A. KONSEP
1. MASA PERINTISAN
Fase perintisan ini ditandai dengan telah dimulainya kajian-kajian fiqh lughah, namun
pada zaman tersebut belum ada istilah atau penyebutan fiqhu lughah. Ada yang
menyebutkan bahwa masa ini sudah dimulai sejak abad 2 hijriyyah, dimana ketika itu
muncul kesalahan-kesalahan berbahasa Arab akibat berinterakasi dengan lingkungan luar.
Dari sini ulama ahli bahasa berupaya mencari dan mengumpulkan data kebahasaan dari
masyarakat Arab Pedalaman yang masih murni dalam penggunaan bahasa Arab, lalu
membukukannya dalam bentuk kamus. Selain itu pada fase ini telah dikarang beberapa
kitab yang isi kajiannya merupakan kajian fiqhu lughah misalnya kitab al-isytiqaq karangan
Ibnu Duraid, isytiqaq al asma’ karangan Ibnu Quraib al Ashma’I, Ma’ani al Qur’an karya al
Farra, dan dan lain-lain.
3. MASA MODERN
Masa ini dimulai sejak abad 14 hijriyyah (ada yang menyebut 10 hijriyyah) Pada masa ini
fiqh lughah telah dipengaruhi oleh linguistic barat dan bersifat ilmiah-teologis. Dalam
pembehasannya telah dibedakan dengan ilm lughah dan sudah mulai ada sistematika
pembahasan tersendiri, sebagai spesifikasi ilmu al-’Arabiyah yang berbeda dengan ilm al-
lugah.Pada masa modern sudah memasukan bahasa Arab sebagai rumpun semit
(historis).Membandingkan bahasa Arab dengan rumpun semit yang lain (komparatif,
muqaranah).Menerangkan pembagian dan teori-teori cara tumbuh kembang bahasa Arab serta
menguraikanasas-asas karakteristik bahasa Arab lebih spesifik. Diantara kitab yang dijumpai
pada masa ini adalah kitab fiqh al lughah wa ilm al lughah oleh Abdul Wahid Wafi, kitab Tarikh
Adab al Arabiy oleh Musthafa Shadiq al Rafi’iy, kitab fiqh al lughah fi al litab al arabiyyah oleh
Abduh Rajihi, dan lain lain.