Oleh : Kelompok 3
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sistem Ekonomi Indonesia” dengan tepat waktu guna memenuhi tugas
mata kuliah Perekonomian Indonesia. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………….. 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kerajaan di Inggris, Belanda, Belgia, juga pada jaman kerajaan dahulu di
Indonesia misalnya Kerajaan Majapahit, Kerajaan Sriwijaya, dan lain sebagainya.
Peran negara melalui kepemilikan pada mulanya untuk sektor ekonomi yang
merupakan kebutuhan public seperti transportasi kereta api, transportasi udara,
listrik dan gas, air minum dan yang lainnya. Pada dasarnya, campur tangan negara
diperlukan pada bidang usaha dimana swasta tidak mengambilnya, padahal
bidang tersebut penting untuk pengembangan sektor ekonomi lainnya. Selebihnya
peran negara dibatasi pada pengaturan perekonomian melalui sistem perpajakan
dan pengeluaran pemerintah. Banyak negara, terutama negara yang sedang
berkembang menggunakan sistem pasar namun juga melaksanakan pembangunan
ekonomi berancana.
Atas dasar pengetahuan sistem ekonomi, dapat ditinjau sistem ekonomi
Indonesia dimana sistem tersebut berada pada skala sistem perekonomian di dunia
ini.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari Sistem Ekonomi Dualisme.
1.3.2 Untuk mengetahuin pengertian dari Sistem Ekonomi Kapitalisme
1.3.3 Untuk mengetahui pengertian dari Sistem Ekonomi Sosialis ala Indonesia.
1.3.4 Untuk mengetahuin pengertian dari Sistem Ekonomi Campuran.
1.3.5 Untuk mengetahui pengertian dari Sistem Ekonomi Pancasila.
1.3.6 Untuk mengetahui pengertian dari Sistem Ekonomi Kerakyatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tersedia kesempatan kerja bagi tenaga kerja untuk meningkatkan produksi dan
mencapai tingkat maksimal yang masih mungkin dicapai. Hal ini membuka
kesempatan bagi penduduk pedesaan melakukan urbanisasi untuk mengisi
lapangan pekerjaan yang masih tersedia di perkotaan sebagai tambahan input
tenaga kerja.
Selanjutnya Boeke mengatakan bahwa adanya sikap yang masih bersifat "pra
kapitalis" di dalam masyarakat dualistis membedakan sikap penduduk asli
masyarakat tersebut dengan masyarakat Barat terhadap rangsangan ekonomis di
dalamnya. Menurut Boeke, sikap dasar penduduk asli dipengaruhi oleh pendapat
bahwa kebutuhan manusia itu terbatas (limited wants). Apabila kebutuhan yang
terbatas ini sudah terpenuhi maka tidak ada lagi keinginan untuk mendapatkan
penghasilan yang lebih besar, dan oleh karena itu tidak akan ada sikap baru terhadap
4
kesempatan ekonomi lainnya. Beberapa penulis lain beranggapan bahwa tidak adanya
sikap penduduk asli dari berbagai masyarakat Asia terhadap rangsangan ekonomi
bersumber dari kepercayaan mistik yang bersifat anti rasional. Menurut mereka
perhatian penduduk lebih diarahkan kepada hal-hal yang tidak berhubungan dengan
dunia nyata, dan pandangan seperti ini tidak dapat dilepaskan dari warisan budaya
dan spiritual masyarakat Timur.
Beberapa penulis lain (Indonesia dan Asing, seperti Benjamin Higgins dan
Mohamad Sadli) tidak setuju dengan pandangan seperti itu. Mereka menunjukkan
berbagai contoh dan keadaan orang-orang Indonesia yang mempunyai sikap, seperti
apa yang diramalkan teori ekonomi Barat terhadap rangsangan ekonomi. Menurut
mereka orang Indonesia mempunyai sikap yang sama terhadap rangsangan harga dan
rangsangan ekonomi lainnya. Masalahnya, selama ini rangsangan-rangsangan yang
sesuai sangat jarang timbul karena adanya ketidaksempurnaan dan ketegaran dalam
sistem perekonomian, dan sering pula bersumber pada kebijaksanaan Pemerintah
yang tidak tepat.
5
Pada dasarnya ekonomi dualisme melihat dunia terbagi ke dalam dua
kelompok besar, yakni negara-negara kaya dan miskin, dan di negara-negara
berkembang terdapat segelintir penduduk yang kaya di antara begitu banyak
penduduk yang miskin. Dualisme adalah konsep yang menunjukkan adanya jurang
pemisah yang kian lama terus melebar antara negara-negara kaya dan miskin, serta
diantara orang-orang kaya dan miskin pada berbagai tingkatan di setiap negara. Pada
dasarnya konsep ekonomi dualisme ini terdiri dari empat elemen kunci sebagai
berikut :
6
a. Pembangunan sektor publik yang tidak seragam. Dengan adanya dualism
ekonomi, terjadi ketimpangan dalam membangun sektor publik karena
pembangunan hanya terjadi pada daerah yang dihuni industri-industri
besar. Sementara, untuk daerah-daerah yang tidak tersentuh pertumbuhan
industri, terjadi keterlambatan pembangunan sektor publik. Dengan
adanya pertumbuhan industri pada daerah-daerah tertentu menyebabkan
pembangunan sektor publik seperti, infrastruktur jalan, rumahsakit,
sekolah, dan sektor publik lainnya semakin cepat dan mengakibatkan jarak
(gap) pembangunan terhadap daerah-daerah lain semakin besar.
b. Ketidakseimbangan pendapatan rakyat.
c. Kesejahteraan masyarakat tidak merata. Dengan pendapatan rakyat yang
tidak seimbang, rakyat kesulitan memenuhi kesejahteraannya seperti
sandang, pangan, serta papan.
d. Memicu munculnya disintegrasi bangsa. Karena ekonomi dualisme
mengakibatkan pengangguran
2) Kelebihan Dualisme Ekonomi
Adapun kelebihan dualisme ekonomi yaitu dapat dilakukannya
pengembangan sumber daya efisien.
7
Terdapat enam asas yang dapat dilihat sebagai ciri dari sistem ekonomi kapitalis yaitu
sebagai berikut.
a. Hak milik pribadi. Dalam sistem ekonomi kapitalis alat-alat produksi atau
sumber daya ekonomi seperti sumber daya alam (SDA), modal dan tenaga
kerja dimiliki oleh individu dan lembaga embaga swasta.
b. Kebebasan berusaha dan kehebusan memilih. Dalam sistem ekonomi
kapitalis, maksud kebebasan berusaha adalah kegiatan produksi dapat dengan
bebas dilakukan oleh siapa saja yang mempunyai inisiatif. Sedangkan maksud
kebebasan memilih dalam sistein ekonomi kapitalis adalah menyangkut
kedaulatan konsumen dan kebebasan pengusaha dalam memperolch sumber
daya ckonomi untuk memperoduksi suatu produk yang dipilihnya sendiri,
agar dapat dijual dengan tujuan mencari keuntungan yang maksimum.
Kebebasan memilih juga mencangkup kebebasan pekerja untuk memilih
setiap jenis pekerjaan yang di kehendakinya. Kebebasan memilih juga
termasuk dalam kebebasan membuat berbagai perjanjian.
c. Motif kepentingan diri sendiri. Kekuatan utama dari sistem ekonomi kapitalis
adalah motivasi individu untuk memenuhi kepentingan/keuntungan diri
sendiri.
d. Persaingan. Sistem persaingan bebas merupakan salah satu lembaga penting
dari sistem ekonomi kapitalis. Setiap individu atau pelaku ekonomi swasta,
baik pembeli maupun pengusaha, dengan motivasi mencari keuntungan yang
maksimum bebas bersaing di pasar dengan kekuatan masing-masing. Setiap
pelaku ekonomi swasta bebas memasuki dan meninggalkan pasar.
e. Harga ditentukan oleh mekanisme pasar. Segala keputusan yang di ambil olch
pengusaha (penjual) dan konsumen (pembeli) dilakukan melalui sistem pasar.
Dengan kata lain, tingkat harga dan jumlah produksi yang terjual ditentukan
sepenuhnya oleh kekuatan permintaan dan penawaran.
f. Peranan terbatas pemerintah. Dalam sistem ekonomi kapitalis, pemerintah
masih mempunyai peran yang dapat membatasi berbagai kebebasan individu.
8
Misalnya, pemerintah mengeluarkan peraturan-peraturan yang melarang
peraktik-peraktik monopoli yang sipatnya non-alamiah dan melindungi hak-
hak konsumen dan pekerja.
Sistem ekonomi Sosialis ala Indonesia muncul ada periode akhir dari
kepemimpinan Presiden Sukarno, yakni sekitar tahun 1960. Pada periode tersebut
kiblat politik Indonesia adalah ke negara-negara sosialis Eropa Timur, Rusia dan
RRC; tidak ke negara-negara kapitalis Amerika Serikat dan Eropa Barat. Pada
periode tersebut Indonesia anti neo kolonialisme dan neo liberalisme, dan keluar dari
Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan membentuk masyarakat baru yang disebut New
Emerging Forces. Perekonomian pada periode itu sangat mirip dengan sistem
perekonomian negara sosialis, yang antara lain, sebagai berikut:
9
impor, perusahaan perbankan, perusahaan Oleh karena nasionalisasi
perkebunan dan sebagainya. tersebut, perekonomian Indonesia baik dalam
maupun luar negerinya dilaksanakan/dikuasai oleh perusahaan milik negara
dan koperasi. Ini tidaklah berarti swasta sama sekali tidak berperan.
Katakanlah pada perdagangan eceran dan perusahaan kecil serta kooperasi.
Pasar-pasar tradisional masih tetap berperan dan, meskipun lambat, terus
berkembang.
3. Sistem perbankan; semula adalah bank-bank swasta milik Belanda yang telah
dinasionalisasi menjadi milik Pemerintah, kemudian diubah menjadi sistem
perbankan Rusia. Ini dikerjakan dengan cara mengubah nama-nama bank
pemerintah menjadi satu nama dengan unit-unit tertentu. Sebagai contoh,
Bank Indonesia diubah namanya menjadi Bank Negara Indonesia Unit I, BNI
1946 diubah menjadi BNI Unit II, Bank Rakyat, Bank Pembangunan
Indonesia, Bank Ekspor Impor dan sebagainya diubah menjadi BNI unit........
Sistem perbankan yang demikian ini persis merupakan sistem Perbankan di
Rusia.
4. Sistem Devisa yang dipakai waktu itu adalah sistem devisa yang sangat umum
dipakai oleh negara-negara sosialis, yakni Exchange Control, Pada sistem ini
tidak diperkenankan mata uang asing (devisa) beredar di masyarakat. Semua
devisa dimiliki negara. Devisa hasil ekspor, pinjaman/bantuan negara luar
kepada Indonesia dan hasil devisa lainnya yang masuk ke Indonesia harus
diserahkan/dijual kepada negara. Kemudian negara menjual devisa yang
dimilikinya kepada importir atau siapa saja yang memerlukan devisa.
Pemerintah menentukan kurs devisa, dan oleh karena itu sistem devisa seperti
ini juga disebut sistem devisa dengan harga tetap (fixed Exchange Rate) atau
juga disebut sistem devisa dengan harga yang dipakukan (pegged Exchange
Rate).
Harga barang dan jasa di dalam negeri, sebagaimana kita ketahui yang berlaku di
Indonesia waktu itu, selalu mengalami kenaikan. Atau dengan kata lain, nilai tukar
10
Rupiah selalu mengalami penurunan, yang akibatnya dibandingkan dengan nilai tukar
devisa (dolar) karena kurs devisa yang tetap, rupiah dinilai terlalu tinggi (over
valued). Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah perlu mengadakan penyesuaian
nilai mata uangnya dengan melaksanakan kebijaksanaan Devaluasi.
11
jauh atau berbeda dengan pelabuhan melalui mana ekspor tersebut dilaksanakan.
Sebagai contoh, Bali mengekspor sapi dan barang lainnya ke Singapura dan Hong
Kong melalui pelabuhan Surabaya, Maluku mengekspor rempah-rempah ke Eropa
melalui pelabuhan laut Makasar. Yang memperoleh ADO Daerah dalam hal ini
adalah Surabaya (Jawa Timur) dan Makasar (Sulawesi Selatan). Bisa dibayangkan
tuntutan Bali dan Maluku dalam hal ini. Kesulitan semacam ini belum terselesaikan,
sementara sistem ekonominya secara keseluruhan berganti karena pergantian
pemerintahan.
Sistem perekonomian yang berlaku di Indonesia pada saat itu hampir sepenuhnya
sama dengan sistem perekonomian sosialis yang berlaku di negara-negara Eropa
Timur. Pertanyaannya adalah mengapa pada sistem perekonomian Indonesia disebut
Sosialis Ala Indonesia dan sistem ekonomi yang berlaku di negara-negara sosialis
Eropa Barat hanya disebut sistem ekonomi sosialis, tanpa embel-embel ala Eropa
Barat. Sistem ekonomi sosialis, sebagaimana dapat disingkap dari pembicaraan di
atas, muncul karena sistem perekonomian pasar memberikan hasil munculnya kaum
proletar, kaum marhaen, kaum miskin, dan sudah dengan sendirinya sistem ekonomi
sosialis sangat memperhatikan nasib kaum proletar, kaum marhaen tersebut. Dengan
kata lain, pada sistem ekonomi sosialis, tidak terdapat (kalau toh ada bukan dalam
proporsi yang tinggi) lagi kaum proletar, kaum miskin. Namun dalam perekonomian
Indonesia pada saat itu, Pemerintah belum sempat melaksanakan pasal 34 UUD 45
yang mengatakan bahwa fakir miskin dan anak anak terlantar dipelihara oleh negara.
Akibatnya adalah bahwa di Indonesia saat itu masih terdapat banyak orang yang
tergolong di bawah garis kemiskinan. Jadi, barangkali, sistem perekonomian sosialis
di mana masih terdapat orang miskin dalam proporsi yang cukup besar, sehingga
sistem perekonomian kita disebut Sosialis Ala Indonesia.
12
agama yang diakui pemerintah, sedangkan di negara-negara sosialis biasanya
diperkenankan seseorang tidak beragama dan bahkan anti agama pun diperkenankan
asalkan tidak mengganggu keamanan publik.
Sistem ekonomi campuran adala sistem yang mengandung beberapa elemen dari
sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Seperti telah dikatakan
sebelumnya, bahwa sekarang ini tidak ada negara yang menerapkan sistem ekonomi
sosialis atau kapitalis 100%, terkecuali di Korea Utara.
Sistem ekonomi campuran kombinasi dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, di
mana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah
ekonomi. Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan,
menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang. Penerapan sistem ekonomi campuran
akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Secara umum, saat ini hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan sistem
ekonomi terpusat maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan terhadap ekonomi
pasar seperti Amerika, Hongkong, dan negara cropa barat yang berpaham liberal,
sementara negara yang pernah menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia
dan Rusia yang berideologi sosialis atau komunis. Kebanyakan negara-negara
menerapkan sistem ekonomi campuran seperti Perancis, Malaysia dan Indonesia.
13
kebebasan yang cukup luas untuk membentukan kegiatan ekonomi yang baik dapat
dijalankan. Tujuan campur tangan pemerintah adalah untuk ;
14
ideologi Negara dengan kelima silanya secara utuh maupun sendiri-sendiri. Jika
Pancasila mengandung 5 asas, maka semua substansi sila Pancasila yaitu :
a. Etika,
b. Kemanusiaan,
c. Nasionalisme,
d. Kerakyatan/Demokrasi, dan
e. Keadilan sosial,
15
2) Peran negara termasuk penting namun tidak dominan begitu juga dengan
peranan pihak swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi.
Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi
komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup beriringan,
berdampingan secara damai dan saling mendukung.
A. Kelebihan:
16
Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara
diperkembangkan sepenuhnya dalam batas yang tidak merugikan
kepentingan umum.
Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
B. Kekurangan:
17
karena itu hutang kepada IMF dan Bank Dunia dibayar lunas. Namun hutang luar
negeri tidaklah seluruhnya lunas dalam waktu setahun, dan ironisnya adalah bahwa
sementara hutang luar negeri berkurang ternyata hutang dalam negeri meningkat
dengan tajam. Beberapa hal berikut ini merupakan kebijakan pemerintah selama
dalam sistem ekonomi Kerakyatan:
18
BAB III
SIMPULAN
3.1 Simpulan
1. Pada dasarnya hanya ada dua sistem perekonomian, yakni sistem pasar dan
system komando. Sistem perekonomian pasar juga disebut sebagai system
kapitalis. Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur kondisi
perekonomian suatu negara sesuai dengan kondisi kenegaraan dari negara itu
sendiri. Setiap negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda. Hal
itu disebabkan setiap negara memiliki ideologi, kondisi masyarakat, kondisi
perekonomian, serta kondisi SDA yang berbeda-beda. Sistem ekonomi dapat
diartikan sebagai kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Pada dasarnya ekonomi dualisme melihat dunia terbagi ke dalam dua
kelompok besar, yakni negara-negara kaya dan miskin, dan di negara-negara
berkembang terdapat segelintir penduduk yang kaya di antara begitu banyak
penduduk yang miskin. Dualisme adalah konsep yang menunjukkan adanya
19
jurang pemisah yang kian lama terus melebar antara negara-negara kaya dan
miskin, serta diantara orang-orang kaya dan miskin pada berbagai tingkatan di
setiap negara.
3. Seperti yang di jelaskan di Dumairy (1996:32), sistem ekonomi sosialis
adalah kebalikan dari sistem ekonomi kapitalis. Sistem ekonomi sosialis dapat
di bagi dalam dua sub-sistem, yaitu sistem ekonomi sosialis dari Marxis dan
sistem ekonomi sosialisme demokrat.
4. Sistem Ekonomi Pancasila berisi aturan main kehidupan ekonomi yang
mengacu pada ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Dalam Sistem
Ekonomi Pancasila, pemerintah dan masyarakat memihak pada (kepentingan)
ekonomi rakyat sehingga terwujud kemakmuran dan kesejahteraan. Inilah
sistem ekonomi kerakyatan yang demokratis dan melibatkan semua orang
dalam proses produksi serta hasilnya dinikmati oleh semua masyarakat.
5. Salah satu hal yang merupakan kebijakan pemerintah selama dalam sistem
ekonomi Kerakyatan yaitu peranan IGGI dikurangi, semula diganti CGI
sehingga badan tersebut hanya bersifat konsultasi dalam Menyusun
kebijaksanaan ekonomi.
20
DAFTAR RUJUKAN
21
Prawiro, M. (2018). Sistem Ekonomi Pancasila. Diunduh dari website :
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/sistem-ekonomi-pancasila.html
diakses pada tanggal (4 Oktober)
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198411182008122004/pendidikan/DIKTAT+PERE
KONOMIAN+INDONESIA.pdf diakses pada tanggal (25 September)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
22
23
24
25
26
27
28
29