Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiat allah swt yang telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini.

Shalawat beriringan salam kepada junjungan alam nabi besar Muhammad saw, para
keluarga, sahabat, dan para ulama mutaqaddimin dan mutaakhirin yang senantiasa
membimbing ummat menjalankan syariat islam, jalan menuju ridha allah.

Makalah ini berisikan informasi tentang “Sistem Ekonomi dan Pascal dalam Islam”. Kami
menyadari bahwa terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pada pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh,12 April 2019

Penyusun Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………… 1
A. Latar belakang………………………….…………………………. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………. 1
C. Tujuan …………………………………………….……………… 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………... 2
A. Pengertian Sistem Ekonomi …………………….............................. 2
B. Jenis-Jenis Sistem Ekonomi ………………………………………. 2
C. Perbedaan Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosilis dan Islam………….. 8
D. Kebijakan Fiskal dalam Islam……………………………………… 9
a) Pengertian Kebijakan Fiskal…………………………………….. 9
b) Peranan Kebijakan Fiskal dalam Perekonomian………………… 9
c) Bentuk Kebijakan Fiskal………………………………………… 11
d) Tujuan Kebijakan Fiskal................................................................ 11
e) Fungsi Kebijakan Fiskal ………………………………………… 12

BAB III PENUTUP ………………………………………………………. 14


DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….16

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda. Sistem yang dianut
sebuah negara biasanya sesuai dengan paham ideologi negara tersebut. Negara yang berideologi
komunisme biasanya akan menerapkan sistem sosialis. Dan jika negara tersebut menganut
paham kapitalisme maka cenderung menganut sistem ekonomi kapittalis. Ada juga negara yang
menggabungkan kedua sistem di atas atau yang biasa disebut sistem campuran. Tetapi, ada
sistem yang berdasarkan syariah Islam yaitu sistem ekonomi Islam. Yang menganut sistem ini
adalah negara-negara Islam yang ada di dunia.
Dalam ekonomi konvensional kebijakan fiscal dapat diartikan sebagai langkah
pemerintah untuk membuat perubahan-perubahan dalam sistem pajakatau dalam pembelanjaan.
Tujuan kebijakan fiscal dalam perekonoian sekuler adalah tercapainya kesejahteraan, yang
didefinisikan sebagai adanya benefit maksimal bagi individu dalam kehidupan tanpa memandang
kebutuhan sprituil manusia. Fiskal terutama ditujukan untuk mencapai alokasi sumber daya
secara efisien, stabilitas ekonomi, pertumbuhan, dan distribusi pendapatan seta kepemilikan.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud sistem ekonomi?
2. Apa saja perbedaan sistem ekonomi?
3. Bagaimana konsep dasar kebijakan fiscal?
C. Tujuan
1. Menganalisi sistem ekonomi
2. Mengetahui perbedaan sistem ekonomi kapitalis, sosialis dan sitem ekonomi islam
3. Menganalisi konsep dasar kebijakan fiscal

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Ekonomi

Menurut Dumairy, Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin
hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan
kehidupan. Sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia dengan subjek; barang-
barang ekonomi sebagai objek; serta alat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam
kegiatan ekonomi.

B. Jenis-Jenis Sistem Ekonomi

Secara umum sistem ekonomi yang dikenal dunia ada 3 macam yaitu Sistem Ekonomi
Kapitalis, Sistem Ekonomi Sosialis, dan Sistem Ekonomi Islam.

1. Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem Ekonomi Kapitalis adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan


secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti
memproduksi barang, manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem
ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan
kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam
ekonomi.

Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai
dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba
sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan
bebas dengan berbagai cara.

a. Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalis :


1) Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
2) Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar

2
3) Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar
kepentingann (keuntungan) sendiri
4) Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno
(hedonisme)
5) Dalam sistem perokonomian ini juga terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan.
b. Kelebihan dari sistem kapitalisme:
1) Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-
barang.
2) Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala
hal yang terbaik dirinya.
3) Pengawasan politik dan social sangat minimal, karena tenaga, waktu, dan biaya yang
diperlukan lebih kecil.
c. Kelemahan dari sistem kapitalisme
1) Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan
monopolistic
2) Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya
faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan
lain-lain).

2. Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem Ekonomi Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan
campur tangan pemerintah. Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem ekonomi dengan
kebijakan atau teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan
tindakan otoritas demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih
baik daripada yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan.

Sistem Ekonomi Sosialis berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin


tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan
individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan
kepemilikan sosial.

3
a. Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis :
1) Lebih mengutamakan kebersamaan
 Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan
individu-individu fiksi belaka.
 Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
2) Peran pemerintah sangat kuat
 Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap
pengawasan.
 Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
3) Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
 Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme
(masyarakat sosialis).
 Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme
(masyarakat kapitalis).

b. Kelebihan sistem ekonomi sosialis :


1) Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi
lainnya
2) Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
3) Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harg
4) Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
5) Jarang terjadi krisis ekonomi

c. Kelemahan sistem ekonomi sosialis :


1) Mematikan inisiatif individu untuk maju
2) Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
3) Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya

4
3. Sistem Ekonomi Islam

Ada beberapa pengertian Ekonomi islam yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi islam: 1

a. Muhammad Abdul Manan

Islamic economics is a social science which studies the economics problems of a people
imbued with the values of islam. Jadi, menurut Manan ilmu ekonomi islam adalah ilmu
pengetahuan social yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang
diilhami oleh nilai-nilai islam.

b. Kursyid Ahmad
Islamic economics is a systematic effort to thy to understand the economic’s problem and
man’s behavior in relation to that problem from an Islamic perspective. Menurut Ahmad
Ilmu ekonomi islam adalah sebuah usaha sistematis untuk memahami masalah-masalah
ekonomi dan tingkah laku manusia secara relasional dalam perspektif islam.

Karena didasarkan pada nilai-nilai Ilahiah, sistem ekonomi Islam tentu saja akan berbeda
dengan sistem ekonomi kapitalis yang didasarkan pada ajaran kapitalisme, dan juga berbeda
dengan sistem ekonomi sosialis yang didasarkan pada ajaran sosialisme. Memang, dalam
beberapa hal, sistem ekonomi Islam merupakan kompromi antara kedua sistem tersebut, namun
dalam banyak hal sistem ekonomi Islam berbeda sama sekali dengan kedua sistem tersebut.
Sistem ekonomi Islam memiliki sifat-sifat baik dari kapitalisme dan sosialisme, namun terlepas
dari sifat buruknya.

a. Ciri-ciri Ekonomi Islam :


1) Aqidah sebagai substansi (inti) yang menggerakkan dan mengarahhkan kegiatan
ekonomi
2) Syari’ah sebagai batasan untuk memformulasi keputusan ekonomi
3) Akhlak berfungsi sebagai parameter dalam proses optimalisasi kegiatan ekonomi

b. Karakteristik Ekonomi Islam

1
Mustafa Edwin Nasution Dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (kencana: Jakarta, 2006), Hal.16

5
Ada beberapa hal yang mendorong perlunya mempelajari karakteristik ekonomi
islam (Yafie,2003,27): 2
1) Meluruskan kekeliruan pandangan yang menilai ekonomi kapitalis ( memberikan
penghargaan terhadap prinsip hak milik) dan sosialis ( memberikan penghargaan
terhdap persamaan dan keadilan) tidak bertentangan dengan metode ekonomi
islam.
2) Membantu para ekonomi musli yang telah bercimpung dalam teori ekonomi
konvensional dalam memahami ekonomi islam.
3) Membantu para peminat fiqh muamalah dalam melakukan studi perbandingan
antara ekonomi islam dengan ekonomi konvensional

Sedangkan sumber karakteristik ekonomi islam adalah islam Yaitu itu sendiri yang meliputi
tiga asas pokok. Ketiganya secara asasi dan bersama mengatur teori ekonomi dalam islam, yaitu
asas akidah, akhlak dan asas hukum (muamalah).

Ada beberapa karakteristik ekonomi islam sebagaimana disebutkan dalam al-mawsu’ah Al-
ilmiyah wa al-amaliyah al-islamiyah yang dapat diringkas sebagai berikut:

1. Harta kepunyaan Allah dan manusia merupakan khalifah atas harta


a. Semua harta baik benda maupun alat-alat produksi adalah milik Allah SWT. Seperti
tercamtum dalam QS. Al-Baqarah ayat 284.
b. Manusia adalah khalifah atas harta miliknya. Seperti tercantum dalam QS.Al-Hadiid
ayat 7. Terdapat pula sabda Rasulullah yang juga menjelaskan bahwa segala bentuk
hartayang dimiliki manusia pada hakikatnya adalah milik Allah SWT semata dan
manusia diciptkan untuk menjadi khalifah ” dunia ini hijau dan manis Allah telah
menjadikan kamu khalifah (penguasa) di dunia. Karena itu hendaklah kamu
membahas cara membuat mengenai harta di dunia ini”.
2. Ekonomi terikat dnegan akidah, syariah (hukum) dan moral
Bukti-bukti hubungan ekonomi dan moral dalam islam:

2
Mustafa Edwin Nasution Dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (kencana: Jakarta, 2006), Hal.17

6
a. Larangan terhadap pemilik dalam penggunaan hartanya yang dapat memnimbulkan
kerugian atas harta orang lain ataukepentingan masyarakat. Sabda Rasulullah “tidak
boleh merugikan diri sendiri dan juga orang lain” HR.Ahmad
b. Larangan melakukan penipuan dalam transaksi, ditegaskan dalam sabda Rasulullah
“orang-orang yang menipu kita bukan termasuk golongan kita”.
c. Larangan menimbun emas,perak atau saran moneter lainnya sehingga dapat
mencegah peredaran uang dalam menghambat fungsiya dalam memperluas lapangan
produksi. Hal ini seoerti tercantum dalam QS. At-Taubah ayat 34.
d. Larangan melakukan pemborosan karena dapat menghacurkan individu dalam
masyarakat.
3. Kesimbangan anatara kerohanian dan kebendaan
4. Ekonomi islam menciptakan kesimbangan antara kepentingan individu dengan
kepentingan umum.
Islam tidak mengakui hak mutlak dan atau kebebasan mutlak , tetapi mempunyai batasan-
batasan tertentu termasuk dalam hak milik. Hal ini tercantum dalam QS,Al-hasry ayat 7,
Al-Maa’uun ayat 1-3.
5. Kebebasan individu dijamin dalam islam
Islam memberikan kebebasan tiap individu untuk melakukan kegiatan ekonomi namun
tentu saja tidak bertentangan dengan aturan AlQuran dan AsSunnah, seperti tercantum
dalam surat al Baqarah ayat 188.
6. Negara diberi kewenangan turut campur dalam perekonomian
Dalam islam, Negara berkeawjiban melindungi kepentingan masyararakat dari
keridakadilan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang taupun dai negara
lain, berkewajiban memberikan kebebasan dan jaminan sosial agar seluruh masyarakat
dapat hidup dengan layak. Seperi sabda Rasulullah “ Brangsiapa yang meninggalkan
beban, hendaklah dia datang kepada-Ku, karena akulah maula (pelindung)nya” (Al-
Mustadrak oelh Al-Hakim)
7. Bimbingan konsumsi
Dalam hal konsumsi, islam melarang hidup berlebih-lebihan, terlalu hidup kemewahan
dan bersikap angkuh. Hal ini tercermin dalam QS. al-A’raaf ayat 31 serta QS.Al-Israa
ayat 16.

7
8. Petunjuk investasi
9. Zakat
Zakat adalah salah satu karakteristik ekonomi islam mengenai harta yang tidak terdapat
dalam perekonomian lain.

10. Larangan riba


Islam sangat melarang munculnya riba (bunga) karean itu merupakan salah satu
penyelaewangan uang dari bidangnya. Seperi tercermin dalam surat al-baqarah ayat 275.

C. Perbedaan Konsep Ekonomi Kapitalis, Sosialis Dan Islam


Ada beberapa perbedaan sistem ekonomi diantaranya: 3

Konsep Islam Sosialis Kapitslis


 Sumber kekayaan  Sumber kekayaan  Sumber kekayaan
 Sumber Kekayaan  alam semesta dari  sangat langka  sangat langka
 ALLAH SWT  (scarcity of resources)  (scarcity of resources)
 Sumber kekayayan  Sumber kekayaan di  Setiap pribadi di
 yang kita miliki  dapat dari  bebaskan untuk
 Kepemilikan  adalah titipan dari  pemberdayaan tenaga  memiliki semua
 ALLAH SWT  kerja (buruh)  kekayaan yang di
 perolehnya
 Untuk mencapai  Kesetaraan
 Tujuan Gaya Hidup   kemakmuran/success  penghasilan diantara  Kepuasan pribadi
 Perorangan  (Al-Falah), di Dunia  kaum buruh
 dan di Akhirat

D. Kebijakan fiskal dalam islam

8
1. pengertian kebijakan fiscal

Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang di gunakan pemerintah untuk


mengelola/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara
mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Jadi, kebijakan fiskal mempunyai
tujuan yang sama persis dengan kebijakan moneter. Perbedaannya terletak pada instrumen
kebijakannya. Jika dalam kebijakan moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar,
maka dalam kebijakan fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluarannya. 3

2. Peranan Kebijakan Fiskal Dalam Perekonomian

Peranan dari tindakan fiskal pemerintah turut menentukan tingkat pendapatan nasional
menjadi lebih besar. Diharapkan juga dengan kebijakan fiskal, pemerintah dapat mengusahakan
terhindarnya perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak diinginkan. Bagi negara-negara
yang sedang berkembang, pemerintah pada umumnya menyadari akan rendahnya investasi yang
timbul atas inisiatif dari masyarakat sendiri. Akan tetapi dari segi kemampuannya untuk
berinvestasi mereka mempunyai kemampuan yang sangat terbatas, hal ini disebabkan oleh
rendahnya pendapatan mereka.4

Peran kebijakan fiskal sendiri terdiri dari :

a. Menurunkan tingkat inflasi

Dalam rangka menurunkan tingkat inflasi, pemerintah bisa mengambil peran


kebijakan fiskal dengan cara memperkecil pengeluaran pemerintah. Cara tersebut dilakukan
dengan mengurangi atau menunda atau bahkan membatalkan proyek-proyek pemerintah
untuk sementara waktu. Dengan begitu, peredaran uang kepada masyarakat akan berkurang,
sehingga tingkat inflasi bisa menurun.

b. Menanggulangi inflasi

Dalam menanggulangi inflasi, kebijakan fiskal membantu dalam penerapan pajak


langsung progresif yang dilengkapi dengan pajak komoditi. Hal ini dilakukan karena pajak
tersebut menyedot sebagian besar pendapatan dari uang yang dihasilkan pajak inflasi. Peran
3
Sri dwi astute, hery sawiji. Ekonomi peminatan ilmu-ilmu social, (Jakarta, 2014, CV mediatama). hal.179
4
Soediyono reksoprayitno, penantar ekonomi makro (Yogyakarta: 2000, BPFE Yogyakarta). Hal.92

9
kebijakan fiskal dalam pengelolaan pajak tersebut untuk meningkatkan perekonomian
pemerintah dan penanggulangan inflasi.

c. Meningkatkan produk domestik bruto

Dalam peran meningkatkan produk domestik bruto, kebijakan fiskal bisa dijalankan
dengan cara memperbesar pengeluaran pemerintah. pemerintah dapat menjalankan proyek
pembangunan yang didanai oleh APBN. Dengan cara tersebut, nantinya akan ada permintaan
barang dana jasa, hal itu akan mendorong produksi masyarakat atas jasa dan barang.

d. Mengurangi tingkat pengganguran

Bisa dilakukan dengan cara memperbesar pengeluaran dan transfer pmerintah.


Memperbesar pengeluaran maksudnya, pemerintah menjalankan proyek-proyek
pembangunan sebagai langkah membuka lapangan pekerjaan. Dalam menjalankan proyek,
pemerintah pasti membutuhkan tenaga kerja, sehingga pengangguran dapat teratasi.
Sedangkan untuk memperbesar transfer pemerintah, perlu adanya subsidi atau mengurangi
pungutan pajak dari masyarakat.

e. Meningkatkan pendapatan masyarakat

Peran kebijakan fiskal untuk meningkatkan pendapatan masyarakat ialah dari


memperbesar pengeluaran masyarakat, seperti pengadaan proyek pembangunan jalan,
jembatan, gedung pemerintah atau pembelian peralatan ,militer ,rumah sakit perkantoran.
Cara tersebut bisa memberikan keuntungan kepada masyarakat dan dapat melibatkan tenaga
kerja.

f. Meningkatkan laju investasi

Investasi merupakan proses perekonomian yang mampu menolong keuangan negara


dan masyarakat. Kebijakan fiskal juga memiliki peran dalam meningkatkan laju investasi.
Kebijakan fiskal mendorong dan memacu atau menghambat investasi disektor swasta
ataupun sektor negara. Selain itu, kebijakan fiskal juga dapat berperan dalam mengatur
bentuk investasi tertentu.

10
g. Menyejahterakan masyarakat

Di dalam kebijakan fiskal memang ditentukan oleh keterlibatan pmerintah dan peran
yang paling utama ialah negara. Pemerintah tentu saja membutuhkan kebijakan fiskal untuk
membuat rakyat sejahtera. Dalam mensejahterakan masyarakat, pemerintah mengatur
perekonomian berupa pengeluaran, pajak, perbelanjaan dan hutang agar lebih stabil. Dari
dana APBN dapat mengatur pertumbuhan ekonomi seperti mengatasi inflasi, hal itu
merupakan tujuan perekonomian yang diambil berdasarkan kebijakan fiskal, khususnya
tujuan dalam mensejahterakan masyarakat. Disinilah, peran kebijakan fskal sangat penting
bagi masyarakat ataupun pemerintah sendiri.

3.Bentuk Kebijakan Fiskal

a. Kebijakan Fiskal Ekspansif

Kebijakn fiskal ekspansif dilakukan dengan menaikkan belanja pemerintah dan


menurunkan tarif pajak. Dengan naiknya belanja negara dan turunnya tarif pajak, maka daya
beli masyarkat kan meningkat. Dengan tingginya daya beli masyarakat, produsen akan
memperluas produksinya, sehingga akan menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi. Kebijakan
ini dilakukan pada saat pengangguran tinggi dan kondisi perekonomian sednag mengalami
depresi.

b. Kebijakan Fiskal Kontraktif


Kebijakan fiskal kontraktif ini dilakukan pada saat daya beli masyarakat tinggi dan terjadi
inflasi. Kebijakan fiskal kontraktif dilakukan dengan menurunkan belanja pemerintah dan
menaikkan pajak.

4. Tujuan Kebijakan Fiskal

Di dalam prespektif ekonomi Islam, tujuan kebijakan fiskal adalah mendukung tujuan
dari ditegakkannya sistem ekonomi Islam dan tujuan dari kebijakan ekonomi Islam di dalam
suatu perekonomian. Secara garis besar tujuan kebijakan ekonomi di dalam ekonomi Islam
adalah sebagai berikut: 5
5
Ahmad Mansur, ekonomi makro islam, (Surabaya, 2014,) hal.148

11
a. Tujuan kebijakan ekonomi yang paling dasar dan fundamental adalah untuk menegakkan
Islam di setiap aspek kehidupan masyarakat di dalam Negara dan menyebarkan Syi’ar
Islam di dunia serta mempertahankan Negara dan rakyatnya dari serangan-serangan
musuh.
b. Untuk membantu tercapainya tingkat pembangunan dan tingginya pertumbuhan ekonomi
yang berperan penting dalam tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi rakyat
dan mewujudkan kewajiban Negara
c. Sebagai akibat dari kebijakan ekonomi yang kedua adalah mengoptimalkan penggunaan
sumber daya ekonomi, baik sumberdaya manusia maupun sumber daya materi.
d. Menciptakan suasan ekonomi yang kondusif, seperti iklim investasi yang kondusif,
meningkatkan volume tabungan dan akumulasi modal untuk pertumbuhan ekonomi dan
menciptakan kesempatan-kesempatan yang menguntungkan bagi kegiatan-kegiatan
ekonomi agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

5. Fungsi Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal memiliki tiga fungsi, yaitu: 6

a. Fungsi Alokasi
Fungsi alokasi dalam kebijakan fiskal adalah pengalokasian sumber daya-sumber
daya ekonomi nasional dengan tujuan untuk menghasilkan barang-barang yang sifatnya
umum maupun yang bersifat privat. Sesuai dengan jenis barangnya, barang yang bersifat
umum akan di produksi oleh negara, sedangkan barang yang sifatnya privat akan di
produksi oleh swasta. Pemerintah dapat menyediakan barang yang sifatnya umum, karena
adanya pungutan berupa pajak. Maka dengan adanya fungsi ini akan tercipta efesiensi
perekonomian dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
b. Fungsi Stabilitas
Fungsi stabilitas dalam kebijakan fiskal maksudnya kebijakan fiskal di gunakan
untuk menciptakan kondisi perekonomian yang stabil. Kondisi perekonomian yang stabil
dapat dilihat dari tercapainya pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun, tersedianya

6
Sri dwi astute, hery sawiji. Ekonomi peminatan ilmu-ilmu social, (Jakarta, 2014, CV mediatama). hal.181

12
lapangan kerja yang cukup, stabilnya harga, serta seimbangnya neraca perdagangan dan
neraca pembayaran.
c. Fungsi Distribusi
Fungsi distribusoi dalam kebijakan fiskal maksudnya kebijakan fiskal digunakan
untuk mencapai pemerataan hasil pembangunan secara adil. Pendistribusian hasil
pembangunan yang adil dan merata ini dapat tercapai karena adanya pungutan pajak.
Penentuan tarif pajak dan jenis pajak sangat mempengaruhi pendistribusian hasil
pembangunan. Misalnya pennetuan tarif pajak progesif dan pengenaan pajak untuk
barang-barang mewah yang dimiliki orang yang berpengahasilan tinggi yang diimbangi
dengan pemberian subsidi untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari akan meningkatkan
pemerataan hasil bangunan.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi
antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sebuah sistem

13
ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia dengan subjek; barang-barang ekonomi sebagai objek;
serta alat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan ekonomi.

Secara umum sietem ekonomi yang dikenal dunia ada 3, yaitu Sistem Ekonomi Kapitalis,
Sistem Ekonomi Sosialis, dan Sistem Ekonomi Islam.

Sistem Ekonomi Kapitalis adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan


secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti
memproduksi barang, manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.

Sistem Ekonomi Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan
campur tangan pemerintah.

Secara sederhana bisa dikatakan, bahwa sistem ekonomi Islam adalah suatu sistem
ekonomi yang didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai Islam. Sumber dari keseluruhan nilai
tersebut sudah tentu Al-Quran, As-Sunnah, ijma’ dan qiyas

Secara global kebijakan fiskal adalah sebuah kebijakan pemerintah dalam pemungutan
pajak dan pembelanjaan pajak, yang dimana kebijakan tersebut untuk membiayai kegiatan
ekonomi dan juga kebijakan pemerintah dalam mengatur setiap pendapatan, pengeluaran negara
yang digunakan untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam rangka untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi agar tidak ada hambatan dalam menjalankan roda perekonomian.

kebijakan fiskal dalam Islam bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang didasarkan
pada keseimbangan distribusi kekayaan dengan menempatkan nilai-nilai material dan spiritual
secara seimbang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mansur, 2014 ekonomi makro islam, Surabaya,


Mustafa Edwin Nasution Dkk, 2006 Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, kencana: Jakarta.
Sri dwi astute, hery sawiji. 2014 Ekonomi peminatan ilmu-ilmu social, Jakarta, CV
mediatama.
Soediyono reksoprayitno, 2000 penantar ekonomi makro Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Sri dwi astute, hery sawiji. 2014 Ekonomi peminatan ilmu-ilmu social, Jakarta, CV mediatama.

15

Anda mungkin juga menyukai