Penelitian
Agung Premono*)
Abstrak
engembangan Sekolah Menengah Kejuruan saat ini ditujukan untuk memenuhi prosentase
Abstract
At present the Indonesian government is trying to balance the number of vocational schools to general/
academic schools to reach the ratio of 70-30. The development of vocational schools are based on the decree
National Education Minister of No. 251/C/KEP/MN/2008 on the spectrum of vocational competences. This
research focussed the study of vocational competences related to the man power needs in Tangerang City. The
data collected show 5 (five) areas of vocational competences are being developed: Management Business,
Engenering Technology, ICT, Tourism. and Health. Agroindustry is not developed yet.While the dominant
vocational competences include accounting, automotive, and computer net working. This research recomends
the Tangerang City Government to develop vocational schools based on the real local needs.
Program keahlian yang diproyeksikan menga- kata lain bahwa SMK berperan dalam
lami perkembangan yang sangat pesat adalah menyiapkan peserta didik agar siap bekerja, baik
kelompok program Pertanian, Pariwisata, bekerja secara mandiri maupun mengisi
Perikanan, Kelautan, dan Teknologi Informasi. lowongan pekerjaan yang ada. Dengan
Diperkirakan pada tahun 2020 jumlah SMK demikian arah pengembangan SMK harus
yang akan membuka kelompok program tersebut diorientasikan pada penentuan permintaan
mencapai 6.151. Kelompok program cukup stabil pasar kerja. Calhoun & Finch, 1982, seperti yang
dan diproyeksikan mengalami perkembangan dikutip oleh As’ari Djohar, 2008, mengartikan
yang wajar adalah kelompok program Teknologi pendidikan kejuruan sebagai berikut.
dan Industri serta Kelompok Seni dan Kerajinan, “Vocational education is organized educational
yang diperkirakan akan mencapai 3.178 SMK programs which are directly related to the preparation
yang menyelenggarakan program tersebut. of individuals for paid or unpaid employment, or for
Sedangkan kelompok program Bisnis dan additional preparation for a career requirements other
Manajemen, merupakan program yang diproyek- than a baccalaureate of advanced degree”
sikan mengalami kejenuhan di pasar kerja dan Di bagian lain, Djohar juga menyebutkan
jumlahnya cenderung akan menurun dan bahwa komponen yang menyangkut ketenaga-
diproyeksikan pada tahun 2020 hanya 923 SMK kerjaan mencakup tiga aspek pokok, yaitu (1)
yang menyelenggarakan program tersebut. kesempatan kerja bagi semua yang memerlu-
Diberlakukannya keputusan Direktur kannya dalam suatu struktur lapangan kerja
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan yang menjamin kesinambungan antara pilihan
Menengah tentang spektrum keahlian pendidi- perorangan, penghasilan yang memadai, dan
kan menengah kejuruan, menjadikan SMK saat pemenuhan masyarakat akan barang dan jasa;
ini memiliki 121 kompetensi keahlian. Tujuan (2) pendidikan dan pelatihan yang mampu
dikeluarkannya keputusan tersebut adalah agar mengembangkan potensi manusia secara
SMK dalam mengembangkan program keahlian optimal; dan (3) mekanisme penyesuaian antara
tidak semaunya membuat nama sendiri terhadap manusia dan pekerjaan, tanpa merugikan
program tersebut dan disesuaikan dengan perorangan maupun jumlah produksi. Dari
kebutuhan pasar kerja. ketiga komponen tersebut sangat jelas, bahwa
dunia pendidikan merupakan salah satu
Kajian Pustaka komponen penting dalam dunia ketenaga-
kerjaan, khususnya dalam komponen kedua
Pasal 12 ayat (1) Undang-undang Nomor 20 yang itu bisa dipenuhi oleh SMK (pada jenjang
tersebut menetapkan bahwa setiap peserta didik Sekolah Menengah) maupun pendidikan Vokasi
pada setiap satuan pendidikan berhak menda- (pada jenjang Pendidikan Tinggi).
patkan pelayanan pendidikan sesuai dengan Dalam akhir tulisannya, Djohar menyim-
bakat, minat, dan kemampuan. Salah satu ben- pulkan bahwa karena tingginya keterkaitan
tuk satuan pendidikan menengah adalah penyelenggaraan pendidikan kejuruan dengan
Sekolah Menengah Kejuruan. tuntutan dunia kerja, maka pendidikan kejuruan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) haruslah memiliki sifat responsive-aktif, serta
adalah salah satu bentuk satuan pendidikan adaptasilitas dan fleksibilitas tinggi, seperti yang
formal yang menyelenggarakan pendidikan ditetapkan oleh sang pencetus, Calhoun & Finch
kejuruan pada jenjang pendidikan menengah yang menyebutkan bahwa :
sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk “Vocational education should be evaluated on
lain yang sederajat. Sebagai bagian dari Sistem the basis of economic efficiency. Vocational education
Pendidikan Nasional, SMK merupakan pendi- is economically efficient when (a) it prepares students
for specific jobs in the community on the basis of man
dikan lebih mengutamakan pengembangan
power needs; (b) it insures an adequate labor supply
kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja
for an occupational area; and (c) the student gets the
dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi job for which he was trained”
di lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan Kebenaran kesimpulan Calhoun & Finch
mengembangkan diri di kemudian hari. Dengan juga dirasakan di Indonesia. Pada Edisi Senin,
02 Mei 2005 Harian SINAR HARAPAN menulis diberlakukan. Penamaan yang tidak
headline tentang “Mendidik Tenaga Terampil berdasarkan ketentuan yang berlaku akan
dan Pintar Butuh Dukungan Industri”. Tulisan menyulitkan dalam pengelolaan dan
tersebut menyoroti perlunya sinergi antara dunia penyediaan tenaga pendidik serta ketidakjelasan
pendidikan dan dunia industri agar lulusannya akan pengakuan masya-rakat pengguna. Oleh
memiliki kompetensi yang dibutuhkan dunia karena itu, Direktur Jenderal manajemen
industri. Kondisi ini sudah dilakukan di bebe- Pendidikan Dasar dan Menengah pada tanggal
rapa SMK dan Politeknik terkemuka di Indone- 22 Agustus 2008 menerbitkan surat keputusan
sia, seperti SMK PIKA Semarang, SMK Mikael nomor 251/C/KEP/MN/2008 tentang
Surakarta, POLMAN Bandung, ATMI Solo, POL- spektrum keahlian pendidikan menengah
MAN ASTRA, dan Politeknik lainnya, sehingga kejuruan. Pertimbangan dikeluarkannya SK
para lulusannya 100 % terserap dunia kerja. tersebut adalah spektrum keahlian yang telah
SMK sebagai salah satu institusi yang diberlakukan sudah tidak sesuai dengan
menyiapkan tenaga kerja, dituntut mampu tuntutan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
menghasilkan lulusan sebagaimana yang perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
diharapkan oleh dunia kerja. Tenaga kerja yang tuntutan dunia kerja. Spektrum keahlian pada
dibutuhkan adalah sumber daya manusia yang dasarnya menggambarkan alur atau pola
memiliki kompetensi sesuai dengan bidang pengelom-pokkan program keahlian yang
pekerjaannya, memiliki daya adaptasi dan daya disusun berdasarkan kesetaraan atau kaitan
saing yang tinggi. Atas dasar itu, pengembangan dengan kompetensi kerja yang diperlukan oleh
kurikulum dalam rangka penyempurnaan dunia kerja terkait.
pendidikan menengah kejuruan harus disesu- Berdasarkan SK tersebut, ada enam bidang
aikan dengan kondisi dan kebutuhan dunia kerja keahlian yang dikembangkan di Sekolah
serta dapat mengantisipasi perkembangan ilmu Menengah Kejuruan, dengan total program studi
pengetahuan dan teknologi. keahlian sebanyak 40, dan kompetensi kaahlian
Di samping kurikulum, pengembangan sebanyak 121. Tabel berikut menunjukkan
program keahlian juga harus
disesuaikan dengan kebutuh- Tabel 1: Bidang Keahlian SMK
an lapangan kerja. Berdasar-
kan hal tersebut, program Program Studi Kompetensi
No Bidang Keahlian
keahlian kemudian dikelom- Keahlian Keahlian
pokkan menjadi kelompok 1. Teknologi dan 18 66
bidang industri, usaha, dan R e k ay as a
profesi. Penamaan bidang
keahlian dan program 2. Teknologi Informasi 3 9
dan Komunikasi
keahlian pada kurikulum
SMK Edisi 2006 dikembang- 3. Kesehatan 2 6
kan mengacu pada nama
bidang dan program keahlian 4. Seni, Kerajinan, dan 7 22
Pariwisata
yang berlaku pada kurikulum
sebelumnya. Jenis keahlian 5. Agribisnis dan 7 14
baru diwadahi dengan jenis Agroteknologi
program keahlian baru atau
6. Bisnis dan Manajemen 3 4
spesialisasi baru pada prog-
ram keahlian yang relevan. Jumlah 40 121
Di dalam perkembangan-
nya banyak program keahlian
yang dikembangkan oleh masing-masing SMK jumlah program studi keahlian dan kompetensi
penamaannya tidak mengikuti ketentuan yang keahlian masing-masing bidang keahlian.
Substansi atau materi yang diajarkan di diknas. Jika ini dibiarkan, strategi Pemerintah
SMK disajikan dalam bentuk berbagai untuk memperbanyak SMK dengan harapan
kompetensi yang dinilai penting dan perlu bagi lulusannya cepat masuk dunia kerja, yang terjadi
peserta didik. Kompetensi yang dimaksud justru sebaliknya karena jumlah lulusan SMK
meliputi kompetensi yang dibutuhkan untuk yang membludak, walaupun sebenarnya hanya
menjadi manusia Indonesia yang cerdas dan pada satu program keahlian saja.
pekerja yang kompeten, sesuai dengan standar Dari paparan di atas jelaslah terlihat bahwa
kompetensi yang ditetapkan oleh industri, dunia permasalahan utama saat ini terkait dengan
usaha, dan asosiasi profesi. Oleh karena itu, pengembangan SMK adalah pengambilan
substansi diklat dikemas dalam berbagai mata kebijakan pembukaan SMK baru yang
diklat yang dikelompokkan dan diorganisasikan nampaknya tidak berdasar pada kondisi potensi
menjadi program Normatif, Adaptif, Produktif, yang ada di daerah tersebut dan hanya
Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri. memenuhi keperluan pemenuhan prosentase
Saat ini, pembukaan SMK baru dalam SMU : SMK. Untuk itu, penelitian ini ditujukan
rangka memenuhi komposisi SMU : SMK = 30 : untuk (1) menggali data melalui survei seluruh
70 perlu ditelaah lebih lanjut. Penelaahan ini SMK di Kota Tangerang; dan (2) memberi
terkait dengan tujuan dibukanya SMK yaitu rekomendasi tentang kebijakan pembukaan
menyiapkan tenaga kerja siap pakai untuk level SMK yang ada di Kota Tangerang.
operator, baik di bidang jasa, industri, maupun
yang lain. Hal ini tentunya sangat terkait dengan Analisis
potensi perkembangan industri daerah tersebut.
Sebagai contoh, Provinsi Bali memiliki potensi Survei dilakukan di 92 SMK Negeri dan Swasta
yang besar dalam bidang pariwisata, seni, dan di Kota Tangerang. Dari keseluruhan jumlah
kerajinan. Dengan demikian seharusnya di Bali SMK tersebut diperoleh data sebagai berikut.
lebih diutamakan SMK bidang Seni, Pariwisata, I. Bidang Keahlian
dan Kerajinan. Akan berbeda dengan Kabupaten Sesuai dengan surat keputusan nomor 251/
Bontang Kalimantan Timur memiliki potensi C/KEP/MN/2008, terdapat 6 bidang
tambang yang cukup besar sehingga SMK yang keahlian. Dari keenam bidang keahlian itu,
cocok untuk Kab Bontang Kaltim adalah SMK saat ini SMK di Tangerang membuka hanya
Pertambangan. Namun, pembukaan SMK yang 5 bidang keahlian, dan satu bidang keahlian
sesuai dengan potensi daerah tersebut terkadang yang belum ada adalah Bidang Keahlian
terkendala dengan biaya pengadaan yang tidak Agribisnis. Bidang keahlian yang memiliki
murah. Seperti halnya untuk melengkapi sarana prosentase terbesar adalah Bisnis Manaje-
prasarana sebuah SMK bidang Seni Tari, Musik, men sebesar 40 %; yang berikutnya adalah
dan Drama di daerah Bali cukup menelan biaya Teknologi Informasi dan Komunikasi
yang tidak sedikit. Apalagi untuk membuka SMK sebesar 33 %, Teknologi dan Rekayasa
bidang pertambangan, atau pemesinan dan sebesar 22 %, Seni dan Pariwisata sebesar 4
sejenisnya. Dengan kondisi ini, maka untuk %, dan yang terakhir adalah bidang
memenuhi tuntutan prosentase SMU : SMK = 30: keahlian Kesehatan sebesar 1 %. Adapun
70, Pemda bekerja sama dengan pihak swasta rekapitulasi bidang keahlian yang terdapat
yang ingin menanamkan modal dalam bidang di SMK di Kota Tangerang terlihat dalam
pendidikan mengambil jalan pintas membuka gambar 1.
SMK sebanyak-banyaknya tetapi dalam Dari data pada gambar 1 penulis melihat
program keahlian yang sama, yang tentunya bahwa sesuai dengan tujuan SMK yaitu
memerlukan dana yang tidak mahal. Jelas menghasilkan tenaga kerja siap pakai untuk
pembukaan SMK yang demikian akan menim- level operator, maka kebijakan Kota
bulkan permasalahan di kemudian hari karena Tangerang tidak membuka SMK bidang
tujuan dibukanya SMK tidak lagi untuk melihat keahlian Agribisnis sudah benar.
kebutuhan pasar kerja daerah tersebut tetapi Kondisi lain yang menyebabkan tidak
lebih kepada pemenuhan kebijakan Kepmen- dibukanya SMK bidang Agribisnis, dalam
Bisnis Manajemen
4% 2% Teknologi Rekayasa
32% 40%
Tehnik Informasi dan
Komunikasi
Seni Pariwisata
22%
Kesehatan
akan terserap oleh dunia kerja; dan (3) Bisnis dan Manajemen ke Teknologi dan
lulusannya akan memperoleh pekerjaan Rekayasa.
yang sesuai dengan bidang yang dipelajari Hasil penelitian yang penulis lakukan pada
pada saat sekolah di SMK. tahun 2008 menunjukkan bahwa hampir 50
Telaah ini jelas menunjukkan bahwa % tenaga kerja yang bekerja di industri di
pemberian ijin SMK bidang Bisnis dan wilayah Kota Tangerang bukan penduduk
Manajemen di Kota Tangerang tidak asli Tangerang.
berdasar pada analisis kebutuhan pasar. Untuk bidang keahlian Teknologi dan
Hal ini terlihat dari data bahwa sektor jasa Informasi, hampir semua daerah saat ini
dan usaha hanya menyumbang 20 % menunjukkan kenaikan jumlah SMK bidang
perekonomian kota Tangerang, jadi seha- tersebut secara drastis. Ini dapat dipahami
rusnya data sebaran SMK bidang Bisnis dan karena saat ini teknologi informasi sedang
Manajemen juga tidak melebihi angka 20 %. banyak diminati oleh semua pihak. Kondisi
Tetapi, yang ada sampai 40%. Ini akan ini sangat bagus untuk pengembangan
mengakibatkan kelebihan jumlah lulusan SMK, namun yang menjadi kendala saat ini
SMK, sehingga akan menghasilkan adalah jumlah guru yang sudah siap baik
pengangguran terdidik pada jenjang secara syarat administrasi maupun
lulusan pendidikan menengah. profesionalitas kerja. Hampir semua guru
Dari bidang keahlian Teknologi dan di SMK bidang Teknologi Informasi adalah
Rekayasa, Dinas Pendidikan Kota guru yang berpindah tugas dari satu mata
Tangerang perlu mengintensifkan pelajaran ke mata pelajaran bidang TIK,
penambahan SMK bidang tersebut, karena sehingga secara syarat administratif belum
jumlah industri manufaktur di Kota layak disebut sebagai guru profesional.
Tangerang memberikan kontribusi 30 % Kalau ditelaah lebih mendalam, siswa SMK
terhadap pemasukan ekonomi di Tange- bidang TIK saat ini diajar oleh guru yang
rang. Jumlah ini masih belum bisa dipenuhi belum profesional. Hal ini harus segera
oleh jumlah lulusan SMK di Kota Tange- ditangani oleh Dinas Pendidikan sebagai
rang. Hal ini terlihat dari jumlah SMK supervisor sekolah untuk segera memberi-
bidang Teknologi dan Rekayasa yang kan pelatihan yang intensif untuk memberi-
hanya sekitar 22 %. Hal ini terjadi karena kan materi pengayaan kepada guru-guru
pembukaan SMK bidang Teknologi dan yang beralih fungsi menjadi guru bidang
Rekayasa tidaklah murah. Perlu investasi TIK. Hal ini perlu dilakukan karena apabila
yang cukup besar jika dibanding Bisnis dan guru yang mengajar bidang TIK di SMK
Manajemen, sehingga investor pun enggan bidang TIK hanya berdasar pada pengala-
membuka SMK bidang ini. Walaupun man pribadi dalam mempelajari ilmu TIK
dilihat dari kebutuhan, seharusnya jumlah (belajar mandiri), maka tujuan utama
SMK bidang Teknologi dan Rekayasa penyiapan tenaga terampil bidang TIK
seharusnya lebih banyak. Jika ditinjau dari tidak tercapai. Siswa hanya akan mendapat
tujuan SMK untuk memenuhi tenaga teram- materi seperti yang gurunya ketahui saja.
pil dalam satu bidang tertentu, maka Selain itu dengan pelatihan yang terstruktur,
seharusnya Pemerintah Kota Tangerang, maka baik dari segi muatan dan cara
melalui Dinas Pendidikan, meningkatkan penyampaian akan dibuat semaksimal
jumlah SMK bidang Teknologi Rekayasa. mungkin memenuhi kompeten-si akhir
Hal ini jelas akan mendorong pertumbuhan lulusan SMK bidang TIK. Kondisi lain yang
ekonomi di kota Tangerang, karena dari perlu dipikirkan adalah penyi-apan calon
prediksi angka penyumbang perekonomian guru SMK bidang Teknologi Informasi.
dan jumlah sekolah yang ada, masih terjadi Sampai saat ini, hampir semua LPTK
kekurangan SMK. Oleh sebab itu, hendak- (Lembaga Pendidikan Tenaga Kepen-
nya Pemkot melalui Dinas Pendidikan didikan – Universitas ex-IKIP) belum
mendorong alih keahlian dari SMK bidang meluluskan mahasiswa bidang ini. Sampai
saat ini, khususnya di UNJ, baru bidang kesehatan juga merupakan kendala
dikeluarkan SK Dikti pembukaan Prodi terbesar minimnya jumlah SMK bidang
Pendidikan Teknologi, Informatika, dan kesehatan. Namun, apabila Pemda dan
Komputer dan baru akan menerima Dinas Pendidikan dapat memberikan
mahasiswa pada tahun akademik 2010/ rancangan pembangunan pendidikan yang
2011. Untuk memenuhi guru bidang ini, sesuai, maka seharusnya minimal ada satu
penulis melihat hampir semua SMK yang SMK bidang Kesehatan dalam tiap
memiliki bidang keahlian Teknologi kabupaten/kota. Untuk memenuhi minimal
Informasi mengambil guru yang bukan tenaga medik yang dibutuhkan rumah sakit
berasal dari LPTK dan meng-upgrade guru di daerah tersebut.
yang ada untuk dikursuskan komputer dan Dari keseluruhan analisis dalam bidang
selanjutnya mengajar sebagai guru TIK. Ini keahlian, masih terdapat ketimpangan
kondisi yang cukup dipertimbangkan oleh kondisi SMK yang ada. Di satu sisi,
Dinas Pendidikan Kota maupun Kabupaten pengembangan SMK bidang Kesehatan,
terkait pengembangan SMK bidang serta Teknologi dan Rekayasa sangat
Teknologi dan Informasi. Prospek pasar dibutuhkan karena sangat sesuai dengan
yang bagus tanpa dibarengi oleh guru yang potensi daerah yang ada, justru jumlahnya
profesional maka yang dihasilkan adalah sampai saat ini sangat minim, bahkan
lulusan yang kurang kompetitif. penulis melihat adanya kecenderungan
Bidang seni dan pariwisata Kota Tangerang kekurangan. Namun di sisi lain, jumlah
saat ini, dilihat dari prosentase kegiatan SMK bidang Bisnis dan Manajemen
perekonomian yang ada tidak begitu tinggi. memiliki jumlah SMK yang sangat banyak.
Dengan demikian pengembangan bidang Ini tidak terlepas dari mahalnya sarana dan
ini perlu dilakukan dengan sangat hati- prasarana yang harus dipenuhi apabila
hati. Telaah SMK bidang Seni akan akan membuka SMK di bidang Teknologi
dilakukan di luar tulisan ini untuk dan Rekayasa maupun Kesehatan. Untuk
mengetahui, bagaimana meningkatkan hal ini hendaknya Dinas Pendidikan Kota
kualitas seni dan pariwisata Indonesia Tangerang lebih selektif lagi memberikan
menuju taraf internasional melalui ijin pendirian SMK baru, dengan memberi-
pemberdayaan SMK. Sementara itu untuk kan pertimbangan terhadap potensi yang
bidang Keahlian Kesehatan, jumlah SMK masih terbuka. Ini semua terkait dengan
yang ada terlalu sedikit. Banyak faktor yang tujuan SMK untuk menghasilkan lulusan
menyebabkan SMK bidang Kesehatan yang langsung masuk dunia kerja.
menurun jumlah dan kecenderungannya
adalah untuk memenuhi tenaga medis rata- II. Kompetensi Keahlian
rata lulusan Diploma. Untuk seorang bidan Sesuai dengan SK surat keputusan nomor
saja, saat ini minimal Diploma 1 kebidanan 251/C/KEP/MN/2008, terdapat 121
dan tidak ada syarat khusus yang Kompetensi Keahlian yang terdapat
mengharuskan calon mahasiswa bidang dibawah 6 (enam) bidang keahlian yang
kesehatan harus lulusan dari SMK bidang ada. Adapun kompetensi keahlian yang ada
Kesehatan. Kondisi ini semakin menengge- akan dibahas sesuai dengan program studi
lamkan SMK bidang kesehatan. Sebenarnya keahlian yang ada di bawah ini
jika ditelaah profesi bidang kesehatan, a. Program Studi Keahlian Pada Bidang
lulusan SMK bidang Kesehatan tidak akan Keahlian Teknologi dan Rekayasa
pernah mengalami kejenuhan. Karena Sesuai dengan surat keputusan nomor
dalam tingkatan profesi bidang kesehatan 251/C/KEP/MN/2008, terdapat 18
dikenal adanya dokter, perawat, dan juru program studi keahlian pada bidang
rawat, selain tentunya profesi yang sejenis. keahlian teknologi dan rekayasa. Dari
Selain kondisi lapangan kerja, investasi 18 program studi keahlian, baru 16
yang mahal untuk mendirikan sebuah SMK kompetensi keahlian yang dikembang-
kan di SMK. Namun karena keterba- kompetensi keahlian sepeda motor juga
tasan tempat, yang ditampilkan dalam tidak menghadapi banyak kendala karena
grafik 2 hanya 8 kompetensi keahlian sarana dan prasarana bidang ini tidak
yang memiliki prosentase besar. Dari 8 terlalu mahal.
(delapan) kompetensi yang dikem- b. Program Studi Keahlian pada Bidang
bangkan, yang paling banyak Keahlian Teknologi Informasi dan
dikembangkan adalah program studi Komunikasi.
keahlian teknik kendaraan ringan Program studi keahlian yang dikem-
(sepeda motor) yang mencapai 48 %. bangkan pada bidang keahlian Tekno-
Komposisi selengkapnya dapat dilihat logi Informasi dan Komunikasi lebih
pada gambar 2. dominan pada pengembangan kompe-
Teknik Kendaraan
Ringan
Teknik Mekanik
Otomotif
27%
3%
Teknik Komputer
Jaringan
41%
Multimedia
56%
Rekayasa Perangkat
Lunak
yang perlu diantisipasi adalah lulusan kurang tertarik membuka SMK bidang
yang kurang kompetitif karena diajar kesehatan, khususnya perawat. Jika
oleh guru yang belum profesional. Oleh kondisi ini dibiarkan yang menjadi
sebab itu, hendaknya Dinas Pendidikan masalah justru terjadi di tempat kerja,
melakukan pelatihan secara intensif khususnya Rumah Sakit, karena tenaga
guru yang mengajar bidang TIK, karena operator perawat tidak ada. Saat ini
rata-rata guru yang mengajar bidang ini kebanyakan rumah sakit, khususnya
adalah bukan lulusan Pendidikan tenaga perawat diisi oleh lulusan
Teknologi Informatika dan Komputer, Diploma III (ahli madya perawat).
sehingga dikhawatirkan tujuan utama d. Program Studi Keahlian pada Bidang
pembentukan lulusan SMK bidang TIK Keahlian Seni, Kerajinan dan Pariwi-
tidak maksimal. Selain itu perlu juga sata.
dikendalikan perubahan bidang Dalam bidang keahlian Seni, Kerajinan
keahlian SMK dari bidang lain ke bidang dan Pariwisata, terdapat 5 kompetensi
TIK. Hal ini mungkin terjadi karena keahlian. Berdasarkan data yang
banyaknya peminat SMK bidang TIK diperoleh, ternyata hanya ada 7 sekolah
sehingga banyak SMK yang mengubah yang mengembangkan bidang Keahlian
bidang keahliannya ke bidang SMK Seni, Kerajinan, dan Pariwisata. Dari
sementara baik dari tenaga guru, sarana ketujuh sekolah tersebut 4 di antaranya
dan prasarana belum disiapkan secara mengembangkan kompetensi Akomo-
memadai. Hal ini perlu dilakukan dasi Hotel, satu sekolah mengembang-
diawasi oleh Dinas Pendidikan. kan kompetensi keahlian Busana Butik,
c. Program Studi Keahlian Pada Bidang satu sekolah mengembangkan kompe-
Keahlian Kesehatan tensi keahlian kecantikan kulit, dan
Untuk bidang keahlian kesehatan hanya satu sekolah mengembangkan kompe-
terdapat dua SMK yang mengembang- tensi keahlian restoran. Sebenarnya kota
kan kompetensi keahlian bidang Tangerang memiliki potensi yang besar
Kesehatan, yaitu satu SMK Farmasi dan untuk mengem-bangkan kompetensi
satu SMK Analis Kese-hatan. Kondisi keahlian bidang seni, kerajinan, dan
ini sebenarnya perlu dilihat oleh Dinas pariwisata. Untuk akomodasi perho-
Pendidikan Kota Tangerang sebagai telan, Kota Tangerang yang merupakan
sebuah peluang besar untuk membuka gerbang internasional memasuki
SMK bidang Kesehatan, khususnya Indonesia karena bandara terletak di
perawat. Namun, karena pendirian kota ini, memiliki peluang yang sangat
SMK bidang kesehatan memerlukan besar untuk mengem-bangkan bidang
biaya yang tidak sedikit, maka baik perhotelan. Dan inipun terlihat dari
Pemda maupun pihak swasta seolah beberapa hotel berbintang yang terletak
11% 6%
Akuntansi
47%
Administrasi Kantor
Penjualan
36% Sekretaris
jaan. Kondisi ini memang benar, namun akuntansi sudah banyak, tetapi pada
jika ditelaah lebih mendalam, pekerjaan saat pihak swasta membuka SMK
yang dijalani oleh para lulusan bidang bidang Akuntansi tetap diberikan ijin.
ini hampir bisa dikatakan tidak Jika jumlah SMK dengan kompetensi
memerlukan kompetensi seorang keahlian akuntansi ini tidak diberikan
lulusan SMK bidang akuntansi, karena batasan maksimal prosentase dari
hampir kebanyakan bekerja sebagai seluruh jumlah SMK yang ada di suatu
pelayan toko dan sejenisnya, dan tidak kabupaten / kota, maka jumlah SMK
memegang tata buku atau pengelolaan dengan kompetensi ini akan sangat
keuangan dari segi jasa usaha tersebut. banyak dan menyebabkan kejenuhan
Responden di komplek pertokoan yang lulusan.
ada di ITC BSD, pada saat dilakukan
wawancara secara acak terhadap Kesimpulan
hampir 50 orang pelayan di toko
tersebut adalah rata-rata lulusan SMK Dari hasil analisis di atas terlihat bahwa dari
bidang Bisnis dan Manajemen. Sebenar- enam bidang keahlian yang ditetapkan
nya pekerjaan tersebut tidaklah Kepmendiknas, tidak semua bidang keahlian
memerlukan standar lulusan SMK, SMK yang dikembangkan Dit PSMK di kota
bahkan seorang lulusan SMP juga bisa Tangerang. Sebagai daerah perkotaan yang
melakukan dan dapat diterima bekerja, pengembangan wilayahnya lebih dititik
namun karena tidak ada pekerjaan lain, beratkan pada sektor industri dan jasa, maka
maka kondisi itupun dijalani. Kondisi terlihat bahwa SMK Bidang Keahlian Teknologi
banyaknya SMK bidang Akuntansi Rekayasa dan Bisnis Manajemen adalah dua
disebabkan pembukaan SMK di bidang bidang keahlian yang dititikberatkan pengem-
ini tidak memerlukan biaya yang bangannya. Namun, dari pengembangan
banyak, sementara di pihak orang tua tersebut, ada kecenderungan kompetensi
siswa karena lulusan SMK bidang keahlian yang saat ini ada akan menyebabkan
Akuntansi dapat diterima sebagai kelebihan jumlah lulusan, dan kompetensi
pramuniaga, maka SMK bidang keahlian tersebut adalah Akuntansi. Jika
Akuntansi berkembang mencapai pemerintah kota Tangerang tidak membatasi
jumlah yang banyak. Begitupun dengan jumlah SMK bidang Akuntansi, maka yang
pihak Dinas Pendidikan Kabupaten terjadi adalah lulusan SMK yang tidak diterima
yang terhimpit kebijakan pemerintah di pasar kerja karena sudah kelebihan lulusan.
pusat yang menetapkan jumlah SMK Sementara itu, dua kompetensi keahlian lain
jauh lebih banyak dari SMU, sehingga yang trend-nya baik adalah Teknik Kendaraan
walaupun jumlah SMK bidang Ringan / Sepeda Motor (Teknologi Rekayasa);
dan Teknik Komputer dan Jaringan (TIK), hanya melihat jumlah SMK yang sudah
namun belum mendapat penanganan serius. mencapai 70% tetapi dengan kondisi kompetensi
Oleh karena itu perlu penekanan agar kedua keahlian yang homogen, yaitu Akuntansi.
program studi keahlian ini menjadi titik berat Perkembangan SMK bidang Akuntansi harus
pengembangan SMK di Kota Tangerang. segera dikendalikan agar tidak terjadi kelebihan
Lulusan SMK prodi Kendaraan Ringan dan TIK jumlah lulusan. Yang perlu dikembangkan
sampai saat ini masih dibutuhkan, dan masih adalah SMK bidang Teknologi dan Rekayasa
belum dapat mengimbangi pertumbuhan serta Bidang Teknologi Informatika dan
ekonomi di kedua bidang tersebut. Namun, yang Komputer (TIK) dengan tetap melihat
perlu diperhatikan dalam pengembangan SMK perkembangan jumlah lulusan yang ada. Selain
bidang TIK adalah penyiapan tenaga guru yang itu, SMK bidang Kesehatan dengan kompetensi
profesional sehingga lulusannya mampu keahlian perawat juga perlu dikembangkan
memenuhi standar kompetensi lulusan SMK karena sampai saat ini belum ada.
bidang TIK. Ini menjadi penekanan karena
sampai saat ini guru yang mengajar di SMK TIK
rata-rata adalah guru bidang lain yang beralih Daftar Pustaka
fungsi menjadi guru TIK berbekal pengalaman
guru tersebut dalam menggunakan TIK. Untuk A World Bank Review. (1995). Priorities and
itu, Dinas Pendidikan hendaknya melakukan strategies for education. Washington D.C:
pelatihan yang intensif dan terstruktur agar The World Bank Publication
para guru TIK mampu memenuhi tuntutan Carnoy, Martin & H.M. Levin. (1976) . Limits of
profesionalitas bidang TIK. Hal lain yang perlu educational reform. New York: David Mc
menjadi perhatian adalah pengembangan SMK Kayco
bidang Kesehatan, yang sampai saat ini sangat Delors, J. (1997). Learning : The traesure within.
minim jumlah dan ragamnya. Padahal kebutu- Paris: Unesco
han akan tenaga medis semakin tinggi dengan Soedijarto. (2008). Meningkatnya mutu pendidikan
makin banyaknya penduduk di Kota Tangerang nasional sebagai suatu keharusan bagi dapat
yang merupakan kawasan industri di sekitar terlaksananya fungsi konstitusional sistem
Jakarta. pendidikan nasional dalam mencerdaskan
Terakhir setiap Pemerintah Kota/Kabupa- kehidupan bangsa. Makalah yang
ten, khususnya Pemkot Tangerang perlu selalu disajikan dalam Seminar Nasional
melihat kondisi tingkat kejenuhan lapangan ker- Pasca Penuntasan Wajib Belajar
ja dalam memberikan izin pembukaan SMK baru, Sembilan Tahun. Jakarta
tidak hanya berdasar atas pemenuhan prosen- UNESCO. (1990). Deklarasi Pendidikan untuk
tase SMU dan SMK mencapai angka 30 : 70. Semua
Whitehead, Alfred North. The scinece and the
Rekomendasi modern world
-----------.Keputusan Menteri No. 251/C/KEP/
Berdasar hasil survei, maka dalam rangka MN/2008 Tentang Spektrum Keahlian
pemenuhan prosentase SMU : SMK = 30 : 70, SMK
maka Pemerintah Kota Tangerang hendaknya -----------UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
melihat data bahwa Kompetensi Keahlian Pendidikan Nasional
Akuntansi sudah mencapai angka yang cukup -----------.PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar
banyak, sehingga apabila Pemerintah Kota Nasiona Pendidikan
Tangerang akan mengembangkan SMK guna -----------.UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru
memenuhi target prosentase, lebih baik dan Dosen
membuka kompetensi keahlian yang masih -----------.PERMEN No 22 Tahun 2006 Tentang
sedikit dan sesuai dengan pengembangan Standar Isi
daerah khususnya sebagai daerah industri. -----------.PERMEN No 23 Tahun 2006 Tentang
Pemerintah Kota Tangerang hendaknya tidak Standar Kelulusan