Anda di halaman 1dari 5

Tugas Mata Kuliah Ekonomi Syariah

Nama: Cahya Mentary Aprilia


Kelas:A1-Manajemen
NPM:19190007
Semester 5
SOAL :

1. Ilmu ekonomi syariah dikembangkan berdasarkan dua pendekatan utama,


yakni pendekatan deduktif dan pendekatan induktif.

    a. Jelaskan perbedaan skema penarikan hukum dari kedua pendekatan


tersebut !

    b. Berikan masing-masing contoh kasusnya !

2. Aktifitas Ekonomi Syariah tidak lepas dari Al-Qur"an dan Hadis. Di dalam
Islam, interaksi di antara manusia termasuk ekonomi di dalamnya itu

    dikenal dengan istilah muamalah.

    a. Apa saja prinsip dasar muamalah tersebut ?

    b. Menurut pendapat Anda, mengapa Islam mengatur kegiatan muamalah


tersebut ?

jawab:
1. A. Pendekatan Induktif Pendekatan induktif diawali dengan
mengekstraksi inti ajaran Islam menjadi elemen-elemen teori ekonomi
Islam. Metode berpikir induktif adalah metode berpikir yang menerapkan
hal-hal yang khusus terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang umum. Di dalam Islam, istilah induktif disebut
juga dengan istilah istiqra’. Umumnya, induktif bersumber kepada
pengalaman dan lebih berbentuk eksploratif. Pendekatan induktif
diartikan sebagai metode penarikan hukum yang berangkat dari problem
kontemporer yang kemudian ditarik status hukum syariatnya. Sebelum
membahas lebih lanjut, supaya mempermudah pembelajaran, berikut
merupakan skema penarikan pendekatan induktif.
Dari skema di atas, menunjukkan bahwa untuk dapat menarik hukum
syara’ dengan pendekatan induktif ini harus melalui tiga tahapan, yaitu:
1. Memahami Fakta (fahmul waqi’)
Untuk dapat mengetahui proses pemahaman fakta dari suatu
permasalahan, maka perhatikanlah bagan berikut.

2. Memahami nas (fahmun nushush)


Proses memahami nas-nas yang berkaitan dengan akar permasalahan pun
tidak bisa secara sembarangan. Ada beberapa langkah yang harus dilewati
agar sampai pada inti dalam memahami nas ini. Perhatikan bagan berikut.
Dari gambar tersebut, kita dapat mengetahui bahwa pembeda dari skema-
skema sebelumnya, pada tahap memahami fakta ini terdapat proses
verifikasi terlebih dahulu. Proses verifikasi adalah proses
mengonfirmasikan apakah objek yang dibahas memiliki
kesamaan dengan objek yang dibahas pada fakta permasalahan yang
telah ditetapkan atau tidak.

Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif diawali dengan mengekstraksi inti ajaran Islam
menjadi elemen-elemen teori ekonomi Islam. Metode berpikirdeduktif
adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih
dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagianbagiannya yang
khusus. Dengan kata lain, metode ini digunakan untuk menghasilkan
hukum syariat Islam yang diturunkan langsung dari nas-nas Alquran dan
sunah. Di dalam Islam dikenal qiyas dalam ushul fiqh yang dapat
dikatakan mirip dengan metode deduktif ini, atau dalam arti lain, qiyas
dihasilkan dari logika deduktif analogis (perbandingan). Ulama yang
banyak melakukan metode ini adalah
Imam Syafi’i.

B. contoh kasus induktif


Pandemi Corona Virus Disease atau sering disebut sebagai pandemic
Covid-19 yang melanda pada akhir tahun 2019 dan mendunia pada tahun
2020 termasuk Indonesia memiliki dampak yang begitu serius pada
ekonomi dan keuangan di Indonesia. Permintaan terhadap produk-produk
bisnis syariah dan halal menurun, proses produksi rantai pasokan
terhambat, terjadinya capital outflow dan peningkatan risiko lembaga
keuangan syariah baik itu risiko operasional, risiko pembiayaan, risiko
pasar dan lain
sebagainya.

Contoh kasus pendekatan deduktif


Pada perbankan dimana perbankan Syariah menerapkan kegiatan bank
bank umum lainnya namun diteliti Kembali dan dikaitkan dengan hukum
hukum islam, seperti pengkreditan atau pinjaman yang sesuai dengan
hukum hukum islam sesuai dengan nas nas alquran dan sunah. Seperti
penggunaan bunga pada bank umum diharamkan, maka dilakukannlah
dalam ekonomi Syariah dengan membagi hasil daripada bunga.
2. A. Prinsip Dasar dari Muamalah Klasifikasi prinsip muamalah terbagi
menjadi dua, prinsip umum dan prinsip khusus. Adapun prinsip
umumnya, ialah:
1. Muamalah pada dasarnya boleh (mubah). “Pada dasarnya muamalah
itu boleh, atau kaidah lain, pada dasarnya muamalah itu halal hingga ada
dalil yang tegak untuk melarangnya.”
2. Muamalah yang dilakukan untuk mewujudkan kemasalahatan. Hakikat
kemaslahatan dalam Islam adalah segala bentuk kebaikan dan manfaat
yang berdimensi integral duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual,
serta individual dan kolektif. Sesuatu dipandang mengandung maslahat
jika memenuhi dua unsur, yakni kepatuhan syariah (halal) dan bermanfaat
serta membawa kebaikan (tayib) bagi semua aspek secara integral yang
tidak menimbulkan mudarat.

B. menurut saya, islam mengatur muamalah karna kesadaran itu muncul


bertitik tolak dari pemahaman Islam sebagai ajaran yang bersifat
universal, bukan hanya menyentuh aspek spiritual-ritual saja, melainkan
menyentuh pula aspek kehidupan secara luas, termasuk ekonomi.
Aktivitas ekonomi dalam bingkai syariah (menurut aturan Allah SWT)
adalah melakukan aktivitas ekonomi seseorang harus menyesuaikan diri
denga aturan Alquran dan hadis. Persoalan muamalah ini tidak akan
terlepas dari pembahasan syariat untuk membimbing dan memberi
petunjuk kepada manusia dalam mencari sumber penghidupan, selain
diharapkan dapat memberi kemaslahatan bagi
kehidupannya di dunia yang merupakan bagian dari amal ibadah sebagai
bekal kehidupan akhirat. Tujuan muamalah adalah terciptanya hubungan
yang harmonis antara sesama manusia, sehingga tercipta masyarakat yang
rukun dan tentram. Adapun hubungan ini berupa jalinan pergaulan, saling
menolong dalam kebaikan dalam upaya menjalankan ketaatannya kepada
Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai