Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No.

2, Juli 2012 ISSN 2087-9334 (100-113)

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA (SMK3) PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA
(Studi Kasus: Pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno-Manado)

Febyana Pangkey
Alumni S2 Teknik Sipil Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi

Grace Y. Malingkas, D.O.R. Walangitan


Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan sistem perlindungan bagi
tenaga kerja dan jasa konstruksi untuk meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko kerugian
moral maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia dan lingkungan
sekitarnya yang nantinya dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif dan efisien. Pedoman
penerapan SMK3 di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor:
PER.05/MEN/1996.
Penelitian ini mencoba memberikan jawaban tentang bagaimana standar dan pedoman SMK3 yang
digunakan pada proyek pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno di Manado serta membahas
bagaimana pengaruh dari penerapan SMK3 bagi perusahaan dan tenaga kerja itu sendiri.
Analisis data dilakukan dengan menyusun dan membahas hasil wawancara dengan petugas K3, hasil
observasi atau pengamatan langsung di lokasi proyek dan hasil evaluasi data-data SMK3 yang
tersedia serta studi kepustakaan sebagai data pendukung.
Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa SMK3 telah direncanakan dan diterapkan dengan baik
di lokasi proyek. Standar dan pedoman yang digunakan untuk mengatur sistem ini disusun dalam
Rencana Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Proyek (RMK3LP). Dasar
penerapan prosedur-prosedur tersebut disesuaikan dengan standar internasional yaitu Occupation
Health and Safety Management System (OHSAS) 18001:1999 yang memiliki kesamaan dengan
SMK3 diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER.05/MEN/1996. Penerapan SMK3
ini membawa pengaruh yang baik bagi perusahaan maupun tenaga kerja, hal tersebut terlihat dari
jumlah tenaga kerja yang mengalami kecelakaan atau penyakit kerja masih tergolong rendah dan
tidak memberikan pengaruh yang berarti bagi pelaksanaan pekerjaan.

Kata Kunci : SMK3, OHSAS 18001:1999.

PENDAHULUAN masih tingginya angka kecelakaan kerja yang


terjadi. Di Indonesia, setiap tujuh detik terjadi
Seiring dengan pesatnya laju perkembangan satu kasus kecelakaan kerja (“K3 Masih
pembangunan konstruksi gedung bertingkat di Dianggap Remeh” Warta Ekonomi, 2 Juni
Indonesia, maka peranan pengendalian resiko 2006).
kecelakaan kerja dirasakan menjadi semakin
penting. Namun pada kenyataannya penerapan
Proyek konstruksi memiliki sifat yang khas,
Sistem Manajemen Keselamatan dan
antara lain tempat kerjanya di ruang terbuka
Kesehatan Kerja (SMK3) secara umum masih
yang dipengaruhi cuaca, jangka waktu peker-
sering terabaikan. Hal ini ditunjukan dengan
100
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 2, Juli 2012 ISSN 2087-9334 (100-113)

jaan terbatas, menggunakan pekerja yang Kerja (SMK3) di lokasi penelitian.


belum terlatih, menggunakan peralatan kerja 2. Pengaruh penerapan Sistem Manajemen
yang membahayakan keselamatan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
kesehataan kerja dan pekerjaan yang banyak (SMK3) di lokasi penelitian.
mengeluarkan tenaga. Berdasarkan sifat-sifat 3. Lokasi penelitian adalah proyek
unik itu pula, maka sektor jasa kontruksi pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno -
mempunyai resiko biaya kecelakaan fatal. Manado.
Untuk mencegah kecelakaan kerja, diperlukan 4. Penelitian dilakukan pada jam kerja.
suatu Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) yang mengatur dan Tujuan Penelitian
dapat menjadi acuan bagi konsultan,
Tujuan penelitian ini adalah untuk
kontraktor dan para pekerja kontruksi.
mengevaluasi penerapan Sistem Manajemen
SMK3 merupakan bagian yang tidak terpisah Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap
dari sistem perlindungan tenaga kerja dan bagi (SMK3) pada proyek pembangunan Jembatan
pekerjaan jasa konstruksi dapat Dr. Ir. Soekarno - Manado.
meminimalisasi dan menghindarkan diri dari
resiko kerugian moral maupun material,
kehilangan jam kerja, maupun keselamatan LANDASAN TEORI
manusia dan lingkungan sekitarnya yang
nantinya dapat menunjang peningkatan kinerja Pengertian Sistem Manajemen Kesela-
yang efektif dan efisien dalam proses matan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
pembangunan.
Sebagaimana kita ketahui dalam suatu
Proyek pembangunan Jembatan Dr. Ir. perusahaan yang bergerak di bidang
Soekarno - Manado merupakan salah satu konstruksi memiliki organisasi yang
proyek konstruksi yang memiliki resiko terstruktur secara utuh dan menyeluruh akan
kecelakaan kerja yang tinggi. Salah satu terdiri dari bagian-bagian yang saling
penyebabnya penggunaan alat-alat berat dan berinteraksi baik secara fisik seperti halnya
mesin-mesin canggih yang memerlukan pimpinan, pelaksana pekerjaan, ahli, material /
keahlian untuk menggunakannya dengan bahan, dana, informasi, pemasaran dan pasar
benar. Oleh sebab itu perlu diadakan itu sendiri. Mereka saling bahu-membahu
penelitian tentang evaluasi penerapan SMK3 melaksanakan berbagai macam kegiatan yang
pada proyek tersebut sehingga kecelakaan dilakukan dalam suatu proses pekerjaan yang
kerja bisa dapat dikurangi atau ditekan saling berhubungan karena adanya interaksi
sekecil-kecilnya. Manajemen keselamatan dan dan ketergantungan, segala aktivitas dalam
kesehatan kerja yang dilaksanakan dengan sebuah perusahaan menunjukan adanya sistem
sebaik-baiknya diharapkan akan memberi didalam-nya. Dengan demikian disimpulkan,
iklim keamanan dan ketenangan kerja, bahwa pengertian tentang sistem adalah suatu
sehingga sangat membantu dalam proses dari gabungan berbagai komponen /
meningkatkan produktivitas tenaga kerja. unsur / bagian / elemen yang saling
berhubungan, saling berinteraksi dan saling
Batasan Masalah ketergantungan satu sama lain yang
dipengaruhi oleh aspek lingkungan untuk
Dalam penelitian ini, masalah dibatasi pada :
mencapai tujuan yang ingin dicapai (Tarore
1. Penerapan Standar dan Pedoman Sistem
dan Mandagi, 2006).
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
101
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 2, Juli 2012 ISSN 2087-9334 (100-113)

pengem-bangan penerapan, pencapaian,


Manajemen merupakan suatu ilmu
pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan
pengetahuan tentang seni memimpin
keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka
organisasi yang terdiri atas kegiatan
pengendalian resiko yang berkaitan dengan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
dan pengendalian terhadap sumber-sumbar
yang aman, efisien dan produktif.
daya yang terbatas dalam usaha mencapai
tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien Manfaat penerapan Sistem Manajemen
(Abrar Husein, 2008). Secara sistematis fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
manajemen menggunakan sumber daya yang bagi perusahaan menurut Tarwaka (2008)
ada secara efektif dan efisien untuk itu perlu adalah:
diterapkan fungsi-fungsi dalam manaje-men 1. Pihak manajemen dapat mengetahui
itu sendiri seperti perencanaan (planning), kelemahan-kelemahan unsur sistem
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan operasional sebelum timbul gangguan
(actuating) dan pengawasan dan pengendalian operasional, kecelakaan, insiden dan
(controlling). kerugian-kerugian lainnya.
2. Dapat diketahui gambaran secara jelas dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
lengkap tentang kinerja K3 di perusahaan.
ditinjau dari segi keilmuan dapat diartikan
3. Dapat meningkatkan pemenuhan terhadap
sebagai ilmu pengetahuan dan penerapan
peraturan perundangan bidang K3.
mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
4. Dapat meningkatkan pengetahuan, ketram-
akibat kerja. Penerapan K3 dijabarkan ke
pilan dan kesadaran tentang K3,
dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan
khususnya bagi karyawan yang terlibat
Kesehatan Kerja yang disebut SMK3
dalam pelaksanaan audit.
(Soemaryanto, 2002).
5. Dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang disebut SMK3 adalah
bagian dari sistem manajemen secara Pedoman Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di
keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
Indonesia.
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,
prosedur, proses dan sumber daya yang Kesuksesan program Sistem Manajemen
dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
pencapaian, peng-kajian dan pemeliharaan pada proyek konstruksi tidak lepas dari peran
kebijakan K3 dalam rangka pengendalian berbagai pihak yang saling terlibat,
resiko yang berkaitan dengan kerja guna berinteraksi dan bekerja sama. Hal ini sudah
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien seharusnya menjadi pertimbangan utama
dan produktif (Peraturan Menteri Pekerjaan dalam pelak-sanaan pembangunan proyek
Umum Nomor. 09 / PER / M / 2008) konstruksi yang dilakukan oleh tim proyek
dan seluruh manajemen dari berbagai pihak
Menurut Peraturan Menteri No PER. 05 /
yang terkait didalamnya. Masing-masing
MEN /1996, Sistem Manajemen Keselamatan
pihak mempunyai tanggung jawab bersama
dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian
yang saling mendukung untuk keberhasilan
dari sistem manajemen secara keseluruhan
pelaksanaan proyek konstruksi yang ditandai
meliputi struktur organisasi, perencanaan,
dengan evaluasi positif dari pelaksanaan
tanggung jawab, pelaksanaan prosedur, proses
program keselamatan dan kesehatan kerja.
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
102
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 2, Juli 2012 ISSN 2087-9334 (100-113)

Berikut ini akan dijelaskan mengenai pedoman Penerapan


penerapan SMK3 yang berlaku di Indonesia
Menerapkan kebijakan K3 secara efektif
menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dengan mengembangkan kemampuan dan
Republik Indonesia No: PER.05/ MEN/ 1996:
mekanisme pendukung yang diperlukan untuk
Komitmen dan Kebijakan mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran K3.
Suatu tempat kerja dalam menerapkan
Pengusaha dan pengurus tempat kerja harus kebijakan K3 harus dapat mengitegrasikan
menetapkan komitmen dan kebijakan K3 serta Sistem Manajemen Perusahaan yang sudah
organisasi K3, menyediakan anggaran dan ada.
tenaga kerja dibidang K3. Disamping itu
pengusaha dan pengurus juga melakukan Yang perlu diperhatikan oleh perusahaan pada
koordinasi terhadap perencanaan K3. Dalam tahap ini adalah :
hal ini yang perlu menjadi perhatian penting 1. Jaminan Kemampuan
terdiri atas 3 hal yaitu: a. Sumber daya manusia, fisik dan
financial.
1. Kepemimpinan dan Komitmen
b. Integrasi
2. Tinjauan Awal K3
c. Tanggung jawab dan tanggung gugat.
3. Kebijakan K3
d. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
Perencanaan e. Pelatihan dan Keterampilan
Dalam perencanaan ini secara lebih rinci 2. Dukungan Tindakan
menjadi beberapa hal: a. Komunikasi
b. Pelaporan
1. Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian c. Dokumentasi
dan pengendalian resiko dari kegiatan, d. Pengendalian Dokumen
produk barang dan jasa. e. Pencatatan Manajemen Operasi
2. Pemenuhan akan peraturan perundangan
dan persyaratan lainnya kemudian mem- 3. Identifikasi Sumber Bahaya dan
berlakukan kepada seluruh pekerja Pengendalian Resiko
3. Menetapkan sasaran dan tujuan dari a. Identifikasi Sumber Bahaya
kebijakan K3 yang harus dapat diukur, b. Penilaian Resiko
menggunakan satuan/indicator c. Tindakan Pengendalian
pengukuran, sasaran pencapaian dan d. Perencanaan dan Rekayasa
jangka waktu pencapaian. e. Pengendalian Administratif
4. Menggunakan indikator kinerja sebagai f. Tinjauan Ulang Kontrak
penilaian kinerja K3 sekaligus menjadi g. Pembelian
informasi keberhasilan pencapaian SMK3 h. Prosedur Tanggap Darurat atau
5. Menetapkan sistem pertanggungjawaban Bencana
dan saran untuk pencapaian kebijakan K3 i. Prosedur Menghadapi Insiden
6. Keberhasilan penerapan dan pelaksanaan j. Prosedur Rencana Pemulihan
SMK3 memerlukan suatu proses 4). Pengukuran dan Evaluasi
perencanaan yang efektif dengan hasil a. Inspeksi dan pengujian
keluaran (output) yang terdefinisi dengan b. Audit SMK3
baik serta dapat diukur. c. Tindakan perbaikan dan pencegahan

103
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 2, Juli 2012 ISSN 2087-9334 (100-113)

5). Tinjauan Oleh Pihak Manajemen 3. Japanese Standards Association


a. Evaluasi terhadap penerapan kebijakan 4. British Standards Institution
keselamatan dan kesehatan kerja. 5. Bureaus Veritas Quality Assurance
b. Tujuan, sasaran dan kinerja 6. Det Norske Veritas
keselamatan dan kesehatan kerja. 7. Lyoyds Register Quality Assurance
c. Hasil temuan audit Sistem Manajemen 8. National Quality Assurance
K3. 9. SFS Certification
d. Evaluasi efektifitas penerapan Sistem 10. SGS Yarsley International Certification
Manajemen K3 dan kebutuhan untuk Services
mengubah Sistem Manajemen K3 11. Association Espanola de Normalizationy
sesuai dengan: Certification
1) Perubahan peraturan perundangan. 12. International Safety Management Organi-
2) Tuntutan dari pihak yang terkait zation Ltd
dan pasar. 13. SIRIM QAS Sdn Bdn
3) Perubahan produk dan kegiatan 14. International Certification Services
perubahan. 15. The High Pressure Gas Safety Institute of
4) Perubahan struktur organisasi Japan
perusahaan. 16. The Engineering Employers Federation
5) Perkembangan ilmu pengetahuan 17. Singapore Producitivity and Standards
dan teknologi termasuk Board
epidemologi. 18. Instituto Mexicano de Normalizationy
6) Pengalaman yang didapat dari Certification
insiden keselamatan dan kesehatan
OHSAS 18001 ini juga memiliki struktur yang
kerja.
mirip dengan ISO 14001 (Sistem Manajemen
7) Pelaporan.
Lingkungan). Dengan demikian OHSAS lebih
8) Umpan balik khususnya dari
mudah diitergrasikan dengan ISO 9000
tenaga kerja.
(Sistem Manajemen Mutu). OHSAS 18001
Pemahaman tentang OHSAS 18001 merupakan persyaratan penilaian Keselamatan
dan Kesehatan Kerja ini menyatakan
OHSAS secara harafiah singkatan dari persyaratan Sistem Manajemen Kesehatan dan
Occupational Health and Safety Assessment Keselamatan Kerja (K3), agar organisasi
System. OHSAS adalah sertifikasi untuk mampu mengendalikan dan memudahakan
Sistem Manajemen Keselamatan dan pengelolaan resiko-resiko K3 yang terkait
Kesehatan Kerja yang berstandar dengan struktur organisasi, perencanaan kerja,
internasional. tanggung jawab, praktek, prosedur, proses,
OHSAS 18001 ini tidak diterbitkan oleh tinjauan dan pemeliharaan kebijakan K3
Lembaga Standarisasi Dunia (ISO), tapi oleh organisasi dan meningkatkan kinerjanya.
British Standards Institute (BSI) melalui Secara fisik persya-ratan ini tidak menyatakan
kesepakatan badan-badan sertifikasi yang ada kriteria kinerja, ataupun memberikan
di beberapa Negara, yaitu kerja sama persyaratan secara lengkap dan merancang
organisasi-organisasi dunia, antara lain: sistem manajemen.

1. National Standards Authority of Ireland OHSAS 18001 ini sesuai untuk berbagai
2. South African Bureau of Standards organisasi yang berkeinginan untuk:

104
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 2, Juli 2012 ISSN 2087-9334 (100-113)

1. Membuat sebuah Sistem Manajemen K3 kemudian dilanjutkan pada jam 13.00 - 18.00
yang berguna untuk mengurangi atau WITA.
menghilangkan tingkat resiko yang
menimpa karyawan/pihak terkait yang Jenis Data
terkena dampak aktivitas organisasi. Data Primer: didapat dari hasil observasi atau
2. Menerapkan, memelihara dan melakukan pengamatan secara langsung di lokasi proyek
perbaikan berkelanjutan sebuah Sistem dan wawancara dengan Pengendali Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Manajemen Mutu, Keselamatan dan
Kerja (SMK3). Kesehatan Kerja serta Lingkungan
3. Melakukan sertifikasi untuk melakukan (PSMMK3L) dan Safety Patrol.
penilaian sendiri.
Data Sekunder: berupa struktur organisasi,
Elemen-elemen kunci pada OHSAS 18001 standar/prosedur dan peraturan mengenai
memiliki sub-sub elemen yang terdiri atas : Sistem Manajemen Keselamatan dan
1. Persyaratan Umum Kesehatan Kerja (SMK3), dan daftar Alat
2. Kebijakan K3 Pelindung Diri (APD) yang digunakan di
3. Perencanaan lokasi penelitian serta studi kepustakaan yang
4. Operasional dan Implementasi digunakan sebagai data pendukung.
5. Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi
6. Tinjauan Manajemen Prosedur Penelitian
Tahap dan prosedur penelitian ini dilakukan
OHSAS 18001:1999 memiliki komponen/
secara sistematis. Adapun tahap dan prosedur
elemen-elemen yang sama dengan SMK3
penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai
yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga
berikut:
Kerja Republik Indonesia Nomor:
PER.05/MEN/ 1996. Komponen tersebut Tahap Persiapan
Pelaksanaan penelitian diawali dengan
meliputi komitmen dan kebijakan,
perencanaan, penerapan, pengukuran dan survey lokasi untuk meninjau kasus-kasus
yang terjadi di proyek selanjutnya
evaluasi serta tinjauan oleh pihak manajemen.
merumuskan latar belakang penelitian,
masalah penelitian dan tujuan penelitian.
Kemudian melakukan studi kepustakaan
METODOLOGI PENELITIAN yang digunakan sebagai bahan dan
Tempat dan Waktu Penelitian pedoman untuk penelitian ini.
Tahap Pengumpulan Data
Penelitian dilaksanakan di proyek a. Survey lokasi untuk mengamati apakah
pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno yang proyek memenuhi syarat untuk
berlokasi di Kompleks Pasar Bersehati, dijadikan lokasi penelitian serta
Kelurahan Calaca, Kecamatan Wenang - Kota melakukan proses perijinan kepada
Manado. pelaksana atau pemilik proyek.
b. Melakukan wawancara kepada pihak
Penelitian dilaksanakan dalam waktu 3 bulan
yang bertanggung jawab dalam
yaitu bulan Agustus 2011 sampai November
penerapan SMK3 di lokasi proyek
2011. Penelitian hanya dilakukan pada jam
untuk mendapatkan keterangan yang
kerja yaitu pada jam 08.00 - 12.00 WITA
mendukung dalam penelitian ini.

105
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 2, Juli 2012 ISSN 2087-9334 (100-113)

c. Mengumpulkan data dan dokumen disusun menjadi satu kesatuan dengan sistem
mengenai pedoman/standar dan manajemen mutu dan manajemen lingkungan.
peraturan-peraturan mengenai SMK3 Dalam perencana-annya seluruh standar dan
yang diterapkan di lokasi proyek serta pedoman sistem tersebut disusun dalam
mengadakan studi kepustakaan sebagai prosedur Rencana Mutu, Keselamatan dan
data pendukung. Kesehatan Kerja serta Lingkungan (RMK3L).
d. Analisis Data
RMK3L merupakan integrasi pemenuhan
Metode analisis data dilakukan dengan
Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2000),
cara menyusun, membahas dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OHSAS
mengevaluasi data-data dan hasil
18001:1999) dan Manajemen Lingkungan
wawancara/observasi mengenai SMK3
(ISO 14001:2004) yang dituangkan dalam
di lokasi proyek. Selanjutnya diadakan
prosedur yang dapat digunakan untuk melihat,
studi kepustakaan yang digunakan
memeriksa, mengkaji, menilai, mengukur
sebagai data pendukung.
efektiifitas, mengetahui ketaatan atau
kepatuhan petugas selama proses pelaksanaan
proyek. RMK3L dibuat berdasarkan pada
HASIL DAN PEMBAHASAN
persyaratan pelanggan (kontrak), peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan
Pelaksanaan Proyek Pembangunan
persyaratan lainnya. Prosedur dan persyaratan
Jembatan Dr. Ir. Soekarno
yang digunakan selama pelaksanaan pekerjaan
Pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno yang akan ditinjau kembali secara rutin untuk
berlokasi di Kota Manado tepatnya melintas menjamin kebijaksanaan dan prosedur-
diatas Sungai Tondano dan Pelabuhan Manado prosedur yang terkandung didalamnya
merupakan bagian dari Manado Outer Ring memenuhi persyaratan kontrak, peraturan
Road (MORR) yang menghubungkan legal dan persyaratan lainnya untuk mencapai
Boulevard I, Boulevard II dan By Pass peningkatan yang berkesi-nambungan.
Manado. Kontraktor atau pelaksana proyek ini
adalah PT Hutama Karya. Lokasi kantor PT OHSAS 18001:1999 memiliki komponen-
Hutama Karya terletak di kompleks Pasar komponen yang sama dengan SMK3 yang
Bersehati, Kelurahan Calaca, Kecamatan diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Wenang, Kota Manado. Republik Indonesia Nomor: PER.05/MEN/
Sasaran utama pembangunan Jembatan Dr. Ir. 1996. Komponen tersebut meliputi komitmen
Soekarno adalah: Mengatasi kemacetan lalu dan kebijakan, perencanaan, penerapan,
lintas dalam kota, melengkapi jalur MORR pengukuran dan evaluasi serta tinjauan oleh
(Malalayang – Winangun – Kairagi – Molas – pihak manajemen.
Boulevard – Malalayang), menjadi bagian
penataan pusat kota serta menunjang Komitmen dan Kebijakan
pariwisata Untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan
seluruh komunitas yang berhubungan dengan
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan
seluruh kegiatan perusahaan, PT Hutama
Kerja (SMK3)
Karya selaku kontraktor selalu mengadakan
Sistem Manajemen Keselamatan dan pengen-dalian setiap resiko mutu, keselamatan
Kesehatan Kerja (SMK3) pada proyek dan kesehatan kerja dan lingkungan sehingga
pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno, akan dihasilkan proses kerja dan produk yang
106
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 2, Juli 2012 ISSN 2087-9334 (100-113)

berkualitas, sehat dan aman serta baik Kebijakan K3 ditinjau ulang secara berkala
terhadap lingkungan. Untuk mencapai satu tahun sekali atau bila terjadi perubahan
komitmen tersebut maka perusahaaan internal dan eksternal yang mempunyai
menetapkan: dampak terhadap K3 secara berarti.

1. Mematuhi semua ketentuan peraturan dan


Perencanaan
persyaratan lain yang relevan, terkait
dengan masalah mutu, keselamatan dan Dalam perencanaan SMK3 ini meliputi peren-
kesehatan kerja serta lingkungan. canaan identifikasi bahaya, peraturan-
2. Berusaha mengendalikan resiko mutu, peraturan, tujuan dan sasaran, indikator kerja,
keselamatan dan kesehatan kerja serta perencanaan awal dan perencanaan kegiatan
lingkungan yang dapat menyebabkan yang sedang berlangsung.
kecelakaan dan penyakit kerja serta
pencemaran lingkungan maupun Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengen-
dalian Resiko
penurunan kepuasan pelanggan. Prosedur identifikasi bahaya, penilaian dan
3. Berusaha mengendalikan aspek penting pengendalian resiko dari kegiatan produk,
mutu, keselamatan dan kesehatan kerja
barang dan jasa dipertimbangkan pada saat
serta lingkungan terutama penggunaan merumuskan rencana untuk memenuhi
sumber daya manusia, sumber daya alam, kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja.
pengelolaan kualitas udara dan Identifikasi bahaya, penilaian dan
penanganan limbah termasuk aspek
pengendalian resiko dilakukan untuk
lainnya yang berdampak negatif terhadap mengetahui seberapa besar potensi bahaya di
mutu, keselamatan dan kesehatan kerja lokasi pekerjaan. Pada proyek pembangunan
serta lingkungan. jembatan Dr. Ir. Soekarno, prosedur
4. Menjamin seluruh karyawan dan pihak identifikasi bahaya, penilaian dan
terkait lainnya kompeten dengan cara pengendalian resiko akibat kecelakaan dan
memberikan pelatihan yang memadai penyakit kerja telah direncana-kan bersamaan
sesuai dengan tugas-tugasnya. Menjadikan dengan dampak lingkungan.
kerang-ka ini sebagai acuan dalam
penetapan tujuan dan sasaran mutu,
Peraturan Perundangan dan Persyaratan
keselamatan dan kesehatan kerja serta
Lainnya
lingkungan.
Pada proyek pembangunan Jembatan Dr. Ir.
5. Berusaha agar kebijakan ini
Soekarno, hasil temuan atau identifikasi
dikomunikasikan dan dapat dipahami oleh
bahaya yang telah dinilai telah dibandingkan
seluruh karyawan, pihak pemasok dan sub
dengan peraturan perundang-undangan yang
kontraktor terkait.
berlaku.
6. Menjamin peningkatan berkesinambungan
terhadap penerapan Sistem Manajemen
Tujuan dan Sasaran
mutu, keselamatan dan kesehatan kerja
Untuk menentukan program penerapan
serta lingkungan. mengenai mutu, keselamatan dan kesehatan
7. Menjamin agar kegiatan ini tersedia bagi kerja serta lingkungan, perusahaan perlu
publik yang memelukannya. menetapkan tujuan dan sasaran yang harus
Kebijakan tersebut tentunya disesuaikan dicapai. Tujuan dan sasaran yang ditetapkan
dengan sifat, skala dan dampak dari kegiatan antara lain:
dan produk perusahaan yang dihasilkan.
107
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 2, Juli 2012 ISSN 2087-9334 (100-113)

1. Tercapainya mutu pekerjaan sesuai dengan sehingga memenuhi baku mutu yang
spesifikasi dan gambar kerja. Program ditetapkan. Program kerjanya adalah:
kerjanya adalah: a) Melakukan perawatan rutin kendaraan
a) Membuat tindakan koreksi dan operasional alat berat/genset milik HK
tindakan pencegahan pada setiap yang dilaksanakan secara kontinue
kasus/ ketidak-sesuaian yang oleh bagian peralatan.
dilaksanakan secara kontinu oleh b) Membuat IK perawatan kendaraan
PSMK3L. operasional dan alat berat/genset yang
b) Membuat checklist pra pelaksanaan dilaksanakan secara kontinue oleh
dan selama pelaksanaan yang bagian peralatan.
dilaksanakan secara kontinue oleh
5. Tidak adanya kecelakaan kerja (Zero
pengawas mutu.
Accident). Program kerjanya adalah:
c) Membuat evaluasi keterlambatan
a) Pengadaan dan kewajiban pemakaian
setiap terjadi keterlambatan yang
Alat Pelindung Diri (APD) yang
dilaksanakan secara kontinue oleh
dilaksanakan secara kontinue oleh
bagian teknik.
petugas K3L.
2. Terlaksananya Sistem Mutu, Keselamatan b) Pemasangan rambu-rambu peringatan
dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan yang dilaksanakan secara kontinue
yang berkesinambungan dan selalu oleh petugas K3L.
meningkat. Program kerjanya adalah c) Melakukan Working Permit (Izin
membuat checklist pemeriksaan Kerja) pada pekerjaan/aktivitas yang
pelaksanaan ISO dan OHSAS pada tiap- termasuk High Risk yang dilaksanakan
tiap unit kerja yang dilaksanakan secara secara kontinue oleh pelaksana.
kontinue oleh PSMK3L. d) Meminta bukti pengesahan terhadap
alat berat pihak ketiga beserta SIO
3. Tidak adanya keluhan/komplain dari
operatornya yang dilaksanakan secara
komunitas setempat. Program kerjanya
kontinue oleh bagian peralatan.
adalah:
a) Pengaturan jam operasi proyek yang 6. Peningkatan kepedulian karyawan dan
dilaksanakan secara kontinue oleh mitra kerja terhadap Keselamatan dan
bagian umum. Kesehatan Kerja serta Lingkungan.
b) Melakukan penyiraman pada lokasi Program kerjanya adalah:
atau aktivitas yang menyebabkan debu a) Sosialisasi K3L melalui papan
tinggi yang mempengaruhi komunitas informasi K3L yang dilaksanakan
setem-pat yang dilaksanakan secara secara kontinue oleh petugas K3L.
kontinue oleh petugas K3L. b) Penyuluhan K3L pada saat briefing
c) Perbaikan segera (rekonndisi) struktur/ K3L setiap hari, setiap minggu dan
infrastruktur lingkungan yang rusak setiap bulan bersama sub kontraktor
akibat pekerjaan mob/demobilisasi alat yang dilaksanakan secara kontinue
berat dan transportasi material yang oleh petugas K3L.
dilaksanakan secara kontinue oleh c) Sosialisasi K3L pada sub kontraktor
pelaksana. dan supplier.
4. Mengurangi pencemaran udara dari emisi 7. Peningkatan kesehatan karyawan dan
gas buang yang dihasilkan kendaraan tenaga kerja. Program kerjanya adalah:
operasional dan alat berat/genset milik HK
108
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 2, Juli 2012 ISSN 2087-9334 (100-113)

a) Pemeriksaan kesehatan dan tenaga yang tertutup yang dilaksanakan secara


kerja oleh bagian umum. kontinue oleh bagian umum.
b) memperhatikan gizi makanan yang b) Menyediakan tempat khusus untuk
dikonsumsi di kantin oleh bagian penampungan oli bekas yang dilak-
umum. sanakan secara kontinue oleh bagian
umum.
8. Kesesuaian dengan peraturan Keselamatan
c) Pemasangan symbol dan label B3 yang
dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan
dilaksanakan secara kontinue oleh
sebesar 90%. Program kerjanya adalah:
bagian umum.
a) Mengidentifikasi peraturan dan
d) Menyiapkan penampungan dan
undang-undang terkait K3L yang
penyimpanan B3 sesuai peraturan yang
dilaksanakan secara kontinue oleh
dilaksanakan secara kontinue oleh
PPDMK3L.
bagian umum.
b) Melakukan pemantauan kesesuaian
e) Membuat oli trap pada stok BBM dan
dengan peraturan dan undang-undang
genset yang dilaksanakan secara
terkait K3L yang dilaksanakan secara
kontinu oleh bagian umum.
kontinue oleh petugas K3L yang
f) Pembuatan saluran limbah rumah
dilaksanakan secara kontinue oleh
tangga oleh bagian umum.
PPDMK3L.
12. Mengurangi intensitas kebisingan pada
9. Efisiensi pemakaian listrik dengan menu-
Genset sehingga memenuhi standar NAB
runkan biaya pemakaian listrik sebesar
kebisingan. Program kerjanya adalah
5%. Program kerjanya adalah:
mengatur jam operasi peralatan / tahap
a) Membuat instruksi kerja pengoperasian
pelaksanaan yang menimbulkan bising dan
peralatan yang menggunakan listrik
getaran pada komunitas sekitar yang
oleh bagian teknik.
dilaksanakan secara kontinue oleh bagian
b) Pemasangan rambu-rambu peringatan
peralatan.
untuk mematikan/penghematan pema-
kaian listrik yang dilaksanakan secara 13. Meminimalisir keadaan darurat. Program
kontinue oleh petugas K3L. kerjanya adalah:
a) Pengadaan perlengkapan Tanggap
10. Penggunaan/pemilihan bahan ramah
Darurat sesuai peraturan antara lain:
lingku-ngan dan bahan yang mudah
Alat Pemadam Api Ringan (APAR),
diuraikan oleh alam atau dapat di daur
P3K, tandu, daftar nomor telepon
ulang pada peralatan kantor. Program
penting, senter, handy talky/telepon
kerjanya adalah pema-kaian/pemilihan
selular dan sirine yang dilaksanakan
bahan/material dapat di daur ulang atau
secara kontinue oleh bagian umum.
mudah diuraikan oleh alam yang
b) Melaksanakan simulasi keadaan
dilaksanakan secara kontinue oleh bagian
darurat yang teridentifikasi antara lain:
umum.
kebakaran, gempa bumi, kebocoran
11. Tidak ada ceceran/tumpahan BBM dan gas, huru hara, gelombang pasang dan
pelumas yang berdampak pada angin rebut, tercebur di laut dan
pencemaran tanah. Program kerjanya sungai, tersengat listrik dan sakit
adalah: mendadak yang mengakibatkan
a) Menyediakan tempat sampah khusus kematian (serangan jantung, stroke)
untuk B3, organik dan non organik
109
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 2, Juli 2012 ISSN 2087-9334 (100-113)

yang dilaksanakan secara kontinue Dalam mengukur, memantau, dan


oleh Tim Tanggap Darurat (TTD). mengevaluasi kinerja keselamatan dan
c) Mengadakan kerjasama dengan Rumah kesehatan kerja, pihak K3 perusahaan
Sakit/Klinik terdekat oleh bagian melakukan inspeksi ke seluruh area
umum. perusahaan, dimana inspeksi ini difokuskan
pada penerapan sistem manajemen
14. Indikator Kinerja
keselamatan dan kesehatan kerja di
Indikator Kinerja digunakan untuk
perusahaan dan kondisi bahaya kecelakaan
mengetahui penilaian kinerja dan hasil
kerja baik dari tenaga kerja, lingkungan
pencapaian SMK3 yaitu dengan adanya
maupun peralatan kerjanya.
arsip atau dokumen-dokumen seperti
lembar inspeksi K3, identifikasi bahaya,
Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan
laporan data kecelakaan kerja dan lain-
Kesehatan Kerja (SMK3)
lain.
Berbeda dengan inspeksi, audit SMK3
dilakukan untuk mengukur efektifitas dari
Penerapan pelaksanaan suatu sistem untuk jangka
panjang sedangkan inspeksi K3 merupakan
1. Rekruitmen upaya untuk menemukan kesesuaian dari suatu
2. Pelatihan objek untuk jangka pendek. Audit SMK3 lebih
3. Alat Pelindung Diri menekankan proses sedangkan inspeksi K3
a. Helm Proyek (Safety Helmet) menekankan pada hasil akhir. Metode
b. Sepatu Kerja (Safety Shoes) pelaksanaan audit SMK3 dilakukan dengan
c. Pelindung Mata (Safety glass) meninjau, verifikasi dan observasi sedangkan
d. Pelindung telinga (Ear plug /ear muff) inspeksi K3 dilakukan dengan pengujian
e. Kacamata las dengan pelindung muka secara teknis dan mendetail.
(face shield)
f. Pelindung Tangan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
g. Body harness Semua hasil temuan dari pelaksanaan inspeksi
h. Masker keselamatan dan kesehatan kerja, didokumen-
i. Rompi Traffic tasikan dan digunakan untuk mengidentifikasi
j. Pelindung Dada ketidaksesuaian, tindakan perbaikan/koreksi
k. Jas Hujan dan pencegahan yang harus segera dilakukan
l. Air Respirator serta pihak manajemen menjamin
m. Pelampung pelaksanaanya secara sistematik dan efektif.
4. Rambu-rambu dan Tanda K3 Untuk mengada-kan penanganan terhadap
5. Inspeksi K3 ketidaksesuaian, tindakan perbaikan serta
6. Instruksi Keselamatan Kerja pencegahan harus mengikuti prosedur yang
7. Rencana Tanggap Darurat disediakan perusahaan yaitu Prosedur
8. Penghargaan dan Sanksi Penanganan Ketidaksesuaian, Tindakan
9. Pemeliharaan Peralatan Koreksi dan Pencegahan.

Pengukuran dan Evaluasi Tinjauan Oleh Pihak Manajemen

Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tinjauan ulang secara teratur pelaksanaan
Sistem Manajemen Keselamatan dan
110
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 2, Juli 2012 ISSN 2087-9334 (100-113)

Kesehatan Kerja (SMK3) secara Evaluasi efektivitas penerapan Sistem


berkesinambungan dengan tujuan untuk Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
meningkatkan efektivitas keselamatan dan Kerja (SMK3).
kesehatan kerja, maka dalam peninjauan ulang Evaluasi efektivitas penerapan SMK3 perlu
PT Hutama Karya selaku pihak kontraktor dilakukan sebagai bahan acuan untuk memper-
melakukan evaluasi bidang keselamatan dan baiki/menyempurnakan peraturan atau
kesehatan kerja yang meliputi : pedoman yang telah dibuat.
Berdasarkan kelengkapan dan penerapan
Evaluasi terhadap penerapan kebijakan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja
keselamatan dan kesehatan kerja. (SMK3) pada proyek pembangunan Jembatan
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefek- Dr. Ir. Soekarno, secara umum sudah berjalan
tifan implementasi komitmen manajemen dengan baik. Standar SMK3 yang digunakan
yang dituangkan dalam kebijakan perusahaan adalah OHSAS:1999 yang merupakan standar
dengan inspeksi secara rutin ke area kerja dan Internasional. Dari segi komitmen dan
pemeriksaan dokumen-dokumen hasil inspeksi kebijakan, perencanaan, penerapan,
keselamatan dan kesehatan kerja di lapangan pengukuran dan evaluasi serta tinjauan ulang
dan pelaporan hasil evaluasi ini dilakukan oleh pihak manajemen, OHSAS:1999
secara periodik kepada pihak manajemen. memiliki kesamaan dengan PERMENAKER
No.05/1996.
Tujuan, sasaran dan kinerja keselamatan
dan kesehatan kerja
Pemenuhan target dan keefektivan Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
dibuktikan dengan laporan hasil inspeksi baik Hasil wawancara yang dilakukan kepada
berupa dokumen tertulis yang berisikan petugas K3 di lokasi proyek pembangunan
laporan-laporan angka kecelakaan kerja, jembatan Dr. Ir. Soekarno, dapat dilihat pada
inspeksi tempat kerja dan program-program tabel berikut ini.
keselamatan dan kesehatan kerja maupun
berupa laporan secara visual berupa gambar- Tabel. Checklist Penerapan Elemen SMK3
gambar pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan sehingga dapat
diukur keefektivan tujuan, sasaran dan kinerja
keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
kebijakan perusahaan.

Hasil temuan audit SMK3


Keefektivan sasaran dan target pemenuhan
pelaksanaan SMK3 dapat ditinjau dari hasil
temuan-temuan di lapangan dan dokumen-
Sumber: Proyek Jembatan Dr. Ir. Soekarno
dokumen cacatan hasil inspeksi yang dibuat
dan diserahkan pihak manajemen untuk A = Dilaksanakan
disebar-luaskan ke pihak yang terkait sehingga B = Tidak Dilaksanakan Sepenuhnya
dari data hasil audit tersebut bisa dilakukan C = Tidak Dilaksanakan
tindakan perbaikan dan terukur sejauh mana D = Belum Dipantau
keefektivan pelaksanaan SMK3.
111
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 2, Juli 2012 ISSN 2087-9334 (100-113)

Melalui data-data tersebut, dilakukan yang telah dipersiapkan perusahaan sebelum


observasi untuk melihat penerapannya secara pelaksanaan proyek ini.
langsung di lokasi proyek. Dari hasil observasi
diketahui bahwa keseluruhan elemen Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PENUTUP
(SMK3) di lokasi proyek tersebut telah
dilaksanakan sepenuhnya. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan proyek pembangunan
Tabel. Data Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Jembatan Dr. Ir. Soekarno, Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
telah direncanakan dan diterapkan dengan baik
oleh perusahaan. Hal tersebut terlihat dari
hasil wawancara, observasi serta kelengkapan
prosedur-prosedur untuk mengatur terlaksana-
nya pekerjaan dengan aman dan efisien.

Standar dan pedoman yang digunakan untuk


Sumber:Proyek Jembatan Dr. Ir. Soekarno
mengatur terlaksananya SMK3 disusun dalam
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa selain Rencana Mutu, Keselamatan dan Kesehatan
kecelakaan atau penyakit kerja yang Kerja serta Lingkungan Proyek (RMK3LP).
membutuhkan pertolongan medis dan Dasar penerapan SMK3 disesuaikan dengan
menyebabkan hilangnya hari kerja, tidak standar internasional yaitu OHSAS
ditemukan terjadi kecelakaan kerja yang fatal 18001:1999. Dilihat dari keberadaan
dan menyebabkan kematian. Hal tersebut kebijakan, komitmen, perencanaan, penerapan,
berarti perusahaan tidak perlu mengeluarkan pengukuran, evaluasi serta tinjauan kembali
biaya sebagai ganti rugi bagi keluarga pekerja oleh pihak manajemen, OHSAS 18001:1999
yang meninggal. Selain itu tidak ada kasus memiliki kesamaan dengan PERMENAKER
peringatan yang tercatat, sehingga dapat No.05/1996 tentang Sistem Manajemen
disimpulkan bahwa seluruh tenaga kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
mematuhi peraturan atau pedoman yang SMK3 berpengaruh baik bagi perusahaan
diberlakukan pada lokasi pembangunan. maupun tenaga kerja itu sendiri. Hal tersebut
Dari hasil wawancara dengan petugas K3, terlihat dari data keselamatan dan kesehatan
diketahui bahwa apabila terjadi kecelakaan kerja pada bulan Oktober, November dan
atau penyakit kerja yang disebabkan oleh Desember 2011, jumlah tenaga kerja yang
lingkungan kerja maupun penerapan SMK3 mengalami kecelakaan kerja masih tergolong
yang tidak benar, maka seluruh biaya yang rendah, sehingga tidak menyebabkan
harus dikeluarkan untuk penanggulangannya terganggunya pelaksanaan pembangunan
menjadi tanggung jawab perusahaan.Selain itu secara berarti. Selain itu tidak terdapat kasus
jumlah hari kerja yang hilang akibat beberapa kecelakaan kerja maupun penyakit kerja yang
pekerja yang membutuhkan pertolongan medis menyebabkan kematian.
tersebut, tidak mengakibatkan penundaan atau
terganggunya pelaksanaan pembangunan. Hal Saran
1. Mempertahankan dan meningkatkan
tersebut telah diantisipasi dengan
penerapan SMK3 yang telah berjalan di
pembentukan Tim Tanggap Darurat (TTD)
lokasi proyek.
112
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 2, Juli 2012 ISSN 2087-9334 (100-113)

2. Peningkatan intensif terhadap pekerja di Subagyo, Yoyo. 2009. Apa dan Bagaimana
lingkungan proyek untuk memacu Cara Menerapkan OHSAS 18001 –
kebiasaan yang aman, misalnya dengan Manajemen K3,
pemberian penghargaan kepada pekerja http://consultantiso.blogspot.com/2009
dalam hal pemakaian APD dan ketaatan /04/apa-bagaimana-cara-menerapkan-
dalam mematuhi peraturan K3 serta ohsas.html
dikenakannya sangsi untuk segala macam
pelanggaran aturan. Tardianto, Taufik, Amd. 2005. Sistem
3. Dibutuhkannya campur tangan pemerintah Manajemen dan Standar Pemeriksaan
sebagai pengontrol dan memberi sangsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
bagi perusahaan yang mengabaikan (K3), Panca Bhakti, Jakarta.
masalah SMK3 sehingga menimbulkan Tarore, Huibert, dan Mandagi. Robert J M.
perhatian dan kesadaran pihak perusahaan 2006. Sistem Manajemen Proyek
untuk menerapkan SMK3 bagi Konstruksi (SIMPROKON), Tim
kepentingan bersama. Penerbit JTS Fakultas Teknik
Universitas Sam Ratulangi, Manado.

DAFTAR PUSTAKA Warta Ekonomi, “K3 masih Dianggap


Remeh,” 2 Juni 2006.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
R. I. 2008. Peraturan Perundangan
dan Pedoman Teknis SMK3, Jakarta.

Ervianto, Wulfram. 2002. Manajemen Proyek


Konstruksi, Andi, Yogyakarta.

Gempur, Santoso. 2004. Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
Prestasi Pustaka, Jakarta.

Hutama Karya, PT. 2011. Rencana Mutu,


Keselamatan dan Kesehatan Kerja
serta Lingkungan Proyek
(Pembangunan Jembatan DR. Ir.
Soekarno), Manado.

Husein Abrar, MT. 2008. Manajemen Proyek,


Andi, Yogyakarta.

Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis


Manajemen Resiko dalam Perspektif
K3, Dian Rakyat, Jakarta.

Silalahi N. B. Bennet dan Silalahi B.


Rumondong, 1995. Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

113

Anda mungkin juga menyukai