Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBANGAN TRAINER KENDALI INSTALASI MOTOR LISTRIK PADA

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

Development of Full Electric Motor Installation Trainers in the Competence of Electric


Power Installation Engineering Skills in Vocational High Schools (SMK)

Ratnawati, Abdul Muis Mappalotteng, Muhammad Nasir Malik

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Untuk mengetahui hasil pengembangan Trainer Kendali
Instalasi Motor Listrik di SMK. dan (2) Untuk mengetahui tanggapan pengguna terhadap Trainer
Kendali Instalasi Motor Listrik dalam pembelajaran mengoperasikan sistem pengendali
elektromagnetik di SMK. Dalam merancang media pembelajaran mengembankan trainer kendali
motor listrik pada kompetensi keahlian teknik instalasi tenaga listrik, peneliti menggunakan model
pengembangan ADDIE. Tepatnya di SMK Negeri 2 jeneponto, subjek uji cobanya Siswa kelas XI
kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Pengumpulan Data menggunakan
observasi dan angket. Teknik Analisis Data yakni persentase kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.
Hasil penelitian ini, yaitu; (1) proses pengembangan Trainer Kendali Instalasi Motor, ini mengacu
pada model ADDIE yaitu analyze, design, development, implementation dan evaluation; dan (2)
produk yang dihasilkan berupa Trainer Kendali Instalasi Motor Listrik yang telah divalidasi oleh tim
ahli media. Berdasarkan Uji coba trainer terhadap Siswa baik dalam uji coba one to one, uji coba
kelompok kecil dan uji coba lapangan diperoleh hasil dengan kategori sangat efektif dan dinyatakan
valid. Berdasarkan uji validitas dari kedua katergori tersebut dismpulkan bahwa Trainer Kendali
Instalasi Motor Listrik yang telah dikembangakan layak untuk disunakan.

Kata Kunci : Kendali, Instalasi Listrik, Pengembangan Trainer

* Penelitian ini dilakukan sebagai syarat untuk mencapai derajat Magister di Program
Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
**Mahasiswa Pendidikan Teknologi Kejuruan, Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
ABSTRACT

RATNAWATI 2019. Development of Full Electric Motor Installation Trainers in the


Competence of Electric Power Installation Engineering Skills in Vocational High Schools (SMK)

The purpose of this study is to (1) find out the results of the development of the Electric Motor
Installation Full Trainers in SMK. and (2) find out the user's response to the Electric Motor
Installation Control Trainers in learning to operate the electromagnetic control system in Vocational
Schools. In designing the learning media to develop an electric motor control trainer on the
competence of electric power installation engineering expertise, researchers used the ADDIE
development model. Precisely at SMK Negeri 2 Jeneponto, the test subjects of class XI students are
competencies in the expertise of Electric Power Installation Engineering, Data Collection
Techniques using observation and questionnaires. Data Analysis Techniques namely the percentage
of validity, practicality and effectiveness. The results of this study, namely; (1) the process of
developing a Full Motor Installation Trainer, this refers to the ADDIE model, namely analyze,
design, development, implementation and evaluation; and (2) the resulting product is a Complete
Electric Motor Installation Trainer that has been validated by a team of media experts. Based on the
trainer trials of students both in one-to-one trials, small group trials and field trials obtained results
in the very effective category and accepted valid. Based on the validity test of the two categories, it
was concluded that the Full Electric Motor Installation Control Trainers that had been developed
were suitable for use.

Keywords: Control, Electrical Installation, Trainer Development


1. PENDAHULUAN yang sesuai dengan UU No 14 tahun 2005
adalah mendidik, mengajar, membimbing,
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengarahkan, melatih, menilai dan
merupakan jenjang pendidikan yang mengevaluasi peserta didik (UU Nomor 14
mempersiapkan tenaga kerja terampil di bidang tahun 2005 tentang Pendidik dan Dosen).
pekerjaan tertentu. SMK menjadi salah satu Namun, dalam proses belajar mengajar yang
harapan agar dapat menjawab tantangan internal umumnya terjadi di dalam kelas adalah
pendidikan dan menciptakan peluang dalam menanamkan pengetahuan tanpa
memenangkan persaingan global terutama memperhatikan apa sebenarnya yang
dalam pelaksanaan MEA 2016 agar tidak dibutuhkan oleh peserta didik. Dalam
menjadi penonton di negara sendiri. Kualitas melaksanakan pembelajaran di kelas, pendidik
lulusan SMK yang memiliki keterampilan, lebih cenderung mendominasi pembelajaran
motivasi yang tinggi, berfikir kritis, mampu yang berorientasi pada teacher centered
bekerja sama dan mampu mengembangkan diri sehingga keaktifan peserta didik dalam proses
dalam berwirausaha untuk menciptakan pembelajaran sangat kurang dan dapat
lapangan kerja baru tentunya diperoleh dari menghambat munculnya keaktifan peserta didik
pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang serta rendahnya motivasi belajar mereka.
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan Perubahan pola pikir yang diharapkan oleh
teknologi. kurikulum yaitu pola pembelajaran yang
Pelaksanaan pembelajaran di sekolah berorientasi pada teacher centered menjadi
mengharapkan pendidik dapat melakukan student centered belum sepenuhnya terjadi
inovasi-inovasi pembelajaran yang dapat sehingga peserta didik cenderung hanya
mendorong dan memfasilitasi peserta didik mengharapkan informasi pada pendidik tanpa
dalam melaksanakan proses belajarnya dan mencoba menggali lebih dalam pengetahuan
tidak hanya dari ranah kognitif, tetapi juga dari yang ada dalam diri mereka.
sikap dan kepercayaan diri dalam menghadapi Seiring dengan perkembangan teknologi
berbagai tantangan dan tidak takut akan adanya yang semakin cepat, menusia berusaha untuk
persaingan. Pendidikan dan pembelajaran di membuat berbagai peralatan yang berhubungan
sekolah diharapkan dapat menanamkan dengan teknologi yang dapat menyelesaikan dan
pengetahuan-pengetahuan baru dan semangat memudahkan suatu pekerjaan. Sejalan dengan
berprestasi kepada peserta didik, sehingga itu, dunia kerja tidak hanya mengharuskan para
menjadi aktivitas yang paling penting dalam karyawan memiliki pengetahuan yang luas,
keseluruhan aspek pendidikan karena melalui akan tetapi juga memiliki keterampilan
proses belajar mengajar itulah tujuan profesional yang siap dalam menjawab
pendidikan akan dicapai dalam bentuk tantangan global yang kian meningkat saat ini,
perubahan perilaku peserta didik (Murdiana, khususnya di bidang kelistrikan yang
2009). memegang peranan penting dalam segala segi
Pendidik memiliki peranan yang sangat kehidupan manusia terutama pada masyarakat
penting dalam menanamkan pengetahuan dan modern dengan sektor industri maju.
menumbuhkan motivasi berprestasi dan Produk peralatan listrik banyak
bersaing dari peserta didiknya. Pendidik juga dimanfaatkan oleh manusia terutama pada
harus mendesain pembelajarannya yang industri-industri yang berkembang saat ini
responsif dan berpusat pada peserta didik agar dalam proses kerjanya tidak lepas dari
minat dan motivasi berprestasi mereka terus pengontrolan mesin-mesin listrik misalanya;
meningkat. Sebagaimana tugas utama Pendidik
motor listrik, yakni mesin penggerak yang pedalaman masih banyak terjadi perbedaan
mengubah energi listrik menjadi energi dalam hal tersebut. Akses sulit dan
mekanik. Pengguna motor listrik memerlukan keterlambatan distribusi sarana dan prasarana
pengaturan, pelayanan atau pengawasan menjadi pendukung ketertinggalan pendidikan
terhadap proses kerja sehingga proses di Indonesia. Untuk membekali kompetensi
bekerjanya sesuai dengan yang dikehendaki, pengendalian motor listrik Alternating Current
karena itu, perlu pengontrolan dalam (AC) 3 fasa dibutuhkan sarana dan prasarana
penggunaannya, dan agar mendapat hasil yang yang mendukung. Namun masih ada SMK yang
maksimal maka perlu pengontrolan secara belum mempunyai modul praktik yang
manual atau otomatis maupun semi otomatis berkualitas. Seperti di SMK Negeri 2 Jeneponto
dengan memanfaatkan teknologi yang ada. belum terdapat modul praktik yang menunjang
untuk memenuhi kompetensi pengendalian
Sistem kontrol menpunyai peranan sangat motor listrik AC 3 fasa.
penting dalam perkembangan keilmuan dan
teknologi. Sistem kontrol menjadi bagian yang Berdasarkan keterangan kepala UPT SMK
penting dan terpadu dari proses kinerja dalam Negeri 2 Jeneponto mengatakan bahwa sekolah
pabrik atau industri modern. Sebagai contoh, menengah kejuruan yang telah diresmikan oleh
sistem kontrol sangat diperlukan dalam operasi- pemerintah kabupaten Jeneponto pada tahun
operasi di industri untuk mengontrol tekanan, 2003. Ada empat kompetensi Keahlian yang
temperatur, kelembaban, viskositas, dan aliran dibina disekolah ini yaitu: 1) Agribisnis
dalam industri, pengerjaan dengan mesin Tanaman Pangan dan Holtikultura, 2) Teknik
perkakas, penanganan, dan perakitan bagian- Instalasi Tenaga Listrik, 3) Teknik Komputer
bagian mekanik dalam industri manufaktur, dan dan Jaringan, 4) Tata Busana.
sebagainya.
Berdasarkan keterangan salah satu guru
Kenyataan ini membawa konsekuensi SMK Negeri 2 Jeneponto (Bapak Jusran, S.Pd.)
bahwa para lulusan sekolah menengah kejuruan menyatakan bahwa sarana pembelajaran pada
secara terus menerus perlu melakukan kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga
peningkatan kualitas lulusan agar memiliki Listrik baru terdapat box panel yang digunakan
kompetensi seperti yang diinginkan yang dapat langsung untuk praktikum sehingga peserta
meningkatkan kualitas dan kompetensi peserta didik masih susah dalam memahami
didik agar peserta didik dapat mengembangkan pengendalian motor listrik, selain karena sulit
potensi dirinya secara aktif dengan dukungan dalam merangkainya dan kenyamanan peserta
keterampilan dan kecerdasan sikap sosial. Hal didik dalam merangkaipun belum bisa
tersebut dapat diwujudkan melalui optimalisasi didapatkan di box panel. Kekurangan dari box
seluruh komponen pendidikan yang saling panel yaitu tidak bisa dirangkai ulang. Apablia
terkait secara terpadu. Komponen pendidikan sudah selesai merangkai maka kabel yang telah
itu antara lain: satuan pendidikan, peserta didik, digunakan akan dibuang, sedangkan bila
tenaga kependidikan, pengolala kependidikan, menggunakan modul praktik peserta didik bisa
kurikulum serta sarana dan prasarana bebas merangkai dan membongkar rangkaian
pendidikan. dengan leluasa karena pada trainer ini
menggunakan kabel jumper sebagai
Ketertinggalan dunia pendidikan Indonesia penghubung antara modul satu dengan modul
salah satunya disebabkan oleh kurang yang lainnya.
berkualitasnya sarana dan prasarana penunjang
kebutuhan sekolah seperti modul praktik. Lulusan SMK kompotensi keahlian Teknik
Beberapa sekolah di perkotaan ataupun Instalasi Tenaga Listrik diharapkan mampu
menguasai pengendalian motor listrik. Akan Tenaga Listriik di Sekolah Menengah
tetapi berdasarkan observasi yang sudah Kejuruan (SMK)”.
dilakukan pada peserta didik kompetensi
keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik belum 2. METODE PENELITIAN
banyak yang mampu mengendalikan motor Jenis penelitian yang digunakan adalah
listrik. Hal tersebut disebabkan oleh banyak Research and Development (R&D). Metode
faktor salah satunya adalah kurang Research and Development atau disebut
berkualitasnya sarana dan prasarana yang belum peneltian pengembangan adalah metode
memadai, kemudian peserta didik yang masih penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
belum termotivasi belajar serta modul produk dan menguji kevalidan, dan keefektifan
praktikum yang sudah ada masih sulit untuk produk.
dipahami. Kebutuhan sarana dan prasana seperti
modul praktik di SMK masih belum memadai, Penelitian ini menghasilkan produk
masih banyak trainer yang rusak namun masih berupa Trainer Kendali Instalasi Motor Listrik
tetap digunakan, hal ini dapat membahayakan yang termasuk dalam metode penelitian dan
peserta didik saat melakukan praktik. Modul pengembangan (ADDIE). Penelitian ini
trainer pada dasarnya dibuat untuk bertujuan untuk mengembangkan suatu produk
mempermudah proses belajar dan praktik serta yang akan meningkatkan keefektifan, validitas
untuk mengembangkan keterampilan peserta dan kepraktisan dalam pembelajaran dan layak
didik dalam bekerja nantinya. berdasarkan digunakan dalam dunia pendidikan. Langkah-
observasi yang telah dilakukan di SMK Negeri langkah penelitian dan pengembangan yang
2 Jeneponto, peralatan praktiknya masih belum digunakanan adalah model ADDIE.
menunjang untuk melaksanakan praktikum
Penelitian yang akan dilakukan adalah
pengendalian motor listrik sehingga dapat
pengembangan Trainer Kendali Instalasi Motor
membahayakan bagi peserta didik saat
Listrik pada kompetensi keahlian Teknik
melaksanakan praktikum. Oleh karena itu
Instalasi Tenaga Listrik pada pelajaran
dengan membuat trainer yang aman dan
mengoperasikan sistem pengendali
menggunakan komponen yang terbaru sehinga
elektromagnetik yang belum ada di SMKN 2
dapat dipahami dengan mudah.
Jeneponto. Pengembangan Trainer Kendali
SMKN 2 Jeneponto merupakan sekolah Instalasi Motor Listrik dilengkapi jobsheet dan
menengah kejuruan yang telah diresmikan oleh panduan penggunaan Trainer Kendali Instalasi
pemerintah kabupaten Jeneponto pada tahun Motor Listrik untuk menunjang proses belajar
2003. Ada empat Kompetensi Keahlian yaitu; 1) mengajar.
Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura,
Variabel yang diteliti meliputi
2) Teknik Instalasi Tenaga Listrik, 3) Teknik
relevansi kompetensi siswa dalam
Komputer dan Jaringan, 4) Tata Busana.
menggunakan perangkat lunak (AutoCad) dan
Berdasarkan uraian diatas, peneliti kompetensi kebutuhan tenaga Drafter di
menganggap penting untuk meneliti relevansi Industri, Lokasi penelitian yaitu di SMK Negeri
sarana pembelajaran terhadap kompetensi 10 Makassar, Jl. Bonto Manai No.14,
keahlian peserta didik. Maka peneliti Mannuruki, Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi
mengangkat judul “Pengembangan Trainer Selatan 90222 dan dunia industri konstruksi.
Kendali Instalasi Motor Listrik Pada Penelitian di lakukan di bulan tanggal 1-31
Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Desember 2018. Populasi penelitian yaitu
seluruh SMK di Makassar yang memiliki
program keahlian teknik bangunan dan seluruh angket sebagai pengumpul data, peneliti
Drafter di dunia Industri konstruksi. juga mengadakan proses pembelajaran
Prosedur pengembangan pembelajaran dengan menggunakan media yang sudah
menggunakan Trainer Kendali Instalasi dikembangkan.
Motor Listrik ini mengikuti tahapan ADDIE 5. Evaluasi
yang sudah ada. Model ini menggunakan 5 Pada langkah ini peneliti melakukan
tahapan pengembang yakni : klarifikasi data yang didapat dari angket
1. Analisis berupa tanggapan dari peserta didik, serta
Tahapan analisis yang di uji cobakan terhadap kompetensi, pengetahuan dan
dalam dua keadaan, sebelum dan sesudah keterampilan serta sikap yang harus dimiliki
menggunakan trainer Kendali Motor Listrik oleh peserta didik setelah mengikuti
yaitu analisis kebutuhan (need analysis), kegiatan pembelajaran.
pada langkah ini analisis kebutuhan dan Teknik analisis data yang digunakan
permasalahan belajar pada mata pelajaran adalah teknik analisis data deskriptif.
instalasi motor listrik yang dihadapi oleh Analisis deskriptif digunakan untuk
peserta didik di SMKN 2 Jeneponto. mengukur kevalidan, kepraktisan dan
2. Desain kefektifan trainer kendali instalasi motor
Pada tahap desain terdiri atas listrik.
1. Analisis data kevalidan trainer
perancangan produk yakni pembuatan
trainer kendali instalasi motor listrik. Pada Data kevalidan trainer diperoleh dari
tahap desain peneliti merencanakan tujuan nilai rata-rata hasil penilaian para ahli
belajar, kegiatan pembelajaran dan proses materi dan ahli media. Skala pengukuran
penilaian. yang digunakan adalah skala likert dengan
3. Pengembangan empat pilihan jawaban: Sangat valid (skor
Pengembangan merupakan proses 4), valid (skor 3), cukup valid (skor 2), dan
membuat atau mengembangkan sumber tidak valid (skor 1). Untuk menyatakan
belajar dan memvalidasinya. Pada tahap status kevalidan trainer digunakan kriteria
inilah yang merupakan tahap secara nyata kevalidan berdasarkan tabel 1
dalam mengerjakan sumber belajar. Tabel 1. Kategori Kevalidan
4. Implementasi Kriteria Kevalidan Interval
Pada langkah ini pembelajaran Tidak Valid 1,0 ≤ X < 1,5
menggunakan trainer kendali instalasi Cukup Valid 1,5 ≤ X < 2,5
motor listrik divalidasi terlebih dahulu Valid 2,5 ≤ X < 3,5
kepada para ahli, yakni ahli isi, ahli desain, Sangat Valid 3,5 ≤ X < 4
dan ahli media pembelajaran. Setelah Keterangan: X = Nilai Hasil Analisis
dilakukan validasi dan dinyatakan layak
2. Analisis data kevalidan Instrumen
sebagai media pembelajaran.
Analisis kevalidan Instrumen dilakukan
Uji coba akan dilakukan pada uji coba
dengan menggunakan 4 aspek yaitu aspek
perorangan, kelompok kecil dan uji coba
Format Instrumen, aspek Isi Instrumen,
lapangan yaitu pada peserta didik SMKN 2
Aspek Konstruksi, dan aspek Bahasa
Jeneponto. Uji ini selain menggunakan
diperoleh Skor total 63 dengan rata-rata skor
3.93 berada pada kategori Sangat Valid yang mereka pilih masing-masing. Pada akhir
untuk validator 1 dan Skor total 60 dengan praktikum siswa diberikan instrumen tanggapan
rata-rata skor 3.75 berada pada kategori untuk kemudian meraka isi.
Sangat Valid untuk validator 2. b. Uji Coba Kelompok Kecil
3. Analisis data keefektifan trainer Uji coba kelompok kecil adalah uji coba
Trainer diketahui efektif berdasarkan yang dilakukan terhadap sekelompok siswa
pengukuran tes hasil belajar peserta didik. yang mengevaluasi pengembangan trainer
Untuk menyatakan keefektifan trainer pembelajaran yang belum selesai. Uji coba
digunakan kriteria keefektifan berdasarkan kelompok kecil merupakan salah satu bentuk
tabel 2 berikut: evaluasi formatif yang paling populer dan
Tabel 2 Kategori Keefektifan biasanya dilakukan setelah review ahli dan
Kriteria Keefektifan Interval evaluasi satu-satu. Evaluasi ini bertujuan untuk
Sangat Efektif 3,0 ≤ X < 4,0 menghasilkan saran revisi lebih lanjut. Uji coba
ini digunakan untuk mengidentifikasi kelebihan
Efektif 2,0 ≤ X < 3,0
dan kekurangan dari trainer pembelajaran yang
Kurang Efektif 1,0 ≤ X < 2,0 sedang dikembangkan untuk memperoleh hasil
Tidak Efektir 0,0 ≤ X < 1,0 yang baik sebelum masuk pada tahap final.
Evaluasi kelompok kecil berbeda dengan uji
3. PEMBAHASAN coba one to one, walaupun keduanya
menggunakan siswa sebagai sumber data utama.
Trainer Kendali Instalasi Motor Listrik Berbeda dengan uji coba satu-satu, uji coba
dalam penelitian ini berupa Komponen installasi kelompok kecil berfokus pada data-data tentang
kendali motor listrik. Pada trainer ini terdapat performa siswa guna menegaskan revisi
berbagai macam visualisasi komponen meliputi sebelumnya serta menghasilkan rekomendasi
Kontaktor Magnetik, TOR, TDR, Push Button revisi yang baru sebelum uji lapangan. Dalam
dan kabel jumper. uji coba kelompok kecil, peneliti memberikan
a. Uji Coba One To One pembelajaran sebagaimana mestinya kepada
Uji Coba One to One adalah Uji coba yang sekelompok kecil siswa. Dalam uji coba
melibatkan seorang siswa untuk mereview hasil kelompok kecil, peneliti akan mencatat
desain Trainer pembelajaran yang sedang bagaimana siswa melakukan proses
dikembangkan dengan didampingi oleh seorang pembelajaran dengan menggunakan trainer
peneliti. Peneliti bersama siswa ketika siswa pembelajaran yang sedang dikembangkan.
menggunakan/mereview Trainer pembelajaran,
mengamati bagaimana siswa tersebut Uji coba Kelompok Kecil dilakukan
menggunakan trainer pembelajaran, mencatat oleh 6 orang siswa yang telah dipilih selain
komentar siswa, bertanya kepada siswa selama dari siswa pada uji one to one. Keenam
dan setelah penggunaan trainer pembelajaran siswa tersebut menyelesaikan masing-
oleh siswa. Siswa juga diminta untuk mengisi masing satu jobsheet sesuai Jobshhet yang
instrument untuk mengukur efektifitas hasil ada pada mata pelajaran. Pada akhir
belajar dan pandangan siswa terhadap hasil praktikum siswa diberikan instrumen
pengembangan trainer pembelajaran tersebut. tanggapan untuk kemudian meraka isi.
Uji coba one to one dilakukan oleh 3 orang
siswa yang telah dipilih, ketiga siswa tersebut
menyelesaikan masing-masing satu jobsheet
c. Uji Coba Kelompok Lapangan dalam 6 kelompok yang masing-masing
Uji lapangan adalah uji yang dilakukan mengerjakan 6 percobaan/jobsheet.
terhadap suatu media/trainer pembelajaran
yang sudah selesai dikembangkan tapi Berdasarkan data hasil pengamatan
masih membutuhkan atau memungkinkan siswa terhadap paraktikum dengan
untuk direvisi akhir. Uji lapangan yang menggunakan Trainer Kendali Instalasi
merupakan tahap akhir dalam evaluasi Motor Listrik dapat disimpulkan bahwa
formatif ini dilakukan dengan tujuan untuk Trainer Kendali Instalasi Motor Listrik
mengindentifikasi kekurangan trainer dapat membantu siswa dalam memahami
pembelajaran yang akan digunakan pada prinsip kerja dari peralatan kontrol dan
kondisi sebenarnya. Perbedaan yang kendali instalasi listrik. Selain itu proses
mendasar dari uji lapangan ini dengan uji penyelesaian praktikum dapat diselesaikan
coba sebelumnya adalah produk, dalam waktu 50% lebih cepat dari
lingkungan pelaksanaan, dan pelaksanaan praktikum sebelumnya yaitu menggunakan
uji coba dibuat semirip mungkin dengan Panel Instalasi.
keadaan pada populasi yang sebenarnya, uji e. Kualitas pembelajaran dengan
lapangan dapat dikatakan sebagai uji Pengembangan Trainer Kendali
realitas (reality check), karena memang uji Instalasi Motor Listrik berbasis Modul
lapangan dilakukan diakhir menjelang hasil
trainer pembelajaran ini disebarluaskan atau Hasil pengamatan aktifitas belajar siswa
dipergunakan untuk pembelajaran. didapatkan dengan pengamatan lansung
pada saat siswa melaksanakan praktikum.
Uji coba Kelompok Lapangan Pengamatan dilakukan oleh penulis yang
dilakukan oleh 25 orang siswa yang dibagi sekaligus sebagai pengamat. Pengamatan
dalam enam kelmpok. Keenam kelompok dilakukan terhadap 25 siswa yang terbagi
tersebut menyelesaikan semua jobsheet dalam 6 kelompok yang masing-masing
sesuai Jobshhet yang ada pada mata mengerjakan 6 percobaan/jobsheet.
pelajaran. Pada Uji Coba ini tahapan nya
Berdasarkan data hasil pengamatan
dilakukan dalam enam kali pertemuan. Pada
siswa terhadap paraktikum dengan
akhir setiap praktikum di setiap pertemuan
menggunakan Trainer Kendali Instalasi
siswa diberikan instrumen tanggapan untuk
Motor Listrik dapat disimpulkan bahwa
kemudian meraka isi.
Trainer Kendali Instalasi Motor Listrik
d. Kualitas pembelajaran dengan dapat membantu siswa dalam memahami
Pengembangan Trainer Kendali prinsip kerja dari peralatan kontrol dan
Instalasi Motor Listrik berbasis Modul kendali instalasi listrik. Selain itu proses
penyelesaian praktikum dapat diselesaikan
Hasil pengamatan aktifitas belajar siswa dalam waktu 50% lebih cepat dari
didapatkan dengan pengamatan lansung praktikum sebelumnya yaitu menggunakan
pada saat siswa melaksanakan praktikum. Panel Instalasi.
Pengamatan dilakukan oleh penulis yang
sekaligus sebagai pengamat. Pengamatan Setelah dilakukan perbaikan dari uji
dilakukan terhadap 25 siswa yang terbagi sebelumnya, selanjutnya dilakukan uji coba
tahap ke dua. Pada uji coba ini dilibatkan 6 Uji coba ini dilakukan dengan 25
(Enam) subjek yaitu enam orang siswa yang responden yang tersiri dari 6 kelompok yang
berbeda pada jurusan Teknik Instalasi masing-masing melakukan semua
Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Jeneponto. praktikum sesuai dengan joobsheet yang
penulis kembali menjelaskan materi ada pada mata pelajaran Kendali Instalasi
Kendali Instalasi Motor Listrik dan juga Motor Listrik di Jurusan Teknik Instalasi
menjelaskan cara penggunaan Trainer. Tenaga Listrik SMK Negeri 4 Jeneponto.
Setelah penulis menjelaskan materi dan Uji coba dilakukan dengan 6 kali percobaan
penggunaan Trainer, siswa kemudian diberi praktikum, pertama siswa diperkenalkan
kesempatan untuk menggunakan Trainer trainer pembelajaran, kemudian mengikuti
Kendali Instalasi Motor Listrik dengan 6 buku panduan untuk memandu dalam
percobaan yang ada pada Jobsheet mata perangkaian dan pemberian materi awal.
pelajaran ini dan diselesaikan masing- Selanjutnya diberikan kesempatan kepada
masing 1 praktikum tiap siswa. Selanjutnya siswa untuk melakukan perangkaian
ketiga orang subjek penelitian diminta percobaan sesuai dengan joobshhet. Pada
untuk mengisi angket yang berisi bagian akhir setiappertemuan, siswa
pernyataan dan kolom komentar untuk dibagikan angket respon untuk memberikan
meminta tanggapan subjek penelitian penilaian terhadap penggunaan Trainer
terhadap produk yang dikembangkan. Kendali Instalasi Motor Listrik berbasis
modul.
Secara keseluruhan hasil analisis
keefektifan dari uji coba Kelompok Kecil Secara keseluruhan hasil analisis
pada gambar 4.10 diperoleh nilai 3,57 keefektifan dari uji coba lapangan pada
berada pada kategori Sangat Efektif. Hasil gambar 4.11 diperoleh nilai 3,54 berada
uji coba ini digunakan untuk perbaikan pada kategori Sangat Efektif.
dengan melakukan revisi produk sebelum
dilakukan uji coba Lapangan. Adapun saran Berdasarkan data yang berhasil
yang diberikan oleh subjek uji coba dikumpulkan setelah melakukan
Kelompok Kecil agar dibuat lebih dari 1 implementasi pada penelitian ini yang dapat
trainer. mengungkap pandangan responden
terhadap Trainer Kendali Instalasi Motor
Pada uji coba Lapangan Trainer Kendali Listrik yaitu dengan pembagian
Instalasi Motor Listrik ini, sebanyak 25 (dua angket/instrumen.
Puluh Lima) orang siswa yang menjadi
subjek uji coba. Tujuan ujicoba ini adalah Data yang diperoleh sebagai hasil dari
untuk mendapatkan persepsi atau implementasi dapat dilihat dari tabel
pandangan siswa terhadap Trainer Kendali berikut:
Instalasi Motor Listrik. Pada uji coba ini,
materi dan cara penggunaan yang terkait
dengan Trainer Kendali Instalasi Motor
Listrik dijelaskan.
Tabel 3. Hasil Implementasi Trainer trainer time delay relay (TDR), trainer
Kendali Instalasi Motor Listrik termal overload relay (TOR), trainer push
Metode Pengujian button (tombol tekan), MCB, dan kabel
Jumper.
Uji Coba Uji Coba
Uji b. Hasil analisis deskriptif dapat diketahui
One to Kelompok bahwa siswa memiliki pandangan positif
Lapangan
One Kecil Trainer Kendali Instalasi Motor Listrik
dengan melihat interval nilai yang berada
Hasil 3.76 3.57 3.54 pada kategori sangat Efektif. Ini berarti
Sangat Sangat Sangat media yang dihasilkan dapat digunakan
% sebagai media pembelajaran
Efektif Efektif Efektif
mengoperasikan system pengendali
elektromagnetik.
Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil penulisan ini, maka
pandangan siswa terhadap trainer kendali penulis memberikan saran sebagaiberikut :
instalasi motor listrik. Dikelompokkan ke
dalam 4 kategori dasar yaitu Sangat efektif a. Karena banyaknya manfaat yang diperoleh
berada pada interval > 3,1. Kategori efektif dengan menggunakan sebuah trainer
berada pada interval 2,1-3,0. Kategori pembelajaran, maka sebaiknya semua guru
Kurang efektif berada pada interval 1,1-2,0. mata pelajaran melengkapi proses
pembelajaran dengan menggunakan media
Kategori tidak efektif berada pada interval
pembelajaran khususnya yang berbasis
< 1,1. Berdasrkan Histogram hasil analisis multimedia.
statistik tentang pandangan siswa terhadap b. Bagi seluruh siswa khususnya SMKN 2
Trainer Kendali Instalasi Motor Listrik Jeneponto agar benar-benar dapat
diperoleh bahwa semua tahapan uji memanfaatkan Trainer Kendali Instalasi
menyatakan bahwa Trainer Kendali Motor Listrik sebagai media untuk
Instalasi Motor Listrik Sangat Efektif mempermudah dalam mempelajari suatu
diterapkan dalam pembelajaran khususnya materi pembelajaran dari guru mata
pada mata pelajaran Kendali Instalasi Motor pelajaran.
Listrik di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga c. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat
Listrik SMK Negeri 2 Jeneponto. mengkaji lebih dalam mengembangkan dan
memperkuat hasil penelitian ini dengan
mengadakan penelitian selanjutnya.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


5. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Ali, M. 2009. Pendidikan untuk Pembangunan
terhadap penerapan Trainer Kendali Instalasi Nasional (Menuju Bangsa Indonesia
Motor Listrik dapat dapat disimpulkan bahwa: yang Mandiri dan Berdaya Saing
Tinggi). Bandung: Penerbit Intima.
a. Pengembangan media pembelajaran Trainer
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran
Kendali Instalasi Motor Listrik yang dibuat
(Edisi Revisi). Jakarta: Rajawali Pers.
terdiri dari komponen Instalasi Motor
Listrik yang terdiri atas trainer kontraktor,
Asnawir, Usman Basyiruddin. 2002. Media 3 Fasa 220/380 Volt Sistem DOL, F/R,
Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Pers Star-Delta Untuk Mata Pelajaran
Kendali Elektromekanik Siswa SMK.
Azwar, S. 2013. Reabilitas dan Validitas Edisi
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro,
2. Yogyakarta: Penerbit Pustaka
1(2).
Pelajar.
Kamus Inggris Indonesia. 1996.
Basuki Nur Hutomo, Haiba Agus Salim. 2011.
Instalasi Panel Distribusi Tenaga Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 70
Listrik. Klaten : Saka Mitra Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
Kompetensi. dan Struktur Kurikulum SMK-MAK.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Bustami, Gusmardi. 2013. Menuju ASEAN
Kebudayaan RI.
Economic Community 2015. Jakarta:
Departemen Perdagangan Republik Kusnawa, W. S. 2013. Filsafat Pendidikan
Indonesia. Teknologi, Vokasi dan Kejuruan.
Bandung: Alfabeta.
Eddy Supriyanto, Winih Wicaksono. 2011.
Instalasi Motor Listrik. Yogjakarta: Mudjiono dan Dimyati. 2006. Belajar dan
Saka Mitra Kompetensi. pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta, Departemen pendidikan dan
E. Maldino. Et.al. 2012. Instructional
kebudayaan
Technology & Media For Learning.
Allyn & Bacon, Inc Murdiana. 2009. Studi Komparasi
Pembelajaran Problem Posing dan
Hadi Prasetyio. 2016. Trainer Pengendali
Problem Solving Mata Pelajaran
Motor Listrik AC 3 Fasa . Yogjakarta:
Akuntansi di SMA Negeri 4
Proyek Akhir.
Pekalongan, (Online), Skripsi. Tidak
Haling, Abdul . 2007. Belajar dan diterbitkan
Pembelajaran. Makassar : Badan
Naswan Suharsono, I Made Kirna. 2014.
Penerbit Universitas Negeri Makassar.
Pengembangan Multimedia Interaktif
Berbasis Proyek Dengan Model
Hasrul. 2009. Penuntun Praktikum Instalasi ADDIE Pada Materi Pemgrorama Web
Listrik 2. Makassar : Teknik Elektro Siswa Kelas X Semester Genap Di
Fakultas Teknik Universitas Negeri SMK NEGERI 3 SINGARAJA.
Makasar. Artikel

Ilham Alif Nur Zeha. 2017. Pengembangan Nugroho, Bunafit. 2008. Aneka Kreasi
Trainer Kendali Elktromagnetik Animasi dengan Adobe Flash CS3.
Dengan Berbagai Kategori Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Pengendalian Asinkron Pada Pendi Ahmad Endriansya. 2013.
Praktikum Motor Listrik Jurusan Pengembangan Perangkat
Pembangkit Tenaga Listrik SMK Pembelajaran Kendali Elektro
NEGERI 3 MALANG. Artikel Magnetik Model Pembelajaran
Joko & Daeng Rahmatullah. 2012. Berdasarkan Masalah Untuk
Pengembangan Media Pembelajaran Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Trainer Multifungsi Pengendali Motor Pada Standar Kompetensi
Mengoperasikan Sistem Kendali
Elektromagnetik Pada Kelas XII TITL Tegeh dkk, 2014. Medel Penelitian
I Di SMKN 7 SURABAYA. Artikel Pengembangan. Jakarta: Graha Ilmu
dan Undiksha Press.
Priansa Juli Donni. 2017. Pengembangan
Strategi dan Model Pembelajaran. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Kementerian
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990
Sekretariat Negara Republik Indonesia
tentang Pendidikan Menengah. Jakarta
: Depdiknas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Jakarta: Kementrian Hukum dan Hak
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Asasi Manusia Republik Indonesia
Jakarta: Kementrian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Depdiknas. 20013. Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Persyaratan Umum Intalasi Listrik (PUIL).
Nasional. Jakarta: Depdiknas
Standar Nasional Indonesia. 2011
Wahyudi & Wirawan. 2016. Pengembangan
Sa’adun Akbar. 2017. Instrumen Perangkat
Peraga Trainer Elektromagnetik
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sebagai Media Pembelajaran Konsep
Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Kelistrikan Dasar. Jurnal Pendidikan
Bandung : CV. Alfabeta. Teknik Mesin, 1(48-52).
Sudjana, Nana. 2011. Teori Belajar dan Wardiman Djojonegoro. 1998. Pengembangan
Pembelajaran. Bekasi: Binamarta Sumberdaya Manusia Melalui Sekolah
Publishing. Menengah Kejuruan. Jakarta: PT
Suryabrata Sumadi. 2002. Psikologi Jayakarta Agung Offset.
Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Yusuf, M. 2015. Rancangan Bangun Trainer
Grafindo persada Pengontrolan Mesin Listrik 3 Fasa Di
Suryadi, Ace.2007. Jurnal Pendidikan Terbuka Laboratorium Pendidikan Teknik
dan Jarak Jauh, Volume 8, Nomor 1, Elektro Fakultas Teknik. Makassar:
Maret 2007, 83-98.Pemamfaatn ICT Tugas Akhir.
dalam pembelajaran. Diakses pada
tanggal 10 agustus 2010
Suryana, Cahya. 2010. Data dan Jenis Data
Penelitian. Tersedia di
(https://csuryana.wordpress.com/2010/
03/25/data-dan-jenis-data-penelitian/).
Diakses pada tanggal 28 Oktober 2018.
Artikel
Suyanto & Jihad, Asep. 2013. Menjadi Guru
Profesional. Jakarta: Esensi-Erlangga
Group.

Anda mungkin juga menyukai