Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

KEDUDUKAN SISTEM EKONOMI ISLAM


ANTARA SISTEM EKONOMI KAPITALIS DAN SOSIALIS

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

NAMA : NURHASANAH
NPM : 17030147
SEMESTER/RUANG : III/G
DOSEN : HILMIATUS SAHLA,SE.I, ME.I

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ASAHAN
T.A 2018/2019
ABSTRAK
Makalah ini berjudul “Kedudukan Sistem Ekonomi Islam antara
Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis” makalah ini di buat berdasarkan
kurangnya pemahaman sistem ekonomi islam dalam masyarakat yang
menganut agama islam. Dalam hal ini ekonomi islam dapat membantu
dan menolong masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang layak dan
serba kecukupan. Oleh karena itu studi ini akan memaparkan kelebihan
sistem ekonomi islam.
Makalah ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
analisis deskriptif. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik
observasi. Model analisis data yang digunakan ialah analisis deskriptif
dengan menggunakan kacamata teologi ekonomi . Yaitu teori yang
menjelaskan ekonomi dengan berbasis ketuhanan, menjalankan
perekonomian—dalam hal ini adalah lembaga keuangan—dengan
berlandaskan nilai-nilai dariketuhanan, implementasi keimanan dari
sebuah ajaran tauhid, mengedepankan akhlak (ethics), menghormati nilai-
nilai kemanusiaan (persaudaraan), dan mengedepankan kesetaraan
manusia (keseimbangan hak dan kewajiban) dalam aktivitas ekonomi.
Kemudian, analisis ini akan ditarik dan dikaji dari hal-hal yang bersifat
umum dengan menggunakan metode deduksi agar mendapat sesuatu
yang akan disusun secara induktif sehingga akan menemukan fakta dari
tinjauan teologi ekonomi terhadap sistem ekonomi islam tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem perekonomian islam
yaitu berlandaskan nilai-nilai ketuhanan yang terdapat dalam Al-Qur’an
dan Sunnah. Sistem Ekonomi Islam mengajarkan masyarakat untuk
menerapkan nilai kemanusiaan dengan menjungjung tinggi nilai
kesejahteraan bersama dengan tidak mementingkan kepentingan individu.
Kata Kunci : teologi, ekonomi islam, ekonomi kapitalis, ekonomi sosialis
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat,


i
karunia, serta taufik dan hidayah Nya kami dapat menyelesaikan makalah

yang berjudul “Kedudukan Sistem Ekonomi Islam antara Sistem Ekonomi

Kapitalis dan Sosialis” ini. Sholawat beserta salam semoga senantiasa

tercurah limpahkan kehadirat nabi besar, nabi akhir zaman, Muhammad

SAW, kepada keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman .

Kami mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang

membantu dalam penulisan makalah ini, secara khusus kami

mengucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah Seminar Akuntansi

Syariah yakni Ibu Euis Rosidah, SE., M.AK yang telah membimbing serta

memberikan tugas penulisan makalah ini sehingga kami termotivasi untuk

menyelesaikannya dan kepada seluruh pihak yang tidak dapat kami

sebutkan satu persatu.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka

menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Akuntansi

Syariah. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini

terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan.

Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna

tanpa saran yang membangun. Terimaksih.

Tasikmalaya, September 2016


Penulis

DAFTAR ISI
ii
ABSTRAK ..................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI …........................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................2

C. Tujuan Makalah.................................................................................2

D. Kegunaan Makalah...........................................................................3

E. Prosedur Makalah.............................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka...............................................................................5

B. Pembahasan.....................................................................................6

1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Islam, Kapitalis dan Sosialis .................6

2. Perbedaan Konsep antara Sistem Ekonomi Islam, Kapitalis dan

Sosialis ......................................................................................11

3. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Islam, Kapitalis dan

Sosialis .....................................................................................13

4. Kedudukan Sistem Ekonomi Islam diantara Kapitalis dan

Sosialis .....................................................................................15

BAB 3 PENUTUP

A. Simpulan..........................................................................................19
B. Saran...............................................................................................21

DAFAR PUSTAKA....................................................................................22

iii
BAB I

iv
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah

Setiap negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda.

Sistem yang dianut sebuah negara biasanya sesuai dengan paham

ideologi negara tersebut. Negara yang berideologi komunisme biasanya

akan menerapkan sistem sosialis. Dan jika negara tersebut menganut

paham kapitalisme maka cenderung menganut sistem ekonomi kapitalis.

Ada juga negara yang menggabungkan kedua sistem di atas atau yang

biasa disebut sistem campuran. Tetapi, ada sistem yang berdasarkan

syariah Islam yaitu sistem ekonomi Islam. Yang menganut sistem ini

adalah negara-negara Islam yang ada di dunia.

Sistem-sistem ekonomi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-

beda. Sistem ekonomi kapitalis misalnya, sangat mengedepankan

kebebasan setiap individu tanpa ada campur tangan negara. Setiap orang

diperbolehkan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang

diinginkan. Sedangkan sistem ekonomi sosialis merupakan kebalikan

sistem ekonomi kapitalis. Setiap individu tidak memiliki hak atas

kekayaan. Semua dikuasai oleh negara untuk kesejahteraan bersama. Di

sisi lain, sistem ekonomi campuran mencoba menggabungkan kelebihan

dari kedua sistem di atas. Sistem ekonomi campuran mengakui

kebebasan individu tetapi tetap ada kontrol dari negara.

1
Ada satu sistem yang lebih mengedepankan kepentingan pribadi dan

kepentingan umum selama tidak bertentangan dengan aturan syariah

Islam. Sistem ini disebut juga dengan sistem ekonomi Islam. Sistem

ekonomi Islam memiliki sisi yang hampir sama dengan sistem lain tetapi di

sisi lain sangat berbeda dengan sistem yang ada.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah pokok yang telah diuraikan dalam latar

belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah, yaitu:

1. Ciri-ciri sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis,

2. Perbedaan konsep antara ekonomi islam, kapitalis dan sosialis,

3. Kelebihan dan kelemahan sistem ekonomi islam, kapitalis dan

sosialis,

4. Kedudukan sistem ekonomi islam diantara kapitalis dan sosialis.

C. Tujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan

tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang:

1. Bagaimana ciri-ciri sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis?

2. Bagaimana perbedaan konsep antara ekonomi islam, kapitalis dan

sosialis?

3. Apa kelebihan dan kelemahan sistem ekonomi islam, kapitalis dan

sosialis?

4. Bagaimana kedudukan sistem ekonomi islam diantara kapitalis dan

sosialis?

2
D. Kegunaan Makalah

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Penulisan Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran atau setidaknya merupakan bahan acuan yang dapat

mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya mengenai Kedudukan

Sistem Ekonomi Islam antara Kapitalis dan Sosialis.

2. Terapan Ilmu Pengetahuan

Dengan dilakukannya penyusunan makalah ini merupakan suatu

upaya untuk dapat memahami lebih baik teori-teori yang penulis peroleh

dibangku kuliah, serta untuk melakukan penganalisaan dan pembahasan

mengenai permasalahan yang diteliti sehingga menghasilkan simpulan-

simpulan yang tepat dan benar.

3. Penelitian Lanjutan

Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

bermanfaat atau sebagai bahan informasi yang diperlukan bagi pembaca

untuk mendayagunakan langkah-langkah selanjutnya dalam akad jual beli

Murabahah.

E. Prosedur Makalah

Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini

penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan

konprehensif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan

3
menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data

melalui kegiatan membaca berbagai litelatur yang relevan dengan tema

makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan

mengeksplorasi data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks

tema makalah.

BAB II

4
Pembahasan

A. Tinjauan Pustaka

Sistem ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan social yang

mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-

nilai islam. Sistem ekonomi islam merupakan sekumpulan dasar-dasar

umum ekonomi yang disimpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah.

Sedangkan sistem ekonomi kapitalis adalah sistem perekonomian

yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk

melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang,

menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem

ekonomi kapitalis setiap pelaku ekonomi bebas bersaing dalam bisnis

untuk memperoleh laba sebesar-besarnya.

Kemudian sistem ekonomi soslialis adalah suatu sistem

perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada

setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan

campurtangan pemerintah.sistem ekonomi sosialis berpandangan bahwa

kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan

kemakmuran bersama.

Ditinjau dari definisi setiap sistem ekonomi tentulah memiliki banyak

perbedaan, mulai dari ciri-ciri dan sistematika dari setiap sistem berbeda,

dan memiliki tujuan masing-masing.

B. Pembahasan
5
1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Islam, Kapitalis dan Sosialis

a. Ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis, yaitu:

i. Penjaminan atas hak milik perseorangan

Hak milik pribadi adalah hal yang paling penting dalam

kapitalisme.  Setiap orang berhak menimbun kekayaan pribadi

sebesar-besarnya tanpa mengindahkan posisi orang lain yang tidak

memiliki kemampuan untuk melakukan hal yang sama.

ii. Mementingkan diri sendiri (self interest)

Karena menekankan individualisme, maka dalam Sistem Ekonomi

Kapitalis setiap individu sepenuhnya dibebaskan berorientasi pada diri

sendiri. Segala aktivitas ekonomi dan sosial yang dilakukan

sepenuhnya untuk kepentingan diri sendiri. Para kapitalis

mempercayai kehadiran “tangan-tangan gaib” (invisible hands) yang

akan mempertemukan setiap kepentingan individu tersebut dalam

sebuah titik keseimbangan (equilibrium).

iii. Pemberian kebebasan penuh

Paham liberalisme yang menjadi dasar pemikiran kapitalisme

memungkinkan setiap pihak memiliki kebebasan penuh untuk

melakukan aktivitas ekonomi. Campur tangan negara dalam aktivitas

ekonomi dibatasi hanya sebagai penyedia fasilitas dan pengatur lalu

lintas sehingga semua orang dapat melakukan aktivitas ekonominya

dengan lancar. Para kapitalis percaya jika setiap individu

6
mendapatkan kepuasan maka akan tercipta kemakmuran dalam

masyarakat (harmony of interest). Pemberian kebebasan kepada para

pelaku ekonomi ini diyakini dapat diikuti dengan ketertiban dalam

kehidupan karena ada “tangan-tangan gaib” yang membawa pada titik

keseimbangan.

iv. Persaingan bebas (free competition)

Dalam sistem kapitalis, persaingan antarpelaku ekonomi di

masyarakat dimungkinkan. Persaingan dapat terjadi antarpenjual yang

dapat memberikan kualitas terbaik kepada pembeli. Sebaliknya

beberapa pembeli dapat saling bersaing untuk memberikan harga

terbaik. Secara umum pasar diibaratkan sebagai pasar persaingan

sempurna, yaitu situasi ketika posisi tawar masing-masing produsen

dan konsumen seimbang, sehingga pembeli dan penjual tidak dapat

menjadi penentu harga (price setter) tetapi hanya bertindak sebagai

pengambil harga (price taker). Harga yang disepakati adalah harga

keseimbangan antara penawaran dan permintaan.

v. Harga sebagai penentu (price system)

Para kapitalis sangat percaya pada mekanisme pasar yang

bekerja menentukan harga keseimbangan antara penawaran dan

permintaan barang dan jasa. Dalam kondisi apapun negara tidak

boleh melakukan intervensi terhadap pasar. Jika pada satu waktu

penawaran berlebihan sehingga mengakibatkan merosotnya harga,

7
maka negara diminta diam saja karena mekanisme pasar dengan

sendirinya akan menentukan harga keseimbangan baru.

vi. Peran negara minimalPeran negara minimal

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada sistem ekonomi

kapitalis mekanisme pasarlah yang satu-satunya diyakini baik dan

boleh bekerja di pasar. Oleh karena itu negara memiliki peran yang

sangat minim. Negara hanya menjaga keamanan dan ketertiban,

menetapkan hak-hak kekayaan pribadi, menjamin perjanjian kedua

belah pihak ditaati, menjaga persaingan tanpa hambatan,

mengeluarkan mata uang, dan menyelesaikan persengketaan pihak

buruh dan pemilik modal.

Sistem ekonomi kapitalis memberikan kebebasan individu untuk

berusaha mendapatkan kekayaan sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraannya. Kebebasan tersebut mendorong individu

melakukan berbagai inovasi ekonomi dan teknologi yang mendorong

kemajuan.  Namun, kapitalisme membuat pihak yang tidak memiliki

posisi tawar (modal) yang sama dengan pihak lain secara struktural

tidak akan dapat bekerja dalam pasar, sehingga ia tidak dapat

mencapai kemakmuran. Padahal posisi tawar yang tidak seimbang

inilah yang banyak terjadi dalam kehidupan nyata.

Akibatnya terjadi monopoli, pasar hanya dikuasai oleh sekelompok

orang saja.  Apabila monopoli terjadi maka terjadi ketimpangan

8
kemakmuran. Pihak yang dapat bekerja di pasar akan mendapatkan

kemakmuran yang besar sedangkan sebaliknya pihak yang

“tersingkir” dari pasar tidak akan sejahtera. Jika semua orang

berorientasi pada diri mereka sendiri, maka kepentingan publik akan

terabaikan, misalnya pembangunan jembatan umum, rumah sakit, dan

jalan raya tidak akan dilakukan karena dianggap tidak menguntungkan

secara ekonomi.

b. Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis, yaitu:

i. Negara sangat berkuasa dalam pemilikan bersama (kolektivitas)

semua faktor produksi. Pemilikan bersama ini dimaksudkan agar

semua faktor produksi diarahkan untuk memenuhi kepentingan dan

kebutuhan bersama bukan berorientasi terhadap keuntungan pribadi.

ii. Produksi dilakukan sesuai dengan kebutuhan (production for

needs). Negara akan mengatur semua produksi barang-barang yang

dibutuhkan oleh masyarakat, bukan hanya barang dan jasa yang

bernilai ekonomi saja karena seluruh kegiatan ekonomi tidak

diarahkan untuk menimbun kekayaan individu tetapi kesejahteraan

bersama.

iii. Perencanaan ekonomi (economic planning). Negara melakukan

perencanaan yang ketat untuk memproduksi dan mendistribusikan

barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam sistem ini

mekanisme pasar tidak lagi berlaku karena negara yang menentukan

semua harga (price setter).

9
Sistem ekonomi sosialis ini ingin melindungi semua pihak, terutama

kelompok marjinal yang tidak memiliki faktor produksi. Perlindungan

tersebut dimaksudkan agar semua masyarakat mendapatkan

kesejahteraan yang setara. Namun, secara umum sistem ini

menghambat ekspresi dan mengurangi semangat orang untuk bekerja

dan berprestasi, yang pada akhirnya makin menurunkan kreativitas

dan produktivitas masyarakat. Negara dan perencanaan ekonomi

yang sentralistik tidak dapat menjamin bahwa produksi dan distribusi

barang dan jasa sesuai kebutuhan masyarakat karena pada tingkatan

tertentu negara tidak memiliki kemampuan produksi dan distribusi

sebesar kebutuhan masyarakat.

c. Ciri-ciri sistem ekonomi islam, yaitu:

i. Kebebasan individu

Individu mempunyai hak kebebasan sepenuhnya untuk

berpendapat atau membuat suatu keputusan yang dianggap perlu

dalam sebuah negara Islam. Karena tanpa kebebasan tersebut

individu muslim tidak dapat melaksanakan kewajiban mendasar dan

penting dalam menikmati kesejahteraan dan menghindari terjadinya

kekacauan dalam masyarakat.

ii. Hak terhadap harta

Islam mengakui hak individu untuk memiliki harta. Walaupun

begitu ia memberikan batasan tertentu supaya kebebasan itu tidak

merugikan kepentingan masyarakat umum.

10
iii. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar

Islam mengakui adanya ketidaksamaan ekonorni di antara orang

perorang tetapi tidak membiarkannya menjadi bertambah luas, ia

mencoba menjadikan perbedaan tersebut dalam batas-batas yang

wajar, adil dan tidak berlebihan.

iv. Kesamaan sosial

Islam tidak menganjurkan kesamaan ekonomi tetapi ia

mendukung dan menggalakkan kesamaan sosial sehingga sampai

tahap bahwa kekayaan negara yang dimiliki tidak hanya dinikmati oleh

sekelompok tertentu masyarakat saja. Di samping itu amat penting

setiap individu dalam sebuah negara (Islam) mempunyai peluang

yang sama untuk berusaha mendapatkan pekerjaan atau menjalankan

berbagai aktivitas ekonomi.

v. Jaminan social

Setiap, individu mempunyai hak untuk hidup dalam sebuah negara

Islam; dan setiap warga negara dijamin untuk memperoleh kebutuhan

pokoknya masingmasing. Memang menjadi tugas dan tanggungjawab

utama bagi sebuah negara Islam untuk menjamin setiap warga

negara, dalam memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip “hak

untuk hidup “. Dan terdapat persamaan sepenuhnya di antara warga

negara apabila kebutuhan pokoknya telah terpenuhi.

vi. Distribusi kekayaan secara meluas

11
Islam mencegah penumpukan kekayaan pada kelompok kecil

tertentu orang dan menganjurkan distribusi kekayaan kepada semua

lapisan masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini, Islam mengambil

beberapa langkah positif dan negatif yang akan dibicarakan pada bab

yang lain.

vii. Larangan menumpuk kekayaan

Sistern ekonomi Islam melarang individu mengumpulkan harta

kekayaan secara berlebihan dan mengambil langkah-langkah yang

perlu untuk mencegah perbuatan yang  tidak baik tersebut supaya

tidak terjadi dalam negatif.

viii. Larangan terhadap organisasi anti sosial

Sistem ekonomi Islam melarang semua praktek yang merusak

dan anti sosial yang terdapat dalam masyarakat, misalnya berjudi,

minum arak, riba, menumpuk harta, pasar gelap dan sebagainya.

ix. Kesejahteraan individu dan masyarakat

Islam mengakui kesejahteraan individu dan kesejahteraan sosial

masyarakat yang saling melengkapi satu dengan yang lain, bukannya

saling bersaing dan bertentangan antar mereka.

2. Perbedaan Konsep antara Sistem Ekonomi Islam, Kapitalis dan

Sosialis

Konsep Kapitalis Sosialis Islam


Sumber Sumber Sumber
kekayaan kekayaan kekayaan sangat
sangat langka( scarcity
langka(scarcity of resources) Sumber
of resources) Kekayaan alam11
semesta dari
ALLAH SWT
Kepemilikan Setiap pribadi Sumber
di bebaskan kekayaan di
untuk memiliki dapat dari
semua pemberdayaan Sumber
kekayaan yang tenaga kerja kekayayan yang
di peroleh nya (buruh) kita miliki adalah
titipan dari ALLAH
SWT

Tujuan Gaya Kepuasan Kesetaraan


hidup pribadi penghasilan di
perorangan antara kaum
buruh Untuk mencapai
ke
makmuran/sucess
(Al-Falah), di
dunia dan akhirat

Konsep dari ekonomi kapitalis di mana sumber kekayaan itu sangat

langka dan harus di peroleh dengan cara bekerja keras di mana setiap

pribadi boleh memiliki kekayaan yang tiada batas, untuk mencapai tujuan

hidupnya. Dalam sistim ekonomi kapitalis perusahaan di miliki oleh

perorangan.Terjadinya pasar (market) dan terjadinya demand and supply

adalah ciri khas dari ekonomi kapitalis. Keputusan yang diambil atas isu

yang terjadi seputar masalah ekonomi sumbernya adalah dari kalangan

kelas bawah yang membawa masalah tersebut ke level yang lebih atas.

Sementara Islam mempunyai suatu konsep yang berbeda mengenai

kekayaan, semua kekayaan di dunia adalah milik dari Allah SWT yang

12
dititipkan kepada kita, dan kekayaan yang kita miliki harus di peroleh

dengan cara yang halal, untuk mencapai Al-falah (makmur dan sukses) 

dan Sa’ada Haqiqiyah (kebahagian yang abadi baik di dunia dan akhirat).

Berbeda dengan konsep ekonomi sosialis, di mana sumber kekayaan

itu sangat langka dan harus di peroleh lewat pemberdayaan tenaga kerja

(buruh), di semua bidang, pertambangan, pertanian, dan lainnya. Dalam

sistem sosialis, semua bidang usaha dimiliki  dan diproduksi oleh Negara.

Tidak terciptanya pasar (market) dan tidak terjadinya supply dan demand,

karena Negara yang menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara

merata.

3. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Islam, Kapitalis dan

Sosialis

a. Kelebihan sistem ekonomi islam kapitalis dan sosialis

Kelebihan Sistem Kelebihan Sistem Kelebihan Sistem


Ekonomi Kapitalis Ekonomi Sosialis Ekonomi Islam
1. Lebih efisien 1. Pemerintah 1. Menjunjung
dalam lebih mudah kebebasan
memanfaatkan mengendalikan individu,
sumber-sumber inflasi, 2. Mengakui hak
daya dan distribusi pengangguran individu terhadap
barang-barang, dan masalah harta,
2. Kreativitas ekonomi 3. Ketidaksamaan
masyarakat lainnya, ekonomi dalam
menjadi tinggi 2. Pasar barang batas wajar, 13
karena adanya dalam negeri 4. Jaminan social,
kebebasan berjalan lancer, 5. Distribusi
melakukan segala 3. Pemerintah kekayaan,
hal yang terbaik dapat turut 6. Larangan
dirinya, campur dalam menumpuk
3. Pengawasan hal kekayaan,
politik dan social pembentukan 7. Kesejahteraan
sangat minimal, harga, individu dan
karena tenaga, 4. Relatif mudah masyarakat.
waktu, dan biaya melakukan
yang diperlukan distribusi
lebih kecil. pendapatan,
5. Jarang terjadi
krisis ekonomi.

b. Kelemahan sistem ekonomi islam kapitalis dan sosialis

Kelemahan Sistem Kelemahan Sistem Kelemahan Sistem


Ekonomi Kapitalis Ekonomi Sosialis Ekonomi Islam
1. Tidak ada 1. Mematikan Secara global
persaingan inisiatif individu kelemahan system
sempurna. Yang untuk maju, ekonomi Islam
ada persaingan 2. Sering terjadi dapat dilihat dari
tidak sempurna monopoli yang beberapa factor
dan persaingan merugikan sebagai berikut:
monopolistic, masyarakat, 1. Lambatnya
2. Sistem harga 3. Masyarakat tidak perkembangan
gagal memiliki literatur
mengalokasikan kebebasan ekonomi Islam,
sumber-sumber dalam memilih 2. Praktek
secara efisien, sumber daya. ekonomi 14
karena adanya konvensional
faktor-faktor lebih dahulu
eksternalitas (tidak dikenal,
memperhitungkan 3. Tiada
yang menekan representasi
upah buruh dan ideal Negara
lain-lain). yang
menggunakan
system ekonomi
Islam.

4. Kedudukan Sistem Ekonomi Islam diantara Kapitalis dan Sosialis

Pada dasarnya sistem ekonomi Islam berbeda dari sistemsistem

ekonomi kapitalis dan sosialis, dan dalam beberapa hal, merupakan

pertentangan antara keduanya dan berada di antara kedua ekstrim

tersebut. Sistem ekonomi Islam memiliki kebaikan-kebaikan yang ada

pada sistem ekonomi kapitalis dan sosialis, tetapi bebas daripada

kelemahan yang terdapat pada kedua sistem tersebut. Hubungan

antara individu dalam sistem ekonomi Islam cukup tersusun sehingga

saling membantu dan kerjasama diutamakan dari persaingan dan

permusuhan sesama mereka. Untuk tujuan tersebut, sistem ekonomi

Islam bukan saja menyediakan individu kemudahan dalarn bidang

ekonomi dan sosial bahkan juga memberikan mereka juga pendidikan

moral dan latihan tertentu yang membuat mereka merasa bertanggung

jawab untuk membantu rekan-rekan sekerja dalam mencapai

15
keinginan mereka atau sekurang-kurangnya tidak menghalangi mereka

dalam usahanya untuk hidup.

Islam memandang masalah ekonomi tidak dari sudut pandang

kapitalis yang mernberikan kebebasan serta hak pemilikan kepada

individu dan menggalakkan usaha secara perseorangan. Tidak pula

dari sudut pandang sosialis, yang ingin menghapuskan semua hak

individu dan menjadikan mereka seperti budak ekonomi yang

dikendalikan oleh negara.Tetapi Islam membenarkan sikap

mementingkan diri sendiri tanpa membiarkannya merusak masyarakat.

Pemilihan sikap yang terlalu mementingkan diri sendiri di kalangan

anggota masyarakat dapat dilakukan dengan melalui pengarahan

moral dan undang-undang. Di satu sisi pemahaman konsep ekonomi

di kalangan masyarakat berubah dan diperbaiki melalui pendidikan

moral serta di sisi yang lain, beberapa langkah tertentu yang legal

diambil untuk memastikan sifat mementingkan diri golongan kapitalis

tidak sampai ke tahap yang menjadikan mereka tamak serta serakah,

dan bagi si miskin, tidak merasa iri hati, mendendam dan kehilangan

sikap toleransi.Bagian yang terpenting dari prinsip-prinsip tersebut

yang perlu bagi organisasi ekonomi dalam masyarakat untuk mencapai

tujuan yang telah dinyatakan tadi ialah hak pemilikan individu, yang

perlu untuk kemajuan manusia bukan saja senantiasa dijaga dan

terpelihara tetapi terus didukung dan diperkuat.

16
Di bawah sistem ekonomi Islam, penumpukan kekayaan oleh

sekelompok orang dihindarkan dan langkah-langkah dilakukan secara

otomatis untuk memindahkan aliran kekayaan kepada anggota

masyarakat yang belum bernasib baik. Mendalami sistem tersebut kita

akan mendapatkan kelemahan sistem ekonomi kapitalis yang

berkembang menurut konsep persaingan bebas dan hak pemilikan

yang tidak terbatas, ataupun kelemahan sistem ekonomi sosialis yang

tumbuh akibat pengawasan yang terlalu ketat dan sikap diktator

golongan kaum buruh serta tidak adanya pengakuan hak pemilikan

terhadap harta. Sistem ekonomi Islam merupakan sistem yang adil dan

seksama serta berupaya menjamin kekayaan tidak terkumpul hanya

kepada satu kalumpok saja, tetapi tersebar ke seluruh masyarakat.

Ciri-ciri penting sistem ekonomi Islam tersebut digambarkan dalam

ayat Al-Qur’an Surah Al-Hasyr: 7: “Supaya harta itu jangan hanya

beredar di antara golongan kaya saja di kalangan kamu“.

Islam menganjurkan suatu sistem yang sangat sederhana untuk

peningkatan ekonomi masyarakat yang membolehkan anggotanya

melakukan proses pembangunan ekonomi yang stabil dan seimbang,

bebas dari kelemahan sistem kapitalis dan sosialis. Sistem ekonomi

Islam menyediakan peluang-peluang yang sama dan memberikan hak-

hak alami kepada semua (yaitu hak terhadap harta dan bebas

berusaha); dan pada saat yang sama menjamin keseimbangan dalam

distribusi kekayaan; semata-mata untuk tujuan memelihara kestabilan

17
dalam sistem ekonomi. Hak akan harta milik perseorangan dan

kebebasan tidak diberikan tanpa batasan seperti dalam sistem

kapitalis, tetapi diimbangi dengan batasan-batasan moral dan undang-

undang. Secara keseluruhan langkah-langkah tersebut mengakibatkan

kekayaan senantiasa beredar secara terus-menerus di kalangan orang

banyak dan tidak terakumulasi hanya pada pihak-pihak tertentu saja.

Setiap individu mendapat bagian yang sewajarnya serta adil dan

negara menjadi semakin makmur.

Dengan demikian dalam sistem ekonomi Islam tidak terdapat

individu-individu yang menjadi pengelola kekayaan negara ataupun

sebaliknya semua individu secara paksa diletakkan pada tingkat

ekonomi yang sama. Tetapi, kondisi tersebut diperbaiki supaya setiap

individu tanpa mengganggu individu yang lain, dapat memperoleh

kekayaan yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhannya dengan

cara yang baik. Individu akan mengeluarkan pendapatannya secara

lebih ekonomis tanpa mengganggu keseimbangan ekonomi

masyarakat keseluruhan. Dalam sistem tersebut, tidak ada

kemungkinan untuk beberapa individu mengambil kesempatan

mengumpulkan kekayaan secara berlebihan, sementara mayoritas

rakyat dibiarkan susah payah dalam memenuhi keperluan pokok

hidupnya.

18
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin

hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan

dalam suatu tatanan kehidupan. Sebuah sistem ekonomi terdiri atas

unsur-unsur manusia dengan subjek; barang-barang ekonomi sebagai

objek; serta alat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam

kegiatan ekonomi.

Secara umum sietem ekonomi yang dikenal dunia ada 3, yaitu

Sistem Ekonomi Kapitalis, Sistem Ekonomi Sosialis, dan Sistem

Ekonomi Islam.

Sistem Ekonomi Kapitalis adalah sistem perekonomian yang

memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk

melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang,

manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.

Sistem Ekonomi Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang

memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk

melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan

pemerintah.

Sistem Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan social yang

mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh

19
nilai-nilai islam. Sistem ekonomi islam merupakansekumpulan dasar-

dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah.

Sistem ekonomi Islam tidak bisa dikatakan lebih dekat ke Kapitalis,

juga tidak bisa dikatakan lebih dekat ke Sosialis.Hal ini disebabkan

karena sistem ekonomi Islam memiliki semua kelebihan yang ada

pada sistem ekonomi Kapitalis dan Sosialis sekaligus, tetapi tidak

memiliki kelemahan sebagaimana kelemahan yang dimiliki oleh kedua

sistem tersebut.

Dengan demikian, posisi sistem ekonomi Islam adalah berada pada

titik keseimbangan antara sistem ekonomi Kapitalis dan sistem

ekonomi Sosialis. Dikatakan berada pada titik keseimbangan, karena

sistem ekonomi Islam menyeimbangkan tujuan kemaslahatan hidup

antara duniawi dan ukhrawi yang dalam Kapitalis dan Sosial hanya

ditujukan untuk kemakmuran hidup di dunia semata. Kemudian Islam

menyeimbangkan kepentingan individu dan kepentingan sosial yang

dalam Kapitalis hanya mementingkan individu dan dalam Sosialis

mementingkan kehidupan sosial, dalam arti bahwa dalam Islam

individu akan mengeluarkan pendapatannya secara lebih ekonomis

tanpa mengganggu keseimbangan ekonomi masyarakat keseluruhan,

karenanya Islam menganjurkan supaya harta itu jangan hanya

beredar di antara golongan kaya saja.

20
Selanjut Islam menyeimbangkan  hak kepemilikan terhadap harta,

dimana Islam memberikan kebebasan untuk memiliki harta, di sisi lain

juga meminta pertanggungjawaban terhadap penggunaan harta.

Sementara itu, Kapitalis menganut hak kepemilikan tak terbatas

(mutlak) terhadap harta, dan Sosialis yang tidak mengakui adanya

kepemilikan individu.

Jadi, sistem ekonomi Islam lebih tepat dikatakan berada pada

posisi keseimbangan antara kapitalis dan sosialis, tidak lebih dekat

kepada Kapitalis maupun Sosialis. Sistem ekonomi Islam lebih cocok

sebagai pembawa misi keadilan ekonomi bagi semua umat manusia.

B. Saran

Berdasarkan uraian di atas, jika kita mempelajari kemudian

menerapkan sistem ekonomi islam dalam kehidupan maka dapat

membantu dan menolong masyarakat untuk mewujudkan kehidupan

yang layak dan serba kecukupan.

Sistem ekonomi islam mengajarkan kita bagaimana cara saling

mengasihi,berbagi kepada sesama dan tidak mementingkan

kepentingan individu. Sehingga dapat membuat masyarakat hidup

sejahtera.

21
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Abdul Husain al-Tariqi, Ekonomi Islam Prinsip Dasar dan Tujuan,
Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004.

Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, Jilid I, Jakarta: Dana Bhakti


Waqaf, 1995.

Al-Kailani, Ibrahim Zaid et.al, Dirasat fi al-Fikri al-‘Arabi al-Islami, Amman:


Dar al-Fikr, 1995.

Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo


Utama, 1995.

Grosmann, Gregory. Sistem Ekonomi, Jakarta, Bumi Aksara, 1986.

Hadi, Muhammad Kapitalisme, Sosialisme dan Pancasilaisme, artikel di


www.google.com, 2006.

Mubyarto, Membangun Sistem Ekonomi. Yogyakarta: BPFE, 2000.

Santosa, Awan, Liberalisasi Tidak Untuk Rakyat Kecil, dalam


www.awansantosa.blogspot.com, 2005.

http://zonaekis.com/sistem-ekonomi-kapitalis-kapitalisme

22

Anda mungkin juga menyukai