RC14 - 1417
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lintas biosintetik menuju asam amino dan nukleotida sama-sama memerlukan
nitrogen, tetapi senyawa nitrogen yang dapat larut dan bermanfaat bagi aktivitas biologik
biasanya jarang terdapat di lingkungan alamiah. Karena alasan ini, ammonia, asam amino,
dan nukleotida dipergunakan secara ekonomis oleh kebanyakan organism, terutama karena
senyawa-senyawa tersebut merupakan perkusor bagi asam nukleat dan proteinnya. Memang,
kita telah melihat bahwa asam amino bebas, purin, dan pirimidin, yang dibentuk selama
putaran metabolic, seringkali dihemat dan dipakai berulang-ulang.
Bentuk nitrogen yang paling banyak dijumpai terdapat di udara, yang mengandung
sampai empat per lima molekul nitrogen (N2). Akan tetapi hanya beberapa spesies saja yang
dapat mengubah nitrogen atmosfer menjadi bentuk nitrogen yang bermanfaat bagi orgaisme
hidup, yang karenanya, menghemat dan menggunakan kembali nitrogen yang tersedia secara
biologik di dalam siklus nitrogen yang sedemikian luas. Tahap pertama dalam siklus nitrogen
adalah dengan fiksasinitrogen adalah fiksasi nitrogen atmosfer oleh organisme pengikat
nitrogen, menghasilkan ammonia. Amonia dapat dimanfaatkan oleh hampir semua organisme
hidup. Akan tetapi, terdapat beberapa bakteri tanah penting yang memperoleh energinya
dengan mengoksidasi amonia untuk membentuk nitrit dan akhirnya nitrat. Karena organisme
ini amat banyak dan aktif, hampir semua amonia yang mencapai tanah, akhirnya teroksidasi
menjadi nitrat, proses ini dikenal sebagai nitrifikasi. Tanaman dan banyak bakteri segera
mereduksi nitrat kembali menjadi ammonia melalui nitrat reduktase; proses ini dikenal
sebagai denitrifikasi. Ammonia yang terbentuk dapat dibangaun menjadi asam amino oleh
tanaman, yang kemudian dipergunakan oleh hewan sebagai sumber asam amino esensial dan
nonesensial untuk membangun protein hewan. Pada hewan yang telah mati, degradasi protein
mikrobial mengembalikan amonia ke tanah. Selanjutnya bakteri nitrifikasi mengubahnya
menjadi nitrat (NO2-) dan nitrat (NO3-) kembali. Sekarang marilah kita mengamati proses
fiksasi nitrogen yang penting bagi setiap bentuk kehidupan.
Pada tumbuhan, banyak dari nitrogen digunakan dalam molekul klorofil, yang penting
untuk fotosintesis dan pertumbuhan lebih lanjut. Meskipun atmosfer bumimerupakan sumber
berlimpah nitrogen, sebagian besar relatif tidak dapat digunakan oleh tanaman.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Metabolisme Nitrogen
2. Untuk mengetahui dan memahami Siklus Nitrogen
3. Untuk mengetahui dan memahami Proses-Proses Dalam Daur Nitrogen
4. Untuk mengetahui dan memahami Pengubahan NH4+ mejadi senyawa organik
5. Untuk mengetahui dan memahami Fungsi Dan Manfaat Nitrogen Dalam Ekologi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metabolisme Nitrogen
Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer (78% gas di atmosfer adalah
nitrogen). Meskipun demikian, penggunaan nitrogen pada bidang biologis sangatlah terbatas.
Nitrogen merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit bereaksi dengan unsur lain) sehingga
dalam penggunaan nitrogen pada makhluk hidup diperlukan berbagai proses, yaitu: fiksasi
nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi.
Nitrogen adalah komponen penting bagi tumbuhan terdapat dalam banyak senyawa.
Protein dan asam nukledit yang biasanya diserap dari tanah dalam bentuk sangat teroksidasi
dan harus direduksi oleh proses yang bergantung pada energi sebelum bergabung menjadi
protein dan senyawa lain dalam sel.
Nitrogen di alam berada dalam berbagai bentuk dan berada dalam keadaan dinamis
mengikuti perubahan fisik dan kimia dalam suatu daur Nitrogen. Meskipun nitrogen di udara
mampu masuk keluar tubuh tumbuhan, tetapi tidak ada enzim yang mampu menangkapnya.
Kebanyakan Nitrogen yang masuk tubuh tumbuhan telah mengalami reduksi oleh mikroba
prokaryotic atau dalam bentuk NO3- dan NH4+ dalam air hujan. Penambatan nitrogen dapat
dilakukan secara simbiotik atau non simbiotik antara tumbuhan tingkat tinggi dan mikroba.
Tumbuhan tinggi dapat menggunakan Nitrogen yang telah tereduksi tersebut. Bagi tumbuhan
lain yang tidak bersimbiosis dengan nitrogen , nitrogen diserap dalam bentuk NO3- atau
NH4+.
Umumnya dalam bentuk NO3- karena NH4+ akan dioksidasi menjadi NO3- oleh bakteri
nitrifikasi.
Konsep metabolisme difokuskan pada metabolisme nitrogen dimana Reduksi nitrat
menjadi ammonium dan perubahan ammonium menjadi senyawa organic yang terdapat pada
tumbuhan.
bakar fosil, penggunaan pupuk nitrogen buatan, dan pelepasan nitrogen dalam air limbah
telah secara dramatis mengubah siklus nitrogen global.
Sebagian besar nitrogen yang terdapat di dalam organisme hidup berasal dari
penambatan (reduksi) oleh mikro organisme prokariot. Sebagian diantaranya terdapat di akar
tumbuhan tertentu atau dari pupuk hasil penambatan secara industry. Sejumlah kecil nitrogen
pindah dari atmosfer ke tanah sebagai NH4+ dan NO3- bersama air hujan dan diserap oleh
akar. NH4+ ini berasala dari pembakaran industry, aktivitas gunung berapi dan kebakaran
hutan sedangkan NO3- berasal dari oksidasi N2 oleh O2 atau ozon dengan bantuan kilat atau
radiasi ultraviolet, sumber lain NO3- adalah samudera.
Penyerapan
untukmembentuk
NO3berbagai
dan
NH4+
oleh
senyawa nitrogen
tumbuhan
memungkinkan
tumbuhan
Nitrat sangat mudah larut dlm tanah sehingga cepat hilang krn proses pembusukan.
Taraf ketersediaan nitrogen dlm tanah tergantung pada banyaknyabahan organik, populasi
jasad renik, tingkat pembasuhan. Dlm keadaan alami terjadi keseimbangan antara laju
pertumbuhan dan gaya-gaya yg menentukan penyediaan nitrogen dlm tanah. Pemanenan
menyebabkan terkurasnya nitrogen krn pengambilan bahan organik dan erosi. Hal ini
menyebabkan pertanian intensif sangat tergantung pada tambahan pupuk nitrogen. Awalnya
nitrogen berasal dari sumber organik,
terutama guano (kotoran burung). Saat ini nitrogen dibuat menurut proses Haber-Bosch:
nitrogen + hidrogen amoniak.
membentuk
asosiasi
(simbiosis)
dengan
diazotrof.
Selain
dilakukan
oleh
mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga terjadi pada proses nonbiologis, contohnya sambaran
petir. Lebih jauh, ada empat cara yang dapat mengkonversi unsur nitrogen di atmosfer
menjadi bentuk yang lebih reaktif :
a. Fiksasi biologis: beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan dengan
tanaman polongan) dan beberapa bakteri yang hidup bebas dapat memperbaiki
nitrogen sebagai nitrogen organik. Sebuah contoh dari bakteri pengikat nitrogen
adalah bakteri Rhizobium mutualistik, yang hidup dalam nodul akar kacangkacangan. Spesies ini diazotrophs. Sebuah contoh dari hidup bebas bakteri
Azotobacter.
b. Industri fiksasi: Di bawah tekanan besar, pada suhu 600 C, dan dengan
penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen (biasanya berasal dari gas
alam atau minyak bumi) dapat dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH3).
Dalam proses Haber-Bosch, N2 adalah diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2)
menjadi amonia (NH3), yang digunakan untuk membuat pupuk dan bahan peledak.
c. Pembakaran bahan bakar fosil : mesin mobil dan pembangkit listrik termal, yang
melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx).
d. Proses lain: Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena foton dan
terutama petir, dapat memfiksasi nitrogen. Hasil penelitian tentang fiksasi N ini
menunjukkan bahwa ada cukup banyak genera bakteri yang dapat mem-fiksasi N
termasuk spesies dari Bacillus, Clostridium, dan Vibrio. Pada habitat perairan,
cyanobacteria adalah kelompok utama yang melakukan fiksasi N (Anabaena, Nostoc,
Gloeotrichia, Oscillatoria, Lyngbya, dll) Komponen yang berperan dalam fiksasi N di
habitat perairan adalah heterocyst, tapi ada cyanobacteria yg tidak memiliki
heterocyst yg juga dpt fiksasi N. Fiksasi N memerlukan cukup banyak energi dalam
bentuk ATP dan koenzim.
2.3.2 Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam bentuk
ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari tanaman yang
mereka makan. Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut
akarnya. Jika nitrat diserap, pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan kemudian ion
amonium untuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat, dan klorofil. Pada tanaman
yang memiliki hubungan mutualistik dengan rhizobia, nitrogen dapat berasimilasi dalam
bentuk ion amonium
laangsungdari nodul. Hewan, jamur dan organism heterotrof lain mendapatkan nitrogen
sebagai asam amino, nukleotida dan molekul organik kecil.
Asimilasi merupakan Penyerapan dan penggabungan dengan unsur lain membentuk
zat baru dengan sifat baru. Senyawa Nitrat (NO3)- diserap oleh tumbuhan mengalami proses
asimilasi menjadi bahan penyusun organ pada tumbuhan. Tumbuhan sebagai Produsen
dikonsumsi oleh manusia dan hewan. Nitrogen pada biomassa tumbuhan masuk ke dalam
proses biokimia pada manusia dan hewan.
Jumlah relatif NO3- dan nitrogen organik dalam xylem bergantung pada kondisi
lingkungan. Jenis tumbuhan yang akarnya mampu mengasimilasi N, dalam cairan Xylem
dijumpai banyak asam amino, amide an urine, tidak dijumpai NH4+. Sedangkan jika di dalm
cairan xylem mengandung NO3- berarti akar tumbuhan itu tidak mampu mengasimilasi NO3. Kalau dlam lingkungan perakaran NO3- terdapat dalam jumlah besr, cairan xylem akan
mengandung NO3- juga.
Reaksi ini berlangsung di sitosol, enzim yang mengkatalis adalah nitrat reduktase,
enzim yang memindahkan dua elektron dari NADPH2, hasilnya adalah nitrite, NAD
(NADP) dan H2O. Nitrat reduktase adalh suatu enzim besar dan kompleks yang
terdiri dari FAD, satu sitokrom dan Molibdenum (Mo) yang semuanya akan tereduksi
dan teroksidasi pada waktu elektron
diangkut dari NADH2 ke atom nitrogen dalm NO3
b. Reduksi Nitrit
NO2 + 3 H2O + 6 Fd +2 H+ + cahaya
Reaksi ini berlangsung di kloroplas (pada daun) atau pada proplastida (pada akar),
dengan enzim Nitrit reduktase. Meskipun Fd tereduksi merupakan donor elektron
yang khas bagi nitrit reduktase di daun.
1
0
1
1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nitrogen merupakan komponen penting pada protein dan asam nukleat yang biasanya
diserap dari tanah dalam bentuk sangat teroksidasi dan harus reduksi oleh proses yang
bergantung pada energi, sebelum bergantung menjadi protein dan senyawa lain dalam sel.
Nitrogen merupakan salah satu unsur makro esensial yang dibutuhkan oleh tanaman.
Tanaman menggunakan nitrogen dalam proses pembentukan DNA, RNA, maupun protein
sebagai pembangun jaringan tubuh tumbuhan. Nitrogen dapat diserap tanaman dalam bentuk
nitrat dan amonium. Amonium adalah salah satu bentuk senyawa nitrogen yang tidak dapat
diakumulasikan dalam jaringan tumbuhan dalam jangka waktu yang lama Senyawa ini dapat
menghambat produksi ATP. Gejala defisiensi nitrogen adalah tanaman tumbuh kerdil dan
daunnya menjadi kekuningan (klorosis).
Proses pereduksian nitrat menjadi amonium dapat terjadi dalam dua reaksi yang
berbeda yaitu yang dikatalis oleh nitrat reduktase dan pengubahan nitrit menjadi NH4+ yang
dikatalis oleh nitrit reduktase. Proses pengubahan amonium menjadi senyawa organik terbagi
atas 5 reaksi antara lain glutamine sintetase, glutamat sintase, asparagin sintetase,
transaminase, PEP karboksilase.
1
2