Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA BENGKEL INSTALASI

PENERANGAN LISTRIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA


MATA PELAJARAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK KELAS XI
TITL DI SMKN 1 SUTERA

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

Oleh :

Wendra Sufrianto

17063071 / 2017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah merupakan sarana yang dirancang agar proses pendidikan

berjalan sesuai dengan UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun

2003. Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, sekolah diharapkan

mampu memenuhi seluruh kebutuhan peserta didik terhadap ilmu

pengetahuan dan teknologi. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan

lembaga pendidikan tingkat menengah yang mempersiapkan peserta didik

yang lulusannya mampu bekerja dalam bidang tertentu. Salah satu cara

agar dapat menghasilkan tenaga profesional dan mampu mengikuti

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah meningkatkan sarana

sarana penunjang, yaitu fasilitas/Sarana dan Prasarana pendidikan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 32 Tahun 2013 telah

menetapkan delapan standar pendidikan. Pemenuhan kedelapan standar

pendidikan merupakan hal yang wajib dipenuhi sekolah untuk mencapai

tujuan pendidikan. Berikut ini delapan Standar Nasional Pendidikan

berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 32 Tahun 2013:

1. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.
2. Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat

Kompetensi untuk mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan

jenis pendidikan tertentu.

3. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran

pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi

Lulusan.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria mengenai

pendidikan prajabatan dan kelayakan maupun mental, serta pendidikan

dalam jabatan.

5. Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria mengenai ruang belajar,

tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,

bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi serta

sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses

pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi.

6. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan

pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai

efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

7. Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya

biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

8. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme,

prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar Peserta Didik.


Dari delapan standar pendidikan yang telah dijelaskan, sarana dan

prasara termasuk didalamnya. Permasalahan sarana dan prasarana sangat

penting untuk ditindak lanjuti, karena mempunyai pengaruh dalam

kelancaran proses belajar mengajar. Oleh karena itu untuk dapat

menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik dan tidak hanya

dipengaruhi oleh faktor motivasi yang berasal dari dalam diri, tetapi juga

dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu ditunjang dengan adanya sarana

dan prasarana yang lengkap. Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

terdapat beberapa ruang untuk melaksanakan proses pembelajaran. Salah

satunya adalah laboratorium atau bengkel untuk melakukan proses belajar

praktik. Berdasarkan PERMENPAN No 3 Tahun 2010:

Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada


lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka,
bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk
kegiatan pengujian, kalibrasi, danlatau produksi dalam skala
terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan
metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Sedangkan menurut Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media

Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang dimaksud

dengan:

“Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan


dalam proses belajar-mengajar, baik yang bergerak maupun
yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat
berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.”

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk

satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan

pada jenjang pendidikan menengah seabagai lanjutan dari jenjang


pendidikan SMP/ MTs (UU Nomor 20 Tahun 2013, pasal 18). Di SMK

terdapat berbagai bidang program keahlian salah satunya yaitu program

keahlian teknik instalasi tenaga listrik. Tujuan program keahlian teknik

instalasi tenaga listrik secara umum mengacu pada isi Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional (SPN) pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional, bahwa

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab. Secara khusus tujuan program keahlian teknik instalasi tenaga

listrik adalah untuk membekali peserta didik dengan keterampilan dan

pengetahuan mengenai kelistrikan.

SMK Negeri 1 Sutera merupakan sekolah di Kabupaten Pesisir

Selatan, Sumatera Barat. Sistem pembelajaran SMK terutama mata

pelajaran instalasi penerangan listrik yang mengacu pada 30% teori dan

70% praktek sehingga sangat membutuhkan sarana dan prasarana yang

memadai. Penilaian hasil belajar biasanya dilakukan dengan pengukuran.

Melalui penilaian hasil belajar, baik guru, siswa, dan orang-orang yang

terlibat dalam proses pendidikan dapat mengetahui kemajuan-kemajuan

yang telah dicapai siswa dalam belajar.


Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran instalasi

penerangan listrik di SMK Negeri 1 Sutera, khususnya siswa kelas XI

TITL yang seluruhnya berjumlah 2 kelas dengan siswa yang berjumlah 40

siswa pada mata diklat instalasi penerangan listrik nilai rata-rata setiap

kelas adalah 80,00 di atas KKM yaitu ≥78,00. Siswa diharapkan

seluruhnya mencapai nilai KKM. Belum tercapainya hasil belajar secara

maksimal diduga karena tidak sebandingnya jumlah peralatan yang

tersedia dengan jumlah siswa, sehingga pada saat praktek instalasi

penerangan listrik siswa dibagi berkelompok 2 hingga 3 orang, siswa

menggunakan peralatan secara bergantian sehingga salah satu siswa hanya

melihat temannya melakukan praktek pemasangan instalasi penerangan.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang salah satunya

sarana dan prasarana yang memadai untuk melakukan praktek. Oleh

karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor

penyebabnya secara pasti. Permasalahan yang akan diungkap pada

penelitian ini adalah bagaimana tingkat kelengkapan sarana dan prasarana

pada pratikum Instalasi Penerangan Listrik (IPL), bagaimana hasil belajar

siswa pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik, adakah pengaruh

sarana dan prasarana terhadap hasil belajar siswa di SMK Negeri 1 Sutera.

Permasalahan penelitian ini dapat dibatasi pada sarana dan prasana

bengkel instalasi penerangan listrik, dan pengaruh sarana dan prasarana

ruang praktik terhadap hasil belajar siswa. Berdasarakan permasalahan

diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul:


“Pengaruh Sarana Dan Prasarana Bengkel Instalasi Penerangan

Listrik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Instalasi

Penerangan Listrik Kelas XI TITL Di SMK Negeri 1 Sutera”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang ditemukan pada latar belakang, maka

dapat di identifikasi masalahnya sebagai berikut:

1. Belum diketahui tingkat kelayakan sarana dan prasarana pada

laboratorium atau ruang praktik dalam proses pembelajaran.

2. Belum terlihatnya pengaruh sarana dan prasarana terhadap hasil belajar

siswa.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka dalam

penelitian ini peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu peneliti

hanya membahas tentang sarana dan prasarana pada bengkel instalasi

penerangan listrik dan pengaruh sarana dan prasarana ruang praktik

terhadap hasil belajar siswa di SMK Negeri 1 Sutera.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah

diuraikan sebelumnya, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini,

yaitu:

Bagaimana tingkat kelayakan sarana dan prasarana pada

laboratorium atau ruang praktek dalam proses pembelajaran, Pengaruh

sarana dan prasarana terhadap hasil belajar siswa di SMK Negeri 1 Sutera.
E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Tingkat kelayakan sarana dan prasarana yang ada pada bengkel

instalasi penerangan listrik di SMK Negeri 1 Sutera.

2. Megetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran instalasi penerangan

listrik.

3. Mengetahui seberapa besar pengaruh sarana dan prasarana

laboratorium atau ruang praktik instalasi penerangan listrik terhadap

hasil belajar siswa.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk dapat mengungkap fakta

pada hasil penelitian yang dilakukan. Adapun manfaat dari penulisan

penelitian ini adalah:

1. Dapat menjadi sumber informasi dalam usaha peningkatan mutu

terutama sarana dan prasarana di seluruh SMK di Sumatera Barat.

2. Sebagai informasi dan masukan terhadap pihak sekolah mengenai

sarana dan prasarana ruang praktik, sehingga dapat diketahui hal yang

perlu dibenahi dan ditingkatkan di program keahlian Teknik Instalasi

Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Sutera.

3. Dapat menambah wawasan pengetahuan dan wawasan peneliti,

sebagai wahana dalam melatih kemampuan menulis karya ilmiah, dan

diharapkan dapat dijadikan landasan untuk penelitian tahap berikutnya

dalam bidang pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai