Anda di halaman 1dari 16

JURNAL TEKNIK SIPIL

Analisis penerapan sistem manajemen K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja


pada pelaksanaan pembangunan gedung rawat jalan RSUD K.R.M.T
WONGSONEGORO SEMARANG

Muhammad luthfil Khakim,Aji Fatku Rahman,


Diah Rahmawati,Lila Anggraini

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Semarang


Jalan Soekano-Hatta Semarang 50196
Email : luthfilmuhammad2230@gmail.com /ajifatku906@gmail.com

Abstrak
Dalam kegiatan pembangunan kontruksi perlu diperhatikan keselamatan dan
kesehatan kerja yang harus diutamakan didalam lingkungan kerja dan diterapkan
sebagai mestinya,Resiko dalam kegagalan pembangunan suatu proyek yang bisa
berdampak menimbulkan kecelakaan kerja,Untuk mengantisipasi terjadinya
kecelakaan kerja baik beresiko kecil maupun besar.Diterapkannya keselamatan dan
kesehatan kerja sebagai dorongan untuk melindungi pekerja dari potensi bahaya
ditempat kerja tersebut.Untuk menangani masalah serta untuk mengantisipasi
tejadinya kecelakaan kerja perlu dilakukan evaluasi penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja untuk mencegah tejadinya kecelakaan kerja pada proyek
pembangunan gedung RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG Oleh
sebab itu, penelitian ini akan membuktikan bahwa penerapan SMK3 (System
Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja), SOP (Standard Operating
Procedure), K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) apa sudah terpenuhi. Apabila
penerapan tersebut telah terpenuhi serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selalu
diutamakan oleh semua pihak, maka akan dapat mencegah terjadinya kecelakaan
kerja di proyek tersebut.
Kata-kata Kunci : Penerapan, SMK3, K3, Mencegah, Kecelakaan kerja
Abstract
in construction constrution activities, it is necessary to pay attention to occupatonal
safety and health which must take precedence in the work environment and be applied
accordingly. Risks in the failure of the construction of a project that could have an
impact on occupational accidents. To anticipate the occurrence of work accidents both
at small and large risks. As an encouragement to protect workers from potential
hazards in the workplace. To deal with the problem and to anticipate the occurrence
of work accidents, it is necessary to evaluate the application of occupational safety
and health to prevent work accidents in the construtation project of KRMT
WONGSONEGORO SEMARANG Hospital. Therefore, this research will prove that
the application of SMK3 (occupational safety and health management system), SOP
(Standard Operating Procedure), K3 (Occupational safety and health) has been
fulfilled. If the application has been fulfilled and occupational safety and health (K3)
is always prioritized by all parties, it will be able to prevent work accidents in the
project.
Keywords: implementation, SMK3, K3, Prevent, work accident
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam suatu pembangunan konstruksi perlu diperhatikan keselamatan dan
kesehatan kerja harus di terapkan dan di utamakan sebagai mestinya, sehingga
untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja dalam suatu pembangunan
konstruksi yang merupakan kegiatan dalam pemabangunan sarana dan prasarana.
Dalam bidang konstruksi beresiko tinggi yang bisa berdampak menimbulkan
terjadinya keselamatan dan kecelakaan kerja. Resiko dalam kegagalan
pembangunan suatu pekerjaan konstruksi akan selalu ada,baik beresiko kecil
maupun besar, baik disebabkan oleh perencanaan yang kurang sempurna maupun
pelaksana yang kurang cermat,ataupun secara tidak sengaja disebabkan oleh
bencana alam.Dalam kegiatan jasa konstruksi dapat memberikan konstribusi
penting dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi hampir di seluruh
perkotaan, Ditetapkan dalam undang-undang RI No.1 Tahun 1970 Tentang
keselamatan kerja ; Peraturan menteri No. PER-05/MEN/1996 Tentang sistem
manajemen keselamatan kerja dan kesehatan kerja. Peraturan-peraturan tersebut
ditetapkan bertujuan untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kecelakaan
kerja.

Dalam keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebagai dorongan atau tujuan
untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja untuk menjalankan tugasnya
dan mengendalikan semua pekerjaanya agar tidak berpotensi bahaya di tempat
kerjanya, dengan penerapan K3 ditentukan sesuai dengan ketentuan standar
terciptanya lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat sehingga dapat
mengurangi resiko kecelakaan kerja pada pembangunan. Dalam hal ini perlu
diperhatikan masalah yang umum atau sering terjadi di setiap pekerjaan konstruksi
di indonesia. Untuk menangani masalah serta untuk mengantisipasi terjadinya
kecelakaan kerja dan kesehatan kerja maka perlu dilakukan evaluasi penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek pembangunan gedung rawat jalan
RSUD K.M.R.T WONGSONEGORO SEMARANG JAWA TENGAH. Proyek
ini diambil sebagai topik utama, karena proyek sampai saat ini belum terjadi
kecelakaan yang disebab kan oleh Humman error atau alat yang rusak, jadi secara
pengamatan K3 berjalan dengan baik dan bisa dijadikan model untuk diterapkan
sebagai contoh penerapan K3 untuk proyek lainnya.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Pengetian Secara Umum Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesahatan


kerja (SMK3).
Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara keilmuan merupakan ilmu
pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.Pengertian secara filosofis suatu upaya yang dilakukan untuk
memastikan keutuhan dan kesempurnaan jasmani dan rohani tenaga kerja pada
kususnya, dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budaya
menuju masyarakat adil dan makmur.Kemanan,Kesehatan dan Keselamatan kerja
(K3) merupakan salah satu hal penting yang wajib diterapkan oleh semua
perusahaan,hal ini tertuang dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun
2003 pasal 87.Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya perlindungan
yang di tunjukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja atau
perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat,serta agar setiap sumber
produksi dapat di gunakan secara aman dan efisien.(Kepmenaker Nomorr
463/MEN /1993).Pengertian lain menurut OHSAS 18001:2007,Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) kondisi dan faktor yang mempengaruhi keselamatan dan
kesehatan kerja serta orang lain yang berada di tempat kerja.
Sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3), Secara umum untuk
memberikan pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah
keselamatan dan kesehatan yang terjadi dalam pekerjaan. Dalam kesehatan dan
kesehatan kerja (K3) terdapat tiga pokok masalah terjadinya kecelakaan kerja,
yaitu peristiwa yang terjadi secara kebetulan, kondisi dan tindakan atau
pebuatan yang mebahayakan serta mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja.
Secara umum sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3)
Mempunyai empat tujuan yaitu :
a. Untuk melindungi dan keselamatan dalam pekerjaan sehingga pekerja
dapatmelakukan semua kemampuannya secara profesional bekerja tanpa
ada rasa khawatir.
b. Untuk melindungi dari lingkungan masyarakat disekitar proyek misalnya
dari bahaya serpihan material dari proyek, pencemaran lingkungan, polusi
udara dan air, suara bising dari alat berat dll.
c. Mengamankan alat-alat konstruksi aset produksi milik perusahaan proyek
seperti bahan bangunan,mesin dan perlatan konstruksi, sehingga aset
didalam proyek tersebut berada ditempat yang aman serta lebih tahan lama.
d. Untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja, misalnya mengantispasi
terjadinya kebakaran, mengantisipasi terjatuhnya bahan kimia berbahaya
atau kecelakaan alat berat, radiasi, dan kecelakaan kerja lainnya.

Sasaran untuk penelitian adalah penerapan SOP SMK3 pada


pelaksanaan pembangunan gedung RSUD K.R.M.T. WONGSONEGORO
SEMARANG JAWA TENGAH. Berikut ini sumber dari penjelasan tentang
(SOP) dan SMK3 yang menjadi pembahasan pada penelitian ini.

3. METODOLOGI PENELITIAN

1. Data Sekunder

Data skunder adalah diperoleh dengan melakukan studi pustaka yaitu


meliputi buku – buku, jurnal – jurnal yang berkaitan dengan pokok
permasalahan didalam penelitian,pencatatan dari perpustakaan sebagai data
pendukung dalam memperoleh gambaran teoritis dari masalah penelitian
tersebut..
2. Data primer

Yaitu data yang diambil dari responden dengan wawancara dan


mendistribusikan kuisioner langsung kepada tim ahli K3 yang bekerja di
kontraktor, dan pemilik proyek.

Data yang telah di kuantitatifkan kemudian dihitung menggunakan rumus,


untuk mengetahui rata – rata skor pada masing – masing pertanyaan.
Menganalisa data untuk menentukan ranking dari dari kuisioner dengan
menghitung nilai Indeks Kepentinga Relatif (IKR).
Untuk mendapatkan nilai IKR digunakan rumus :

Dimana : X = rata-rata ukuran nilai faktor


Xi = ukuran nilai faktor pada responder ke i
n = jumlah responden

Cara untuk menyimpulkan data yaitu dengan menarik kesimpulan berdasarkan


analisa data yang telah dilakukan, yaitu dengan :
Menentukan interval yang kurang setuju sampai yang sangat setuju dengan
kriteria skor hasil analisa :
a. Skor 3,25 ≤ x ≤ 4 merupakan faktor yang sangat diterapkan
b. Skor 2,5 < x ≤ 3,25 merupakan faktor yang diterapkan
c. Skor 1,75 < x ≤ 2,5 merupakan faktor yang kurang diterapkan
d. Skor 1 < x ≤ 1,75 merupakan faktor yang tidak diterapkan
Menentukan interval yang kurang setuju sampai yang sangat setuju dengan
kriteria skor hasil analisa :
a. Skor 1 < x ≤ 1.75 merupakan faktor tidak terjadi
b. Skor 1,75 < x ≤ 2,5 merupakan faktor yang jarang terjadi
c. Skor 2,5 < x ≤ 3,25 merupakan faktor yang pernah terjadi
d. Skor 3,25 ≤ x ≤ 4 merupakan faktor yang sering terjadi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada proses penelitian data responden karyawan dan pekerja dapat diketahui bahwa
pelaksanaan untuk mengetahui menganalisa data hasil dan pembahasan tentang analisis
penerapan sistem manajemen K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada
pelaksanaan pembangunan gedung rawat jalan RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO
SEMARANG berikut data-data dibawah :

a. Kemampuan Yang Harus Dimiliki Tenaga Ahli K3 tentang penerapan Identifikasi dan
penerapan bahaya
b. Kemampuan Yang Harus Dimiliki Tenaga Ahli K3 tentang penerapan pencegahaan
dan pengendalian bahaya
c. Kemampuan Yang Harus Dimiliki Tenaga Ahli K3 tentang Perundang-undang dan
sanksi K3
d. Kemampuan Yang Harus terapkan Tenaga Ahli K3 tentang mengetahui peralatan dan
rambu
e. Kemampuan Yang Harus terapkan Tenaga Ahli K3 tentang Keselamatan Pihak
Manjemen Konstruksi
f. Faktor Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang Klasifikasi menurut
jenis kecelakaan
g. Faktor Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang Klasifikasi menurut
Klasifikasi penyebab kecelakaan
h. Faktor Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang Klasifikasi menurut
utama kecelakaan kerja
Kemampuan Yang Harus Dimiliki Tenaga Ahli K3 tentang penerapan Identifikasi dan
penerapan bahaya

Identifikasi dan Penilaian Bahaya Rata – rata Rangking Keterangan

1 Melakukan pencegahan dan pengendalian 3,300 1


SD
di area proyek berbahaya
2 Mengevaluasi setiap waktu sumber 3,167 2
D
bahaya yang ada di konstruksi
3 Mencatat faktor-faktor yang 3,100 3 D
mempengaruhi bahaya di area konstruksi
Rata – rata bidang 3,188
Sumber : Kuisioner hasil penelitian Tugas Akhir
Dengan rata-rata 3,188 Identifikasi dan penerapan bahaya (Diterapkan)

Kemampuan Yang Harus Dimiliki Tenaga Ahli K3 tentang penerapan pencegahaan


dan pengendalian bahaya

NO Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Rata – rata Rangking Keterangan

1 Subsitusi, mengganti bahan alat kerja 3,333 1


lain,sehingga kemungkinan kecelakaan SD
dapat diminimalkan
2 Evaluasi tindakan perbaikan mengubah 3,267 2
progam K3 yang dinilai tidak efektif SD
keseluruhan
3 Prosedur tanggap darurat ketika terjadi 3,167 3 D
insiden bencana alam yang berakibat fatal
terhadap konstruksi
Rata – rata bidang 3,256
Sumber : Kuisioner hasil penelitian Tugas Akhir
Dengan rata-rata 3,256 Pencegahan dan Pengendalian bahaya (Sangat Diterapkan)
Kemampuan Yang Harus Dimiliki Tenaga Ahli K3 tentang Perundang-undang
dan sanksi K3

Perundang-undang dan sanksi K3


NO Rata – rata Rangking Keterangan

1. Bisa menerapkan standar peraturan K3 3,3 1


sesuai bidang konstruksinya (SD)

2. Mengetahui UU peraturan K3 secara 3,2 2


keseluruhan (D)

3. 3,166 3 (D)
Bisa menerapkan tentang UU peraturan
K3
4. Memahami hukum yang ada dalam 3,067 4 (D)
proyek konstruksi

5. Bisa menerapkan sanksi-sanksi pidana 3,000 5 (D)


dalam K3

Rata – rata bidang 3,147


Sumber : Kuisioner hasil penelitian Tugas Akhir
Dengan rata-rata 3,147 Perundang-undang dan sanksi K3 ( Diterapkan)

Kemampuan Yang Harus terapkan Tenaga Ahli K3 tentang Manajemen Konstruksi (


K3 )

NO Manajemen Konstruksi ( K3 ) Rata – rata Rangking Keterangan

1. Mengevaluasi kinerja terhadap 3,4 1


(SD)
penerapan K3 di proyek
2. Mengetahui kemampuan 3,3 2
(SD)
manajemen proyek yang baik
3. Menerapkan prosedur standar 3,2 3 (D)
K3 saat bekerja
4. Mengetahui informasi 3,1 4 (D)
mengenai K3 yang harus
diterapkan di proyek
5. Menguasai kejadian yang 3 5 (D)
berhubungan dengan K3
Rata – rata bidang 3,228

Sumber : Kuisioner hasil penelitian Tugas Akhir


Dengan rata-rata 3,228 Tenaga ahli K3 tentang manajemen kontruksi (Sangat Diterapkan)

Kemampuan Yang Harus terapkan Tenaga Ahli K3 tentang mengetahui peralatan dan
rambu

NO Mengetahui Peralatan dan Rambu Rata – rata Rangking Keterangan

1. Mengerti dan memahami rambu- 3,333 1


rambu bahaya dalam lokasi proyek (SD)

2. Mengetahui kemampuan 3,3 2


pemahaman terhadap alat-alat (SD)
pelindung K3
Rata – rata bidang 3,317
Sumber : Kuisioner hasil penelitian Tugas Akhir
Dengan rata-rata 3,317 Tenaga ahli K3 tentang mengetahui peralatan dan rambu (Sangat
Diterapkan)

Kemampuan Yang Harus terapkan Tenaga Ahli K3 tentang Keselamatan Pihak


Manjemen Konstruksi

Penerapan Keselamatan Pihak Kete


NO Manjemen Konstruksi Rata – rata Rangking rang
an
1. Mampu menyampaikan pemahaman 3,5 1 (SD)
tentang K3 dengan baik kepada orang
lain
2. Memiliki kemampuan tentang aspek- 3,400 2 (SD)
aspek K3
3. Pelaksanaan pelatihan dan ketrampilan 3,367 3 (SD)
untuk para karyawan dan pekerja
4. Kemampuan mensosialisasikan K3 3,333 4 (SD)
terhadap seluruh pekerja
5. Mampu memimpin sebuah tim kerja K3 3,3 5 (SD)
dalam proyek
6. Mengerti dan menerapkan materi K3 3,267 6 (SD)
terhadap proyek konstruksi apabila tim
ahli mengikuti pelatihan tentang K3
7. Dapat mengatasi kecelakaan yang dapat 3,1 7 (D)
mengakibatkan kerugian
Rata – rata bidang 3,324
Sumber : Kuisioner hasil penelitian Tugas Akhir
Dengan rata-rata 3,324 Tenaga Ahli K3 tentang Keselamatan Pihak Manjemen Konstruksi
(Sangat Diterapkan)

Faktor Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang Klasifikasi menurut
jenis kecelakaan

NO Klasifikasi jenis kecelakaan Rata – rata Rangking Keterangan


1 Terjepit 1,567 1 (TT)
2 Pengaruh suhu tinggi 1,633 2 (TT)
3 Tersengat 1,700 3 (TT)
4 Jatuh karena scaffolding runtuh 1,733 4 (TT)
5 Terpapar 1,767 5 (JT)
6 Terpeleset/tergelincir 1,833 6 (JT)
7 Jatuh akibat terkelir 1,867 7 (JT)
8 Jatuh akibat Sesak nafas 1,900 8 (JT)
9 Jatuh dari scaffolding 1,933 9 (JT)
10 Terbentur 2,0 10 (JT)
11 Jatuh dari atap 2,067 11 (JT)
12 Terkena arus listrik 2,167 12 (JT)
13 Iritasi 2,333 13 (JT)
14 Keracunan gas 2,367 14 (JT)
15 Kontak dengan bahan-bahan berbahaya / 2,433 15 (JT)
radiasi
Rata – rata bidang 1,956
Sumber : Kuisioner hasil penelitian Tugas Akhir
Dengan rata-rata 1,956 klasifikasi menurut jenis kecelakaan (Jarang Terjadi)

Faktor Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang Klasifikasi menurut
Klasifikasi penyebab kecelakaan

NO Klasifikasi penyebab kecelakaan Rata – rata Rangking Keterangan


1 Alat angkut dan angkat : darat, udara, air 1,733 1 (TT)
2 Bahan-bahan,zat-zat dan radiasi, 1,8 2 (JT)
misalnya bahan peledak, gas, zat kimia
3 Lingkungan kerja (di luar bangunan, di 1,867 3 (JT)
dalam bangunan dan di bawah tanah)
4 Peralatan lain misalnya dapur pembakar 1,900 4 (JT)
dan pemanas, instalasi pendingin, alat-
alat listrik
5 Alat proyek, misalnya mesin pembangkit 2,033 5 (JT)
tenaga
Rata – rata bidang 1,873
Sumber : Kuisioner hasil penelitian Tugas Akhir
Dengan rata-rata 1,873 klasifikasi menurut penyebab kecelakaan (Jarang Terjadi)

Faktor Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang Klasifikasi menurut
utama kecelakaan kerja

NO Klasifikasi kreteria utama kecelakaan Rata – rata Rangking Keterangan


1 Pekerja tertimpa keruntuhan tanah / 1,167 1 (TT)
galian
2 Pekerja tertabrak dan terlindas alat berat 1,4 2 (TT)
3 Pekerja tertabrak mobil operasional 1,433 3 (TT)
proyek
4 Terjebak benda dalam peralatan kerja 1,533 4 (TT)
5 Tertimbun galian tanah pada saat 1,767 5 (TT)
pekerjaan pondasi
6 Kejatuhan benda dari ketinggian proyek 1,833 6 (JT)
7 Pekerja tertabrak truk proyek 1,933 7 (JT)
8 Pekerja kejatuhan beton dari crane 2,333 8 (JT)
Rata – rata bidang 1,675

Sumber : Kuisioner hasil penelitian Tugas Akhir


Dengan rata-rata 1,675 menurut kreteria utama kecelakaan (Tidak Terjadi)

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa kemampuan tenaga ahli K3 untuk mencegah terjadinya


kecelakaan kerja pada pelaksanaan pembangunan Gedung Rawat Jalan RSUD
K.R.M.T. WONGSONEGORO SEMARANG , Pada proses penelitian data responden
karyawan dan pekerja dapat diketahui bahwa pelaksanaan K3 dilapangan sangat
diterapkan dilaksanakan dengan baik. upaya-upaya pelaksanaan K3 untuk pencegahan
kecelakaan kerja diproyek sudah dilaksanakan sepenuhnya. Dari hal ini dapat diketahui
jika pelaksanaan dan penerapan K3 dilakukan dengan baik serta mendapat dukungan
penuh dari perusahaan dan ditaati oleh semua pekerja dan karyawan. maka K3 mampu
mengurangi bahkan mencegah bahaya atau kecelakaan kerja yang dapat terjadi pada
pekerja atau karyawan di proyek. Penerapan dan pelaksanaan K3 merupaksan salah satu
faktor dalam kelancaran dan keberhasilan proyek Tersebut. Penerapan SOP, SMK3, dan
K3 yang baik dapat membuktikan bahwa kecelakaan dapat dicegah sehingga tidak
menimbulkan kerugian bagi pekerja, karyawan, bahkan perusahaan. Dengan adanya
keamanan bagi setiap pekerja dan karyawan maka akan membuat kondisi lingkungan
kerja yang kondusif sehingga proyek dapat berjalan dengan lancar. Berdasarkan analisa
kemampuan – kemampuan yang harus di miliki oleh tim ahli K3 untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja pada pelaksanaan pembangunan Gedung Rawat Jalan
RSUD K.R.M.T. WONGSONEGORO SEMARANG terhadap proyek pembangunan
gedung di kota Semarang, mendapatkan hasil sebagai berikut :

1. Dilihat dari identifikasi dan penilaian bahaya dalam segi identifikasi sumber
bahaya dan pengendalian resiko sangat diterapkan dengan baik seperti
pengidentifikasian sumber bahaya di proyek, tindakan pengendalian untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dalam mengatasi sumber bahaya, penilaian
resiko sumber bahaya di proyek, dan prosedur tanggap darurat / bencana untuk
menanggapi insiden dan pemilahanya sehingga karyawan dan pekerja dapat lebih
mengetahui dan mengerti dapat mencegah kecelakaan yang mengakibatkan
kerugian.
2. Dilihat dari segi pencegahan dan pengendalian bahaya tenaga ahli K3 dapat
menerapkan tentang mengkaji dokumen menugaskan personil khusus ahli (K3)
upaya mencegah terjadinya kecelakaan kerja di proyek pembangunan RSUD
K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG,memiliki kemampuan manajemen
proyek yang baik, melaksanakan prosedur standar K3 saat bekerja, mampu
menganalisis suatu kesalahan pekerjaan dalam proyek, bekerja sesuai waktu yang
sudah di jadwalkan oleh proyek, memahami sistem mengelola proses
keselamatan.
3. Dilihat dari perundang -perundangan dan sanksi K3 sangat diterapkan dalam hal
ini perlu ditegaskan tenaga ahli K3 harus dapat menerapkan standar peraturan K3
sesuai bidang konstruksinya, mengetahui hukum yang ada di dalam proyek
konstruksi, mengetahui sanksi – sanksi pidana dalam K3, serta menerapkan dan
memahami peraturan K3 baik secara menyeluruh atau pun tidak menyeluruh.
4. Dilihat dari kemampuan manajemen konstruksi secara prosedur, tenaga ahli K3
dapat menerapkan dan mengevaluasi kinerja terhadap penerapan K3 di proyek
dengan baik, memiliki mengetahui kemampuan manajemen proyek tentang aspek
-aspek K3, mampu menerapkan prosedur standar K3 keseluruh pekerja,mampu
menginformasi mengenai K3 yang K3 terhadap proyek konstruksi apabila tim ahli
mengikuti pelatihan tentang K3, mampu memimpin sebuah tim kerja K3 dalam
proyek, memiliki unsur – unsur pencegah kecelakaan kerja, dapat mengatasi
kecelakaan yang mengakibatkan kerugian pada karyawan,pekerja maupun
perusahaan.
5. Dalam penerapan ditinjau dari pengetahuan peralatan dan rambu – rambu, tenaga
ahli K3 dapat menerapkan kemampuan memahami rambu – rambu bahaya dalam
lokasi proyek, dan memiliki kemampuan pemahaman terhadap alat – alat
pelindung K3 sangat diterapkan utnuk menghindari/mencegah terjadinya
kecelakaan kerja.
6. Dalam kemampuan ditinjau dari pengetahuan peralatan dan rambu – rambu,
tenaga ahli K3 dapat menerapkan kemampuan memahami rambu – rambu bahaya
dalam lokasi proyek, dan memiliki kemampuan pemahaman terhadap alat – alat
pelindung K3
7. Kemudian jika ditinjau dari kemampuan pihak manajemen konstruksi secara
prosedur, tenaga ahli K3 dapat menerapkan kemampuan menyampaikan
pemahaman tentang K3 dengan baik kepada orang lain, memiliki kemampuan
tentang aspek -aspek K3, mampu melaksanakan pelatihan dan keterampilan untuk
pekerja, Kemampuan mensosialisasikan K3 terhadap seluruh pekerja , Mampu
memimpin sebuah tim kerja K3 dalam proyek menerapkan materi K3 terhadap
proyek konstruksi,memiliki unsur – unsur pencegah kecelakaan kerja, dapat
mengatasi kecelakaan yang mengakibatkan kerugian diproyek gedung RSUD
K.R.M.T. WONGSONEGORO SEMARANG.

Pada proses penelitian Faktor Resiko Keselamatan dan Kesehatan kecelakaan


kerja yang terjadi pada proyek Gedung RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO
semarang mendapatkan hasil bahwa secara umum jarang terjadi pada proyek. Hal ini
dikarenakan penerapan K3, SOP, dan SMK3 yang telah dilaksanakan dengan baik.
Selain itu dipengaruhi oleh kesadaran pekerja dan karyawan akan pentingnya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan patuh dan mengikuti peraturan serta
menggunakan APD dengan baik.
Walaupun secara umum kecelakaan kerja tidak pernah terjadi tetapi menurut hasil
kuisioner kecelakaan kerja terjadi beberapa kali di proyek walaupun hanya
kecelakaan kecil. Kecelakaan kecil yang sering terjadi di proyek yaitu terjatuhnya
tenaga kerja yang dikarenakan lantai licin. Namun untuk kecelakaan besar yang
mengakibatkan kerugian baik bagi karyawan ataupun pekerja dengan perusahaan
sampai saat ini belum pernah terjadi di Proyek Gedung RSUD K.R.M.T
WONGSONEGORO semarang.
6. DAFTAR PUSTAKA

1. PER. .05/MEN/1996 pasal 1. Sistem Manajemen Keseluruhan.

2. Tim Kopertis, Ilmu Manajemen Konstruksi untuk Perguruan Tinggi, Penerbit


Universita Tarumanagara, Jakarta, 1998.

3. Soemaryanro, W. I. 2002. Manajemen Proyek konstruksi. Andi, Yogyakarta

4. Depnaker, manajemen K3, IQRA Media, Bandung, 2005

5. Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING vol. 2, No.2, ISSN 2087 – 9334 (100 – 1130)
Juli 2012

6. Depnaker, Himpunan peraturan Perundang-undangan K3, IQRA Media,


Bandung, 1997.

Anda mungkin juga menyukai