AVIAN INFLUENZA Avian Influenza (AI) atau Flu Burung adalah penyakit menular pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dari famili Orthomyxoviridae. Pada awalnya, penyakit ini bersifat eksotik yaitu belum pernah terjadi di Indonesia. Namun pada tahun 2003 penyakit ini masuk ke Indonesia termasuk ke Jawa Barat. Tipe virus yang ditemukan di Indonesia adalah H5N1 yang bersifat ganas. Penyakit ini menimbulkan kerugian ekonomi berupa kematian ternak unggas. Jumlah unggas yang sakit dan yang mati dapat mencapai 100%. Penyebaran penyakit juga berjalan dengan cepat. Penyakit ini bersifat zoonosis yaitu dapat menular dari hewan ke manusia.
terutama
kondisi
lembab dan dingin, misalnya di dalam kotoran unggas selama 30 35 hari pada suhu 4o C atau selama 7 hari pada suhu 20o C. Virus AI peka terhadap: 1. Pemanasan: - Suhu 56o C selama 3 jam - Suhu 60o C selama 4,5 menit
- Suhu 80o C selama 1 mneit 2. Pelarut lemak (eter, deterjen) 3. Sinar ultraviolet 4. Desinfektan: - Iodine - Formalin 2-5 % - Hidroksiperoksida, amonium kuartener, klorin, asam paraasetat, - senyawa fenol, dll.
PENULARAN AI PADA HEWAN Hewan menjadi terrular akibat kontak dengan sumber penularan yang mengandung virus AI yaitu: 1. Hewan sakit, bulu, ingus, droplets aerosol, tinja dan semua yang keluar dari tubuh hewan tersebut. 2. Unggas lain yaitu burung puyuh, itik, angsa, burung peliharaan dan burung liar. 3. Sarana dan prasarana: pakan, keranjang, peralatan kandang, boks telur, kendaraan, dll. 4. Orang atau pekerja kandang: tangan tercemar, pakaian kerja. 5. Udara yang terkontaminasi feses ayam tertular.
PENULARAN AI PADA MANUSIA Penularan langsung dari ayam ke manusia sangat kecil
kemunginannya karena: 1. Tidak ada reseptor H5N1 pada manusia. 2. Penularan dimungkinkan oleh virus AI yang telah mengalami mutasi, misalnya mutasi di dalam tubuh babi. 3. Jumlah virus harus banyak dan manusia yang tertular dalam kondisi lemah.
TANDA-TANDA AVIAN INFLUENZA PADA UNGGAS Masa inkubasi yaitu masuknya agen penyakit (virus AI) sampai timbul gejala adalah beberapa jam sampai 7 hari. Tanda-tanda penyakit:
Pada kasus yang sangat ganas terjadi kematian tinggi tanpa disertai gejala klinis. Hewan tampak sehat kemudian tiba-tiba mati.
Ayam terlihat lumpuh, lesu, tidak nafsu makan, muka bengkak, batuk, bersin dan ngorok. Peradangan pada selaput mata.