STAMBUK : E1B119047
Adapun penerapan prinsip Green Architecture ini pada kawasan pendidikan tentu saja
adalah hal yang sangat baik. Dalam pandangan saya, saya membayangkan bagaimana
nyamanya bisa belajar memperoleh ilmu di tempat yang terasa menyatu dengan alam. Hal-hal
yang terpikir konsep green architecture ini jika di terapkan di kawasan pendidikan, maka saya
berpendapat hal ini akan membawa pengaruh positif yang tidak hanya bagi alam lingkungan
sekitar kawasan melainkan juga khususnya bagi para pelajar yang menggunakan bangunan
tersebut.
KONSEP
Rencana yang terpikir mengenai konsep Green Architecture pada sebuah kawasan
pendidikan yang akan saya terapkan adalah dalam dua kata yaitu “Sekolah Alam”. Dengan
dua kata itu saya ingin merancang sebuah kawasan pendidikan yang menggunakan alam
sebagai media utama pembelajaran bagi pelajar. Jadi tempat belajar sebenarnya adalah
pelajaran itu sendiri.
Penerapan konsep Green Architecture pada sekolah alam ini yaitu sebagai berikut :
Bahan Material
Material yang digunakan akan memanfaatkan material-material alami yang
ada sebagai bahan bangunan. Bambu akan menjadi material utama dalam sekolah
alam ini, karena bambu sendiri merupakan material ramah lingkungan, harganya
murah dan mudah didapat. Bambu ini akan di desain sedemikian rupa agar dapat
menghadirkan nilai estetika. Bambu ini akan digunakan sebagai penutup permukaan
dinding yang disusun berderet menyerupai jeruji dengan jarak yang teratur, baik
rapata atau renggang. Khusus untuk bagian plafon skylight punya pola renggang
sehingga cahaya matahari dapat bisa masuk.
Sedangkan dari segi penggunaannya, pemilihan material ramah lingkungan
pada bangunan nantinya menggunakan semen instan yang praktis dan efisien. Tidak
menggunakan produk plastik apapun di area bangunan dan kebijakan mengenai daur
ulang dan pencegahan polusi sebaiknya memperhatikan pengurangan hal yang
menjadi sumber sampah. Selain itu bagian dalam bangunan akan digunakan material
batu paliman palemo dan pada fasad bangunan akan menggunakan batu andesit yang
dipadukan dengan unsur bambu.
Lantas, ada sebuah pertanyaan yang dapat menjadi pertimbangan yaitu bagaimana
jika sudah terlanjur melakukan pembangunan dan telah difungsikan bangunan pendidikan
tersebut?
Yang dapat saya lakukan jika kelak menjadi arsitek adalah dengan menghadirkan
ruang terbuka hijau yang menjadi salah satu alternatif. Jika bangunannya sulit diubah, maka
kita bisa mengubah diluarnya. Selain memberikan estetika pada bangunan dan memperbaiki
iklim di lingkungan tempat tinggal, kehadiran runga terbuka hijau dapat mengendalikan emisi
gas rumah kaca yang dihasilkan dari bangunan kita.
TERIMAKASIH