Anda di halaman 1dari 8

JURNAL PENELITIAN TEKNIK SIPIL

Intensip
Informasi Teknik Sipil

DISUSUN OLEH :

MORSAN BARRA MONANSA ELFRA JULIYANO PALINGGI


412 14 018 412 14 019

PROGRAM STUDI D4 JASA KONSTRUKSI


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2018

0
Informasi Teknik Sipil - 2018
ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA TERHADAP TINGKAT KECELAKAAN KERJA
FATAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN BENDUNGAN PASELLORENG
KAB. WAJO, SULAWESI SELATAN
Morsan Barra Monansa1), Elfra Juliyano Palinggi2), Akhmad Azis3), Aisyah Zakaria 4)
1)2)
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
3)4)
Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea, Makassar 90245

Abstrak
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini telah menunjukkan eksistensinya untuk menjadi
negara maju dengan adanya beberapa pembangunan yang sedang dilaksanakan, khusunya pada bidang konstruksi
bendungan. Kegiatan pekerjaan konstruksi bendungan merupakan kegiatan yang kompleks dan mempunyai resiko
tinggi terhadap terjadinya kecelakaan kerja fatal dan gangguan kesehatan kerja bagi para tenaga kerja yang
dipekerjakan di tempat tersebut. Kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan karena belum diterapkannya Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat penerapan SMK3. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor penerapan SMK3 yang paling
berpengaruh terhadap kecelakaan kerja fatal dan membuat model hubungan antara penerapan SMK3 dan Kecelakaan
Kerja Fatal. Penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Bendungan Paselloreng Kab. Wajo, Sulawesi Selatan.
Penilaian kriteria untuk pencapaian 0%-59% termasuk tingkat penilaian penerapan kurang, pencapaian 60%-84%
termasuk tingkat penilaian penerapan baik, dan pencapaian 85%-100% termasuk tingkat penilaian penerapan
memuaskan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi, uji t, dan uji F. Penerapan SMK3 pada Proyek
Pembangunan Bendungan Paselloreng Kab. Wajo, Sulawesi Selatan sebesar 75,75% yang termasuk tingkat penerapan
baik. Dari hasil analisis regresi, didapatkan nilai signifikansi variabel kebijakan yaitu 0,05 dan nilai t tertinggi yaitu
3,006 yang menunjukkan bahwa variabel kebijakan adalah variabel yang paling mempengaruhi tingkat kecelakaan
kerja fatal. Dari hasil analisa regresi juga didapatkan model hubungan penerapan SMK3 dengan kecelakaan kerja fatal
yaitu Y = 9,542 – 0,292 X1 + 0,101 X2 – 0,170 X3 + 0,207 X4 – 0,078 X5.

Kata Kunci: SMK3, Kecelakaan Kerja Fatal, Bendungan Paselloreng.

PENDAHULUAN bendungan, perlu dilaksanakan Sistem


Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Latar Belakang (SMK3) di dalam sebuah proyek konstruksi
Indonesia merupakan salah satu negara bendungan untuk meningkatkan perlindungan
berkembang yang saat ini telah menunjukkan kepada pekerja.
eksistensinya untuk menjadi negara maju. Hal
ini dapat terlihat dengan adanya beberapa Tujuan Penelitian
pembangunan yang sedang dilaksanakan, Penelitian ini bertujuan untuk :
khusunya pada bidang konstruksi. Pekerjaan 1. Menganalisis tingkat penerapan SMK3
konstruksi selain memperhatikan ketepatan pada Proyek Bendungan Passeloreng.
waktu, mutu, dan biaya, perusahaan konstruksi 2. Menganalisis faktor dominan penerapan
perlu juga memperhatikan keselamatan dan SMK3 terhadap kecelakaan kerja fatal pada
kesehatan kerja di proyek. (Kurniawan, 2015). Proyek Bendungan Passeloreng.
Salah satu contoh pekerjaan konstruksi adalah 3. Membuat model hubungan penerapan
bendungan. Kegiatan pekerjaan konstruksi SMK3 terhadap kecelakaan kerja fatal.
bendungan merupakan kegiatan yang kompleks
dan mempunyai resiko tinggi terhadap TINJAUAN PUSTAKA
terjadinya kecelakaan kerja fatal dan gangguan
kesehatan kerja bagi para tenaga kerja yang Konsep Keselamatan dan Kerja (K3)
dipekerjakan di tempat tersebut. Dimana K3 adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja
kecelakaan fatal merupakan kecelakaan yang dengan pengertian pemberian perlindungan
berakibat timbulnya korban meninggal. Untuk kepada setiap orang yang berada di tempat kerja,
menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga yang berhubungan dengan pemindahan bahan
kerja yang berada di tempat kerja konstruksi baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi,

1
Informasi Teknik Sipil - 2018
proses produksi dan lingkungan sekitar tempat b) Pemenuhan Perundang-undangan dan
kerja (Permen PU, 2008). persyaratan lainnya.
c) Sasaran dan Program (Permen, 2008).
Konsep Sistem Manajemen Keselamatan dan 3) Penerapan dan Operasi Kegiatan
Kesehatan Kerja 4) Pemeriksaan atau Evaluasi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Berikut ini adalah bagian peraturan dalam
Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Pasal 1, setiap evaluasi atau pengukuran kinerja
“Sistem Manajemen Keselamatan dan SMK3 terdiri dari 4 bagian yaitu:
Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari a) Evaluasi Kepatuhan.
sistem manajemen perusahaan secara b) Penyelidikan Insiden,
keseluruhan dalam rangka pengendalian resiko Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna dan Pencegahan.
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan c) Pengendalian Rekaman.
produktif”. d) Audit Internal
5) Tinjauan Manajemen (Permen, 2008)
Tujuan SMK3
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Kecelakaan Kerja
Tahun 2012, tujuan penerapan Sistem Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian tak
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja terduga dan tidak dikehendaki yang
(SMK3) adalah: mengacaukan proses suatu aktivitas yang telah
1) Meningkatkan efektifitas perlindungan diatur. Kecelakaan terjadi tanpa disangka-
keselamatan dan kesehatan kerja yang sangka dalam sekejap mata, dan setiap kejadian
terencana, terukur, terstruktur, dan terdapat empat faktor bergerak dalam satu
terintegrasi. kesatuan berantai yakni: lingkungan, bahaya,
2) Mencegah dan mengurangi kecelakaan peralatan dan manuasia. (Sulaksmono dalam
kerja dan penyakit akibat kerja dengan Polla, 2015)
melibatkan unsur manajemen,
pekerja/buruh, dan/atau serikat Kecelakaan Kerja Fatal
pekerja/serikat buruh. Kecelakaan kerja fatal merupakan kecelakaan
3) Menciptakan tempat kerja yang aman, yang berakibat timbulnya korban meninggal dan
nyaman, dan efisien untuk mendorong cacat tubuh. Kecelakaan kerja fatal dapat
produktivitas. diilustrasikan kedalam paramida kecelakaan
kerja. Piramida kecelakaan
Prinsip Dasar SMK3 kerja menggambarkan statistik urutan kejadian
Prinsip dasar SMK3 sudah ada sejak tahun 1970 yang terjadi menuju satu kecelakaan fatal
terlihat dalam Peraturan Undang-undang (kematian/ cacat permanen). Setiap terdapat
Republik Indonesia No. 1 tahun 1970 tentang satu kejadian kecelakaan fatal (kematian/ cacat
Keselamatan Kerja yang menjelaskan bahwa permanen) maka di dalam satu kejadian fatal
bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat tersebut terdapat 10 (sepuluh) kejadian
perlindungan atas keselamatan dalam kecelakaan ringan, 30 (tiga puluh) kejadian
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan kecelakaan yang menimbulkan kerusakan
meningkatkan produksi serta produktivitas aset/properti/alat/bahan, serta 600 (enam ratus)
nasional. kejadian nearmiss (hampir celaka) sebelum
Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum terjadi satu kejadian kecelakaan fatal tersebut.
Nomor: 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Piramida kecelakaan kerja tersebut
SMK3 konstruksi bidang PU tercantum elemen- menggambarkan bahwa untuk mencegah
elemen yang harus dilaksanakan oleh Penyedia kecelakaan fatal di tempat kerja, maka harus
Jasa sebagai berikut: terdapat upaya untuk menghilangkan
1) Kebijakan K3 (mengurangi) kejadian-kejadian nearmiss
2) Perencanaan K3 di tempat kerja sehingga probabilitas menuju
Adapun bagian-bagian perencanaan adalah kejadian kecelakaan fatal dan kejadian-
sebagai berikut: kejadian lain sebelum menuju adanya 1 (satu)
a) Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko kejadian fatal dapat dikurangi (tidak ada).
dan Pengendaliannya. Ilustrasi piramida kecelakaan kerja dapat
dilihat pada gambar 2.1.

2
Informasi Teknik Sipil - 2018
𝑁
𝑛= 1+𝑁.𝑒 2
66
𝑛=
1 + 66. 0,12
𝑛 = 39,7 ≈ 40 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

Teknik Pengumpulan Data


Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini
adalah data primer. Untuk mendapatkan data
primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini
digunakan instrumen berupa kuisioner yang
diadopsi dari beberapa penelitian terdahulu dan
Gambar 1. Piramida Kecelakaan Kerja dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
penelitian ini. Data kuisioner yang dibutuhkan
METODOLOGI PENELITIAN
untuk menjawab rumusan masalah pada
Lokasi Penelitian penelitian ini akan dianalisis menggunakan
Penelitian dilakukan pada Proyek Pembangunan analisis statistik dengan bantuan program SPSS
Bendungan Paselloreng Kab. Wajo, Sulawesi (Statistical Package for the Social Sciences) dan
Selatan. Adapun peta lokasi objek penelitian Microsoft Excel.
dapat dilihat pada Gambar 2.
Sumber Data
Data yang dikumpulkan dan diolah dalam
penelitian ini adalah data primer. Data ini
diperoleh dari jawaban tenaga kerja dan tenaga
ahli pada proyek terkait yaitu jawaban terhadap
kuesioner yang diajukan peneliti mengenai
pengaruh penerapan Sistem Manajemen K3
(SMK3) terhadap tingkat kecelakaan kerja.
Variabel Penelitian
Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja.
Tabel 1. Variabel Penelitian
No Variabel
1. Kebijakan K3
2. Perencanaan K3
Gambar 2. Lokasi Penelitian 3. Penerapan dan Operasi Kegiatan
4. Pemeriksaan dan Evaluasi
Waktu Penelitian 5. Tinjauan Manajemn
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan
Februari 2018 hingga Agustus 2018. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
Populasi dan Sampel tingkat kecelakaan kerja fatal.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pihak yang bekerja pada proyek yang dan Teknik Analisis Data
bersedia sebagai responden selama proses Metode statistik yang digunakan adalah dengan
penelitian berlangsung. menggunakan Program SPSS dengan pengujian
Sampel yang digunakan adalah sampel sebagai berikut :
probabilitas/acak, dimana setiap anggota 1) Uji Statistik Deskriptif
populasi mempunyai peluang yang sama untuk 2) Uji Kualitas Data
dipilih menjadi anggota sampel. Pengambilan a) Uji Validitas
sampel dilakukan dengan cara simple random b) Uji Reliabilitas
sampling, dengan ukuran sampel menggunakan 3) Uji Normalitas
rumus Slovin.

3
Informasi Teknik Sipil - 2018
4) Uji Asumsi Klasik mengetahui pengaruh Variabel Bebas (X)
a) Uji Multikolinearitas terhadap Variabel Terikat (Y).
b) Uji Heterokedasitas Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linear Berganda Pada
5) Uji Hipotesis Software SPSS
a) Uji Persamaan Regresi Linear Coefficientsa
Berganda
b) Uji Koefisien Korelasi dan Unstandardized Standardized
t Sig.
Determinasi Coefficients Coefficients
Model
6) Uji Statistik t
7) Uji F B
Std.
Beta
Error
HASIL DAN PEMBAHASAN 9,542 2,826 3,376 0,002
(Constant)
Deskriptif Objek Penelitian TOTAL -0,292 0,097 -0,537 -3,006 0,005
Penelitian telah dilakukan pada Proyek X.1
Pembangunan Bendungan Paselloreng Kab. TOTAL 0,101 0,063 0,272 1,599 0,120
1 X.2
Wajo, Sulawesi Selatan. Pengumpulan data TOTAL -0,170 0,068 -0,439 -2,508 0,018
dilakukan dengan cara menyebar instrumen X.3
(kuesioner) langsung kepada responden. TOTAL 0,207 0,071 0,521 2,890 0,007
X.4
Tanggapan Responden TOTAL -0,078 0,155 -0,080 -0,504 0,618
X.5
Dari hasil penyebaran kuesioner didapatkan
a. Dependent Variable: TOTAL Y
nilai rata-rata jawaban dari responden.
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2018
Tabel 2. Nilai rata-rata tanggapan responden Berdasarkan tabel 4.17 dan 4.18 terlihat bahwa
Rata- hasil yang ada sama, sehingga dapat ditentukan
No. Variabel
rata persamaan regresi sebagai berikut:
1. Kebijakan 4,07 Y = a + b X1 + b X2 + b X3 + b X4 + b X5
2. Perencanaan 3,89 Y = 9,542 – 0,292 X1 + 0,101 X2 – 0,170 X3 +
Penerapan dan Operasi 0,207 X4 – 0,078 X5
3. 4,30
Kegiatan Uji Korelasi dan Determinasi
Pemeriksaan dan Nilai koefisien korelasi (R) merupakan nilai
4. 4,08
Evaluasi yang menginterpretasikan tingkat hubungan
5. Tinjauan Manajemen 3,81 antara variable bebas terhadap terhadap variable
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2018 terikat. Analisis determinasi (R 2) digunakan
untuk mengetahui prosentase sumbangan
Berdasarkan tabel 2, nilai rata-rata tanggapan
pengaruh hubungan independen yaitu Kebijakan
responden untuk variabel Kebijakan berada
(X1), Perencanaan (X2), Penerapan dan Operasi
pada skor yang tinggi yaitu 4,07. Nilai rata-rata
Kegiatan (X3), Pemeriksaan dan Evaluasi (X4),
tanggapan responden untuk variabel
dan Tinjauan Manajemen terhadap variabel
Perencanaan berada pada skor yang tinggi yaitu
terikat atau dependen, yaitu Kecelakaan Kerja
3,89. Nilai rata-rata tanggapan responden untuk
Fatal (Y). Nilai koefisaien determinasi dapat
variabel Penerapan dan Operasi Kegiatan berada
dilihat pada output Model Summary dari hasil
pada skor yang sangat tinggi yaitu 4,30. Nilai
analisis regresi linear berganda pada tabel
rata-rata tanggapan responden untuk variabel
berikut.
Pemeriksaan dan Evaluasi berada pada skor
yang tinggi yaitu 4,08. Nilai rata-rata tanggapan
Tabel 4. Hasil Analisis Koefisien Determinasi
responden untuk variabel Tinjauan Manajemen
dan Koefisien Korelasi
berada pada skor yang tinggi yaitu 3,81. Model Summary
M R R Adjusted Std. Error
Uji Regresi Linear Berganda od Square R of the
Analisis regresi linier berganda digunakan el Square Estimate
untuk mengetahui pengaruh antara dua atau 1 ,564a 0,318 0,208 1,155
lebih variabel independen dengan satu variabel a. Predictors: (Constant), TOTAL X.5, TOTAL X.2,
dependen yang ditampilkan dalam bentuk TOTAL X.4, TOTAL X.3, TOTAL X.1
persamaan regresi. Model ini digunakan untuk Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2018

4
Informasi Teknik Sipil - 2018
Berdasarkan tabel 4. dapat dilihat bahwa nilai Uji F
koefisien Nilai koefisien korelasi (R) sebesar Uji ini dilakukan untuk untuk mengetahui
0,564. Hal ini menunjukkan nilai interpretasi pengaruh hubungan antara variabel bebas
koefisien korelasi variable bebas (X) terhadap dengan variabel terikat. Hasil Fhitung dapat
variable terikat (Y) secara simultan atau dilihat pada Tabel 6.
bersama-sama berada pada tingkat hubungan
cukup kuat. Tabel 6. Hasil Uji F
Nilai determinasi R2 sebesar 0.318 atau 31,8%. ANOVAa
Hal ini mengidentifikasi bahwa besarnya Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Squar
pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel e
terikat (Y) sebesar 31,8% dan sisanya sebesar 1 Reg 19,314 5 3,863 2,893 ,029b
68,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar ress
model regresi penelitian ini. ion
Berikut grafik uji linear berganda dari software Res 41,389 31 1,335
idu
SPSS yang dapat dilihat pada gambar 3. al
Tot 60,703 36
al
a. Dependent Variable: TOTAL Y
b. Predictors: (Constant), TOTAL X.5, TOTAL X.2,
TOTAL X.4, TOTAL X.3, TOTAL X.1
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2018
Berdasarkan tabel 5. dapat dilihat bahwa
nilai F hitung adalah 2,893 > 2,530 maka Ho
ditolak artinya semua variabel independen
kebijakan, perencanaan, penerapan dan operasi
kegiatan, pemeriksaan dan evaluasi, dan
tinjauan manajemen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Hasil Tingkat Pencapaian SMK3
Gambar 3. Grafik Uji Linear Berganda Hasil tingkat pencapaian penerapan SMK3 dapat
dilihat pada tabel 7.
Uji t Tabel 7. Nilai pencapaian penerapan SMK3
Pengujian hipotesis dengan uji t digunakan NILAI TINGKAT
RATA- KATE-
untuk menguji pengaruh variabel bebas X SMK3 PENCA- PENCA-
RATA GORI
PAIAN PAIAN
terhadap variabel Y secara parsial. Hasil uji t
dapat dilihat pada tabel 5. KEBI-
4,07 76,86%
JAKAN
Tabel 5. Hasil Uji t
PEREN-
3,89 72,16%
CANAAN
t Sig.
Model PENE-
RAPAN
DAN
4,30 82,43%
OPERASI
(Constant) 3,376 0,002 KEGI- 75,75% BAIK

X.1 -3,006 0,005 ATAN


PEMERI-
X.2 1,599 0,120 KSAAN
1 DAN 4,08 77,03%
X.3 -2,508 0,018
EVA-
X.4 2,890 0,007 LUASI
X.5 -0,504 0,618 TINJA-
UAN
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2018 3,81 70,27%
MANA-
JEMEN
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2018

5
Informasi Teknik Sipil - 2018
Terhadap Kinerja Proyek Konstruksi.
KESIMPULAN DAN SARAN Malang: Universitas Brawijaya Malang.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga
maka dapat disimpulkan bahwa: Tahun, Kementerian Kesehatan, 2014.
1. Tingkat penerapan SMK3 pada proyek
pembangunan bendungan paselloreng kab. Erisa Yunisari Kamaraderie, dkk. 2013.
Wajo, sulawesi selatan sebesar 75,75%. Nilai Implementasi K-3 Dalam Proyek
ini masuk dalam kategori baik. Bendungan di Indonesia. Yogyakarta:
2. Faktor Kebijakan mempunyai pengaruh yang Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
paling dominan terhadap tingkat kecelakaan
Faizah, Dwi Rahmawati dkk. 2013. Pengaruh
kerja fatal beradasarkan hasil pengolahan
Penerapan Sistem Manajemen
SPSS, dengan nilai signifikansi sebesar 0,05,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
nilai beta sebesar 0,292. Adapun dari hasil
(SMK3) terhadap Tingkatan Kecelakaan
tanggapan responden faktor yang paling
Kerja Konstruksi. Surakarta: Universitas
dominan ialah Penerapan dan Operasi
Sebelas Maret.
Kegiatan dengan nilai tanggapan responden
yang paling besar, yaitu 4,30. Hardiman, Andi Ahmad dan Muhammad Talib.
3. Model hubungan penerapan SMK3 dan 2017. Laporan Kerja Parktek
Kecelakaan Kerja Fatal, yaitu: Pembangunan Bendungan Paselloreng.
Y = 9,542 – 0,292 X1 + 0,101 X2 – 0,170 X3 Makassar: Politeknik Negeri Ujung
+ 0,207 X4 – 0,078 X5 Pandang.

Saran Kurniawan, Yanuar. 2015.Tingkat Pelaksanaan


1. Jumlah sampel yang digunakan dalam Sistem Manajemen Keselamatan Dan
penelitian ini sangat terbatas. Sehingga Kesehatan Kerja (SMK3) Pada Proyek
sebaiknya menambah jumlah sampel lebih Konstruksi, Studi Kasus Di Kota
banyak, agar dapat memberikan gambaran Semarang. Semarang : Universitas Negeri
yang lebih spesifik mengenai penerapan Semarang.
SMK3.
Pabara, Marlina. 2017. Analisis Pengaruh
2. Penelitian ini hanya menggunakan data Faktor Change Order terhadap Performa
primer, untuk penelitian berikutnya dapat Proyek Konstruksi. Makassar : Politeknik
menggunakan tambahan data sekunder. Negeri Ujung Pandang.
3. Pada penelitian ini hanya digunakan
variabel-variabel berdasarkan PP No. 50 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 9
Tahun 2012 dan diharapkan untuk penelitian Tahun 2008.
selanjutnya dapat menggunakan beberapa
variabel yang lain diluar dari penelitian ini. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.
4. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut dan 05/MEN/1996.
pengkajian ulang untuk variabel terikat Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2012.
(kecelakaan kerja fatal) untuk mendapatkan
hasil yang lebih akurat. Polla, Prima Billy dkk. 2015. Pengaruh
Penerapan Sistem Manajemen
DAFTAR PUSTAKA Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Terhadap Produktivitas
Ajib, Annas Lovita. 2016. Faktor-Faktor yang Tenaga Kerja Pada Proyek Konstruksi.
Berhubungan dengan Penerapan Sistem Manado : Universitas Sam Ratulangi.
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) PT Kubota Indonesia. Putri, Inggit Sarimurti Wendhani. 2015.
Semarang: Universitas Muhammadiyah Analisis Penerapan Sistem Manajemen
Semarang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT
China National Offshore Oil Corporation
Christina, Wieke Yuni. 2012. Pengaruh (CNOOC) Indonesia. Jakarta: Universitas
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Mercu Buana.

6
Informasi Teknik Sipil - 2018
Sari, Gadis Rosita. 2013. Studi Implementasi
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Pada Proyek Pembangunan Hotel
Brothers Solo Baru PT Wijaya Karya
Bangunan Gedung. Surakarta :
Universitas Sebelas Maret.
Sembiring, Sherly Meyklya dan Ir. Syahrizal,
MT. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (SMK3) Pada Proyek
Pembangunan Gedung (Studi Kasus:
Siloam Hospital Di Jln. Imam Bonjol
Medan). Medan : Universitas Sumatera
Utara.
Simangunsong, Alfonco Roni Burju. 2015.
Analisis Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(SMK3) di PT Madjin Crumb Rubber
Factory Indrapura Kabupaten Batubara
Tahun 2014. Medan: Universitas
Sumatera Utara.
Transiska, Dewi dkk. 2015. Pengaruh
Lingkungan Kerja dan Faktor Manusia
Terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja
Karyawan pada PT. Putri Midai
Bangkinang Kabupaten Kampar.
Pekanbaru : Universitas Riau.
Ulfah, dan Diah Ayu Septriani. 2017. Model
Biaya Penerapan Sistem Manajemen K3
Dan Lingkungan Pada Pelaksanaan
Proyek Konstruksi Gedung Berlantai
Banyak Di Kota Makassar. Makassar :
Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Tarigan, Sirmon Paulus dkk. 2013. Analisis
Tingkat Penerapan Keselamatan
Kesehatan Kerja (K3) dengan Pendekatan
SMK3 dan Risk Assesment di PT “XYZ”.
Medan : Universitas Sumatera Utara.

7
Informasi Teknik Sipil - 2018

Anda mungkin juga menyukai