Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Perekonomian Indonesia
“PELAKU-PELAKU EKONOMI”

Dosen Pengampu

Mutiara Mashita Diapati, S.E, M.M.

Oleh : KELOMPOK 5
Arnia Priatna Mutia (22120049)
Yuliana (22120013)
Iin Angraini Ke’eti (22120050)
Arya Anugrah (22120051)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


PANCA BHAKTI PALU
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpah rahmat, inayah taufik dan
hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam benyuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi
pendidikan dalam profesi keguruan.
kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

Kelompok 5

DAFTAR ISI
i
Halaman

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................2

II. PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Masalah Ekonomi..............................................................1
2.2 Perusahaan Non Koperasi...........................................................................5
2.3 Koperasi......................................................................................................6
2.4 Perbedaan Koperasi dan Non Koperasi......................................................10

III. PENUTUP .....................................................................................................


3.1 Kesimpulan ................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekonomi merupakan ilmu yang menerangkan cara-cara menghasilkan,


mengdistribusikan, membagi serta memakai barang dan jasa dalam masyarakat sehingga
kebutuhan materi masyarakat dapat terpenuhi sebaik-baiknya. Kegiatan ekonomi dalam
masyarakat adalah mengatur dalam urusan kekayaan baik yang menyangkut kepemilikan,
pengembangan, maupun distribusi (Sholahuddin, 2007:3). Manusia hidup dalam bentuk
sistem yang berada di sebuah kelompok. Secara sederhananya sistem diartikan sebagai
interaksi, adanya keterhubungan, atau keterkaitan dari unsur-unsur yang lebih kecil
membentuk kesatuan yang lebih besar dan sifatnya lebih kompleks. Sistem ekonomi adalah
interaksi dari bagian yang kecil di antara produsen dan para konsumen ke dalam bagian
ekonomi yang lebih kompleks di sebuah wilayah tertentu (Deliarnov, 2009:2).
Masyarakat menjadi keseluruhan yang kompleks dengan saling berhubungan
bagian-bagian yang membentuk kesatuan. Menurut Pater L Berger bahwa masyarakat di
analogikan sebagai tubuh manusia yang terdiri dari berbagai jenis organ tubuh, seperti
jantung, hati, limpa, pembuluh darah, jaringan otak dan sebagainya. Keseluruhan bagian
yang ada membentuk suatu sistem yang dikenal dengan manusia. Sedangkan analogi bagian-
bagian masyarakat adalah hubungan sosial. Seperti hubungan antar usia, hubungan antar
keluarga, dan hubungan antar perkawinan. Keseluruhan hubungan itu dikenal dengan
masyarakat (Damsar & Indrayani, 2016:8).
Perekonomian masyarakat merupakan sistem ekonomi yang berdasar pada kelebihan
ekonomi masyarakat, di mana ekonomi masyarakat adalah ekonomi atau usaha yang
sebagian kegiatan banyak dilakukan oleh masyarakat dengan cara mengelola sumberdaya
yang tersedia yang dapat diusahakan. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat dan mensejahterakan perekonomian dalam mencapai adanya kepuasan dan
kemudahan. Maka, terpenuhinya kebutuhan masyarakat menciptakan masyarakat yang
produktif serta kesejahteraan dalam kelangsungan hidup masyarakat. Permasalahan dalam
ekonomi tidak hanya menyangkut tentang pribadi seseorang melainkan permasalahan
keseluruhan bangsa. Indonesia merupakan negara yang sistem perekonomiannya

1
berdasarkan pada pancasila serta UUD tahun 1945, terutama di pasal 33. Yang menjelaskan
bahwa ekonomi sebagai usaha yang berdasarkan azas kekeluargaan dengan tujuan menuju
pemerataan serta kesejahteraan seluruh rakyat (Guistem, 1997:87).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana latar belakang masalah ekonomi di Indonesia ?
2. Jelaskan perusahaan non koperasi?
3. apa itu koperasi ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui latar belakang masalah ekonomi
2. Mengetahui perusahan atau badan non koperasi
3. Mengetahui tentang pengertian dan jenis koperasi

2
Bab II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Masalah Ekonomi

Ekonomi merupakan ilmu yang menerangkan cara-cara menghasilkan,


mendistribusikan, membagi serta memakai barang dan jasa dalam masyarakat sehingga
kebutuhan materi masyarakat dapat terpenuhi sebaik-baiknya. Kegiatan ekonomi dalam
masyarakat adalah mengatur dalam urusan kekayaan baik yang menyangkut kepemilikan,
pengembangan, maupun distribusi. Manusia hidup dalam bentuk sistem yang berada di
sebuah kelompok. Secara sederhananya sistem diartikan sebagai interaksi, adanya
keterhubungan,atau keterkaitan dari unsur-unsur yang lebih kecil membentuk kesatuan yang
lebih besar dan sifatnya lebih kompleks. Sistem ekonomi adalah interaksi dari bagian yang
kecil di antara produsen dan para konsumen ke dalam bagian ekonomi yang lebih kompleks
di sebuah wilayah tertentu.

Masyarakat menjadi keseluruhan yang kompleks dengan saling berhubungan bagian-


bagian yang membentuk kesatuan. Menurut Pater L Berger bahwa masyarakat di analogikan
sebagai tubuh manusia yang terdiri dari berbagai jenis organ tubuh, seperti jantung, hati,
limpa, pembuluh darah, jaringan otak dan sebagainya. Keseluruhan bagian yang ada
membentuk suatu sistem yang dikenal dengan manusia. Sedangkan analogi bagian-bagian
masyarakat adalah hubungan Seperti hubungan antar usia, hubungan antar keluarga, dan
hubungan antar perkawinan. Keseluruhan hubungan itu dikenal dengan masyarakat.

Perekonomian masyarakat merupakan sistem ekonomi yang berdasar pada kelebihan


ekonomi masyarakat, di mana ekonomi masyarakat adalah ekonomi atau usaha yang
sebagian kegiatan banyak dilakukan oleh masyarakat dengan cara mengelola sumberdaya
yang tersedia yang dapat diusahakan. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat dan mensejahterakan perekonomian dalam mencapai adanya kepuasan dan
kemudahan. Maka, terpenuhinya kebutuhan masyarakat menciptakan masyarakat yang
produktif serta kesejahteraan dalam kelangsungan hidup masyarakat.

Permasalahan dalam ekonomi tidak hanya menyangkut tentang pribadi seseorang


melainkan permasalahan keseluruhan bangsa. Indonesia merupakan negara yang sistem
perekonomiannya berdasarkan pada pancasila serta UUD tahun 1945, terutama di pasal 33.
Yang menjelaskan bahwa ekonomi sebagai usaha yang berdasarkan azas kekeluargaan
dengan tujuan menuju pemerataan serta kesejahteraan seluruh rakyat. Sebagian penduduk
Indonesia bertempat tinggal di daerah perdesaan, dengan sumber daya alam yang berbeda-
beda. Adanya teknologi dan komunikasi yang semakin berkembang dan cepat, tidak semua
menyebar secara merata. Fakta bahwa globalisasi mengarah pada perubahaan secara terus

3
menerus, sehingga terjadinya kesejangan sosial di mana masyarakat mengalami
ketidaksiapan.

Pada awal tahun 2020 dunia di guncang dengan adanya wabah Covid-19 atau
(Coronavirus Disease That Was Discovered in 2019) yang dilampirkan oleh WHO (World
Health Organization)pada tanggal 11 Februari 2020 .Gejala terpaparnya Virus Corona
berbeda-beda pada tubuh manusia. Tetapi, secara umum gejalanya seperti demam, flu, batuk
yang menyebabkan sesak napas. Wabah Covid-19 menjadi pandemi, sebab itu Indonesia
menerapkan protokol kesehatan dan kebijakan seperti social distancing untuk pencegahan
penyebaran virus tersebut.

Menurut CDC (Center for Disease Control), bahwa social distancing merupakan
segala aktivitas menjauhi bentuk kerumunan, menjaga jarak antar individu, dan menghindari
perkumpulan dengan melibatkan khalayak banyak orang. Di masa pandemi Covid-19
dianjurkan setiap orang melakukan social distancing. Setelah adanya social distancing WHO
mengubah penggunaan istilah physical distancing. Arti physical distancing sendiri merunjuk
pada batasan dalam menjaga jarak fisik individu satu dengan individu yang lainnya. Salah
satu alasan WHO mengganti social distancing menjadi physical distancing agar setiap
individu dapat menguatkan serta berhubungan satu dengan yang lain meski tidak dapat
berdekatan secara fisik.

Penerapan physical distancing sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat.


Segala bentuk aktivitas masyarakat sangat terbatas dengan adanya menerapkan physical
distancing. Kecemasan akan tertular virus mengalahkan tuntutan kebutuhan hidup.
Masyarakat menengah ke bawah mau tidak mau tetap beraktivitas seperti biasa dalam
keadaan di tengah pandemi dengan dalih untuk mencari uang. Diantara mereka banyak yang
berpenghasilan dalam seharihanya cukup memenuhi kebutuhan pokoknya saja. Sehingga,
masyarakat memilih alternatif dalam mengembangkan home industry atau industri rumah
tangga untuk tetap bertahan di masa pandemi.

Pada saat pandemi sekarang masyarakat memerlukan bantuan diberbagai pihak untuk
berproses dan potensi yang mereka miliki dapat dikembangkan. Yang di maksudkan pihak-
pihak adalah dari pemerintah dan para pengusaha. Peran pemerintah dalam penyongkong
baik bantuan materi maupun imateri kepada masyarakat. Sedangkan peran para pengusaha
memberikan kontribusi dalam perokonomian, berinovasi dalam pembaharuan industri.
Sehingga, membantu masyarakat dalam berkembang kearahkemajuan dalam perekonomian.

4
2.2 Perusahaan Non Koperasi

Badan usaha non koperasi adalah badan usaha yang dikelola oleh swasta dan
memiliki kemiripan dengan lembaga koperasi. Diantara badan usaha non koperasi adalah
Firma, ersekutuan Komanditer, PT, BUMN, Manufacturing, Trading Company.

Jenis jenis non koperasi :

1. Perusahaan Perorangan

• Bentuk badan usaha yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh seseorang yang
bertanggung jawab penuh terhadap resiko dan kegiatan perusahaan.

• Perusahaan ini tidak memerlukan anggaran dasar.

• Pendirian perusahaan (di Indonesia) tidak memiliki aturan khusus.

• Namun beberapa lapangan kegiatan usaha memerlukan izin dari pemerintah daerah
setempat.

2. Persekutuan Firma

• Adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan.

• Atau persekutuan dalam menjalankan perusahaan di bawah nama bersama.

• Didirikan tanpa mengeluarkan saham.

• Para sekutu secara bersama-sama membuat akta pendirian dari badan usaha tersebut di
depan notaris, didaftarkan di pengadilan negeri dan diumumkan di berita negara.

3. Perseroan Terbatas (PT)

• Adalah suatu kumpulan dari orang-orang yang diberi hak dan diakui oleh hukum untuk
berusaha dan atau untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

• Modal usaha dari PT terdiri dari atas saham-saham dari pemegang saham.

• Kekayaan PT terpisah dari kekayaan pemilik-pemiliknya.

5
• Dalam hal likuidasi dan jika perusahaan masih mempunyai kewajiban/hutang yang harus
dibayar, maka para pemegang saham hanya bertanggung jawab terhadap kerugian sebatas
jumlah saham yang dimilikinya.

4. Perusahaan Daerah

• Didirikan dengan suatu peraturan daerah dan telah mendapat pengesahan dari instansi
atasannya, yaitu Menteri Dalam Negeri bagi daerah tingkat I dan Gubernur bagi daerah
tingkat II.

2.3 Koperasi

Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi adalah


badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas-asas kekeluargaan.

Menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang pokok-pokok perkoperasian,


organisasi koperasi mempunyai ciri-ciri yang nampak, yaitu:

a. Bahwa koperasi Indonesia adalah kumpulan orang-orang dan bukan kumpulan modal.
Pengaruh dan penggunaan modal dalam koperasi Indonesia tidak boleh mengurangi
makna dan tidak boleh mengaburkan pengertian koperasi Indonesia sebagai perkumpulan
modal. Ini berarti bahwa koperasi Indonesia harus benarbenar mengabdikan kepada
perkumpulan dan bukan kepada kebendaan.

b. Bahwa koperasi Indonesia bekerja sama, bergotong royong berdasarkan persamaan


derajat, hak dan kewajiban yang berarti koperasi adalah dan seharusnya merupakan
wadah demokrasi ekonomi dan sosial. Karena dasar demokrasi ini maka harus dijamin
benar-benar bahwa koperasi adalah milik para anggota sendiri dan pada dasarnya harus
diatur serta disusun sesuai dengan keinginan para anggota yang berarti bahwa hak
tertinggi dalam koperasi terletak pada rapat anggota.

c. Bahwa segala kegiatan koperasi Indonesia berdasarkan atas kesadaran para anggota.
Dalam koperasi tidak boleh dilakukan paksaan,ancaman, intimidasi dan campur tangan
dari pihak lain yang tidak ada sangkut-pautnya dengan soal-soal interen koperasi.

6
d. Bahwa tujuan koperasi Indonesia harus benar-benar merupakan kepentingan bersama dari
para anggotanya dan tujuan itu dicapai berdasarkan karya dan jasa yang disumbangkan
para anggota sesuai dengan besar kecilnya karya dan jasanya harus dicerminkan pula
dalam hal pembagian pendapatan dalam koperasi.

1. Prinsip Koperasi

Koperasi di Indonesia ternyata punya prinsip yang terus dipegang dari dulu sampai saat
ini lho. Ini dia empat prinsip koperasi dalam operasionalnya:

1. Keanggotaannya bersifat terbuka dan sukarela.


2. Dikelola secara demokratis.
3. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan dengan seadil-adilnya dan sebanding.
4. Adanya pemberian balas jasa pada anggota disesuaikan terhadap modalnya

2. Jenis-jenis Koperasi

A. Koperasi Produksi

Koperasi yang bergerak di bidang produksi barang-barang dinamakan koperasi produksi.


Baik yang dilaksanakan oleh koperasi maupun anggotanya. Mereka menyediakan bahan
baku produksi, sekaligus menjualnya dengan harga yang sesuai. Jadi, anggota koperasi ini
bisa berperan sebagai pemilik dan pekerja.

B. Koperasi Konsumsi

Selanjutnya, ada koperasi konsumsi atau pembelian. Koperasi ini bergerak dalam penyediaan
kebutuhan pokok bagi para anggotanya. Biasanya yang dijual di koperasi ini adalah
kebutuhan sehari-hari, seperti sembako. 

Keuntungan bagi anggota koperasi ini bisa mendapatkan barang atau produk dengan harga
yang relatif lebih murah dibandingkan dengan membelinya di pasar atau tempat lain. Dengan
begitu, anggota koperasi berperan sebagai pemilik dan pembeli bagi koperasinya.

C. Koperasi Jasa

Koperasi yang bergerak di bidang penyediaan jasa tertentu disebut koperasi jasa. Jasa
diberikan baik untuk anggotanya ataupun masyarakat umum. Sebenarnya sistemnya hampir
mirip dengan koperasi konsumsi, tapi yang dijual di sini adalah jasa atau pelayanan.

7
D. Koperasi Simpan Pinjam

Ada juga koperasi simpan pinjam atau bisa juga disebut dengan koperasi kredit. Koperasi ini
menyediakan pinjaman dan penyimpanan uang bagi anggotanya. Nah, kalau elo termasuk
dalam anggota koperasi, elo bisa lho meminjam uang ke koperasi saat membutuhkannya
dengan syarat dan bunga yang rendah. Tapi, uang yang dipinjamkan dari koperasi ini hanya
untuk jangka pendek ya, guys.

E. Koperasi Serba Usaha

Terakhir ada jenis koperasi serba usaha (KSU) yang menyediakan berbagai layanan
sekaligus. Bisa memproduksi dan menjualnya, menyediakan jasa, serta pelayanan simpan
pinjam.

3. Permodalan Koperasi

1. Modal Sendiri

Modal sendiri juga terbagi lagi menjadi empat nih, yaitu simpanan pokok, simpanan wajib,
dana cadangan, dan hibah.

 Simpanan pokok

Modal ini diperoleh dari banyaknya uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi saat pertama kali masuk menjadi anggotanya. Nah, simpanan ini gak bisa diambil
lagi oleh si anggota yang bersangkutan selama masih menjadi anggota.

 Simpanan wajib

Modal ini juga diperoleh dari anggota, namun jumlah simpanannya gak harus sama. Tetapi,
wajib dibayarkan dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib juga gak bisa
diambil oleh si pemberi selama ia masih tergabung menjadi anggota koperasi tersebut.

 Dana cadangan

Modal ini diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha. Sisa ini diperoleh dari pendapatan
koperasi dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya
dalam tahun buku yang bersangkutan. Fungsinya untuk modal dan menutup kerugian
koperasi apabila terjadi dan bila diperlukan.

 Hibah

8
Terakhir, ada hibah atau sumbangan dari pihak lain secara sukarela dan tidak mengikat, baik
berupa uang maupun barang yang bisa dinilai dengan uang.

2. Modal Pinjaman

Koperasi juga bisa mendapatkan modal dengan cara pinjaman lho. Sumbernya bisa dari
anggotanya, koperasi lain, lembaga keuangan, penerbitan obligasi dan surat hutang, serta
sumber lainnya yang terbilang sah.

 Anggota

Modal bisa didapat dari anggota koperasi lho, tentu saja dengan persyaratan tertentu.

 Koperasi lain dan anggotanya

Antar koperasi atau anggota koperasi lain juga bisa saling melakukan pinjaman. Namun,
dengan persyaratan dan perjanjian yang harus dilakukan antar koperasi.

 Bank atau lembaga keuangan lain

Koperasi juga bisa meminjam modal dari bank atau lembaga keuangan lain yang dilakukan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini.

 Penerbitan obligasi dan surat utang

Selanjutnya, ada cara dengan penerbitan obligasi dan surat utang yang dilakukan berdasarkan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

 Sumber lainnya yang sah

Modal yang diperoleh dari sumber manapun, baik itu pribadi maupun pinjaman harus bisa
dikelola dan digunakan dengan baik. Khususnya untuk melayani anggota dan masyarakat
umum.

2.4 Perbedaan Koperasi dengan Badan Usaha Non Koperasi

9
Di dalam masyarakat terdapat berbagai macam organisasi kegiatan ekonomi, baik
yang dijelaskan pemerintah maupun swasta, melalui badan kooperasi maupun badan usaha
non koperasi. Diantara badan usaha non koperasi adalah:

Firma, Persekutuan Komanditer, PT, BUMN, Manufacturing, Trading Company,


Coporation, Cartel, Trust, dan corcorn. Badan tersebut berbeda dengan koperasi, letak
perbedaannya dapat dilihat dari beberapa aaspek, yaitu:

a. Aspek Kelembagaan

Perbedaan koperasi dengan badan usaha non koperasi dilihat dari aspek kelembagaan.

1. Dilihat dari segi keanggotaan

Koperasi: yang dapat menjadi anggota koperasi adalah setiap warga Negara Indonesia yang
mmapu melakukan tindakan hukum dan mempunyai kepntingan yang serta dalam
menentukan kebijaksanaan usaha didasarkan pada satu suara.

Non koperasi: tidak setiap orang bebas menjadi anggota tetapi terbatas pada pemilik modal
yang memasukkan modalnya dalam usaha yang dijalankan

2. Dilihat dari rapat anggota

Koperasi: satu anggota satu suara dan tidak dapat diwakilkan pada orang lain

Non koperasi: hak suara dalam rapat, seseorang memegang saham dapat mempunyai lebih
dari satu suara tergantung pada jumlah saham yang dimiliknya.

3. Dilihat dari kepengurusan Direksi

Koperasi: pengurus dipilih dan oleh anggota koperasi

Non koperasi: direksi adalah pemimpin badan usaha yang dipilih oleh rapat umum, pemilik
badan usaha (boleh dipilih oleh bukan pemilik).

3. Dilihat dari Dewan Komisaris

10
Koperasi: pengawas dipilih oleh dan pengurus anggota koperasi

Non koperasi: Dewan komisaris adalah perwakilan dari pemilik badan usaha, anggotanya
pemegang saham yang bertugas mengawasi tindakan direksi dan jalannya badan usaha.

5. Dilihat dari manajemennya

Koperasi: berdasarkan prinsip demokrasi

Non koperasi: berdasarkan atas saham yang dimiliki, satu saham saut suara. Pemberian
suara dengan proxy dibolehkan.

6. Dilihat dari pendidikan

Koperasi: menyelenggarakan pendidikan bagi anggotanya

Non koperasi: pendidikan hanya ada kalau menguntungkan secara material bagi badan
usaha.

b. Aspek Usaha

Perbedaan aspek usahanya yaitu:

1. Tujuan

Koperasi: tidak semata-mata mencari keuntungan, melainkan mencari perbaikan

hidup dan kesejahteraan anggotanya.

Non koperasi: tujuan mencari laba yang setinggi-tingginya.

2. Modal

Koperasi: modal adalah sebagai alat. Keuntungan yang diperoleh dibagi kepada anggotanya
menurut jasa masing-masing.

Non koperasi: modal adalah primer, orang adalah skunder. Jumlah modal menentukan
besarnya hak suara dan keuntungan dibagi menurut besar kecilnya modal.

11
3. Badan Hukum

Koperasi: biasanya tunduk pada UU. Tentang perkoperasian

Non koperasi: tunduk pada KUHD dan pendaftaraannya pada pengadilan negeri.

4. Aspek Keuntungan

Koperasi: pada dasarnya koperasi tidak mementingkan keuntungan Karena tujuan utamanya
adalah memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Bukan berarti keuntungan tidak
penting, kerena keuntungan adalah salah satu sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam
koperasi keuntungan lebih dikenal dengan sisa hasil usaha merupakan pendapatan koperasi
yang diperoleh dalam satu tahun bukan dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban
lainnya termasuk pajak dan tahun buku yang bersangkutan.

Non koperasi: badan usaha non koeprasi merupakan konsentrasi-konsentrasi modal, dan
maju mundurnya badan usaha sangat bergantung pada modal tersebut, sehingga tujuan
utamanya adalah mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya. Keuntungan yang diperoleh
dibagikan sebanding dengan modal yang dimasukkan ke dalam perusahaan.

12
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Inti dari masalah ekonomi adalah adanya ketidaksinambungan antar kebutuhan


manusia yang tidak terbatas dengan alam pemuaskebutuhan yang terbatas. Masalah ekonomi
pasti dihadapi oleh semua negara. Beberapa fator yang mempengaruhi ialah kemiskinan,
mengangguran dan kelangkahan bahan pokok serta faktor keadaan atau situasi.

Kemiskinan menjadi masalah yang kompleks dalam kesejahteraan yang dipengaruhi


oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain tingkat pendapatan dari masyarakat,
tingkat pengangguran, kondisi kesehatan, tingkat pendidikan, akses terhadap barang dan jasa,
lokasi, keadaan geografis, gender dan lokasi dari lingkungan.

13
Daftar Pustaka

ITANG, ITANG. "Badan USAha Koperasi dan Badan USAha Non Koperasi (Studi
Komparatif)." ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam 7.1 (2016).

https://psdku-tojounauna.untad.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/P4-Perbedaan-Koperasi-dengan-Badan-
Usaha-Non-Koperasi.pdf

http://eprints.ums.ac.id/31317/2/BAB_I.pdf

Anda mungkin juga menyukai