PENDAHULUAN
1
Dirancang khusus oleh konsultan perencana arsitek terkemuka, yaitu
Megatika Internasional. Dengan luas sekitar 4 hektar dan dengan nilai kontrak
sebesar Rp. 119.194.436.850, jenis kontrak yang di pakai adalah Lumsump Fixed
Price dan memiliki konsep Mixed Use High Rise Building yang menawarkan
beraneka ragam area (misalnya hotel, apartemen, supermarket, ruko, mushola,
kolam renang, dll) dengan memadukan kekuatan desain, fungsi, lifestyle,
kenyamanan serta keamanan dengan melakukan pencegahan terjadinya
kecelakaan agar terciptanya kondisi lingkungan kerja yang aman, selamat dan
nyaman, serta terbebas dari resiko bahaya.
2
biaya apabila sudah membuat Job Safety Analysis (JSA). Hal yang diperlukan
biasanya pemasangan rambu-rambu atau slogan mengenai K3 di lokasi
pembangunan. Perencanaan biaya K3 diperlukan agar produktivitas pekerja dalam
bekerja pada proyek konstruksi meningkat. Peningkatan produktivitas pekerja
sangat diperlukan, sehingga risiko kecelakaan kerja dapat diselesaikan tepat
waktu.
1. Bahaya apa sajakah yang dapat terjadi pada proyek Hotel Gunawangsa Gresik
Superblock.
2. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko kecelakaan kerja.
3. Berapa total anggaran biaya yang diperlukan untuk keselamatan dan kesehatan
kerja serta berapa persentase anggaran biaya yang didapatkan dari nilai
kontrak.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuanya adalah :
1. Mengetahui bahaya apa saja yang dapat terjadi pada proyek Hotel
Gunawangsa Gresik Superblock.
3
2. Menentukan upaya apa yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko
kecelakaan kerja.
1.4 Manfaat
Dengan penulisan proyek akhir ini diharapkan pengelolaan dan pengendalian
biaya keselamatan dan kesehatan kerja pada suatu proyek konstruksi dapat
dijalankan dengan baik dan efisien serta penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja yang digunakan diterapkan di kondisi lapangan yang sesuai guna
menciptakan lingkungan kerja yang aman dengan metode Job Safety Analysis
(JSA) yang baik dan benar agar kecelakaan kerja dapat dihindari.
4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Thresia Deisy Rawis, Jermias Tjakra, and Tisano Tj. Arsjad, 2016, dalam
jurnalnya yang berjudul Perencanaan Biaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5
(K3) pada Proyek Konstruksi Bangunan di Sekolah ST. Ursula Kotamobagu. Dari
penelitian tersebut dapat disimpulkan untuk besarnya anggaran biaya K3 yang di
perlukan untuk Pembangunan Gedung Sekolah SMP/SMA St. Ursula
Kotamobagu adalah 2.109 % dari Biaya Kontrak. Dari pihak Kontraktor telah
mengajukan biaya untuk K3 kepada pihak Owner, tetapi dari pihak owner tidak
menyetujuinya, di sebabkan biaya K3 terlalu mahal dan bisa mengeluarkan biaya
yang cukup besar. Padahal jika tidak menggunakan K3 justru lebih banyak
mengeluarkan anggaran biaya apabila terjadi kecelakaan kerja maka resiko dan
biaya turut di tanggung oleh perusahaan/owner akan lebih besar dan lebih
merugikan perusahaan/owner. Biaya K3 tidak berpengaruh besar pada biaya
proyek secara keseluruhan jika di hitung secara terperinci, justru dengan adanya
perhitungan pembiayaan K3 akan lebih muda bagi perusahaan untuk mengetahui
biaya K3 yang akan di pakai untuk proyek pembangunan Gedung Sekolah
SMP/SMA St. Ursula Kotamobagu.
6
menjalankan perannya dalam program keselamatan kerja yang ada (Aksorn dan
Hadikusumo, 2008).
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dimaksudkan sebagai suatu
strategi pengaturan proses dan prosedur kerja, sehingga pekerjaan yang dilakukan
oleh seorang pekerja dapat memberikan keselamatan, baik secara fisik maupun
non fisik (lingkungannya). Tugas-tugas manajemen secara umum antara lain:
perencanaan pelaksanaan, pengontrolan, dan sebagainya juga berlaku dalam
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
Setiap pekerjaan atau usaha selalu mengandung potensi resiko berbahaya dalam
bentuk kecelakaan kerja atau penyakit kerja. Besarnya potensi kecelakaan dan
penyakit kerja tersebut tergantung dari jenis produksi, teknologi yang terpakai,
bahan yang di gunakan, tata ruang dan lingkungan bangunan serta kualitas
manajemen dan tenaga-tenaga pelaksana. Kasus-kasus kecelakaan dan penyakit
kerja di seluruh dunia termasuk di Indonesia masih cukup besar, baik di kota
maupun di desa, baik sektor industri, konstruksi maupun juga di sektor pertanian.
Kecelakaan dan penyakit kerja tersebut mengakibatkan banyak pekerja
meninggal, cacat dan mengidap penyakit kronis sehingga tidak mampu lagi
bekerja. Dengan kondisi fisik yang menurun atau menjadi tidak mampu lagi untuk
7
bekerja, penghasilan pun akan berkurang atau menjadi tidak ada. Oleh sebab itu
perlu pemberian kompensasi akibat kecelakaan dan penyakit kerja.
8
5. Agar meningkatnya kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
3. Membuat sarana sebagai jalan untuk menyelamatkan diri pada saat terjadi
kebakaran atau kejadian lain yang membahayakan.
Secara jelas dan tegas di dalam UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,
ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi oleh setiap orang
atau yang menjalankan usaha, baik formal maupun tidak formal.
Syarat-syarat Keselamatan Kerja seperti pada pasal 3 ayat (1) keselamatan kerja
dimaksud untuk:
9
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
10
konstruksi pada Lingkungan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat yang semuanya itu diperuntukkan untuk memberikan dukungan
manajemen, dalam jaminan terselenggaranya pembangunan prasarana dan sarana
fisik bidang Pekerjaan Umum tanpa kecelakaan kerja.
11
Tali keselamatan
Penahan jatuh
Jaket pelampung
6 Personil K3 Manager K3
Supervisor K3
Petugas medis
Ruang PK3
12
Pagar pekerja sementara
Job Safety Analysis (JSA) atau dikenal juga dengan Job Hazard
Analysis menurut Dougherty (1999) merupakan teknik analisis dengan empat
tahap sederhana yang digunakan untuk mengidentifikasi hazard yang
berhubungan dengan aktivitas pekerjaan seseorang dan untuk mengembangkan
pengendalian terbaik untuk mengurangi resiko. Selain itu, menurut Friend and
Kohn (2007), JSA juga merupakan teknik analisis yang dapat meningkatkan
keseluruhan kinerja perusahaan dengan mengidentifikasi dan memperbaiki
kejadian yang tidak diinginkan yang dapat mengakibatkan kecelakaan, penyakit,
cedera, dan mengurangi kualitas dan produksi.
13
Dibawah ini terdapat beberapa fungsi job safety analysis (JSA) menurut
James E Roughton dalam Job Hazard Analysis A Guide for Voluntary
Compliance and Beyond From Hazard to Risk: Transforming the JSA from a Tool
to a Process, yang dibuat untuk :
Adapun tujuan job safety analysis (JSA) menurut Friend and Kohn (2007),
memiliki beberapa tujuan yang diantaranya adalah sebagai berikut:
2. Pelaku job safety analysis (JSA) harus menyelediki segala jenis hazard
yang terdapat pada masing-masing pekerjaan.
14
Langkah-langkah dalam menyusun JSA menurut Occupational Health
and Safety Act (OHSA) antara lain :
15
BAB 3. METODOLOGI
3.1.1 Waktu
Waktu penyusunan dan penyelesaian Proyek Akhir ini dilakukan selama 4 bulan,
yang akan dilaksanakan mulai bulan Januari 2020 – Juni 2020.
1 Studi Literatur
2 Asistensi Proposal
3 Seminar Proposal
4 Pengambilan Data
5 Pengolahan Data
6 Seminar Hasil
16
7 Sidang PA
Gambar 3.1 Peta Lokasi Proyek Hotel Gunawangsa Gresik Superblock. (Sumber:
Google Earth)
17
dan kesehatan kerja (SMK3) konstruksi bidang pekerjaan umum” berdasarkan
risiko K3.
Data yang sudah didapatkan kemudian akan diolah dengan beberapa tahap.
Tahap awal dalam mengolah data. Selanjutnya dilakukan pembuatan aktifitas
pekerjaan, kemudian menganalisis resiko pekerjaan menggunakan metode JSA..
Kemudian akan dilanjutkan dengan pengelolaan dan perhitungan biaya untuk K3.
Data primer yaitu data yang dikumpulkan atau yang didapatkan dari data
pengamatan secara langsung di lokasi proyek, wawancara tentang rencana jumlah
tenaga kerja, perencanaan K3, komponen pekerjaan dan yang berkaitan dengan
topik penelitian kepada pemimpin dan karyawan perusahaan yang berkompeten
sesuai dengan objek penelitian yang diambil di proyek pembangunan Hotel
Gunawangsa Gresik Superblock
18
penelitian serta sumber-sumber literatur yang didapatkan dari buku dan jurnal
/penelitian terdahulu.
Pada tahap pengolahan data yang didapatkan dari hasil observasi yang
telah dilakukan. Tahap awal dalam mengolah data observasi adalah
menggabungkan antara hasil wawancara dengan data-data lapangan, baik itu data
sekunder maupun data primer guna mempermudah untuk mendapat
peneyelesaiannya.
19
3.6 Tahap Pelaksanaan
Mulai
Studi
Literatur
Observasi Pendahuluan
Pengambilan Data
(Data Lapangan dan
Data Kepustakaan)
Data Primer :
Observasi : kondisi - BQ
proyek - Struktur organisasi
Pengumpulan data - Gambar denah
wawancara ( rencana - SOP
jumlah tenaga kerja,
komponen pekerjaan,
perencanaan K3, dan
potensi bahaya)
20
Potensi bahaya yang terjadi dan upaya pencegahannya menggunakan
metode JSA
Perhitungan biaya K3
Selesai
21
Setelah itu dilakukan pengumpulan data yang meliputi data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh dari observasi dan informasi di lapangan.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang berhubungan
dengan pembuatan proyek akhir tersebut, juga data tercatat dari narasumber yang
terkait.
Data yang diperoleh kemudian diseleksi dan dikumpulkan, jika masih terdapat
kekurangan diusahakan untuk dilengkapi. Setelah semua data yang diperlukan
terkumpul kemudian dilakukan evaluasi dan analisis untuk mendapatkan data
yang benar dan akurat yang selanjutnya penyusunan laporan dapat dilakukan.
22
sangat mutlak diperlukan. Data primer diperoleh dengan wawancara dilapangan.
Dalam penyusunan laporan proyek akhir ini sebagian besar merupakan data
sekunder dari pihak pemilik Proyek Hotel Gunawangsa Gresik Superblock, Jawa
Timur.
Data-data sekunder yang digunakan dalam perencanaan ini diperoleh dari instansi
yang tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1) Gambar Denah
Gambar denah adalah gambar yang menunjukan lokasi, letak tata ruang
dari suatu tempat ke tempat berikutnnya, dan yang menunjukan tempat ke tempat
lain. Gambar denah berfungsi untuk menunjukkan :
a) Fungsi ruang
b) Sirkulasi ruang
c) Dimensi ruang
e) Isi ruang
23
f) Fungsi utilitas ruang, air, listrik, ac, dan lain-lain
2) Data lain :
a) Struktur Organisasi
b) Data nilai kontrak
c) BQ
d) SOP
Adapun metode perolehan data sekunder dalam proyek akhir ini dilakukan dengan
cara :
1. Metode literatur yaitu suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan
data dengan cara mengumpulkan, mengidentifikasikan dan mengolah data.
2. Metode wawancara yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan data
dengan cara melakukan wawancara kepada narasumber terkait kondisi Proyek
Pembangunan Hotel Gunawangsa Gresik Superblock.
3.9.1Pembuatan WBS
3.9.2Analisis JSA
24
JSA adalah metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisa
dan mencatat setiap langkah dalam melakukan pekerjaan tertentu, berkaitan
dengan potensi bahaya keselamatan dan kesehatan yang ada, serta menentukan
tindakan untuk mencegah atau mengurangi bahaya / risiko. Hal-hal yang
dilakukan dalam penerapan JSA antara lain :
Penerapan Job Safety Analysis dapat diterapkan pada beberapa jenis pekerjaan
atau tempat kerja. Prioritas utamanya adalah jenis pekerjaan sebagai berikut :
2. Pekerjaan dengan potensi bahaya berat atau cedera atau sakit, bahkan jika
tidak ada riwayat kecelakaan sebelumnya.
25
26
Tabel 3.1 Rencana Proyek Akhir
1 Studi Literatur
2 Asistensi Proposal
3 Seminar Proposal
4 Pengambilan Data
5 Pengolahan Data
6 Seminar Hasil
7 Sidang PA
27
DAFTAR PUSTAKA
Anita Trisiana, and Anik Ratnaningsih, 2019, Jurnal tentang Perencanan Biaya
Risiko K3 pada Proyek Pembangunan Gedung Bertingkat menggunakan Metode
Job Safety Analysis (JSA), Konferensi Nasional Teknik Sipil dan Infrastruktur-II
Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember, 13 November 2019
Arif Setiawan, and Rijal Abdullah, 2019, Jurnal tentang Job Safety Analysis dan
Rencana Anggaran Biaya Dalam Rangka Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Tebo Agung International, Kabupaten
Tebo, Provinsi Jambi, Jurnal Bina Tambang, Vol. 4, No. 1 ISSN: 2302-3333
https://www.kajianpustaka.com/2017/12/pengertian-tujuan-dan-prinsip
keselamatan-kesehatan-kerja-k3.html . (Diakses pada 06 Desember 2017)
Reini D., Felix Adhiwira, Putra, Rani G., and Meifrinaldi, 2019, Jurnal tentang
Tantangan Penerapan Alokasi Anggaran Biaya SMK3 pada Kontrak Konstruksi
Proyek Berisiko Tinggi, Vol. 26 No.1, April 2019
28
Thresia Deisy, Rawis Jermias Tjakra, and Tisano Tj. Arsjad Jurnal tentang
Perencanaan Biaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada proyek
Konstruksi Bangunan (Studi Kasus : Sekolah ST. Ursula Kotamobagu), 2016,
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.4 April 2016 (241-252) ISSN: 2337-6732
29