Oleh:
Kelompok II
Ahyat Hartono
(240110100032)
Tina Sartika
(240110100020)
Dudin Zaenudin
(240110100105)
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Proses ekstrusi menurut (Ariestya Meta Devi, 2010) merupakan suatu
(kneading),
pengadukan
(shearing),
pemanasan
(heating),
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah mengenai ekstruder ini antara lain sebagai
berikut.
1)
2)
3)
4)
BAB II
ISI
2.1
Proses Ekstrusi
Menurut Ariesta Meta Devi (2010) ekstrusi merupakan proses pengolahan
mengendalikan bentuk, menjaga air dalam kondisi cair yang sangat panas, dan
meningkatkan pengadukan. Tekanan yang digunakan bervariasi antara 15 sampai
lebih dari 200 atm. Tujuan utama ekstrusi adalah untuk meningkatkan keragaman
jenis produk pangan dalam berbagai bentuk, tekstur, warna, dan cita rasa.
Pemasakan ekstrusi adalah kombinasi dari sebuah pompa dan sebuah pengubah
panas. Bahan baku masuk ke dalam ekstruder melalui hopper (wadah penampung)
dan terdorong ke depan mengarah ke die (cetakan) oleh putaran satu atau lebih
ulir. Pemasakan ekstrusi dengan proses suhu tinggi waktu pendek (HTST, high
temperature short time) dapat mencegah kontaminasi mikroba dan inaktivasi
enzim (Estiasih & Ahmadi, 2009).
Kadar air memegang peranan penting terhadap pengembangan dalam
proses ekstrusi. Holay dan Harper (1982) dalam Hasti Wiranti (2011) mengatakan
bahwa derajat gelaitnasi sangat dipengaruhi oleh kadar air. Air juga berfungsi
sebagai reaktan dalam reaksi kompleks dengan komponen lainnya.
Menurut (Muchtadi et al., 1988 dalam Hasti Wiranti, 2011) hasil ekstrusi
dengan kelembaban tinggi mempunyai ukuran pori-pori lebih besar dan dinding
sel lebih tebal. Bila hasil ekstrusi terlalu lembab, produk yang diperoleh dapat
mengembang cukup besar setelah keluar dari cetakan tetapi menyusut sebelum
dingin, memadat dan menjadi produk dengan tekstur keras yang tidak disukai.
Hasil dari proses ekstrusi juga ditentukan oleh perubahan struktur pati.
Perubahan struktur pati akan mempengaruhi tekstur maupun rasa dari produk
yang diperoleh. Pemberian air dapat dilakukan agar pati menyerap air sehingga
dapat tergelatinasi dengan baik (Randi Farm, 2013).
Gambar 2.1 Contoh proses gelatinasi saat pati mendapatkan panas dari kanan atas ke kiri bawah
Sumber: Yanto Widiyanto, 2011 (http://pemulatempatuntukbelajar-widiyanto.blogspot.com)
2.2
Ekstruder
Alat ekstrusi (ekstruder) terdiri dari suatu ulir (sejenis ulir bertekanan)
yang menekan bahan baku sehingga berubah menjadi bahan semipadat. Bahan
tersebut ditekan keluar melalui suatu cetakan dengan lubang terbatas (die) pada
ujung ulir. Jika bahan baku tersebut mengalami pemanasan maka proses ini
disebut pemasakan ekstrusi (ekstrusi panas).
Ciri utama proses ekstrusi adalah sifatnya yang kontinu. Alat ekstruder
dioperasikan dalam kondisi kesetimbangan dinamis, yaitu input setara dengan
output, atau bahan yang masuk setara dengan produk yang dihasilkan. Untuk
mendapatkan karakteristik ekstrudat tertentu, bahan yang masuk dan kondisi
pengoperasian harus diatur sedemikian rupa sehingga perubahan kimia yang
terjadi dalam barrel (tabung dalam ekstruder) sesuai dengan yang diinginkan
(Estiasih & Ahmadi, 2009)
2.2.1
Bagian-bagian Ekstruder
Ekstruder terdiri dari beberapa komponen yang saling berkesinambungan
1. Hopper
Hopper merupakan bagian di mana bahan pertama kali dimasukkan dan
sebagai tempat sementara sebelum bahan masuk ke dalam barrel yang
kemudian digiling oleh screw. Pada kebutuhan tertentu, hopper bisanaya
dilengkapi dengan pemanas apabila bahan yang akan diolah perlu pemanasan
terlebih dahulu (Yanto Widiyanto, 2011).
2. Screw
Screw atau ulir merupakan bagian dari ekstruder yang digunakan untuk
menggiling bahan yang akan diolah. Screw digerakkan oleh motor penggerak
secara berputar. Ukuran ulir membesar di bagian ujung sehingga luas
permukaan jalur selubung mengecil dan tekanan meningkat sehingga bahan
dapat terdorong ke bagian die. Gerakan screw dapat menaikkan suhu bahan
(Ariestya Meta Devi, 2010).
3. Die
Die berbentuk bentuk piringan atau silinder dengan lubang-lubang cetakan
yang terletak pada bagian akhir ekstruder dan berfungsi sebagai pembentuk
atau pencetak bahan/adonan setelah diolah di dalam ekstruder sesuai bentuk
yang diinginkan.
2.2.2
Prinsip kerja ekstruder dapat dilihat dari jumlah ulir (screw) pada bagian
dalam ekstruder. Menurut Ariestya Meta Devi (2010) terdapat dua buah prinsip
berdasakan jumlah ulir pada ekstruder yaitu ekstruder ulir tunggal (single screw
extruder) dan ekstruder ulir ganda (twin screw extruder).
a. Ekstruder Ulir Tunggal (Single Screw Extruder)
Pada ekstruder dengan prinsip ini memiliki tiga bagian dengan fungsifungsi
tertentu.
Bagian-bagian
tersebut
terdiri
dari
feed
section,
dengan
tahap
pencampuran
adonan.
ternak, bahkan indutri plastik atau logam. Industri yang paling banyak
menggunakan ekstruder adalah industri pangan. Produk pangan yang dihasilkan
dari proses ekstrusi beberapa contohnya adalah sereal, pasta, makanan bayi, dan
lain-lain.
Salah satu contoh penggunaan ekstruder dalam industri pangan adalah
mesin bisnis yang digunakan untuk membuat makanan ringan (snack-chiki)
dengan bentuk bulat dan memanjang dengan bahan baku utama tepung adonan
(beras jagung).
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan beberapa hal antara lain sebagai
berikut.
1) prisnsip kerja dari extruder ialah memasukkan bahan-bahan mentah yang
akan diolah kemudian didorong keluar melalui suatu lubang cetakan (die);
2) proses ekstrusi dengan ekstruder adalah membentuk produk pangan
secara
kontinyu
melalui
pencampuran,
pengulenan,
pengadukan,
DAFTAR PUSTAKA
Devi, Ariestya Meta. 2010. Size Enlargement pada Ekstruder (Tugas Makalah
Satuan Operasi Mekanik). Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro.
Estiasih, T. Dan Ahmadi, K. 2009. Teknologi Pengolahan Pangan. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Putri,
Tersedia:
Randi Farm. 2013. Teknologi Ekstruksi Untuk Pembuatan Pelet Ikan Apung.
Tersedia : http://www.randifarm.com/2013/01/teknologi-ekstruksi-untukpembuatan.html. Diakses pada tanggal 04 April 2013 pukul 11.28 WIB.
Widiyanto,
Yanto.
2011.
Prinsip-prinsip
Ekstrusion.
Tersedia:
http://pemulatmpatuntukbelajar-widiyanto.blogspot.com/2011/14/prinsipprinsip-ekstrusion.html. Diakses pada 04 April 2013 pukul 09.38 WIB.
Widyasanti, Asri. 2013. Ekstrusion. Bahan Kuliah Mesin dan Peralatan
Pengolahan Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Jurusana Teknik
dan Manajemen Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran.
Wiranti, Hasti. 2011. Pengembangan Teknologi Sereal Bekatul dengan
Menggunakan Twin Screw Extruder. Institut Pertanian Bogor.