axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 8, No.1, April 2020, Hal.045-056
Abstrak: Era sekarang permintaan dalam hal dunia konstruksi semakin banyak dan pihak kontraktor lebih
banyak meningkatkan kualitas , mutu dan kinerjanya semakin baik lagi supaya bisa mengikuti persaingan
dengan kontraktor lain. Penelitian ini memiliki rumusan masalah apa saja factor risiko kecelakaan kerja
dan bagaimana penilaian risiko kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor
risiko kecelakaan kerja dan mengetahui penyebab dari risiko kecelakaan kerja. Jenis penelitian yang dil-
akukan pada penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang menceritakan
dan menggambarkan kejadian yang ada di lokasi serta menentukan variabel yang terkait dengan permasa-
lahan yang diteliti. Penelitian dipusatkan pada penilaian risiko (Risk Assesment) keselamatan kerja dengan
menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Penelitian ini menghasilkan 29 variabel
risiko masuk kategori medium risk, 13 variabel masuk kategori high risk dan 4 variabel masuk kategori
critical risk. Variabel tertinggi pada bahaya longsor pekerjaan galian tanah dan risiko yang ditimbulkan
berkaitan dengan pekerja atau sumber daya manusia, metode pekerjaan, cuaca dan faktor alat. Cara miti-
gasinya dengan pendisiplinan penggunaan alat pelindung diri, melakukan pekerjaan sesuai standard
operasional.
Kata kunci : Manajemen, Risiko, Failure mode and effect analysis (FMEA)
45
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)
dengan Mei 2019 telah terjadi 30 kecelakaan 3) Penerapan risiko kecelakaan kerja oleh
kerja. Kecelakaan kerja yang tergolong dalam pihak Owner , Manajemen Konstruksi ,
first aid terdapat 30 kecelakaan. Berdasarkan Main Kontraktor dan Sub kontraktor se-
laporan dari Bapak Dukut Irfanto selaku menejer hingga memperkecil timbulnya kecel-
K3 PT Mitralanggeng Jaya Konstruksi, belum ada akaan pada proyek konstruksi.
yang melakukan penelitian tentang identifikasi 4) Memberikan kenyamanan kepada staff
dan penilaian risiko kecelakaan kerja sehingga atau pekerja lapangan karena dapat
risiko kecelakaan yang dominan terjadi pada menghindarkan mereka dari risiko kecel-
Pembangunan East Coast Center Mall dan akaan kerja.
Apartement belum bisa diketahui. Untuk itu perlu
dilakukan penelitian tentang penilaian risiko 1.5. Batasan Masalah
kecelakaan kerja sehingga memperkecil 1) Peninjauan risiko yang diteliti adalah
timbulnya kecelakaan kerja pada proyek kegiatan konstruksi yang memiliki po-
konstruksi. tensi terjadinya kecelakaan pada peker-
jaan struktur pembangunan East Coast
1.2. Rumusan Masalah Center Mall dan Apartement yang
1) Apa saja faktor risiko kecelakaan kerja berdampak terhadap pekerja proyek
pada proyek pembangunan East Coast tersebut.
Center Mall dan Apartement ? 2) Tidak menghitung biaya dan waktu
2) Bagaimana penilaian risiko kecelakaan keterlambatan akibat risiko kecelakaan
kerja yang masuk kategori critical risk yang terjadi.
dari pembangunan East Coast Center 3) Dalam pengendalian risiko, penyebab
Mall dan Apartement ? risiko kecelakaan kerja hanya ditinjau
3) Apa saja penyebab dari risiko terhadap dari pekerja, lingkungan, material dan
kecelakaan kerja pada proyek bahan, serta metode pekerjaan.
pembangunan East Coast Center Mall 4) Respon risiko dilakukan dengan metode
dan Apartement ? review literatur, diskusi ahli, serta
4) Bagaimana respon risiko terhadap pengendalian dan penanganan dari
kecelakaan kerja pada proyek penyedia jasa konstruksi.
pembangunan East Coast Center Mall 5) Identifikasi dan penilaian risiko hanya
dan Apartement? menggunakan metode FMEA.
46
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)
axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 8, No.1, April 2020, Hal.045-056
dilihat dari struktur organisasi (Lampiran) di da- 3 Sedikit Sedang Agak sulit
lam proyek pembangunan apartemen dan Mall sering
East Coast Center 2 berjumlah 65 orang. 4 Cukup Tinggi Cukup sulit
Dalam melakukan sampling, digunakan metode sering
Stratified Random Sampling (Yamane, 1967). 5 Sering Sangat Sulit
tinggi
stratified random sampling merupakan proses
pengambilan sampel melalui proses pembagian Sumber: Sellapan & palanikumar (2013)
populasi kedalam strata, memilih sampel acak se-
derhana dari setiap stratum, dan meng- Rumus Perhitungan RPN adalah sebagai beri-
gabungkannya ke dalam sebuah sampel untuk kut:
menaksir parameter populasinya. (RPN)=Severity x Occurance x Detection
3. Mencari tingkat risiko dengan Diagram
2.3 Langkah Penelitian FMEA Criticality matrix yang terdapat
1. Identifikasi Risiko pada Gambar 1.
Dalam mengidentifikasi risiko, variabel
yang akan digunakan adalah dari studi lit- 5 C ritic a l R is k
erature penelitian yang terdahulu meliputi
SEVERITY
penelitian yang dilakukan oleh Sinaga 4
(2014), data kecelakaan kerja pada bulan 3 High R is k
November 2018-Mei 2019 pada saat pem-
bangunan apartement East Coast Center 2 2 M e dium R is k
Surabaya juga dilakukan wawancara
1 Lo w ris k
kepada pihak Quality Safety Health Envi-
ronment (QSHE). 1 2 3 4 5
47
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)
48
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)
axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 8, No.1, April 2020, Hal.045-056
49
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)
50
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)
axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 8, No.1, April 2020, Hal.045-056
51
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)
13 variabel High Risk dan 4 variabel kategori Crit- P13.2 Medium Risk
ical Risk kategori tersebut diukur menggunakan P14.1 Medium Risk
Criticality matrix. Variabel risiko kecelakaan P14.2 Medium Risk
yang mempunyai nilai RPN tertinggi yaitu sebe- P14.3 Medium Risk
sar 41,08 yaitu pada risiko longsor pada pekerjaan P14.4 Medium Risk
galian tanah. Sedangkan variabel yang terendah P15.1 Medium Risk
nilai RPN yaitu pada risiko tersengat listrik pada P15.2 Medium Risk
pekerjaan pondasi tiang pancang yaitu sebesar P16.1 High Risk
9,55. Pengelompokan risiko pekerjaan tersebut P17.1 High Risk
ditampilkan dalam tabel 9. P17.2 Critical Risk
Tabel 9 Hasil Pengelompokan Risiko P18.1 Critical Risk
P19.1 High Risk
Indikator Pengelompokan
P19.2 Medium Risk
P1.1 Medium Risk P19.3 High Risk
P2.1 Medium Risk P20.1 High Risk
P2.2 Medium Risk P20.2 High Risk
P2.3 Medium Risk P20.3 High Risk
P3.1 Medium Risk Sumber: Hasil Pengolahan Data
P3.2 High Risk
P4.1 High Risk 3.3 Penyebab dan Pengendalian Risiko Kate-
P4.2 Medium Risk gori Critical Risk
P4.3 High Risk Setelah mengetahui kategori risiko pada peker-
P4.4 Medium Risk jaan tersebut maka dicari penyebab dan pengen-
P5.1 Critical Risk dalian risiko pada kategori Critical Risk sehingga
P6.1 Medium Risk risiko tersebut dapat dicegah dan dilakukan pen-
P6.2 Medium Risk gendaliannya. Faktor penyebab terjadinya risiko
P7.1 Medium Risk kecelakaan didapatkan dari hasil diskusi dan
Tanya jawab kepada pihak QSHE (Quality Safety
P7.2 Medium Risk
Health and Environment) pelaksana pekerjaan
P7.3 High Risk
proyek dan ahli manajemen konstruksi pada bi-
P8.1 Medium Risk
dang akademisi. Selanjutnya setelah diketahui
P8.2 Medium Risk penyebab risiko tersebut akan dicari cara pengen-
P8.3 High Risk daliannya dan cara mengatasi masalah tersebut
P9.1 Medium Risk dengan melakukan wawancara dari pihak QSHE.
P9.2 High Risk Berikut ini adalah tabel FMEA untuk mengetahui
P9.3 Critical Risk penyebab adalah:
P10.1 Medium Risk
P10.2 Medium Risk
P10.3 Medium Risk
P11.1 Medium Risk
P11.2 Medium Risk
P12.1 Medium Risk
Sumber: Hasil Pengolahan Data
52
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)
axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 8, No.1, April 2020, Hal.045-056
53
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)
Setelah melihat Tabel 10 diatas dari keempat var- Setelah diketahui penyebab kegagalan pada Crit-
iabel risiko dari beberapa uraian pekerjaan terse- ical Risk maka dicari pengendalianrisiko yang
but memiliki tipe risiko cukup besar yaitu Criti- didapatkan dari hasil wawancara yang dilakukan
cal Risk dan telah diketahui penyebab terjadinya kepada tim QSHE proyek pembangunan aparte-
kecelakaan dan telah diketahui juga apabila efek ment East Coast Center 2 Surabaya yaitu bapak
kegagalan dari pekerjaan tersebut berakibat Wahyudi Nur Utomo dan ahli dibidang akade-
apasaja pada pekerjaan dan lingkungan. misi proyek yaitu Dukut Irfanto selaku manajer
K3 PT.Mitralanggeng Jaya Konstruksi serta lit-
3.4 Pengendalian Risiko erature atau jurnal penelitian terdahulu.
Setelah digambarkan penanganan risiko dari ba- masuk kategori critical risk dan respon risiko
haya pekerjaan penggalian, pengecoran, gondola dapat dirangkum menjadi sebagai berikut:
dan pemasangan lift yang memiliki risiko yang
54
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)
axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 8, No.1, April 2020, Hal.045-056
1) Pendisiplinan pekerja agar selalu tepat dan IV. KESIMPULAN DAN SARAN
taat menggunakan APD atau alat pelindung 4.1 Kesimpulan
diri pada saat memasuki kawasan atau ling- Kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai
kungan proyek berupa sepatu safety, helm berikut:
proyek, rompi sesuai pekerjaan masing- 1) Pada penelitian risiko kecelakaan ini
masing, sarung tangan, body hardness mau- menghasilkan beberapa kategori risiko dari
pun safety belt. Jika pekerja tidak mentaati 46 variabel yaitu 29 variabel masuk kategori
peraturan tersebut maka pekerja akan Medium Risk, 13 variabel masuk kategori
dikenakan denda dan sangsi terberat ialah High Risk dan 4 variabel masuk kategori Crit-
tidak dibolehkan memasuki kawasan ical Risk.
proyek atau tidak diperbolehkan bekerja. 2) Penilaian dari 46 variabel kecelakaan kerja
2) Pemberian fasilitas safety corner atau klinik dilakukan dengan penilaian tingkat severity,
kesehatan dengan memberikan perawatan occurance, dan detection sehingga didapat-
medit atau obat gratis bagi pekerja yang kan nilai RPN. Nilai RPN tertinggi adalah
mengalami kelelahan atau sakit dan luka variabel bahaya longsor pada pekerjaan
ringan. penggalian tanah buat pondasi bangunan,
3) Pemilihan metode pekerjaan yang tepat yang memiliki nilai RPN 41,08 dan me-
sesuai standart perusahaan agar mem- masuki kategori risiko critical risk.
berikan keuntungan biaya dan waktu dalam 3) Risiko kecelakaan kerja pada proyek pem-
pelaksanaan. bangunan apartemen East Coast Center 2 Su-
4) Memberikan pelatihan skill dan tes kemam- rabaya adalah risiko yang berkaitan dengan
puan sebelum bekerja di area proyek. pekerja atau sumber daya manusia, kecel-
5) Frekuensi safety talk dan safety induction akaan yang dipengaruhi oleh metode dan ke-
lebih sering dan intens setiap minggu celakaan yang dipengaruhi oleh faktor alat.
6) Peninjauan kembali SOP (Standart Opera- 4) Pada faktor pekerja dilakukan pendisiplinan
tional Procedure) dan JSA (Job Safety penggunaan APD dengan menerapkan sistem
Analysis) agar lebih detail dan lengkap. Dan denda pada pekerja yang tidak memakai APD
apabila JSA belum terpenuhi, maka peker- lengkap atau melanggar peraturan dan apa-
jaan dilapangan di berhentikan sementara bila masih melanggar maka akan diterapkan
sampai JSA terpenuhi semuanya. pemberhentian sementara bahkan sampai
7) Pembersihan area pekerjaan dari sisa diberhentikan selamanya pada pekerja yang
scafolding atau bekisting sisa dan material bersangkutan.
sisa agar barang tersebut tidak jatuh men- Pada faktor cuaca maka dilakukan pember-
impa pekerja yang bekrja di bawah. hentian sementara apabila cuaca menggangu
8) Pemberian penerangan pada sekitar proyek , atau pekerja di pindah pada pekerjaan yang
atau akses agar jarak pandang luas dan tidak mengalami gangguan akan cuaca terse-
aman. but. Pada faktor alat yang rusak maka pihak
9) Perawatan alat berat dan alat dengan mekanik selalu rutin melakukan pengecekan
berkala dan servis maksimal abalila men- alat dan fabrikasi alat yang rusak atau butuh
galami kerusakan agar pekerjaan lebih perbaikan. Pada faktor lingkungan pihak
maksimal. safety selalu mengecek semua rambu-rambu
10) memperbanyak rambu-rambu bahaya atau yang dibutuhkan atau yang tidak ada supaya
rambu peringatan pada sekeliling proyek di tambah agar pekerja bisa mengerti bahaya
agar pekerja lebih berhati-hati dalam peringatan pada proyek tersebut, dan pada
bekerja. pihak pelaksana harus memastikan area
11) Hanya memperbolehkan operator alat berat pekerjaan supaya bersih dan aman bagi
yang mempunyai SIO (Surat Ijin Pen- pekerja maupun staff yang melakukan peker-
goperasian) untuk operator alat berat harus jaan pada area tersebut.
mengalami pengujian terlebih dahulu sebe-
lum bekerja dalam proyek. 4.2 Saran
12) Pihak keamanan, Safety bahkan pengawas Perusahaan harus melakukan pemeriksaan
lapangan selalu sering mengingatkan penggunaan APD pada setiap karyawan mau-
pekerja dalam bekerja agar lebih berhati- pun pekerja setiap harinya, perusahaan juga
hati dan sesuai SOP yang berlaku pada harus lebih tegas lagi dalam menerapkan
proyek tersebut. sanksi pada pekerja yang tidak menggunakan
APD dan perusahaan juga harus memberi re-
ward bagi pekerja yang disiplin dan
menggunakan APD lengkap supaya menjadi
55
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)
penyemangat bagi pekerja agar selalu taat Miftahul H, Totok W. 2019. Analisa Risiko
pada peraturan dan pekerja selalu diwajibkan Proyek Pembangunan Universitas
ikut safety talk setiap minggu. Ciputra Tahap 4, Surabaya
Murbiantoro, T. 2011. Model Pengembangan
DAFTAR PUSTAKA Hunian Vertikal Menuju Pem-
Asmarantaka, 2014. Analisis Risiko Yang Ber- bangunan Perumahan Berkelanju-
pengaruh Terhadap Kinerja tan. Disertasi. Bogor: Sekolah pas-
Proyek Pada Pembangunan Hotel casarjana institute pertanian bo-
Batiqa Palembang, Jurnal Teknik gor.
Sipil dan Lingkungan Vol.2. Narimawati, U. 2008. Metodologi Penelitian
Budisuanda, 2012. Karakteristik Gedung High Kualitatif dan Kuantitatif, Teori
Rise Building. dan Aplikasi. Bandung
Burhanudin, A. 2013. Populasi Dan Sampel di OHSAS 18001, 1999. Occupational Health and
https:// afidburhanuddin. word- Safety Assessment Series.
press.com/2013/09/24/populasi- OHSAS 19001, 2007. Kebijakan Kesehatan dan
dansampel4/. (Diakses pada tang- Keselamatan Kerja . Indonesia
gal 1 Juni 2019) Rachman,T.2014.Menejemen Risiko di http://
Christopher, 2003. Supply Chain Risk Manage- taufiqurrachman. weblog.
ment Outlining An Agenda For esaunggul. ac.id/wpcontent /up-
Future Research .International loads/sits /968/2014/05/ TIN211-
Journal Of Logistics. Disertasi. 11-Manajemen-Risiko-K3.pdf.
United Kingdom:Cranfield Uni- (diakses pada tanggal 1 Juni 2019)
versity. Sekaran, U. 2011. Metodologi penelitian Untuk
Crow, K. 2002. Failure Modes and Effects Anal- Bisnis, Buku 1. Jakarta: Salemba
ysis (FMEA). DRM Associates. Empat.
Fatah,A.2016.Mengidentifikasi Bahaya di Sinaga, Y. 2014. Identifikasi Dan Analisa Risiko
http://vatsunk.blogspot. Kecelakaan Kerja Dengan Metode
co.id/2016/03/mengidentifikasi- FMEA (failure mode and effect
bahaya hazard .html. (diakses analysis) dan FTA (Fault tree
tanggal 1 Juni 2019) analysis) di proyek jalan tol Sura-
Husen, Abrar., 2011. Manajemen Proyek, edisi baya – mojokerto. Skripsi. Sura-
revisi. Yogyakarta: Perpustakaan baya: Fakultas teknik sipil dan
Nasional perencanaan ITS Surabaya..
JSA (Job Safety Analysis),2019. PT.Mitralang- Sugiyono, 2015.Keselamatan Dan
geng prama Konstruksi. Kesehatan Kerja.
Labombang, Mastura., 2011. Manajemen Risiko Tarwaka, 2014. Keselamatan Dan Kesehatan
Dalam Proyek Konstruksi. Jurnal Kerja (K3) : Menejemen Dan Im-
Teknik Sipil Fakultas Teknik Uni- plementasi K3 Di Tempat Kerja.
versitas Tadulako Palu Surakarta: Harapan press.
Manek, Wilfridus. 2014. Analisis dan Respon Undang-Undang nomor 1 tahun
Risiko pada Proyek Pembangunan 1970,1970.Keselamatan kerja. In-
Dermaga Multipurpose Teluk donesia
Lamong Surabaya. Jurnal Tugs
Akhir. Jurusan Studi Teknik Sipil, Undang-Undang Republik Indonesia
Fakultas Teknik, Universitas Wi- no.28,2002.Bangunan Gedung. Indonesia
jaya Kusuma, Surabaya.
Marlina,E.2011.Menejemen Risiko di elinamar-
lina.blogspot.co.id/ 2011/05/ma-
najemen-risiko.html. (diakses
tanggal 1 Juni 2019)
56