Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

KONSEP, TATA KELOLA, KEBIJAKAN, DAN ATURAN TERHADAP


SEKTOR PERDAGANGAN DALAM PANDANGAN POLITIK EKONOMI
KAPITALIS, SOSIALIS, DAN ISLAM
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Politik Ekonomi Islam
Dosen Pengampu : Dr. Heru Cahyono, M.E.Sy

Disusun oleh :
Imadah 2020.2.9.1.01646
Laeli Anggreani 2020.2.9.1.01665
Resa Vuja Agustin 2020.2.9.1.01734
Sri Fatimah 2020.2.9.1.01775
Yunita Syaziatul Nurafifah 22S1ES0148

Kelas : Ekonomi Syariah 5E

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
Jl. Widasari III, Tuparev,Sutawinangun, Kedawung, Cirebon, Jawa barat 45153
Tahun 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat dan
salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam makalah ini
penulis mengangkat sebuah judul “KONSEP, TATA KELOLA, KEBIJAKAN,
DAN ATURAN TERHADAP SEKTOR PERDAGANGAN DALAM
PANDANGAN POLITIK EKONOMI KAPITALIS, SOSIALIS, DAN ISLAM”.
Tidak lupa kami ucapakan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata
Kuliah Politik Ekonomi Islam yang telah memberikan tugas ini, serta sudah
memberi waktu kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Yang terakhir, dengan segala kekurangan yang terdapat dalam makalah
ini, penulis selalu berharap agar pembaca bersedia memberi kritikan membangun.
Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa.

Cirebon, 11 Oktober 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

2
HALAMAN SAMPUL................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................... 3
A. Latar Belakang............................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 6


A. Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kapitalis............................. 6
1) Aspek-Aspek Ekonomi Islam dan Ekonomi Kapitalis......................... 8
B Sistem Ekonomi Kapitalis..........................................................................17
1) Tokoh Pendiri Sistem Ekonomi Kapitalis..............................................18
2) Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis...............................................19
3) Kerangka Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis...........................................20
4) Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis.........................21
C. Sistem Ekonomi Sosialis dan Islam..........................................................23
1)Tokoh Pendiri Sistem Ekonomi Sosialis ................................................23
2) Ciri – Ciri Sistem Ekonomi Sosialis.......................................................25
3) Kelebihan dan Kekuranga Sistem Ekonomi Sosialis.............................25
4) Tokoh Pendiri Sistem Ekonomi Islam....................................................25
5) Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Islam.....................................................26
6) Ciri – Ciri Sistem Ekonomi Islam..........................................................27
7) Kelebihan dan Kekuranga Sistem Ekonomi Islam.................................27

BAB III PENUTUP......................................................................................... 28


A. KESIMPULAN.......................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................29

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. Latar Balakang
Ekonomi merupakan studi yang membahas bagaimana menggunakan atau
mengalokasikan sumber-sumber daya ekonomi yang terbatas jumlahnya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak terbatas. Disini berarti terjadi
pertentangan antara kebutuhan dan keinginan manusia yang sifatnya tidak
terbatas, dengan kapasitas sumberdaya yang terbatas. Oleh karenanya yang
menjadi masalah pokok dalam suatu sistem ekonomi menurut teori ekonomi
konvensional adalah kelangkaan dan keinginan manusia yang tidak terbatas.
Sistem ekonomi yang dikenal oleh masyarakat secara global adalah sistem
ekonomi kapitalis dan sosialis. Sistem kapitalis dipengaruhi oleh semangat
mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan sumber daya yang
terbatas. Usaha kapitalis ini didukung oleh nilai-nilai kebebasan untuk memenuhi
kebutuhan. Kebebasan ini mengakibatkan tingginya persaingan diantara
sesamanya untuk bertahan. Sistem ekonomi kapitalis memiliki beberapa
kecenderungan antara lain : kebebasan memiliki harta secara perorangan,
kebebasan ekonomi dan persaingan bebas, serta ketimpangan ekonomi.
Sedangkan sistem ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama.
Filosofi ekonomi sosialis, adalah bagaimana bersama-sama mendapatkan
kesejahteraan. Ciri-ciri ekonomi sosalis diantaranya: pemilikan harta oleh negara,
kesamaan ekonomi, dan disiplin politik. Selain dikenal dua sistem ekonomi
tersebut yaitu kapitalis dan sosialis, masyarakat juga mengenal sistem ekonomi
lainnya, yaitu sistem ekonomi islam, yang sebenarnya telah ada sejak 14 abad
yang lalu.
Pemikiran ekonomi islam diawali sejak Nabi Muhammad SAW dipilih
sebagai seorang Rasul. Sistem ekonomi islam, lebih berkaitan dengan bangunan
masyarakat yang perilakunya lebih didasarkan atas sumber islam, al-Qur‟an dan
al-Hadits. Sistem ekonomi islam dapat dipraktekan oleh masyarakat manapun
juga. Prinsip dasar ekonomi islam adalah kebebasan individu, hak terhadap harta,
ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar, jaminan sosial, distribusi
kekayaan, larangan menumpuk kekayaan, dan kesejahteraan individu dan

4
masyarakat. TAZKIYA Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan & Kebudayaan 69
Perbedaan antara Ekonomi Islam dengan Konvensional bukan hanya pada hal-hal
yang aplikatif, namun terdapat pebedaan yang mendasar secara falsafah yang
digunakan pun telah berbeda. Oleh sebab itu, pemahaman tentang perbedaan
kedua sistem ini sangat diperlukan, untuk mengetahui dan menentukan sistem
ekonomi yang paling baik untuk diaplikasikan dalam kehidupan kita. Karena
kehidupan manusia selalu berkaitan dengan permasalahan ekonomi, baik untuk
memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan, maupun sebagai media untuk melakukan
ibadah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja perbandingan yang ada dalam Ekonomi Islam dan Eonomi Kapitalis ?
a) Aspek-Aspek apa saja yang mempengaruhi teori dalam Ekonomi Islam
dan Eonomi Kapitalis ?
2. Apa yang dimaksud Sistem Ekonomi Kapitalis ?
a) Siapa tokoh pendiri Sistem Ekonomi Kapitalis ?
b) Apa saja prinsip – prinsip dasar yang dimiliki oleh Sistem Ekonomi
Kapitalis?
c) Bagaimana kerangka dasar Sistem Ekonomi Kapitalis ?
d) Kelebihan dan kekuranga apa yang dimiliki oleh Sistem Ekonomi
Kapitalis?
3. Apa yang dimaksud Sistem Ekonomi Sosialis dan Islam ?
a) Siapa tokoh pendiri Sistem Ekonomi Sosialis dan Islam ?
b) Apa saja prinsip – prinsip dasar yang dimiliki oleh Sistem Ekonomi
Sosialis dan Islam ?
c) Kelebihan dan kekuranga apa yang dimiliki oleh Sistem Ekonomi Sosialis
dan Islam ?

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERBANDINGAN EKONOMI ISLAM & EKONOMI KAPITALIS


Di antara dua teori ekonomi yang menonjol, teori ekonomi kapitalis masih
dianggap sebagai teori yang paling kuat saat ini di dunia, karena teori ekonomi
sosialis sudah dianggap tidak ada seiring runtuhnya Uni Soviet. Teori kapitalisme
yang muncul dari Barat menjadi tumpuan hampir di seluruh negara saat ini telah
menimbulkan ketidakadilan ekonomi, karena hanya menguntungkan Barat melalui
hegemoni mata uang kertas dan sistem pinjaman ribawî. 1 Bahkan kedua teori,
baik kapitalis murni maupun sosialis murni dianggap sudah tidak mampu
berkembang.
Kedua aliran yang sama-sama ekstrem tersebut sudah tidak mampu lagi
berkembang. Teori kapitalis yang tumpuan utama dalam aktivitas ekonominya
adalah ditentukan oleh individu. Sedangkan sosialis bertumpu pada kekuasaan
pemerintah. Kemudian muncul teori ketiga yang dimunculkan oleh Keynes, di
mana perekonomian tidak semua diserahkan pada pasar, namun diperlukan
campur tangan negara dalam batas-batas tertentu.
Saat ini, sistem perdagangan dan moneter dunia mengalami kebekuan. Sistem
moneter dan perdagangan dunia telah menimbulkan pelbagai permasalahan,
seperti terjadinya inflasi, menurunnya nilai daya beli uang, ketimpangan ekonomi,
risiko nilai tukar dalam perdagangan internasional dan penguasaan perekonomian
dunia oleh negara-negara maju khususnya negara yang memiliki nilai tukar mata
uang yang kuat.3 Inflasi meredistribusikan pendapatan ke atas sehingga
mereduksi keadilan sosio-ekonomi. Sebenarnya, ini saja sudah cukup dengan
tidak memberikan waktu istirahat untuk berpikir bagi ekonom pembangunan.
Namun, masih ada lagi dampak buruknya pada pembangunan dan akan terus
begitu untuk beberapa waktu di masa yang akan datang.

6
Kehebatan teori ekonomi kapitalis sudah mulai dipertanyakan oleh banyak
tokoh ekonom. Sepanjang abad XX telah terjadi lebih dari dua puluh krisis di
sektor finansial dan beberapa dekade terakhir kekerapannya semakin tinggi.
Berikut ini tabel krisis yang terjadi di belahan dunia selama abad 20.4

Ketergantungan yang begitu besar pada bank-bank multinasional untuk


pinjaman eksternal, yang pada mulanya dijustifikasi atas dasar ketidakmampuan
mengembalikan pinjaman oleh pengutang, telah meningkatkan beban utang pada
tingkat yang tidak dapat dipikul lagi. Sehingga, ketidakmampuan negaranegara
pengutang untuk membayar cicilan utangnya telah mengancam sendisendi
kehidupan bank-bank ini. Bahkan, proses pembangunan kini terancam berantakan.
Laju riil pertumbuhan juga turun. Segala usaha untuk mengurangi inflasi dan
ketidakseimbangan eksternal guna meningkatkan pertumbuhan telah dipikirkan
solusinya, namun hal itu belum ditemukan jalan keluarnya.
Ketergantungan yang begitu besar pada bank-bank multinasional untuk
pinjaman eksternal, yang pada mulanya dijustifikasi atas dasar ketidakmampuan
mengembalikan pinjaman oleh pengutang, telah meningkatkan beban utang pada
tingkat yang tidak dapat dipikul lagi. Sehingga, ketidakmampuan negaranegara
pengutang untuk membayar cicilan utangnya telah mengancam sendisendi

7
kehidupan bank-bank ini. Bahkan, proses pembangunan kini terancam berantakan.
Laju riil pertumbuhan juga turun. Segala usaha untuk mengurangi inflasi dan
ketidakseimbangan eksternal guna meningkatkan pertumbuhan telah dipikirkan
solusinya, namun hal itu belum ditemukan jalan keluarnya.
Pembangunan ekonomi di Indonesia terus diupayakan agar terbebas dari
belenggu krisis. Namun demikian upaya tersebut belum nampak berhasil secara
menyeluruh. Sri Edi Swasono menyatakan bahwa pembangunan yang diupayakan
oleh pemerintah Indonesia bukan menggusur kemiskinan namun justru menggusur
orang miskin. Pembangunan dianggap tidak mampu menciptakan keadilan dan
kesejarteraan rakyat.8 Teori-teori ekonomi yang ditawarkan oleh para ahli tidak
mampu menciptakan tatanan ekonomi masyarakat yang berkeadilan dan
berkeadaban. Bahkan menciptakan dikotomi antara kepentingan individu,
masyarakat, negara serta hubungan antar negara. Selain itu juga tidak mampu
menjaga kelestarian sumber daya alam.
Pembangunan ekonomi di Indonesia terus diupayakan agar terbebas dari
belenggu krisis. Namun demikian upaya tersebut belum nampak berhasil secara
menyeluruh. Sri Edi Swasono menyatakan bahwa pembangunan yang diupayakan
oleh pemerintah Indonesia bukan menggusur kemiskinan namun justru menggusur
orang miskin. Pembangunan dianggap tidak mampu menciptakan keadilan dan
kesejarteraan rakyat.8 Teori-teori ekonomi yang ditawarkan oleh para ahli tidak
mampu menciptakan tatanan ekonomi masyarakat yang berkeadilan dan
berkeadaban. Bahkan menciptakan dikotomi antara kepentingan individu,
masyarakat, negara serta hubungan antar negara. Selain itu juga tidak mampu
menjaga kelestarian sumber daya alam.

1. Aspek Filosofi
Teori-teori ekonomi muncul karena ketidakseimbangan antara tersedianya
sumberdaya dan keinginan manusia. Kesejahteraan dan eksistensi manusia di
dunia menuntut agar mencari solusi dari persoalan tersebut. Maka muncul
pelbagai macam teori ekonomi, seperti teori kapitalis dan teori ekonomi Islam

8
Dari aspek filosofi kedua teori ini pasti memiliki perbedaan. Sumber
hukum ekonomi Islam adalah Alquran dan Hadis. Alquran dan Hadis memiliki
nilai universal yang tidak hanya berisi kaidah ekonomi namun segenap dimensi
kehidupan manusia. Sedangkan ekonomi kapitalis sumber hukumnya adalah the
wealth of nation, the general theory, dan buku-buku pendukungnya. Ilmu ekonomi
kapitalis tidak didasarkan atas wahyu. Ilmu kapitalis dipengaruhi oleh asumsi-
asumsi pemikirnya. Sedangkan asumsi-asumsi pemikirnya dipengaruhi oleh latar
belakang kehidupan yang memengaruhi maindset berpikirnya. Sistem ini hanya
bisa dipahami secara sempurna jika memahami lingkungan situasi di mana teori
ini muncul.11Demikian juga dasar pemikiran sosialis murni yang bertumpu pada
kekuasaan, di mana segala aktivitas ekonomi diatur secara penuh oleh negara,
merupakan hasil pikiran manusia yang bukan merupakan ilham dari wahyu.
Dasar pemikiran ekonomi Islam dilhami dari Alquran dan Hadis yang
berasal dari wahyu Allah Swt., sedangkan teori ekonomi kapitalis adalah hasil
pemikiran manusia. Maka kedua sistem ini pasti berbeda. Walaupun ada yang
menganggap bahwa urusan ekonomi adalah urusan dunia yang diserahkan Dasar
pemikiran ekonomi Islam dilhami dari Alquran dan Hadis yang berasal dari
wahyu Allah Swt., sedangkan teori ekonomi kapitalis adalah hasil pemikiran
manusia. Maka kedua sistem ini pasti berbeda. Walaupun ada yang menganggap
bahwa urusan ekonomi adalah urusan dunia yang diserahkan kepada manusia,
namun kebebasan manusia untuk menciptakan peradaban ekonomi yang baik
tentu tidak boleh melanggar pokok-pokok aturan dari Allah Swt.
Karena sumbernya adalah wahyu maka segala aktivitas ekonomi Islam
harus bersifat pengabdian kepada Allah Swt.. Hal itu berbeda dari kegiatan
ekonomi dalam sistem yang dihasilkan oleh pemikiran manusia. Teori kapitalis
sangat mendewakan individualisme. Sehingga teori ini menonjolkan rasionalisme
dan materialisme. Yang menjadi pedoman ajarannya adalah bebas berbuat dan
bebas bertindak.12 Teori kapitalis mengajarkan bahwa kesuksesan ekonomi
ditentukan oleh diri sendiri atau disebut anthropocentrism indivi-dualism.
Sedangkan konsep dalam teori ekonomi Islam adalah kalau manusia mau
sukses, maka dia harus berusaha untuk mendapatkan karunia dari Dzat Yang

9
Mahakuasa dan Maha Penentu. Oleh karena itu dalam Islam yang menjadi
penentu bagi berhasil atau tidaknya seseorang, hal itu tidak bisa terlepas dan
dilepaskan kaitannya dengan kehendak-Nya. Manusia di muka bumi adalah
sebagai khalifah, maka tidak boleh terlepas dari aturan yang menjadikannya
khalifah. Demikian juga dalam hal mencari dan mengumpulkan harta, teori
kapitalis tidak membatasi cara manusia untuk mengumpulkan harta, namun Islam
membatasinya dengan jalan yang baik dan tidak melanggar aturan-aturan Allah
Swt.. Dalam bisnis Islam dilarang gharar, maysir, najsy, dan barang haram namun
dalam konsep kapitalis tidak ada aturan yang ditetapkan. Karena tujuan utamanya
adalah kepuasan individual.
Teori kapitalis mengajarkan bahwa harta yang sudah diperoleh mutlak
menjadi hak milik pribadi. Karena mendapatkannya dari usaha sendiri maka untuk
menggunakannya juga bebas atas kemaunnya sendiri. Sedangkan Islam
mengajarkan bahwa pemilik mutlak harta adalah Allah Swt., manusia hanyalah
sebagai pemegang amanah untuk mengelola dan memanfaatkan untuk
kesejahteraan bersama. hak milik dalam ekonomi Islam terikat dengan aturan
yang ditetapkan oleh syariat. Jadi kepemikan dalam Islam tidaklah mutlak namun
nisbi. Jika kita merujuk kepada nas Alquran yang menyatakan bahwa semua yang
ada dilangit dan bumi adalah milik Allah Swt.,14 maka kita bisa menyimpulkan
bahwa semua harta bahkan kita sendiri adalah milik Allah. Jika seluruh harta
adalah milik Allah, maka manusia hanyalah diberi mandat untuk menggunakan
dan memanfaatkan saja. Sebagai khalifah di muka bumi, maka manusia terikat
dengan ketentuan yang ditetapkan Allah. Allah Swt. telah memberikan kuasa
kepada manusia untuk memanfaatkannya.15Hal ini bukan berarti bahwa Islam
tidak mengakui hak milik kekayaan, namun hak milik tersebut tersebut terikat
oleh aturan-aturan untuk kepentingan orang banyak dan tidak membahayakan
orang lain.
Dalam aspek investasi, teori ekonomi kapitalis meletakkan dasar
investasinya pada riba atau interest. Di mana akibat yang muncul dari sistem ini
adalah banyaknya spekulasi dan tidak terkait dengan sektor riil dengan sektor
keuangan. Sehingga banyak uang beredar di dunia maya, justru tidak beredar di

10
sektor riil. Sedangkan teori ekonomi Islam mengaharamkan riba dan
menggantinya dengan sistem bagi hasil. Di mana sistem ini tidak akan menzalimi
pihak lain dalam berbisnis.
Dalam teori ekonomi Islam, kekayaan harus distribusikan secara adil dan
merata. Islam sangat mengecam harta hanya bergulir di kalangan orang-orang
borjuis.21 Islam menentang konsep ‚yang kaya makin kaya, yang miskin makin
miskin‛ yang menjadi jargon ekonomi kapitalis. Walaupun ekonomi kapitalis
memiliki konsep pendistribusian harta melalui konsep pajak, namun konsep
tersebut terbukti menzalami banyak orang. Islam telah memberikan solusi untuk
mendistribusikan kekayaan tersebut dengan banyak jalan, yaitu zakat, infak,
sedekah, wakaf, dan hibah. Konsep yang ditawarkan Islam ini lebih adil dan tidak
menzalimi orang lain.

2. Aspek Sejarah
Ekonomi Islam telah dipraktikkan oleh Rasulullah Saw. (569-632 M) bersama
masyarakat Mekah dan Madinah, kemudian dilanjutkan oleh al-Khulafâ’
alRâsyidûn yang membangun pemerintahan selama 29 tahun, dari 632-661
Masehi. Kemudian terus dipraktikkan hingga kejaayaan Islam di Turki. Sejarah
pemikiran ekonomi Islam telah menciptakan peradaban besar. Teori-teori
ekonomi mulai dari kebijakan fiskal, kebijakan moneter, pengelolaan anggaran
negara hingga mekanisme pasar telah dipraktikkan sejak zaman Rasulullah Saw.
hingga masa kejayaan Islam di Turki.
Tokoh-tokoh pemikir ekonomi antara lain adalah Abû Yûsuf (182/798). Dia
telah menggagas teori kebijakan fiskal, keuangan publik, hingga mekanisme
pasar. Imam Yahyâ Ibn ‘Umar (213-289H), seorang tokoh ekonom yang
mengupas masalah penetapan harga dan penimbunan.24 Imam Ghazâlî (450-505
H), ulama besar yang mengungkap persoalan mata uang, pasar, dan pajak.25Ada
juga Ibn Khaldûn (732-808 H), seorang ulama besar yang banyak mengkaji
tentang pengangguran, keuangan publik, hingga perdagangan internasional.26
Masih banyak lagi ulama-ulama yang berkontribusi dalam bidang ekonomi,
sehingga menopang kebangkitan peradaban Islam masa lalu.

11
Imam Yahyâ Ibn ‘Umar (213-289H), seorang tokoh ekonom yang mengupas
masalah penetapan harga dan penimbunan.24 Imam Ghazâlî (450-505 H), ulama
besar yang mengungkap persoalan mata uang, pasar, dan pajak.25Ada juga Ibn
Khaldûn (732-808 H), seorang ulama besar yang banyak mengkaji tentang
pengangguran, keuangan publik, hingga perdagangan internasional.26 Masih
banyak lagi ulama-ulama yang berkontribusi dalam bidang ekonomi, sehingga
menopang kebangkitan peradaban Islam masa lalu.

3. Aspek Mekanisme Pasar


Dalam teori ekonomi kapitralis mekanisme pasar didasarkan pada prinsip
pasar bebas dengan pengawasan atau free market with supervision. Artinya,
pemerintah hanya mengawasi saja tidak boleh ikut campur. Pemerintah hanya
sebagai penonton. Sedangkan dalam ekonomi Islam masih mengakui pasar bebas
tapi harus diatur mekanismenya. Mekanisme tersebut akan diatur oleh lembaga
hisbah. Dalam beberapa kasus pasar yang mengalami gejolak yang tidak normal
maka pemerintah harus ikut menyelesaikannya.
Umer Chapra menyatakan bahwa sistem pasar bebas telah merealisasikan
kemakmuran dalam perekonomian Barat. Akan tetapi, kemakmuran itu tidak
menunjukkan hubungan baik antara kepentingan sosial dan individu.28 Artinya
tidak bisa menciptakan pemerataan kemakmuran.
Sistem pasar bebas telah gagal merealisasikan pemerataan. Kemakmuran yang
terjadi tidak berhasil menghapuskan kemiskinan atau pemenuhan kebutuhan
pokok bagi setiap orang. Justru ketidakmerataan pendapatan dan kekyaan justru
semakin meningkat. Di samping itu, tingkat ketidakstabilan ekonomi dan
peningkatan jumlah pengangguran telah menambah beban kesulitan bagi si
miskin. Ini menunjukkan bahwa efisiensi berkeadilan dan pemerataan masih
terabaikan, meskipun pembangunan mengalami kemajuan yang sangat cepat dan
pertumbuhan yang luar biasa dalam kekayaan. Tanpa pengawasan dari negara,
pendapatan tidak bisa didistribusikan secara merata.29 Distribusi pendapatan dan
kekayaan yang diawasi oleh negaralah yang akan memberi keadilan ekonomi.

12
Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi Islam mengakui intervensi pemerintah
dalam batas-batas tertentu, sebagaimana diterangkan dalam Hadis tentang tiga hal
yang tidak boleh dikuasai oleh individu, yaitu: api (sumber energi), rumput
(sumber daya alam), dan air.

4. Aspek Hubungan Antarmitra Bisnis


Teori ekonomi kapitalis menganggap bahwa orang lain yang sama-sama
melakukan kegiatan ekonomi adalah lawan bisnis. Hal ini didasarkan pada filosofi
mereka yang berprinsip pada individualisme. Adapun ekonomi Islam
mengajarkan bahwa orang lain yang melakukan kegiatan ekonomi bukanlah lawan
namun sebagai mitra bisnis. Konsep yang dibangun oleh Islam adalah
kesejahteraan bersama, bukan kesejahteraan individu. Sehingga tidak ada saling
menzalimi, menipu, curang dan berbuat aniaya terhadap pihak lain.
Konsep nasabah dalam perbankkan juga berbeda. Hubungan antara nasabah
peminjam modal dan bank disebut kreditur dan debitur. Hubungan keduanya
adalah utang-piutang. Sehingga terbangun hubungan atas bawah. Hak itu
berpengaruh pada psikologi peminjam, karena merasa berutang dan harus segera
mengembalikan pokok ditambah bunga. Adapun di perbankan syariah, hubungan
yang dibangun antara nasabah dengan bank adalah hubungan mitra bisnis. Bank
sebagai pemilik modal disebut shâhib al-mâl dan nasabah yang menggunakan
dana bank disebut mudhârib. Hubungan mitra bisnis yang diba-ngun harus saling
menguntungkan dan saling membantu untuk kesuksesan usahanya. Sehingga
kedua belah pihak bekerjasama membangun ekonomi untuk mencapai
kesejahteraan bersama. Pada bank konvensional tujuan utamanya adalah hanya
keuntungan materi, sedangkan pada bank syariah selain keuntungan materi juga
kebahagian dan ketenangan dunia dan akhirat.

5. Aspek Hubungan Moneter dan Sektor Riil


Prinsip yang dianut oleh ekonomi kapitalis adalah ekonomi berbasis
keuangan. Hal ini berarti bahwa sektor keuangan terpisah dengan sektor riil.

13
Ekonomi kapitalis yang tujuan utamanya adalah keuntungan tidak peduli dengan
sektor riil, sehingga terjadi uang yang beredar lebih banyak dari barang dan jasa
yang tersedia. Akibatnya, terjadi penurunan nilai mata uang itu sendiri. Tujuan
utama bisnis yang dilakukan dalam ekonomi kapitalis adalah mengeruk
keuntungan sebesar-besarnya dengan modal yang sedikit. Apapun yang terjadi
modal yang sudah diutangkan harus kembali utuh ditambah bunga. Tidak peduli
apakah uang yang dipinjam digunakan untuk keperluan produktif atau konsumtif,
yang utama adalah kembalinya modal. Demi mengejar keuntungan tersebut, maka
banyak sekali transaksi derivatif yang tujuannya adalah uang berbunga uang.
Sistem ekonomi kapitalis telah menciptakan sistem perdagangan dunia yang
semu. Total perdagangan dunia yang jumlahnya jutaan dolar Amerika ternyata
95% terjadi pada perdagangan pasar uang dalam bentuk derivasi keuangan tidak
nyata dan tidak ada kaitannya dengan perdagangan soktor riil. Jadi hanya 5% dari
jumlah total peredaran uang bergerak pada sektor riil
Dikotomi anntara sektor moneter dan sektor riil tidak disadari oleh banyak
kalangan. Tokoh-tokoh ekonomi konvensional telah mengakui bahwa antara
sektor moneter dan sektor riil tidak ada keterkaitan antara keduanya.33 Artinya
penambahan uang beredar hanya akan meningkatkan harga saja, tanpa
memengaruhi jumlah transaksi riil. Jadi, tidak ada hubungan antara sektor riil
dengan sektor moneter, antara keduanya berjalan secara sendiri-sendiri.
Ekonomi kapitalis telah menghasilkan sistem perekonomian yang lebih
banyak dikuasai pasar bursa atau modal. Kurang memberikan kontribusi yang
cukup nyata terhadap sektor riil. Bahkan, cenderung bersifat semu sehingga
pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh pasar bursa menjadikan pertum-
Ekonomi kapitalis telah menghasilkan sistem perekonomian yang lebih banyak
dikuasai pasar bursa atau modal. Kurang memberikan kontribusi yang cukup
nyata terhadap sektor riil. Bahkan, cenderung bersifat semu sehingga
pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh pasar bursa menjadikan pertum-
Berbeda dengan ekonomi Islam, prinsip yang ditanamkan adalah ekonomi
yang berbasis sektor riil. Artinya, modal harus berputar dalam bentuk investasi riil
untuk mendapatkan keuntungan. Berputarnya keuangan harus diiringi dengan

14
bergeraknya sektor riil. Investasi yang dilakukan harus mampu menciptakan
lapangan kerja untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Dalam ekonomi Islam tidak
dikenal adanya pemisahan antara sektor moneter dan sektor riil.
Sektor keuangan dalam definisi ekonomi Islam diartikan sebagai mekanisme
pembiayaan transaksi atau produksi di pasar riil. Perekonomian Islam adalah
perekonomian yang berbasis perdagangan. Penghapusan sistem bunga dan
penerapan loss and profit sharing merupakan konektor yang akan menghubungkan
kedua sektor ini. Keuntungan atau profit yang dibagi merupakan representasi dari
hasil usaha di sektor riil. Sebagaimana firman Allah, ‚Allah menghalalkan jual-
beli dan mengharamkan riba‛ . Ayat tersebut tergambar bahwa transaksi jual-beli
atau perdagangan merupakan instrumen yang ditekan-kan dalam ekonomi Islam.
Artinya, perekonomian Islam adalah perekonomian riil.
Sektor keuangan dalam definisi ekonomi Islam diartikan sebagai mekanisme
pembiayaan transaksi atau produksi di pasar riil. Perekonomian Islam adalah
perekonomian yang berbasis perdagangan. Penghapusan sistem bunga dan
penerapan loss and profit sharing merupakan konektor yang akan menghubungkan
kedua sektor ini. Keuntungan atau profit yang dibagi merupakan representasi dari
hasil usaha di sektor riil. Sebagaimana firman Allah, ‚Allah menghalalkan jual-
beli dan mengharamkan riba‛ . Ayat tersebut tergambar bahwa transaksi jual-beli
atau perdagangan merupakan instrumen yang ditekan-kan dalam ekonomi Islam.
Artinya, perekonomian Islam adalah perekonomian riil.

6. Aspek Sasaran Pembangunan


Pembangunan ekonomi yang diutamakan dalam sistem ekonomi kapitalis
adalah pertumbuhan ekonomi, sehingga tampak bahwa ekonomi dianggap maju
jika indokatornya meningkat, seperti: pengangguran menurun, nilai ekspor naik,
tingkat inflasi yang bisa dikendalikan, dan GNP-nya naik. Konsep pembangunan
ekonomi kapitalis hanya memperhatikan pada wilayah lingkungan fisik saja.
Pertumbuhan menurut teori ekonomi kapitalis adalah perkembangan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi meningkat,
yang selanjutnya diiringi dengan peningkatan kemakmuran masyarakat. Tingkat

15
pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara diukur dengan perkembangan
pendapatan nasional riil yang dicapai oleh suatu negara yaitu produk nasional
bruto (PNB) atau produk domestik bruto (PDB).
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi
meningkat, yang selanjutnya diiringi dengan peningkatan kemakmuran
masyarakat. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara diukur
dengan perkembangan pendapatan nasional riil yang dicapai oleh suatu negara
yaitu produk nasional bruto (PNB) atau produk domestik bruto (PDB).
M. A. Mannan menyatakan bahwa konsep pembangunan ekonomi menurut
ekonomi pembangunan Islam memiliki keunggulan dibandingkan konsep
ekonomi lainya, yakni terletak pada motivasi filosofi pembangunan ekonominya.
Motivasi pembangunan dalam Islam, tidak hanya timbul dari masalah ekonomi
manusia semata-mata tetapi juga dari tujuan ilahi yang tertera dalam Alquran dan
Hadis.

7. Aspek Mata Uang


Uang adalah faktor uutama dalam dunia ekonomi. Nilai mata uang yang stabil
sangat menentukan pertumbuhan ekonomi. Jika nilai mata uang runtuh maka
sendi-sendi ekonomi juga akan mengalami keruntuhan. Walapun masih
diperselisihkan, Islam telah menggunakan mata uangnya berupa dinar dan dirham.
Dinar dan dirham diakui sebagai mata uang yang tidak terpengaruh secara
signifikan jika terjadi inflasi. Dinar dan dirham telah digunakan sebagai mata
uang resmi sejak zaman Romawi hingga kejayaan Islam di Turki. Namun, sejak
AS menetapkan uang dolarnya sebagai uang dunia, dinar dan dirham mulai hilang
dalam kegiatan ekonomi. Uang kertas yang disebut fiat money telah
menggantikan dinar dan dirham. Ternyata, uang kertas tersebut membuat ekonomi
dunia menjadi hancur dengan sering terjadinya krisis keuangan hampir di setiap
negara. Nilai mata uang yang berbasis kertas semakin gari semakin tidak bernilai.
Nilai uang satu juta rupiah sekarang lebih rendah dari nilai satu juta setahun
kemudian. Hal ini membuktikan bahkan nilai mata uang berbasis kertas tidak
bernilai.

16
Beberapa tokoh ulama salaf dan tokoh ekonom modern menggagas
kembalinya penggunaan mata uang berbasis emas dan perak. Ide itu muncul
karena kegagalan mata uang kertas dalam mempertahankan nilainya. Inflasi yang
terjadi hampir sepanjang masa, menggugah mereka untuk kembali ke mata uang
yang nilai intrinsiknya sama dengan barangnya.
Dalam hal pencetakan uang, ekonomi kapitalis tidak mendasarkannya pada
sektor riil. Sedangkan ekonomi Islam, pencetakan uang harus didasarkan pada
kebutuhan sektor riil. Jika kegiatan sektor riil berjalan, maka uang atau modal
baru diciptakan. Berbeda dengan ekonomi kapitalis, uang dicetak untuk
menciptakan kerja, sehingga terjadi gelembung ekonomi, di mana uang banyak
tapi sepi investasi.

B. SISTEM EKONOMI KAPITALIS


1. Sistem Ekonomi
Menurut Gregory Grossman (1984), yang dimaksud dengan sistem ekonomi
adalah : “Sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari
atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembagalembaga ekonomi yang
bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat
tertentu yang saling menopang dan memengaruhi.”
Ilmu ekonomi lahir dari adanya tujuan untuk mengalokasikan dan
menggunakan sumber daya yang terbatas. Karena kelanggkaan inilah kemudian
setiap individu akan dihadapkan pada berbagai pilihan tentang apa yang harus
diproduksi, bagaimana memproduksinya, untuk siapa, bagaimana membagi
produksi dari waktu kewaktu serta bagaimana mempertahankan dan menjaga
tingkat pertumbuhan produksi tersebut.

2. Sistem Ekonomi Kapitalis


Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang aset-aset produktif dan
atau faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor
individu/swasta.3 Menurut Milton H. Spencer, penulis buku Contemporary
Economics (1977), kapitalis merupakan sistem organisasi ekonomi yang dicirikan

17
oleh hak milik individu (private ownership) atas alat-alat produksi dan distribusi
dan pemanfaatannya untuk mencapai laba dalam kondisi yang kompetitif.
Pada sistem ekonomi ini terdapat keleluasaan bagi perorangan untuk memiliki
sumber daya, seperti kompetisi antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup,
persaingan antar badan usaha dalam mencari keuntungan. Prinsip “Keadilan”
yang dianut oleh ekonomi kapitalis adalah setiap orang menerima imbalan
berdasarkan prestasi kerjanya. Dalam hal ini campur tangan pemerintah sangat
minim, sebab pemerintah berkedudukan sebagai “Pengamat” dan “Pelindung”
dalam perekonomian
a. Tokoh Pendiri Sistem Ekonomi Kapitalis
1) Adam Smith (1723-1790)
Lahir di Kirkcaldy, Skotlandia. Ayahnya adalah pengacara dan pengawas
keuangan bea nasabah. Di usianya yang ke-14, Adam Smith belajar di Universitas
Glasgow. Di tempat tersebut ia belajar filsafat moral, matematika dan ekonomi
politik. Banyak karya monumentalnya yang menjadi rujukan ekonom setelahnya
bahkan sampai sekarang. Dua karya monumental yang berbicara tentang
mekanisme pasar adalah The Thory of Moral Sentiments sebagai karya
pertamanya yang terbit (1759) disusul An Inquiry Into The Nature And Causes Of
The Wealth of Nations atau lebih dikenal sebagai Wealth of Nations (1776), buku
yang meneguhkan ketokohan Adam Smith sebagai Founding Father “Bapak Ilmu
Ekonomi”
Adam Smith memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan
mengatur pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire atau
kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai
pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya.
Pengaruh pandangan dan pemikiran Adam Smith sangat luas. Dapat dikatakan
bahwa hamper semua pembahasan di bidang ekonomi dikaitkan dengan
pandangan Smith. Yang menjadikan dirinya termasyur bukanlah keorisinilan
pandangannya. Penghargaan yang sangat tinggi terhadap Smith adalah karena ia
berhasil menciptakan sebuah sistem ekonomi. Sistem ekonomi itu berupa sistem
ekonomi pasar, yang kadang-kadang juga disebut Pengaruh pandangan dan

18
pemikiran Adam Smith sangat luas. Dapat dikatakan bahwa hamper semua
pembahasan di bidang ekonomi dikaitkan dengan pandangan Smith. Yang
menjadikan dirinya termasyur bukanlah keorisinilan pandangannya. Penghargaan
yang sangat tinggi terhadap Smith adalah karena ia berhasil menciptakan sebuah
sistem ekonomi. Sistem ekonomi itu berupa sistem ekonomi pasar, yang kadang-
kadang juga disebut siatem ekonomi liberal (kerena sistem ekonomi ini
memberikan kebebasan seluas-luasnya bagi individu-individu atau unit-unit
perekonomian untuk melakukan yang terbaik bagi kepentingan mereka masing-
masing) atau sistem ekonomi kapitalis.

b. Ekonomi Kapitalis mempunyai prinip dasar yaitu


1) Kebebasan memiliki harta secara perorangan
Setiap individu dapat memiliki harta secara perorangan, membeli, dan menjual
hartanya menurut yang dikehendakinya tanpa batas. Individu mempunyai kuasa
penuh terhadap hartanya dan bebas menggunakan sumber-sumber ekonomi
menurut cara yang dikehendaki. Setiap individu berhak menikmati manfaat yang
diperoleh dari produksi dan distribusi serta bebas untuk melakukan pekerjaan.
Teori yang menjadi landasan bangunan yang menjadi prinsip ini adalah bahwa
individu adalah menjadi pemilik satu-satunya apa yang dihasilkannya, sedangkan
orang lain tidak mempunyai hak apa-apa terhadap hasil kerja kerasnya . Ia berhak
memonopoli semua alat produksi yang diperoleh dengan usahanya, berhak untuk
tidak mengeluarkanya kecuali pada sector yang mendatangkan keuntungan pada
dirinya.
2) Kebebasan ekonomi dan persaingan
Setiap Individu berhak untuk mendirikan, mengorganisir dan mengelola
perusahaan yang diinginkan. Individu juga berhak terjun dalam semua bidang
perniagaan dan memperoleh keuntungan sebanyakbanyaknya. Negara tidak boleh
ikut campur tangan dalam semua kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencari
keuntungan selagi kegiatan tersebut sah dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Prinsip ini memang diakui mempunyai kelebihan dan kekurangan berupa:

19
1. Kebebasan ekonomi yang dianut dalam ekonomi kapitalis akan meningkatkan
produktifitas masyarakat. Kondisi ini akan berpengaruh pada pendistribusian
kekayaan yang rasional dalam masyarakat secara tidak langsung akan
berimplikasi pada peningkatan kekayaan Negara.
2. Persaigan bebas diantara individu-individu akan mewujudkan tahap produksi
dan tingkat harga pada tingkat yang wajar dan akan membantu
mempertahankan penyusuaian yang rasional diantara dua variable tersebut.
Persaingan bebas akan mempertahankan tahap keuntungan dan upah pada
tingkat yang sederhana dan rasional. 8 Penganut sistem ini menegaskan bahwa
persaingan bebas akan menghalangi sikap egoism individu dan melampui
batas dalam perekonomian liberal. Individu-individulah yang menegakkan
keseimbangan dan keadilan diantara mereka. Itu alamiah, jika dalam pasar
bebas terdapat beberapa banyak orang yang memproduksi satu jenis barang
dan banyak perdagangan yang membelinya pasti akan tercipta harga yang
pantas sehingga keuntungan yang diperoleh masing-masing individu akan
seimbang, tidak lebih dan tidak kurang.
3. Motivasi untuk mendapatkan keuntungan merupakan tujuan yang terbaik,
sebanding dalam tujuan yang terbaik. Sebanding dengan tujuan dalam
memalksimalkan produksi. Kalau motifasi tersebut dipertahankan akan
memberikan peluag yang besar pada setiap individu untuk bekerja keras
dengan tenaga yang maksimum. Dengan cara tersebut kuantitas dan kualitas
produksi akan diperbaiki.

c. Kerangka Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis


1) Kelangkaan
Kelangkaan terjadi karena adanya benturan antara kebutuhan manusia yang
tidak terbatas dengan terbatasnya barang-barang ekonomi yang tersedia.
Kelangkaan mencakup kuantitas, kualitas, tempat dan waktu. Usaha
menjembatani hal tersebut adalah dengan jalan menambah jumlah produksi
barang dan jasa sebanyak-banyaknya agar kebutuhan manusia yang tidak terbatas

20
dapat diperkecil. Dari adanya masalah kelangkaan, para pakar ekonomi
merumuskan 3 pokok permasalahan ekonomi secara sederhana, yakni:
 Barang apa yang harus diproduksi dan berapa banyak? Pertanyaan barang apa
yang harus diproduksi bermakna barang apa yang harus disediakan? Berapa
banyak agar kesejahteraan masyarakat meningkat?
 Bagaimana cara memproduksinya? Jawaban permasalahan yang kedua ini
adalah menyangkut tentang tehnik produksi. Yaitu bagaimana
mengkombinasikan faktor-faktor produksi untuk mendapatkan output yang
optimal
 Untuk siapa barang dan jasa diproduksi? Pertanyaan ini berdimensi keadilan
dan pemerataan.
2) Pandangan tentang nilai (value) barang.
Nilai merupakan suatu sarana untuk melihat faedah suatu barang dan jasa,
juga untuk menentukan kemampuan produsen dan konsumen. Ada dua kategori
tentang nilai barang dan jasa yaitu yang berkaitan dengan nilai kegunaan suatu
barang bagi individu yang disebut nilai guna (utility value), dan yang berkaitan
dengan nilai suatu barang terhadap barang lainnya disebut nilai tukar (exchange
value).
3) Peranan harga dalam sistem ekomi kapitalis.
 Peranan harga dalam produksi
 Peranan harga dalam konsumsi
 Peranan harga dalam distribusi

d. Kelebihan dan Kekurangan Ekonomi Kapitalis


1) Kelebihan ekonomi kapitalis
 Penganut mazhab kapitalis menyatakan bahwa kebebasan ekonomi dapat
membuat masyarakat memiliki banyak peluang untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
 ersaingan bebas di antara individu akan mewujudkan tahap “produksi“ dan
tingkat “harga“ pada tingkat yang wajar dan akan membantu mempertahankan

21
penyesuaian yang rasional di antara kedua variabel. Persaingan akan
mempertahankan keuntungan dan upah pada tingkat yang sederhana.
 Para ahli ekonomi kapitalis menyatakan bahwa motivasi untuk mendapatkan
keuntungan merupakan tujuan yang terbaik, sebanding dengan tujuan untuk
memaksimumkan hasil.
2) Kelemahan ekonomi kapitalis
 Persaingan bebas yang tidak terbatas, mengakibatkan banyak keburukan
dalam masyarakat apabila ia mengganggu kapasitas kerja dan sistem ekonomi
serta munculnya semangat persaingan diantara individu. Sebagai contoh hak
individu yang tidak terbatas untuk memiliki harta mengakibatkan distribusi
kekayaan yang tidak seimbang dalam masyarakat dan pada akhirnya akan
merusak sistem perekonomian.
 Adanya perbedaan yang radikal (jelas) antara hak-hak majikan dan pekerja,
penerima upah tidak mempunyai kesempatan yang sama dengan saingannya,
sehingga ketidakadilan ini memperdalam gap (jurang) antara yang kaya dan
miskin.
 Adanya perbedaan yang radikal (jelas) antara hak-hak majikan dan pekerja,
penerima upah tidak mempunyai kesempatan yang sama dengan saingannya,
sehingga ketidakadilan ini memperdalam gap (jurang) antara yang kaya dan
miskin.
3. Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis merupakan bentuk resistensi dari sistem ekonomi
kapitalis yang dituding sebagai penyebab tidak tercapainya kesejahteraan yang
merata. Jika sistem ekonomi kapitalis sepenuhnya menyerahkan siklus ekonomi
pada mekanisme pasar yang berkembang. Maka dalam sistem ekonomi sosialis,
pemerintah mempunyai andil besar dalam mengatur roda perekonomian di sebuah
negara. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pengawasan terhadap rantai
perekonomian masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari istilah sosialisme digunakan banyak arti. Istilah
sosialisme selain bisa digunakan untuk menunjukkan sistem ekonomi. Selain itu

22
juga, bisa digunakan untuk menunjukkan aliran falsafah, idiologi, cita-cita, ajaran-
ajaran atau gerakan.
Sosialisme oleh sementara orang juga diartikan sebagai bentuk perekonomian
yang pemerintahannya paling kurang bertindak sebagai pihak Sosialisme oleh
sementara orang juga diartikan sebagai bentuk perekonomian yang
pemerintahannya paling kurang bertindak sebagai pihak.
Dalam masyarakat sosialis yang menonjol adalah rasa kebersamaan atau
kolektivisme. Salah satu bentuk kolektivisme yang ektrem adalah komonisme.
Keputusan keputusan ekonomi itu disusun, direncanakan dan dikontrol oleh
kekuasaan pusat. Komonisme dapat dikatakan sebagai bentuk sistem paling
ektrem dinatar golongan kiri sosialis, sebab untuk mencapai masyarakat komonis
yang dicita-citakan diperoleh melalui suatu revolusi. Perekonomian yang
didasarkan atas siatem yang segala sesuatunya serba dikomando ini sering juga
disebut sistem “Perekonomian Komando”. Begitu juga karena dalam sistem
komonis Negara merupakan penguasa mutlak, perekonomian komonis juga sering
disebut “sistem ekonomi Totaliter”. Istilah lain yang sering digunakan adalah
“anarkisme” Istilah tersebut merujuk pada suatu kondisi social pemerintahan yang
tidak main paksa dalam menjalankan kebijaksanaan-kebijaksanaannya, melainkan
dipercayakan kepada asosiasi-asosiasi individu secara bebas dalam sistem social
kemasyarakatan yang ada.

C. SISTEM EKONOMI SOSIALIS & ISLAM


a. Tokoh Pendiri Sistem Ekonomi Sosialis
1) Karl Marx
Lahir di Trier, Jerman 5 Mei 1818. Berasal dari keluarga Yahudi kelas
menengah, Marx kuliah ilmu hukum di universitas Bonn. Setahun kemudian
pindah ke universitas Berlin untuk belajar filsafat. Pada usia 23 tahun ia meraih
gelar doktor filsafat. Gagal menjadi dosen, Marx muda kemudian menjadi
wartawan dan akhirnya lebih banyak menjadi aktivis politik dan penulis.
Karl Marx yang merupakan sosialis radikal yang memiliki pandangan bahwa
hak individual harus dihapus, termasuk hak kepemilikan tanah. Di samping itu

23
kaum tani bukan golongan yang penting dalam masyarakat yang bergerak menuju
masyarakat sosialis sejati. Marx berpendapat demikian karena faham dialekti
materialismenya, yang menganggap bahwa sejarah bisa berubah hanya disebabkan
oleh factor-faktor produksi dan penguasaan sarana produksi oleh kaum proletar
yang selama ini diperas oleh kaum kapitalis.
2) St. Simon
Claude Henri de Rouvroy Comte de Saint Simon. Lebih dikenal Henri de
Saint Simon. Lahir 17 Oktober 1760 di Paris, Prancis, daerah pinggiran miskin
namun dari keluarga terkemuka. Ayahnya putra kedua LouisFrancois de St.
Simon seorang tentara. Saint Simon dididik secara privat oleh para tutor
pribadinya, dan belajar otodidak. Usia 17 tahun ikut pendidikan militer kemudian
bertugas koloni Perancis di Amerika, sebagai kapten artileri di Yorktown tahun
1781.
Dipandang sebagai bapak sosialisme karena dialah orang pertama yang
menyerukan perlunya sarana¬sarana produksi dimiliki sepenuhnya oleh
pemerintah/negara.

b. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis


1) Pemilikan harta oleh Negara
Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat
secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan
produksi tidak diperbolehkan. Sistem ini dibangun atas dasar bahwa alat-alat
produksi seluruhnya menjadi milik bersama antara anggota masyarakat. Individu
secara perorangan tidak mempunyai hak untuk memiliki dan memanfaatkan
sumber-sumber produksi. Apalagi bertindak atas kemauan pribadi. Individu-
individu tidak mungkin memperoleh sesuatu kecuali dari upah dan jasanya
terhadap masyarakat. Jadi masyarakatlah yang sebenarnya menyediakan
kebutuhan hidup bagi mereka-mereka yang sedang mengerjakan pekerjaanya.
Didalam sistem ini tidak ada yang namanya “hak milik perorangan”. Hal ini
sangat berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis yang memberikan hak

24
sepenuhnya kepada perorangan untuk memiliki dan menikmati sumber-sumber
produksi.
2) Kesamaan ekonomi
Sistem ekonomi sosialis menyatakan bahwa, hak-hak individu dalam suatu
bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan
kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing. Untuk mencapai tujuan
kesamaan ekonomi, seluruh urusan Negara diletakkan dibawah peraturan kaum
buruh yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Sebaliknya,
kebebbasan ekonomi serta hak kepemilikan harta secara perorangan dihapuskan.
3) Disiplin politik
Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah
peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi.
Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang
diperlakukan sangat ketat untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme.

c. Ciri- Ciri Ekonomi Sosialis


1) Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)
2) Peran pemerintah sangat kuat
3) ifat manusia ditentukan oleh pola produksi

d. Kelemahan dan Kelebihan Ekonomi Sosialis


1) Kelemahan ekonomi sosialis:
 Sulit melakukan transaksi
 Membatasi kebebasan
 Mengabaikan pendidikan moral
2) Kelebihan ekonomi sosialii
 Disediakannya kebutuhan pokok
 Didasarkan perencanaan Negara
 Produksi dikelola oleh Negara

4. Sistem Ekonomi Islam

25
Ekonomi islam dalam bahasa Arab diistilahkan dengan al-iqtishad alislam. Al-
iqtishad secara bahasa berarti al-qashdu yaitu pertengahan dan berkeadilan.
Pengertian pertengahan dan berkeadilan ini banyak ditemukan didalam Al-Quran
diantaranya “Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan” (Luqman : 19) dan “Di
antara mereka ada golongan yang pertengahan” (al- Maidah ; 66). Maksudnya,
orang yang berlaku jujur, lurus dan tidak menyimpang dari kebenaran.

a. Tokoh-Tokoh Pemikiran Ekonomi Islam


1) Ibnu Khaldun (732-808 H/1332-1404 M)
Secara umum Ibn Khaldun sangat menekankan pentingnya suatu sistem pasar
yang bebas. Ia menentang intervensi negara terhadap masalah ekonomi dan
percaya akan efensiensi sistem pasar bebas. Ia juga telah membahas tahap-tahap
pertumbuhan dan penurunan perekonomian dimana dapat saja berbeda antara satu
negara dengan negara lainnya. Ia juga menekankan pentingnya demand side
economics khususnya pengeluaran pemerintah, sebagaimana pandangan
Keynesian, untuk mencegah kemerosotan bisnis dan menjaga pertumbuhan
ekonomi. Dalam situasi kemerosotan ekonomi, pajak harus dikurangi dan
pemerintah harus meningkatkan pengeluarannya untuk merangsang pertumbuhan
ekonomi.
2) Abu Yusuf (113-182 H/731-798 M)
Abu Yusuf menekankan pentingnya prinsip keadilan, kewajaran dan
penyesuaian terhadap kemampuan membayar dalam perpajakan, serta perlunya
akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara. Ia juga membahas teknik dan
sistem pemungutan pajak, serta perlunya sentralisasi pengambilan keputusan
dalam administrasi perpajakan. Menurutnya, negara memiliki peranan besar
dalam menyediakan barang atau fasilitas publik, yang dibutuhkan dalam
pembangunan ekonomi, seperti: jalan, jembatan, bendungan, dan irigasi. Dalam
aspek mikro ekonomi, ia juga telah mengkaji bagaimana mekanisme harga bekerja
dalam pasar, kontrol harga, serta apakah pengaruh berbagai perpajakan
terhadapnya.

26
b. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
1) Nilai-nilai Universal : Teori Ekonomi
 Tauhid (Keesaan Tuhan)
 „Adl (Keadilan)
 Nubuwwah (Kenabian)
 Khilafah (Pemerintah)
 Ma‟ad (Hasil)
2) Prinsip-prinsip Derivatif: Ciri-ciri Sistem Ekonomi Islam
 Multitype ownership (kepemilikan multijenis)
 Freedom to act (kebebasan bertindak/berusaha)
 Social Justice (Keadilan sosial)

c. Akhlak: Perilaku Islami dalam Perekonomian


Sistem ekonomi Islami hanya memastikan bahwa tidak ada transaksi ekonomi
yang bertentangan dengan syariah. Tetapi kinerja bisnis tergantung pada man
behind the gun-nya. Karena itu pelaku ekonomi dalam kerangka ini dapat saja
dipegang oleh umat non-Muslim. Perekonomian umat Islam baru dapat maju bila
pola piker dan pola tingkah laku Muslimin dan Muslimat sudah itqan (tekun) dan
ihsan (profesional). Ini mungkin salah satu rahasia Nabi SAW: ”Sesungguhnya
aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” Karena akhlak (perilaku) menjadi
indikator baik buruknya manusia. Baik buruknya perilaku bisnis para pengusaha
menentukan sukses gagalnya bisnis yang dijalankannya.

d. Ciri-ciri Ekonomi Islam


 Aqidah sebagai substansi (inti) yang menggerakkan dan mengarahhkan
kegiatan ekonomi
 Syari‟ah sebagai batasan untuk memformulasi keputusan ekonomi.
 Akhlak berfungsi sebagai parameter dalam proses optimalisasi kegiatan
ekonomi

27
e. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Islam
1) Kelebihan Sistem Ekonomi Islam
 Menjunjung kebebasan individu
 Mengakui hak individu terhadap harta
 Jaminan sosial
 Distribusi kekayaan
 Larangan menumpuk kekayaan
 Kesejahteraan individu dan masyarakat
2) Kelemahan Sistem ekonomi Islam
 Lambatnya perkembangan literatur ekonomi Islam
 Praktek ekonmi konvensional lebih dahulu dikenal
 Tidak ada representasi ideal negara yang menggunakan sistem ekonmi Islam
 Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi Islam kurang
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang aset-aset produktif dan
atau faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor
individu/swasta. Dipelopori oleh Adam Smith dengan buku The Wealth of
Nations –nya. Beberapa pemikirannya ialah, swasta dibebaskan dalam hak
kepemilikan, adanya The Invisible Hand (mekanisme pasar). Peran
pemerintah hampir ditiadakan (LasiezzFaire), dan pasar bebas (Free Market)
2. Sistem ekonomi sosialis merupakan bentuk resistensi dari sistem ekonomi
kapitalis yang dituding sebagai penyebab tidak tercapainya kesejahteraan yang
merata. Dalam sistem ini, pemerintah mempunyai andil besar dalam mengatur
roda perekonomian di sebuah negara. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
sampai pengawasan terhadap rantai perekonomian masyarakat. Melalui tokoh
terkemukanya, Karl Marx, sosialis bercirikan, mengedepankan kebersamaan
dan peran pemerintah sangatlah kuat.
3. Secara umum, sistem ekonomi Islam didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu
pengetahuan yang berupaya untuk memandang, meneliti, dan akhirnya

28
menyelesaikan permasaahan-permasalahan ekonomi dengan cara Islami yang
bersumber dari Al-Quran, As-Sunnah. ijma’ dan qiyas. Nilai-nilai ekonomi
islam, telah ada sejak jaman Rasulullah. Kerangka bangunan ekonomi Islam
terdiri dari lima nilai universal, yakni Tauhid, „Adl, „Nubuwwah, Khilafah
dan Ma‟ad. Tiga nilai derivatif, yakni Multitype Ownership, Freedom to Act
dan Social Justice. Lalu, kesemuanya dipayungi oleh Akhlak al-Karimah.
4. Kegagalan sistem konvensional, baik sosialis maupun kapitalis, mengharuskan
para pemikir ekonomi mencari solusi sistem yang terbaik. Solusi yang pernah
dilontarkan oleh pakar ekonomi sebelumnya seperti Umer Chapra melalui
bukunya The Future of Economics: an Islamic Perspectives, adalah Ekonomi
Islam. Karena, sudah jelas bahwa ekonomi islam merupakan suatu sistem
ekonomi yang sumbernya dari Al-Qur‟an dan Hadits. Tuntunan syariah-Nya

DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman Azwar Karim, 2014, Ekonomi Mikro Islam, Rajawali Pers,
Jakarta.
----------------------, 2014, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Cet. Ke-3, PT.
Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Afzalurraham, 1995, Economic Doctrines of Islam terj. Soeroyo dan
Nastangin, Doktrin Ekonomi Islam, Darma Bakti Wakaf, Yogyakarta.
Agustiati, 2014, “Sistem Ekonomi Kapitalisme”. Jurnal Universitas Tadoluko,
http:// http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/academica/article/view/2
326/1513, 6 Januari 2017
Deliarnov, 2015, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, edisi ke-3, Rajagrafindo
Persada, Jakarta.
M Abdul Mannan, 1995, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, PT. Dana Bhakti
Wakaf, Yogyakarta.
Muh, Idarah Adabiyah, Muhammad Abdul Manan, 1970, Islamic Economi :
Theori and practice (A Comparative Study), Delhi

29
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, 2018, Pengantar llmu Ekonomi
(Mikroekonomi & Makroekonomi) Ed-3, Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Rozalinda, 2014, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas
Ekonomi, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

30

Anda mungkin juga menyukai