Anda di halaman 1dari 12

RINGKASAN SKRIPSI

ANALISIS RISIKO TERHADAP ASPEK WAKTU


PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN
GEDUNG BERTINGKAT
(STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN
DELFT & KANTO MAKASSAR)

RISK ANALYSIS OF THE TIME ASPECT IN IMPLEMENTING A


HIGH RISE BUILDING PROJECT
(CASE STUDY: PROJECT OF DELFT APARTMENT & SHOP OFFICE
MAKASSAR)

KRISTINA RANDE / 18 34 020

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMA JAYA
MAKASSAR
2024
ANALISIS RISIKO TERHADAP ASPEK WAKTU
PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN
GEDUNG BERTINGKAT
(STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN
DELFT & KANTO MAKASSAR)
Stevy Thioritz1, Mursalimi2, Kristina Rande3
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Makassar
Jl. Tanjung Alang No. 23 Makassar
Telp. (0411) 871038
2
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya
Makassar
Jl. Tanjung Alang No. 23 Makassar
Telp. (0411) 871038
Email: kristinarandee@gmail.com, stevythioritz@gmail.com,
mursalim@lecturer.uajm.ac.id

ABSTRAK
Dalam pelaksanaan proyek tidak semua dapat berjalan sesuai dengan
perencanaan. Ada kemungkinan-kemungkinan terjadi risiko selama proyej
berlangsung. Walaupun risiko tidak dapat dihilangkan namun risiko dapat
diminimalisir dengan cara melakukan manajemen risiko yang tepat. Proyek
gedung bertingkat memiliki kompleksitas yang tinggi dalam pengerjaannya
sehingga penting dilakukan analisis risiko pada proyek untuk mengantisipasi dan
mengurangi potensi dampak negatif yang dapat menghambat tujuan proyek.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko-risiko yang dominan
terjadi dan berdampak terhadap waktu penyelesaian pembangunan proyek dan apa
respon yang diambil untuk risiko-risiko tersebut sehingga dapat
mengantisipasinya.
Pada penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada pihak
owner dan kontraktor untuk mengetahui risiko yang paling berpeluang terjadi dan
dampaknya terhadap waktu penyelesaian proyek. Hasil jawaban responden
kemudian diolah dengan pengujian validitas dan reliabilitas, kemudian dianalisis
menggunakann metode Severity Index (SI). Data yang diperoleh dari kuesioner dan
wawancara digunakan untuk menarik kesimpulan tentang peluang terjadinya risiko
dan respon terhadap risiko tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5 variabel risiko yang kemungkinan
terjadi dan berdampak terhadap waktu penyelesaian proyek yaitu adanya
perbedaan gambar dan desain, cuaca tidak menentu, produktivitas tenaga kerja
yang rendah, kenaikan harga material dan peralatan kerja dan konflik keuangan
dalam perusahaan. Variabel-variabel risiko tersebut kemudian diberi respon oleh
stakeholders untuk mengantisipasi risiko-risiko tersebut terjadi.

Kata Kunci: Manajemen Risiko, Indeks Severitas, Tingkat Risiko, Respon Risiko

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan banyak proyek konstruksi
yang sedang berjalan. Meningkatnya frekuensi proyek konstruksi ini dipicu oleh
kebutuhan masyarakat yang beragam, terutama kebutuhan dasar seperti tempat
tinggal, sementara lahan yang tersedia semakin terbatas. Dalam situasi di mana
kebutuhan ruang terus meningkat sementara lahan semakin terbatas, solusi yang
sangat diperlukan adalah pembangunan gedung bertingkat (high rise building)
terutama di kota-kota besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat
tinggal.
Pembangunan gedung bertingkat merupakan proyek konstruksi yang
kompleks dan memerlukan sumber daya yang besar. Seiring dengan pertumbuhan
perkotaan dan tuntutan masyarakat akan fasilitas yang lebih modern, pembangunan
gedung bertingkat menjadi semakin penting. Namun, proyek seperti ini juga
memiliki tingkat risiko yang tinggi yang dapat memengaruhi keberhasilan proyek
dan bahkan menyebabkan kerugian yang signifikan.
Risiko adalah suatu kejadian (event) di mana manusia yang mengelolanya
tidak dapat memperhitungkan dengan pasti dampak maupun besaran yang
ditimbulkan. Risiko diukur dengan melihat konsekuensi yang mungkin terjadi dan
besarnya probabilitas terjadinya risiko, sehingga konsep risiko selalu mencakup dua
elemen yaitu frekuensi atau probabilitas dan konsekuensi atau dampak. Setiap
proyek konstruksi memiliki risiko yang dapat menghambat tercapainya tujuan suatu
proyek. Risiko merupakan suatu ketidakpastian, sehingga risiko pada suatu proyek
tidak dapat dihindari, namun dapat diantisipasi.
Risiko merupakan elemen yang kompleks. Risiko dalam proyek konstruksi
dapat berasal dari berbagai sumber, seperti faktor alam, teknis, manusia dan hal-hal
lainnya. Ketidakpastian dalam proyek konstruksi dapat mengakibatkan peningkatan
biaya, penundaan atau bahkan kegagalan proyek. Oleh karena itu, langkah-langkah
analisis risiko yang komprehensif menjadi esensial dalam pengelolaan proyek
konstruksi. Dengan melakukan analisis risiko yang cermat, proyek dapat
mengidentifikasi risiko potensial, mengantisipasi dampak negatif yang mungkin
terjadi dan mengambil tindakan proaktif untuk mengurangi risiko tersebut.
Proyek pembangunan Apartemen DELFT & KANTO Makassar adalah
salah satu proyek high rise building yang saat ini sedang berjalan di Makassar dan
merupakan lokasi di mana penulis menjalani Kuliah Kerja Praktek (KKP).
Mengingat rumitnya pembangunan gedung bertingkat karena memiliki
kompleksitas pekerjaan yang berbeda dengan proyek konstruksi pada umumnya,
tentu dibutuhkan analisis risiko yang efektif dan efisien dalam proyek
konstruksinya.
Pada penelitian ini, penulis akan melakukan analisis risiko untuk
mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat memengaruhi waktu penyelesaian
proyek, mengetahui faktor-faktor risiko yang paling dominan dalam memengaruhi
waktu penyelesaian proyek dan menentukan respon yang perlu dilakukan dalam
menghadapi risiko-risiko yang dapat terjadi selama pelaksanaan proyek
pembangunan Apartemen DELFT & KANTO Makassar.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
tertarik untuk mengangkat judul “Analisis Risiko pada Pelaksanaan Proyek
Pembangunan Gedung Bertingkat” pada proyek pembangunan Apartemen DELFT
& KANTO Makassar.

1.2 Rumusan Masalah


a. Faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi waktu penyelesaian proyek
pembangunan Apartemen DELFT & KANTO Makassar?
b. Apa saja risiko yang masuk dalam kategori medium dan high berdasarkan
tingkat risiko pada pelaksanaan proyek pembangunan Apartemen DELFT &
KANTO Makassar?
c. Apa respon yang perlu dilakukan dalam menghadapi risiko-risiko yang dapat
memengaruhi waktu penyelesaian proyek pembangunan Apartemen DELFT &
KANTO Makassar?

1.3 Tujuan Penelitian


a. Mengetahui faktor-faktor yang dapat memengaruhi waktu penyelesaian proyek
dalam pelaksanaan proyek pembangunan Apartemen DELFT & KANTO
Makassar.
b. Mengetahui risiko apa saja yang masuk dalam kategori risiko medium dan high
berdasarkan tingkat risiko pada pelaksanaan proyek pembangunan Apartemen
DELFT & KANTO Makassar.
c. Mengetahui respon yang perlu dilakukan dalam menghadapi risiko-risiko yang
dapat memengaruhi waktu penyelesaian proyek pembangunan Apartemen
DELFT & KANTO Makassar.

1.4 Pembatasan Masalah


a. Penelitian ini dilakukan pada pelaksanaan proyek pembangunan Apartemen
DELFT & KANTO Makassar.
b. Data yang digunakan merupakan hasil survey dari pembagian kuesioner serta
wawancara langsung dengan staf pada proyek Apartemen DELFT & KANTO
Makassar.
c. Pemberian respon risiko hanya dilakukan terhadap risiko yang termasuk dalam
kategori risiko sedang dan tinggi.
d. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan aplikasi
Statistical Package for Social Science (SPSS).
e. Pengukuran potensi risiko dalam penelitian ini menggunakan metode Severity
Index (SI).

1.5 Tinjauan Pustaka


a. Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Maliki (2016) yang melakukan
evaluasi mengenai faktor-faktor dominan risiko teknis pada pelaksanaan
proyek dengan menggunakan metode Severity Index. Penelitian ini dilakukan
untuk mengukur potensi atau tingkat keparahan dari suatu risiko.
b. Basari (2017) dalam penelitiannya mengestimasi risiko proyek high rise
building. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahiu risk event yang
mempunyai nilai bobot lebih besar dari 50%.
c. Penelitian oleh Wicaksono (2016) dilakukan untuk menganalisa manajemen
risiko keterlambatan waktu pelaksanaan terhadap biaya.

1.6 Metode Penelitian


Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa
wawancara dan studi literatur. Pengumpulan data dengan metode wawancara
merupakan kegiatan pengumpulan data primer yang berasal langsung dari sumber
utama, yaitu hasil studi kasus di lapangan pada proyek yang dikaji. Data sekunder
yang dibutuhkan yaitu studi literatur dan jurnal.

2. LANDASAN TEORI
2.1 Proyek Konstruksi
Menurut Ervianto (2006), proyek konstruksi adalah serangkaian kegiatan
yang hanya dilakukan sekali dan biasanya memiliki jangka waktu yang singkat.
Dalam serangkaian kegiatan tersebut, ada suatu proses yang mengubah sumber
daya proyek menjadi bangunan. Pada proses menyelesaikan proyek konstruksi,
penting untuk mematuhi tiga kendala utama (triple constraint), yaitu memenuhi
spesifikasi yang telah ditetapkan, mengikuti jadwal waktu dan menjaga biaya sesuai
rencana. Ketiga aspek ini harus dikelola secara bersamaan.
Proyek konstruksi memiliki 3 karakteristik, yaitu: (Ervianto, 2006)
1. Bersifat unik, artinya tidak ada proyek yang identik dengan proyek yang
lain. Proyek hanya dikatakan sejenis karena proyek bersifat sementara dan
selalu melibatkan grup pekerja yang berbeda-beda.
2. Membutuhkan sumber daya, artinya setiap proyek konstruksi memerlukan
alokasi sumber daya dalam penyelesaiannya. Sumber daya tersebut
termasuk penggunaan tenaga kerja bersama dengan berbagai elemen
lainnya seperti uang, peralatan, metode dan material.
3. Membutuhkan organisasi, artinya diperlukan koordinasi dalam konteks
organisasi, di mana setiap organisasi memiliki berbagai tujuan yang
beragam dan melibatkan individu dengan beragam keterampilan, minat,
kepribadian serta tingkat ketidakpastian yang berbeda-beda.

2.2 Risiko Proyek


Risiko adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
potensi kejadian atau peristiwa yang tidak pasti dan dapat memengaruhi hasil atau
tujuan suatu tindakan, keputusan atau proyek. Risiko proyek adalah suatu unsur
integral dalam manajemen proyek yang merujuk pada potensi ketidakpastian yang
dapat memengaruhi tujuan, jadwal dan anggaran suatu proyek. Risiko proyek
dapat timbul dari berbagai macam sumber. Sumber-sumber tersebut antara lain,
yaitu perubahan dalam lingkungan proyek, fluktuasi ekonomi, perubahan
teknologi dan perubahan dalam kebutuhan pelanggan.
Menurut Sholeh (2023), risiko bisa bersifat positif atau negatif.Oleh
karena itu, pengelolaan risiko proyek dikatakan penting karena risiko yang tidak
dikelola dengan baik dapat mengarah pada peningkatan biaya, penundaan proyek
atau kegagalan proyek secara keseluruhan.
Sumber risiko proyek adalah faktor-faktor yang dapat memengaruhi
kesuksesan atau kegagalan suatu proyek. Berikut beberapa sumber risiko dalam
proyek konstruksi: (Sholeh, 2023)
a. Faktor Teknis dan Desain
b. Faktor Lingkungan
c. Faktor Manusia dan Organisasi
d. Faktor Keuangan dan Ekonomi
e. Faktor Hukum dan Regulasi

2.3 Manajemen Risiko


Manajemen risiko pada proyek Manajemen risiko pada proyek merupakan
proses identifikasi dan analisis potensi risiko selama siklus hidup proyek dan
pembuatan perencanaan untuk meminimalisir risiko tersebut. Proses manajemen
risiko mencakup tahapan yang terkait dengan perencanaan manajemen risiko,
identifikasi risiko, analisis risiko, respon terhadap risiko serta pemantauan dan
pengendalian risiko dalam proyek.
Tujuan utama dari manajemen risiko adalah mengenali risiko yang
mungkin timbul dalam proyek dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan
kemungkinan dan dampak dari peristiwa positif, serta mengurangi atau
menghindari kemungkinan dan dampak negatifnya. Manajemen risiko proyek
juga bertujuan untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan standar,
meminimalkan ketidakpastian dan memberikan hasil yang memuaskan bagi
semua pemangku kepentingan.
Berikut merupakan proses manajemen risiko dalam proyek menurut Project
Management Book of Knowledge: (Institute, 2013)
a. Perencanaan Manajemen Risiko
b. Identifikasi Risiko
c. Analisis Risiko
d. Merencanakan Risiko
e. Pengendalian Risiko

3. PEMBAHASAN
3.1 Uji Validitas
Metode yang digunakan untuk uji validitas dalam penelitian ini melibatkan
perhitungan nilai Pearson untuk setiap variabel dalam kuesioner.
Hasil uji validitas probabilitas menunjukkan bahwa dua variabel dianggap
tidak valid karena memiliki nilai korelasi yang lebih rendah dari batas kritis.
Variabel yang diidentifikasi sebagai tidak valid adalah kenaikan harga material
dan peralatan kerja, serta kesalahan estimasi biaya proyek. Di sisi lain, dari 17
variabel lainnya, semuanya dianggap valid. Hasil ini membedakan variabel yang
dapat diandalkan sebagai alat ukur yang baik dalam mengukur risiko dalam
konteks proyek.
Dari hasil uji validitas mengenai dampak risiko yang berpotensi
memengaruhi waktu penyelesaian proyek, ditemukan bahwa empat variabel
dianggap tidak valid. Variabel-variabel ini mencakup kesalahan desain, gempa
bumi, ketidakstabilan lingkungan dan kenaikan upah pekerja. Sementara itu, lima
belas variabel lainnya dianggap valid karena nilai korelasi mereka melebihi batas
kritis yang telah ditetapkan. Hasil ini mencerminkan perbedaan dalam validitas
variabel-variabel yang relevan dengan waktu penyelesaian proyek.

3.2 Uji Reliabilitas


Penelitian ini menggunakan nilai cronbach alpha untuk mengukur
reliabilitas instrumen yang digunakan. Nilai cronbach alpha berkisar antara 0
hingga 1, di mana nilai yang lebih tinggi menunjukkan tingkat reliabilitas yang
lebih tinggi. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 1 dan 2.
Tabel 1. Uji Reliabilitas Probabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0.742 18
Tabel 2. Uji Reliabilitas Dampak
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0.731 16

3.3 Analisis Risiko menggunakan Severity Index (SI)


Hasil penilaian probabilitas menggunakan Severity Index untuk seluruh
variabel risiko dapat dilihat pada table 3 dan 4.
Tabel 3. Hasil Penilaian Probabilitas menggunakan SI
Tabel 4. Hasil Penilaian Dampak menggunakan SI
SI Kategori
No. Variabel Risiko SK K S B SB
(%) Risiko
A. Faktor Teknis dan Desain
Adanya perubahan
1 11 8 1 50 Sedang
desain
Data desain tidak
2 7 10 3 36 Rendah
lengkap
Adanya perbadaan
3 3 10 7 44 Sedang
gambar dan spesifikasi
Metode pelaksanaan
4 4 12 4 60 Sedang
yang salah
5 Kesalahan desain 2 13 5 43 Sedang

B. Lingkungan

1 Cuaca tidak menentu 5 15 75 Tinggi

2 Gempa bumi 10 10 30 Rendah


Lingkungan yang tidak
3 3 16 1 38 Sedang
stabil
C. Faktor Manusia dan Organisasi
Tenaga kerja yang
1 1 7 12 51 Rendah
kurang terampil
Kurangnya kerja sama
2 9 11 31 Rendah
tim dalam bekerja
Produktivitas tenaga
3 2 13 5 63 Tinggi
kerja yang rendah
Terjadinya konflik
4 2 15 3 41 Sedang
antar pihak yang
D. Faktor Keuangan dan Ekonomi
Kenaikan harga
1 4 10 6 62 Sedang
material dan peralatan
Konflik keuangan
2 5 10 5 80 Tinggi
dalam perusahaan
kesalahan estimasi
3 5 8 7 62 Sedang
biaya proyek
4 Kenaikan upah pekerja 1 10 9 48 Sedang

E. Hukum dan Regulasi


Perubahan dalam
1 13 6 1 28 Rendah
peraturan pemerintah
Masalah dalam
2 11 6 3 32 Rendah
perizinan pembangunan
Persyaratan hukum
3 12 6 2 30 Rendah
yang berubah

Berdasarkan tabel probabilitas dan dampak, hasil perhitungan level risiko


untuk variable risiko dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil Penilaian Dampak menggunakan SI
Level
No. Variabel Risiko P I PxI
Risiko

A. Faktor Teknik dan Desain

1 Adanya perubahan desain 2 3 6 Low

2 Data desain tidak lengkap 2 2 4 Low


Adanya perbadaan gambar dan
3 3 3 9 Medium
spesifikasi
4 Metode pelaksanaan yang salah 2 3 6 Low

5 Kesalahan desain 2 3 6 Low

B. Faktor Lingkungan

1 Cuaca tidak menentu 4 4 16 High

2 Gempa bumi 2 2 4 Low

3 Lingkungan yang tidak stabil 2 3 6 Low

C. Faktor Manusia dan Organisasi


Tenaga kerja yang kurang
1 3 2 6 Low
terampil
Kurangnya kerja sama tim dalam
2 2 2 4 Low
bekerja
Produktivitas tenaga kerja yang
3 2 4 8 Medium
rendah
Terjadinya konflik antar pihak
4 2 3 6 Low
yang terlibat dalam proyek
D. Faktor Keuangan dan Ekonomi
Kenaikan harga material dan
1 3 3 9 Medium
peralatan kerja
Konflik keuangan dalam
2 3 4 12 Medium
perusahaan
3 Kesalahan estimasi biaya proyek 2 3 6 Low

4 Kenaikan upah pekerja 2 3 6 Low

E. Hukum dan Regulasi


Perubahan dalam peraturan
1 2 2 4 Low
pemerintah
Masalah dalam perizinan
2 2 2 4 Low
pembangunan
Persyaratan hukum yang
3 2 2 4 Low
berubah

Dalam tabel 5, terdapat empat variabel yang termasuk dalam kategori


medium dan satu variabel dalam kategori high. Selanjutnya, respon terhadap risiko-
risiko ini akan ditentukan oleh pihak yang terlibat dalam proyek. Evaluasi dan
tindakan lanjut akan diarahkan untuk mengelola risiko-risiko tersebut agar proyek
tetap berjalan sesuai rencana dan mengurangi dampak yang mungkin terjadi.

3.4 Respon Risiko


Dalam merespon risiko, kami melakukan wawancara dengan tiga
narasumber terpilih. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan pandangan dan
saran strategis mereka terkait penanganan risiko dalam proyek. Berikut merupakan
komentar-komentar dari para narasumber terhadap risiko-risiko yang paling
signifikan berdampak pada waktu penyelesaian proyek.
Tabel 6. Respon Risiko
Kode Variabel Strategi yang
Keterangan
Variabel Risiko Diambil
Faktor Teknis dan Desain
Lakukan pemeriksaan berulang pada gambar
Watch and kerja sebelum gambar digunakan dalam
Adanya
Monitor pengerjaan proyek. Komunikasikan setiap
perbedaan
A3 (Pemantauan perbedaan gambar kepada pihak yang
gambar dan
dan terlibat. Selama pelaksanaan proyek, pastikan
spesifikasi
Pengawasan) untuk mengawasi dan mengontrol setiap
gambar yang telah diubah.
Faktor Lingkungan
Lakukan analisis perkiraan cuaca yang akan
terjadi selama siklus proyek sehingga dapat
Cuaca tidak Contingency dilakukan perencanaan apabila cuaca yang
B1
menentu (Kontinjensi) diidentifikasi terjadi. Menetapkan cadangan
kontijensi, termasuk jumlah waktu, uang atau
sumber daya untuk menangani risiko.
Faktor Manusia dan Organisasi
Watch and
Produktivita Lakukan pemantauan secara berkala
Monitor
s tenaga terhadap kinerja para pekerja. Melakukan
C3 (Pemantauan
kerja yang evaluasi berkala terhadap para pekerja yang
dan
rendah ada.
Pengawasan)
Faktor Keuangan dan Ekonomi
Kenaikan Membuat Material Requirement Planning
harga (MRP) untuk menyusun anggaran kebutuhan
Mitigation
D1 material dan bahan baku. Melakukan perjanjian harga
(Pemulihan)
peralatan tetap atau harga yang disesuaikan dengan
kerja indeks harga.
Membentuk SPI (Satuan Pengawasan Intern)
untuk pengawasan dan pengendalian audit
Konflik
keuangan dalam perusahaan. Membuat
keuangan Contingency
D2 rekening bersama antar perusahaan agar
dalam (Kontinjensi)
dapat mengontrol keuangan. Komunikasikan
perusahaan
setiap masalah keungan engan terbruka dan
jujur.

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa
hal, yaitu:
1. Penggunaan Berdasarkan sumber risiko, ditemukan 5 faktor yang dapat
menyebabkan risiko dalam proyek konstruksi. Faktor-faktor tersebut antara
lain, yaitu faktor teknis dan desain, faktor lingkungan, faktor manusia dan
organisasi, faktor keuangan dan ekonomi serta faktor hukum dan regulasi.
2. Dari hasil analisis data yang dilakukan, ditemukan 4 variabel risiko yang
masuk dalam kategori medium yaitu adanya perbadaan gambar dan
spesifikasi, produktivitas tenaga kerja rendah, kenaikan harga material dan
peralatan serta konflik keuangan dalam masyarakat. Sedangkan yang
masuk dalam kategori high ditemukan 1 variabel risiko, yaitu cuaca tidak
menentu.
3. Respon terhadap risiko yang yang masuk dalam kategori medium dan high
yaitu mitigate (mitigasi), accept (penerimaan) dan avoid (penghindaran).
PUSTAKA
Al-Hammad, A.-M. (1996). Assessment of Work Performance of Maintenance
Contractors in Saudi Arabia. Journal of Management in Engineering, 44-
49.
Anastasia, A., & Urbina, S. (1997). Psychological Testing (7th Edition). New
Jersey: Prentice Hall.
Basari, I. (2017). Estimasi Risiko Proyek High Rise Building pada Kontraktor .
Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Ervianto, W. I. (2006). Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Fernanda, M. C. (2021). Analisis Risiko pada Proyek Pembangunan Gedung
Bertingkat di Makassar . Makassar: Universitas Atma Jaya Makassar.
Institute, P. M. (2013). Project Management Book of Knowledge. Pennsylvania:
Project Management Institute.
Maliki, I. N. (2016). Evaluasi Faktor-faktor Dominan Risiko Teknis Pelaksanaan
Proyek Jember Icon Tahap Dua dengan Metode Severity Index . Jember:
Universitas Jember.
Nunnally, J. C. (1978). Psychometric Theory (2nd Edition). McGraw Hill.
Sholeh, M. N. (2023). Manajemen Risiko Proyek Konstruksi. Yogyakarta:
Penerbit Pustaka Pranala.
Standardization, I. O. (2018). Risk Management Guidelines. Swiss.
Sugiyono, P. D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Syaputra, R. (2011). Analisa Resiko Proyek Pembangunan Gedung Kuliah 4
(Empat) Lantai FKIP Universitas Islam Riau. Pekanbaru: Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Wicaksono, A. A. (2016). Analisa Manajemen Resiko Keterlambatan Waktu
Pelaksanaan terhadap Biaya Pada Pembangunan Gedung RSUP Dr.
Kariadi Kota Semarang. Semarang: Universitas Semarang.

Anda mungkin juga menyukai