Anda di halaman 1dari 7

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta 325

http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/elektro

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING MOTOR AC 3 FASA SEBAGAI


MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH MESIN LISTRIK
DEVELOPMENT OF 3 PHASE AC MOTOR MONITORING SYSTEM AS A LEARNING MEDIA
FOR ELECTRICAL MACHINE COURSE

Oleh: Muhammad Fahmi Wasik, Djoko Laras Budiyo T.


Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta
whasix@gmail.com, djoko_laras@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui kelayakan media pembelajaran Sistem
Monitoring Motor AC 3 Fasa pada mata kuliah mesin listrik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
dan pengembangan dengan tahapan pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement,
Evaluate). Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan angket. Produk diuji oleh ahli materi, ahli media, dan
mahasiswa sebagai pengguna. Hasil penilaian ahli materi memperoleh rerata skor 3,39 dengan kategori sangat
layak dan penilaian ahli media memperoleh rerata skor 3,21 dengan kategori layak. Hasil penilaian mahasiswa
terhadap media pembelajaran memperoleh rerata skor 3,20 dengan kategori layak. Sehingga media pembelajaran
Sistem Monitoring Motor AC 3 Fasa layak digunakan sebagai media pembelajaran mata kuliah mesin listrik.

Kata kunci: penelitian dan pengembangan, media pembelajaran, sistem monitoring

Abstract
This research aims to develop and to know feasibility of learning media 3 phase AC Motor Monitoring
System for electrical machine course. This research use Research and Development method with ADDIE (Analyze,
Design, Develop, Implement, Evaluate) development model. Data is collected through observation and
questionnaire. Products tested by material experts, media experts, and students as users. The result of material
experts assessment obtained a mean score of 3.39 and categorized as highly feasible, and media experts assessment
obtained a mean score of 3.21 and categorized as feasible. The result of students assessment of learning media
obtained a mean score of 3.20 and categorized feasible. So that the 3 Phase AC Motor Monitoring System learning
media feasible enough to use as a learning media of electrical machine course.

Keywords: research and development, learning media, monitoring system

Prodi Pendidikan Teknik Elektro, Vol.8, No.5, Oktober 2018 : 325-331


326

PENDAHULUAN dibutuhkan tegangan dan arus listrik bolak-balik


agar motor dapat berputar. Besarnya tegangan
Modernisasi pendidikan dengan
dan arus sangat penting agar motor dapat bekerja
menggunakan teknologi akan lebih memudahkan
dengan baik.
proses transfer pengetahuan. Dengan
Pada kegiatan praktik mesin listrik,
pemanfaatan teknologi di dalam dunia
mahasiswa mengamati besarnya tegangan, arus,
pendidikan, diharapkan akan semakin
serta rpm motor listrik menggunakan alat ukur
memberdayakan proses belajar mengajar menjadi
analog. Kesalahan pembacaan alat ukur dan
lebih kreatif dan efektif. Penggunaan teknologi
ketelitian alat ukur sering menjadi masalah saat
dalam pendidikan menjadikan proses belajar
melakukan praktik yang mengakibatkan hasil
mengajar akan lebih menarik dan menyenangkan
praktik tidak sesuai dengan yang diharapkan.
dengan adanya bantuan teknologi sebagai media
Untuk mengawasi proses pengukuran tersebut,
pembelajaran.
seorang dosen pengajar harus menghampiri satu
Kemajuan teknologi dalam dunia
persatu tempat praktikan untuk memastikan
pendidikan juga harus diimbangi dengan
praktik berjalan sesuai prosedur dan tujuan
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang
praktik. Hal tersebut dinilai kurang efektif dalam
menggunakannya. Sebagai contoh nyata, dalam
proses pembelajaran.
dunia yang sudah serba canggih dan terintegrasi
Penggunaan listrik AC saat melakukan
dengan sistem teknologi digital seperti sekarang
praktik menuntut mahasiswa praktikan agar lebih
ini, masih banyak kita temui pendidik yang masih
teliti dan hati-hati. Karena kesalahan saat proses
belum memanfaatkan kemajuan teknologi dalam
praktikum dapat berakibat kecelakaan kerja baik
proses pembelajaran.
menimpa praktikan maupun alat kerja. Sehingga
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
dibutuhkan alat bantu untuk memonitoring
Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah
kegiatan praktik agar pengawasan terhadap proses
satu Program Studi yang menitikberatkan pada
dan prosedur praktik dapat dilakukan dengan
kompetensi di bidang kendali industri. Salah satu
lebih efektif. Salah satu media yang dapat
pengetahuan yang diajarkan adalah mesin listrik.
digunakan adalah sistem monitoring motor listrik
Mesin listrik merupakan mata kuliah yang
AC guna mengamati besaran tegangan, arus, dan
mengajarkan mengenai motor listrik, generator,
rpm dalam sebuah alat ukur yang terintegrasi.
dan transformator. Dalam kegiatan perkuliahan
Media tersebut diharapkan dapat memudahkan
mata kuliah mesin listrik terbagi menjadi dua
mahasiswa dan dosen pengajar dalam proses
yakni mata kuliah teori dan praktik. Praktik mesin
pembelajaran.
listrik dilakukan mahasiswa di laboratorium
mesin listrik. Dalam pelaksanaannya, beberapa METODE PENELITIAN
mahasiswa yang melakukan praktik akan diawasi Metode yang digunakan dalam penelitian
dan dibimbing oleh seorang pengajar. Banyaknya ini menggunakan pendekatan penelitian dan
mahasiswa praktikan menjadikan proses pengembangan (research and development).
pengawasan terhadap kegiatan praktik kurang Metode ini digunakan untuk membuat atau
maksimal. mengembangkan suatu produk yang hasilnya
Motor listrik AC adalah jenis motor listrik teruji dan dapat dipertanggung-jawabkan. Produk
yang bekerja menggunakan tegangan AC yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
(Alternating Current). Motor AC memiliki dua
sistem monitoring motor AC sebagai media
buah bagian utama yaitu stator dan rotor. Stator pembelajaran.
merupakan komponen motor AC yang statis Pengembangan produk menggunakan
sedangkan rotor merupakan komponen motor AC model pengembangan ADDIE (Analysis, Design,
yang berputar. Untuk mengoperasikan motor AC Development, Implementation, Evaluation) dari

Pengembangan Sistem Monitoring Motor Ac 3 Fasa…..(Muhammad Fahmi Wasik)


327

Robert Maribe Branch (2009:2). Tahap-tahap materi dan ahli media maka dilakukan tahap
dalam model ini cukup sederhana, terdiri dari penerapan dalam proses pembelajaran.
empat tahap yaitu analisis, desain, Implementasi dilakukan pada mahasiswa
pengembangan, dan evaluasi. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro UNY.
Implementasi dilakukan untuk mengetahui
Waktu dan Tempat Penelitian tingkat kelayakan sistem monitoring motor AC 3
fasa pada proses pembelajaran praktik mesin
Penelitian ini dimulai sejak bulan Juni
listrik.
2018 hingga selesai dan dilakukan di Jurusan
Evaluasi dilaksanakan setelah semua
Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik
tahapan sebelumnya berjalan dengan baik.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Evaluasi bertujuan untuk menganalisis
kemampuan dan kekurangan pada media yang
Target/Subjek Penelitian
memungkinkan untuk terjadinya proses
Subjek dalam penelitian ini meliputi (1) pengembangan berikutnya. Setelah produk
23 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik dinyatakan layak dapat dilakukan penyebarluasan
Elektro Fakultas Teknik UNY; (2) 2 Dosen ahli produk final hasil penelitian dan pengembangan
bidang mesin listrik sebagai ahli materi; (3) 2 kepada tenaga pengajar untuk selanjutnya
Dosen ahli bidang mikrokontroler dan media diimplementasikan pada proses pembelajaran.
pembelajaran sebagai ahli media.
Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai
Prosedur
untuk menjawab permasalahan dalam penelitian
Model pengembangan ADDIE memiliki ini adalah metode observasi dan kuesioner.
empat tahap dalam pengembangan yaitu analysis, Observasi dilakukan untuk mengetahui
design, development, dan evaluation. Tahap karakteristik, situasi, dan kondisi tempat
analisis merupakan langkah paling awal dari penelitian. Metode pengumpulan data ini
pengembangan produk. Analisis dimulai dari dilakukan dengan cara mengamati kegiatan
melakukan observasi dilapangan, hingga pembelajaran, media yang digunakan dan
ditemukan masalah yang membutuhkan sebuah pencapaian kompetensi.
produk untuk dikembangkan yaitu sistem Kuesioner yang digunakan dalam
monitoring motor AC sebagai media penelitian adalah kuesioner tertutup, yaitu
pembelajaran. kuesioner yang telah dilengkapi dengan alternatif
Tahap desain dilakukan proses jawaban dan responden tinggal memilih satu
perancangan berupa alat monitoring guna diantara jawaban yang disediakan. Aspek
mempermudah kegiatan pembelajaran praktik pengukuran kelayakan yang digunakan mengacu
mesin listrik. Media pembelajaran dirancang pada instrumen yang digunakan Wisnu Tri
berbentuk alat ukur untuk mengetahui besaran- Nugroho (2015). Jawaban akan di nilai
besaran pada motor AC 3 fasa. berdasarkan gradasi yang dibuat dalam Skala
Tahap pengembangan adalah proses Likert empat pilihan dari Eko Putro Widoyoko
pembuatan produk berasarkan rancangan yang (2014:106) seperti ditunjukkan pada Tabel 1.
terdapat pada tahap sebelumnya. Pembuatan
Tabel 1. Skor Pernyataan
produk dilaksanakan setelah menganalisis
No. Jawaban Skor
kebutuhan dan pengumpulan komponen atau
maerial serta peralatan kerja. 1 SS (Sangat Setuju) 4
Setelah sistem monitoring motor AC 3 2 S (Setuju) 3
fasa selesai dibuat dan dinyatakan layak oleh ahli 3 TS (Tidak Setuju) 2
4 STS (Sangat Tidak Setuju) 1
Prodi Pendidikan Teknik Elektro, Vol.8, No.5, Oktober 2018 : 325-331
328

Uji Validitas Instrumen berdasarkan skala pengukuran Rating Scale


Uji validitas yang digunakan dalam seperti ditunjukkan pada Tabel 3.
penelitian adalah metode pengujian validitas Tabel 3. Kategori Kelayakan
konstruksi (construct validity), validitas isi
Rerata Skor
(content validity), dan validitas item. Menurut No. Kategori Kelayakan
Jawaban
Sugiyono (2013: 352) untuk menguji validitas
1 >3,25 – 4,00 Sangat layak
konstruk dapat dilakukan dengan mengadakan
2 >2,50 – 3,25 Layak
konsultasi kepada para ahli (Judgement Experts).
3 >1,75 – 2,50 Cukup Layak
Pada penelitian ini para ahli dalam bidang
pendidikan yaitu Dosen Pendidikan Teknik 4 1,00 – 1,75 Sangat Tidak Layak
Elektro Fakultas Teknik UNY sebagai validator
instrumen. Hasil konsultasi menyatakan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
instrumen layak digunakan dengan beberapa
Hasil Pengembangan Produk Awal
perbaikan pada tata tulis dan penggunaan kata.
Validitas item dilakukan dengan Produk yang dihasilkan dalam penelitian
menghitung korelasi butir instrumen dengan skor ini adalah media pembelajaran dalam bentuk
total instrumen yang didapat dari responden sistem monitoring motor AC 3 fasa dan jobsheet
menggunakan rumus Pearson Moment. Menurut praktikum. Langkah awal pengembangan sistem
Sugiyono (2015) korelasi butir terhadap skor total monitoring motor AC 3 fasa adalah tahap analisis
minimal 0,3 agar butir instrumen dinyatakan dan desain.
valid. Hasil perhitungan korelasi pada butir Tahap analisis dilakukan dengan cara
instrumen dinyatakan semua butir valid dengan observasi pada proses pembelajaran. Hasil
koefisien korelasi lebih dari 0,3. observasi menunjukkan bahwa pembelajaran
praktik kurang efektif dari segi waktu dan
Uji Reliabilitas Instrumen penggunaan alat ukur. Semua alat ukur yang
Uji Reliabilitas diperlukan untuk digunakan masih analog sehingga pembacaan
mengetahui tingkat keandalan instrumen untuk kurang akurat an rawan kesalahan. Praktik
mengumpulkan data. Terdapat banyak cara untuk dilakukan secara berkelompok sehingga tidak
menguji reliabilitas instrumen, namun dalam semua mahasiswa melakukan praktik dengan
penelitian ini, uji reliabiltas instrumen dilakukan baik.
menggunakan rumus Alpha Cronbach. Dari hasil Tahap desain ini peneliti membuat
uji reliabilitas diketahui koefisien reliabilitas rancangan produk berdasarkan hasil observasi
instrumen sebesar 0,83 sehingga instrumen akan kebutuhan produk yang akan
tersebut dinyatakan sangat reliabel. dikembangkan. Alat yang dikembangkan
menggunakan mikrokontroler RobotDyn UNO.
Pengambilan data pada motor menggunakan 3
Teknik Analisis Data buah sensor, yaitu sensor tegangan, sensor arus,
dan photodiode. Data yang dimonitor oleh alat ini
Produk media hasil rancangan setelah
adalah besaran tegangan, arus, frekuensi
diimplementasikan dalam bentuk produk jadi
tegangan, dan kecepatan putaran motor. Hasil
kemudian diuji tingkat kelayakan produk. Setelah
pengamatan motor listrik ditampilkan layar LCD
data-data diperoleh selanjutnya adalah mengubah
yang terletak pada alat monitoring.
data kulitatif menjadi kuantitatif dengan penilaian
Pengukuran tegangan AC pada sistem
4 gradasi yaitu 4,3,2,1. Jika nilai rerata telah
monitoring ini menggunakan transformator
didapat maka selanjutnya adalah penunjukan
ZMPT101B. Tegangan output dari tranformator
predikat kelayakan dari produk yang dibuat
disearahkan menggunakan dioda dan kapasitor
Pengembangan Sistem Monitoring Motor Ac 3 Fasa…..(Muhammad Fahmi Wasik)
329

sebagai penghalus tegangan seperti rangkaian Sistem monitoring motor AC ini


pada Gambar 1. menggunakan IR obstacle sensor module. Modul
sensor ini menggunakan IR transmitter dan IR
receiver photodiode. Proses pengukuran ini
memanfaatkan pantulan cahaya inframerah pada
titik warna yang cerah. Rangkaian sensor
kecepatan ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 1. Rangkaian ZMPT101B

Pengukuran arus AC pada sistem


monitoring yang dikembangkan menggunakan
transformator HMCT103C. Seperti pengukuran
tegangan, pengukuran arus juga dilakukan
penyearahan menggunakan satu buah dioda dan
Gambar 4. Rangkaian IR Obstacle Sensor.
kapasitor seperti ditunjukkan pada Gambar 2.

Hasil Validasi Media Pembelajaran


Uji validasi materi berupa angket
penilaian terhadap kualitas materi dan
kemanfaatan yang dinilai oleh ahli materi. Data
ini didapat dari 2 ahli materi yaitu dosen yang
ahli dalam bidang mesin listrik. Perhitungan
rerata skor dan persentase dari hasil validasi
materi ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Skor Validasi Materi
Gambar 2. Rangkaian HMCT103C
Rerata
No Aspek Tiap Persentase
Pengukuran frekuensi memanfaatkan
Aspek
gelombang AC keluaran dari ZMPT101B.
1 Kualitas Materi 3,28 82,03
Tegangan keluaran dari transformator dibuat
2 Kemanfaatan 3,5 87,5
rangkaian penyearah setengah gelombang yang
kemudian diperkuat menggunakan IC LM358.
Berdasarkan Tabel 4 maka kelayakan
Proses pengukuran frekuensi adalah dengan
media ditinjau dari validasi isi dapat digambarkan
menghitung input high per detik pada pin digital
dalam Gambar 5.
mikrokontroler. Rangkaian pengukur frekuensi
ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Rangkaian Pengukur Frekuensi


Prodi Pendidikan Teknik Elektro, Vol.8, No.5, Oktober 2018 : 325-331
330

Gambar 5. Grafik Hasil Validasi Materi


Gambar 6. Grafik Hasil Validasi Media
Berdasarkan Gambar 5 dapat diperoleh
data kelayakan yang ditinjau dari aspek kualitas
Berdasarkan Gambar 6 dapat diperoleh
materi mendapatkan 81,875% dan pada aspek
data kelayakan yang ditinjau dari aspek desain
kemanfaatan mendapatkan 87,5%. Dalam validasi
media, yaitu memperoleh 78,75%. Dilihat dari
materi media pembelajaran sistem monitoring
aspek pengoperasian, nilai yang diperoleh 85%.
motor AC 3 fasa mendapatkan kategori “Sangat
Sedangkan dilihat dari aspek kemanfaatan media
Layak” pada kedua aspek.
diperoleh nilai sebesar 77,5%.
Uji validasi media berupa penilaian oleh
Berdasarkan data yang diperoleh dari
ahli media pembelajaran yang ditinjau dari tiga
kedua ahli tersebut, maka sistem monitoring
aspek yaitu desain media, pengoprasian media
motor AC 3 fasa dikategorikan “Layak” dari
dan kemanfaatan media. Data ini didapat dari 2
aspek Desain Media, “Sangat Layak” dari aspek
ahli yaitu dosen yang ahli dalam bidang
Pengoperasian, dan “Layak” dari aspek
mikrokontroler dan media pembelajaran.
Kemanfaatan.
Perhitungan rerata skor dan persentase dari hasil
Implementasi media pembelajaran
validasi media ditunjukkan pada Tabel 5.
dilakukan pada mahasiswa Jurusan Pendidikan
Tabel 5. Skor Validasi Media Teknik Elektro. Hasil implementasi media
Rerata pembelajaran pada 23 pengguna ditunjukkan pada
No Aspek Tiap Persentase Tabel 6.
Aspek
Tabel 6. Hasil Implementasi Media
1 Desain Media 3,15 78,75
Rerata
2 Pengoperasian 3,4 85
No Aspek Tiap Persentase
3 Kemanfaatan 3,1 77,5
Aspek
Kebenaran
Berdasarkan Tabel 5 maka kelayakan 1 3,17 79,34
Materi
media ditinjau dari validasi media dapat
2 Pengoperasian 3,25 81,34
digambarkan dalam Gambar 6.
3 Pembelajaran 3,19 79,89

Berdasarkan Tabel 6 maka persentase


dapat digambarkan dalam diagram Gambar 7.

Pengembangan Sistem Monitoring Motor Ac 3 Fasa…..(Muhammad Fahmi Wasik)


331

tersebut terintegrasi dalam sebuah box dengan


tampilan LCD.
Tingkat kelayakan media pembelajaran
sistem monitoring motor AC 3 fasa dalam
penelitian ini dilihat dari 3 aspek, yaitu validasi
materi, validasi media dan implementasi. Dari
aspek validasi materi dinyatakan “Sangat Layak”,
dari aspek validasi media dan implementasi
keduanya dinyatakan “Layak” digunakan dalam
pembelajaran mata kuliah mesin listrik pada
Program Studi Pendidikan Teknik Elekro
Universitas Negeri Yogyakarta.

Saran
Gambar 7. Grafik Hasil Implementasi Media Agar media pembelajaran sistem
monitoring menjadi lebih baik lagi dan sebagai
Berdasarkan Gambar 7, hasil persentase pengembangan kedepan, dibutuhkan sistem
implementasi media mencapai persentase sebesar perakitan yang lebih baik untuk mempermudah
78.98% pada aspek kualitas materi, 81,05% pada tingkat pengoprasian media. Selain itu
aspek pengoprasian media dan 80,16% pada pengembangan dengan menambahkan
aspek pembelajaran. Dari 3 aspek tersebut pengukuran cos phi dan torsi motor diperlukaan
kemudian digabungkan menjadi persentase total untuk menyempurnakan sistem monitoring motor
yaitu 80,06%. Dengan demikian dapat AC 3 fasa.
disimpulkan bahwa media pembelajaran
“LAYAK” digunakan sebagai media DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran di jurusan pendidikan teknik elektro Maribe, B.R. (2009). Instructional Design: The
untuk mata kuliah mesin listrik. ADDIE Approach. USA: Springer.
Nugroho, W.T. (2015). Pengembangan Trainer
Kit Fleksibel Untuk Mata Pelajaran
SIMPULAN DAN SARAN
Teknik Mikrokontroller dan Robotik
Simpulan Pada Program Keahlian Teknik Audio
Video Di SMK Negeri 3 Yogyakarta.
Setelah kegiatan penelitian dan JPTK (Vol. 5 No. 2).
pengembangan media pembelajaran sisem Sugiyono. (2013). Statistik Untuk Penelitian.
monitoring motor AC fasa selesai, hasil penelitian Bandung: CV Alfabeta.
dapat disimpulkan pengembangan media Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan
pembelajaran berupa sistem monitoring motor Pengembangan. CV Alfabeta.
Widoyoko, E.P. (2014). Teknik Penyusunan
AC 3 fasa dengan bentuk sebuah alat ukur digital
Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
yang terdiri dari pengukuran tegangan, arus, Pustaka Pelajar.
frekuensi, dan putaran motor. Pengukuran

Prodi Pendidikan Teknik Elektro, Vol.8, No.5, Oktober 2018 : 325-331

Anda mungkin juga menyukai