Judul:
ANALISI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG
(Studi Kasus : Proyek Pembanguan Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara, Kendari)
1. PENDAHULUAN
Proyek konstruksi adalah sektor pekerjaan yang memiliki tingkat risiko dan kecelakaan kerja, hal
ini disebabkan akibat rendahnya kesadaran akan pentingnya melakukan penerapan Sistem
Keselamatan dan Keseahatan Kerja (SMK3) yang baik dan sesusai dengan peraturan prundang-
undangan yang berlaku. Seringkali penerapan K3 pada suatu proyek konstruksi dianggap hanya
sebagai beban biaya, bukan sebagai investasi untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja namun
dapat memberikan tingkat kerugian dari proyek konstruksi itu sendiri.Proyek tidak hanya dilihat dari segi
kualitasnya saja, tetapi keberhasilan suatu proyek dilihat pula dari segi waktu dan biaya. Biaya yang
telah di habiskan dan waktu yang telah digunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan harus di
evaluasi penyimpangannya secara berkala terhadap rencana. Jika terdapat penyimpangan biaya dan
waktu yang sangat signifikan dalam sebuah proyek maka proyek tersebut terindikasi memiliki
manajemen proyek yang buruk.
Mengingat tingginya urgensi K3 pada sektor konstruksi di Indonesia, pemerintah telah mengatur
penyelenggaraan penerapan K3 dalam Udang-Udang serta kewajiban dalam pelaksanaannya disemua
sektor industri konstruksi. Hal ini dilakukan agar penerapan K3 menjadi hal mutlak untuk melindungi
dan meminimalisir risiko kecelakaan kerja yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kinerja
serta dapat menjamin kualitas dan keamanan suatu pekerjaan sehingga dapat tercapainya zero
accindent. (PARAMPARA, 2018).
Secara umum Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sering
terabaikan serta kurang memiliki perhatian khusus, hal ini ditunjukkan dengan masih adanya
kecelakaan kerja konstruksi yang terjadi. Setiap proyek konstruksi memiliki sifat dan ciri yang berbeda-
beda yang dipengaruhi oleh cuaca, waktu pekerjaan yang terbatas, pekerja yang belum memiliki
kompotensi tinggi, penggunaan alat kerja yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja, hal
ini menunjukkan bahwa proyek konstruksi memiliki risiko kecelekaan kerja yang fatal (Pangkey et al.,
2012).
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dapat menjadi acuan
yang mengatur berbagai kegiatan didalamnya serta mengelolah K3 secara sistematis dan komprehensif
dalam suatu sistem manajemen yang utuh, sehingga diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakan
kerja yang akan terjadi, mulai dari dampak kecelakaan kerja tingkat terendah.
Proyek pembangunan Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara ini merupakan salah satu
proyek konstruksi yang memiliki tingkat risiko dan kecelakaan kerja, hal ini disebabkan oleh banyaknya
jumlah tenaga kerja yang terlibat, ada penggunaan alat-alat atau mesin canggih yang cukup
memerlukan metode dan keahlian khusus serta memerlukan pengawasan dalam penggunaannya. Hal
tersebut dapat berpotensi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan antara lain aspek
keselamatan dan kesehatan kerja. Kegiatan konstruksi ini harus dapat dikelola dengan memperhatikan
standar peraturan atau perundang-undangan yang berlaku untuk ketentuan K3, oleh sebeb itu perlu
dilakukan kegiatan penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis apakah Proyek Pembangunan
Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara yang dilaksanakan sudah menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, yaitu dengan cara melakukan sistem Audit internal pada perusahaan pelaksana
konstruksi dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat penerapan yang dilaksanakan,
faktor apa saja yang menjadi pengaruh dalam melakukan pemenuhan penerapan SMK3 yang
selanjutnya memberikan respon sebagai tindakan koreksi dan perbaikan/ improvement dalam upaya
melakukan pemenuhan penerapan SMK3 sesuai peraturan perundang-undangan serta pencegahan
kecelakaan kerja.
2. PEMBAHASAN
2.1 Proyek Konstruksi
Proyek adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan waktu dan sumber daya terbatas untuk
mencapai hasil akhir yang ditentukan. Dalam mencapai hasil akhir, kegiatan proyek dibatasi oleh
anggaran, jadwal, dan mutu, yang dikenal sebagai tiga kendala ( triple constraint) (Hafnidar A. Rina,
2016).
Menurut Dipohusodo (1996) suatu proyek merupakan sebuah upaya yang yang diorganisasikan
untuk mencapai suatu tujuan (proyek konstruksi), sasaran, dan harapan penting dalam mengarahkan
pada sumber daya yang tersedia dan memiliki jangka waktu yang terbatas serta sesuai dengan
kesepakatan. Sumber daya yang dimaksud adalah tenaga kerja, peralatan konstruksi, material,
teknologi atau metode.
Pengusaha memiliki tanggung jawab terhadap penyelenggaraan SMK3 yang merupakan salah
satu pendekatan yang berguna untuk memenuhi kewajiban dalam perlindungan keselamatan dan
kesehatan pekerja. SMK3 menyajikan kerangka kerja dalam memahami dan mengendalikan risiko di
tempat kerja dengan cara menghilangkan maupun meminimalkan risiko melalui langkah-langkah
pencegahan dan perlindungan yang efektif, serta bagaimana memanfaatkan peluang K3 untuk
mencegah terjadinya cedera yang berkaitan dengan pekerjaan untuk menciptakan tempat kerja yang
aman dan sehat . Tujuan SMK3 telah disebutkan pada Pasal 2 Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3 sebagaimana berikut:
Penilaian sebagaimana yang tercantum dalam PP No.50 Tahun 2012 pada pasal 16 ayat (3)
Tentang Penerapan SMK3, dilakukan melalui Audit SMK3 yang meliputi:
3. PENUTUP
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses dan proyek yang dihasilkan dan
memeriksa apakah angaran dan waktu sesuai dengan penjadwalan dan dari proses pendataan yang
telah dikerjakan, telah didapatkan hasi menunjukkan CPI dan SPI memiliki nilai dibawah 1 atau lebih
kecil dari 1 (<1), untuk penjadwalan bernilai 0,75 maka menunjukkan penjadwalan proyek akan lebih
cepat dikerjakan dari rencana pembangunan Gedung dan pada anggaran.
4. KAJIAN PUSTAKA
J. Irawan, A. Rijaluddin, and E. Juliar, “Analisa Pengendalian Biaya Dan Waktu Dengan Metode
Konsep Nilai Hasil Pada Proyek Pembangunan Gedung Satpol Pp Kabupaten Majalengka,” J-
Ensitec, vol. 5, no. 02, pp. 237–243, 2019, doi: 10.31949/j- ensitec.v5i02.1503.
Tamba, Sopian. “Optimasi Biaya Dan Waktu Akibat Penjadwalan Ulang (Reschedulling) Pada Proyek
Perumahan Menggunakan Microsoft Project”. Skripsi. Medan., Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik., Universitas Medan Area. 2018.CERC,1984, Shore protection manual volume I ,
fourth edition,U.S. Army.
Batselier, J., & Vanhoucke, M. (2017). Improving project forecast accuracy by integrating earned value
management with exponential smoothing and reference class forecasting. International Journal
of Project Management, 35(1), 28–43. https://doi.org/10.1016/j.ijproman.2016.10.003
Maromi, M. I., & Indriyani, R. (2015). Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu
Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya. Jurnal Teknik ITS, 4(1),
54–59.
Fitriani, H., Sriwijaya, U., Marzuki, P. F., Wibowo, A., Pekerjaan, K., & Republik, U. (n.d.). J u r n a l
Kajian Penerapan Model NPV-at-Risk Sebagai Alat Untuk Melakukan Evaluasi Investasi Pada
Proyek Infrastruktur Jalan Tol Kajian Penerapan Model NPV- at-Risk Sebagai Alat Untuk
Melakukan Evaluasi Investasi Pada Proyek Infrastruktur Jalan Tol. (March 2015).