Anda di halaman 1dari 4

Kelompok I : Afifa Malia Hami (20011020130)

Amelia Fitri (2011020180)

Alim Syahid Darmawan (2011020175)

Mata Kuliah : Fiqih Lughah

Dosen Pengampu : Ustadzah Alawiyah Tajul Alam

PEMBAHASAN

A. Pengertian Fiqih Lughah

Istilah Fiqih Lughah terdiri dari dua suku kata, yaitu Fiqih dan Lughah. Fiqih Secara
etimologi berarti memahami atau mengetahui sesuatu (Ibnu Al-Manzhur, jilid 13: 115).
Senada dengan Ibnu Al-Manzhur, dalam kamus Al-Wasit, kata Fiqih diartikan dengan
memahami sesuatu (Majma Al-Lughah, 1973, jilid 2: 698). Adapun kata Lughah Ibnu
Jinny mendefinisikannya sebagai berikut : bunyi yang digunakan oleh suatu kaum untuk
mengungkapkan maksud mereka (Ibnu Jinny, tth, Jilid I: 33). Para Ulama juga berbeda
pendapat tentang kata Lughah. Adapun Ibnu Faris berpendapat bahwa kata Lughah
memiliki dua makna dasar yaitu : 1. Sesuatu yang tidak dianggap 2. Sesuatu yang
disukai (Ibnu Faris, 2008: 22). Ulama lainnya seperti Ibnu Hajib mendefinisikan Lughah
adalah setiap lafazh yang diungkapkan untuk suatu makna.

Kemudian Ulama bahasa modern seperti Anis Farihah memberikan definisi cukup
lengkap mengenai Lughah. Menurutnya Lughah adalah fenomena psikologis, sosial,
budaya, yang didapat lewat proses pemerolehan. Ia bukanlah fenomena biologis yang
melekat pada diri seorang individu. Bahasa tersusun dari sekumpulan simbol bunyi yang
diperoleh dari pengujian / penyaringan makna di dalam pikiran. (Anis Farihah, 1981:
114).

Dengan demikian Fiqih Lughah secara etimologis adalah memahami bahasa serta
hakikatnya. Sementara secara terminologis adalah ilmu yang mengkaji problematika
bahasa, dari aspek bunyi, kosakata, struktur, karakteristik fonologis, morfologis, sintaksis
dan semantik. Ilmu ini juga mengkaji tentang dialek serta problem-problem yang muncul
sekitar bahasa atau lebih singkatnya ilmu yang mengkaji bahasa, objek-objek serta
problematikanya. (Ibrahim Al-Hamd, 2005 : 19)

B. Objek Kajian Fiqih Lughah

Menurut sarjana bahasa Arab klasik, seperti Ibnu Faris dan Al-Tsa`laby, objek kajian
Fiqih Lughah adalah mengetahui kosa kata bahasa Arab, termasuk makna (dilalah)
bahasa, klasifikasi dalam tema-tema bahasa, serta hal-hal yang terkait dengan bahasa.
Menurut Fahmi Hijaziy, tema yang dibahas dalam Fiqih Lughah seperti masalah asal-usul
bahasa itu terbentuk secara sosial, atau diberikan langsung oleh Allah SWT sebagaimana
wahyu.

Adapun menurut sarjana bahasa modern, seperti Ramdhan Abduttawwab, objek kajian
Fiqih Lughah adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan bahasa, yaitu
perkembangan bahasa manusia, gesekan antara satu bahasa dengan bahasa lain,
perkembangan bahasa, serta dialek-dialeknya, kajian bunyi bahasa, struktur serta
semantiknya, baik secara historis komparatif, maupun deskriptif. Juga mengkaji sintaksis
(nahwu), serta stilistika (uslub), baik prosa (natsar) maupun puisi (syair).
Senada dengan Ramdhan Abduttawwab, Ibrahim Al-Hamd mengatakan bahwa objek
kajian Fiqih Lughah adalah bahasa Arab dengan semua aspek serta problematikanya.
Kemudian secara terperinci ia menguraikannya sebagai berikut :

1. Asal-usul bahasa
2. Karakteristik bahasa
3. Tradisi masyarakat Arab dalam berbahasa
4. Bunyi bahasa
5. Dialek Arab
6. Marfologi Arab (Sharaf)
7. Sintaksis Arab (Nahwu)
8. Semantik Arab (Dilalah Arabiyah)
9. Derivasi (Isytiqaq)
10. Polisemi (Musytarak), Sinonim (Mutaradif), Antonim (Muthadhad) dan Coinage
(Naht)
11. I`rab
12. Leksikologi Arab (Ma`ajim Arabiyah)
13. Problematika bahasa Arab (Istilah-istilah modern Arab, ajakan ke bahasa Arab
`Amiyah, meninggalkan I`rab, memperbaiki tulisan Arab)
14. Hasil kajian dan keputusan lembaga-lembaga bahasa
DAFTAR PUSTAKA

Taufiq, Wildan. 2015. Fiqih Lughah. Bandung: CV Nuansa Aulia.

Anda mungkin juga menyukai