Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Atas segala nikmat dan karunia-
Nya.Shalawat dan salam yang tak lupa pula kita panjatkan kepada junjungan kita
RasulullahMuhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan/jahiliyah kea
lam terang benderang sekarang ini.
Akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan daya dan upaya yang terbatas
maka makalah ini dapat diselesaikan
.Adapun judul makalah ini adalah “SISTEM EKONOMI SYARIAH” Akhir kata kami
berharap apa yang kami tulis ini dapat bermamfaat bagi pembaca dan terkhusus bagi kami
untuk digunakan sebagai pembelajaran dalam membuatkan karya-karya baru lainnya.
Semoga Allah Swt senantiasa tetap memberikan petunjuk dan bimbingan-Nya kepada
kami menuju jalan lurus yang penuh dengan Ridha-Nya.
Amin Ya Rabbal Alamin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
a. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
c. Tujuan dan Kegunaan........................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 10
BAB I PENDAHULUAN
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian sistem ekonomi syariah ?
2. Apa ciri-ciri sistem ekonomi syariah ?
3. Apa manfaat negara-negara yang menggunakan sistem ekonomi syariah?
4. Apa bentuk-bentuk sistem ekonomi syariah ?
BAB II
SISTEM EKONOMI SYARIAH
a. Definisi/Pengertian Sistem Ekonomi Syariah Menurut Beberapa ekonom Islam
Muhammad Abdul Mannan
"Ekonomi Syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah
ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam".
M.M Metwally
"Ekonomi Syariahdapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari per4ilaku muslim (yan
g beriman) dalam suatu masyarakat Islam yang mengikuti AlQuran,Hadits Nabi,Ijma dan
Qiyas".
Hasanuzzaman
"Ilmu ekonomi Syariah adalah pengetahuan dan aplikasi dari anjuran dan aturan syari
ah yang mencegah ketidakadilan dalam memperoleh sumber daya material sehingga tercip
ta kepuasan manusia dan memungkinkan mereka menjalankan perintah Allah dan masyara
kat"
b. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Syariah
Tidak banyak yang dikemukakan dalam Al Qur’an, dan hanya prinsip-prinsip yang
mendasar saja. Karena alasan-alasan yang sangat tepat, Al Qur’an dan Sunnah banyak sekali
membahas tentang bagaimana seharusnya kaum Muslim berprilaku sebagai produsen,
konsumen dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi. Sebagaimana
diungkapkan dalam pembahasan diatas, ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi syariah
menekankan empat sifat, antara lain:
1. Kesatuan (unity)
2. Keseimbangan (equilibrium)
3. Kebebasan (free will)
4. Tanggungjawab (responsibility)
Manusia sebagai wakil (khalifah) Tuhan di dunia tidak mungkin bersifat individualistik,
karena semua (kekayaan) yang ada di bumi adalah milik Allah semata, dan manusia adalah
kepercayaannya di bumi. Didalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam sangat
mengharamkan kegiatan riba, yang dari segi bahasa berarti “kelebihan”. Dalam Al Qur’an
surat Al Baqarah ayat 275 disebutkan bahwa Orang-orang yang makan (mengambil) riba
tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Warga Inggris banyak yang memindahkan kredit rumahnya dari bank konvensional ke
bank Syariah dengan alasan mereka tertarik dengan transparansi dan stabilitas perbankan
syariah.
Selain Inggris, Perancis saat ini juga akan mengembangkan ekononomi syariah.
Hadirnya sejumlah investor dari negara-negara Teluk dan Qatar Islamic Bank (QIB)
menandai dimulainya investasi bank syariah di negeri ini. Bank-bank tersebut diantaranya
ialah Qatar Islamic Bank, Kuwait Finance House dan Al Baraka Islamic Bank of Bahrain.
Hal ini juga tidak terlepas dari peran pemerintah Perancis yang sangat menyetujui bahkan
bersedia untuk membuat penyesuaian peraturan hukum untuk perbankan syariah.
Negara adidaya Amerika Serikat pun, setelah mengetahui keunggulan dari Bank
Syariah juga mulai melirik prinsip kerja dari sistem keuangan Islam ini. Penerapan prinsip
syariah ini diterapkan di sebuah bank kecil di Michigan, AS bernama University Islamic
Financial. University Islamic Financial memiliki dua tipe pembiayaan, yaitu penjualan
dengan cicilan dan sewa. Upah yang didapat dari pembiayaan tersebut sebanding dengan
pembayaran bunga pada pinjaman tradisional.
Itulah kebaikan dari sistem keuangan Islam. Suatu sistem yang diberikan dan diridhoi
Ilahi, Allah SWT, yang memberi kemaslahatan bagi umat manusia di Bumi ini. Sistem yang
menyelamatkan masalah keuangan dunia dari krisis global. Inilah jawabannya, dengan
menerapkan sistem keuangan Syariah. Semoga sistem keuangan ini terus berkembang dan
menjadi sistem keuangan dunia.
d. Bentu-Bentuk Sistem Ekonomi Syariah
1. Cara Pemilikan Harta Dalam Islam (Al-Milkiyah)
Sistem Ekonomi Islam berbeza sama sekali dengan sistem ekonomi kufur buatan manusia.
Sistem ekonomi Islam adalah sempurna kerana berasal dari wahyu, dan dari segi pemilikan,
ia menerangkan kepada kita bahawa terdapat tiga jenis pemilikan:-
Hak Milik Umum: meliputi mineral-mineral dalam bentuk pepejal, cecair dan gas
termasuk petroleum, besi, tembaga, emas dan sebagainya yang didapati sama ada di
dalam perut bumi atau di atasnya, termasuk juga segala bentuk tenaga dan intensif tenaga
serta industri-industri berat. Semua ini merupakan hak milik umum dan wajib diuruskan
(dikelola) oleh Daulah Islamiyah(negara) manakala manfaatnya wajib dikembalikan kepada
rakyat
Hak Milik Negara meliputi segala bentuk bayaran yang dipungut oleh negara secara syar’ie
dari warganegara, bersama dengan perolehan dari pertanian, perdagangan dan
aktiviti industri, di luar dari lingkungan pemilikan umum di atas. Negara membelanjakan
perolehan tersebut untuk kemaslahatan negara dan rakyat
Hak Milik Individu: selain dari kedua jenis pemilikan di atas, harta-harta lain boleh dimiliki
oleh individu secara syar’ie dan setiap individu itu perlu membelanjakannya secara syar’ie
juga.
2. Cara Pengelolaan Kepemilikan (At-Tasharruf Fi Al Milkiyah)
Secara dasarnya, pengelolaan kepemilikan harta kekayaan yang telah dimiliki mencakup dua
kegiatan, iaitu:-.
Pembelanjaan harta (infaqul mal) adalah pemberian harta kekayaan yang telah dimiliki.
Dalam pembelanjaan harta milik individu yang ada, Islam memberikan tuntunan bahawa
harta tersebut haruslah dimanfaatkan untuk nafkah wajibseperti nafkah keluarga, infak fi
sabilillah, membayar zakat, dan lain-lain. Kemudian nafkah sunnah seperti sedekah, hadiah
dan lain-lain. Baru kemudian dimanfaatkan untuk hal-hal yang mubah(harus). Dan
hendaknya harta tersebut tidak dimanfaatkan untuk sesuatu yang terlarang seperti untuk
membeli barang-barang yang haram seperti minuman keras, babi, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
a. Simpulan
Kelebihan yang dapat di ambil dari sistem ekonomi syariah yaitu sistem ini dapat
menumbuhkan rasa kekeluargaan, kebersamaan, menghapus kemiskinan, mendapatkan
keadilan, tidak menguntungkan seseorang, transparan dan dapat memberikan manfaat dan
kesejahteraan bagi masyarakat baik muslim maupun non-muslim. Hanya saja kekurangan
dari ekonomi syariah yang ada di Indonesia adalah belum adanya payung hukum untuk
perlindungannya.
b. Saran
Sebaiknya menjadikan Nabi Muhammad SAW teladan dalam melakukan suatu
usaha.Tidak keluar dalam jalur peratutan al-Qur’an dan Hadits sebagai dasar dari sistem
ekonomi islam dalam menjalankan kegiatan ekonomi.
Dalam melakukan suatu usaha hendaknya menyadari akan kewajiban mengeluarkan
zakat dan selalu berpegang kepada prinsip bahwa segala sesuatu ataupun kekayaan di muka
bumi ini hanyalah milik Allah SWT, sehingga sudah sepantasya manusia tidak bersikap
individualistik dalam mengelola hartanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://riyanapamungkas171.blogspot.co.id/2012/11/katapengantar-assalamualaikum-wr.html\