Proposal Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi
Penelitian Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
NIM.5101417048
FAKULTAS TEKNIK
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam praktik konstruksi di bengkel, tidak jarang di temui mesin-mesin atau peralatan
kerja yang berat yang pasti membutuhkan perhatian khusus untuk mengutamakan Kesehatan
Keselamatan Kerja. Untuk meningkatkan hasil produksi banyak industri mengembangkan
peralatan dan mesin kerja yang beteknologi tinggi akan tetapi peralatan dan mesin kerja dapat
membahayakan apabila cara pemakaiannya kurang tepat.
Kesehatan Keselamat Kerja menjadi icon terpenting dalam suatu proyek atau
pekerjaan, maka dari itu di butuhkan pengetahuan yang cukup baik tentang pentingnya K3
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan salah satunya adalah kecerobohan saat
praktik yang bisa menimbulkan efek atau kecelakaan fatal. Dampak tentang kecelakaan
tersebut tidak hanya di rasakan oleh siswa yang bersangkutan saja, tapi juga bagi pihak
sekolah.
Mata pelajaran K3 yang di dapat di kelas XI sangat bermanfaat untuk siswa lebih
paham betul pentingnya K3 dan bertujuan agar siswanya terhindar dari bahaya kecelakaan.
Ilmu K3 secara spesifik juga bisa di terapkan siswa SMKN 7 Semarang pada kelas XIIII saat
mereka melaksanakan praktik kerja industry, namun tidak jarang pada waktu praktik ada
mahasiswa yang kurang memperhatiakan tentang kesadaran ilmu K3. Hal ini terbukti pada
waktu praktik di bengkel, walaupun semua memakai wearpack, namun mereka sering tidak
membaca jobsheet sebelum melaksanakan praktik sehingga pengetahuan mereka menjadi
terbatas dan sering tidak mengetahui prosedur kerja yang benar dan banyak siswa yang
menyepelekan hal-hal yang berhubungan dengan K3.
Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini,
maka masalah dibatasi pada:
1. Pengetahuan siswa kelas XII program keahlian TKJJ SMKN 7 Semarang tentang
pendidikan K3.
2. Sikap siswa kelas XII program keahlian TKJJ SMKN 7 Semarang dalam melaksanakan K3
saat praktik konstruksi bangunan.
3. Penerapan K3 kelas XII program keahlian TKJJ SMKN 7 Semarang tentang pendidikan
K3 saat praktik konstruksi bangunan.
Berdasarkan batasan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengetahuan akan pentingnya tentang K3 di kelas XII TKJJ SMKN 7
SEMARANG pada saat praktik konstruksi bangunan?
2. Bagaimana sikap siswa XII TKJJ SMKN 7 SEMARANG mengenai pelaksanaan praktik
konstruksi bangunan?
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan
tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
2. Untuk mengetahui sikap siswa kelas XI TKJJ SMKN 7 SEMARANG dalam melaksanakan
K3 pada pelaksanaan praktik konstruksi bangunan.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat
bagi semua kalangan. Adapun manfaat dari penelitian dibagi menjadi kegunaan teoritis dan
praktis :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
1) Hasil penelitian dapat di gunakan sebagai sarana untuk bisa mengembangkan Ilmu
Pengetahuan tentang pentingnya K3 pada setiap praktik pekerjaan.
2) Hasil penelitian dapat di gunakan sebagai masukan atau motivasi siswa SMKN 7
(STM PEMBANGUNAN) SEMARANG tentang penerapan Kesehatan Keselamatan
Kerja pada setiap melakukan praktik pekerjaan.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi sekolah
maupun guru pelajaran produktif untuk merumuskan kebijakan dalam hal penerapan
Kesehatan Keselamatan Kerja
b. Bagi Peneliti
c. Bagi Siswa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kompetensi Lulusan peserta didik Teknik Konstruksi Jalan dan Jembatan antara lain
bertujuan untuk mencetak tenaga ahli di bidang Teknik Sipil / Bangunan dengan
keahlian:
Keunggulan Kompetensi Teknik Konstruksi Jalan dan Jembatan (TKJJ) atau yang
dulu dikenal dengan nama Teknik Gambar Bangunan (TGB), merupakan jurusan yang
mencetak tenaga ahli tingkat menengah dibidang Teknik Sipil atau Teknik Bangunan.
Jurusan ini dipilih dengan melihat fakta di lapangan bahwa kebutuhan tenaga ahli tingkat
menengah dibidang ini tidak pernah lekang oleh waktu dan selalu berkembang dengan segala
dinamikanya.
Teknik Konstruksi Jalan dan Jembatan sebagai program keahlian yang memiliki
standart kompetensi praktik lebih banyak daripada teori, karena siswa SMK dipersiapkan
untuk bekerja di Industri. Lulusan Teknik Konstruksi Jalan dan Jembatan di persiapkan untuk
menjadi tenaga ahli di proyek atau industry dengan tingkat resiko bahaya yang tinggi seperti
pekerjaan konstruksi baja, konstruksi bangunan, serta konstruksi kayu yang mengharuskan
siswanya untuk mengetahui seberapa besarnya pendidikan atau pengetahuan K3.
Keterampilan dan pengetahuan K3 yang di terapakan secara berulang ulang dan terus
menerus selama melaksanakan praktik di bengkel akan membuat dan melatih siswa
khususnya program keahlian Teknik Konstruksi Jalan dan Jembatan untuk paham dengan
pemahaman dan penerapan K3 saat mereka mulai memasuki dunia kerja.
Praktik kerja konstruksi bangunan merupakan mata pelajaran produktif yang di dapat
pada siswa kelas XI Teknik Konstruksi Jalan dan Jembatan pada mata pelajaran Dasar
Konstruksi Bangunan (DKB) SMKN 7 SEMARANG. Praktik konstruksi kayu sangat penting
untuk melatih keterampilan dan kemampuan siswa untuk menerjemahkan gambar kerja untuk
dijadikan produk dan bisa di jadikan sarana agar siswa bisa belajar mengenali alat praktikum
yang di gunakan dalam praktik konstruksi bangunan.
Kesehatan Keselamatan Kerja merupakan usaha untuk menjaga agar setiap pekerjaan
yang kita kerjakan tidak mengalami segala kecelakaan yang tidak di inginkan. Dapat dikatan
pula bahwa K3 adalah upaya untuk menghindari segala potensi bahaya dan risiko akibat kerja
yang dapat terjadi kapan saja. Kesehatan Keselamatan Kerja juga bisa di artikan sebagai upya
untuk melindungi atau mengatasi segala potensi yang bisa menimbulkan bahaya. K3
bertujuan untuk melindungi tenaga kerja atau orang lain Kesehatan Keselamatan Kerja juga
bisa di artikan sebagai upaya untuk melindungi atau mengatasi segala potensi yang bisa
menimbulkan bahaya. K3 bertujuan untuk melindungi tenaga kerja atau orang lain yang
berada di tempat kerja tersebut selalu dalam keadaan selamat serta semua alat kerja dapat
digunakan secara efisien.
Menurut Puji dkk (2017 ) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan sarana
utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan kerugian yang
berupa luka/cidera, cacat atau kematian, kerugian harta benda dan kerusakan peralatan/mesin
dan lingkungan secara luas.
Menurut Dyah (2013), keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu
usaha untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya
baik fisik maupun emosional bagi tenaga kerja. Perlindungan dan keamanan tersebut
bermaksud agar tenaga kerja secara aman melakukan pekerjaannya sehari – hari untuk
meningkatkan produksi serta selalu dalam keadaan sehat dan selamat selama bekerja di
tempat kerja.
Menurut OHSAS 18001:1999, keselamatan adalah bebas dari resiko buruk yang tak
dapat diterima. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah kondisi dan faktor yang
memberikan efek kesehatan dan kesejahteraan karyawan, pekerja temporer, pekerja
kontraktor, peninjau/tamu, dan orang lain di dalam tempat kerja. Selanjutnya The National
Safety Council (NSC) mendefinisikan keselamatan adalah pengendalian bahaya untuk
mencapai suatu tingkat resiko yang dapat diterima. Suatu bahaya digambarkan sebagai
suatu aktivitas atau kondisi tak aman, yang jika tak terkendalikan dapat berperan terjadinya
suatu kecelakaan (Mitropoulos, 2005).
Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia telah diatur dalam
peraturan perundangan No. 1 tahun 1970 Pasal 3, yang terdiri dari: (1) Mencegah dan
mengurangi kecelakaan, (2) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran, (3)
Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan, (4) Memberi kesempatan atau jalan
menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian yang berbahaya, (5)
Memberi pertolongan pada kecelakaan, (6) Memberi alat-alat perlindungan diri kepada
pekerja, (7) Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, dan hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara, dan getaran,
(8) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun psikis,
keracunan, infeksi dan penularan, (9) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai, (10)
Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik, (11) Menyelenggarakan kesegaran
udara yang cukup, (12) Memelihara kesehatan, ketertiban, dan kebersihan, (13) Memperoleh
keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan cara proses kerjanya.
Dalam suatu praktik tidak dapat terhindarkan dari berbagai macam bahaya
kecelakaan maupun resiko yang perlu di ketahui oleh siswa atau pekerja serta tahu
bagaimana cara melakukan pencegahanbaaya tersebut agar selamat saat bekerja.
a. Pegetahuan
1. Tahu, hal ini merupakan tingkat pengetahuan paling rendah sebagai cara
untuk mengingat suatu materi yang sudah di pelajari sebelumnya.
b. Sikap
Afektif merupakan kemampuan seseorang dalam memberikan
reaksi positif atau negatif pada situasi yang dihadapinya (Rofiq, 2009). Pada ranah
afektif mencakup perilaku seperti perasaan, sikap, dan emosional di dalam diri.
1) Pengalaman Pribadi Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut
membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial.
Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat
mempunyai tanggapan dan penghayatan, seseorang harus mempunyai pengalaman
yang berkaitan dalam objek psikologi.
c. Penerapan
Sedangkan menurut Badudu dan Sutan (1996) penerapan adalah hal, cara
atau hasil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan merupakan sebuah
tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan maksud
untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
- Pengamatan tentang
pengetahuan, sikap dan
perilaku K3
- Penerapan K3
- Pengamatan Setelah diberi
Pembelajaran melalui video treatment berupa media
interaktif berbasis learning pembelajaran
society 5.0
- Pengamatan tentang
pengetahuan, sikap dan
perilaku K3
ZERO ACCIDENT
D. Hipotesis
https://she-kalimantan.co.id/pentingnya-k3-diterapkan-di-proyek-konstruksi/
https://www.rijal09.com/2016/03/jenis-jenis-penelitian.html
Anisah Firdaus. (2013). Taksonomi Bloom (Ranah Afektif, Kognitif, dan Psikomotor).
Diakses dari http://firdausanisaa.blogspot.co.id/2013/12 /taksonomi-bloom-ranah-afektif-
kognitif.html pada tanggal 04 Maret 2017. Jam 13.25 WIB.