Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SISTEM EKONOMI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Pengantar Bisnis

Dosen Pengampu:
Aden Prawiro Sudarso

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Abda Raisha - 211010503970
Elis Sunarti - 211010500852
Kharisma - 211010500705
Niken Harjati - 211010503993
Suci Nur etika - 211010503238
KELAS SMJE015
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Aden Prawiro Sudarso
sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengantar Bisnis yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Tangerang,

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………
1.4 Tujuan Penulisan ……………………………………………….………
1.5 Manfaat Penulisan……………………....................................................

BAB II: PEMBAHASAN


A. Pengertian Sistem Ekonomi……………..................................................
B. Macam-Macam Sistem Ekonomi…..……………………………………
C. Landasan Sistem Ekonomi Indonesia…………………………………...
D. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia..………………………….....

BAB III: PENUTUP


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...
3.2 Saran…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah ekonomi merupakan hal yang sering terjadi di semua Negara. Oleh
karena itu, dalam mengatasi dan menyikapi permasalahan tersebut tiap Negara
memiliki atau menganut system ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideology
yang ada di Negara yang bersangkutan. Seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka berkembang pula prilaku ekonomi suatau
masyarakat. Prilaku ekonomi tersebut dapat memicu munculnya system ekonomi
yang beragam, dimana system ekonomi tersebut diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia pada berbagai jenis barang terutama pada barang kebutuhan
pokok.
Secara teori,sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan-aturan
dan cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam
perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah
keseluruhan cara untuk mengkoordinasikan prilaku masyarakat (para konsumen,
produsen,pemerintah, bank dan sebagainnya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi,konsumsi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang
teratur dan dinamis, sehingga kekacauan dapat dihindari.
Sistem ekonomi merupakan sistem yang dipakai oleh sebuah negara untuk
mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang dikuasainya baik itu milik
perorangan maupun intansi di negara tersebut. Satu sistem ekonomi berbeda dengan
sistem ekonomi lainnya dari bagaimana cara sistem itu mengelola factor produksinya.
Dalam beberapa system seseorang individu diperbolehkan untuk memiliki seluruh

4
factor produksi. Sementara di sistem sistem lainnya, semua factor tersebut dikuasai
oleh pemerintah.
Sistem perekonomian yang diterapkan di Indonesia adalah system perekonomian
Pancasila yang artinya system perekonomian yang dijalankan di Indonesia harus
berpedoman pada Pancasila. Sehingga secara normatif Pancasila dan UUD 1945
adalah landasan idiil system perekonomian yang ada di Indonesia. Namun dalam
sejarah bangsa ini, Indonesia tidak hanya menganut satu system perekonomian saja
selama pergantian pemerintahan, akan tetapi teleh beberapa kali system ekonomi
Indonesia berganti. Sistem ekonomi di dunia ada berbagai macam yang diterapkan di
masing-masing negara sesuai dengan kepribadian dari Negara tersebut, ada yang
menerapkan system ekonomi kapitalis da nada juga yang menerapkan system
ekonomi yang bersipat sosialis. Sehingga kita perlu memahami setiap jenis system
ekonomi tersebut agar dapat mengetahui bagaimana penerapan dan kelebihan serta
kekurangan dari system tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah:
1.Apa itu system ekonomi Indonesia dan macam-macam system perekonomian?
2. Apa saja dasar-dasar hokum system ekonomi di Indonesia?
3.Bagaimana perkembangan system ekonomi di Indonesia?
4. Apa dan bagaimana system ekonomi pancasila?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai Sistem Ekonomi Indonesia dan system ekonomi yang diterapkan di
Indonesia. Selain itu tujuan lainnya dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis.

5
1.4 Manfaat Penulisan

Penelitian dalam sistem ekonomi membantu kita memahami cara kerja


ekonomi secara lebih baik. Melalui penelitian ini, kita dapat mengidentifikasi
faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, perilaku konsumen,
dinamika pasar, dan interaksi antara berbagai elemen dalam sistem ekonomi.
Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat mengembangkan kebijakan
ekonomi yang lebih efektif dan efisien. Dan
Penelitian dalam sistem ekonomi memiliki banyak manfaat yang penting. Berikut adalah
beberapa manfaat utama dari penelitian dalam sistem ekonomi:

Pemahaman yang Lebih Baik: Penelitian dalam sistem ekonomi membantu kita
memahami cara kerja ekonomi secara lebih baik. Melalui penelitian ini, kita dapat
mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, perilaku
konsumen, dinamika pasar, dan interaksi antara berbagai elemen dalam sistem ekonomi.
Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat mengembangkan kebijakan ekonomi yang
lebih efektif dan efisien.

Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Penelitian dalam sistem ekonomi


memberikan informasi dan analisis yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang lebih
baik dalam berbagai tingkatan, baik itu pada tingkat individu, perusahaan, atau pemerintah.
Penelitian ekonomi dapat memberikan pandangan yang lebih jelas tentang konsekuensi
kebijakan tertentu, implikasi dari perubahan kebijakan, dan dampaknya terhadap berbagai
kelompok masyarakat. Dengan demikian, penelitian ekonomi dapat membantu pengambil
keputusan dalam merancang kebijakan yang lebih baik.

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Sistem Ekonomi
Menurut para ahli:
1.Gilarso
Sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengkoordinasikan prilaku
masyarakat (produsen, konsumen,pemerintah,bank dan sebagainya) dalam
menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi,konsumsi,investasi, dan

6
sebsgsinya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis sehingga
kekacauan dalam bidang ekonomi dapat dihindari.

2.McEachern
Seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana,
dan untuk siapa barang dan jasa di produksi (what,how,dan for whom).

3. Gregory Grossman dan M.Manu


Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang
terdiri atas unit-unit ekonomi serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling
berhubungan dan berinteraksi melainkan juga saling menopang dan memengaruhi.

Berdasarkan definisi-definisi menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa


pengertian dari system ekonomi adalah organisasi yang terdiri dari sejumlah
lembaga-lembaga yang berlaku bagi suatu bangsa dalam mengelola sumber ekonomi
guna memenuhi kebutuhan masyarakat berupa produksi,konsumsi,distribusi barang
dan jasa. Jadi system ekonomi Indonesia adalah seluruh lembaga ekonomi yang
digunakan masyarakat Indonesis dalam mengelola sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Macam-macam Sistem Ekonomi


Bardasarkan yang mengatur mekanisme :
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan system ekonomi yang berdasarkan pada
kebiasaan, dan kepercayaan masyarakat yang ada di daerah tersebut. Perekonomian
dengan system ini biasanya bergantung kepada pertanian,perikanan,dan perburuan.
Contoh masyarakat yang menganut system ini adalah masyarakat Amerika Serikat
sebelum datangnya imigran dari Eropa atau sekitar abad ke-16. Selain mereka, system
ini juga masih diterapkan oleh masyarakat yang hidup dipedalaman.

7
Berikut adalah ciri-ciri dari system ekonomi tradisional :

1) Sistem ini berpusat kepada keluarga atau suku tertentu yang menganutnya.
Penerapan system ini mengacu kepada pengalaman para orang yang dituakan
dengan cara menggunakan petuah atau nasihat mereka dalam menjalankan
perekonomian.
2) Biasanya system ini diterapkan oleh masyarakat berburu-meramu dan
masyarakat nomaden. Masyarakat jenis ini selalu berpindah memenuhi
kebutuhannya. Dikarenakan mereka memproduksi sendiri apa yang mereka
butuhkan, mereka tidak terlalu membutuhkan konsep perdagangan.
3) Kebanyakan penganut system ini adalah masyarakat yang hanya
memproduksi apa yang mereka butuhkan saja, hal ini mengakibatkan jarang
terjadi surplus produksi atau deficit.
4) Kebanyakan penganut system ini masih menerapkan system barter.
5) Masyarakat yang menganut system ini cenderung tidak bisa bersaing dengan
masyarakat yang memiliki system perekonomian yang lebih bagus .

Kelebihan dan kekurangan system ekonomi Tradisional


Meskipun sederhana, sistem ekonomi tradisional memiliki beberapa keuntungan,
yaitu tidak adanya eksploitasi sumber daya alam maupun tenaga manusia. Hal ini
disebabkan karena masyarakatnya enggan mencari keuntungan, melainkan hanya
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Peluang terjadinya konflik antar masyarakat pun
kecil.
Sedangkan kekurangan sistem ekonomi tradisional adalah terbatasnya hasil produksi,
pertumbuhan ekonomi melambat, serta barang yang tidak senilai ketika melakukan
barter. Misalnya nih, kamu pengen makan singkong rebus. Akhirnya, kamu menukar
1 ekor ayam demi mendapatkan sepiring singkong rebus padahal, nilai tukar ayam
jauh lebih besar daripada singkong.
8
2. Sistem Ekonomi Liberal (Pasar/Bebas)
Sistem ekonomi liberal merupakan sistem ekonomi yang memberikan kebebasan
kepada masyarakat untuk menjalankan kegiatan produksi, distribusi, dan
konsumsi.Berbeda dengan sistem ekonomi tradisional yang hanya memenuhi
kebutuhan sehari-hari, tujuan sistem ekonomi liberal adalah mencari keuntungan
sebanyak-banyaknya.
Peran pemerintah dalam system ekonomi ini hanya sebagai pengawas, bahkan hampir
tidak ada. Sistem ekonomi pasar ini sejalan dengan teori Adam Smith yang berbunyi,
“Laissez Fairre, Laissez Passer,” yang artinya kegiatan ekonomi harus diserahkan
kepada masyarakat. Sistem ekonomi ini banyak dianut oleh negara di benua Amerika
dan Eropa, seperti Amerika Serikat, Inggris, atau Jerman.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal:

1) Masyarakat terbagi menjadi 2 golongan, yaitu golongan pemberi kerja yang


bebas menentukan bidang usaha mereka, dan golongan penerima kerja yang
bebas memilih pekerjaan yang mereka inginkan.
2) Masyarakat diberi kebebasan untuk membeli alat produksi menggunakan uang
pribadi.
3) Timbul persaingan antar masyarakat.
4) Peran pemerintah sangat minim.
5) Kegiatan ekonomi selalu mempertimbangkan kondisi pasar.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal

Seperti yang dikatakan di awal, negara memberi kebebasan kepada rakyat untuk
menjalankan roda perekonomian. Masyarakat yang berperan sebagai produsen bebas
berinovasi untuk menciptakan produk. Di sisi lain, masyarakat yang menjadi
konsumen memiliki banyak opsi barang yang berkualitas.
9
Akan tetapi, sistem ekonomi pasar juga berdampak buruk bagi sebagian pihak,
khususnya mereka yang tidak memiliki modal banyak. Penjual dengan modal sedikit
bisa kalah dengan pengusaha bermodal tinggi. Mereka akan kalah dari segi kualitas,
produktivitas, bahkan sulit membuat promo karena menghindari kerugian. Selain itu,
negara bisa saja mengalami resesi atau krisis ekonomi.

3. Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)


Sistem ekonomi komando adalah system ekonomi dimana peran pemerintah sangat
dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian.Pada system ini
pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan caraatan
metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut
diproduksi.

Ciri dari sistem ekonomi Komando adalah :

1) Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah.


2) Hak milik perorangan tidak diakui.
3) Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha denganbebas dalam
kegiatan perekonomian.
4) Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah.

Kelebihan Sistem Ekonomi Komando :

a. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah


ekonomi lainnya.
b. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
c. Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga.
d. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
e. Jarang terjadi krisis ekonomi.
10
Kekurangan Sistem Ekonomi Komando :

a. Mematikan inisiatif individu untuk maju


b. Mengakibatkan sistem ekonomi sosialis menjadi sulit untukditerapkan
secara penuh.
c. Dikarenakan setiap anggota masyarakat telah memiliki peran yangdiatur oleh
negara, keinginan untuk menjadi wirausaha pun berpotensi menurun.
Dampaknya adalah tingkat inovasi yang cenderung lebih rendah jika
dihadapkan kepada sistem kapitalis.
d. Peran Negara yang terlalu besar juga bisa berbahaya bagi masyarakat jika
pemimpin yang terpilih ternyata menyalah gunakan kekuasaannya. Norwegia,
Denmark, dan Swedia menjadi contoh negara yang menerapkan sebagian
dari system ekonomi sosialis. Negara-negara tersebut menyediakan layanan
bagi masyarakatnya mulaidari kesehatan, pendidikan, dan jaminan pensiun.

4. Sistem Ekonomi Kapitalis


Sistem ekonomi ini memungkinkan swasta untuk memiliki seluruh faktor produksi.
Faktor produksi tersebut adalah pengusaha, modal, sumber daya alam, dan pekerja.
Jika pada sistem sosialis pengelolaan factor produksi ini dilakukan oleh negara,
sistem kapitalis menyerahkan pengelolaan faktor-faktor ini kepada pihak swasta.
Sistem ini memiliki kaitan erat dengan pasar bebas,permintaan-penawaran, tarif, dan
banyak lainnya. Hal-hal tersebut mempengaruhi keberlangsungan sistem ini untuk
dapat terus berkembang.

Kelebihan yang bisa didapatkan jika menerapkan system ekonomi yang satu ini
adalah :

11
a. Kapitalis membuat barang- barang paling diinginkan akan dihargai dengan
harga yang lebih tinggi. Dampaknya adalah para produsen akan berlomba-
lomba dalam menciftakan barang-barang dengan kualitas terbaik.
b. Efek dari keinginan untuk meningkatkan kualitas adalah adanya inovasi yang
terjadi terus menerus. Inovasi pun akan terus dilakukan demi mendapat harga
tertinggi. Penemuan-penemuan baru akan terus dibuat dan hal ini bisa
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

Walau memiliki kelebihan yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia,


system ini masihlah memilikikekurangan.

Kekurangan dari sistem ini adalah sebagai berikut ini:

a. Kapitalisme akan menjadi kejam bagi mereka yang tidak memiliki


kemampuan. Para produsen cenderung menginginkan produksi yang efisien
sehingga orang-orang yang kurang mampu akan disingkirkan oleh mereka
yang lebih berkemampuan. Dampaknya adalah munculnya pengangguran.
b. Demi mengejar pertumbuhan, seringkali kapitalis memenihilkan beberapa
akibat dari kegiatan produksinya. Salahsatunya adalah kerusakan lingkungan.
Contoh negara-negara yang menerapkan system ini adalah Hongkong,
Singapura, Swiss, Estonia, Kanada, dan banyak lainnya. Negara-negara ini
memberlakukan kebebasan tarif dalam rangka menghilangkan halangan yang
bisa mengganggu perdagangan bebas.

5. Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran adalah perpaduan dari system ekonomi tradisional,
sosialis, dan kapitalis. Setiap kelebihan yang dimiliki masing-masing sistem
digabungkan ke dalam satu sistem. Sistem ini memiliki tiga karakteristik. Pertama,
sistem ini melindungi kepemilikan individu atas asetnya. Setiap individu berhak

12
memiliki apa yang diusahakannya. Kedua system ini milik Negara yang keduanya
sama-sama menggerakan perekonomian.

C. Landasan Sistem Ekonomi Indonesia


Secara normatif, landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD
1945.Dengan demikian maka system ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang
berorientasi kepada KetuhananYang Maha Esa (berlakunya etik dan moral
agama,bukan materialisme);Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal
pemerasan atau eksploitasi);Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas
kekeluargaan,sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi);Kerakyatan
(mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidu porang banyak); serta
Keadilan Sosial (persamaan emansipasi,kemakmuran masyarakat yang utama -
bukan kemakmuran orang-seorang).
Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam system ekonomi
Indonesia, Keadilan merupakan titik tolak, proses dan tujuan sekaligus. Pasal 33
UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunyasistem ekonomi Indonesia yang berdasar
Pancasila, dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.
Adapun Dasar politik perekonomian yang diatur dalam UUD 1945 pasal33 tersebut
berbunyi :
a. Ayat 1: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasaratas azas
kekeluargaan.
b. Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
c. Ayat 3: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiens,berkeadilan, berkelanjutan,

13
berwawasan lingkungan, kemandirian,serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-
undang. Berdasarkan TAP MPRS XXIII/1966,ditetapkanlah butir-butir
Demokrasi Ekonomi (kemudian menjadi ketentuan dalam GBHN 1973,1978,
1983, 1988). yang meliputi penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33,34, 27 (ayat
2), 23 dan butir- butir yang berasal dari Pasal-Pasal UUDS tentang hak milik
yuang berfungsi sosial dan kebebasan memilih jenis pekerjaan. Dalam GBHN
1993 butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah dengan unsur Pasal 18 UUD
1945. Dalam GBHN 1998 dan GBHN 1999,butir-butir Demokrasi Ekonomi
tidak disebut lagi dan diperkirakan"dikembalikan" ke dalam Pasal-Pasal asli
UUD 1945.Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etik dan
moral luhur, yang menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat sebagai
pemegang kedaulatan, rakyat sebagai umat yang dimuliakan Tuhan, yang
hidup dalam persaudaraan satu sama lain, saling tolong-menolong dan
bergotong-royong.

D. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia


1. Masa Orde Lama (1951-1966)
Keadaan ekonomi dan keuangan pada masa orde lama amat buruk, yang disebabkan
oleh :
Inflasi yang sangat tinggi dikarenakan beredarnya lebih dari satu mata uang secara
tidak terkendali.
Di tahun 1958 diberlakukannya UU No. 78/1958 tentang investasi asing, jadi
memperburuk perekonomian, ditahun 1965 mendirikan Bank Berjuang, perbankan
berfungsi sebagai pemasok dana proyek pemerintah.

14
Penurunan angkatan kerja (pengangguran) sebanyak 1,8 juta dari 34,5 juta. Disektor
pertanian 72%, sektor jasa 9,5%, perdagangan dan keuangan 6,7%, industri 5,7%.
Tahun 1953 di jakarta pekerja menerima upah Rp 5-6 per hari.
Dan di anggaran pemerintah pada tahun 1955-1965 mengalami defisit sebesar 137%
dari pendapatan sehingga negara melakukan pinjaman luar negeri.

2. ORDE BARU (1966-1998)


Masa Orde Baru melakukan 4 tahapan pelaksanaan: tahap penyelamatan, rehabilitasi,
konsolidasi, stabilisasi. lalu adanya pemberlakuan kebijakan terhadap tiga UU baru
tentang Perbankan, kebijakan anggaran berimbang.
Melakukan pembangunan jangka panjang (pelita) pemerintah:
Pelita I (1969-1974)
Titik berat pada pemeliharaan stabilitas perekonomian dan pertumbuhan ekonomi
sebesar 8,56% per tahun.
Pelita II (1974-1979)

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi merupakan cara atau aturan yang
digunakan oleh suatu negara dalam mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang
dimilikinya, baik milik perorangan maupun instansi pemerintah. Setiap negara
15
memiliki sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi yang ada di negara
tersebut. Sistem ekonomi dapat beragam, seperti kapitalis, sosialis, atau sistem
ekonomi berdasarkan prinsip-prinsip tertentu, seperti sistem perekonomian Pancasila
yang diterapkan di Indonesia.Tujuan sistem ekonomi adalah untuk
mengkoordinasikan prilaku masyarakat, produsen, konsumen, pemerintah, bank, dan
lainnya dalam menjalankan kegiatan ekonomi seperti produksi, distribusi, konsumsi,
dan investasi. Sistem ekonomi berfungsi untuk menciptakan kesatuan yang teratur
dan dinamis dalam perekonomian, sehingga kekacauan dapat dihindari.
Sistem ekonomi Indonesia didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 sebagai
landasan ideologi. Namun, sepanjang sejarah Indonesia, sistem ekonomi di negara ini
telah mengalami perubahan selama pergantian pemerintahan. Penting bagi kita untuk
memahami setiap jenis sistem ekonomi yang ada, baik kelebihan maupun
kekurangannya, agar dapat mengerti bagaimana penerapannya dan dampaknya
terhadap masyarakat dan perekonomian suatu negara.

3.2 Saran

Beberapa saran yang dapat oenulis ajukan berkaitan dengan hasil


penelitian adalah:
1. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia maka pemerintah
perlu memperhatikan aspek-aspek pemerataan distribusi pendapatan terhadap
masyarakat, menekan laju pertumbuhan penduduk, mengurangi tingkat
kemiskinan, meningkatkan investasi, mengurangi tingkat konsumsi
masyarakat, meminimalisir pengeluaran negara, menstabilkan tingkat suku
bunga, mengurangi tingkat inflasi, serta menguatkan nilai tukar.

2. Untuk menciptakan iklim investasi dan mendorong para investor melakukan


penanaman modal di Indonesia maka pemerintah perlu menjaga stabilitas

16
perekonomian nasional, terutama dalam menjaga keseimbangan perubahan tingkat
suku bunga.

3. Untuk mengendalikan tingkat inflasi, maka pemerintah perlu menyeimbangkan


antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter sehingga perekonomian selalu dalam
kestabilan. Hal tersebut dapat terlaksana apabila ada kesejalanan antara pemerintah
sebagai pemegang otoritas fiskal dengan Bank Indonesia (BI) sebagai pemegang
otoritas moneter. Inflasi sebagai penyakit ekonomi perlu dikendalikan bukan
ditiadakan, sehingga perekonomian tetap berada dalam keseimbangan.

4. Untuk meningkatkan kinerja infrastruktur, pemerintah hendaknya:


Melibatkan pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur; Membagi
kewajiban dengan tegas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk
pemeliharaan dan pembangunan infrastruktur. Menetapkan tarif yang jelas dalam
bidang infrastruktur, sehingga menjadi daya tarik bagi investor swasta untuk
berinvestasi; serta Membuat kerangka kerja dan spesialsiasi pelayanan
infrastruktur dimana terjalin kerjasama antara pihak pemerintah dengan pihak
swasta dari pusat sampai daerah.
5. Untuk meningkatkan keterbukaan ekonomi diharapkan pemerintah dapat
menentukan kebijakan-kebijakan yang tepat untuk mendorong
peningkatannya.Pemerintah diharapkan memperhatikan dapat lebih terbuka
terhadap perdagangan internasional. Semakin tinggi tingkat keterbukaan Indonesia
terhadap perdagangan internasional maka akan menjadi daya tarik para investor
menanamkan modalnya

DAFTAR PUSTAKA

17
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230511154739-569-948364/pengertian-
fungsi-dan-macam-macam-sistem-ekonomi

18

Anda mungkin juga menyukai