Disusun Oleh :
ALISA (2108102093)
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ilmu Balaghoh sebagaimana ilmu lain berangkat dari sebuah proses penalaran untuk
menemukan pengetahuan yang di anggap benar kemudian disatukan menjadi kumpulan teori.
Setelah teori itu terkumpul dengan pembagian-pembagian yang spesifik, maka ada
kecenderungan untuk mempelajari bagian-bagian tersebut secara parsial. Ilmu Balaghoh
kemudian disusun oleh pakar bahasa dengan di kelompokan menjadi tiga bagian yaitu
bayan,ma’ani dan badi’. Dalam makalah ini kami hanya akan membahas tentang Ilmu
Ma’ani dan Ruang Lingkupnya.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Pembahasan
PEMBAHASAN
Sebagai cabang dari ilmu balaghah, ilmu ma’ani dimaknai sebagai salah satu bagian dari ilmu
balaghah yang mengkaji susunan kalimat agar terhindar dari ketidaksesuaian antara maksud
pembicara dengan pemahamam pendengar (Ahmad, 1960:4). Ilmu ini memandang bahwa
kalimat yang tepat tidak hanya berdasarkan ketepatan kalimat secara gramatika, namun juga
berdasarkan kesesuaian kalimat itu dengan kondisi yang melingkupinya (muqtadh al-hal).
Dengan kata lain, ilmu ma’ani dipahami sebagai ilmu yang mengandung kaidah-kaidah yang
dapat dijadikan dasar untuk menentukan kualitas kalimat dari sisi kesesuaian kalimat itu dengan
konteksnya.
Dalam pengertiannya lafadz المعانىmerupakan bentuk jamak dari lafadz المعنىadapun menurut
bahasa adalah maksud. Sedangkan menurut istilah banyak sekali pendapat ulama yang
mendefinisikannya, diantaranya:
اصول وقواعد يعرف بها احوال الكالم العربى التى يكون بها مطابقا
Jadi dari beberapa pengertian diatas, kami penyimpulkan bahwa ilmu ma’aniy ialah ilmu yang
mempelajari tentang perkataan bahasa arab yang sesuai situasi dan kondisi.
Khabar diartikan sebagai ungkapan yang mengandung nilai kebenaran dan kebohongan. khabar
dinilai benar jika ada kesesuaian dengan kenyataan dan dinilai bohong jika tidak sesuai dengan
kenyataan.
Menurut para ahli sendiri seperti Al- Jarimi dan Mustafa Amin, khobar yaitu:
ما يصل أن يقال لقائله إنه صادق فيه أو كاذب فإن كان الكالم مطابقا للواقع كان قائله صادقا وإن كان غير مطابقا له كان قئله
كاذبا
Perkataan yang biasa dikatakan, benar atau dusta, jika perkataan itu sesuai
dengan kenyataan maka penuturnya adalah benar dan jika tidak sesuai maka
penuturnya dusta.
“ Perkataan yang mungkin benar atau mungkin dusta dilihat dari perkataan itu
sendiri”.
Contoh:
الحمدهلل رب العلمين
Khabar sendiri menurut al-Jahizh membagi khabar menjadi tiga macam, yaitu shaadiq (benar),
kaadzib (bohong), dan ghairu shaadiq wa laa kaadzib (tidak benar dan tidak bohong).
Insya' dimaknai sebagai sebuah ungkapan yang tidak mengandung kebenaran dan kebohongan.
“Perkataan yang tidak bisa dikatakan, bagi penuturnya, benar atu dusta”.
“Setiap lafal yang tidak dapat dinyatakan sebagai mengandung kebenaran atau
dusta adalah dinamakan Insya”.
3. Al-qasr ( penghanyaan )
Qosr adalah menghususkan sesuatu terhadap yang lainnya dengan cara tertentu.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
al-iijaaz (kalimat singkat-padat) yang dipahami sebagai sebuah kalimat yang memenuhi batas
minimalnya tanpa mengurangi makna yang sesungguhnya. Menurut al-Baaqilaniy, sebagaimana
dikutip al-Raaziy (1317 H), al-iijaaz merupakan ungkapan singkat yang komprehensif (syaamil)
dan mampu menampung pokok pikiran yang panjang atau disederhanakan bahwa Ijaz adalah
rangkaian perkataan yang kandungan lafadznya lebih sedikit dari makna yang dikehendaki
(singkat,padat tanpa mengurangi maksudnya)
واسأل القرية
Pada rangkaian kalimat di atas terdapat lafadz yang dibuang yaitu lafadz أهل
Contoh:
Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu tentu kamu akan
mendapatkan pahalanya di sisi Allah.
Ithnab adalah berekspresi dengan perkataan yang lebih banyak dari makna aslinya yang
dimaksud karena ada tujuan tertentu.
Contoh:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kami menyimpulkan bahwa ilmu ma’aniy ialah ilmu yang pempelajari tentang perkataan
bahasa arab yang sesuai situasi dan kondisi dan juga dengan macam-macam ruang lingkup
pembahasan di dalamnya seperti halnya; kalam khabar, insya, al-qasr, al-fashl wa al-
washl, dan ijaz, musawat dan ithnab.
B. Saran
Kami menyadari bahwa tugas terstruktur yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna dan
belum sepenuhnya berhasil maupun dari segi penyusunan, bahasa ataupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga tugas
ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Bana, Hadam. 2006. Al-balaghah fi ilmi ma’aniy. Ponorogo: kuliah al-mualimin al-islamiyah.
Dzul Iman, Maman, 2003 menyingkap rahasia balaghah dalam karya al-Barzanjiy. Yogyakarta:
Depublish
Hamied, Abdul Qodir. Tth. Terjemah jauharul maknun Ilmu balaghah. Surabaya: Al-Hidayah.