0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
142 tayangan20 halaman
Kelompok 3 terdiri dari 6 anggota yang membahas tentang ekstrusi dan ekstruder. Dokumen menjelaskan prinsip kerja ekstruder, bagian-bagiannya, dan aplikasinya dalam industri pangan seperti pembuatan makanan ringan dan sereal.
Kelompok 3 terdiri dari 6 anggota yang membahas tentang ekstrusi dan ekstruder. Dokumen menjelaskan prinsip kerja ekstruder, bagian-bagiannya, dan aplikasinya dalam industri pangan seperti pembuatan makanan ringan dan sereal.
Kelompok 3 terdiri dari 6 anggota yang membahas tentang ekstrusi dan ekstruder. Dokumen menjelaskan prinsip kerja ekstruder, bagian-bagiannya, dan aplikasinya dalam industri pangan seperti pembuatan makanan ringan dan sereal.
Celvin Niaga Utama 1611121040 Melia Putri 1611121042 Naomi Fitriani Purba 1611121045 Rafi Al Ihsan 1611122004 Viktor 1611122007 Latar belakang Proses ekstrusi menurut (Ariestya Meta Devi, 2010) merupakan suatu proses pengolahan yang di dalamnya terdapat proses pencampuran (mixing), pengulenan (kneading), pengadukan (shearing), pemanasan (heating), pendinginan (cooling), dan pencetakan (shaping). Proses ini dibantu dengan menggunakan alat yang disebut ekstruder. Ekstruder bekerja dengan cara mendorong bahan mentah yang akan diolah keluar melalui lubang cetakan (die). Die berfungsi sebagai pembentuk atau pencetak bahan setelh diolah dalam ekstruder. Pengertian ekstruder Mesin ekstrusi atau biasa disebut ekstruder merupakan ala t yang cukup sederhana namun memiliki keunikan tersendiri. Prinsip dasar kerja alat ini ialah memasukkan bahan- bahan mentah yang akan diolah kemudian didorong keluar melalui suatu lubang cetakan die-die ( Die itu berbentuk piringan atau silinder dengan lubang lubang ceta kan yang terletak pada bagian akhir ekstruder danberfungsi sebagai pembentuk atau pencetak bahan/adonan setelah diolah di dalamekstruder ) dalam bentuk yang diinginkan. Alat ekstrusi (ekstruder) terdiri dari suatu ulir (sejenis ulir bertekanan) yang menekan bahan baku sehingga berubah menjadi bahan semipadat. Bahan tersebut ditekan keluar melalui suatu cetakan dengan lubang terbatas (die) pada ujung ulir. Pembagian ekstruder: Ekstruder berdasarkan konstruksi alat dibagi menjadi dua jenis yaitu jenis ekstruder ulir tunggal (single screw extruder/SSE) dan ekstruder ulir ganda (twin screw extruder/TSE). Dalam hal mekanisme penggerakkan bahan dalam ekstruder, terdapat perbedaan yang nyata antara ekstruder ulir tunggal dan ganda. Pada ekstruder ulir tunggal daya untuk menggerakkan bahan berasal dari pengaruh dua gesekan, yang pertama adalah gesekan yang diperoleh dari ulir dan bahan sedangkan yang kedua adalah gesekan antara dinding barrel ekstruder dan bahan. Ekstruder ulir tunggal membutuhkan dinding barrel ekstruder untuk menghasilkan kemampuan menggerakkan yang baik, maka dari itulah dinding selubung ekstruder pada ekstruder ulir tunggal memainkan peran penting dalam menentukan rancangan ekstruder (Linko, et. al. dalam Jowitt, 1982). Bagian-bagian dan fungsi extruder Hopper merupakan bagian di mana bahan pertama kali dimasukkan dan sebagai tempat sementara sebelum bahan masuk ke dalam barrel yang kemudian digiling oleh screw. Screw atau ulir merupakan bagian dari ekstruder yang digunakan untuk menggiling bahan yang akan diolah. Screw digerakkan oleh motor penggerak secara berputar. Ukuran ulir membesar di bagian ujung sehingga luas permukaan jalur selubung mengecil dan tekanan meningkat sehingga bahan dapat terdorong ke bagian die. Die berbentuk bentuk piringan atau silinder dengan lubang-lubang cetakan yang terletak pada bagian akhir ekstruder dan berfungsi sebagai pembentuk atau pencetak bahan/adonan setelah diolah di dalam ekstruder sesuai bentuk yang diinginkan. Cara kerja Video cara kerja extruder Prinsip Kerja Ekstruder a. Ekstruder Ulir Tunggal (Single Screw Extruder) 1. Feed section, suatu bagian dimana bahan-bahan yang akan diekstrusi dimasukkan ke dalam ekstruder melalui suatu lubang masukan (inlet). 2. Compression section atau transition section, dimana terdapat ulir (screw) terletak dalam dinding selubung (barrel) mesin ekstruder dan pada umumnya memiliki ukuran yang semakin mengecil ke arah bahan keluar (tergantung spesifikasi ekstruder). Ulir akan berputar menggerakkan adonan makanan yang masih mengandung air dan menggilingnya, dalam waktu yang sama gerakan tersebut akan menyebabkan bahan adonan menjadi panas. Pada bagian ini tekanan dihasilkan dari menurunnya luas ukuran jalur selubung ekstruder yang dilalui bahan adonan tersebut. Biasanya panjang bagian ini menempati sekitar setengah dari panjang keseluruhan ekstruder. 3. Metering section yang merupakan bagian yang paling dekat dengan lubang tempat bahan keluar (die) dari ekstruder. Seringkali bagian ini memiliki luas jalur yang sempit/kecil yang akan menyebabkan daya tekan mekanis pada bahan berlangsung efektif dan meningkat kemampuannya hingga batas tertentu sesuai dengan tingkat kecepatan putaran dari ulir ekstruder tersebut. Dikarenakan kemampuan penggilingan yang meningkat pada bagian ini, maka pencampuran bahan adonan akan berlangsung dengan baik, selain itu terjadi pula peningkatan suhu yang tajam pada suhu adonan. Hal ini diakibatkan oleh perubahan energi mekanik menjadi energi panas. Suhu menunjukkan peningkatan yang hampir linier dibandingkan dengan tahap pencampuran adonan. Peningkatan suhu yang tajam sesaat sebelum bahan keluar dari bagian die yang diikuti oleh penurunan suhu yang cepat setelah bahan keluar dari die akan menyebabkan terjadinya pengembangan adonan makanan yang diekstrusi (Baianu, 1992). Ekstruder ulir ganda (Twin screw extruder/TSE) 1. Feed Zone, dimulai dengan memasukan bahan mentah ke dalam ekstruder secara terus menerus. Ketika ulir mulai berputar, ekstruder akan menggiling bahan dan mencampur bahan secara menyeluruh. 2. Cooking Zone, pada tahap ini adonan diberi perlakuan panas yang diperoleh dari berbagai sumber, tergantung dari hasil produk yang diinginkan dan spesifikasi mesin. Panas mekanis dalam barrel dihasilkan dengan cara mengatur konfigurasi ulir. Kepadatan gerigi-gerigi dan jarak ulir, pengaturan arah putaran dan tekanan dapat menghasilkan panas mekanis. 3. Forming Zone, dimana produk akan dibentuk sesuai dengan keinginan pengolah. Kita dapat memperoleh produk yang bentuknya mengembang atau padat tergantung pada tingkat kelembaban, suhu, tekanan dan bentuk geometris dari die (piringan pencetak bahan). Aplikasi Penggunaan Ekstruder Penggunaan banyak ditepakan pada industri makanan ringan, pakan ternak, bahkan indutri plastik atau logam. Industri yang paling banyak menggunakan ekstruder adalah industri pangan. Produk pangan yang dihasilkan dari proses ekstrusi beberapa contohnya adalah sereal, pasta, makanan bayi, dan lain-lain. Salah satu contoh penggunaan ekstruder dalam industri pangan adalah mesin bisnis yang digunakan untuk membuat makanan ringan (snack-chiki) dengan bentuk bulat dan memanjang dengan bahan baku utama tepung adonan (beras jagung). Keunggulannya menggunakan extruder:
Produk ekstrusi/ekstruder memungkinkan kita untuk
memproduksi suatu produk makanan dengan jumlah besar,terjangkau dan cukup mudah untuk melakukan pengolahanlebih lanjut seperti diversifikasi dan fortifi kasi denganmenggunakan bahan-bahan yang diperoleh. Ekstruder terkenal dengan prosesnya yang mampume minimalkan kerusakan pada zat-zat gizi termasuk menjagakualitas protein bahan (Ang.et.al., 1984). KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan beberapa hal antara
lain sebagai berikut. prisnsip kerja dari extruder ialah memasukkan bahan- bahan mentah yang akan diolah kemudian didorong keluar melalui suatu lubang cetakan (die); proses ekstrusi dengan ekstruder adalah membentuk produk pangan secara kontinyu melalui pencampuran, pengulenan, pengadukan, pemasakan, pembentukan, dan pengembangan; jenis-jenis ekstruder berdasarkan prinsip kerjanya ada dua, ektruder uir tunggal dan ekstruder ulir ganda penggunaan ektruder dalam pembuatan makanan ringan berupa snack chiki, pasta, sereal dan makanan bayi