Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI

Dosen Pengampu :
“Nilna Fauza, M.HI”

Disusun Oleh :
Narita Navatul Suntika
NIM 20150880290177

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA


(STAIM)
NGLAWAK – KERTOSONO – NGANJUK
2018

i
KATA PENGATAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Sholawat teriring salam semoga selalu senantiasa Allah curahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, para sahabat dan keluarganya.
Makalah yang berjudul “Perbandingan Sistem Ekonomi” adalah salah satu
syarat dari proses pembelajaran mata kuliah Sistem Ekonomi di Fakultas Ekonomi
Syariah dan Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul ‘Ula
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Nglawak, 28 September 2015


Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGATAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem Ekonomi Liberal ..................................................................... 2
B. Sistem Ekonomi Sosialis .................................................................... 3
C. Sistem Ekonomi Campuran................................................................ 5
D. Sistem Ekonomi Islam ....................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bahwa yang menentukan bentuk suatu sistem
ekonomi kecuali dasar falsafah negara yang dijunjung tinggi, maka yang
dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga, khususnya lembaga ekonomi yang
menjadi perwujudan atau realisasi falsafah tersebut.
Di samping itu, pemahaman mengenai sistem ekonomi juga sangat
penting dalam perekonomian atau bisnis. Tanpa mengetahui sistem-sistem
yang ada perekonomian menjadi semerawut dan bahkan justru
menyengsarakan masyarakat. Ada tiga sistem ekonomi di dunia ini yang sangat
populer, yaitu sistem ekonomi leberal/kapitalis, sistem ekonomi sosialis dan
sistem ekonomi islam. Dewasa ini sering terjadi pemahaman-pemahaman yang
keliru akan sistem-sistem ekonomi tersebut. Yang lebih parah apabila dalam
perekonomian, pihak-pihak yang terlibat di dalamnya malah mencampurkan
semua sistem, baik kapitalis maupun sosialis. Padahal, kapitalis dan sosialis
memiliki perbedaan dan pertentangan. Di mana keduanya memiliki kelemahan
dan kelebihan masing-masing, yang apabila dicampur adukkan justru
membawa dampak yang terlalu negatif.

B. Rumusan Masalah
1 Bagaimana Sistem Ekonomi Liberal?
2 Bagaimana Sistem Ekonomi Sosialis?
3 Bagaimana Sistem Ekonomi Campuran?
4 Bagaimana Sistem Ekonomi Islam?

C. Tujuan Penulisan
1 Untuk mendeskripsikan Sistem Ekonomi Liberal
2 Untuk mendeskripsikan Sistem Ekonomi Sosialis
3 Untuk mendeskripsikan a Sistem Ekonomi Campuran
4 Untuk mendeskripsikan Sistem Ekonomi Islam

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Ekonomi Liberal


1. Pengertian
Sistem ekonomi liberal dikenal juga dengan sistem ekonomi pasar.
Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan
sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada masing-masing
individu untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Pada sistem ekonomi liberal, pengelolaan perekonomian sepenuhnya
diatur oleh kekuatan pasar (yakni kekuatan permintaan dan penawaran).
Artinya individu atau swasta diberi wewenang penuh dalam mengelola
perekonomiannya. Wewenang pemerintah dalam hal ini terbatas, mencakup
keselamatan dan kelangsungan hidup warga negara. Seperti misal, larangan
memproduksi obat bius dan obat-obatan terlarang lainnya. Terdapat
kebebasan individu yang besar dalam melakukan kegiatan ekonominya.
Penggagas sistem ekonomi liberal adalah Adam Smith. Dia
menuangkan idenya ini di dalam bukunya yang berjudul The Wealth of
Nation (1776). Di dalam bukunya tersebut, Adam Smith mengatakan bahwa
“kemakmuran suatu negara akan terwujud bila setiap individu diberikan
kebebasan yang seluas-luasnya untuk mencapai kemakmuran, sehingga
kehidupan ekonomi dapat berjalan secara bebas sesuai dengan mekanisme
pasar.
Yang menjadi latar belakang munculnya sistem ekonomi liberal ini
adalah paham yang berpendapat bahwa manusia dilahirkan ke dunia disertai
segala macam hak dan kebebasan berupa hak dan kebebasan untuk
berproduksi, distribusi, dan konsumsi.
Sistem ekonomi liberal dianut oleh sebagian besar negara-negara di
dunia, terutama di negara-negara Eropa Barat, Amerika, Kanada, dan
Australia.
Untuk lebih jelasnya perhatikan ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal di
bawah ini.

2
2. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal
a) Bebas memiliki alat-alat dan sumber-sumber produksi, baik perorangan
maupun kelompok
b) Hak milik perorangan dijamin sepenuhnya
c) Kegiatan ekonomi sebagian besar dilakukan oleh swasta
d) Campur tangan pemerintah sangat sedikit atau terbatas
e) Modal mempunyai peran yang terpenting dalam kegiatan ekonomi
f) Bebas bersaing dengan cara apa pun
g) Didorong oleh motif memperoleh laba sebesar-besarnya
3. Kelebihan dari sistem ekonomi liberal, antara lain:
a) Setiap individu diberi kebebesan dan kesempatan untuk berusaha
b) Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi.
c) Setiap individu bebas memilih bidang usaha yang disukainya.
d) Persaingan dapat menyebabkan adanya dorongan untuk maju.
e) Produksi barang dan jasa berdasarkan kepada kebutuhan pasar, yaitu
kebutuhan masyarakat.
4. Kekurangan sistem ekonomi liberal:
a) Kebebasan berusaha menyebabkan adanya kelompok yang sangat
dominan, sementara ada kelompok yang lemah
b) Menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat
c) Menimbulkan penindasan (eksploitasi) terhadap manusia karena
mengejar keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya
d) Tidak ada pemerataan pendapatan karena setiap individu berlomba-
lomba mencari keuntungan.

B. Sistem Ekonomi Sosialis


1. Pengertian
Sistem ekonomi sosialis ini dipelopori oleh Karl Marx, yang berawal
dari penolakannya terhadap sistem ekonomi liberal yang telah dipelopori
oleh Adam Smith. Dia berpendapat selama tuan tanah atau pemilik modal
diberikan kekuasaan dalam mengelola ekonomi maka kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat tidak akan pernah tercapai justeru akan terjadi

3
perbudakan dan akan memunculkan kelas-kelas di dalam masyarakat. Oleh
karena itu Karl Marx merancang sistem ekonomi sosialis untuk mematahkan
paham ekonomi liberal.
Sistem ekonomi sosialis disebut juga sistem ekonomi terpusat, karena
semua pengelolaan perekonomian sepenuhnya diatur oleh pemerintah. Jadi
yang dimaksud dengan sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem
ekonomi di mana seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan
dan dikendalikan oleh pemerintah.
Sistem perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang
menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya
penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata
pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian. Tetapi justeru karena
sangat besarnya campur tangan pemerintah, mengakibatkan potensi dan
daya kreasi masyarakat akan mati dan tidak adanya kebebasan individu
dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis adalah negara-negara
yang berideologi komunis seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, RRC dan
negara komunis lainnya.
2. Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis sebagai berikut:
a) Seluruh sumber daya dikuasai oleh negara
b) Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
c) Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur oleh pemerintah
secara terpusat
d) Hak milik individu tidak diakui
3. Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis:
a) Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga
pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya
perekonomian.
b) Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena
distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
c) Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan
jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

4
d) Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
4. Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis:
a) hak milik pribadi tidak diakui,
b) potensi inisiatif dan daya kreasi masyarakat tidak berkembang,
c) segala kebijakan pemerintah harus dilakukan oleh rakyat dan pemerintah
bersifat paternalisme.

C. Sistem Ekonomi Campuran


1. Pengertian
Kegagalan sistem ekonomi sosialis dan liberal membuat kenyataan
pada waktu sekarang ini tak ada satu pun negara yang secara ekstrem
menerapkan sistem ekonomi tertentu (baik liberal atau sosialis). Banyak
negara yang menganut lebih dari satu sistem ekonomi atau menganut sistem
ekonomi campuran. Sistem Ekomoni campuran muncul sebagai upaya untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan dari sistem-sistem ekonomi sebelumnya.
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha
mengurangi kelemahan- kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi
terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran
pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan
perekonomian.
Pada sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan
dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat)
masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang
ingin mereka jalankan. Adanya campur tangan dari pemerintah bertujuan
untuk menghindari akibat-akibat yang kurang menguntungkan dari sistem
liberal, antara lain terjadinya monopoli dari golongan-golongan masyarakat
tertentu terhadap sumber daya ekonomi.
Sistem ekonomi campuran banyak diterapkan di negaranegara yang
sedang berkembang, seperti Malaysia, India, Filipina, Mesir, dan Maroko.
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai sistem ekonomi campuran
dijelaskan dibawah ini,

5
2. Ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran:
a) Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
b) Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan
kebijaksanaan -kebijaksanaan di bidang ekonomi.
c) Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas
kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
d) Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak
merugikan kepentingan umum.
e) Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan
pendapatan.
f) Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.

D. Sistem Ekonomi Islam


1. Pengertian
Sebagian ahli member definisi ekonomi islam adalah mazhab ekonomi
islam yang didalamnya terjelma islam mengatur kehidupan perekonomian
dengan apa yang dimiliki dan ditunjukan dengan mazhab ini , yaitu tentang
ketelitian cara berfikir yang terdiri dari nilai nilai moral islam dan nilai nilai
ekonomi atau nilai nilai sejarah yang berhubungan dengan masalah masalah
siasat perekonomian maupun yang berhubungan dengan uraian sejarah
masyarakat manusia.
Sejatinya dalam system ekonomi islam tak terdapat perbedaan yang
signifikan dalam beberapa hal dengan system ekomomi lain,hanya saja
ekonomi islam menjadikan Al Quran dan sunah sebagai dasar dalam
melakukan sesuatu.perbedaan dengan ekonomi lain tetaplah ada, salah
satunya mengenai hal produksi. Produksi disini bukan merupakan
pengertian dari menjadikan sesuatu yang ada menjadi ada, melainkan
menciptakan manfaat pada suatu benda. Karena kemampuan menciptakan
suatu benda hanyalah kekuasaan mutlak dari tuhan. Contoh lainnya yang
lebih spesifik misalnya dalam masalah kepemilikan tanah, dimana kapitalis
menjadikan kepemilikan tanah merupakan hak dari individu, juga dalam
ekonom sosialis yang menjadikan tanah sebagai hak milik yang sah dari

6
suatu Negara. Islam memandang tanah sebagai milik mutlak dari tuhan dan
manusia hanya diberikan hak untuk mengolahnya saja.
Karl marx menyatakan bahwa pemanfaatan tenaga kerja yang
dilakukan oleh para kapitalis merupakan salah satu pelanggaran, dimana
tenaga kerja diperas habis habisan dengan upah yang tak layak. Berbeda
dengan sistem ekonomi islam yang telah disampaikan oleh rasulallah
"Bayarlah upah pekerja sebelum keringatnya kering,". Ucapan rasul tersebut
mengisyaratkan bahwasannya kita diminta bersikap adil kepada para buruh,
karena derajat semua orang itu sama yakni sama sama manusia,sehingga
kita diminta untuk berlaku adil kepada sesama.
Islam pun melarang dengan sangat keras terhadap pemerasan kepada
orang lain, terlebih jika orang itu dalam kesulitan. Karena itu lah praktek
praktek riba sangat dilarang dan diharamkan dalam islam.
Islam tidak melarang pemeluknya untuk menjadi kaya, tetapi islam
memberikan rambu rambu moral dan spiritual bagi pemeluknya untuk
memperhatikan hidup orang orang yang masih memiliki keterbatasan
financial. Karena itulah diwajibkan bagi seorang muslim untuk
mengeluarkan zakatnya. Juga dianjurkan untuk beramal saleh dengan
menyedekahkan hartanya.
Dari contoh contoh kecil tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwasannya tujuan utama dari ekonomi islam adalah terwujudnya
kesejahteraan yang merata dan keadilan bagi segenap golongan masyarakat.
2. Adapun prinsisp-prinsip dasar ekonomi islam adalah:
a) Kebebasan individu.
b) Hak terhadap harta.
c) Larangan menumpuk harta.
d) Jaminan sosial.
e) Distribusi kesejahteraan.
f) Kekayaan individu dan masyarakat.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sistem ekonomi liberal :
a) Setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi.
b) Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.
c) Campur tangan pemerintah dibatasi.
d) Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan
diproduksikan.
e) Harga-harga dibentuk di pasar bebas.
f) Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba serta semua
kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip laba.
2. Sistem ekonomi sosialis :
a) Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
b) Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan
milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
c) Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh
pemerintah.
d) Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
3. Sistem ekonomi campuran :
a) Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
b) Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan
kebijaksanaan-kebijaksanaan di bidang ekonomi.
c) Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas
kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
d) Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak
merugikan kepentingan umum.
e) Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan
pendapatan.
f) Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.

8
4. Sistem ekonomi islam :
a) Kebebasan individu.
b) Hak terhadap harta.
c) Larangan menumpuk harta.
d) Jaminan sosial.
e) Distribusi kesejahteraan.
f) Kekayaan individu dan masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ali Sakti.2007.Ekonomi Islam, Jawaban atas Kekacauan Ekonomi Modern.


Paradigma & Aqsa Publishing.

Dariyanto.2008.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hamid Fahmy Zarkasyi.2005.Worldview Sebagai Asas Epistemologi Islam´.


ISLAMIA, Majalah Pemikiran dan Peradaban Islam.

Imam al-Ghazali, Ihya Ulumuddin, As Syifa, Jilid 2

Prof. M. Abdul Manan, M.A.,Ph.D.1997.Teori Dan Prkatek Ekonomi


Islam.Yogyakarta:PT Dana Bhakti Wakaf.

10

Anda mungkin juga menyukai