Di Susun Oleh:
UMMI LATIFA
NIM: 2113010
Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan
judul “ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN KESELAMATAN KERJA
TERHADAP KINERJA PEKERJA KONSTRUKSI”.
Terwujudnya laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun
pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Alfi Rahmi, ST, M.Eng selaku dosen pengampu mata kuliah Metode
Penelitian yang telah menyediakan waktu untuk membimbing dan
memberikan ilmu kepada penulis sampai dengan selesainya pembuatan
laporan ini.
2. Seluruh teman-teman Program Studi Teknik Sipil Universitas Pasir
Pengaraian Angkatan 2021 yang selalu mendo’akan, mendukung dan
memotivasi yang membangun dalam pekerjaan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan-perbaikan ke depan. Semoga segala bantuan yang tidak
ternilai harganya ini mendapat imbalan di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah,
Amin.
UMMI LATIFA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, yaitu
sebagai berikut.
1. Perusahaan Konstruksi
Hasil penelitian yang dilakukan dapat digunakan pihak perusahaan konstruksi
untuk meningkatkan penerapanan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) pada proyek yang bersangkutan sehingga pekerjaan proyek dapat
berjalan dengan lancar.
2. Pekerja
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya perananan keselamatan kerja dan
kesehatan kerja yang dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja sehingga
kinerja pekerja berjalan dengan baik . 3. Penulis Penelitian ini diharapkan dapat
berguna bagi penyusun untuk diaplikasikan dalam dunia kerja, menjadi sarana
pembelajaran penulis, dan dapat memberikan manfaat untuk pembaca.
3.1 Konstruksi
Konstruksi adalah teknik pembangunan yang terdiri dari proses
pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan. Konstruksi adalah teknik
pembangunan dengan disiplin profesional yang bisa digunakan untuk
mendesain dan membangun infrastruktur. Dalam Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan
pembangunan kembali suatu bangunan. Ahli dalam bidang konstruksi
adalah menggabungkan teknik dari insinyur sipil dan manajer konstruksi.
Ahli dalam bidang konstruksi disebut insinyur konstruksi atau kontraktor,
penyedia jasa konstruksi. Insinyur konstruksi adalah mampu memegang
lisensi Insinyur Profesional (PE), sementara manajer konstruksi tidak.
Pada tingkat pendidikan, Universitas Krisnapwipayana menjelaskan
manajer konstruksi tidak berfokus pada perancangan, tetapi prosedur
konstruksi, metode, dan manajemen sumber daya manusia.
Dalam UUJK Nomor 2 tahun 2017, pekerjaan konstruksi adalah
keseluruhan atau sebagian kegiatan yang berhubungan dengan teknik
pembangunan, pengoperasioan, pemeliharaan, pembongkaran, dan
pembangunan kembali suatu bangunan. Konstruksi adalah teknik
pembangunan yang didapat oleh mahasiswa teknik konstruksi dari kursus
desain dan kursus manajemen konstruksi. Ini yang memungkinkan mereka
memahami teknik konstruksi berupa fungsi desain dan prasyarat
pembangunan yang diperlukan untuk mendesain dan membangun
infrastruktur. Dalam modul berjudul Pemahaman Umum Pengawasan
Konstruksi yang diterbitkan Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR), contoh pekerjaan konstruksi adalah jalan, jembatan,
gedung, perumahan, bendungan, saluran irigasi, dan lainnya.
3.2 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
3.2.1 Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan kondisi yang aman atau selamat dari
penderitaan dan kerusakan atau kerugian di tempat kerja berupa
penggunaan mesin, peralatan, bahan-bahan dan proses pengelolaan, lantai
tempat bekerja dan lingkungan kerja, serta metode kerja. Risiko
keselamatan kerja dapat terjadi karena aspek-aspek dari lingkungan kerja
yang dapat menyebabkan kebakaran, sengatan arus listrik, terpotong, luka
memar, keseleo, patah tulang, serta kerusakan anggota tubuh, penglihatan
dan pendengaran.
Menerut Meydina Mawar (2011) Kondisi pekerja sangat
menentukan terjadinya kecelakaan kerja. Faktor-faktor yang menentukan
kondisi pekerja yaitu.
a. Kondisi mental dan fisik Kondisi tersebut sangat berpengaruh
dalam menjalankan proses produksi karena dengan kondisi mental
dan fisik yang buruk dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
b. Kebiasaan kerja yang baik dan aman Pada saat melakukan
pekerjaan, pekerja harus dapat dituntut untuk bekerja secara
disiplin agar tidak lalai yang dapat mengakibatkan kecelakaan
kerja.
c. Pemakaian alat-alat pelindung diri Kurangnya kesadaran dalam
pemakaian alat-alat pelindung karena dirasa tidak nyaman oleh
pekerja dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
4.2 Objek
Penelitian Objek penelitian adalah adalah sifat keadaan suatu benda atau
bentuk nyata yang dijadikan sumber dalam penelitian seperti orang , benda ,
tempat dan yang lainnya.Adapun objek penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pekerja pada proyek pembangunan Terminal LPG
Pressurized wayame Ambon.