TUGAS SKRIPSI
Dosen Pengampu : Aris Prasetyo, M.pd
Disusun oleh :
PUTRI TSABITA NURZA ARIFIYA
32021080003
A. Latar Belakang
Meningkatnya jumlah tenaga kerja dalam sektor industri menimbulkan dampak positif
dan dampak negative. Salah satunya dampak negative yang ditimbulkan dari masalah ini
adalah menurunnya kondisi kesehatan dan keselamatan para pekerja dikarenakan keadaan
pekerja di lapangan belum dilindungi dengan system pencegahan dan penanggulangan
bahaya dunia industri baik secara langsung maupun dalam jangka waktu yang diperlukan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat didefinisikan sebagai ilmu dan penerapan
teknologi tentang pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Dengan
memberikan perlindungan K3 diharapkan pekerja dapat bekerja dengan aman, sehat, dan
produktif (Kani, 2013). Keselamatan dan kesehatan kerja secara praktis merupakan suatu
upaya perlindungan kepada para pekerja agar dalam keadaan selamat dan sehat selama
melakukan pekerjaan di tempat kerja serta bagi orang lain yang ingin memasuki tempat
kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam
pemakaiannya (Kemenakertrans, 2015). Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja maupun orang lain yang berada di tempat kerja, serta sumber produksi,
proses produksi, dan lingkungan kerja dalam keadaan aman, perlu penerapan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).
Keselamatan dan kesehatan kerja harus dikelola sebagaimana dengan aspek lainnya
dalam perusahaan, aspek K3 tidak akan bisa berjalan tanpa adanya intervensi dari
manajemen dengan upaya terencana untuk mengelolanya (Waruwu, 2016).Keselamatan
kerja dimaksudkan untuk memberi perlindungan kepada tenaga kerja agar tenaga kerja
secara aman dapat melakukan pekerjaannya guna meningkatkan hasil kerja dan
produktivitas kerja. Dengan demikian, tenaga kerja harus memperoleh perlindungan
keselamatan dan kesehatannya dalam setiap pelaksanaan pekerjaannya sehari-hari
(Fridayati, 2016). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pun telah dinyatakan pada
Pasal 86 ayat 2 angka 31 UU Nomor 13 Tahun 2003 yang menegaskan bahwa setiap
pekerja/ buruh mempunyi hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja untuk melindungi keselamatan pekerja/ buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal di selenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan
kerja”.
B. Rumusan Masalah
Bagaiman cara menerapakan program k3 dengan baik dan benar, apakah dengan cara
menerapkan program k3 dapat mencegah terjadinya angka kecelakaan kerja yang tinggi.
Harus dengan cara apa perusahaaan menyadarkan para pekerjanya yang tidak mematuhi
program k3 di tempat kerja, apakah perusahaan bertanggung jawab 100% apabila terjadi
kecelakaan kerja yang disebabkan kelalaian tenaga kerja dalam proses kerja. Keselamatan
dan kesehatan kerja dalam perusahaan belum menjadi hal prioritas yang utama karena
perusahaan berfokus pada pengembangan dan perluasan produksinya. Hal tersebut
menjadikan kegiatan k3 yang dilakukan tidak terorganisasi dengan baik sehingga
pelaksaan peraturan k3 banyak yang melanggar. Mengingat petingnya keselamatan dan
kesehatan kerja (k3) perusahaan herus mulai untuk mengutamakan program k3 dalam
pengoprasiannya. Rendahnya pengetahuan perusahaan maupun pekerja dalam program k3
tentang cara penerapan k3 yang benar, dampak jika perusahaan tidak mengaplikasikan
program k3 dengan benar hal tersebut membuat perusahaan masih kurang dalam
memberikan pelayanan k3 untuk pekerjanya.