Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

PADA PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

OLEH

HENNY SINTHIA PUTRI

E1B119033

PROGRAM STUDI S1 ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT Rabb
semesta alam atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan
Tugas makalah ini dengan baik. Tak lupa pula saya mengucapkan banyak terimakasih kepada
bapak Langkuri selaku dosen saya yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan
tugas makalah ini.

Tugas ini merupakan tugas yang wajib diselesaikan guna melengkapi tugas
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SK3). saya sebagai penyusun makalah
ini menyadari masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini oleh karena itu kritik
dan saran dari pembaca akan sangat berguna untuk kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 06 Juli 2022

Penyusun

Henny Sinthia Putri


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistm Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif. Sedangkan yang dimaksud dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Penerapan SMK3 di
suatu perusahaan bertujuan untuk meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan
kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi; mencegah dan
mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh; serta menciptakan
tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan hal yang tidak akan terlepas dari
sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja tidak
hanya sangat penting bagi pekerja namun keselamatan dan kesehatan kerja menentukan
produktivitas suatu pekerjaan.

Menurut perkiraan International Labour Organization (ILO) 2,78 juta tenaga kerja
meninggal setiap tahun karena kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sekitar 86,3%
dari kematian ini diakibatkan oleh penyakit akibat kerja dan 13, 7% di akibatkan oleh
kecelakaan kerja. Data dari BPJS ketenagakerjaan pada tahun 2017 2 jumlah angka
kecelakaan kerja di tempat kerja sebanyak 123.041 kasus, dan pada tahun 2018 mencapai
173.105 kasus. Angka ini menunjukan peningkatan kecelakaan di tempat kerja (BPJS
Ketenagakerjaan, 2019).

Sektor konstruksi memegang peranan penting dalam pembangunan.Peranan


sektorkonstruksi dalam pembangunan diwujudkan dengan pengadaan atau
pendirian sarana danprasarana yang berfungsi mendukung tumbuh kembang
berbagai bidang terutama bidangekonomi, sosial, budaya, dan transportasi, tetapi
juga dapat menimbulkan berbagai dampakyang tidak diinginkan salah satunya yang
menyangkut aspek keselamatan kerja.Pemerintahtelah mencanangkan upaya peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja dengan mewajibkanpenerapan SMK3 termasuk di bidang
konstruksi.

Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan keteknikan untuk mendukung pekerjaan


konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan
keberlanjutan yang menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik dan lingkungan. Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disebut sebagai SMKK adalah bagian dari sistem
manajemen pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka menjamin terwujudnya
keselamatan konstruksi. Sedangkan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) merupakan
dokumen lengkap rencana penerapan SMKK dan merupakan satu kesatuan dengan
dokumen kontrak.

Gedung lab fakultas teknik Universitas Halu Oleo merupakan gedung dengan 3 lantai
yang difungsikan sebagai tempat yang digunakan mahasiswa untuk praktikum mata kuliah
yang mempunyai bobot SKS dan praktikum penunjang mata kuliah yang telah disampaikan
di kelas. Laboratorium Fakultas Teknik mempunyai 16 ruang praktikum .

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Pentingnya Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)


2. Apa saja resiko dari keselamatan konstruksi
3. Apa tujuan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
4. Rencana Keselamatan Konstruksi pada gedung lab Fakultas Teknik
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini adalah:

1. Mengetahui apa pentingnya Rencana Keselamatan Konstruksi


2. Mengetahui apa saja resiko dari Keselamatan Konstruksi
3. Mengetahui tujuan dari adanya Rencana Keselamatan Konstruksi
4. Mengidentifikasi Rencana Keselamatan Konstruksi pada gedung lab Fakultas Teknik

D. Manfaat

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan untuk penuis
maupun pembaca tentang apa itu RKK dan bagaimana cara mengidentifikasi Rencana
Keselamatan Konstruksi (RKK) melalui gedung lab Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa disebutSMK3 adalah
bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputistruktur organisasi
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur prosesdan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan pencapaian , pengkajiandan pemeliharaan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempatkerja yang aman (Permenaker No : PER.
05/MEN/1996).
Jadi, sistem manajemen K3 merupakan rangkaian kegiatan yang teraturdan saling
berhubungan secara keseluruhan yang berguna dalam pengendalianresiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja agar dapat menciptakan suasanatempat kerja yang aman.
Sistem manajemen K3 dalam pelaksanaannya juga memiliki pola tahapandalam kosep
dasarnya. Pola tahapan pada konsep dasar tersebut disebut “Plan-Do-Check-
Action”, yang meliputi:
1. Penetapan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin komitmen
terhadap penerapan SMK3
2. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan SMK3.
3. Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektifdengan
mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk
mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran.d.
4. Mengukur dan memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dankesehatan kerja
serta melakukan tindakan pencegahan dan perbaikan.e.
5. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan SMK3
secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamatan
dankesehatan kerja.

Adapun beberapa Kategori Tingkat Risiko K3 yaitu:


a) Risiko Tinggi, mencakup pekerjaan konstruksi yg pelaksanaannya berisiko sangat
membahayakan keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia, dan lingkungan serta
terganggunya kegiatan konstruksi.
b) Risiko Sedang, Mencakup pekerjaan konstruksi yg pelaksanaannya dpt berisiko
membahayakan keselamatan umum, harta benda dan jiwa manusia serta terganggunya
kegiatan konstruksi.
c) Risiko Kecil, mencakup pekerjaan konstruksi yg pelaksanaannya tidak membahayakan
keselamatan umum dan harta benda serta terganggunya kegiatan konstruksi.
a. Tujuan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Terjadinya hal – hal yang banyak berlangsung disuatu pekerjaan jadi memerlukan
antisipasi keselamatan dan kesehatan kerja, agar ketika dalam melakukan suatu pekerjaan
bisa jalan dengan lancar dan tidak terjadi yang bisa merugikan semua pihak yang terkait
dengan pekerjaan, mengenai beberapa yang mungkin bisa jadi tujuan ada manajemen
keselamatan serta kesehatan kerja yaitu seperti berikut :

a) Terwujudnya suatu pekerjaaan yang lancar


b) Terwujudnya tempat kerja yang aman
c) Terwujudnya pekerjaan yang efektif dan produktif
d) Situasi dan tempat yang terintegrasi dalam mencegah dan kurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja
e) Tingkatkan situasi kesehatan kerja
f) Mengurangi dan menghambat k3 dan tidak menyebabkan kerugian ekonomis.

b. Manfaat Sistem Manajemen Keselamatan dan Keselamatan Kerja di Indonesia

Manfaat penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatankerja bagi


perusahaan menurut Tarwaka (2008) adalah :
a) Pihak manajemen dapat mengetahui kelemahan-kelemahan unsur sistemoperasional
sebelum timbul gangguan operasional, kecelakaan, insiden dankerugian-kerugian
lainnya.
b) Dapat diketahui gambaran secara jelas dan lengkap tentang kinerja K3 di perusahaan.
c) Dapat meningkatkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan bidang K3.
d) Dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran tentang K3,khususnya
bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit.
e) Dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Penerapan sistem manajemen kesehatan dan kesalamatan kerja bagi duniindustri/usaha
memiliki banyak manfaat antara lain:
a) Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja.
b) Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja.
c) Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerjamerasa aman
dalam bekerja.
d) Meningkatkan image market terhadap perusahaan.
e) Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan
B. Rencana Keselamatan Konstruksi
Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan keteknikan untuk mendukung pekerjaan
konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan
keberlanjutan yang menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik dan lingkungan. Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disebut sebagai SMKK adalah bagian dari sistem
manajemen pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka menjamin terwujudnya
keselamatan konstruksi. Sedangkan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) merupakan
dokumen lengkap rencana penerapan SMKK dan merupakan satu kesatuan dengan
dokumen kontrak.

Hal-hal yang termuat dalam rencana keselamatan konstruksi

1. Pernyataan pertanggung jawaban


2. Metode pelaksanaan
3. Identifikasi bahaya
4. Pengendalian resiko dan penetapan risiko pekerjaan
5. Rancangan panduan pelaksanaan
6. Biaya keselamatan
7. Kebutuhan personil

C. Gedung Lab Fakultas Teknik UHO


Gedung lab fakultas teknik Universitas Halu Oleo merupakan gedung dengan 3 lantai
yang difungsikan sebagai tempat yang digunakan mahasiswa untuk praktikum mata kuliah
yang mempunyai bobot SKS dan praktikum penunjang mata kuliah yang telah disampaikan
di kelas. Laboratorium Fakultas Teknik mempunyai 16 ruang praktikum .

Gedung lab ini terletak disebelah gedung fakultas teknik. Bangunannya difungsikan sebagai
gedung laboratorium atau studio yang disediakan untuk masing-masing jurusan.
JENIS/TIPE IDENTIFIKASI DAMPAK PENILAIAN RESIKO SKALA PENETAPAN
N PEKERJAAN BAHAYA KEKERAPAN KEPARAHAN TINGKAT PRIORIT PENGENDALIAN
O RESIKO AS RISIKO K3
1 Mobilisasi Kecelakaan Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai APD
kerja aman/bahaya

Kecelakaan Kerusakan dan 3 3 9 1 Mentaati


lalu lintas Kecelakaan peraturan lalu
kerja lintas
terluka Perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD
aman

Tertimpa Kerusakan dan 1 2 2 3 Mengikuti SOP


alat berat kecelakaan pengoperasian
kerja alat berat
Terlindas Kerusakan dan 1 3 3 2 Mentaati
kendaraan kecelakaan peraturan lalu
kerja lintas

Kerusakan Kerusakan dan 1 2 2 3 Mentaati


pada kecelakaan peraturan lalu
prasarana kerja lintas
umum
2 Manajemen Tertusuk Perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD
mutu benda aman
tajam
Tertimpa Kondisi tidak 1 2 2 3 Mengikuti SOP
alat aman/berbaha pengoperasian
pengujian ya alat
3 Pengukuran Tertusuk Perilaku tidak 1 2 2 3 Memakai APD
dan paku aman
pemasanga
n bowplank
Terpukul Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai APD
alat aman/bahaya
pemukul

tersandung Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai APD


aman/
berbahya
Tertimpa Kondisi tidak 1 2 2 3 Mengikuti SOP
material aman/bahaya pengoperasian
alat
N JENIS/TIPE IDENTIFIKASI DAMPAK PENILAIAN RESIKO SKALA PENETAPAN
O PEKERJAAN BAHAYA PRIORIT PENGENDALIAN
KEKERAPAN KEPARAHAN TINGKAT AS RISIKO K3
RESIKO
4 Pagar Tertusuk Perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD
pengaman paku aman
proyek
Terpukul Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai APD
alat aman/bahaya
pemukul

Tertimpa Kondisi tidak 1 2 2 3 Mengikuti SOP


alat aman/bahaya pengoperasian
material alat

5 Bongkar Tertusuk Perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD


atap paku aman

Terpukul Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai APD


alat aman/bahaya
pemukul

Tertimpa Kondisi tidak 1 2 2 3 Mengikuti SOP


alat aman/bahaya pengoperasian
material alat

Terjatuh Perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD


aman

6 Bongkaran Tertusuk Perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD


didning paku aman

Terpukul Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai APD


alat aman/bahaya
pemukul
Tertimpa Kondisi tidak 1 2 2 3 Mengikuti SOP
alat aman/bahaya pengoperasian
material alat

Terjatuh Perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD


aman
8 Galian Tertimpa Perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD
tanah material aman
dengan alat galian
berat
Terjadi Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai APD
gangguan aman/bahaya
lalu lintas
diarea
proyek
Kecelakaan Kondisi tidak 1 2 2 3 Memakai APD
alat aman/bahaya

Terjatuh/te Perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD


rpeleset ke aman
area galian

9 Galian Terpukul Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai APD


tanah cangkul aman/bahaya
(manual)

Tertimpa Kondisi tidak 1 2 2 3 Memakai APD


material aman/bahaya
galian

Terjatuh/te Perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD


rpeleset ke aman
area galian

Urugan Tertimpa Perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD


1 tanah material aman
0 kembali urugan
Terjadi Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai APD
gangguan aman/bahaya
lalu lintas
diarea
proyek
Kecelakaan Kondisi tidak 1 2 2 3 Memakai APD
alat aman/bahaya

Terjatuh/te Perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD


rpeleset ke aman
area
pekerjaan
1 Urugan Tertimpa Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai APD
1 tanah material aman/bahaya
kembali urugan

Terjadi Kondisi tidak 1 2 2 3 Memakai APD


gangguan aman/bahaya
diarea
proyek
Terjatuh/ Perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD
terpeleset aman/bahaya
diarea
pekerjaan
Pekerjaan pondasi
1
2 Pekerjaan Tertimpa Perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD
cor beton material aman
beton
Iritasi pada Perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD
kulit oleh aman/bahaya
semen

Kecelakaan Kondisi tidak 1 2 2 3 Memakai APD


alat aman/bahaya

Terjatuh Perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD


kearea ama n
pekerjaan
Pekerjaan Tertusuk Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai APD
pembesian besi beton aman/bahaya

Tertimpa Kondisi tidak 1 2 2 3 Memakai APD


material aman/bahaya
besi
Terjatuh ke Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai APD
area aman/bahaya
pekerjaan
Pekerjaan Tertimpa Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai APD
bekisting material aman/bahaya
bekisting

Tertusuk Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai APD


paku aman/bahaya

Kecelakaan Kondisi tidak 1 2 2 3 Memakai APD


alat aman/bahaya

perilaku tidak 1 1 1 3 Memakai APD


Terjatuh/te aman/bahaya
rpeleset ke
area
pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai