Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN PEMBIAYAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Mirsalin
SMKN 2 Koto Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang
Harapan e-mail: mirsalin73@gmail.com

Abstract: The purpose of this study is to describe the financial planning, how to obtain the cost,
implementation and evaluation of the cost of the Industrial Work Paractice at the Vocational High
School Number 2 of Bengkulu. This research is descriptive qualitative. The technique of
collecting data using interview, observation and documentation study. Analysis of the data
through the stages: data reduction, data presentation, comparing the data, conclusion. Results of
this study are:
(1) The financial planning include: setting of goals, programs, procedures, and budget; (2)
financing only comes from government of Bengkulu City; (3) implementation includes
preparation, committees, working together, monitoring, activity report; (4) evaluation includes
financial administration, and accountability reports.

Keywords: management, finance, industrial work practice

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan perencanaan keuangan, cara
mendapatkan biaya, pelaksanaan dan evaluasi biaya PraktekKerja Industri di SMKN 2 Bengkulu.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah: wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Analisis data melalui tahapan:
reduksi data, penyajian data, membandingkan data, kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah: (1)
Perencanaan keuangan meliputi: penetapan tujuan, program, prosedur, dan anggaran; (2)
pembiayaan hanya berasal dari pemerintah Kota Bengkulu; (3) pelaksanaan meliputi persiapan,
komite, bekerja sama, monitoring, laporan kegiatan; (4) evaluasi meliputi administrasi keuangan,
dan laporan pertanggungjawaban.

Kata kunci: manajemen, keuangan, praktek kerja industri

PENDAHULUAN sedangkan sumber daya lainnya pasif. Karena


Pendidikan kejuruan merupakan pendi- itu, mempersiapkan sumber daya manusia yang
dikan formal yang berperan memberi bekal memiliki keunggulan dan bermutu tinggi
keahlian kepada siswa agar siap secara langsung merupakan tugas yang cukup penting di era
memasuki dunia kerja. Perhatian kepada globalisasi saat ini.
pendidikan kejuruan saat ini menjadi sangat Dalam Keputusan Menteri Pendidikan
penting, mengingat tuntutan kualitas sumber dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor
daya manusia di pasaran kerja semakin tinggi. 0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah
Menurut Sidi (2001:109) bahwa telah banyak Kejuruan dijelaskan bahwa sekolah menengah
kajian tentang faktor penentu daya saing suatu kejuruan adalah bentuk satuan pendidikan
negara, tiga di antaranya dianggap paling menengah yang diselenggarakan untuk melan-
menentukan, yaitu kemampuan teknologi, jutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta
kemampuan manajemen, dan kemampuan mempersiapkan siswa untuk memasuki
sumber daya manusia. lapangan kerja dan mengembangkan sikap
Berdasarkan pendapat di atas, berarti profesional. Dan di dalam penjelasan Undang-
keunggulan kemampuan teknologi merupakan Undang Sistem Pendidikan Nasional, ditegaskan
salah satu faktor utama pembentuk kekuatan bahwa sekolah menengah kejuruan (SMK)
daya saing perekonomian Indonesia, mening- merupakan pendidikan menengah yang
katkan kandungan nilai tambah dan memperluas mempersiapkan peserta didik terutama bekerja
keragaman produk hasil industri. Namun dalam bidang tertentu. Jadi Sekolah Menengah
demikian, kemampuan sumber daya manusialah Kejuruan (SMK) merupakan jenis pendiidkan
yang pada akhirnya menentukan kemenangan menengah yang secara khusus mempersiapkan
berasaing, karena sumber daya manusia tamatannya untuk menjadi tenaga kerja yang
merupakan satu-satunya sumber daya yang terampil dan siap terjun di dunia industri.
aktif, Penyelenggaraan

427
Mirsalin, Manajemen Pembiayaan Praktek Kerja Industri 428

pendidikan kejuruan hendaknya dilakukan maupun bahan-bahan yang dibutuhkan.


berasama-sama antara sekolah dengan dunia Disamping kgiatan belajar teori dan praktik di
usaha atau industri. Di sekolah, siswa memp- sekolah, siswa juga diwajibkan mengikuti
elajari pengetahuan umum dan keterampilan kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin).
dasar kejuruan, sedangkan di dunia usaha siswa Setiap siswa SMK wajib mengikuti program ini,
mempelajari keterampilan khusus. Dengan yang pelaksanaannya di kelas XI (sebelas) atau
model tersebut, maka efisiensi dan relevansi XII (dua belas) dengan lama waktu prakerin
dapat ditingkatkan, yang perlu ditegaskan berkisar antara tiga bulan hingga 6 bulan.
adalah aturan main yang jelas tentang peran dan Untuk kelancaran Prakerin, sekolah perlu
tanggung jawab masing-masing pihak terutama mempersiapkan secara baik dan tepat, terutama
menyangkut pengajar atau instruktur, fasilitas dalam aspek pembiayaan serta kelengkapan
dan pembiayaan. administrasinya agar tidak terjadi hambatan
Dengan demikian, tamatan Sekolah dalam pelaksanaan Prakerin tersebut. Perlu
Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan dapat disadari bahwa untuk pelaksanaan kegiatan
bekerja pada perusahaan hingga dapat Prakerin diperlukan dana yang cukup besar.
menciptakan lapangan kerja sendiri. SMK Pelaksanaan Praktek Kerja Industri di
diharapkan benar-benar dapat membekali siswa- SMK Negeri 2 Kota Bengkulu tidak luput dari
siswanya keterampilan yang dapat bermanfaat di berbagai permasalahan yang sekaligus berkaitan
dunia kerja dan dapat dijadikan bekal hidup di dengan pembiayaannya. Beberapa permasalahan
kemudan hari. itu, antara lain: Pertama, tidak semua program
SMK Negeri 2 Kota Bengkulu merupakan keahlian yang terdapat di sekolah dapat
SMK terbesar di Propinsi Bengkulu yang diwadahi oleh dunia usaha yang berada dalam
memiliki 62 Rombongan Belajar (Rombel). wilayah kota atau kabupaten dimana sekolah itu
SMK Negeri 2 Kota Bengkulu mendapat berada. Kedua, banyak dunia usaha atau industri
tantangan yang sangat besar dalam membekali yang menolak kehadiran siswa yang menjadikan
siswa-siswanya keterampilan yang yang tempat mereka sebagai wahana praktek bagi
bermanfaat di dunia kerja. Ada lebih dari 1300 sekolah kejuruan. Ketiga, minimnya dukungan
siswa yang bersekolah di tempat tersebut saat ini pembiayaan untuk pelaksanaan Prakerin, baik
yang terbagi ke dalam 14 Paket Keahlian, di yang berasal dari pihak pemerintah atau sekolah
antaranya: Teknik Konstruksi Kayu, Teknik maupun dari orang tua siswa. Keempat, adanya
Konstruksi Batu Beton, Teknik Gambar biaya tambahan yang harus dikelurakan siswa
Bangunan, Teknik Geomatika, Teknik jika jarak tempuh lokasi Prakerin dengan tempat
Pemesinan, Teknik Fabrikasi Logam, Teknik tinggal siswa jauh.
Pengelasan, Teknik Pemeliharaan Mekanik Permasalahan-permasalahan tersebut
Industri, Teknik Kendaraan Ringan, Teknik dapat mengakibatkan segi pembiayaan yang
Sepeda Motor, Teknik Alat Berat, Teknik Audio sudah direncanakan sebelumnya tidak
Video, Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga mencukupi dan dapat berubah atau tidak sesuai,
Listrik dan Teknik Pendingin dan Tata Udara. yang sekaligus berpengaruh terhadapa
Secara umum, kegiatan belajar mengajar pelaksanaan Prakerin itu sendiri. Karena itu,
di SMK meliputi teori dan praktik. Teori dalam pembiayaan prakerin perlu dilakukan untuk
hal ini ada teori mata pelajaran adaptif/normatif melihat keberhasilan dan kelemahan secara
dan teori produktif. Kegiatan belajar teori totalitas aspek manajemen pembiayaannya,
adaptif/normatif pada prinsipnya sama dengan mulai dari perencanaan biaya, pelaksanaan atau
sekolah umum, sedangkan teori produktif penggunaan biaya, hingga evaluasi dan
merupakan teori yang menjadi dasar pertanggung jawaban dari pembiayaan prakerin
keterampilan-keterampilan yang di ajarkan itu sendiri.
kepada siswa khusus SMK sesuai dengan paket Prakerin menganut pola pembelajaran d
keahlian yang dipilih siswa. Kegiatan praktik dua tempat, maka konsekunesi pembiayaan
merupakan aplikasi nyata dari teori produktif seharusnya menjadi tanggungan bersama antara
yang telah dipelajari siswa di SMK. Kegiatan pihak sekolah dengan institusi pasangan, sesuai
praktik ini sangat penting guna mempersiapkan dengan beban yang disepakati bersama. Namun
siswa yang terampil untuk masuk ke dunia dalam pelaksanaan, masalah pembiayaan selalu
usaha atau industri. menjadi tanggungan pihak sekolah. Sedangkan
Untuk menunjang kegaitan belajar institusi pasangan tempat di mana siswa
praktik, diperlukan dana untuk penyediaan melakukan Prakerin hanya cenderung menerima
peralatan siswa untuk melakukan kegaitan praktek saja.
429 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 5, November 2016, hlm. 427-

Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis dapat mengamati dan memahami peristiwa-


tertarik untuk mengadakan penelitian tentang peristiwa dan gejala-gejala yang timbul dalam
“Manajemen Pembiayaan Praktek Kerja Industri keseluruhan proses sehingga permasalahan
(Studi Deskriptif Kualitatif di Sekolah dapat dideskripsikan secara menyeluruh
Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Bengkulu)”. (holistik) peneliti berusaha memahami makna
Berdasarkan masalah tersebut diatas dapat dari peristiwa dan interaksinya dengan segala
dirumuskan beberapa permasalahan dalam hal yang berkaitan dengan peristiwa atau gejala
penelitian ini: (1) Bagaimana perencanaan itu dalam situasi yang wajar dan alami.
pembiayaan Praktek Kerja Industri di Sekolah Disamping itu penelitian kualitatif lebih terarah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota penelitiannya pada ketepatan dan kecukupan
Bengkulu?; (2) Bagaimana cara memperoleh datanya. Untuk menghindari bias maka peneliti
sumber biaya untuk pelaksanaan Praktek Kerja menggunakan orang lain untuk mengadakan
Industri di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) penelitian.
Negeri 2 Kota Bengkulu?; (3) Bagaimana Subjek penelitian ini adalah Kepala
pelaksanaan pemanfaatan dana untuk Praktek Sekolah, Ketua Program Studi Keahlian, Guru
Kerja Industri di Sekolah Menengah Kejuruan Pembimbing Prakerin, Pimpinan Perusahaan
(SMK) Negeri 2 Kota Bengkulu?; (4) atau Industri, Staf dan Teknisi di Perusahaan,
Bagaimana evaluasi dan pertanggungjawaban serta siswa yang mengikuti Prakerin di Sekolah
biaya Praktek Kerja Industri di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota Bengkulu.
Bengkulu? Adapun teknik analisis data dilakukan
Penelitian ini bertujuan untuk mendes- melalui beberapa tahapan yaitu: reduksi data,
kripsikan: (1) Perencanaan pembiayaan Praktek prnyajian data, membandingkan data dengan
Kerja Industri di Sekolah Menengah Kejuruan standar objektif dan penarikan kesimpulan.
(SMK) Negeri 2 Kota Bengkulu; (2) Cara Berdasarkan teknik analsis data tersebut, maka
memperoleh sumber biaya untuk pelaksanaan peneliti membandingkan data-data yang
Praktek Kerja Industri di Sekolah Menengah diperoleh tentang Pembiayaan dengan
Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota Bengkulu; (3) kelayakan pembiayaan yang ditetapkan dalam
Pelaksanaan pemanfaatan dana untuk Praktek Praktek kerja Industri (Prakerin) di Sekolah
Kerja Industri di Sekolah Menengah Kejuruan menengah kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota
(SMK) Negeri 2 Kota Bengkulu; (4) Evaluasi Bengkulu.
dan pertanggungjawaban biaya Praktek Kerja
Industri di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) HASIL DAN PEMBAHASAN
Negeri 2 Kota Bengkulu.
Perencanaan Pembiayaan Prakerin
Penelitian ini diharapkan dapat memb- Dalam kegiatan manajemen sekolah,
erikan manfaat praktis yaitu: (1) Memberikan perencanaan pendidikan termasuk juga
informasi kepada pihak sekolah, khususnya perencanaan pembiayaan Prakerin sangat
kepala sekolah dalam rangka peningkatan mutu penting dilakukan, karena kegiatan tersebut
pembelajaran di sekolah Menengah Kejuruan berkaitan dengan kegiatan siswa, guru, dan
(SMK) Negeri 1 Kota Bengkulu; (2) Sebagai institusi di luar sekolah. Proyeksi atau analisis
bahan masukan bagi pihak-pihak terkait lainnya perencanaan pembiayaan tersebut merupakan
di bidang pendidikan, dalam rangka pembiayaan salah satu cara untuk memperkirakan berapa
program Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan dana yang diperlukan untuk melaksanakan
hambatan-hambatan yang dialami, serta upaya- kegiatan Prakerin.
upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi Sebelum pelaksanaan Kegiatan Praktik
hambatan-hambatan dari Praktik Kerja Industri Kerja Industri (Prakerin) di Sekolah Menengah
tersebut; (3) Sebagai masukan atau input bagi Kejuruan Negeri 2 Kota Bengkulu, didahului
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota dengan perencanaan pembiayaan dan
Bengkulu dan Dunia Usaha/Industri serta programnya, yang meliputi; penetapan tujuan,
khususnya bagi pengelola Sekolah Menengah penetapan program, penetapan prosedur,
Kejuruan dalam hal pembiayaan Praktik Kerja penetapan metode, dan penetapan anggaran.
Industri.
Kegiatan Prakerin SMKN 2 Kota
Bengkulu, dilaksanakan di luar lingkungan
METODE sekolah, sehubungan dengan perencanaan
Jenis penelitian ini adalah penelitian pembiayaan maka manajemen sekolah
kualitatif. Melalui pendekatan kualitatif, peneliti melakukan suatu analisis atau perencanaan,
yang
Mirsalin, Manajemen Pembiayaan Praktek Kerja Industri 430

didahului dengan; penetapan tujuan dan Kurikulum yang berlaku; (3) Program Adaptif,
program, prosedur pembiayaan yang sesuai yakni menggunakan kurikulum yang berlaku
dengan sistem pelaksanaan kegiatan, dan dan atau berdasarkan kesepakatan dengan mitra
penetapan anggaran biaya yang sesuai dengan internasional.
aturan- aturan administrasi maupun hukum. Program-program tersebut, memiliki
Berdasarkan data yang diperoleh, perencanaan anggaran yang proporsional untuk
penilaian terhadap perencanaan pembiayaan pengembangan dan operasional rutin, termasuk
Prakerin di SMK Negeri 2 Kota Bengkulu ini, juga tentang pembiayaan Prakerin di SMKN 2
meliputi: (1) Penetapan tujuan, (2) Penetapan Kota Bengkulu.
program, (3) Penetapan prosedur, dan (4) Penetapan prosedur pembiayaan Prakerin
Penetapan anggaran. memiliki dasar pelaksanaannya, yakni:
Adapun tujuan yang hendak dicapai 1. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992
dengan kegiatan Prakerin, terdiri atas tujuan tentang Peran Serta Masyarakat Dalam
umum dan tujuan khusus. Pendidikan.
Tujuan umumnya; (1) Menciptakan 2. Peraturan Walikota Bengkulu Nomor 06
tamatan yang terampil, memiliki pengetahuan tahun 2008 tentang Pelaksanaan Pendidikan
dan etos kerja yang baik, (2) Memperkokoh Gratis pada Sekolah Negeri dan Subsidi
Link dan Macth anatara sekolah dengan industri, Siswa pada Sekolah Swasta di Kota
(3) Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan Bengkulu.
pendi- dikan dan latihan, (4) Memberikan 3. Kurikulum SMK Negeri 2 Kota Bengkulu.
pengetahuan kerja yang dimiliki oleh peserta 4. Program Kerja SMK Negeri 2 Kota
pendidikan dan latihan. Bengkulu.
Tujuan Khususnya adalah; (1) Dunia 5. Edaran kepala SMK Negeri 2 Kota Bengkulu
Usaha/lndustri dapat mengenal kualitas peserta Nomor 421 5/1603/SMKN.2, tentang
Prakerin, sehingga memudahkan proses Pelaksanaan Prakerin.
penjaringan tenaga kerja yang kompeten, (2) Penetapan metode atau sistem
Dunia Usaha/lndustri secara bertahap akan pelaksanaan Prakerinyang biasa juga dikenal
terbantu dalam proses produksi karena dengan Pendidikan Sistem Ganda merupakan
tersedianya sumber tenaga yang murah, (3) Bagi suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan
penyelenggaraan pendidikan dan latihan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan
(sekolah) akan mendapatkan kemudahan dalam antara program pendidikan di sekolah dengan
mencetak tamatan yang kompeten, (4) program keahlian yang diperoleh langsung
Penyelenggaraan pendidikan dan latihan akan melalui praktik di dunia kerja atau industri. Jadi
lebih terarah baik yang dilakukan di sekolah perencanaannya harus sesuai dengan metode
maupun industri, (5) Siswa memiliki Prakerin.
pengalaman langsung dalam proses produksi, Prakerin merupakan tanggung jawab
sehingga dengan sadar memotivasi dirinya bersama antara sekolah dengan industri
untuk meningkatkan kemampuannya. pasangannya. Sehingga program pendidikan
Berdasarkan penetapan tujuan umum dan yang akan digunakan harus merupakan program
tujuan khusus tersebut, maka manajemen yang dirancang dan disepakati bersama oleh
sekolah menyusun suatu rencana tentang kedua belah pihak.
pembiayaan kegiatan Prakerin tersebut. Penetapan anggaran Prakerin telah sesuai
dengan mekanismenya, baik dari sisi
Perencanaan Pembiayaan Prakrin administrasi maupun hukum.
Perencanaan pembiayaan Prakerin di Anggaran Prakerin telah disampaikan
SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, harus sewaktu pengajuan Program serta RAPBS,
disesuaikan dengan program sekolah. Progam tetapi sebelum pelaksanaannya, diadakan rapat
prakerin sudah jelas ada dan terinci ke dalam dinas dengan seluruh pihak-pihak yang terlibat
berbagai program, seperti program kerja, di sekolah, jadi tidak ditentukan oleh Kepala
rencana anggaran, dan lain-lain. Sekolah atau Bendahara saja, namun melibatkan
Kurikulum dan Bahan Ajar di SMKN 2 banyak pihak, seperti Wakil-Wakil Kepala
Kota Bengkulu, meliputi: (1) Program Sekolah, Kepala Bengkel, Ketua Program
Produktif, yakni kurikulum implementatif yang Keahlian, Wali Kelas, serta Tata Usaha.
dikembangkan bersama dengan mitra-kerja; (2) Penetapan anggaran Prakerin melalui rapat dinas
Program Normatif, yakni menggunakan
431 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 5, November 2016, hlm. 427-

di sekolah, yang dibuktikan juga dengan adanya Sumber pembiayaan Prakerin dari dana
daftar hadir peserta dan notulen rapat tersebut. rutin, yang berasal dari APBD Pemerintah Kota
Secara umum perencanaan prakerin di Bengkulu. Pada tahun-tahun sebelumnya, yakni
SMKN 2 Kota Bengkulu di dalamnya terdapat awalnya, sumber pembiayaan Prakerin dominan
empat aspek, yaitu: penetapan tujuan, penetapan berasal dari orang tua siswa melalui dana
program, penetapan prosedur, penetapan Komite Sekolah. Namun, semenjak keluarnya
angaran secara umum sudah baik. Namun, Peraturan Wali Kota Bengkulu, semua
sebaiknya sekolah tetap meningkatkan kegiatan pembiayaan Prakerin berasal dari Pemerintah
yang berhubungan dengan peningkatan program Kota.
prakerin terutama dalam proses manajemennya. Semenjak diberlakukannya pendidikan
gratis bagi sekolah-sekolah di Kota Bengkulu,
Sumber atau Cara Memperoleh Biaya maka sumber pembiayaan sekolah berasal dari
Prakerin Pemerintah Kota Bengkulu, tidak ada lagi
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun sumber pembiayaan dari masyarakat atau
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, melalui Komite Sekolah. Sumber pembiayaan
menyebutkan bahwa pembiayaan pendidikan dari institusi pasangan atau industri maupun
meliputi biaya investasi, biaya operasional, dan sponsor tidak pernah ada sama sekali, baik dari
biaya personal. Biaya investasi satuan dahulu hingga sekarang ini.
pendidikan terdiri dari biaya penyediaan sarana Hal ini berarti kegiatan Prakerin
dan prasarana, pengembangan sumber daya diusahakan semaksimal mungkin didanai
manusia, dan modal kerja tetap. pemerintah, agar dapat membantu dan
Satuan pendidikan dalam pembiayaan mengurangi beban keuangan siswa.
sarana meliputi biaya pembangunan dan Hal tersebut juga dikuatkan dengan bukti
pemeliharaan ruang-ruang yang ada di sekolah, penerimaan dan pengeluaran dana pada bagian
biaya buku perpustakaan, alat peraga, alat keuangan atau Bendahara Sekolah, bahwa
komputer, alat praktik, dan perabot lainnya. sumber pembiayaan Prakerin berasal dari
Biaya operasional meliputi tambahan pengha- Pemerintah Kota Bengkulu. Adapun
silan, pendidik dan tenaga kependidikan lainnya, administrasi dan aturan pelaksanaan maupun
bahan atau peralatan habis pakai, daya dan jasa teknis pembiayaan Prakerin tersebut sesuai
air, listrik, telepon, pemeliharaan prasarana, dengan ketentuan perbendaharaan keuangan
konsumsi dan transportasi. negara yang berlaku.
Bagi sekolah negeri, sumber dana atau Sumber pembiayaan Prakerin ini,
pembiayaan sekolah terdiri dari; biaya yang semenjak adanya Peraturan Wali Kota
berasal dari pemerintah yang umumnya berupa Bengkulu, berasal dari anggaran rutin.
dana rutin, yakni biaya operasional dan Sedangkan tahun- tahun sebelumnya, gabungan
perawatan fasilitas, disamping gaji Pegawai antara dana rutin dengan dana yang bersumber
Negeri Sipilnya. dari komite sekolah. Saat ini, cara atau prosedur
Pembiayaan kegiatan Prakerin di SMK memperoleh dana Prakerin dilakukan dengan
Negeri 2 Kota Bengkulu, tertuang dalam mengajukan proposal yang memuat alokasi dan
RAPBS yang telah disusun oleh sekolah. SMK sumber pembiayaannya kepada Kepala Sekolah.
Negeri 2 Kota Bengkulu selaku organisasi Setelah diproses, barulah dana tersebut dapat
pelaksana di sekolah, melakukan kegiatan diambil untuk selanjutnya digunakan sesuai
penyusunan RAPBS serta mengajukannya dengan rencana anggaran atau alokasi yang
kepada Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kota telah disusun sebelumnya.
Bengkulu melalui kepala bidang terkait. Bukti-bukti dokumentasi yang ada di
Selanjutnya sekolah membuka rekening sekolah sekolah, mengungkapkan bahwa sumber dan
dan menggunakan dana tersebut. Disamping itu, cara-cara memperoleh pembiayaan Prakerin
juga harus membuat laporan hanya berasal dari Pemerintah Kota Bengkulu
pertanggungjawaban keuangan dan saja tidak ada sumber pembiayaan yang berasal
menyampaikannya kepada Kadiknas Kota dari industri-industri, perusahaan, sponsor,
Bengkulu. maupun dunia usaha lainnya.
Sumber pembiayaan Prakerin di SMKN 2 Berdasarkan data-data yang diperoleh,
berasal dari Pemerintah Kota Bengkulu dan itu maka sumber atau cara memperoleh pembiayaan
adalah satu-satunya sumber pembiayaan untuk Prakerin, yang seyogyanya bersumber dari; (1)
pelaksanaan kegiatan Prakerin saat ini. Tidak Pemerintah, (2) Sekolah, (3) Dunia usaha /
ada sumber-sumber pembiayaan dari yang lndustri / lnstitusi pasangan, (4) Masyarakat /
lainnya.
Mirsalin, Manajemen Pembiayaan Praktek Kerja Industri 432

Orang tua siswa / Komite Sekolah, (5) Sponsor / Prakerin, adalah: (1) Administrasi keuangan,
donatur, lebih banyak yang diperoleh dari efektif. (2) Penyusunan laporan pertanggung-
pemerintah dan komite sekolah. jawaban, efektif. (3) Laporan pertanggung-
jawaban, efektif. (4) Evaluasi laporan pertang-
Pelaksanaan Pemanfaatan Dana untuk gungjawaban, efektif.
Prakerin Evaluasi prakerin di SMK Negeri 2 Kota
Berdasarkan data dokumentasi yang ada, Bengkulu terlaksana dengan baik, namun bila
diketahui bahwa sumber dana atau pembiayaan dibandingkan dengan aspek yang lainnya,
Prakerin pada Tahun Pelajaran 2015-2016 evaluasi menduduki tingkat paling rendah. Hal
digunakan untuk beberapa item kegiatan, yaitu: ini dikarenakan guru pembimbing prakerin
(1) Persiapan, yang meliputi pembuatan Buku kurang teliti dalam menganalisis hasil prakerin
Jurnal Prakerin Siswa, Tanda Pengenal, Alat- dan pemberian umpan balik yang kurang sesuai
alat Tulis dan Foto Copy surat-surat yang denga program prakerin. Jika evaluasi program
berkaitan dengan kebutuhan Prakerin, (2) berjalan kurang baik, maka akan berdampak
Kegiatan pembekalan siswa peserta dan guru pada tingkat ketercapaian suatu program, sebab
pembimbing Prakerin, (3) Transport penjajakan evaluasi program bertujuan untuk mengetahui
tempat siswa Prakerin, (4) Transport mengantar tingkat keterlaksanaan suatu kebijakan secara
dan menjem- put siswa setelah berakhir kegiatan cermat dengan cara mengetahui efektifitas
Prakerin, (5) Transport monitoring Pengawas, masing-masing komponennya (Arikunto,
Guru Pembim- bing dan Panitia Prakerin ke 2010:18). Sebenarnya yang menjadi titik awal
tempat siswa melakukan Prakerin, (6) Setoran kegiatan evaluasi program prakerin adalah rasa
Pajak, (7) Pembuatan Sertifikat/Piagam Prakerin keingintahuan untuk melihat apakah kegiatan
untuk siswa dan Institusi Pasangan/Dunia usaha, prakerin sudah tercapai atau belum. Jika sudah
(8) Pelaksanaan Pokja Prakerin, (9) Evaluasi tercapai bagaimana kualitas pencapaian kegiatan
kegiatan dan presentasi laporan Prakerin. tersebut, jika belum tercapai bagaimana rencana
yang telah dibuat yang terlihat belum tercapai
Evaluasi dan Pertanggungjawaban Biaya dan apa yang menyebabkan bagian rencana
Prakerin tersebut belum tercapai ataukah dari luar atau
Berbeda dengan SMA, SMK Negeri 2 dari dalam. Masih menurut Suharsimi Arikunto
Kota Bengkulu memiliki program Praktek Kerja (2008: 29), evaluasi sangat penting karena akan
Industri yang melibatkan berbagai dunia usaha memberikan informasi mengenai keterlaksanaan
atau dunia industri. Tentu saja prakerin ini suatu program, sehingga evaluasi program ini
membutuhkan biaya pendidikan yang tidak sangat bermanfaat terutama bagi pengambil
sedikit. Biaya tersebut dapat berasal dari keputusan karena dengan masukan hasil
berbagai sumber. Akan tetapi selanjutnya di evaluasi program itulah para pengambil
akhir Prakerin, seluruh biaya Prakerin tersebut keputusan akan menentukan tindak lanjut
harus dapat dipertanggungjawabkan secara jujur program yang sedang atau telah dilaksanakan.
dan akuntabel.
Laporan pertanggungjawaban penggunaan
Evaluasi Manajemen Pembiayaan
dana, dilakukan untuk melihat keberhasilan dan
Prakerin Keunggulan
kelemahan secara totalitas program, mulai dari
Pelaksanaan Prakerin di SMK Negeri 2
perencanaan, pelaksanaan, dan hasil yang
Kota Bengkulu, yang menganut pola
diperoleh dan dampak dari adanya pembiayaan.
pembelajaran pada dua tempat, maka
Hasil laporan pertanggungjawaban tersebut
seharusnya konsekuensi biaya menjadi
dapat digunakan untuk melakukan perbaikan
tanggungan bersama antara SMK dengan
dalam perencanaan pembiayaan pada program
institusi pasangan sesuai dengan beban yang
Prakerin berikutnya.
disepakati bersama. Kesepakatan itu, bukan
Berdasarkan informasi dan data
berarti harus dalam bentuk pembiayaan bersama
dokumentasi yang ada di SMK Negeri 2 Kota
antara keduanya, tetapi dapat dalam bentuk lain.
Bengkulu, diketahui bahwa pada setiap akhir
Biaya siswa pada saat melakukan praktik di
kegiatan Prakerin, selalu
dunia usaha atau industri dapat berupa bahan-
dipertanggungjawabkan penggunaan dananya
bahan praktik yang menjadi tanggungan industri
oleh Panitia dalam rapat dinas yang diadakan
atau dunia usaha, karena siswa secara langsung
sekolah.
berpraktik di sana atau pada lini produksi.
Berdasarkan data yang diperoleh, Sedangkan biaya lainya, seperti; penjajagan
penilaian terhadap pertanggungjawaban biaya tempat praktik, mengantar
433 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 5, November 2016, hlm. 427-

dan menjemput siswa ke tempat praktik, penetapan tujuan, penetapan program,


moitoring guru pembimbing, pelaporan kegiatan penetapan prosedur, dan penetapan anggaran
atau kegiatan lain sehubungan dengan Prakerin telah berjalan sesuai dengan prosedur kegiatan
tersebut dapat berasal dari sekolah. Prakerin dalam kurikulum sekolah.
Adapun keunggulan sistem pembiayaan Kedua, sumber perolehan pembiayaan
Prakerin saat ini, adalah: Prakerin di SMKN 2 Kota Bengkulu berasal dari
1. Pembiayaan Prakerin termasuk dalam Pemerintah Kota Bengkulu yang telah masuk
RAPBS SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, yang dalam RAPBS SMK Negeri 2 Kota Bengkulu.
berarti masuk dalam pembiayaan rutin yang Mengingat alokasi dana yang terbatas, maka
bersumber dari APBD Pemerintah Kota pengembangan dan peningkatan Prakerin jadi
Bengkulu. terkendala. Cara memperoleh pembiayaan
2. Kegiatan Prakerin dapat dilaksanakan dua Prakerin di SMKN 2 Bengkulu adalah melalui
tahap dalam satu tahun pelajaran. perancangan Rencana Anggaran Biaya oleh
3. Masyarakat atau orang tua siswa melalui Waka Humas dengan dilampirkan seluruh
Komite Sekolah, tidak perlu mengeluarkan jadawal kegiatan Prakerin selama 1 tahun. RAB
biaya tambahan bagi anaknya untuk kegiatan ini diajukan tidak hanya pada sekolah, tetapi
Prakerin. juga pada dunia usaha/industri/institusi
4. Sekolah maupun siswa, tidak mengeluarkan pasangan, Masyarakat/Orang tua siswa/Komite
biaya praktik bagi dunia usaha atau industri. Sekolah, dan Sponsor/donatur.
Disamping keunggulan sistem Ketiga, sekolah menggunakan atau
pembiayaan tersebut, tentu ditemui pula memanfaatkan biaya Prakerin untuk kegiatan:
kelemahan- kelemahannya. Adapun kelemahan Persiapan, Kepanitiaan, Kerja sama dengan
sistem pembiayaan Prakerin seperti saat ini, dunia usaha/lndustri, siswa peserta Prakerin,
antara lain adalah: Pengawasan/monitoring, Evaluasi/laporan keg-
1. Terbatasnya dana, berarti terbatas pula iatan. Seluruh kegiatan Prakerin memanfaatkan
kesempatan siswa untuk melakukan Prakerin biaya Prakerin mulai dari persiapan perangkat
di luar Kota Bengkulu, sedangkan dunia administrasi prakerin, pemetaan prakerin,
usaha atau industri-industri besar lebih pembekalan prakerin, penerjunan ke lapangan,
banyak berada di luar Kota Bengkulu. monitoring, hingga penarikan siswa dari tempat
2. Tidak adanya sumber pembiayaan yang lain, prakerin.
kecuali hanya bersumber dari APBD Kota Keempat, evaluasi dan pertanggung-
Bengkulu, mengakibatkan kegiatan moni- jawaban seluruh biaya Prakerin secara jujur dan
toring, pengawasan, atau kunjungan guru akuntabel. Tahap akhir ini dalam bentuk
pembimbing dan panitia ke tempat siswa penyusunan laporan pertanggungjawaban yang
Prakerin tidak maksimal. hasilnya akan dievaluasi dan digunakan untuk
3. Tidak adanya penghargaan dalam bentuk melakukan perbaikan dalam pembiayaan
honorarium kepada dunia usaha, khususnya program Prakerin berikutnya.
instruktur/pembimbing siswa yang
melakukan praktik di tempat mereka.
Saran
Saran merupakan sumbangsih pemikiran,
SIMPULAN DAN SARAN sehingga diharapkan tercipta suatu kondisi yang
Simpulan lebih baik dari sebelumnya. Sejalan dengan hasil
Sesuai dengan hasil dan pembahasan penelitian dan pembahasan yang telah
penelitian yang telah dikemukakan dalam Bab dilakukan, maka saran yang dikemukakan
sebelumnya, maka simpulan penelitian ini, adalah:
tentang manajemen pembiayaan Praktik Kerja Pertama, agar pembiayaan Prakerin bukan
Industri (Prakerin) di Sekolah Menengah hanya bersumber dari dana rutin yang berasal
Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota Bengkulu, yang dari Pemerintah Kota Bengkulu saja, tetapi juga
meliputi variabel-variabel perencanaan pemb- dari sumber-sumber lain, seperti Komite
iayaan, sumber dan cara memperoleh Sekolah, Dunia Usaha atau Industri, dan sponsor
pembiayaan, pelaksanaan pemanfaatan biaya, yang tidak mengikat.
evaluasi dan pertanggungjawaban biaya, adalah Kedua, agar pihak sekolah, dapat
sebagai berikut: menjalin kerjasama yang lebih intensif dengan
Pertama, perencanaan pembiayaan dunia usaha atau industri-industri besar yang
Prakerin di SMKN 2 Bengkulu meliputi: berlokasi di luar Kota Bengkulu, bahkan di
Luar Negeri
Mirsalin, Manajemen Pembiayaan Praktek Kerja Industri 434
435 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 5, November 2016, hlm. 427-

sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
pengalaman siswa. Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta:
Ketiga, hendaknya monitoring kegaiatn Rineka Cipta.
prakerin dilaksanakan sesering mungkin dan ada Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar
diskusi yang intens antara pembimbing di Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
sekolah dan di dunia industri agar benar-benar Aksara
dilakukan pengawasan yang tepat dan terarah Butler, F.C. 1979. Instruction System
kepada siswa. development for Vocational and
Keempat, hendaknya ditingkatkan lagi Technical Training. New Jersey:
koordinasi antara kepala sekolah, wakil kepala Educational Technology Publications.
sekolah bidang humas, ketua jurusan dan guru Djojonegoro, Wardiman. 1999. Pengembangan
pembimbing, mengenai evaluasi Prakerin dan Sumber Daya Manusia Melalui SMK.
perbaikan Prakerin di periode selanjutnya. Jakarta: Balai Pustaka.
Fattah, Nanang. 2006. Ekonomi dan
Pembiayaan Pendidikan.
DAFTAR RUJUKAN Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Anwar. 2006. Pendidikan Kecakapan Hidup Sidi, Indra Jati. 2001. Menuju Masyarakat
Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta. Belajar, Menggagas Paradigma Baru
Pendidikan. Jakarta: Paramadina
Wena, Made. 1996. Pendidikan Sistem Ganda.
Bandung: Tarsito
Mirsalin, Manajemen Pembiayaan Praktek Kerja Industri 436

Anda mungkin juga menyukai