Anda di halaman 1dari 10

Analisis Kelayakan Sarana dan Prasarana Praktik Kelistrikan

ANALISIS KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA PRAKTIK KELISTRIKAN


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK NEGERI 1
KALITENGAH

Iwan Mudalim Yani


S1 Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya
e-mail : iwanyani@mhs.unesa.ac.id

Dewanto
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya
e-mail : dewanto@unesa.ac.id

Abstrak
Sarana dan prasarana pendidikan dalam proses pembelajaran mempunyai peranan yang penting,
khususnya pada pembelajaran praktik kelistrikan di Sekolah Menengah Kejuruan, mengingat
kelistrikan merupakan salah satu pokok pembelajaran dalam otomotif. Sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh SMK yang digunakan untuk pembelajaran praktik siswa akan mempengaruhi kualitas
hasil dari proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kelayakan sarana dan prasarana praktik kelistrikan program keahlian teknik kendaraan ringan di
SMK Negeri 1 Kalitengah. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen berupa
dokumentasi, observasi dan wawancara, serta menggunakan instrumen yang disadur dari
Permendiknas No. 40 Tahun 2008 digabungkan dengan instrumen verifikasi BNSP kesiapan Ujian
Kompetensi Kejuruan SMK Tahun 2018/2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
ketercapaian prasarana kelayakan ditinjau dari kualitas dan kuantitas ruang praktek kelistrikan
Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Kalitengah adalah 51,6%, maka
dapat dikatakan layak. Sedangkan ketercapaian sarana kelayakan di tinjau dari kualitas, kuantitas
dan kemutakhiran ruang praktik kelistrikan Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan adalah
62,5%, maka dapat dikatakan layak. Hal tersebut dapat mendukung peningkatan kompetensi siswa
pada praktek kelistrikan Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Kalitengah
tahun ajaran yang akan datang.
Kata Kunci : Sarana Prasarana, Praktik Kelistrikan Teknik Kendaraan Ringan.

Abstract
Educational facilities and infrastructure in the learning process have an important role, especially
in the learning of electrical practice in vocational high school, considering that electricity is one of
the fundamentals of learning in the automotive. Facilities and infrastructures owned by SMK used
for learning practice of students will influence the outcome quality of the learning process. This
research aims to know how much feasibility and infrastructure of electrical practice of light
Vehicle Engineering program in SMK Negeri 1 Kalitengah. Data collection techniques using
instruments in the form of documentation, observation and interviews, and using the instruments
adapted from Permendiknas No. 40 year 2008 combined with BNSP verification instruments of
vocational competence exam readiness SMK year 2018/2019. The results showed that the level of
achievement of the feasibility infrastructure was reviewed from the quality and quantity of
electrical practice space the lightweight vehicle engineering expertise Program of SMK Negeri 1
Kalitengah is 51.6%, then it can be said worthy. While the achievement of feasibility is reviewed
from the quality, quantity and the modernity of the electrical practice space the lightweight vehicle
engineering expertise Program is 62.5%, it can be said to be worthy. This can support the
improvement of students ' competency in the electrical practice of the lightweight vehicle
engineering expertise Program of SMK Negeri 1 Kalitengah The school year to come.

Keyword : Facility Infrastructure, Electrical Practice of Light Vehicle Engineering

127
JPTM. Volume 08 Nomor 03 Tahun 2019, 127-136

Mengembangkan potensi peserta didik agar


PENDAHULUAN memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan
Sarana dan prasarana pendidikan dalam proses menghargai keanekaragaman budaya bangsa
pembelajaran mempunyai peranan yang penting, Indonesia dan Mengembangkan potensi peserta
khususnya pada pembelajaran praktik kelistrikan didik agar memiliki kepedulian terhadap
di Sekolah Menengah Kejuruan, mengingat lingkungan hidup, dengan secara aktif turut
kelistrikan merupakan salah satu pokok memelihara dan melestarikan lingkungan hidup,
pembelajaran dalam otomotif. Sarana dan serta memanfaatkan sumber daya alam dengan
prasarana yang dimiliki oleh SMK yang digunakan efektif dan efesien.
untuk pembelajaran praktik siswa akan
mempengaruhi kualitas hasil dari proses  Tujuan Khusus
pembelajaran. Menyiapkan peserta didik agar menjadi
Solusi bagi permasalahan tersebut adalah manusia produktif, mampu bekerja mandiri,
dengan mengacu pada Permendiknas RI Nomor 40 mengisi lowongan pekerjaan yang ada di
Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan dunia
untuk Sekolah Menengah Kejuruan /Madrasah usaha lainnya sebagai tenaga kerja tingkat
Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) dan Instrumen menengah sesuai dengan kompetensi dalam
verifikasi SMK penyelenggaraan ujian praktik program keahlian yang dipilihnya, Menyiapkan
kejuruan yang diterbitkan oleh Badan Standar peserta didik agar mampu memilih karier, ulet
Nasional Pendidikan (BSNP). dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap
seberapa besar kelayakan sarana dan prasarana profesional dalam bidang keahlian yang
praktik kelistrikan program keahlian teknik diminatinya, Membekali peserta didik dengan
kendaraan ringan di SMK Negeri 1 Kalitengah. ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar
Pengertian pendidikan menengah Kejuruan adalah mampu mengembangkan diri di kemudian hari
kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah baik secara mandiri maupun melalui jenjang
belajar yang wujudnya berupa kemampuan pendidikan yang lebih tinggi dan Membekali
kognitif, afektif, dan psikomotor yang disebabkan peserta didik dengan kompetensi-kompetensi
oleh pengalaman. yang sesuai dengan program keahlian yang
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia dipilih (Kurikulum SMK, 2006: 6).
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 1 ayat 15
Kurikulum adalah suatu pedoman dalam
menyebutkan bahwa:“Sekolah Menengah
kegiatan belajar mengajar yang direncakan oleh
Kejuruan, yang selanjutnya disingkat SMK, adalah
sekolah. Dalam Permendiknas No. 28 Tahun 2009
salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang
Program Studi Keahlian Teknik Otomotif dibagi
menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada
menjadi beberapa Kompetensi Keahlian, yaitu :
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari
 Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau
lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau  Teknik Sepeda Motor (TSM)
setara SMP atau MTs” (Peraturan Pemerintah,  Teknik Perbaikan Body Otomotif (TPBO)
2010 : 5). Tujuan diselenggarakan Sekolah  Teknik Alat Berat (TAB), dan
Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari  Teknik Ototronik (TO)
Pendidikan Menengah Kejuruan menurut Sekolah
Menengah Kejuruan Edisi 2006 yaitu terbagi Pembelajaran praktik adalah suatu proses untuk
menjadi tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu memperoleh ilmu yang dilakukan dengan cara
sebagai berikut : melaksanakan kegiatan secara nyata apa yang di
 Tujuan Umum dapatkan pada saat teori. Pembelajaran praktik
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
didik kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan ketrampilan peserta didik sesuai
Mengembangkan potensi peserta didik agar ketrampilan yang diberikan dan peralatan yang
menjadi warga Negara yang berahlak mulia, digunakan dengan berbagai metode. Dalam
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, pembelajaran praktik terdapat beberapa kompetensi
demokratis, dan bertanggung jawab, yang harus dicapai oleh siswa jurusan Teknik
Analisis Kelayakan Sarana dan Prasarana Praktik Kelistrikan

Kendaraan Ringan. Kompetensi tersebut seperti agar memiliki ketrampilan dalam bidangnya
yang diatur dalam Permendiknas No. 28 Tahun khususnya dalam bidang otomotif.
2009 disebutkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi dasar (SKKD) untuk Kompetensi Sarana pendidikan menurut Barnawi dan M.
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Arifin (2012: 47) dalam buku yang berjudul
(Permendiknas, 2009:86). Standar Kompetensi “Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah”
tersebut adalah sebagai berikut : dijelaskan bahwa sarana pendidikan adalah semua
 Memperbaiki sistem hidrolik dan kompresor perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang
udara secara langsung digunakan dalam proses
 Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pendidikan disekolah. Sarana dalam Kamus Besar
pemotongan dengan panas dan pemanasan Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai segala
 Melakukan overhaul sistem pendingin dan sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
komponen–komponennya mencapai maksud dan tujuan. Berdasarkan uraian
 Memelihara/ servis sistem bahan bakar bensin diatas dapat disimpulkan sarana pendidikan adalah
 Memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot
 Memeliharaan/ servis engine dan komponen- yang dapat digunakan secara langsung untuk
komponen- nya mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan sarana
praktik dapat diartikan sebagai semua perangkat
 Memperbaiki unit kopling dan komponen-
komponen sistem pengoperasian peralatan, bahan, dan perabot yang dapat digunakan
secara langsung dalam kegiatan praktik untuk
 Memelihara transmisi
mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan yang
 Memelihara unit final drive/garden
dimaksud dengan prasarana adalah fasilitas dasar
 Memperbaiki poros penggerak roda
untuk menjalankan fungsi SMK/MAK
 Memperbaiki roda dan ban
(PERMENDIKNAS, 2008:2). Menurut Barnawi
 Memperbaiki sistem rem dan M. Arifin (2012: 48) dijelaskan bahwa
 Memperbaiki sistem kemudi prasarana pendidikan adalah semua perangkat
 Memperbaiki sistem suspensi kelengkapan dasar secara tidak langsung
 Memelihara baterai menunjang proses pendidikan. Sedangkan dalam
 Memperbaiki kerusakan ringan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) prasarana
rangkaian/sistem kelistrikan, pengaman, dan diartikan sebagai segala sesuatu yang merupakan
kelengkapan tambahan penunjang utama terselenggaranya suatu proses
 Memperbaiki sistem pengapian (usaha, pembangunan, proyek, dsb). Dari
 Memperbaiki sistem starter dan pengisian pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa
 Memelihara/ servis sistem AC (Air prasarana praktik adalah semua perangkat
Conditioner) kelengkapan dasar yang secara tidak langsung
menunjang pelaksanaan proses pembelajaran
Laboratorium atau bengkel merupakan tempat praktik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
untuk melaksanakan pembelajaran praktik yang
memerlukan peralatan khusus. Laboratorium atau METODE
bengkel berfungsi sebagai tempat untuk Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
memecahkan masalah, mendalami suatu fakta, ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian
melatih kemampuan, ketrampilan, dan deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan
mengembangkan sikap (Barnawi dan M. Arifin, untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal lain-
2012:185). Menurut Zevy D. Maran bengkel adalah lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya
tempat dimana seorang mekanik melakukan dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.
pekerjaan melayani jasa perbaikan dan perawatan Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan,
kendaraan (Zevy D. Maran, 2017:2). Berdasarkan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bengkel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa
adalah tempat melangsungkan kegiatan belajar adanya. Metode deskriptif dalam penelitian ini
mengajar yang meliputi kegiatan teori dan adalah untuk mengukur tingkat kelayakan sarana
praktikum, yang berfungsi untuk melatih siswa dan prasarana praktik kelistrikan yang ada di SMK
Negeri 1 Kalitengah. Sasaran dalam penelitian ini

129
JPTM. Volume 08 Nomor 03 Tahun 2019, 127-136

adalah mencari atau menggambarkan tentang dan media pembelajaran ruang praktik kelistrikan
kelayakan sarana dan prasarana praktik kelistrikan di SMK Negeri 1 Kalitengah; dan (2) prasarana
yang digunakan siswa jurusan Teknik Kendaraan ruang praktik kelistrikan Teknik Kendaraan Ringan
Ringan di SMK Negeri 1 Kalitengah. di SMK Negeri 1 Kalitengah. Sedangkan
Penelitian ini dilakukan di bengkel Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data
Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Kalitengah, alasan ketidaksesuaian data antara data
Lamongan pada bulan mei-juni 2019. Kelayakan dokumentasi dengan data observasi.
sarana adalah kelayakan peralatan ruang praktik. Teknik analisis data pada instrumen penelitian
Kelayakan peralatan atau sarana adalah tingkat meliputi analisis terhadap hasil dokumentasi,
ketercapaian yang berupa jumlah sarana yang observasi dan wawancara terhadap hasil kelayakan
secara langsung digunakan untuk pembelajaran sarana dan prasarana bengkel praktik kelistrikan
praktik kelistrikan oleh siswa teknik kendaraan program keahlian Teknik Kendaraan Ringan di
ringan dengan jumlah standar yang seharusnya SMK Negeri 1 Kalitengah..
dimiliki oleh sekolah atau jurusan. Peralatan Untuk menganalisa hasil dilakukan dengan cara
tersebut meliputi peralatan yang digunakan untuk membagi jumlah skor hasil penelitian dengan skor
praktik setiap standar kompetensi pada mata diklat ideal mengkalikan dengan seratus persen,
kelistrikan. sedangkan skor ideal adalah skor yang ditetapkan
 Kelayakan perabot ruang praktik kelistrikan dengan asumsi bahwa setiap responden pada setiap
adalah tingkat ketercapaian minimal sarana pertanyaan memberikan jawaban dengan skor
pengisi ruang yang berada pada ruang praktik tertinggi menggunakan rumus:
kelistrikan teknik kendaraan ringan. Perabot
tersebut meliputi lemari simpan alat dan bahan, Prosentase = Jumlah skor hasil penelitian x 100%
Skor ideal
rak alat dan bahan, dan tempat sampah.
 Kelayakan Media Pembelajaran ruang praktik Kemudian hasil analisa dibandingkan dengan
kelistrikan adalah tingkat ketercapaian minimal kriteria kelayakan berdasarkan kriteria pencapaian
peralatan yang digunakan untuk membantu sebagai berikut:
proses pembelajaran. Kategori media Tabel 1. Intepretasi
pendidikan adalah papan tulis, LCD dan Definisi Kriteria Pencapaian
Laptop. Sangat layak 76% - 100%
Kelayakan prasarana adalah kelayakan luas Layak 51% - 75%
ruang yang terdapat di ruang praktik sebagai alat Kurang layak 26% - 50%
pendukung atau alat yang digunakan tidak secara
Tidak layak 0% - 25%
langsung dalam praktik kelistrikan. Kelayakan luas
ruang praktik kelistrikan adalah tingkat Maka, dapat dipersentasekan pencapaian
ketercapaian minimal yang ditinjau berdasarkan standar sarana dan prasarana praktik kelistrikan
jumlah bidang tanah yang diatasnya terdapat Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK
prasarana praktik kelistrikan yang meliputi Negeri 1 Kalitengah.
bangunan, lahan praktik kelistrikan. Luas ruang
praktik kelistrikan meliputi luas minimal yang Tabel 2. Persentase Pencapaian Standar Sarana dan
dipersyaratkan untuk ruang praktik kelistrikan Prasarana Praktik Kelistrikan Program Keahlian
teknik kendaraan ringan, dan kapasitas ruangan. Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1
Untuk memperoleh data yang diperlukan maka Kalitengah
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dokumentasi, observasi, dan wawancara.
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data
tentang daftar inventaris jurusan teknik kendaraan
ringan, kepala jurusan teknik kendaraan ringan,
wakil kepala sekolah atau bidang sarana dan
prasarana sekolah. Observasi digunakan untuk
memperoleh hasil pengamatan yang meliputi: (1)
Agar dapat lebih jelas dalam membaca tabel 2
sarana ruang praktik kelistrikan Teknik Kendaraan persentase pencapaian persentase standar sarana
Ringan yang meliputi perabot, peralatan praktik dan prasarana Praktik Kelistrikan Program
Analisis Kelayakan Sarana dan Prasarana Praktik Kelistrikan

Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1


Kalitengah, maka dapat didukung dengan diagram Tabel 5. Prasarana Mata Diklat Listrik Teknik
batang. Kendaraan Ringan Standar Kompetensi
Memperbaiki Sistem Starter Dan Pengisian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam PERMENDIKNAS Nomor 40 Tahun 2008
dan Instrumen Verifikasi SMK penyelenggara ujian
praktik kejuruan yang diterbitkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dituliskan
standar alat yang harus dimiliki oleh sekolah
menengah kejuruan jurusan teknik kendaraan
ringan. Praktik kelistrikan jurusan teknik kendaraan
ringan termasuk dalam yang diatur dalam Hasil penelitian prasarana mata diklat listrik
PERMENDIKNAS Nomor 40 Tahun 2008 dan teknik kendaraan ringan standar kompetensi
Instrumen Verifikasi SMK penyelenggara ujian memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/
praktik kejuruan yang diterbitkan oleh Badan sistem kelistrikan, pengaman, dan kelengkapan
tambahan dapat dilihat tabel 6 di bawah ini:
Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Data yang
diperoleh untuk prasarana praktik kelistrikan hanya Tabel 6. Prasarana Mata Diklat Listrik Teknik
alat yang baik atau normal. Berikut tabel data hasil Kendaraan Ringan Standar Kompetensi
observasi, dokumentasi dan wawancara jika Memperbaiki Kerusakan Ringan Pada Rangkaian/
dibandingkan dengan standar sarana dan prasarana Sistem Kelistrikan, Pengaman, dan Kelengkapan
yang harus dimiliki jurusan teknik kendaraan Tambahan.
ringan untuk praktik kelistrikan sebagai berikut:

Tabel 3. Prasarana Mata Diklat Listrik Teknik


Kendaraan Ringan Standar Kompetensi
Memelihara Baterai.

Hasil penelitian prasarana mata diklat listrik


teknik kendaraan ringan standar kompetensi
memelihara/ servis sistem ac ( air conditioner )
dapat dilihat tabel 7 di bawah ini:

Tabel 7. Prasarana Mata Diklat Listrik Teknik


Hasil penelitian prasarana mata diklat listrik Kendaraan Ringan Standar Kompetensi
teknik kendaraan ringan standar kompetensi Memelihara/ Servis Sistem AC ( Air Conditioner ).
memperbaiki sistem pengapian dapat dilihat tabel 4
di bawah ini:

Tabel 4. Prasarana Mata Diklat Listrik Teknik


Kendaraan Ringan Standar Kompetensi
Memperbaiki Sistem Pengapian.

Selanjutnya dalam PERMENDIKNAS Nomor


40 Tahun 2008 dan Instrumen Verifikasi SMK
penyelenggara ujian praktik kejuruan yang
diterbitkan oleh Badan Standar Nasional
Hasil penelitian prasarana mata diklat listrik Pendidikan (BSNP) dituliskan standar alat yang
teknik kendaraan ringan standar kompetensi harus dimiliki oleh sekolah menengah kejuruan
memperbaiki sistem starter dan pengisian dapat jurusan teknik kendaraan ringan. Praktik kelistrikan
dilihat tabel 5 di bawah ini: jurusan teknik kendaraan ringan termasuk dalam

131
JPTM. Volume 08 Nomor 03 Tahun 2019, 127-136

yang diatur dalam PERMENDIKNAS Nomor 40


Tahun 2008 dan Instrumen Verifikasi SMK
penyelenggara ujian praktik kejuruan yang
diterbitkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Data yang diperoleh untuk
sarana praktik kelistrikan hanya alat yang baik atau
normal. Berikut tabel data hasil observasi
dokumentasi dan wawancara jika dibandingkan
dengan standar sarana dan prasarana yang harus
dimiliki jurusan teknik kendaraan ringan untuk
praktik kelistrikan sebagai berikut:
Lanjutan tabel 9
Tabel 8. Sarana Mata Diklat Listrik Teknik
Kendaraan Ringan Standar Kompetensi
Memelihara Baterai.

Hasil penelitian sarana mata diklat listrik teknik


kendaraan ringan standar kompetensi memperbaiki
sistem starter dan pengisian dapat dilihat tabel 10 di
Hasil penelitian sarana mata diklat listrik teknik bawah ini:
kendaraan ringan standar kompetensi memperbaiki
sistem pengapian dapat dilihat tabel 9 di bawah ini: Tabel 10. Sarana Mata Diklat Listrik Teknik
Kendaraan Ringan Standar Kompetensi
Tabel 9. Sarana Mata Diklat Listrik Teknik Memperbaiki Sistem Starter Dan Pengisian.
Kendaraan Ringan Standar Kompetensi
Memperbaiki Sistem Pengapian.
Analisis Kelayakan Sarana dan Prasarana Praktik Kelistrikan

Hasil penelitian sarana mata diklat listrik teknik


kendaraan ringan standar kompetensi memelihara/
servis sistem ac ( air conditioner ) dapat dilihat
tabel 12 di bawah ini:

Tabel 12. Prasarana Mata Diklat Listrik Teknik


Kendaraan Ringan Standar Kompetensi
Memelihara/ Servis Sistem AC ( Air Conditioner ).
Lanjutan tabel 10

Lanjutan tabel 12

Hasil penelitian sarana mata diklat listrik teknik


kendaraan ringan standar kompetensi memperbaiki
kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem
kelistrikan, pengaman, dan kelengkapan tambahan
dapat dilihat tabel 11 di bawah ini:

Tabel 11. Sarana Mata Diklat Listrik Teknik


Kendaraan Ringan Standar Kompetensi
Memperbaiki Kerusakan Ringan Pada Rangkaian/
Sistem Kelistrikan, Pengaman, dan Kelengkapan
Tambahan.

133
JPTM. Volume 08 Nomor 03 Tahun 2019, 127-136

Setelah menghitung skor dan persentase


prasarana untuk setiap mata pelajaran kelistrikan
yang ada di ruang praktek kelistrikan, maka dapat
dikelompokkan dalam tabel 13 sebagai berikut:

Tabel 13. Persentase Pencapaian Standar Prasarana


Praktik Kelistrikan Program Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Kalitengah

Dari tabel di atas dapat dikonversikan menjadi


diagram batang seperti pada gambar 2.

Dari tabel di atas dapat dikonversikan menjadi


diagram batang seperti pada gambar di bawah agar
lebih mudah dalam pembacaan data.

Gambar 2. Persentase Pencapaian Standar Sarana


Praktik Kelistrikan Program Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri Kalitengah

Dari diagram persentase di atas, rata-rata skor


untuk sarana lab Progli Teknik Pemesinan SMK
PGRI 1Gresik adalah 165 dan untuk persentasenya
sebesar 62,5%(layak).

PENUTUP
Simpulan
Gambar 1. Persentase Pencapaian Standar
Berdasarkan hasil analisis data secara keseluruhan
Prasarana Praktik Kelistrikan Program Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri Kalitengah sebagaimana diuraikan di muka, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Dari diagram persentase di atas, rata-rata skor  Tingkat kelayakan Prasarana Praktik
untuk prasarana praktek kelistrikan Program Kelistrikan Teknik Kendaraan Ringan SMK
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Negeri 1 Kalitengah adalah Layak (51,6%),
Kalitengah adalah 31 dan untuk persentasenya ditinjau dari tiap Standar Kompetensi.
sebesar 51,6% (layak). Sedangkan untuk standar  Tingkat kelayakan Sarana Praktik Kelistrikan
sarana praktek kelistrikan Program Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1
Teknik Kendaraan Ringan pada tabel 14 sebagai
berikut: Kalitengah adalah Layak (62,5%), ditinjau dari
tiap Standar Kompetensi.
Tabel 14. Persentase Pencapaian Standar Sarana Saran
Praktik Kelistrikan Program Keahlian Teknik Berdasarkan hasil penelitian yang diproleh, maka
Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Kalitengah ada beberapa saran yang diberikan peneliti bagi
pihak sekolah dan peneliti yang akan datang, yaitu:
 Bagi Pihak Sekolah
Analisis Kelayakan Sarana dan Prasarana Praktik Kelistrikan

 Saran bagi pihak sekolah adalah perlunya Kamus Besar Bahasa Indonesia.
penambahan alat untuk sarana dan Http://kbbi.web.id/.
prasarana untuk kompetensi memperbaiki Keputusan Menteri. 2004. Keputusan Menteri
sistem starter dan pengisian yang tingkat Pendidikan Nasional Republik Indonesia
kelayakan belum tercukupi sehingga No. 129a/U/2004 Tentang Standar
kekurangan alat dapat dihindarkan. Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan.
 Perlunya penambahan ruang khusus untuk Maran, Zevy D.. 2007. Peralatan Bengkel
praktik standar kompetensi memelihara Otomotif. Yogyakarta. Andi
sistem ac (air conditioner).
 Perlunya peningkatan atau perhatian Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan.
tentang prasarana praktik kelistrikan untuk Jakarta: Rineka Cipta.
jurusan teknik kendaraan ringan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
 Perlunya pendataan sarana dan prasarana 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan
setiap tahun ajaran untuk mengetahui Dan Penyelenggaraa Pendidikan.
ketersediaan sarana dan prasarana yang Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 29
dimiliki jurusan teknik kendaraan ringan tahun 1990 tentang pendidikan
agar tidak ada kesenjangan antara data menengah.
inventaris dengan alat yang tersedia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
 Bagi Peneliti Selanjutnya Pendidikan.
dapat dikembangkan dapat diketahui tingkat Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 74
kelayakan sarana dan prasarana Praktik tahun 2008 tentang guru .
Kelistrikan pada Program Keahlian Teknik PERMENDIKNAS. 2008. Lampiran Peraturan
Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Kalitengah Menteri Pendidikan Nasional No. 40
atau Sekolah lain secara menyeluruh Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008
berdasarkan lampiran PERMENDIKNAS RI Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah
No. 40 Tahun 2008 tentang standar sarana dan Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
prasarana di SMK dan Instrumen Verifikasi Kejuruan (SMK/MAK).
SMK penyelenggara ujian praktek kejuruan PERMENDIKNAS. 2009. Peraturan Menteri
yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun
Pendidikan (BSNP). 2009 Tentang Standar Kompetensi
Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan
DAFTAR PUSTAKA (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan
Andrianto. 2018. Studi Kelayakan Sarana (MAK).
Prasarana Laboratorium di Jurusan Siswanto, Andri. 2015. Analisis Kelayakan Sarana
Teknik Gambar Bangunan SMKN Se Prasarana Laboratorium Program
Surabaya Ditinjau dari Keahlian Teknik Pemesinan SMK PGRI
PERMENDIKNAS No. 40 Tahun 2008. 1 Gresik. Skripsi. Surabaya: Fakultas
Skripsi. Surabaya: Fakultas Teknik Teknik Universitas Negeri Surabaya.
Universitas Negeri Surabaya. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Bandung: Alfabeta.
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode
Badan Pusat Statistik. 2018. Keadaan Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Ketenagakerjaan Februari 2018 No. Remaja Rosdakarya.
42/05/Th. XXI, 7 Mei 2018. Toyota Astra Motor. 1997. Buku Praktik Untuk
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2019. STM Otomotif. PT. Toyota Astra Motor.
Instrumen Verifikasi SMK Undang-undang Republik Indonesia. 2003.
Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan Undang-Undang Republik Indonesia
No. 1289-P2-18/19. Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Barnawi dan Arifin, M.. 2012. Manajemen Sarana Pendidikan Nasional.
dan Prasarana Sekolah. Jogjakarta: AR- UNESA. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi
RUZZ MEDIA. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.

135
JPTM. Volume 08 Nomor 03 Tahun 2019, 127-136

_____. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan


Nasional No. 40 Tahun 2008 Tentang
Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan (SMK/MAK).

Anda mungkin juga menyukai