Anda di halaman 1dari 14

PERANANAN HUKUM EKONOMI DALAM

PEMBANGUNAN NASIONAL
Diajukan untuk memenuhi tugas
Dosen Pengampu :Weny Ramadhania, S.H.,M.H

Disusun oleh:

DEDE ABDURROFI (2002021025)

KRISTOPORUS TRIANDA BELO (2002021024)

RIZKI DWI ADJI PRADANA (2002021001)

WIDAYANTI (2002021023)

SULTHAN PUTRA KAUTSAR (2002021002)

UNIVERSITAS OSO
FAKULTAS HUKUM
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
limpahan kasih-Nya yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Hukum Ekonomi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Peran Hukum Ekonomi Dalam Pembangunan Nasional” bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pontianak, 02 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................1
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
2.1 KONSEP SISTEM EKONOMI........................................................................................2
2.2 GLOBALISASI EKONOMI.............................................................................................4
2.3 PERAN HUKUM DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA..............6
BAB III...........................................................................................................................................9
Kesimpulan.................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan ekonomi di sebuah negara tidak bisa dilepaskan dengan aspek


hukum. Tanpa kepastian hukum yang jelas, maka investasi asing tidak akan masuk ke
sebuah negara. Dukungan dari bidang hukum bagi pembangunan ekonomi sebuah negara
sangat diperlukan. Hukum memiliki peran yang sangat sentral dalam keberhasilan
pembangunan ekonomi suatu negara, khususnya dalam memberikan kepastian usaha dan
investasi. Di negara berkembang, hukum memiliki peranan yang besar untuk turut
memberi peluang pembangunan ekonomi. Pelaksanaan roda pemerintahan yang
demokratis, dan menggunakan hukum sebagai instrumen untuk merencanakan dan
melaksanakan program pembangunan yang komprehensirf, akan membawa negara ini
menuju masyarakat dengan tingkat kesejahteraan yang di cita-citakan. Agar hukum dapat
tetap memainkan peranannya dalam menunjang perekonomian suatu negara, maka hukum
juga harus beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam bidang bisnis.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dengan latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu apa
saja peran hukum dalam pembangunan ekonomi?

1.3 TUJUAN

Mengacu pada judul dan permasalahan diatas, maka dapat dikemukakan bahwa tujuan
yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah untuk megetahui apa saja peranan hukum
dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP SISTEM EKONOMI

Ekonomi adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia mencukupi


kebutuhannya hidupnya seperti produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan
jasa. Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga,
rumah tangga” dan νόμος (nomos) yang berarti “peraturan, aturan, hukum”

Motif ekonomi adalah dorongan untuk melakukan tindakan ekonomi dalam rangka
mencapai kemakmuran. Dengan motif ekonomi orang melakukan kegiatan ekonomi,
misalnya memproduksi suatu barang atau menjalankan sebuah perusahaan. Akan tetapi
yang jelas motif ekonomi mula-mula adalah dorongan untuk kesejahteraan diri sendiri dan
keluarga. Setelah hasrat diri terpenuhi barulah muncul kehendak mensejahterakan pihak
lain, atau pun tetap ada hubungannya dengan yang termotivasi. Prinsip ekonomi dapat
diartikan dengan tindakan untuk mendapatkan hasil yang maksimum dengan pemanfaatan
biaya tertentu. Atau dengan faktor produksi tertentu berusaha untuk mendapatkan hasil
produksi yang maksimal. Prinsip ekonomi harus diberlakukan sesuai denan faktor
kelangkaan yang telah kita bicarakan sebelumnya. Didorong engan faktor kelangkaan,
maka faktor faktor produksi yang ada harus digunakan semaksimal mungkin dalam rangka
menghasilkan barang dan jasa. Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang
dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu
memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi
terdiri atas dua aspek, yaitu :

- Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang
paling menguntungkan dan kenyataannya demikian.

- Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang
paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.

Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat
dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk menraih suatu tujuan. Sistem perekonomian di
setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ideologi bangsa, sifat dan jati
diri bangsa, dan struktur ekonomi. Ada beberapa system ekonomi di dunia antara lain.

2
1. Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis / Kapitalis)
Sistem ekonomi pasar/liberal/kapitalis adalah sistem ekonomi dimana ekonomi
diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal
merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala
bidang perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh keuntungan yang seperti
dia inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara- negara eropa dan amerika
serikat. Ciri-ciri : menerapkan sistem persaingan bebas, kedaulatan konsumen dan
kebebasan dalam konsumsi, peranan pemerintah dibatasi, dan peranan modal sangat
penting.

2. Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme / Sosialis)


Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur
negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab
negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang menjadi dasar adalah Karl
Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan
memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua
pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara
komunis lainnya. Ciri-ciri : hak milik individu tidak diakui, seluruh sumber daya
dikuasai Negara, semua masyarakat adalah karyawan bagi Negara, dan kebijakan
perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.

3. Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara sistem
ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Pada sistem ekonomi campuran
pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun
pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan- kegiatan
ekonomi yang ingin mereka jalankan. Ciri-ciri : jenis dan jumlah barang diproduksi
ditentukan oleh mekanisme pasar, hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan
penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum, pemerintah bertanggung jawab atas
jaminan sosial dan pemerataan pendapatan, dan ada persaingan, tetapi masih ada kontrol
pemerintah.

4. Sistem Ekonomi Pancasila


Sistem ekonomi yang dianut negara Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila.
Sistem ekonomi Pancasila adalah salah satu tata ekonomi yang dijiwai oleh ideologi

3
Pancasila, yang di dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan
ekonomi yang dilakukan berdasarkan usaha bersama berasaskan kekeluargaan dan
kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan
pemerintah. Ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat pada UUD 1945 Pasal 33
(setelah amandemen tahun 2002), antara lain :

 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan.
 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
 Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
 Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-
undang.

Sedangkan dalam GBHN Bab III B No. 14 disebutkan bahwa “Pembangunan


ekonomi yang didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan bahwa masyarakat
harus memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka
pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan
ekonomi serta menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha; sebaliknya
dunia usaha perlu memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta
penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan yang nyata”

2.2 GLOBALISASI EKONOMI

Globalisasi ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu kehidupan ekonomi secara


global dan terbuka, tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu
sama lain. Sisi kegiatan investasi perdagangan dan bergerak menuju liberalisasi
perdagangan dan investasi dunia secara keseluruhan.

4
Globalisasi ekonomi erat kaitannya dengan perdagangan bebas. Free trade atau
perdagangan bebas berusaha menciptakan kawasan perdagangan yang makin luas dan
menghilangkan hambatan-hambatan tidak lancarnya perdagangan internasional.

Pengertian globalisasi ekonomi merupakan suatu proses aktivitas ekonomi dan


perdagangan, dimana berbagai negara di seluruh dunia menjadi kekuatan pasar yang satu
dan semakin terintegrasi tanpa hambatan atau batasan teritorial negara. Globalisasi
perekonomian ini berarti adanya keharusan penghapusan seluruh batasan dan hambatan
terhadap arus barang, jasa serta modal.

Perwujudan nyata terjadinya globalisasi ekonomi menurut Tanri Abeng, terjadi dalam
bentuk-bentuk sebagai berikut:

 Globalisasi produksi. Dalam hal ini, perusahaan berproduksi di berbagai Negara


dengan tujuan agar biaya produksi jadi lebih rendah. Upaya ini dilakukan baik karena
rendahnya upah buruh, tarif bea masuk murah, infrastruktur memadai ataupun karena
adanya iklim usaha dan politik yang mendukung atau kondusif. Dunia dalam kondisi
ini menjadi lokasi manufaktur global.
 Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global dalam hal ini mempunyai akses untuk
mendapatkan pinjaman atau melakukan kegiatan investasi (baik dalam bentuk
portofolio maupun langsung) di seluruh negara di dunia. Contohnya, PT. Telkom
dalam upaya memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT. Jasa Marga dalam
usahanya. memperluas jaringan jalan tol telah menggunakan sistem pembiayaan
dengan pola build- operate-transfer (BOT) bersama mitra usaha dari mancanegara.
 Globalisasi tenaga kerja. Hadirnya tenaga kerja asing adalah gejala terjadinya
globalisasi di bidang tenaga kerja. Perusahaan global dalam kondisi ini akan mampu
memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai tingkatannya, misalnya
penggunaan staf profesional dari tenaga kerja yang sudah memiliki pengalaman
internasional atau pemanfaatan buruh kasar yang umumnya diperoleh dari negara-
negara berkembang.

5
2.3 PERAN HUKUM DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA

Politik Hukum Ekonomi Didalam Konstitusi


Undang-Undang dasar negara modren dewasa ini cenderung tidak hanya terbatas
sebagai dokumen politik, tetapi juga dokumen ekonomi yang setidak-tidaknya
mempengaruhi dinamika perkembangan perekonomian suatu negara. Karena itu,
konstitusi modren dapat dilihat sebagai konstitusi politik, sosial, ataupun sebagai
ekonomi. Memang ada konstitusi yang tidak secara lansung dapat disebut sebagai
konstitusi ekonomi, karena tidak mengatur secara eksplisit prinsip-prinsip kebijakan
ekonomi. Konstitusi negara-negara liberal seperti Amerika Serikat, Australia, Kanada,
Jepang dan sebagainya dapat disebut hanya konstitusi politik. Namun didalam
konstitusi negara liberal tersebut, ketentuan mengenai moneter, anggaran (budget),
fiscal, perbankan dan pemeriksaan keuangan tetap diatur, yang pada gilirannya juga
memengaruhi dinamika perekonomian negara bersangkutan.

Kebijakan-kebijakan tersebut lebih terkait dengan sistem administrasi negara


daripada persoalan sistem ekonomi secara lansung. Konstitusi negara-negara ini
mungkin lebih tepat disebut konstitusi ekonomi secara tidak lansung. Sedangkan
konstitusi ekonomi secara lansung disebut konstitusi ekonomi adalah kosntitusi yang
mengatur mengenai pilihan-pilihan kebijakan ekonomi dan anutan prinsip-prinsip
tertentu di bidang hak-hak ekonomi (economic rights).

Jika corak konstitusi tersebut diukur dari ketentuan-ketentuan mengeanai


kebijakan perekonomian seperti yang diatur dalam Pasal 33 UUD 1945, maka dapat
dikatakan bahwa UUD 1945 merupakan satu-satunya dokumen hukum Indonesia
yang dapat disebut sebagai konstitusi ekonomi. Pasal 33 menentukan:

 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama beradasarkan atas asas


kekeluargaan.
 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
 Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

6
Secara normatif, ketentuan pasal 33 UUD 195 merupakan politik hukum ekonomi
Indonesia, sebab mengatur tentang prinsip-prinsip dasar dalam menjalankan roda
perekonomian. Pada Pasal 33 Ayat (1), menyebutkan bahwa perekonomian nasional
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Asas ini dapat
dipandang sebagai sebagai asas bersama (kolektif) yang bermakna dalam kontek
sekarang yaitu persaudaraan, humanisme dan kemanusiaan. Artinya ekonomi tidak
dipandang sebagai wujud sistem persaingan liberal ala barat, tetapi ada nuansa moral
dan kebersamaannya, sebagai refleksi tanggung jawab sosial. Bentuk yang ideal
terlihat seperti wujud sistem ekonomi pasar sosial (social market economy). Pasal ini
dianggap dari ekonomi kerakyatan.

Pada Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3), menunjukkan bahwa negara masih
mempunyai peranan dalam perekonomian. Peranan itu ada dua macam, yaitu sebagai
regulator dan sebagai aktor. Ayat (2) menekankan peranan negara sebagai aktor yang
berupa Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Peranan negara sebagai regulator tidak
dijelaskan dalam rumusan yang ada, kecuali jika istilah “dikuasai” diinterpretasikan
sebagai “diatur” tetapi yang diatur disini adalah sumber daya alam yang diarahkan
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Sumber daya strategis meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam dan
sumber daya buatan keseluruhannya telah diatur oleh konstitusi Pasal 33 UUD 1945
didalamnya tercantum demokrasi ekonomi. Produksi dikerjakan oleh semua untuk
semua dibawah pimpinan dan pemilihan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran
masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran seorang-seorang. Sebab itu
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan
bangsa. Perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Perekonomian
berdasarkan atas demokrasi ekonomi, kemakmuran bagi semua orang. Sebab itu
cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak harus dikuasai oleh negara. Jika tidak, tampuk produksi jatuh ketangan
orang-orang yeng berkuasa dan rakyat banyak ditindas. Sistem ekonomi yang berlaku
di Indonesia ialah sistem ekonomi pancasila.

Menurut Mubyarto, ciri-ciri sistem ekonomi pancasila adalah sebagai berikut:

1. Roda kegiatan ekonomi digerakkan oleh ransangan-ransangan ekonomi, sosial


dan moral.

7
2. Ada tekad kuat seluruh bangsa untuk mewujudkan kemerataan sosial.
3. Ada nasionalisasi ekonomi.
4. Koperasi merupakan sokoguru ekonomi nasional.
5. Ada keseimbangan yang selaras, serasi, dan seimbang dari perencanaan
ekonomi dan pelaksanaannya didaerah.
Dalam model pembangunan ekonomi yang menempatkan manusia sebagai titi
sentralnya, sasaran penciptaan peluang kerja dan partisipasi rakyat dalam arti seluas-
luasnya perlu mendapatkan perhatian utama. Ini berarti bahwa dalam penyusunan
rencana-rencana pembangunan, setiap kebijakan, program, proyek-proyeknya berisi
komponen-komponen kuantitatif dalam sasaran-sasaran peluang kerja, peluang
berusaha dan partisipasi rakyat tersebut, lengkap dengan tolak ukur dan cara-cara
menilainya.

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Pembangunan ekonomi harus dibarengi dengan pembangunan hukum.


Pembangunan ekonomi yang dibarengi dengan pembangunan hukum maka akan terbentuk
tatanan perekonomian yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar dalam perekonomian
negara. Sehingga pembangunan ekonomi bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat
Indonesia secara merata sesuai dengan amanat Undang- Undang Dasar 1945 maupun
Pancasila. Maka untuk itu diperlukan pembangunan hukum yang progresif yang lebih
menyentuh nilai-nilai keadilan yuridis, keadilan sosiologis maupun keadilan filosofis.

Dampak dari globalisasi telah menyentuh semua sendi-sendi kehidupan bangsa,


termasuk ekonomi. Saling ketergantungan antar negara menimbulkan norma-norma baru
dalam menjalin hubungan antar negara. Dan terkadang norma- norma tersebut selalu
berbenturan dengan nilai-nilai yang terdapat didalam sebuah konstitusi, untuk memenuhi
kebutuhannya, maka mau tidak mau dilakukan langkah-langkah berani untuk menerobos
konstitusi dalam menjalin hubungan dengan negara lain. Untuk itu diperlukan sebuah
konstitusi dibidang ekonomi yang memiliki nilai keseimbangan dan keadilan. Disatu sisi
tidak menutup diri dari dunia luar dan disisi yang lain tetap menjaga kepentingan-
kepentingan masyarakat banyak.

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai