Oleh: Paulus Kusuma Setia, Ir. Satriyo Agung Dewanto S.T., S.Pd.T., M.Pd.
Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, (email:
pauluskusuma.2018@student.uny.ac.id)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) di Bengkel Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi SMK Negeri 2 Depok
yang meliputi: (1) persiapan (2) pelaksanaan (3) evaluasi. Penelitian ini adalah jenis penelitian
deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian adalah Ketua Jurusan, Kepala Bengkel dan Teknisi. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah angket (kuesioner) dengan skala guttman dan selanjutnya
diverifikasi dengan dokumentasi. Hasil analisis data ditampilkan menggunakan grafik batang dan
dijelaskan secara ringkas menggunakan tabel persentase skor yang kemudian dikategorikan dan
dideskripsikan berdasarkan sub indikatornya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persiapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bengkel Teknik Elektronika Daya dan
Komunikasi SMKN 2 Depok memiliki persentase 32.5% yang tergolong dalam kriteria “kurang baik”;
(2) Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bengkel Teknik Elektronika
Daya dan Komunikasi SMKN 2 Depok memiliki persentase 64.25% yang tergolong dalam kriteria
“cukup baik”; (3) Evaluasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bengkel Teknik
Elektronika Daya dan Komunikasi SMKN 2 Depok memiliki persentase 33.33% yang tergolong dalam
kriteria “kurang baik”.
Kata kunci: Implementasi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, persiapan, pelaksanaan,
evaluasi
Abstract
This study aims to determine the Implementation of the Occupational Safety and Health
Management System (SMK3) at Electronic Power and Communication Workshops of SMK Negeri 2
Depok which includes: (1) preparation (2) execution (3) evaluation. This research is a type of
quantitative descriptive research. The research subject is the Leader of the Department, the Head of
the Workshop and the Technician. In this study, the data collection technique used was a questionnaire
with a guttman scale and then verified by documentation. The results of data analysis are displayed in
the form of bar graphs and briefly explained using a score percentage table which are then
categorized and described based on the sub-indicators. The results showed: (1) Preparation of
Occupational Safety and Health Management System at Electronics Power and Communication
Engineering Workshop of SMKN 2 Depok has a percentage of 32.5% which is classified as “less
good”; (2) Execution of Occupational Safety and Health Management System at Electronics Power
and Communication Engineering Workshop of SMKN 2 Depok has a percentage of 64.25% which is
classified as “fairly good”; (3) Evaluation of Occupational Safety and Health Management System at
Electronics Power and Communication Engineering Workshop of SMKN 2 Depok has a percentage of
33.33% which is classified as “less good”.
Keyword: Implementation of the Occupational Safety and Health Management System, preparation,
execution,evaluation
PENDAHULUAN SMK adalah menghasilkan lulusan yang
kredibel, berkualitas dan profesional yang siap
Dalam era globalisasi, perkembangan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
industri dan dunia bisnis mengalami kemajuan
pesat yang ditunjukan oleh peningkatan ilmu Pendidikan SMK bertujuan untuk
pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. mempersiapkan SDM berdasarkan kebutuhan
Hal ini memicu tuntutan sumber daya manusia dunia kerja, oleh sebab itu dalam
(SDM) yang berkompeten dan memiliki standar menerapkannya memerlukan penyesuaian
sesuai dengan kualifikasi global. Sebagai negara berdasarkan situasi yang nyata dan relevan
berkembang, Indonesia perlu mengikuti era dengan dunia industri. Untuk itu, selain
globalisasi dengan tidak mengabaikan identitas, diberikan kemampuan hardskill siswa juga perlu
akhlak, dan integritas bangsa. Oleh Karena itu, dibekali dengan pelatihan softskill seperti
agar mampu bertahan dalam kompetisi global penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
yang semakin ketat, diperlukan usaha untuk Siswa SMK akan sering menemukan persoalan
memperbaiki, mengembangkan, dan terakit keselamatan kerja, baik itu di bengkel
meningkatkan mutu pendidikan guna praktikum maupun di industri nanti, sehingga
menyiapkan SDM yang berkualitas dalam dunia para siswa harus dibiasakan untuk menerapkan
industri dan dunia usaha. panduan kesehatan dan keselamatan kerja saat
melaksanakan kegiatan praktikum.
Kualitas SDM bergantung pada tingkat
mutu pendidikan yang diperoleh. Definisi Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3
pendidikan berdasarkan Undang-Undang RI adalah suatu ide dan upaya untuk memastikan
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem keutuhan mental dan fisik pekerja
Pendidikan Nasional yakni “Pendidikan adalah (Mangkunegara, 2002: 163). Oleh karena itu,
upaya yang disengaja dan terstruktur untuk K3 merupakan aspek penting yang diterapkan di
menciptakan lingkungan belajar dan proses industri maupun di bengkel sekolah terutama
pembelajaran yang memungkinkan keaktifan SMK dengan jurusan teknik. Pada saat
siswa dalam mengeksplorasi minat dan bakat melakukan praktik, para siswa menggunakan
mereka dalam aspek religiositas, pengendalian alat, perlengkapan, dan bahan kerja dengan
diri, personalitas, intelektual, tata krama, serta potensi bahaya. Umumnya, kecelakaan kerja
kemampuan yang dibutuhkan untuk diri sendiri, sering kali dipicu oleh situasi kerja yang tidak
masyarakat, dan negara”. Oleh karena itu, aman dan perilaku bahaya yang dilakukan oleh
perencanaan pendidikan harus disesuaikan para pekerja. Oleh sebab itu, implementasi
berdasarkan tuntutan dan kepentingan Sistem Manajemen K3 (SMK3) dalam dunia
masyarakat yang ada. Dengan demikian, pendidikan hendaknya disesuaikan berdasarkan
pemerintah mengembangkan Sekolah persyaratan penerapan Sistem Manajemen K3 di
Menengah Kejuruan (SMK) dengan beragam dunia usaha dan dunia industri.
jurusan untuk menghasilkan tenaga kerja yang
berkulitas dan profesional pada bidang masing- Kecelakaan merupakan peristiwa yang
masing. tidak terencana dan tidak terduga sehingga
menyebabkan cidera pada manusia, gangguan
SMK adalah institusi yang menyediakan pada proses produksi, serta kerusakan pada
pendidikan dan pelatihan kepada peserta didik. properti dan lingkungan sekitar (Gunawan,
Berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang 2015:8). Salah satu peluang terjadinya
Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa kecelakaan juga diawali dari kurangnya
“Pendidikan Kejuruan adalah pendidikan efisiensi manajemen K3, oleh sebab itu,
menengah yang mengarahkan peserta didik penerapan sistem manajemen K3 (SMK3) pada
untuk mengembangkan kemampuan pada dunia pendidikan harus ditingkatkan. Sesuai
bidang spesifik”. Dengan demikian, misi utama dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun
2012 tetang Penerapan Sistem Manajemen perencanaan untuk mencapai tujuan yang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja disebutkan diinginkan (Usman, 2002: 70). Oleh karena itu,
bahwa “Sistem manajemen K3 mencakup Implementasi K3 yang efektif menjadi peranan
penetapan K3, perencanaan K3, penerapan K3, penting dalam sektor pendidikan guna
pemantauan evaluasi K3, dan peninjauan serta membentuk tenaga kerja tingkat menengah yang
peningkatan K3”. Hal ini menunjukan bahwa kompeten agar mampu bersaing di industri.
sistem manajemen K3 bertujuan membangun Untuk itu dibutuhkan suatu manajemen yang
tempat kerja yang aman serta kegiatan kerja ampuh dan efektif dalam mengkontrol,
yang efisien, dan produktif. memantau, dan menumbuhkan kesadaran K3
kepada peserta didik supaya mampu
Berdasarkan persyaratan sistem menerapkannya dengan tepat.
manajemen K3 di industri, maka sistem
manajemen K3 dalam dunia pendidikan perlu Berdasarkan permasalahan di atas,
disempurnakan. Namun dalam penerapannya penulis tertarik untuk menjalankan penelitian
masih terdapat sekolah yang belum dengan judul “Implementasi Sistem Manajemen
memprioritaskan penerapan K3 dengan serius. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bengkel
Berdasarkan observasi yang diamati oleh Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi SMK
peneliti saat melakuan program Praktik Negeri 2 Depok”.
Kependidikan (PK) di SMK Negeri 2 Depok
khususnya di Program Keahlian Teknik METODE PENELITIAN
Elektronika Daya dan Komunikasi, Perilaku Jenis penelitian
siswa terhadap K3 juga belum terlaksana
dengan yang diharapkan. Masih terlihat Metode penelitian yang dilakukan
beberapa peserta didik yang bersikap acuh merupakan penelitian deskriptif dengan
terhadap bahaya serta potensi bahaya K3 seperti pendekatan kuantitatif. Menurut Sudjana
bermain-main saat melaksanakan praktik, (2004:53) Penelitian deskriptif kuantitatif
mengabaikan penggunaan APD, dan merupakan penelitian yang ditunjukan untuk
menggunakan peralatan praktikum tanpa mendeskripsikan atau menjelaskan suatu
mempelajari penggunaan alat tersebut yang kondisi yang terjadi dengan melakukan
dapat mengakibatkan kerusakan alat praktikum
pencatatan serta penganalisaan data berupa
dan dapat mencederai. Selain itu, pihak sekolah
angka.
juga belum sepenuhnya peduli terhadap K3
yang ditandai dengan kurangnya rambu-rambu Waktu dan Tempat Penelitian
K3, minimnya sosialisasi K3 dan tidak tegasnya
instruktur untuk memberi tindakan pada siswa Penelitian ini dilaksanakan diprogram
yang mengingkari kode etik K3. keahlian Teknik Elektronika Daya dan
Komunikasi SMK Negeri 2 Depok Sleman yang
Kebiasaan yang buruk tidak dapat
beralamat di Jl. STM Pembangunan, Mrican,
berubah apabila metode bekerja masih
Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman,
mengabaikan K3. Kurangnya kepedulian
terhadap K3 dapat memicu Kecelakaan kerja, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Mei
dan tidak hanya berdampak pada pekerja 2023.
melainkan juga beresiko terhadap alat dan
Subyek Penelitian
tempat kerja itu sendiri. Oleh karena itu, dengan
menanamkan K3 pada siswa, diharapkan Subjek yang terlibat dalam penelitian ini
mereka akan selalu mengaplikasikan perilaku terdiri dari Ketua Jurusan, Kepala Bengkel, dan
K3 saat bekerja. Sehingga para siswa tidak Teknisi yang memiliki kapabilitas untuk
ceroboh dan dapat bertanggung jawab terhadap menyamaikan informasi secara komprehensif
apa yang dikerjakan. dan terlibat secara langsung dalam pelaksanaan
Implementasi adalah proses pelaksanaan, praktik.
tindakan, atau sistem yang diterapkan melalui
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
data
Penelitian yang dilaksanakan di SMK
Data dalam penelitian ini diperoleh Negeri 2 Depok pada jurusan Teknik
melalui pengisian angket yang diberikan kepada Elektronika Daya dan Komunikasi membahas
Pak Kartana selaku Ketua Jurusan, Ibu Dyah terkait implementasi sistem manajemen
selaku Kepala Bengkel, dan Pak Saptono Selaku keselamatan dan kesehatan kerja yang ditinjau
Teknisi. Data angket kemudian diverifikasi dari 3 variabel yaitu persiapan, pelaksanaan, dan
dengan data dokumentasi. Instrumen angket dan evaluasi.
dokumentasi terdiri dari 3 variabel yaitu
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Teknik Berikut ini ringakasan deskripsi
ketercapaian dari masing-masing variabel
pengumpulan data menggunakan angket dengan
implementasi sistem manajemen keselamatan
skala guttman (guttman scale) 2 pilihan dan
dan kesehatan kerja:
dokumentasi berupa foto dan dokumen yang
diperlukan untuk memverifikasi pertanyaan Persiapan Sistem Manajemen Keselamatan
angket. dan Kesehatan Kerja