Abstrak
This study aims to develop Job Safety Analysis for plumbing practice workshop in Vocational
Education of Building Construction as an effort to improve Health and Safety Management System. This
research was conducted in Vocational Education Study Program of Building Construction of Faculty of
Engineering, State University of Jakarta Building L Campus A UNJ, Jalan Rawamangun Muka, Jakarta
13220. The research time was conducted for 5 months ie in March 2018 s / d July 2018 consisting of three
stages: preparation stage, implementation phase and data processing stage.
The type of research used in this study using Research & Development methodology.The results
showed that: Job Safety Analysis Development for plumbing practice workshop Vocational Education of
Building Construction can already be implemented, based on validation results conducted by experts of Job
Safety Analysis.
Indonesia meningkat sangat drastis dan 4 satunya adalah Praktik Plumbing. Praktik
tahun kebelakang terjadi penurunan kondisi plumbing adalah mata kuliah yang
kecelakaan kerja yang cukup signifikan. Hal memberikan ilmu tentang sanitasi dan juga
tersebut dikarekan oleh kurangnya penggunaan alat-alat plumbing, seperti
pengetahuan dan rendahnya kesadaran akan pemasangan alat sanitasi, pembuatan uliran
pentingnya penerapan Kesehatan dan pipa galvanis dan juga pembuatan wadah
Keselamatan Kerja. plat. Alat kerja yang digunakan dalam
Manajemen Risiko merupakan praktik memiliki potensi bahaya yang tinggi
bagian dari Sistem Manajemen Kesehatan seperti alat potong, mesin bor dan alat ulir.
dan Keselamatan Kerja. Risiko kegagalan Menurut wawancara kepada dosen
(risk of failures) akan selalu ada pada suatu pengampu praktik plumbing yaitu Agphin
aktifitas pekerjaan yang disebabkan oleh Ramadhan kecelakaan kerja yang pernah
perencanaan pekerjaan yang kurang terjadi didalam melakukan praktik plumbing
sempurna, pelaksanaan yang kurang cermat, adalah tergores plat baja dan rusaknya alat-
maupun akibat hal yang tidak disengaja. alat praktik dikarenakan pekerja tidak
Salah satu risiko pekerjaan yang dapat melaksanakan tata tertib dan bercanda
terjadi adalah adanya kecelakaan kerja (work disaat melakukan praktik. Terjadinya
accident). Oleh karena itu, sedapat mungkin kecelakaan kerja tersebut semakin
kecelakaan kerja harus dicegah, atau setidak- meyakinkan bahwa 97,4% mahasiswa
tidaknya dikurangi dampaknya. menginginkan adanya Job Safety Analysis
Salah satu cara pengaplikasian dalam pelaksanaan praktik plumbing.
Manajemen Risiko ditempat kerja adalah Pemilihan workshop praktik
penggunaan Metode Analisa Kecelakaan plumbing untuk dikembangkan Job Safety
Kerja atau lebih dikenal dengan Job Safety Analysis didasari oleh Keputusan Menteri
Analysis. Setiap pekerjaan dianalisa Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
mengenai metode pekerjaan yang akan Nomor 257/M/KPT/2017 tentang Nama
dilakukan, melakukan pengecekan tentang Program Studi pada Perguruan Tinggi
potensi bahaya yang dapat terjadi, setelah bahwa Pendidikan Teknik Bangunan akan
itu melakukan pengendalian bahaya apabila berganti menjadi Pendidikan Vokasional
terjadi bahaya/kecelakaan di lingkungan Konstruksi Bangunan yang nantinya akan
tempat kerja tersebut. berkewajiban menyediakan PPGV
Penanganan masalah keselamatan Konstruksi Bangunan, Gambar Arsitektur
kerja di tempat kerja harus dilakukan secara dan Teknologi Konstruksi dan Properti
serius. Termasuk dilembaga pendidikan untuk Sekolah Menengah Kejuruan yang
seperti dilingkungan Program Studi memiliki kompetensi keahlian Konstruksi
Pendidikan Vokasional Konstruksi Gedung Sanitasi dan Perawatan hal tersebut
Bangunan FT UNJ. Sebagai instansi menjadikan bahwa workshop plumbing
perguruan tinggi yang akan mencetak tenaga menjadi sarana pembelajaran yang
pendidik yang kompeten dan juga menghubungkan antara Pendidikan
professional, Program Studi Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan dengan
Vokasional Konstruksi Bangunan FT UNJ SMK Konstruksi Gedung Sanitasi dan
tidak hanya mempelajari tentang teori tetapi Perawatan.
juga praktik. Untuk menunjang Semua orang (Dosen, Teknisi dan
keterampilan praktik, Program Studi Mahasiswa) yang terlibat di
Pendidikan Vokasional Konstruksi bengkel/laboratorium harus ikut menjaga
Bangunan memiliki 4 ruang Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
bengkel/workshop dan 3 ruang Kesadaran akan adanya resiko bahaya dan
laboratorium. Program Studi Pendidikan menerapkan perilaku disiplin dan tertib
Vokasi Konstruksi Bangunan memiliki mata dalam bekerja merupakan hal yang harus
kuliah praktik di setiap semester, salah
56 − Volume 8, Nomor 2, Agustus 201
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil
dibiasakan untuk bekerja secara selamat dan proses atau perencanaan untuk
juga sehat. menghindarkan terjadinya gangguan
Berdasarkan uraian tersebut di atas, terhadap bisnis perusahaan. Sedangkan
menarik kiranya diadakan sebuah kajian menurut (Budiono, 2003:45) didalam
yang terkait dengan upaya pengendalian manajemen risiko, penilaian risiko sangat
kecelakan kerja berupa Job Safety Analysis berpengaruh dalam menentukan akibat atau
untuk diterapkan di lingkungan kerja pemaparan potensi bahaya, sebab melalui
Pendidikan Vokasional Konstruksi penilaian risiko, maka kecelakaan akibat
Bangunan pada Jobsheet praktik kerja kerja dapat dicegah ataupun dihilangkan.
plumbing. Melalui “Pengembangan Job Menurut (Suardi, 2007:56) terdapat 3
Safety Analysis untuk Workshop Praktik langkah dalam melakukan Manajemen
Plumbing di Pendidikan Vokasional Risiko sebagai berikut :
Konstruksi Bangunan Universitas Negeri 1. Langkah pertama dalam proses
Jakarta”. manajemen risiko adalah melakukan
identifikasi bahaya tempat kerja atau tempat
Konsep Job Safety Analysis yang yang berpeluan mengalami kerusakan. Cara
dikembangkan. sederhana untuk memulai menentukan
bahaya dapat dilakukan dengan membagi
Menurut (OHSAS 18001, 2007:5) area kerja berdasarkan kelompok.
Sistem Manajemen Kesehatan dan 2. Untuk memberikan makna terhadap
Keselamatan Kerja merupakan bagian dari suatu bahaya perlu dilakukan penilaian
Sistem Manajemen Organisasi yang risiko sehingga seseorang mengetahui
digunakan untuk mengembangkan dan besarnya risiko yang dapat terjadi. Penilaian
menerapkan kebijakan Kesehatan dan Risiko adalah proses untuk menentukan
Keselamatan Kerja dan mengelola Resiko. prioritas pengendalian terhadap tingkat
Hal tersebut diperkuat dengan Peraturan risiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
Menteri Tenaga Kerja Nomor 5 Tahun 3. Untuk melakukakn pengendalian
1996, Tentang Sistem Manajemen risiko (OHSAS 18001, 2007) memberikan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang pedoman mengenai pengendalian risiko
menyatakan bahwa: dilingkungan kerja sebagai berikut : (a)
Sistem Manajemen Kesehatan dan Eliminasi, Eliminasi merupakan suatu
Keselamatan Kerja adalah bagian dari pengendalian risiko yang bersifat permanen
sistem manajemen secara keseluruhan yang dan harus dicoba untuk diterapkan sebagai
meliputi struktur organisasi, perencanaan, pilihan prioritas utama. Eliminasi adalah
tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, cara pengendalian risiko yang paling baik,
proses, dan sumber daya yang dibutuhkan karena risiko terjadinya kecelakaan dan sakit
bagi pengembangan penerapan, pencapaian, akibat potensi bahaya ditiadakan; (b)
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan Subtitusi, Subtitusi merupakan penggantian
keselamatan dan kesehatan kerja dalam material, bahan, proses yang mempunyai
rangka pengendalian risiko yang berkaitan nilai risiko yang tinggi depan yang
dengan kegiatan kerja guna terciptanya mempunyai nilai risiko lebih kecil; (c)
tempat kerja yang aman, efisien dan Pengendalian Teknis, Pengendalian atau
produktif. rekayasa teknik termasuk merubah struktur
Persyaratan dalam penerapan Sistem objek kerja untuk mencegah seseorang
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan terpapar kepada potensi bahaya, seperti
Kerja di lingkungan kerja adalah pengaman mesin, alat bantu mekanik; (d)
Manajemen Resiko. Menurut (Ramli, Pengendalian Administratif, Pengendalian
2010:25), Risk Management adalah suatu Administratif dengan mengurangi atau
Pengembangan Job Safety Analysis untuk Workshop... − 57
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil
menghilangkan kandungan bahaya dengan penyusunan Job Safety Analysis yaitu : (1)
memenuhi prosedur atau instruksi. Menentukan pekerjaan yang akan dianalisis;
Pengendalian tersebut diantaranya adalah (2) Menguraikan pekerjaan menjadi
mengurangi pemaparan terhadap langkah-langkah dasar; (3) Mengidentifikasi
kandungan bahaya dengan pergiliran atau bahaya pada masing-masing pekerjaan; (4)
perputaran kerja (job rotation), sistem ijin Mengendalikan bahaya; dan (5)
kerja, atau hanya dengan menggunakan Komunikasikan kepada semua pihak yang
tanda bahaya. Pengendalian administratif terlibat.
tergantung pada perilaku manusia untuk
mencapai keberhasilan; dan (e) Penggunaan Workshop Praktik Kerja Plumbing
Alat Pelindung Diri, Alat pelindung diri
dikenakan oleh pekerja sebagai pelindung Menurut Undang-undang No. 1 Tahun
terhadap bahaya. Dengan memberikan alat 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 1
pengaman ini dapat mengurangi keparahan ayat 1, yang dimaksud tempat kerja adalah
risiko yang timbul. Keberhasilan tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau
pengendalian ini tergantung dari alat terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga
pelindung diri yang dikenakan itu sendiri, kerja bekerja, atau yang sering dimasuki
artinya alat yang digunakan haruslah sesuai tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha
dan dipilih dengan benar. dan dimana terdapat sumber atau sumber-
Salah satu bentuk dalam sumber bahaya.
mengaplikasikan manajemen resiko kerja, di
tempat kerja adalah menggunakan metode Workshop praktik plumbing
Job Safety Analysis. Kegiatan tersebut merupakan tempat kerja yang memiliki
dilakukan dengan melakukan penilaian potensi bahaya. Menurut (Ismara I, Prianto
resiko dan identifikasi bahaya disetiap E, 2017:206) Bengkel/Workshop adalah
tahapan melakukan pekerjaan/tugas yang sarana dan tempat mendukung kegiatan
dilakukan setiap tenaga kerja. pelatihan dan tempat peningkatan
Menurut (OSHA 3071, 2002), Job keterampilan, dalam rangka pengembangan
Safety Analysis adalah Teknik yang berfokus pemahaman dan keterampilan yang sesuai
pada tugas pekerjaan sebagai cara untuk dengan bidang keahlian.
mengidentifikasi bahaya sebelum terjadi
Berdasarkan Peraturan Menteri
insiden atau kecelakaan kerja. Berfokus
Pendidikan Nasional Nomor. 40 Tahun
pada hubungan antara pekerja, tugas, alat
2008 yang berisi tentang Standar Sarana dan
dan lingkungan kerja. Idealnya setelah
Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan
dilakukan identifikasi bahaya yang tidak
terdapat standar prasarana ruang praktik
terkendali tentunya akan diambil tindakan
untuk Bengkel Plumbing dan Sanitasi.
dan langkah-langkah untuk menghilangkan
atau mengurangi tingkat risiko yang dapat
Workshop praktik plumbing dan
diterima pekerja. sanitasi berfungsi sebagai tempat
Berdasarakan pengertian diatas maka berlangsungnya kegiatan pembelajaran
Job Safety Analysis adalah Metode yang seperti pemasangan alat saniter dan
digunakan untuk mengidentifikasi bahaya drainase, instalasi pipa dan praktik
terhadap hubungan antara pekerja, tugas, pembelajaran plat.
alat dan lingkungan kerja. Digunakan
sebagai solusi yang dapat mengurangi dan Luas minimum bengkel plumbing
menghilangkan bahaya di tempat kerja. untuk menampung 16 peserta didik untuk
Didalam melaksanakan program Job area kerja plumbing minimal 128 m², dan
Safety Analysis, (Ramli, 2010:152) ruang penyimpanan dan instruktur 48 m².
menyatakan bahwa, terdapat 5 langkah Berikut penjabaran mengenai rasio standar
dasar yang harus dilakukan dalam
58 − Volume 8, Nomor 2, Agustus 201
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil
sarana dan prasarana ruang bengkel praktik Bangunan yang sedang mengambil mata
plumbing. kuliah praktik plumbing. Job Safety Analysis
dikembangkan utnuk membantu program
Tujuan Penelitian pembelajaran praktik plumbing dan
meningkatkan Sistem Manajemen
Berdasarkan rumusan masalah, Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
maka tujuan penelitian ini untuk bengkel praktik plumbin
mengembangkan Job Safety Analysis di
Workshop Praktik Plumbing Program Studi
Pendidikan Vokasional Konstruksi
Bangunan Universitas Negeri Jakarta
sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Metode Penelitian
penempatan barang pada workshop praktik Dari data yang didapat diketahui bahwa
plumbing sehingga ruang kerja pekerja lebih hasil akhir dari kesesuaian setiap pekerjaan
luas, untuk ukuran ruangan sudah sesuai menunjukan angka > 81 % maka dapat
dengan standar yang berlaku yaitu 133 m2 dinyatakan bahwa Job Safety Analysis yang
untuk 16 orang pekerja. Mesin yang dibuat sudah dapat diterapkan dimasa yang
terdapat didalam workshop perlu mendapat mendatang.
perhatian dikarenakan belum adanya
perlindungan mesin dan servis secara Kesimpulan
berskala. Administrasi pada workshop
praktik plumbing sudah baik karena Dari hasil pengembangan yang dilakukan,
terdapat rubric peminjaman alat dan data maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Job
inventaris alat hanya saja belum ada berita Safety Analysis yang dikembangkan sudah
acara apabila terjadi kecelakaan saat dapat diimplementasikan di Workshop
melakukan aktivitas praktik. plumbing Universitas Negeri Jakarta, hal
3. Validasi produk pada para ahli, tersebut didasari oleh hasil validasi yang
setelah dilakukan pembuatan produk telah diberikan oleh para ahli.
langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
melakukan validasi produk kepada para ahli, Dengan adanya pengembangan Job Safety
dalam penelitian ini validasi diberikan Analysis akan meningkatkan Sistem
kepada ahli pengembangan instrument, ahli Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
materi, dan ahli Kesehatan dan Kerja di workshop plumbing, hal tersebut
Keselamatan Kerja. Para ahli melakukan akan semakin baik jika ditunjang dengan
validasi dengan melihat kesesuaian antara kondisi workshop yang baik, perlu adanya
instrumen yang dibuat dari metode upaya dari instansi untuk melakukan
pekerjaan, potensi bahaya hingga cara pembenahan kondisi workshop.
pengendaliannya.
Produk yang dibuat sebanyak 6 Implikasi
buah disesuaikan dengan jumlah praktik Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
yang dilakukan. Berikut hasil validasi yang implikasi yang didapat setelah penelitian ini
dilakukan : dilakukan adalah :
1. Job Safety Analysis yang dibuat dapat
meningkat Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja,
dikarenakan pekerja menjadi lebih
waspada dan disiplin dalam
menjalankan aktivitas pekerjaan.
2. Job Safety Analysis yang dibuat dapat
dijadikan sebagai salah satu alat untuk
menerapkan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di workshop
plumbing Pendidikan Vokasional
Konstruksi Bangunan.
3. Penelitian ini juga dapat dijadikan
sarana informasi untuk workshop
plumbing agar semakin meningkatkan
kondisi Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di lingkungan workshop agar
seluruh pekerja yang berada di
lingkungan tersebut lebih merasa
Daftar Pustaka