Anda di halaman 1dari 6

METODE PENELITIAN ARSITEKTUR

“LATAR BELAKANG INTEREST PENELITIAN DAN


HASIL PENELITIAN BERDASARKAN SUMBER BUKU”

ADELA DELIANI
20317099
3TB03
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
NAMA DOSEN : RAUDINA QISTHI PRAMANTHA
EFEKTIFITAS BANGUNAN BERKONSEP GREEN BUILDING
DI KOTA BOGOR

LATAR BELAKANG:

Green Building adalah suatu konsep untuk melakukan pembangunan yang ramah
lingkungan, penggunaan sumber daya secara efisien selama daur hidup bangunan secara
perencanaan, pembangunan, operasional, pemeliharaan, renovasi bahkan hingga pembongkaran.

Dimana sejak dimulai dalam tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga


dalam operasional pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek dalam melindungi, menghemat,
mengurangi peggunaan sumber daya alam, menjaga mutu dari kulitas udara di dalam ruangan dan
memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya berpegang kepada kaidah
bersinambungan.

Manfaat dari penerapan green building sendiri adalah meningkatkan dan melindungi
keragaman ekosistem, mereduksi biaya operasional, meningkatkan kesehatan dan kenyamanan
penghuni, dsb.

Seiring berjalannya waktu konsep green building berkembang amat pesat di kota-kota di
Indonesia salah satu nya Kota Bogor. Namun, nyatanya banyak terjadi kesalahan dalam penerapan
konsep green building pada suatu bangunan. Kesalahan terbesar yang kerap dilakukan orang saat
membangun green building adalah banyak menggunakan kaca dan pemakaiannya amat luas.
Penggunaan kaca yang berlebihan justru menyerap sinar matahari dan bangunan menjadi panas.
Dan akhirnya orang memutuskan menggunakan AC. Padahal AC menyumbang energi paling
besar di sebuah bangunan.

Pada kesempatan ini, peneliti ingin melakukan penelitian tentang efektifitas bangunan
berkonsep green building di Kota Bogor.
SUISTANABLE ARCHITECTURE : Arsitektur Berkelanjutan

Penulis : Y. Mila Ardiani

Penerbit : Erlangga

Fokus : Green Building

Green Building disini dimaksudkan secara simbolik, bukan serta merta bangunan yang
memiliki banyak pohon dan tanaman.
Green Building disini lebih menitikberatkan kepada penggunaan material dan bagaimana
mencapai kenyamanan dalam banguann tanpa menggunakan sistem aktif, sehingga semuanya
dapat dicapai dengan material alami dan penghawaan pasif. Green Building mengikuti prinsip-
prinsip:

 Conserving Energy
Sebuah bangunan yang didirikan untuk seminimal mungkin menggunakan bahan bakar fosil
dalam pengoperasiannya.

 Work with Climate


Bangunan dibuat sesuai dengan kaidah desain menyesuaikan iklim tempat bangunan didirikan
dan menggunakan material-material alami.

 Minimizing New Resource


Bangunan yang di desain meminimalkan penggunaan sumber daya baru. Dalam hal ini adalah
sumber daya yang mask ke dalam bangunan dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi lain dalam
bangunan.
 Respect Users
Pentingnya kenyamanan dan kesehatan penghuni menjadi factor penting dalam desain, di
mana kriteria penggunaan materialnya dan diperhitungkan, misal mengandung racun atau tidak,
dll.
 Respect For Site (A Building will touch this earth lightly)
Artinya sebuah bangunan tidak merusak alam sekitarnya dalam pembangunannya juga tidak
merusak tanah dan alam terlalu ekstrem.
 Holism
Merupakan keseluruhan dari aspek tersebut yang menjadi satu dalam sebuah bangunan.
Konsep Green Building di sini dititikberatkan kepada penggunaan material alami yang tidak
jauh dari tapak yang dibangun dan menggunakan konstruksi material sederhana seperti pada
bangunan natural. Bangunan dengan material alami ini dimaksudkan berangkat dari konsep
bangunan konvensional yang mengambil material dari lokak setempat, yang dikenal dengan
natural building.
Konsep Green Building yang mudah dalam aplikasinya adalah dengan menggunakan sistem
perancangan pasif dalam bangunan, diantaranya adalah:
 Orientasi bangunan dalam hubungannya dengan matahari, angin dan karakteristik tapak.
 Menginsulasi bangunan dan membuat ruang pemanas sesuai kebutuhan iklim
 Sistem yang terintegrasi untuk pendinginan pasif dan ventilasi bangunan memberikan cahaya
alami yang cukup untuk meminimalkan pemakaian energi listrik untuk penerangan.
Sumber energi untuk perencangan pasif dimanfaatkan dari energi cuma-cuma yang ada di
alam dan hubungannya ke dalam bangunan, yaitu:
 Angin, misalnya sistem ventilasi silang dan bukaan udara yang lebar, menhemat penggunaan
pengkondisian udara, kipas angina dan sebagainya. Sirkulasi udara pada ruangan-ruangan
menjadi jauh lebih nyaman.
 Matahari
- Panas: Kalor matahari dimanfaatkan untuk menghemat penggunaan pemanas.
Panasmatahari
dimanipulasi dengan overstek dengan pembayangan maksimal dalam bangunan
untukmencapai titik kenyamanan.
- Cahaya: Cahaya matahari dimanfaatkan untuk penggunaan cahaya interior, sehingga
menghemat pengunaan lampu pada siang hari.
Bangunan didesain untuk mengurangi konsumsi air dan buangan:
 Desain bangunan untuk mengkonservasi air
 Composting Toilets
 Landscaping yang membutuhkan sedikit air
 Penampungan air hujan untuk kebutuhan umum
 Air hujan untuk mencuci pakaian
 Air hujan untuk minum
 Pengurangan pemakaian drains main
 Pemeliharaan greywater hybrid toilet
Contoh Bangunan:
Turf House di Eslandia

Turf House adalah rumah penduduk asli Esalndia, di mana pondasinya dibuat dari batu-batu
yang disusun mendatar, di atas pondasi disusun rangka kayu yang akan memikul beban atap dari
tanah. Arap tanah kemudian disusun disekeliling rangka, biasanya dalam dua lapisan. Eksterior
kayu yang terlihat dari luar biasanya hanya pintu dan jendela. Turf House memiliki keunggulan
terutama dari kemampuan mengisolasi kalor di iklim yang ekstrim.
Green School

Green School adalah sebuah sekolah yang berada di Bali dengan arsitektur yang
berkelanjutan, dalam arti semua prinsip-prinsipnya mengacu pada prinsip suistanable architecture,
mulai dari material bangunan yang digunakan, yaitu bamboo yang cepat tumbuh dan beregenerasi,
pengolahan limbahnya, pemanfaatan air bersih dari konservasi air hujan yang diolah, sampai
dengan suistanable social culture yang mengambil aktivitas dari budaya Bali.
KESIMPULAN

1. Untuk mencapai tujuan dari penerapan konsep ‘Green Building’ pada bangunan agar
efektif harus diperhatikan beberapa hal berikut:

• Conserving Energy
Sebuah bangunan yang didirikan untuk seminimal mungkin menggunakan bahan
bakar fosil dalam pengoperasiannya.
• Work with Climate
Bangunan dibuat sesuai dengan kaidah desain menyesuaikan iklim tempat bangunan
didirikan dan menggunakan material-material alami.
• Minimizing New Resource
Bangunan yang di desain meminimalkan penggunaan sumber daya baru. Dalam hal
ini adalah sumber daya yang mask ke dalam bangunan dapat dimanfaatkan menjadi
sumber energi lain dalam bangunan.
• Respect Users
Pentingnya kenyamanan dan kesehatan penghuni menjadi factor penting dalam
desain, di mana kriteria penggunaan materialnya dan diperhitungkan, misal
mengandung racun atau tidak, dll.
• Respect For Site (A Building will touch this earth lightly)
Artinya sebuah bangunan tidak merusak alam sekitarnya dalam pembangunannya
juga tidak merusak tanah dan alam terlalu ekstrem.
• Holism
Merupakan keseluruhan dari aspek tersebut yang menjadi satu dalam sebuah
bangunan.

Anda mungkin juga menyukai