Pembuatan pelet terdiri dari proses pencetakan, pendinginan dan pengeringan.
Perlakuan akhir terdiri dari proses sortasi, pengepakan, dan pergudangan.
Proses penting dalam pembuatan pelet adalah pencampuran (mixing),
pengaliran uap (conditioning), pencetakan (extruding), dan pendinginan
(cooling).
Proses conditioning adalah proses pemanasan dengan uap air pada bahan
yang ditujukan untuk gelatinisasi agar terjadi perekatan antarpartikel bahan
penyusun (extruding) sehingga penampakan pelet menjadi kompak, durasinya
mantap, tekstur dan kekerasannya bagus. Selama proses conditioning terjadi
peningkatan suhu dan kadar air dalam bahan sehingga perlu dilakukan
pendinginan dan pengeringan. Proses pendinginan (cooling) merupakan proses
penurunan temperatur pelet dengan menggunakan aliran udara sehingga pelet
menjadi lebih kering dan keras. Proses ini meliputi pendinginan butiran-butiran
pelet yang sudah terbentuk, agar kuat dan tidak mudah pecah. Proses
pengeringan bisa dilakukan dengan penjemuran di bawah terik sinar matahari
atau menggunakan mesin.

Gambar 6. Mesin Pellet Mill
(Sumber : http://id.busytrade.com)


C. High-Pressure Agglomeration
Teknologi ini dikarakteristikkan berdasarkan pembentukan dan
penghancuran partikel menggunakan gaya spesifik yang sangat tinggi. Oleh
karena itu, berbagai macam dan ukuran partikel padat dapat diproses sehingga alat
ini cocok dari semua macam-macam teknik aglomerasi. Selama partikel padat
dapat dimasukkan ke dalam alat aglomerasi tekanan tinggi dan gaya yang cukup
tinggi tanpa merusak mesin dan tidak ada batas ukuran maksimum. Peralatan
aglomerasi dengan tekanan tinggi, diantaranya :
1. Punch and Die Press
Merupakan mesin aglomerasi tekanan tinggi terlama. Punch dan Die Press
digunakan pada industri untuk menghasilkan berbagai macam produk, yaitu
industri farmasi untuk menghasilkan obat dalam bentuk padat (tablet), pada pabrik
keramik, bubuk logam, katalis, dan umumnya digunakan pada industri kimia.

Gambar 7. Mesin Punch and Die Press
(Sumber : http://aliexpress.com)

2. Roller Press
Roller Press (Roller Grinding Klinker) dengan tekanan tinggi dproses
modern dan efisiensi energi yang tinggi. Pada roller press, material diekspos pada
tekanan yang sangat tinggi dalam waktu yang singkat. Tekanan yang tinggi
menyebabkan terbentuknya retak mikro pada dan meningkatkan kehalusan
material. Mesin ini digunakan secara luas pada industri kimia, farmasi,
pertambangan, dan metalurgi. Dalam industri kimia misalnya industri semen.
Roller press tidak menghasilkan padatan dengan detail yang sama dan seragam
seperti mesin punch and die press. Web atau flashing yang disebabkan oleh
daerah di sekeliling setiap pocket yang biasanya ditemukan pada tepi semua
briqquete dari roller press.


Gambar 8. Cara Kerja Roller Press
(Sumber : http://www.docstoc.com/)

Gambar 9. Mesin Roller Press
(Sumber : http://cnxinli.en.made-in-china.com)
































DAFTAR PUSTAKA

Intan, Rusky. 2007. Kajian Mengenai Prinsip-Prinsip Dasar Teknologi Ekstrusi
Untuk Bahan Makanan Dan Beberapa Aplikasinya Pada Hasil Perikanan.
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Jatinangor
Pietchs, W. 2002. Agglomeration Process Phenomena, Technologies, Equipment.
USA : Compactconsult, Inc.
Sugihartina, E. 2012. Teknologi Pembuatan Pelet.
Yesi, Andre. 2008. Roller Press. DTMM FTUI
http://aliexpress.com
http://cnxinli.en.made-in-china.com
http://i00.i.aliimg.com
http://id.busytrade.com
http://lianshunjx.en.made-in-china.com

Anda mungkin juga menyukai