PANGAN
OLEH :
J1A113055
Salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah adalah zat besi.
Secara alamiah zat besi diperoleh dari makanan. Kekurangan zat besi dalam menu makanan
sehari-hari dapat menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal masyarakat sebagai
penyakit kurang darah. Fe terdapat dalam bahan makanan hewani, kacang-kacangan, dan
sayuran berwarna hijau tua. Pemenuhan Fe oleh tubuh memang sering dialami sebab
rendahnya tingkat penyerapan Fe di dalam tubuh, terutama dari sumber Fe nabati yang hanya
diserap 1-2%. Penyerapan Fe asal bahan makanan hewani dapat mencapai 10-20%. Fe bahan
makanan hewani (heme) lebih mudah diserap daripada Fe nabati (non heme). Ini mengapa
bioavailabilitas zat besi pangan hewani jauh lebih tinggi dibandingkan pangan nabati.
Sumber zat besi umumnya yang dikonsumsi dalam bentuk heme dan non-heme. Zat
besi golongan heme cenderung lebih mudah diserap dibandingkan non-heme. Sumber-sumber
zat besi dari pangan hewani mengandung zat besi heme sedangkan nabati mengandung zat
besi non-heme. Selain itu zat besi dari golongan no-heme lebih dapat dipengaruhi oleh
substansi makanan lain dibandingkan dengan zat besi heme yakni dalam hal penyerapannya.
Namun tidak menutup kemungkinan juga penyerapan non-heme dapat ditingkatkan misalnya
dengan konsumsi asam askorbat (vit C) sedangkan penyerapannya dapat dihambat oleh
adamnya kalsium fosfat, fitat, atau polifenol yang sering kita peroleh di dalam teh dan kopi.